Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.35326/medialog.v6i2.3433
Desisonia Lilia Hadiputri
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teks pidato pemikiran dan gagasan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang memprakarsai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melalui pidatonya “Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali” (disiarkan secara live di kanal LPDP RI 4 Oktober 2022) di YouTube. Hal ini merupakan langkah upaya mempertahankan nasionalisme penerima beasiswa (awardee) LPDP khususnya awardee studi lanjut Luar Negeri (LN) sebagaimana wacana awardee LN yang dianggap tidak nasionalis dikarenakan isu tidak langsung kembali dan mengabdi ke Indonesia. Isu tersebut pertama muncul pada sosial media Twitter dan diekspos di beberapa media salah satunya di kanal CNN Indonesia 30 Jul 2022 dengan tajuk “Alumni Beasiswa LPDP Wajib Balik ke Indonesia, Pengamat: Jika Tidak, Jangan Dicap Tidak Nasionalis”. Dengan beasiswa LPDP yang mencapai triliyunan tersebut, tentulah negara mengharapkan cita-cita untuk membangun negeri melalui kualitas SDM nya tercapai, begitupun Sri Mulyani yang meskipun berlatarbelakang seorang ekonom, namun kedekatannya dengan dunia pendidikan menjadikan Dana Abadi Pendidikan sebagai prioritas dan menjadi kesempatan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menyongsong generasi emas 2045. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif- deskriptif dengan teori analisis wacana kritis Fairclough dilihat dalam dimensi; (1) teks, (2) praktik diskursus, dan (3) praktik sosial budaya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mengupas retorika dengan struktur teks (subyektivitas teks), diskursus (institusional) dan sosial budaya (ideologi yang ada pada masyarakat).
本研究旨在分析Sri Mulyani作为教育基金管理机构(LPDP)的发起财政部长的思想和思想演讲文本。他在YouTube上的讲话“我要回去了”(现场直播LPDP RI 2022年10月4日)。这是为了维护LPDP奖学金民族主义(awardee),特别是外国高级研究,因为该民族主义言论被认为是不民族主义的,因为没有直接返回印度尼西亚服务。这一问题首先出现在Twitter社交媒体上,并在一些媒体上发表,其中一篇标题是“LPDP奖学金校友必须返回印尼,观察员:否则就不要被贴上民族主义的标签。”LPDP奖学金的国家实现这一是一百万,无疑希望建设通过国家人力资源质量的目标的实现,也是Sri Mulyani虽然berlatarbelakang经济学家,但与世界的关系使财富基金教育作为首要任务,教育机会为2045印尼民众迎接黄金一代。本研究采用的方法是定性性描述性的,带有从尺寸上看的关键球形话语分析理论;(1)文本,(2)课程实践,(3)社会文化实践。这项研究的结果触及了具有文本主导性、社会文化(社会意识形态)结构的修辞。
{"title":"Representasi Nasionalisme dalam Pembekalan LPDP Sri Mulyani","authors":"Desisonia Lilia Hadiputri","doi":"10.35326/medialog.v6i2.3433","DOIUrl":"https://doi.org/10.35326/medialog.v6i2.3433","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teks pidato pemikiran dan gagasan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang memprakarsai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melalui pidatonya “Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali” (disiarkan secara live di kanal LPDP RI 4 Oktober 2022) di YouTube. Hal ini merupakan langkah upaya mempertahankan nasionalisme penerima beasiswa (awardee) LPDP khususnya awardee studi lanjut Luar Negeri (LN) sebagaimana wacana awardee LN yang dianggap tidak nasionalis dikarenakan isu tidak langsung kembali dan mengabdi ke Indonesia. Isu tersebut pertama muncul pada sosial media Twitter dan diekspos di beberapa media salah satunya di kanal CNN Indonesia 30 Jul 2022 dengan tajuk “Alumni Beasiswa LPDP Wajib Balik ke Indonesia, Pengamat: Jika Tidak, Jangan Dicap Tidak Nasionalis”. Dengan beasiswa LPDP yang mencapai triliyunan tersebut, tentulah negara mengharapkan cita-cita untuk membangun negeri melalui kualitas SDM nya tercapai, begitupun Sri Mulyani yang meskipun berlatarbelakang seorang ekonom, namun kedekatannya dengan dunia pendidikan menjadikan Dana Abadi Pendidikan sebagai prioritas dan menjadi kesempatan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menyongsong generasi emas 2045. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif- deskriptif dengan teori analisis wacana kritis Fairclough dilihat dalam dimensi; (1) teks, (2) praktik diskursus, dan (3) praktik sosial budaya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mengupas retorika dengan struktur teks (subyektivitas teks), diskursus (institusional) dan sosial budaya (ideologi yang ada pada masyarakat).","PeriodicalId":500820,"journal":{"name":"Medialog : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135134334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.35326/medialog.v6i2.3757
Syahril Furqany, Syukur Kholil
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji judul berita bias di media Serambinews.com dengan menggunakan analisis wacana kritis model Sara Mills. Rubrik selebriti ini biasanya adalah berta saduran dari media lain yang dalam satu jaringan. Sebagai salah satu media berita yang besar di Aceh harusnya dalam membuat judul berita harus Metode penelitian menggunakan analisis Wacana Kritis Sara Mills dengan pendekatan tingkatan kata, kalimat atau frasa, dan tingkatan wacana. Hasil penelitian menunjukkan pertama Berita cenderung menampilkan sensualitas, mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan pada masa lalu. Menampilkan wanita adalah seolah seseorang yang berperan sebagai bintang dalam adegan-adegan sensual. Kedua, Berita seolah membenarkan hubungan sebelum menikah, dengan menampilkan judul yang mengarah kepada saling sayang-sayangan. Serta mengangkat kasus yang memang sedang viral di dunia maya. Ketiga, Mengangkat berita tentang perceraian artis yang telah bercerai, berita diambil dari perspektif perempuan yang layak untuk di rayu oleh orang lain karena sedang berstatus janda. Sebenarnya yang sedang menjadi objek dalam pemberitaan itu adalah status di perempuan tersebut. Keempat, Mengarah pada berita-berita yang tidak selayaknya untuk diberitakan, dukungan terkait dengan LGBT. Berita yang seperti ini tidak perlu di naikkan menjadi konsumsi masyarakat Aceh.
{"title":"JUDUL BERITA BIAS DI MEDIA SERAMBINEWS.COM ANALISIS WACANA KRITIS MODEL SARA MILLS RUBRIK SELEBRITI","authors":"Syahril Furqany, Syukur Kholil","doi":"10.35326/medialog.v6i2.3757","DOIUrl":"https://doi.org/10.35326/medialog.v6i2.3757","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji judul berita bias di media Serambinews.com dengan menggunakan analisis wacana kritis model Sara Mills. Rubrik selebriti ini biasanya adalah berta saduran dari media lain yang dalam satu jaringan. Sebagai salah satu media berita yang besar di Aceh harusnya dalam membuat judul berita harus Metode penelitian menggunakan analisis Wacana Kritis Sara Mills dengan pendekatan tingkatan kata, kalimat atau frasa, dan tingkatan wacana. Hasil penelitian menunjukkan pertama Berita cenderung menampilkan sensualitas, mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan pada masa lalu. Menampilkan wanita adalah seolah seseorang yang berperan sebagai bintang dalam adegan-adegan sensual. Kedua, Berita seolah membenarkan hubungan sebelum menikah, dengan menampilkan judul yang mengarah kepada saling sayang-sayangan. Serta mengangkat kasus yang memang sedang viral di dunia maya. Ketiga, Mengangkat berita tentang perceraian artis yang telah bercerai, berita diambil dari perspektif perempuan yang layak untuk di rayu oleh orang lain karena sedang berstatus janda. Sebenarnya yang sedang menjadi objek dalam pemberitaan itu adalah status di perempuan tersebut. Keempat, Mengarah pada berita-berita yang tidak selayaknya untuk diberitakan, dukungan terkait dengan LGBT. Berita yang seperti ini tidak perlu di naikkan menjadi konsumsi masyarakat Aceh.","PeriodicalId":500820,"journal":{"name":"Medialog : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135134342","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.35326/medialog.v6i2.4319
Santika Sunengsih
Penelitian ini memiliki fokus utama pada pembingkaian berita mengenai pemrosesan kasus Lukas Enembe, khususnya pemberitaan yang diterbitkan pada periode 13 Januari 2023 hingga 12 Mei 2023. Dalam menggali lebih dalam mengenai aspek ini, penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Paradigma yang melandasi penelitian ini adalah konstruktivisme, yang menekankan pada pengertian konstruksi sosial dalam pemberitaan media. Pada penelitian ini, digunakan model analisis framing yang diusulkan oleh Robert Entman. Pendekatan ini menguraikan proses pembingkaian berita oleh media. Terdapat empat tahap analisis framing yang diterapkan, yaitu bagaimana masalah didefinisikan, bagaimana masalah tersebut disajikan, penilaian moral terhadap masalah, dan bagaimana media mengakomodasi masalah. Hasil dari analisis framing Robert Entman pada pemberitaan media online CNN Indonesia menunjukkan bahwa isi berita tersebut didasarkan pada data lapangan, fakta, dan informasi aktual. Lebih penting lagi, dalam pemberitaan ini tidak ada kecenderungan adanya opini atau interpretasi yang berpotensi mengarahkan persepsi pembaca. Dalam penyusunan berita, sumber-sumber yang digunakan adalah sumber yang jelas dan kompeten, serta berguna sebagai penguat informasi yang disajikan. Isi frame berita dibangun berdasarkan data lapangan, terutama dari konferensi pers yang diadakan oleh Tim KPK. Ini menegaskan bahwa media online CNN Indonesia berupaya menjaga keakuratan dan integritas informasi yang disajikan, serta memberikan fokus yang jelas pada fakta-fakta yang ada dalam kasus tersebut.
{"title":"ANALISIS FRAMING PEMPROSESAN KASUS KORUPSI LUKAS ENEMBE PADA MEDIA ONLINE CNN INDONESIA","authors":"Santika Sunengsih","doi":"10.35326/medialog.v6i2.4319","DOIUrl":"https://doi.org/10.35326/medialog.v6i2.4319","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki fokus utama pada pembingkaian berita mengenai pemrosesan kasus Lukas Enembe, khususnya pemberitaan yang diterbitkan pada periode 13 Januari 2023 hingga 12 Mei 2023. Dalam menggali lebih dalam mengenai aspek ini, penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Paradigma yang melandasi penelitian ini adalah konstruktivisme, yang menekankan pada pengertian konstruksi sosial dalam pemberitaan media. Pada penelitian ini, digunakan model analisis framing yang diusulkan oleh Robert Entman. Pendekatan ini menguraikan proses pembingkaian berita oleh media. Terdapat empat tahap analisis framing yang diterapkan, yaitu bagaimana masalah didefinisikan, bagaimana masalah tersebut disajikan, penilaian moral terhadap masalah, dan bagaimana media mengakomodasi masalah. Hasil dari analisis framing Robert Entman pada pemberitaan media online CNN Indonesia menunjukkan bahwa isi berita tersebut didasarkan pada data lapangan, fakta, dan informasi aktual. Lebih penting lagi, dalam pemberitaan ini tidak ada kecenderungan adanya opini atau interpretasi yang berpotensi mengarahkan persepsi pembaca. Dalam penyusunan berita, sumber-sumber yang digunakan adalah sumber yang jelas dan kompeten, serta berguna sebagai penguat informasi yang disajikan. Isi frame berita dibangun berdasarkan data lapangan, terutama dari konferensi pers yang diadakan oleh Tim KPK. Ini menegaskan bahwa media online CNN Indonesia berupaya menjaga keakuratan dan integritas informasi yang disajikan, serta memberikan fokus yang jelas pada fakta-fakta yang ada dalam kasus tersebut.","PeriodicalId":500820,"journal":{"name":"Medialog : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135134347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-28DOI: 10.35326/medialog.v6i2.2912
Daffa Rafif Heryandi
Iklan merupakan salah satu media yang dapat membantu para pelaku bisnis untuk memberikan pesan atau informasi agar dapat menarik perhatian publik atau konsumen dengan pesan yang dapat dipahami dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Salah satu isu yang menarik perhatian masyarakat adalah kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis representasi makna kesetaraan gender pada iklan Downy Indonesia ‘Bebas Berekspresi’ yang ada dalam Youtube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang kemudian pesan dalam iklan akan dianalisis dengan semiotika Roland Barthes untuk mencari tanda makna denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam adegan dalam iklan yang merepresentasikan kesetaraan gender. Representasi makna tersebut berkaitan dengan kebebasan bereskpresi untuk mematahkan stereotip tentang hidup perempuan yang selalu dikekang oleh aturan. Perempuan hendak membuktikan jika aturan-aturan yang ada bagi mereka, bukan halangan untuk bebas berekspresi. Perempuan yakin selama mereka percaya diri, semua perempuan bisa mengubah aturan jadi dorongan untuk bebas berekspresi dan harumkan namanya.
{"title":"REPRESENTASI MAKNA KESETARAAN GENDER PADA IKLAN DOWNY INDONESIA “BEBAS BEREKSPRESI” DI YOUTUBE (Analisis Semiotika Roland Barthes)","authors":"Daffa Rafif Heryandi","doi":"10.35326/medialog.v6i2.2912","DOIUrl":"https://doi.org/10.35326/medialog.v6i2.2912","url":null,"abstract":"Iklan merupakan salah satu media yang dapat membantu para pelaku bisnis untuk memberikan pesan atau informasi agar dapat menarik perhatian publik atau konsumen dengan pesan yang dapat dipahami dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Salah satu isu yang menarik perhatian masyarakat adalah kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis representasi makna kesetaraan gender pada iklan Downy Indonesia ‘Bebas Berekspresi’ yang ada dalam Youtube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang kemudian pesan dalam iklan akan dianalisis dengan semiotika Roland Barthes untuk mencari tanda makna denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam adegan dalam iklan yang merepresentasikan kesetaraan gender. Representasi makna tersebut berkaitan dengan kebebasan bereskpresi untuk mematahkan stereotip tentang hidup perempuan yang selalu dikekang oleh aturan. Perempuan hendak membuktikan jika aturan-aturan yang ada bagi mereka, bukan halangan untuk bebas berekspresi. Perempuan yakin selama mereka percaya diri, semua perempuan bisa mengubah aturan jadi dorongan untuk bebas berekspresi dan harumkan namanya.","PeriodicalId":500820,"journal":{"name":"Medialog : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135134344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.35326/medialog.v6i1.4139
Fathiyah Fathiyah
Internet memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran media sosial sebagai produk internet. TikTok menjelma menjadi media sosial yang paling digemari oleh generasi Z karena menawarkan berbagai fitur menarik yang dianggap sesuai dengan karateristik generasi Z. TikTok tidak hanya menjadi media hiburan namun juga digunakan sebagai media informasi dan berbagai ide. TikTok memberi ruang bagi kebebasan berkespresi. Tiktok menawarkan fitur menarik yang dianggap berbeda dengan media sosial lainnya serta media konvensional. TikTok sebagai media yang menawarkan video berdurasi pendek dengan tambahan musik dan lagu populer serta berbagai efek menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya. TikTok tidak hanya digunakan sebagai media untuk mencari hiburan namun juga telah menjadi tempat bagi generasi Z untuk membuat dan berbagi informasi, ide serta gagasan. Namun seiring dengan itu seperti halnya dengan media sosial lainnya, TikTok juga menjadi ladang penyebaran ujaran kebencian, sehngga setiap penggunanya pernting untuk memiliki etika digital. Setiap pengguna media sosial tidak terkecuali Tiktok harus menyadari pentingnya digital citizenship dalam kehidupan online agar dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi lingkungan yang baik serta menjadikan media Tiktok sebagai media yang dapt menampung aspirasi anak muda
{"title":"TikTok dan Kebebasan Berekspresi Di Ruang Digital Bagi Generasi Z","authors":"Fathiyah Fathiyah","doi":"10.35326/medialog.v6i1.4139","DOIUrl":"https://doi.org/10.35326/medialog.v6i1.4139","url":null,"abstract":"Internet memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran media sosial sebagai produk internet. TikTok menjelma menjadi media sosial yang paling digemari oleh generasi Z karena menawarkan berbagai fitur menarik yang dianggap sesuai dengan karateristik generasi Z. TikTok tidak hanya menjadi media hiburan namun juga digunakan sebagai media informasi dan berbagai ide. TikTok memberi ruang bagi kebebasan berkespresi. Tiktok menawarkan fitur menarik yang dianggap berbeda dengan media sosial lainnya serta media konvensional. TikTok sebagai media yang menawarkan video berdurasi pendek dengan tambahan musik dan lagu populer serta berbagai efek menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya. TikTok tidak hanya digunakan sebagai media untuk mencari hiburan namun juga telah menjadi tempat bagi generasi Z untuk membuat dan berbagi informasi, ide serta gagasan. Namun seiring dengan itu seperti halnya dengan media sosial lainnya, TikTok juga menjadi ladang penyebaran ujaran kebencian, sehngga setiap penggunanya pernting untuk memiliki etika digital. Setiap pengguna media sosial tidak terkecuali Tiktok harus menyadari pentingnya digital citizenship dalam kehidupan online agar dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi lingkungan yang baik serta menjadikan media Tiktok sebagai media yang dapt menampung aspirasi anak muda","PeriodicalId":500820,"journal":{"name":"Medialog : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"164 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135827257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.35326/medialog.v6i1.3169
Hemila A
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki tingkat minat mahasiswa dalam membaca buku. Membaca adalah keterampilan berharga yang menawarkan banyak manfaat, termasuk memperluas pemahaman seseorang tentang dunia, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta mendorong pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana mahasiswa tertarik untuk membaca dan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketertarikan mereka. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari sampel mahasiswa di jurusan tehnik informatika universitas negeri gorontalo, analisis data menggunakan statistik deskriptif. Temuan dari penelitian ini adalah 1) Minat membaca buku mahasiswa jurusan tehnik informatika yang masih tegolong rendah hal ini disebabkan oleh kecenderungan mahasiswa yang cepat bosan ketika membaca buku. 2) Meskipun hasil menunjukkan rendahnya minat membaca, namun mahasiswa menyadari bahwa membaca buku merupakan hal yang penting. 3) Mahasiswa berpendapat bahwa membaca dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membaca buku dapat mengubah cara pandang terhadap suatu topik, membaca buku dapat membantu proses belajar pada mata kuliah, serta membaca dapat memberikan manfaat bagi jangka panjang.
{"title":"Jurnal Minat Membaca Buku Pada Mahasiswa","authors":"Hemila A","doi":"10.35326/medialog.v6i1.3169","DOIUrl":"https://doi.org/10.35326/medialog.v6i1.3169","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki tingkat minat mahasiswa dalam membaca buku. Membaca adalah keterampilan berharga yang menawarkan banyak manfaat, termasuk memperluas pemahaman seseorang tentang dunia, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta mendorong pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana mahasiswa tertarik untuk membaca dan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketertarikan mereka. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari sampel mahasiswa di jurusan tehnik informatika universitas negeri gorontalo, analisis data menggunakan statistik deskriptif. Temuan dari penelitian ini adalah 1) Minat membaca buku mahasiswa jurusan tehnik informatika yang masih tegolong rendah hal ini disebabkan oleh kecenderungan mahasiswa yang cepat bosan ketika membaca buku. 2) Meskipun hasil menunjukkan rendahnya minat membaca, namun mahasiswa menyadari bahwa membaca buku merupakan hal yang penting. 3) Mahasiswa berpendapat bahwa membaca dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membaca buku dapat mengubah cara pandang terhadap suatu topik, membaca buku dapat membantu proses belajar pada mata kuliah, serta membaca dapat memberikan manfaat bagi jangka panjang.","PeriodicalId":500820,"journal":{"name":"Medialog : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"269 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135827612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}