Pub Date : 2024-01-04DOI: 10.35905/carita.v2i1.4323
Muh. Taufiq Syam, Hasaruddin
The protest movement against the government regime that took place in the peninsular region of the Arabian peninsula, helped initiate the birth of conflict in Syria. On the one hand, there are also claims that this conflict was triggered by conflict between Shia-Sunni groups between the government involving the central figures Hafez al-Assad and Bashar al-Assad and the opposition groups. Therefore, the purpose of this research is to find out the historical background of the birth of the conflict in Syria and the extent of the main roles of Hafez al-Assad and Bashar al-Assad in the history of the conflict that occurred in Syria. This study used a literature review method with a descriptive analysis approach. The literature that discusses the Arab Spring and the history of the Syrian conflict is the main study material to answer the problem formulation in this paper. In the final stage, this research will present conclusions from the discussion and implications of the background causes of the conflict in Syria.
{"title":"Sejarah Konflik di Suriah: Sosok Tokoh Hafez al-Assad dan Bashar al-Assad","authors":"Muh. Taufiq Syam, Hasaruddin","doi":"10.35905/carita.v2i1.4323","DOIUrl":"https://doi.org/10.35905/carita.v2i1.4323","url":null,"abstract":"The protest movement against the government regime that took place in the peninsular region of the Arabian peninsula, helped initiate the birth of conflict in Syria. On the one hand, there are also claims that this conflict was triggered by conflict between Shia-Sunni groups between the government involving the central figures Hafez al-Assad and Bashar al-Assad and the opposition groups. Therefore, the purpose of this research is to find out the historical background of the birth of the conflict in Syria and the extent of the main roles of Hafez al-Assad and Bashar al-Assad in the history of the conflict that occurred in Syria. This study used a literature review method with a descriptive analysis approach. The literature that discusses the Arab Spring and the history of the Syrian conflict is the main study material to answer the problem formulation in this paper. In the final stage, this research will present conclusions from the discussion and implications of the background causes of the conflict in Syria.","PeriodicalId":516591,"journal":{"name":"CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"34 S127","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139640693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-04DOI: 10.35905/carita.v2i1.5340
A. Yani, Nuraeni, M. Fattah, Dwi Artanto, Uin Alauddin, Makassar Kantor, Urusan Agama, Kec. Tiworo Tengah, Kab. Muna Barat
Kajian ini membahas tentang sosok Usman bin Affan, khalifah yang kontroversi terkait kebijakan-kebijakannya, namun tidak bisa dipungkiri ia pemimpin yang luar biasa terkait dengan jasanya terhadap perkembangan peradaban Islam. Metode yang dipakai adalah metode sejarah dengan menempuh empat tahapan kritis: heuristic, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Usman bin Affan merupakan khalifah ketiga dari urutan khulafa’urrasyidin beliau termasuk salah seorang tokoh yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat. Selain berkedudukan tinggi, dia juga sangat kaya raya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan agama Islam; Pemilihan khalifah usman bin affan atas rekomendasi dari umar dengan membentuk tim formatur yang terdiri dari enam sahabat dari berbagai kelompok sosial yang ada; Usman bin Affan berkontribusi dalam perkembangan peradaban Islam. Beliau adalah pemimpin pertama dalam sejarah umat Islam yang membangun angkatan laut muslim. Selain itu, ia juga berhasil mengkodofikasi Alquran yang pada hari ini masih bisa dilihat hasilnya yakni Mushaf Usmani. Selain itu, Usman juga berkomitmen terhadap perluasan wilayah Islam dengan menguasai Kabul, Gaznah, Balk, dan Turkistan bagian timur, selanjutnya sebagian wilayah Khurasan, Asia kecil ke Tripoli dan Afrika Utara.
{"title":"Kontribusi Khalifah Usman bin Affan dalam Perkembangan Peradaban Islam","authors":"A. Yani, Nuraeni, M. Fattah, Dwi Artanto, Uin Alauddin, Makassar Kantor, Urusan Agama, Kec. Tiworo Tengah, Kab. Muna Barat","doi":"10.35905/carita.v2i1.5340","DOIUrl":"https://doi.org/10.35905/carita.v2i1.5340","url":null,"abstract":"Kajian ini membahas tentang sosok Usman bin Affan, khalifah yang kontroversi terkait kebijakan-kebijakannya, namun tidak bisa dipungkiri ia pemimpin yang luar biasa terkait dengan jasanya terhadap perkembangan peradaban Islam. Metode yang dipakai adalah metode sejarah dengan menempuh empat tahapan kritis: heuristic, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Usman bin Affan merupakan khalifah ketiga dari urutan khulafa’urrasyidin beliau termasuk salah seorang tokoh yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat. Selain berkedudukan tinggi, dia juga sangat kaya raya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan agama Islam; Pemilihan khalifah usman bin affan atas rekomendasi dari umar dengan membentuk tim formatur yang terdiri dari enam sahabat dari berbagai kelompok sosial yang ada; Usman bin Affan berkontribusi dalam perkembangan peradaban Islam. Beliau adalah pemimpin pertama dalam sejarah umat Islam yang membangun angkatan laut muslim. Selain itu, ia juga berhasil mengkodofikasi Alquran yang pada hari ini masih bisa dilihat hasilnya yakni Mushaf Usmani. Selain itu, Usman juga berkomitmen terhadap perluasan wilayah Islam dengan menguasai Kabul, Gaznah, Balk, dan Turkistan bagian timur, selanjutnya sebagian wilayah Khurasan, Asia kecil ke Tripoli dan Afrika Utara.","PeriodicalId":516591,"journal":{"name":"CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"16 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140514143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-02DOI: 10.35905/carita.v2i1.5301
Saidin Hamzah, Andi Khaerunin Nisa
Tulisan ini bertujuan untuk menelaah dan menjelaskan Metode Sejarah dalam Perspektif Ibnu Khaldun dalam kitab mukaddimah yang merupakan pendahuluan dari kitab al-Ibar. Untuk menguraikan hal itu masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana metode sejarah dalam perspektif ibnu Khaldun? Adapun sub masalah Pertama, Bagaimana biografi Ibnu Khaldun?. Yang kedua, Bagaimana pemikiran sejarah Ibnu Khaldun dan kara-karyannya?. Untuk menjawab permasalahan tersebut metode yang ditempuh adalah penelitian bersifat analytical history (Penelitian Sejarah) antara lain heuristik (pengumpulan data), kritik sumber (intern maupun ekstren), interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gerak sejarah dalam perspektif Ibnu Khaldun adalah siklus, manusia atau masyarakat mengalami tiga fase dalam kehidupan yaitu: lahir, berkembang, dan mati. Dalam dunia politik pemerintahan dikenal masa kebangkitan, keemasan dan akhirnya kehancuran. Jadi Gerak sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah berpangkal pada kehendak Tuhan. Perubahan yang terjadi pada masyarakat karena kehendak Tuhan, meskipun secara alamiah manusia adalah berubah tetapi perubahan (gerak sejarah) terjadi karena qadar Tuhan.
{"title":"Metode Sejarah dalam Perspektif Ibnu Khaldun (Telaah Kitab Mukaddimah)","authors":"Saidin Hamzah, Andi Khaerunin Nisa","doi":"10.35905/carita.v2i1.5301","DOIUrl":"https://doi.org/10.35905/carita.v2i1.5301","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menelaah dan menjelaskan Metode Sejarah dalam Perspektif Ibnu Khaldun dalam kitab mukaddimah yang merupakan pendahuluan dari kitab al-Ibar. Untuk menguraikan hal itu masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana metode sejarah dalam perspektif ibnu Khaldun? Adapun sub masalah Pertama, Bagaimana biografi Ibnu Khaldun?. Yang kedua, Bagaimana pemikiran sejarah Ibnu Khaldun dan kara-karyannya?. Untuk menjawab permasalahan tersebut metode yang ditempuh adalah penelitian bersifat analytical history (Penelitian Sejarah) antara lain heuristik (pengumpulan data), kritik sumber (intern maupun ekstren), interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gerak sejarah dalam perspektif Ibnu Khaldun adalah siklus, manusia atau masyarakat mengalami tiga fase dalam kehidupan yaitu: lahir, berkembang, dan mati. Dalam dunia politik pemerintahan dikenal masa kebangkitan, keemasan dan akhirnya kehancuran. Jadi Gerak sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah berpangkal pada kehendak Tuhan. Perubahan yang terjadi pada masyarakat karena kehendak Tuhan, meskipun secara alamiah manusia adalah berubah tetapi perubahan (gerak sejarah) terjadi karena qadar Tuhan.","PeriodicalId":516591,"journal":{"name":"CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"122 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140515450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-02DOI: 10.35905/carita.v2i1.5039
M. Khoiri, I. Wahyuni
ABSTRAK Batik adalah hasil karya seni kerajinan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Batik juga merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memberikan corak khas kepada kebudayaan bangsa Indonesia. Batik di Indonesia berpusat di pulau Jawa terutama di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, serta daerah-daerah yang lainnya diseluruh Jawa yang kemudian menyebar luas ke seluruh daerah di Indonesia dengan memiliki ciri khas masing-masing khususnya batik lokal yang ada di Sendang Duwur. Kajian artikel ini bertujuan untuk melihat dinamika industri pengusaha batik yang ada di Desa Sendang Duwur, guna memperkenalkan batik lokal ke kanca nasioal maupun internasional. Dalam riset artikel ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskritif karena merupakan kajian lapangan. Adapun dalam metode riset, penulis menggunakan metode sejarah yang terdapat empat tahapan dalam pengkajian yakni, heuristic, kritik, interpretasi, serta historiografi. Dalam riset ini dapat ditemukan hasilnya bahwa, tradisi membatik bermula dari istri Sunan Sendang Duwur yakni, Dewi Tilarsih yang dibuat kegiatan untuk mengisi waktu luang. Saat ia wafat, kegiatan tersebut dijalankan oleh warga tetangganya yang ketika itu melihat dalam membatik sampai sekarang dengan dinamika yang menghasilkan berbagai macam motif. Industri Batik bermula dari rumah masyarakat masing-masing sampai pada terbentuknya komunitas-komunitas industri batik. Dengan begitu, terdapat modal, tenaga kerja, pemasaran, sampai perekonomian dari industri batik. Adanya industri batik yang dijalankan oleh warga masyarakat di Desa Sendang Duwur, menguntungkan para pengusaha batik dalam perekonomian. Karena sebelum adanya industri batik, masyarakatnya hanya bekerja sebagai petani yang perekonomiannya hanya dapat dibuat untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi dengan muncul dan besarnya industri batik di Desa Sendang Duwur ini, masyarakatnya dapat hidup kecukupan hingga dapat menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Terdapat berbagai varian serta motif dalam Batik Sendang Duwur yakni dedaunan, bunga-bunga, putihan, namkathil, singo mengkok, bandeng lele. Selain motif atau varian, batik Sendang Duwur juga terdapat berbagai jenis produk yakni, Selendang, Jarik, Udeng, Sarung, Baju Batik, dan Krudung. Banyaknya jenis varian serta motif yang dimiliki oleh batik Sendang Duwur tersebut di dorongan dari masyarakat Sendiri, serta dari pemerintah setempat. Kata kunci: Dinamika, Industri, Pengusaha Batik, Motif Batik ABSTRACT Batik is a work of art and craft inherited from the ancestors of the Indonesian nation. Batik is also one of the historical heritages that gives a distinctive style to the culture of the Indonesian nation. Batik in Indonesia is centered on the island of Java, especially in Yogyakarta, Solo, Pekalongan, and other areas throughout Java which then spread to all regions in Indonesia with their own characteristics, especially local batik in Sendang Duwur. This article study aims to look at the dynamics of
蜡染是印尼人民祖先精心制作的艺术品。蜡染也是历史遗产之一,赋予了印尼人民独特的文化风格。印尼的蜡染主要集中在爪哇岛,尤其是日惹、梭罗、北卡龙岗和爪哇岛上的其他地区,然后广泛传播到印尼的各个地区,并各具特色,尤其是森当杜武尔(Sendang Duwur)的当地蜡染。本文研究的目的是了解 Sendang Duwur 村蜡染企业的发展动态,以便将当地蜡染推向国内和国际舞台。在本研究文章中,作者采用了描述性定性方法,因为这是一项实地研究。在研究方法上,作者采用了历史研究法,该方法在研究中分为四个阶段,即启发式、批判式、解释式和史料学。在这项研究中,可以发现蜡染传统始于苏南森当-杜沃尔的妻子杜维-提拉西,她制作蜡染活动来填补业余时间。她去世后,她的邻居们开始从事蜡染活动,直到现在,蜡染图案种类繁多,充满活力。蜡染产业从每个社区的家庭开始,到形成蜡染产业社区。这样,就有了资本、劳动力、营销和蜡染业经济。Sendang Duwur 村社区成员经营的蜡染业的存在使蜡染企业家在经济上受益。因为在蜡染业出现之前,社区成员只是农民,他们的经济只能满足日常需求。但随着 Sendang Duwur 村蜡染业的兴起和规模的扩大,当地人的生活有了保障,可以供子女上大学。Sendang Duwur 蜡染有各种变体和图案,即树叶、花朵、putihan、namkathil、singo mengkok 和 bandeng lele。除了图案或变体,仙当杜吴蜡染还有各种类型的产品,即披肩、jarik、udeng、纱笼、蜡染衬衫和头巾。Sendang Duwur 蜡染所拥有的多种变体和图案得到了社区本身以及当地政府的鼓励。 关键词动态、产业、蜡染企业家、蜡染图案 ABSTRACT Batik is a work of art and craft inherited from the ancestors of the Indonesian nation.蜡染也是赋予印尼民族文化独特风格的历史遗产之一。印尼的蜡染主要集中在爪哇岛,尤其是日惹、梭罗、北卡龙岗和爪哇岛上的其他地区,然后扩散到印尼的各个地区,形成了各自的特色,尤其是 Sendang Duwur 当地的蜡染。本文研究的目的是了解 Sendang Duwur 村蜡染企业家行业的动态,以便向国内和国际办事处介绍当地蜡染。在研究本文时,作者采用了描述性定性方法,因为这是一项实地研究。至于研究方法,作者采用了历史研究法,其中有四个研究阶段,即启发式研究、批判式研究、解释式研究和历史学研究。在这项研究中,可以发现蜡染传统起源于苏南森当-杜武尔的妻子 Dewi Tilarsih。他去世后,这项活动由他邻居的居民开展,他们当时看到了蜡染制作的活力,直到现在还在制作各种图案。蜡染产业从每个社区的家庭开始,直到形成蜡染产业社区。这样,蜡染业的经济就有了资本、劳动力、市场。由 Sendang Duwur 村居民经营的蜡染业的存在使经济中的蜡染企业家受益匪浅。因为在蜡染业出现之前,人们只能务农,其经济只能满足日常需求。然而,随着 Sendang Duwur 村蜡染业的兴起和规模的扩大,当地人的生活有了保障,可以供子女接受高等教育。Sendang Duwur 蜡染有各种变体和图案,即树叶、花朵、putihan、namkathil、singo mengkok、牛奶鱼鲶鱼。除了图案或变体,仙当杜吴蜡染还有各种类型的产品,即披肩、Jarik、Udeng、Sarong、蜡染衬衫和 Krudung。Sendang Duwur 蜡染的变体和图案种类繁多,这既得益于当地人自己的努力,也得益于当地政府的鼓励。 关键词动态、产业、蜡染企业家、蜡染图案
{"title":"A DESA INDUSTRI: DINAMIKA PENGUSAHA BATIK DI DESA SENDANG DUWUR PACIRAN LAMONGAN 1980-2012","authors":"M. Khoiri, I. Wahyuni","doi":"10.35905/carita.v2i1.5039","DOIUrl":"https://doi.org/10.35905/carita.v2i1.5039","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Batik adalah hasil karya seni kerajinan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Batik juga merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memberikan corak khas kepada kebudayaan bangsa Indonesia. Batik di Indonesia berpusat di pulau Jawa terutama di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, serta daerah-daerah yang lainnya diseluruh Jawa yang kemudian menyebar luas ke seluruh daerah di Indonesia dengan memiliki ciri khas masing-masing khususnya batik lokal yang ada di Sendang Duwur. Kajian artikel ini bertujuan untuk melihat dinamika industri pengusaha batik yang ada di Desa Sendang Duwur, guna memperkenalkan batik lokal ke kanca nasioal maupun internasional. Dalam riset artikel ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskritif karena merupakan kajian lapangan. Adapun dalam metode riset, penulis menggunakan metode sejarah yang terdapat empat tahapan dalam pengkajian yakni, heuristic, kritik, interpretasi, serta historiografi. Dalam riset ini dapat ditemukan hasilnya bahwa, tradisi membatik bermula dari istri Sunan Sendang Duwur yakni, Dewi Tilarsih yang dibuat kegiatan untuk mengisi waktu luang. Saat ia wafat, kegiatan tersebut dijalankan oleh warga tetangganya yang ketika itu melihat dalam membatik sampai sekarang dengan dinamika yang menghasilkan berbagai macam motif. Industri Batik bermula dari rumah masyarakat masing-masing sampai pada terbentuknya komunitas-komunitas industri batik. Dengan begitu, terdapat modal, tenaga kerja, pemasaran, sampai perekonomian dari industri batik. Adanya industri batik yang dijalankan oleh warga masyarakat di Desa Sendang Duwur, menguntungkan para pengusaha batik dalam perekonomian. Karena sebelum adanya industri batik, masyarakatnya hanya bekerja sebagai petani yang perekonomiannya hanya dapat dibuat untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi dengan muncul dan besarnya industri batik di Desa Sendang Duwur ini, masyarakatnya dapat hidup kecukupan hingga dapat menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Terdapat berbagai varian serta motif dalam Batik Sendang Duwur yakni dedaunan, bunga-bunga, putihan, namkathil, singo mengkok, bandeng lele. Selain motif atau varian, batik Sendang Duwur juga terdapat berbagai jenis produk yakni, Selendang, Jarik, Udeng, Sarung, Baju Batik, dan Krudung. Banyaknya jenis varian serta motif yang dimiliki oleh batik Sendang Duwur tersebut di dorongan dari masyarakat Sendiri, serta dari pemerintah setempat. \u0000 \u0000Kata kunci: Dinamika, Industri, Pengusaha Batik, Motif Batik \u0000ABSTRACT \u0000Batik is a work of art and craft inherited from the ancestors of the Indonesian nation. Batik is also one of the historical heritages that gives a distinctive style to the culture of the Indonesian nation. Batik in Indonesia is centered on the island of Java, especially in Yogyakarta, Solo, Pekalongan, and other areas throughout Java which then spread to all regions in Indonesia with their own characteristics, especially local batik in Sendang Duwur. This article study aims to look at the dynamics of","PeriodicalId":516591,"journal":{"name":"CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"48 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140515042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-01DOI: 10.35905/carita.v2i1.4661
Ahmad Dhiyaul Haq Mahsyar, Alfiansyah Anwar, Umar Sulaiman
There are three areas that can be observed in applying secularism in the era of the Kemalis reforms. First, is the secularization of the state, education, and the law in the form of attacks on the traditional power centers of the institutionalized clergy. Second, is the attack on the symbols of European civilization. Third, is the secularization of social life and attacks on Islam that its people adhere to. The aspects of Mustafa Kemal Ataturk's thinking include those in the political system. At that time, Turkey was a very dictatorial one-party regime. Second, in religious reform. The state guarantees freedom of worship, for citizens, in its implementation carried out in the spirit of radical nationalism and imposed by Kemalis. And the third, in the field of education. Kemal's efforts in his policy showhow his desire should be completely sterile from sharia interference. However, the author at this point agrees with Al-Attas's opinion that Islam rejects any application of a secular concept in any form. Because all of that does not belong to Islam and is contrary to everything.
{"title":"ISLAM SEKULER DI TURKI DAN PEMIKIRAN KEMAL ATATURK","authors":"Ahmad Dhiyaul Haq Mahsyar, Alfiansyah Anwar, Umar Sulaiman","doi":"10.35905/carita.v2i1.4661","DOIUrl":"https://doi.org/10.35905/carita.v2i1.4661","url":null,"abstract":"There are three areas that can be observed in applying secularism in the era of the Kemalis reforms. First, is the secularization of the state, education, and the law in the form of attacks on the traditional power centers of the institutionalized clergy. Second, is the attack on the symbols of European civilization. Third, is the secularization of social life and attacks on Islam that its people adhere to. The aspects of Mustafa Kemal Ataturk's thinking include those in the political system. At that time, Turkey was a very dictatorial one-party regime. Second, in religious reform. The state guarantees freedom of worship, for citizens, in its implementation carried out in the spirit of radical nationalism and imposed by Kemalis. And the third, in the field of education. Kemal's efforts in his policy showhow his desire should be completely sterile from sharia interference. \u0000However, the author at this point agrees with Al-Attas's opinion that Islam rejects any application of a secular concept in any form. Because all of that does not belong to Islam and is contrary to everything.","PeriodicalId":516591,"journal":{"name":"CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"4 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140524822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}