Pub Date : 2023-08-22DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3579
Amir Amir, Aisatul Badriyah, Ach. Afin, Ahmad Muzayyin
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengusaha ikan lele, yang dimana dalam praktek lapangan menentukan harga jual kebanyakan masih mengikuti harga yang telah ditetapkan di pasar tanpa menghitung berapa biaya yang telah dikeluarkan dalam satu kali panen, akibatnya pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Menghitung biaya dari suatu produk yang dihasilkan merupakan hal yang penting dalam suatu usaha. Perhitungan biaya merupakan hal yang harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tiap-tiap sumber daya yang digunakan dari setiap kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang tersebut karena jika terjadi kesalahan dalam perhitungan biaya produksi, maka akan dapat mempengaruhi keputusan penentuan tarif produk dan tentunya nanti juga akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan.metode yang bisa digunakan untuk menentukan tarif produk adalah metode variable costing. karena metode variabel costing menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan jangka pendek yang menyangkut mengenai perubahan volume kegiatan. Variable costing juga bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Sedangkan data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan metode analisa yang digunakan menggunakan metode varaiable costing. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa dalam pelaksanaannya, unit usaha budidaya ikan lele hanya menghitung harga impas per kilo. Hasil perhitungan keuntungan (laba) di Unit usaha budidaya ikan lele dengan menggunakan pendekatan metode titik impas diketahui nilai keuntungan atau laba unit budidaya ikan lele ini sebesar Rp.555.000.-. Sedangkan untuk perhitungan keuntungan menggunakan metode variable costing mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 112.000,. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan harga pokok produksi, sebaiknya unit usaha budidaya ikan lele menggunakan metode variable costing karena metode ini menghitung biaya lebih rinci dan lebih akurat dalam penentuan harga pokok produksi dari pada metode titik impas.
{"title":"Analisis Keuntungan Usaha Budidaya Ikan Lele Dengan Menggunakan Metode Variable Costing (Studi Kasus Kopontren Musa’adah Sumberejo, Situbondo)","authors":"Amir Amir, Aisatul Badriyah, Ach. Afin, Ahmad Muzayyin","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3579","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3579","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengusaha ikan lele, yang dimana dalam praktek lapangan menentukan harga jual kebanyakan masih mengikuti harga yang telah ditetapkan di pasar tanpa menghitung berapa biaya yang telah dikeluarkan dalam satu kali panen, akibatnya pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan.
 Menghitung biaya dari suatu produk yang dihasilkan merupakan hal yang penting dalam suatu usaha. Perhitungan biaya merupakan hal yang harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tiap-tiap sumber daya yang digunakan dari setiap kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang tersebut karena jika terjadi kesalahan dalam perhitungan biaya produksi, maka akan dapat mempengaruhi keputusan penentuan tarif produk dan tentunya nanti juga akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan.metode yang bisa digunakan untuk menentukan tarif produk adalah metode variable costing. karena metode variabel costing menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan jangka pendek yang menyangkut mengenai perubahan volume kegiatan. Variable costing juga bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek
 Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Sedangkan data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan metode analisa yang digunakan menggunakan metode varaiable costing. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa dalam pelaksanaannya, unit usaha budidaya ikan lele hanya menghitung harga impas per kilo. Hasil perhitungan keuntungan (laba) di Unit usaha budidaya ikan lele dengan menggunakan pendekatan metode titik impas diketahui nilai keuntungan atau laba unit budidaya ikan lele ini sebesar Rp.555.000.-. Sedangkan untuk perhitungan keuntungan menggunakan metode variable costing mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 112.000,. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan harga pokok produksi, sebaiknya unit usaha budidaya ikan lele menggunakan metode variable costing karena metode ini menghitung biaya lebih rinci dan lebih akurat dalam penentuan harga pokok produksi dari pada metode titik impas.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135717947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3550
Ulinnuha Tri Cahayati, Zainol Hasan, Makhshushi Zakiyah, Mustofa Mustofa
Dana non halal merupakan dana yang berasal dari penerimaan bunga atau jasa giro bank konvensional yang dikirimkan oleh muzakki. Dana yang dikirimkan oleh muzakki berupa dana zakat dan dana infak/sedekah yang dikirimkan melalui rekening bank konvensional sehingga ketika menghimpun dana tersebut pengelola memperoleh bunga atau jasa giro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur dari segi pelaporan dana non halal yang ada di BAZNAS Banyuwangi. Proses pelaporan disini dimulai dari proses penerimaan dan penyaluran, pengukuran dan pengakuan, pengungkapan dan penyajian atas laporan keuangan berdasarkan dengan PSAK 109.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, wawancara yang tidak terstruktur dan dokumentasi. Kemudian dari tiga proses tahapan yakni reduksi data, penyajian data samapai dengan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi yang meliputi triangulasi metode, triangulasi waktu, dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BAZNAS Banyuwangi dalam segi pelaporan dana non halal telah sesuai dengan standar keuangan berdasarkan PSAK 109 baik dari segi pengakuan dan pengukuran serta penyajian dan pengungkapan. Namun, Dana non halal yang ada di BAZNAS Banyuwangi belum tersalurkan sesuai dengan ketentuan syariah Islam karena dana tersebut bukan diperuntukkan untuk kepentingan sosial.
{"title":"Analisis Pelaporan Dana Non Halal Di BAZNAS Banyuwangi","authors":"Ulinnuha Tri Cahayati, Zainol Hasan, Makhshushi Zakiyah, Mustofa Mustofa","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3550","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3550","url":null,"abstract":"Dana non halal merupakan dana yang berasal dari penerimaan bunga atau jasa giro bank konvensional yang dikirimkan oleh muzakki. Dana yang dikirimkan oleh muzakki berupa dana zakat dan dana infak/sedekah yang dikirimkan melalui rekening bank konvensional sehingga ketika menghimpun dana tersebut pengelola memperoleh bunga atau jasa giro.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur dari segi pelaporan dana non halal yang ada di BAZNAS Banyuwangi. Proses pelaporan disini dimulai dari proses penerimaan dan penyaluran, pengukuran dan pengakuan, pengungkapan dan penyajian atas laporan keuangan berdasarkan dengan PSAK 109.
 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, wawancara yang tidak terstruktur dan dokumentasi. Kemudian dari tiga proses tahapan yakni reduksi data, penyajian data samapai dengan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi yang meliputi triangulasi metode, triangulasi waktu, dan triangulasi sumber.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BAZNAS Banyuwangi dalam segi pelaporan dana non halal telah sesuai dengan standar keuangan berdasarkan PSAK 109 baik dari segi pengakuan dan pengukuran serta penyajian dan pengungkapan. Namun, Dana non halal yang ada di BAZNAS Banyuwangi belum tersalurkan sesuai dengan ketentuan syariah Islam karena dana tersebut bukan diperuntukkan untuk kepentingan sosial.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"133 27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135936938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3503
Bambang Sufiqri, Achmad Achmad
Desa menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan pembangunan nasional. Desa dalam melaksanakan hak, kewenangan serta kewajibannya dalam mengelola kemampuan dan potensi yang dimiliki dituntut untuk melakukan secara akuntabilitas dan transparansi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan Desa di Desa Sabuntan Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep.
Fokus penelitian ini pada penerapan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Sabuntan Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep
Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dengan wawancara langsung dan data sekunder diperoleh dari dokumen berkaitan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan teknik triangulasi dalam menguji keabsahan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan alokasi dana desa dalam pembangunan desa di Desa Sabuntan Secara Keseluruhan mulai dari akuntabilitas dan transparansi, belum cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dalam pengelolaan alokasi dana desa, pemerintah kurang menerapkan prinsip akuntabilitas, yaitu dengan kurangnya melibatkan masyarakat dalam perencanaan pengalokasian dana desa (musyawarah desa). kemudian penerapan transparansi sesuai dengan pelaksanaan ketiga mekanisme tersebut, penerapan transparansi dalam pengelolaan alokasi dana desa di Desa Sabuntan dikatakan kurang baik, hal tersebut dikarnakan kurangnya pemerintah menerapkan prinsip transparansi yaitu dengan tidak sepenuhnya melibatkan masyarakat desa Sabuntan dalam pengelolaan dana desa dan kurangnya keterbukaan dalam pengelolaan dana desa tersebut.
{"title":"Penerapan Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus Desa Sabuntan Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep)","authors":"Bambang Sufiqri, Achmad Achmad","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3503","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3503","url":null,"abstract":"Desa menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan pembangunan nasional. Desa dalam melaksanakan hak, kewenangan serta kewajibannya dalam mengelola kemampuan dan potensi yang dimiliki dituntut untuk melakukan secara akuntabilitas dan transparansi.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan Desa di Desa Sabuntan Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep.
 Fokus penelitian ini pada penerapan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Sabuntan Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep
 Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dengan wawancara langsung dan data sekunder diperoleh dari dokumen berkaitan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan teknik triangulasi dalam menguji keabsahan data.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan alokasi dana desa dalam pembangunan desa di Desa Sabuntan Secara Keseluruhan mulai dari akuntabilitas dan transparansi, belum cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dalam pengelolaan alokasi dana desa, pemerintah kurang menerapkan prinsip akuntabilitas, yaitu dengan kurangnya melibatkan masyarakat dalam perencanaan pengalokasian dana desa (musyawarah desa). kemudian penerapan transparansi sesuai dengan pelaksanaan ketiga mekanisme tersebut, penerapan transparansi dalam pengelolaan alokasi dana desa di Desa Sabuntan dikatakan kurang baik, hal tersebut dikarnakan kurangnya pemerintah menerapkan prinsip transparansi yaitu dengan tidak sepenuhnya melibatkan masyarakat desa Sabuntan dalam pengelolaan dana desa dan kurangnya keterbukaan dalam pengelolaan dana desa tersebut.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135937239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3422
Imamatin Listya Putri
Tujuan dari dari peneitian ini adalah untuk menganalisis apakah penerapan akuntansi untuk dana desa dikelola dengan baik sesuai dengan prosedur yang diterapkan serta untuk mengetahui sistem informasi keuangan desa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa Banyuputih kecamatan Banyuputih telah menerapkan pengelolaan keuangan desa sesuai dengan ketentuan dan memakai sistem informasi akuntansi keuangan dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Penerapan pencatatan akuntansi keuangan pada saat ini telah terkomputerisasi dimana dalam pencatatan buku kas umum, buku kas pembantu penerimaan, dan buku kas pengeluaran sudah menggunakan sistem. penerepan sistem informasi dalam pengelolaan keuangan sudah sesuai dengan petunjuk yang telah di tetapkan oleh pemerintahan akan tetapi masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintahan desa terutama SDM sehingga diperlukan adanya pelatihan untuk pengembangan kemampuan SDM.
{"title":"Analisis Penerapan Akuntansi dan Sistem Informasi Dana Desa","authors":"Imamatin Listya Putri","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3422","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3422","url":null,"abstract":"Tujuan dari dari peneitian ini adalah untuk menganalisis apakah penerapan akuntansi untuk dana desa dikelola dengan baik sesuai dengan prosedur yang diterapkan serta untuk mengetahui sistem informasi keuangan desa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa Banyuputih kecamatan Banyuputih telah menerapkan pengelolaan keuangan desa sesuai dengan ketentuan dan memakai sistem informasi akuntansi keuangan dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Penerapan pencatatan akuntansi keuangan pada saat ini telah terkomputerisasi dimana dalam pencatatan buku kas umum, buku kas pembantu penerimaan, dan buku kas pengeluaran sudah menggunakan sistem. penerepan sistem informasi dalam pengelolaan keuangan sudah sesuai dengan petunjuk yang telah di tetapkan oleh pemerintahan akan tetapi masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintahan desa terutama SDM sehingga diperlukan adanya pelatihan untuk pengembangan kemampuan SDM.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"300 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135937235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3502
Imroatus Shoimah
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penilaian persediaan obat dengan menggunakan dua metode yakni metode FIFO dan Metode Average di klinik Idaman As’adiyah Sukorejo Banyuputih Situbondo. Berdasarkan hasil observasi, ada bayak jenis obat yang disiapkan oleh klinik. Akan tetapi hanya 2 (dua) jenis obat yang diputuskan menjadi sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa penilaian persediaan dengan metode FIFO menunjukkan harga pokok penjualan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode Average. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengakuan laba kotor metode FIFO lebih besar daripada metode Average. Saran untuk Penelitian selanjutnya adalah memperluas sampel agar mendapatkan hasil yang lebih kuat.
{"title":"Analisis Penilaian Persediaan Obat Dengan Menggunakan Metode Fifo Dan Average Di Klinik Idaman As’adiyah Sukorejo Banyuputih Situbondo","authors":"Imroatus Shoimah","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3502","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3502","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penilaian persediaan obat dengan menggunakan dua metode yakni metode FIFO dan Metode Average di klinik Idaman As’adiyah Sukorejo Banyuputih Situbondo. Berdasarkan hasil observasi, ada bayak jenis obat yang disiapkan oleh klinik. Akan tetapi hanya 2 (dua) jenis obat yang diputuskan menjadi sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa penilaian persediaan dengan metode FIFO menunjukkan harga pokok penjualan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode Average. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengakuan laba kotor metode FIFO lebih besar daripada metode Average. Saran untuk Penelitian selanjutnya adalah memperluas sampel agar mendapatkan hasil yang lebih kuat.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135937237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3505
Rizqi Misdiyanto Muhtar
Semua entitas membutuhkan jasa akuntansi berupa laporan keuangan baik itu entitas laba atau nonlaba. Untuk entitas nonlaba standar akuntansi untuk laporan keuangan adalah mengikuti Intrepetasi standar akuntansi keuangan (ISAK) No. 35. MTs Nurun najah sebagai salah satu organisai nonlaba yang berjalan di sektor Yayasan Pendidikan dalam laporan keuangan belum menerapkan standar untuk entitas nonlaba yaitu ISAK 35
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk laporan keuangan MTs Nurun Najah Desa Sumberkima dan untuk mengetahui penerapan ISAK 35 dalam penyusunan laporan keuangan di MTs Nurun Najah Desa Sumberkima. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.dengan memperbanyak data yang berkaitan dengan ISAK 35. Data yang diperoleh peneliti adalah wawancara bersama kepala sekolah dan juga Bersama bendahara MTs nurun najah tujuannya adalah untuk mendapatkan data mengenai laporan keuangan di MTs Nurun Najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Selain itu, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara interview, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pula kehadiran peneliti sangat penting karena peneliti sebagai human instrument sekaligus pengumpul data.
Hasil dari penelitian ini adalah bentuk laporan keuangan di MTs Nurun najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak terdiri dari kas masuk dan keluar dan kas umum yang dibuat setiap enam bulan sekali dan untuk penerapan ISAK 35 belum dilakukan MTs Nurun Najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak tidak membuat laporan keuangan yang lengkap berdasarkan ISAK 35 yaitu: laporan penghasilan komprehensif, laporan perubahan aset neto,laporan arus kas, laporan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan
{"title":"Penerapan Isak 35 Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Di Mts Nurun Najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng","authors":"Rizqi Misdiyanto Muhtar","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3505","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3505","url":null,"abstract":"Semua entitas membutuhkan jasa akuntansi berupa laporan keuangan baik itu entitas laba atau nonlaba. Untuk entitas nonlaba standar akuntansi untuk laporan keuangan adalah mengikuti Intrepetasi standar akuntansi keuangan (ISAK) No. 35. MTs Nurun najah sebagai salah satu organisai nonlaba yang berjalan di sektor Yayasan Pendidikan dalam laporan keuangan belum menerapkan standar untuk entitas nonlaba yaitu ISAK 35
 Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk laporan keuangan MTs Nurun Najah Desa Sumberkima dan untuk mengetahui penerapan ISAK 35 dalam penyusunan laporan keuangan di MTs Nurun Najah Desa Sumberkima. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.dengan memperbanyak data yang berkaitan dengan ISAK 35. Data yang diperoleh peneliti adalah wawancara bersama kepala sekolah dan juga Bersama bendahara MTs nurun najah tujuannya adalah untuk mendapatkan data mengenai laporan keuangan di MTs Nurun Najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Selain itu, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara interview, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pula kehadiran peneliti sangat penting karena peneliti sebagai human instrument sekaligus pengumpul data.
 Hasil dari penelitian ini adalah bentuk laporan keuangan di MTs Nurun najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak terdiri dari kas masuk dan keluar dan kas umum yang dibuat setiap enam bulan sekali dan untuk penerapan ISAK 35 belum dilakukan MTs Nurun Najah Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak tidak membuat laporan keuangan yang lengkap berdasarkan ISAK 35 yaitu: laporan penghasilan komprehensif, laporan perubahan aset neto,laporan arus kas, laporan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"3 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135937238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3504
Muhammad Fatihul Birri, Makhshushi Zakiyah
Fanatisme dan pandemi covid 19 beberapa tahun silam mempengaruhi terhadap minat para investor untuk berinvetasi, sehingga berdampak pada pergerakan saham, transaksi saham dapat menunjukkan nilai perusahaan. Tingkat profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan dianggap dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Tetapi hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya justru menujukkan kesimpulan yang berbeda-beda atau tidak konsisten. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel profitabilitas yaitu Return on Asset (ROA), likuiditas yaitu rasio lancar atau current ratio (CR), dan ukuran perusahaan (firm size) terhadap nilai perusahaan yaitu price to book value (PBV), secara parsial (bagian) dan simultan (bersamaan).
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan kuantitatif melalui uji deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji regresi linier berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan 13 perusahaan sebagai sampel penelitian dari total 51 perusahaan yang menjadi populasi. Adapun penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) didalam website bursa efek Indonesia www.idx.co.id.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan t hitung > t tabel (5,824 > 1,99962) dan nilai signifikansi < 0.05 (0,00 < 0,005), likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dimana t hitung < t tabel (0,615 < 1,99962) dan nilai signifikansi > 0,05 (0,514 > 0,05), ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, karena nilai t hitung < t tabel (-1.971 < 1,99962) dengan nilai signifikansi > 0,05 (0,059 > 0,05). Secara simultan profitabiltas, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung > F tabel (22,340 > 2,76) dengan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).
{"title":"Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2017-2021.","authors":"Muhammad Fatihul Birri, Makhshushi Zakiyah","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3504","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3504","url":null,"abstract":"Fanatisme dan pandemi covid 19 beberapa tahun silam mempengaruhi terhadap minat para investor untuk berinvetasi, sehingga berdampak pada pergerakan saham, transaksi saham dapat menunjukkan nilai perusahaan. Tingkat profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan dianggap dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Tetapi hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya justru menujukkan kesimpulan yang berbeda-beda atau tidak konsisten. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel profitabilitas yaitu Return on Asset (ROA), likuiditas yaitu rasio lancar atau current ratio (CR), dan ukuran perusahaan (firm size) terhadap nilai perusahaan yaitu price to book value (PBV), secara parsial (bagian) dan simultan (bersamaan).
 Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan kuantitatif melalui uji deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji regresi linier berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan 13 perusahaan sebagai sampel penelitian dari total 51 perusahaan yang menjadi populasi. Adapun penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) didalam website bursa efek Indonesia www.idx.co.id.
 Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan t hitung > t tabel (5,824 > 1,99962) dan nilai signifikansi < 0.05 (0,00 < 0,005), likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dimana t hitung < t tabel (0,615 < 1,99962) dan nilai signifikansi > 0,05 (0,514 > 0,05), ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, karena nilai t hitung < t tabel (-1.971 < 1,99962) dengan nilai signifikansi > 0,05 (0,059 > 0,05). Secara simultan profitabiltas, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung > F tabel (22,340 > 2,76) dengan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135936936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3522
Moh. Ilham, Abd. Hafidh Ali
Sistem pengendalian internal merupakan alat yang digunakan untuk dapat mengendalikan dan menggolongkan fungsi-fungsi dalam organisasi agar seluruh aktivitas yang ada dapat berjalan sesuai dengan perencanaan manajemen sehingga tujuan perusahaan bisa dicapai secara efektif dan efisien. Di Indonesia sendiri mengadopsi dari Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commsission (COSO) yang didirikan sebagai bentuk untuk melawan Fraud (kecurangan) yang marak terjadi.
Untuk kegiatan sehari-hari di kantor Branch financing operasional (BFO) Banyuwangi, memiliki kebijakan tersendiri melibatkan para peserta magang untuk membantu kegiatan operasional di kantor BFO. Apabila tidak di awasi dengan benar maka bisa menimbulkan adanya fraud yang tidak diinginkan, maka perlu adanya sistem pengendalian internal yuang baik di dalamnya agar fraud tidak terjadi.
Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian internal yang dalam upaya pencegahan fraud di kantor Branch Financing Operations (BFO) menggunakan kerangka konsep COSO. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem pengendalian internal dalam upaya pencegahan fraud di Kantor BFO Banyuwangi menggunakan kerangka konsep COSO masih ada salah satu komponen yang belum sesuai, yaitu pada komponen aktivitas pengendalian. Karena pada proses pencegahan fraud di Kantor BFO Banyuwangi secara murni tidak hanya para staff yang menjalankan kegiatan operasionalnya namun masih ada campur tangan dari orang luar yaitu peserta magang. Hal ini kurang sesuai dengan aktivitas penegendalian dalam pemisahan tugas yang memadai.
{"title":"Analisis Sistem Pengendalian Internal Berbasis COSO Dalam Upaya Pencegahan Fraud (Studi Kasus di Bank Syariah Indonesia Kantor Branch Financing Operasion (BFO) Banyuwangi)","authors":"Moh. Ilham, Abd. Hafidh Ali","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3522","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3522","url":null,"abstract":"Sistem pengendalian internal merupakan alat yang digunakan untuk dapat mengendalikan dan menggolongkan fungsi-fungsi dalam organisasi agar seluruh aktivitas yang ada dapat berjalan sesuai dengan perencanaan manajemen sehingga tujuan perusahaan bisa dicapai secara efektif dan efisien. Di Indonesia sendiri mengadopsi dari Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commsission (COSO) yang didirikan sebagai bentuk untuk melawan Fraud (kecurangan) yang marak terjadi.
 Untuk kegiatan sehari-hari di kantor Branch financing operasional (BFO) Banyuwangi, memiliki kebijakan tersendiri melibatkan para peserta magang untuk membantu kegiatan operasional di kantor BFO. Apabila tidak di awasi dengan benar maka bisa menimbulkan adanya fraud yang tidak diinginkan, maka perlu adanya sistem pengendalian internal yuang baik di dalamnya agar fraud tidak terjadi.
 Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian internal yang dalam upaya pencegahan fraud di kantor Branch Financing Operations (BFO) menggunakan kerangka konsep COSO. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem pengendalian internal dalam upaya pencegahan fraud di Kantor BFO Banyuwangi menggunakan kerangka konsep COSO masih ada salah satu komponen yang belum sesuai, yaitu pada komponen aktivitas pengendalian. Karena pada proses pencegahan fraud di Kantor BFO Banyuwangi secara murni tidak hanya para staff yang menjalankan kegiatan operasionalnya namun masih ada campur tangan dari orang luar yaitu peserta magang. Hal ini kurang sesuai dengan aktivitas penegendalian dalam pemisahan tugas yang memadai.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135936937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3328
Mohammad Fauzen Adiman, Syamhadi Syamhadi
Every business is founded with the aim of making a profit for the owner in the future. Various strategies must be implemented, evaluated, modified, and developed continuously so that the company can maintain its existence. Not only in product marketing, but also aspects of human resources, information systems and management which are supported by the implementation of an internal control system must be the main concern of every business owner.
In order to expand market share and sales volume, the Nuansa Karya Banyuwangi Store does not only serve cash sales, but also sells on credit. So that sales transactions increase. It's just that, the obstacle that is still being faced today is the continued increase in the number of uncollectible accounts every year. If this is not handled properly, it will cause losses for the company. So it is necessary to support data management based on Accounting Information Systems, which can support owners in making decisions.
This qualitative descriptive study aims to determine the application of SIA at Nuansa Karya Store and its effectiveness in controlling receivables. The data were extracted from primary and secondary data sources. Both through the method of observation, interviews, and document analysis. Any data collected by researchers will be tested for validity through the triangulation method and extension of observations. The data were analyzed through three stages, namely: data presentation, data reduction, and drawing conclusions.
From the results of field findings and discussions, it was concluded that Nuansa Karya's shop has not maximized the application of the Accounting Information System in managing sales transactions on credit. Receivables transaction data is recorded manually on the accounts receivable ledger and transaction evidence is not properly archived. In addition, there are dual duties of employees in carrying out the credit sales function. So that this condition does not optimally support the effectiveness of accounts receivable control and sales decision making.
{"title":"Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT. Nusa Andhalan","authors":"Mohammad Fauzen Adiman, Syamhadi Syamhadi","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3328","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3328","url":null,"abstract":"Every business is founded with the aim of making a profit for the owner in the future. Various strategies must be implemented, evaluated, modified, and developed continuously so that the company can maintain its existence. Not only in product marketing, but also aspects of human resources, information systems and management which are supported by the implementation of an internal control system must be the main concern of every business owner.
 In order to expand market share and sales volume, the Nuansa Karya Banyuwangi Store does not only serve cash sales, but also sells on credit. So that sales transactions increase. It's just that, the obstacle that is still being faced today is the continued increase in the number of uncollectible accounts every year. If this is not handled properly, it will cause losses for the company. So it is necessary to support data management based on Accounting Information Systems, which can support owners in making decisions.
 This qualitative descriptive study aims to determine the application of SIA at Nuansa Karya Store and its effectiveness in controlling receivables. The data were extracted from primary and secondary data sources. Both through the method of observation, interviews, and document analysis. Any data collected by researchers will be tested for validity through the triangulation method and extension of observations. The data were analyzed through three stages, namely: data presentation, data reduction, and drawing conclusions.
 From the results of field findings and discussions, it was concluded that Nuansa Karya's shop has not maximized the application of the Accounting Information System in managing sales transactions on credit. Receivables transaction data is recorded manually on the accounts receivable ledger and transaction evidence is not properly archived. In addition, there are dual duties of employees in carrying out the credit sales function. So that this condition does not optimally support the effectiveness of accounts receivable control and sales decision making.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135937234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-20DOI: 10.35316/mazinda.v1i2.3549
Kuni Masrohati Ulia, Asmito Asmito
Dana desa merupakan dana yang diluncurkan oleh pemerintah pusat/daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah, pembinaan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam pengelolaan dana desa sesuai dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penatausahaan, tahap pelaporan dan tahap pertanggungjawaban. Dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 dalam proses pengelolaan terdapat asas transparansi yang merupakan proses keterbukaan informasi tentang pengelolaan dana desa terhadap pemerintah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan keterbukaan dalam proses pengelolaan dana desa dan proses dari pengelolaan dana desa sesuai dengan perspektif Akuntansi Syari’ah. Transparansi dalam pengelolaan dana desa dalam perspektif Akuntansi Syari’ah terdapat indikator yang harus dipenuhi yaitu Shiddiq (kebenaran), Amanah (tanggungjawab), Fathonah (cerdas dan bijaksana), dan Tabligh (menyampaiakan).
Penelitian ini mengggunakan jenis penelitan Kualitatif. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara secara semi struktur dan dokumentasi. Kemudian, data yang diperoleh melalui tiga tahap yakni data reduction (reduksi data), data display (display data), conclusion drawing/verification (simpulan dan verifikasi). Keabsahan data dilakukan dengan uju kreadibilitas yang didalamnya menggunakan teknik keabsahan triangulasi yang terdiri dari triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi waktu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Desa Pegayaman telah melakukan proses pengelolaan dana desa belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman dasar dalam pengelolaan dana desa, yakni Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 karena yang menjadi tidak sesuai dengan pedoman terletak pada tahap pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan oelah Kepala Desa namun pemerintah Desa Pegayaman, Sekretaris Desa yang melakukannya. Dan pada transparansi belum sepenuhnya sesuai dengan indikator transparansi yang terdapat pada amanah (tanggungjawab) dan tabligh (komunikatif) namun pada shiddiq (kebenaran) dan fathonah (cerdas dan bijaksana) telah sesuai dengan indikator dalam tranparansi.
{"title":"Transparansi Pengelolaan Dana Desa Dalam Perspektif Akuntansi (Studi Kasus di Kantor Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Bali)","authors":"Kuni Masrohati Ulia, Asmito Asmito","doi":"10.35316/mazinda.v1i2.3549","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/mazinda.v1i2.3549","url":null,"abstract":"Dana desa merupakan dana yang diluncurkan oleh pemerintah pusat/daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah, pembinaan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam pengelolaan dana desa sesuai dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penatausahaan, tahap pelaporan dan tahap pertanggungjawaban. Dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 dalam proses pengelolaan terdapat asas transparansi yang merupakan proses keterbukaan informasi tentang pengelolaan dana desa terhadap pemerintah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan keterbukaan dalam proses pengelolaan dana desa dan proses dari pengelolaan dana desa sesuai dengan perspektif Akuntansi Syari’ah. Transparansi dalam pengelolaan dana desa dalam perspektif Akuntansi Syari’ah terdapat indikator yang harus dipenuhi yaitu Shiddiq (kebenaran), Amanah (tanggungjawab), Fathonah (cerdas dan bijaksana), dan Tabligh (menyampaiakan).
 Penelitian ini mengggunakan jenis penelitan Kualitatif. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara secara semi struktur dan dokumentasi. Kemudian, data yang diperoleh melalui tiga tahap yakni data reduction (reduksi data), data display (display data), conclusion drawing/verification (simpulan dan verifikasi). Keabsahan data dilakukan dengan uju kreadibilitas yang didalamnya menggunakan teknik keabsahan triangulasi yang terdiri dari triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi waktu.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Desa Pegayaman telah melakukan proses pengelolaan dana desa belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman dasar dalam pengelolaan dana desa, yakni Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 karena yang menjadi tidak sesuai dengan pedoman terletak pada tahap pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan oelah Kepala Desa namun pemerintah Desa Pegayaman, Sekretaris Desa yang melakukannya. Dan pada transparansi belum sepenuhnya sesuai dengan indikator transparansi yang terdapat pada amanah (tanggungjawab) dan tabligh (komunikatif) namun pada shiddiq (kebenaran) dan fathonah (cerdas dan bijaksana) telah sesuai dengan indikator dalam tranparansi.","PeriodicalId":487086,"journal":{"name":"Mazinda Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135937236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}