Haniyah Eva Yuniar, Achmad Syarifudin, None Muslimin
This study discusses the Role of Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat in Conveying Public Information. This study aims to determine how the role of public relations secretariat DPRD Palembang City in conveying public information, the function of public relations secretariat DPRD Palembang City in conveying public information, obstacles in conveying public information. The theory used in this research is the theory of public relations according to Dozier and Broom. The research method used is descriptive qualitative research. The sources of research informants in this study were the Head of Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat, and the Public Relations staff of the Palembang City DPRD Secretariat. Data collection techniques are using observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used by Miles and Huberman. The results of the study show that (1) the role of Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat in Delivering Public Information Public Relations As a communication facilitator which means that public relations has a role to hear complaints from the public who are accommodated by public relations and then conveyed to leaders, both public relations as problem-solving facilitators which means public relations will seek solutions to the problems faced by the palembang city government, the three public relations as a communication technique so that public relations know whether there is reciprocity between the government and the community so that it is profitable for the government. to the media crew. (3) The obstacle to Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat in conveying public information is the lack of Human Resources (HR) owned by the Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat. because not all public relations staff have a scientific background majoring in communication science or related to journalism so that it becomes an obstacle when public relations deals with the media or journalists. In addition, there are internet network disturbances. When public relations perform their duties out of town, but there is sudden information. However, for this problem the Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat can overcome it.
{"title":"Peran Humas Sekretariat DPRD Kota Palembang Dalam Menyampaikan Informasi Publik","authors":"Haniyah Eva Yuniar, Achmad Syarifudin, None Muslimin","doi":"10.54621/jn.v10i1.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.613","url":null,"abstract":"This study discusses the Role of Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat in Conveying Public Information. This study aims to determine how the role of public relations secretariat DPRD Palembang City in conveying public information, the function of public relations secretariat DPRD Palembang City in conveying public information, obstacles in conveying public information. The theory used in this research is the theory of public relations according to Dozier and Broom. The research method used is descriptive qualitative research. The sources of research informants in this study were the Head of Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat, and the Public Relations staff of the Palembang City DPRD Secretariat. Data collection techniques are using observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used by Miles and Huberman. The results of the study show that (1) the role of Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat in Delivering Public Information Public Relations As a communication facilitator which means that public relations has a role to hear complaints from the public who are accommodated by public relations and then conveyed to leaders, both public relations as problem-solving facilitators which means public relations will seek solutions to the problems faced by the palembang city government, the three public relations as a communication technique so that public relations know whether there is reciprocity between the government and the community so that it is profitable for the government. to the media crew. (3) The obstacle to Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat in conveying public information is the lack of Human Resources (HR) owned by the Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat. because not all public relations staff have a scientific background majoring in communication science or related to journalism so that it becomes an obstacle when public relations deals with the media or journalists. In addition, there are internet network disturbances. When public relations perform their duties out of town, but there is sudden information. However, for this problem the Public Relations of the Palembang City DPRD Secretariat can overcome it.","PeriodicalId":484306,"journal":{"name":"Jurnal An-nasyr Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135360180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Shendy Rezaldo, None Hamidah, Muhammad Randicha Hamandia
Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam perekonomian, terutama dalam memasarkan suatu produk. Dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang tepat dapat meningkatkan nilai dan hasil penjualan suatu produk. Strategi komunikasi yang efektif akan menghasilkan ide dan konsep untuk menentukan arah dan tindakan yang diinginkan dalam suatu bisnis. Teori yang digunakan adalah teori aidda (perhatian, minat, keinginan, tindakan) dimana segala bentuk promosi harus berdasarkan langkah demi langkah yang terencana. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Yang mendalami gejala-gejala tersebut. kemudian diinterpretasikan dan sesuai dengan konteksnya sehingga diperoleh kesimpulan yang objektif dan wajar sesuai dengan gejala yang ada dalam konteks tersebut dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan ke master stockist Shannen Palembang. Data dikumpulkan kemudian dideskripsikan sesuai kebutuhan, dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah dengan perhatian, dimana komunikator harus mampu menciptakan pesan yang positif tentang produk yang ditawarkan, dan komunikator harus memiliki personal selling yang baik, dan keberhasilan strategi komunikasi pemasaran ini juga tergantung pada apakah komunikator persuasif atau tidak dalam kegiatan promosi untuk mengubah sikap dan perilaku konsumen.
{"title":"Strategi Komunikasi Pemasaran Master Stokis Shannen Palembang Melaui Seminar Bussines Opportunity Shannen (BOS)","authors":"Shendy Rezaldo, None Hamidah, Muhammad Randicha Hamandia","doi":"10.54621/jn.v10i1.614","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.614","url":null,"abstract":"Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam perekonomian, terutama dalam memasarkan suatu produk. Dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang tepat dapat meningkatkan nilai dan hasil penjualan suatu produk. Strategi komunikasi yang efektif akan menghasilkan ide dan konsep untuk menentukan arah dan tindakan yang diinginkan dalam suatu bisnis. Teori yang digunakan adalah teori aidda (perhatian, minat, keinginan, tindakan) dimana segala bentuk promosi harus berdasarkan langkah demi langkah yang terencana. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Yang mendalami gejala-gejala tersebut. kemudian diinterpretasikan dan sesuai dengan konteksnya sehingga diperoleh kesimpulan yang objektif dan wajar sesuai dengan gejala yang ada dalam konteks tersebut dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan ke master stockist Shannen Palembang. Data dikumpulkan kemudian dideskripsikan sesuai kebutuhan, dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah dengan perhatian, dimana komunikator harus mampu menciptakan pesan yang positif tentang produk yang ditawarkan, dan komunikator harus memiliki personal selling yang baik, dan keberhasilan strategi komunikasi pemasaran ini juga tergantung pada apakah komunikator persuasif atau tidak dalam kegiatan promosi untuk mengubah sikap dan perilaku konsumen.","PeriodicalId":484306,"journal":{"name":"Jurnal An-nasyr Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu dakwah. Ini termasuk kajian library research. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa banyak manfaat bagi manusia, seperti mempermudah akses ilmu pengetahuan dan membuka peluang untuk inovasi di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan. Terdapat pandangan negatif terhadap dampak teknologi, tetapi dampak positifnya lebih besar karena teknologi ini dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan memfasilitasi proses inovasi antarwarga masyarakat. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dakwah dengan memilih media yang tepat untuk menyampaikan pesan yang mampu merubah prilaku khalayak. Perkembangan teknologi ini juga bisa untu meningkatkan mutu dakwah bagi para da’i yang telah mampu menguasai media ini. Dengan perkembangan teknologi para da’i juga bisa memilih media mana yang cocok untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mampu merubah prilaku para khalayak sesuai dengan harapan.
{"title":"Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Mutu Dakwah","authors":"Muhibuddin Alamsyah","doi":"10.54621/jn.v10i1.605","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.605","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu dakwah. Ini termasuk kajian library research. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa banyak manfaat bagi manusia, seperti mempermudah akses ilmu pengetahuan dan membuka peluang untuk inovasi di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan. Terdapat pandangan negatif terhadap dampak teknologi, tetapi dampak positifnya lebih besar karena teknologi ini dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan memfasilitasi proses inovasi antarwarga masyarakat. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dakwah dengan memilih media yang tepat untuk menyampaikan pesan yang mampu merubah prilaku khalayak. Perkembangan teknologi ini juga bisa untu meningkatkan mutu dakwah bagi para da’i yang telah mampu menguasai media ini. Dengan perkembangan teknologi para da’i juga bisa memilih media mana yang cocok untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mampu merubah prilaku para khalayak sesuai dengan harapan.","PeriodicalId":484306,"journal":{"name":"Jurnal An-nasyr Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134952265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang Dimensi Authoritarianism dan Dimensi Libertarianism dan hubungannya dengan teori kepemimpinan. Ini termasuk kajian library research. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Teori kepemimpinan yang mengutamakan kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan bertindak, seperti teori kepemimpinan partisipatif (participative leadership) dan teori kepemimpinan servan (servant leadership), dapat dilihat sebagai sejalan dengan prinsip libertarianisme. Teori kepemimpinan partisipatif mengutamakan partisipasi dan keterlibatan anggota tim dalam pengambilan keputusan, sehingga anggota tim merasa memiliki tanggung jawab dan kebanggaan atas hasil yang dicapai. Prinsip ini sejalan dengan prinsip libertarianisme yang menempatkan kebebasan individu dalam mengambil keputusan sebagai hal yang sangat penting. Sementara itu, teori kepemimpinan servan menempatkan perhatian pada kebutuhan dan kepentingan anggota tim, bukan hanya kepentingan pemimpin. Pemimpin sebagai pelayan (servant) yang mengabdi pada kepentingan anggota tim, sehingga anggota tim merasa dihargai dan terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan. Prinsip ini juga sejalan dengan prinsip libertarianisme yang menempatkan kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan bertindak sebagai hal yang sangat penting. Secara keseluruhan, prinsip libertarianisme dapat menjadi dasar dalam membangun teori kepemimpinan yang mengutamakan kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan bertindak, serta memberikan perhatian pada kebutuhan dan kepentingan anggota tim.
{"title":"Ideal Komunikasi Dalam Dimensi: Dimensi Authoritarianism dan Dimensi Libertarianism","authors":"Fauzan Fauzan","doi":"10.54621/jn.v10i1.601","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.601","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang Dimensi Authoritarianism dan Dimensi Libertarianism dan hubungannya dengan teori kepemimpinan. Ini termasuk kajian library research. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Teori kepemimpinan yang mengutamakan kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan bertindak, seperti teori kepemimpinan partisipatif (participative leadership) dan teori kepemimpinan servan (servant leadership), dapat dilihat sebagai sejalan dengan prinsip libertarianisme. Teori kepemimpinan partisipatif mengutamakan partisipasi dan keterlibatan anggota tim dalam pengambilan keputusan, sehingga anggota tim merasa memiliki tanggung jawab dan kebanggaan atas hasil yang dicapai. Prinsip ini sejalan dengan prinsip libertarianisme yang menempatkan kebebasan individu dalam mengambil keputusan sebagai hal yang sangat penting. Sementara itu, teori kepemimpinan servan menempatkan perhatian pada kebutuhan dan kepentingan anggota tim, bukan hanya kepentingan pemimpin. Pemimpin sebagai pelayan (servant) yang mengabdi pada kepentingan anggota tim, sehingga anggota tim merasa dihargai dan terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan. Prinsip ini juga sejalan dengan prinsip libertarianisme yang menempatkan kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan bertindak sebagai hal yang sangat penting. Secara keseluruhan, prinsip libertarianisme dapat menjadi dasar dalam membangun teori kepemimpinan yang mengutamakan kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan bertindak, serta memberikan perhatian pada kebutuhan dan kepentingan anggota tim.","PeriodicalId":484306,"journal":{"name":"Jurnal An-nasyr Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135478304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi organisasi di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen dan efektivitas dan hambatan dalam Komunikasi di Prodi KPI Institut tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komunikasi organisasi, teori empat sistem dan kepemimpinan dalam organisasi, komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi dalam organisasi, jaringan komunikasi, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal. Dalam kajian ini ditemukan bahwa pola komunikasi organisasi yang ada di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga lebih banyak menggunakan pola komunikasi dari atasan ke bawahan atau downward communication, ini dapat terlihat dari adanya instruksi lisan atau tulisan, seperti surat resmi dan pengumuman yang lebih banyak dipergunakan. Rapat sebagai media komunikasi dalam organisasi menunjukkan bahwa komunikasi dari atasan lebih banyak dilakukan, sedangkan komunikasi dari bawahan yang lebih sedikit dipergunakan, ini terlihat dari rapat-rapat yang diadakan. Rapat hanya diadakan kalau ada yang perlu dibicarakan atau ketika ada masalah yang memerlukan usulan dari bawahan. Dalam komunikasi organisasi pimpinan juga perlu mendengarkan atau mengetahui masukan-masukan atau saran-saran dari bawahan, karena itu komunikasi dari bawahan dapat menunjukkan bahwa pimpinan menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan karyawan sehingga membentuk dasar bagi sebuah komunikasi yang efektif, dan salah satu bentuknya dengan meluangkan waktu untuk pertemuan tatap muka. Kurangnya apresiasi dan motivasi dari pimpinan di program studi dapat mempengaruhi sikap dari bawahannya. Untuk dapat memperbaiki hubungan, selain mempersiapkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan, juga diperlukan hubungan yang baik antara komunikator dengan komunikan, ini karena keefektifan komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Kemudian mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan, Komunikator selalu menginginkan agar komunikan melakukan apa yang diungkapkannya. Ketidakefektifan komunikasi terjadi karena adanya hambatan dalam komunikasi, hambatan tersebut paling banyak adalah hambatan dalam hal perbedaan persepsi.
本研究旨在描述该研究所Prodi KPI al - azizyah samareuen以及该研究所Prodi通信的有效和障碍的组织通信模式。这项研究中使用的理论,即四个系统理论,组织和领导沟通,人际沟通和交流气候组织中组织、通信网络水平向下,沟通交流。这项研究发现,在Prodi KPI Al-Aziziyah上发现的组织通信模式更多地使用从高层到下级或下行通信模式,可以从更多的口头或书面指示,如官方信件和公告中看到。作为组织内部交流媒体的会议表明,来自上级的交流更多,而来自较少的下属的交流在会议上表现出来。如果没什么可说的,或者当举行会议只是需要拟议的下属方面有问题。管理组织的沟通也需要倾听知道masukan-masukan或下属的建议,因此管理下属的沟通可能表明尊重和倾听员工与员工互动基本形成为一个有效的沟通,花时间面对面交流的形式之一。领导研究项目的缺乏欣赏和动力会影响下属的态度。可以改善人际关系,除了准备也需要传达的原话,传播者和komunikan之间保持良好的关系,这是因为总体沟通的有效性仍需要积极和充满信任的心理氛围。然后鼓励别人的行为符合预期的,总是希望komunikan做沟通者在装模作样。沟通无效是由于沟通中的障碍,这些障碍最多是感知差异中的障碍。
{"title":"Pola Komunikasi Organisasi Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh","authors":"Munawir Munawir","doi":"10.54621/jn.v10i1.594","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.594","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi organisasi di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen dan efektivitas dan hambatan dalam Komunikasi di Prodi KPI Institut tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komunikasi organisasi, teori empat sistem dan kepemimpinan dalam organisasi, komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi dalam organisasi, jaringan komunikasi, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal. Dalam kajian ini ditemukan bahwa pola komunikasi organisasi yang ada di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga lebih banyak menggunakan pola komunikasi dari atasan ke bawahan atau downward communication, ini dapat terlihat dari adanya instruksi lisan atau tulisan, seperti surat resmi dan pengumuman yang lebih banyak dipergunakan. Rapat sebagai media komunikasi dalam organisasi menunjukkan bahwa komunikasi dari atasan lebih banyak dilakukan, sedangkan komunikasi dari bawahan yang lebih sedikit dipergunakan, ini terlihat dari rapat-rapat yang diadakan. Rapat hanya diadakan kalau ada yang perlu dibicarakan atau ketika ada masalah yang memerlukan usulan dari bawahan. Dalam komunikasi organisasi pimpinan juga perlu mendengarkan atau mengetahui masukan-masukan atau saran-saran dari bawahan, karena itu komunikasi dari bawahan dapat menunjukkan bahwa pimpinan menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan karyawan sehingga membentuk dasar bagi sebuah komunikasi yang efektif, dan salah satu bentuknya dengan meluangkan waktu untuk pertemuan tatap muka. Kurangnya apresiasi dan motivasi dari pimpinan di program studi dapat mempengaruhi sikap dari bawahannya. Untuk dapat memperbaiki hubungan, selain mempersiapkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan, juga diperlukan hubungan yang baik antara komunikator dengan komunikan, ini karena keefektifan komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Kemudian mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan, Komunikator selalu menginginkan agar komunikan melakukan apa yang diungkapkannya. Ketidakefektifan komunikasi terjadi karena adanya hambatan dalam komunikasi, hambatan tersebut paling banyak adalah hambatan dalam hal perbedaan persepsi.","PeriodicalId":484306,"journal":{"name":"Jurnal An-nasyr Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135464233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Enforcement of online gambling by Wilayatul Hisbah as stipulated in Article 15 Paragraph (3) in Qanun Number 13 of 2003 concerning Maisir (gambling) states that "In carrying out the coaching function, Wilayatul Hisbah officials who find perpetrators of finger maisir can give warnings and guidance in advance to offender before handing them over to investigators. From this article it can be interpreted that the Wilayatul Hisbah has the authority to arrest the perpetrators of maisir. Even though it has been regulated in such a way, both in statutory regulations, Aceh Qanun Number 13 of 2003, as well as Qanun No. 6 of 2014 concerning Jinayah Law. The Wilayatul Hisbah law enforcement apparatus is still vacillating in carrying out its functions, because there are two investigators in the Maisir Qanun, namely Wilayatul Hisbah investigators (PPNS) and Police investigators. Eradication of gambling is not something that can be easily eliminated, it is necessary to have legal regulations that take strict action against the perpetrators of gambling crimes. Regulations for gambling were originally regulated in Article 542 of the Criminal Code, but based on the provisions stipulated in Article 2 paragraph (4) of Law no. 7 of 1974 concerning Controlling Gambling, has been amended in the criminal provisions in Article 303 bis of the Criminal Code.
根据2003年有关Maisir(赌博)的Qanun Number 13第15条第3款规定,Wilayatul Hisbah执行在线赌博,“在执行指导功能时,发现手指Maisir肇事者的Wilayatul Hisbah官员可以在将罪犯移交给调查人员之前事先给予警告和指导。”从这篇文章可以解释为,Wilayatul Hisbah有权逮捕maisir的肇事者。尽管它已经以这种方式进行了监管,无论是在法定法规中,2003年的亚齐甘农第13号,以及2014年关于吉纳亚法的甘农第6号。威拉亚图尔·希斯巴执法机构在履行其职能方面仍然犹豫不决,因为Maisir Qanun有两名调查员,即威拉亚图尔·希斯巴调查员和警察调查员。根除赌博不是一件可以轻易消除的事情,必须有法律规定,对赌博犯罪的肇事者采取严厉的行动。《刑法》第542条规定了赌博的规定,但根据《刑法》第2条第(4)款的规定。《刑法》第303条之二的刑事条款对1974年第7号关于控制赌博的规定进行了修正。
{"title":"Penegakan Hukum Judi Online Chip Domino Yang Dilakukan Oleh Wilayatul Hisbah Ditinjau Dari Qanun No. 13 Tahun 2003 Tentang Maisir","authors":"Ade Soraya","doi":"10.54621/jn.v10i1.553","DOIUrl":"https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.553","url":null,"abstract":"Enforcement of online gambling by Wilayatul Hisbah as stipulated in Article 15 Paragraph (3) in Qanun Number 13 of 2003 concerning Maisir (gambling) states that \"In carrying out the coaching function, Wilayatul Hisbah officials who find perpetrators of finger maisir can give warnings and guidance in advance to offender before handing them over to investigators. From this article it can be interpreted that the Wilayatul Hisbah has the authority to arrest the perpetrators of maisir. Even though it has been regulated in such a way, both in statutory regulations, Aceh Qanun Number 13 of 2003, as well as Qanun No. 6 of 2014 concerning Jinayah Law. The Wilayatul Hisbah law enforcement apparatus is still vacillating in carrying out its functions, because there are two investigators in the Maisir Qanun, namely Wilayatul Hisbah investigators (PPNS) and Police investigators. Eradication of gambling is not something that can be easily eliminated, it is necessary to have legal regulations that take strict action against the perpetrators of gambling crimes. Regulations for gambling were originally regulated in Article 542 of the Criminal Code, but based on the provisions stipulated in Article 2 paragraph (4) of Law no. 7 of 1974 concerning Controlling Gambling, has been amended in the criminal provisions in Article 303 bis of the Criminal Code.","PeriodicalId":484306,"journal":{"name":"Jurnal An-nasyr Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135653904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}