One of the challenges in the correctional system is the negative stigma associated with clients and released inmates, making it difficult for inmates to integrate positively into society. Until now, there has been no method to assess the extent of the community's attitudes towards released or parolee inmates in a specific region. This research aims to test the validity and reliability of the Attitudes Towards Prisoners (ATP) scale in the Indonesian language. Developed by Melvin, the ATP scale has been validated and demonstrated good trial reliability, with excellent consistency when tested in various countries. The adaptation of this instrument involved steps such as Forward-Backward Translation, instrument panel testing based on translation results, instrument revisions, content validity, back translation, instrument approval, data collection, and instrument reliability. For testing the validity and reliability, the scale was distributed online using Google Forms to 224 respondents, including correctional groups, students, the general public, and correctional officers. The results of the ATP scale's validity test found that 35 items were valid, while 1 item was not valid, with a Cronbach's Alpha value of 0.917. The findings of this study recommend the use of the ATP as a supporting instrument in assessing the community's attitudes towards released inmates and further research in the field of inmate integration.
惩教系统面临的挑战之一是与受刑人和获释囚犯相关的负面污名,这使得囚犯难以积极融入社会。迄今为止,还没有一种方法可以评估特定地区的社区对获释或假释囚犯的态度程度。本研究旨在测试印尼语 "对囚犯的态度"(ATP)量表的有效性和可靠性。由 Melvin 开发的 ATP 量表已经过验证,显示出良好的试用可靠性,在不同国家进行测试时具有极佳的一致性。该量表的改编包括正反向翻译、根据翻译结果进行量表小组测试、量表修订、内容效度、回译、量表批准、数据收集和量表信度等步骤。为了测试量表的效度和信度,我们使用谷歌表格在网上向 224 名受访者分发了该量表,受访者包括管教团体、学生、公众和管教人员。ATP 量表的效度测试结果显示,35 个项目有效,1 个项目无效,Cronbach's Alpha 值为 0.917。本研究结果建议使用 ATP 作为辅助工具,评估社区对刑满释放人员的态度,并在犯人融入社会领域开展进一步研究。
{"title":"TEST OF THE VALIDITY AND RELIABILITY OF THE SOCIAL STIGMATIZATION SCALE OF ATTITUDES TOWARDS PRISONERS (ATP) CORRECTIONAL CLIENTS","authors":"Niken Rachmawati, Imaduddin Hamzah","doi":"10.61397/tla.v1i3.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i3.72","url":null,"abstract":"One of the challenges in the correctional system is the negative stigma associated with clients and released inmates, making it difficult for inmates to integrate positively into society. Until now, there has been no method to assess the extent of the community's attitudes towards released or parolee inmates in a specific region. This research aims to test the validity and reliability of the Attitudes Towards Prisoners (ATP) scale in the Indonesian language. Developed by Melvin, the ATP scale has been validated and demonstrated good trial reliability, with excellent consistency when tested in various countries. The adaptation of this instrument involved steps such as Forward-Backward Translation, instrument panel testing based on translation results, instrument revisions, content validity, back translation, instrument approval, data collection, and instrument reliability. For testing the validity and reliability, the scale was distributed online using Google Forms to 224 respondents, including correctional groups, students, the general public, and correctional officers. The results of the ATP scale's validity test found that 35 items were valid, while 1 item was not valid, with a Cronbach's Alpha value of 0.917. The findings of this study recommend the use of the ATP as a supporting instrument in assessing the community's attitudes towards released inmates and further research in the field of inmate integration.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"45 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141270157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
peran penting masyarakat dalam mengatasi stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan tindak pidana narkotika di Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Selatan. Stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan sering kali menjadi hambatan dalam proses reintegrasi sosial dan pemulihan mereka. Dalam penelitian ini, kami menganalisis bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam mengubah pandangan negatif terhadap klien pemasyarakatan narkotika. masyarakat merupakan elemen penting dalam pengatasan stigma negatif klien supaya klien setelah bebas dan menghirup udara segar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Metode penelitian yang digunakan melibatkan wawancara dengan berbagai pihak, termasuk klien pemasyarakatan, keluarga mereka, serta petugas pemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki potensi besar dalam membantu klien pemasyarakatan mengatasi stigma negatif. Dukungan sosial, peluang kerja, dan pendidikan menjadi faktor utama yang membantu dalam reintegrasi sosial klien. Artikel ini juga menyoroti inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan oleh masyarakat, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam mendukung pemulihan klien pemasyarakatan. Implementasi program-program rehabilitasi dan pendidikan yang melibatkan masyarakat lokal telah membantu mengurangi stigmatisasi dan meningkatkan kesempatan pemasyarakatan untuk klien tindak pidana narkotika. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mengatasi stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan narkotika. Dengan dukungan dan integrasi yang kuat, klien pemasyarakatan dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memulai kehidupan baru setelah pembebasan mereka, sambil berkontribusi positif pada masyarakat.
{"title":"PERAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI STIGMA NEGATIF KLIEN PEMASYARAKATAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I JAKARTA SELATAN","authors":"Rifqi Falih Muhtaram, Muhammad Ali Equatora","doi":"10.61397/tla.v1i2.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i2.68","url":null,"abstract":"peran penting masyarakat dalam mengatasi stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan tindak pidana narkotika di Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Selatan. Stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan sering kali menjadi hambatan dalam proses reintegrasi sosial dan pemulihan mereka. Dalam penelitian ini, kami menganalisis bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam mengubah pandangan negatif terhadap klien pemasyarakatan narkotika. masyarakat merupakan elemen penting dalam pengatasan stigma negatif klien supaya klien setelah bebas dan menghirup udara segar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Metode penelitian yang digunakan melibatkan wawancara dengan berbagai pihak, termasuk klien pemasyarakatan, keluarga mereka, serta petugas pemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki potensi besar dalam membantu klien pemasyarakatan mengatasi stigma negatif. Dukungan sosial, peluang kerja, dan pendidikan menjadi faktor utama yang membantu dalam reintegrasi sosial klien. Artikel ini juga menyoroti inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan oleh masyarakat, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam mendukung pemulihan klien pemasyarakatan. Implementasi program-program rehabilitasi dan pendidikan yang melibatkan masyarakat lokal telah membantu mengurangi stigmatisasi dan meningkatkan kesempatan pemasyarakatan untuk klien tindak pidana narkotika. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mengatasi stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan narkotika. Dengan dukungan dan integrasi yang kuat, klien pemasyarakatan dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memulai kehidupan baru setelah pembebasan mereka, sambil berkontribusi positif pada masyarakat.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"5 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140458941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan membahas mengenai evakuasi narapidana ketika terjadi bencana alam maupun bencana lainnya dengan tetap mengutamakan kemanan dan ketertiban di dalam Rutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi langsung sebagai data primer dan data sekunder berupa kajian teori dan media massa. Hasil dari penelitian ini yaitu terumusnya tata cara pelaksanaan rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam rangka pemenuhan HAM narapidana. Penelitian ini membahas mengenai pentingnya rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja K3 untuk mengantisipasi, meminimalisir korban jiwa, memberikan rasa aman dan keselamatan pribadi bagi narapidana. Kebaruan penelitian ini adalah membahas pelaksanaan rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam rangka pemenuhan HAM narapidana yang selama ini kurang diketahui dan diperhatikan oleh masyarakat luas. Selama ini pandangan masyarakat terhadap narapidana masih negatif, narapidana dianggap sebagai sampah masyarakat dan harus mendapat pembalasan dengan dimasukan ke dalam lapas. Dengan penelitian ini diharapkan mengubah pola pikir masyarakat terhadap narapidana.
{"title":"PENERAPAN RAMBU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI PEMENUHAN HAM NARAPIDANA","authors":"Resha Dwi Windu Diarja, Umar Anwar","doi":"10.61397/tla.v1i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i2.64","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan membahas mengenai evakuasi narapidana ketika terjadi bencana alam maupun bencana lainnya dengan tetap mengutamakan kemanan dan ketertiban di dalam Rutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi langsung sebagai data primer dan data sekunder berupa kajian teori dan media massa. Hasil dari penelitian ini yaitu terumusnya tata cara pelaksanaan rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam rangka pemenuhan HAM narapidana. Penelitian ini membahas mengenai pentingnya rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja K3 untuk mengantisipasi, meminimalisir korban jiwa, memberikan rasa aman dan keselamatan pribadi bagi narapidana. Kebaruan penelitian ini adalah membahas pelaksanaan rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam rangka pemenuhan HAM narapidana yang selama ini kurang diketahui dan diperhatikan oleh masyarakat luas. Selama ini pandangan masyarakat terhadap narapidana masih negatif, narapidana dianggap sebagai sampah masyarakat dan harus mendapat pembalasan dengan dimasukan ke dalam lapas. Dengan penelitian ini diharapkan mengubah pola pikir masyarakat terhadap narapidana.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"33 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140462211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas peran bahasa dalam komunikasi sehari-hari dan perkembangan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang juga menerapkan pembelajaran berbagai bahasa asing. Lokasi penelitian adalah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Maktab Nubdzatul Bayan (MAKTUBA) Al-Majidiyah di Pamekasan. LPI ini memberikan pentingnya pada pembelajaran kitab kuning dan bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Mandarin, dan Parebhasan Madura. Tujuan dari implementasi kamus lima bahasa ini adalah untuk membantu responden cepat dalam memperbanyak kosakata yang akan digunakan dalam komunikasi sehari-hari sesuai bidang bahasa yang diminati. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain komparatif. Instrumen yang digunakan observasi, pretest, dan posttest pada 150 santri putri yang sudah berada pada program Takhossus. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam penguasaan kosakata bahasa asing, terutama Arab, Inggris, dan Mandarin. Kemudian, dilakukan analisis SWOT terhadap kamus saku lima bahasa, menyoroti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Artikel juga menyajikan grafik perbandingan hasil pretest, middle test, dan posttest untuk bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin. Hasil yang diperoleh dari implementasi kamus lima bahasa di LPI Al-Majdiyah Pegantenan Pamekasan berhasil meningkatkan penguasaan kosakata bahasa asing santri putri program Takhossus secara signifikan.
{"title":"IMPLEMENTASI KAMUS SAKU LIMA BAHASA ( PARBHESAN, INDONESIA, ARAB, INGGRIS, DAN MANDARIN) PADA SANTRI PROGRAM TAKHOSSUS DI LPI MAKTAB NUBDZATUL BAYAN AL-MAJIDIYAH PUTRI PAMEKASAN","authors":"Risca Dwiaryanti","doi":"10.61397/tla.v1i2.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i2.102","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas peran bahasa dalam komunikasi sehari-hari dan perkembangan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang juga menerapkan pembelajaran berbagai bahasa asing. Lokasi penelitian adalah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Maktab Nubdzatul Bayan (MAKTUBA) Al-Majidiyah di Pamekasan. LPI ini memberikan pentingnya pada pembelajaran kitab kuning dan bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Mandarin, dan Parebhasan Madura. Tujuan dari implementasi kamus lima bahasa ini adalah untuk membantu responden cepat dalam memperbanyak kosakata yang akan digunakan dalam komunikasi sehari-hari sesuai bidang bahasa yang diminati. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain komparatif. Instrumen yang digunakan observasi, pretest, dan posttest pada 150 santri putri yang sudah berada pada program Takhossus. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam penguasaan kosakata bahasa asing, terutama Arab, Inggris, dan Mandarin. Kemudian, dilakukan analisis SWOT terhadap kamus saku lima bahasa, menyoroti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Artikel juga menyajikan grafik perbandingan hasil pretest, middle test, dan posttest untuk bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin. Hasil yang diperoleh dari implementasi kamus lima bahasa di LPI Al-Majdiyah Pegantenan Pamekasan berhasil meningkatkan penguasaan kosakata bahasa asing santri putri program Takhossus secara signifikan.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"38 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140481484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Objective study This is to give information, service, education, grow awareness, and love the environment on teenagers: an action going to the village of Lambai, District Lambai, Regency North Kolaka. As for the method used, i.e., the method used in the study, this is PAR (Participatory Action Research). PAR is an approach that involves research involving all relevant parties in a way that is active in participatory study and ongoing action. The results of the study show that in running outreach programmes, the love environment for village prosperous in Village Lambai, District Subdistrict Wave faces a number of challenges in environment, economy, and cial. Because that is, the extension programmes that are designed with notice context cal Teenagers, as agents of change, need to be empowered to do so and play an important role in reaching objective development, prosperous villages, and sustainability. Recommended extension programmes cover strengthening the curriculum education environment, development of extracurricular programmes, empowerment of teenagers in taking decisions, training and workshops, use of social media, visiting programmes in the field, development of material education creative, partnership with the community, engagement programmes ilies, and mo, and monitoring and evaluation of sustainable.
{"title":"GROWING AWARENESS OF ENVIRONMENTAL LOVE IN YOUTH: AN ACTION TOWARDS A PROSPEROUS VILLAGE IN LAMBAI VILLAGE, LAMBAI DISTRICT, NORTH KOLAKA DISTRICT","authors":"Lukman Ismail, S. Mukramin, M. Muhammadong","doi":"10.61397/tla.v1i2.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i2.96","url":null,"abstract":"Objective study This is to give information, service, education, grow awareness, and love the environment on teenagers: an action going to the village of Lambai, District Lambai, Regency North Kolaka. As for the method used, i.e., the method used in the study, this is PAR (Participatory Action Research). PAR is an approach that involves research involving all relevant parties in a way that is active in participatory study and ongoing action. The results of the study show that in running outreach programmes, the love environment for village prosperous in Village Lambai, District Subdistrict Wave faces a number of challenges in environment, economy, and cial. Because that is, the extension programmes that are designed with notice context cal Teenagers, as agents of change, need to be empowered to do so and play an important role in reaching objective development, prosperous villages, and sustainability. Recommended extension programmes cover strengthening the curriculum education environment, development of extracurricular programmes, empowerment of teenagers in taking decisions, training and workshops, use of social media, visiting programmes in the field, development of material education creative, partnership with the community, engagement programmes ilies, and mo, and monitoring and evaluation of sustainable.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"25 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140509071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Objective study This is to provide service information education through health programmes: efforts to strengthen community health in Sukmajaya Village, Jombang District, Cilegon ty. As for the method used, i.e., ie The method used in this research is PAR (participatory action research). PAR is a research approach that actively involves all relevant parties in a participatory For study ongoing action. Results study that is In carrying out a health education programme in Sukmajaya Village, Jombang District, Cilegon City on November 13, 2023, it can be concluded that this effort has great potential to create even and sustainable positive changes in various aspects of community life. This programme not only educates about the importance of cleanliness for physical health but also has a significant impact on social and economic aspects. Through outreach sessions, practical demonstrations, and cross-sector collaboration, village communities are expected to understand and internalise good hygiene practices. This change in behaviour is not only temporary but is expected to become part of the norms and values that continue to be passed on from one generation to the next.
{"title":"EDUCATION THROUGH HEALTH PROGRAMMES: EFFORTS TO STRENGTHEN COMMUNITY HEALTH IN SUKMAJAYA VILLAGE, JOMBANG DISTRICT, CILEGON CITY","authors":"Marthia Ikhlasiah, Inayatul Mutmainnah, Baiq Siti Hajar","doi":"10.61397/tla.v1i2.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i2.95","url":null,"abstract":"Objective study This is to provide service information education through health programmes: efforts to strengthen community health in Sukmajaya Village, Jombang District, Cilegon ty. As for the method used, i.e., ie The method used in this research is PAR (participatory action research). PAR is a research approach that actively involves all relevant parties in a participatory For study ongoing action. Results study that is In carrying out a health education programme in Sukmajaya Village, Jombang District, Cilegon City on November 13, 2023, it can be concluded that this effort has great potential to create even and sustainable positive changes in various aspects of community life. This programme not only educates about the importance of cleanliness for physical health but also has a significant impact on social and economic aspects. Through outreach sessions, practical demonstrations, and cross-sector collaboration, village communities are expected to understand and internalise good hygiene practices. This change in behaviour is not only temporary but is expected to become part of the norms and values that continue to be passed on from one generation to the next.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"45 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140510267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study is to find out the views of Islamic psychology on multiple personalities (identity dissociation) and the solutions offered to treat individuals who experience this disorder. The type of research used is qualitative research with the literature study method, in which the researcher examines various kinds of literature and draws common threads in order to get results or conclusions. While the results of this study are consistent with Islamic psychology's view of multiple personality disorder as a psychiatric disorder that has a negative impact on the individual, such as difficulties in interpersonal relationships, difficulties in decision-making, anxiety disorders, depression, and uncontrolled and unstable behaviour at work, the solutions offered by providing therapy involving spiritual, psychological, and pharmacological aspects are promising. Ruqyah therapy, psychological therapy, pharmacological therapy, spiritual therapy, and combination therapy.
{"title":"IDENTITY DISSOCIATION IN THE VIEW OF ISLAMIC PSYCHOLOGY AND THE SOLUTIONS OFFERED","authors":"Lukman Nulhakim","doi":"10.61397/tla.v1i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i1.30","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to find out the views of Islamic psychology on multiple personalities (identity dissociation) and the solutions offered to treat individuals who experience this disorder. The type of research used is qualitative research with the literature study method, in which the researcher examines various kinds of literature and draws common threads in order to get results or conclusions. While the results of this study are consistent with Islamic psychology's view of multiple personality disorder as a psychiatric disorder that has a negative impact on the individual, such as difficulties in interpersonal relationships, difficulties in decision-making, anxiety disorders, depression, and uncontrolled and unstable behaviour at work, the solutions offered by providing therapy involving spiritual, psychological, and pharmacological aspects are promising. Ruqyah therapy, psychological therapy, pharmacological therapy, spiritual therapy, and combination therapy.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135981182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
World Healt Organization (WHO) has declared Covid-19 as a pandemic, based on the distribution of the virus which geographically estimates 193 countries including Indonesian. In Indonesian, the distribution of Covid-19 continues to grow. This problem is caused by the circulation of data that is sometimes a bit trustworthy (hoax), the lack of function and public awareness in cutting the Covid-19, distribution chain, and because of the implementation of health protocols. The purpose of this community service is distribute psychoeducation to the village community in the spirit of devotion and to increase the function of the community in cutting the chain of the spread of Covid-19
{"title":"PSYCOEDUCATION AND IMPROVING THE ROLE OF COMMUNITY IN BREAKING THE CHAIN OF THE SPREAD OF COVID - 19","authors":"Sabprudin Mandala Putra, Noor Baiti","doi":"10.61397/tla.v1i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i1.23","url":null,"abstract":"World Healt Organization (WHO) has declared Covid-19 as a pandemic, based on the distribution of the virus which geographically estimates 193 countries including Indonesian. In Indonesian, the distribution of Covid-19 continues to grow. This problem is caused by the circulation of data that is sometimes a bit trustworthy (hoax), the lack of function and public awareness in cutting the Covid-19, distribution chain, and because of the implementation of health protocols. The purpose of this community service is distribute psychoeducation to the village community in the spirit of devotion and to increase the function of the community in cutting the chain of the spread of Covid-19","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135981177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alfian Raudani Rahman, Nofierni Nofierni, M Reza Hilmy
Rumah Sakit Lotim Medical Center merupakan Rumah Sakit Swasta yang teletak di Kabupaten Lombok Timur. Aspek kepuasan pelanggan dapat menjadi indikator kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan sehingga produsen dapat terus meningkatkan mutu produk dan layanannya agar kepuasan dapat tercapai. Salah satu aspek layanan di Rumah Sakit yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan adalah waktu tunggu pelayanan atau sistem antrian. Ketidakpastian dalam proses antrian atau waktu tunggu seringkali menjadi masalah di dalam pelayanan kesehatan. Sistem antrian yang digunakan oleh Poliklinik Interna Rumah Sakit Lotim Medical Center adalah Single Channel Single Phase, sedangkan disiplin antrian yang digunakan adalah First Come First Serve. Waktu tunggu layanan adalah 55.2 menit masih memenuhi standar waktu tunggu layanan yang ditentukan yaitu 60 menit. Kinerja sistem antrian kurang optimal karena utilitas atau kegunaan server melebihi kapasitas pada jam-jam serta hari-hari tertentu dan probabilitas tidak ada pasien dalam antrian cukup tinggi pada jam-jam dan hari-hari tertentu, sehingga implikasi manejerial yang ditawarkan adalah perbaikan sistem dengan cara mengatur distribusi kedatangan dan melakukan pembatasan jumlah pasien perhari.
洛蒂姆医疗中心是东龙目岛的一家私人医院。客户满意度的一个方面可能是提供商品或服务的质量指标,以继续改善产品和服务,以获得满足。医院服务中可以增加顾客满意度的一个方面是服务等待时间或排队系统。排队或等待时间的不确定性往往是医疗保健中的一个问题。Lotim医疗中心(Lotim Medical Center)的内科医生使用的队列系统是单通道单相,而用于排队的纪律是第一优先服务。服务等待时间为5.2分钟,仍然符合服务预期的标准等待时间为60分钟。由于服务器的效用或效用在特定的小时和日子超过了容量,而且在特定的小时和天内没有患者在队列中足够高的概率,因此所提供的结论是系统的改进,通过调节到达的分配和限制每天患者的数量。
{"title":"MODEL PENGEMBANGAN PELAYANAN RAWAT JALAN POLIKLINIK INTERNA RUMAH SAKIT LOTIM MEDICAL CENTER BERDASARKAN JUMLAH KEDATANGAN, TINGKAT PELAYANAN, DAN WAKTU PELAYANAN PASIEN","authors":"Alfian Raudani Rahman, Nofierni Nofierni, M Reza Hilmy","doi":"10.61397/tla.v1i1.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i1.37","url":null,"abstract":"Rumah Sakit Lotim Medical Center merupakan Rumah Sakit Swasta yang teletak di Kabupaten Lombok Timur. Aspek kepuasan pelanggan dapat menjadi indikator kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan sehingga produsen dapat terus meningkatkan mutu produk dan layanannya agar kepuasan dapat tercapai. Salah satu aspek layanan di Rumah Sakit yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan adalah waktu tunggu pelayanan atau sistem antrian. Ketidakpastian dalam proses antrian atau waktu tunggu seringkali menjadi masalah di dalam pelayanan kesehatan. Sistem antrian yang digunakan oleh Poliklinik Interna Rumah Sakit Lotim Medical Center adalah Single Channel Single Phase, sedangkan disiplin antrian yang digunakan adalah First Come First Serve. Waktu tunggu layanan adalah 55.2 menit masih memenuhi standar waktu tunggu layanan yang ditentukan yaitu 60 menit. Kinerja sistem antrian kurang optimal karena utilitas atau kegunaan server melebihi kapasitas pada jam-jam serta hari-hari tertentu dan probabilitas tidak ada pasien dalam antrian cukup tinggi pada jam-jam dan hari-hari tertentu, sehingga implikasi manejerial yang ditawarkan adalah perbaikan sistem dengan cara mengatur distribusi kedatangan dan melakukan pembatasan jumlah pasien perhari.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135980457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan penggunaan google form sebagai sarana pembelajaran bagi guru. Adapun metode yang digunakan adalah metode Participatory Rural Apraisal (PRA). Metode tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan Refleksi. Tahapan kegiatan diawali dengan dilaksanakan bebeapa kegiatan: 1) Persiapan, meliputi kegiatan koordinasi internal, dilakukan oleh panitia untuk merencanakan pelaksanaan secara konseptual, operasional, serta job description masing-masing anggota, penentuan dan rekruitment peserta pelatihan; 2) Pelaksanaan. Dimulai dengan penyajian materi, penugasan praktik, evaluasi dan penyempurnaan karya media google form oleh tim; 3) Refleksi dan Diskusi. Lokasi pelatihan yakni di MTs Multazam Pamekasan yang diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran. Hasil dari pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan penggunaan Google Form sebagai media pembelajaran bagi guru MTs Multazam Pamekasan sangat bermanfaat. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa mayoritas guru (90%) merasa puas dengan pelatihan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
{"title":"PELATIHAN PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAGI GURU","authors":"Ahmad Andry B","doi":"10.61397/tla.v1i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.61397/tla.v1i1.25","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan penggunaan google form sebagai sarana pembelajaran bagi guru. Adapun metode yang digunakan adalah metode Participatory Rural Apraisal (PRA). Metode tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan Refleksi. Tahapan kegiatan diawali dengan dilaksanakan bebeapa kegiatan: 1) Persiapan, meliputi kegiatan koordinasi internal, dilakukan oleh panitia untuk merencanakan pelaksanaan secara konseptual, operasional, serta job description masing-masing anggota, penentuan dan rekruitment peserta pelatihan; 2) Pelaksanaan. Dimulai dengan penyajian materi, penugasan praktik, evaluasi dan penyempurnaan karya media google form oleh tim; 3) Refleksi dan Diskusi. Lokasi pelatihan yakni di MTs Multazam Pamekasan yang diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran. Hasil dari pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan penggunaan Google Form sebagai media pembelajaran bagi guru MTs Multazam Pamekasan sangat bermanfaat. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa mayoritas guru (90%) merasa puas dengan pelatihan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.","PeriodicalId":477311,"journal":{"name":"TOPLAMA","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135980924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}