Pub Date : 2024-04-07DOI: 10.24090/mabsya.v6i1.8278
Dwi Guntoro
Banyak amil zakat yang bekerja di lembaga-lembaga pengelola zakat memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, dan pengetahuan yang berbeda-beda mengenai skema pengelolaan zakat yang baik dan benar. Sertifikasi amil zakat diformulasikan untuk menciptakan para amil agar memiliki kompetensi kemampuan kerja yang unggul dan teruji, sehingga tercipta efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pengelolaan zakat. Pada BAZNAS Kabupaten Cilacap, terdapat setidaknya dua amil yang telah mengikuti sertifikasi amil zakat dan dinyatakan kompeten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas sertifikasi amil zakat dalam meningkatkan kompetensi amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan survei lapangan, peneliti bermaksud untuk menggambarkan permasalahan sebagaimana yang diperoleh di lapangan, baik data tersebut berupa kata-kata tertulis dari para narasumber maupun data-data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya efektivitas sertifikasi amil zakat dalam meningkatkan kompetensi amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap secara umum bisa dikatakan cukup efektif, hal ini dikarenakan terjadinya progres positif peningkatan kualitas kompetensi kerja dari para amil setelah mereka melakukan sertifikasi. Selain itu, sebagai bahan pendukung sekaligus bukti konkrit peningkatam kompetensi tersebut adalah dengan melihat data jumlah muzaki dan mustahik, jumlah penerima manfaat zakat, infak, dan sedekah, serta perolehan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah yang secara umum juga terus meningkat ketika dua orang amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap telah melakukan sertifikasi dan dinyatakan kompeten.
{"title":"Efektivitas Sertifikasi Amil Zakat dalam Meningkatkan Kompetensi Amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap","authors":"Dwi Guntoro","doi":"10.24090/mabsya.v6i1.8278","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/mabsya.v6i1.8278","url":null,"abstract":"Banyak amil zakat yang bekerja di lembaga-lembaga pengelola zakat memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, dan pengetahuan yang berbeda-beda mengenai skema pengelolaan zakat yang baik dan benar. Sertifikasi amil zakat diformulasikan untuk menciptakan para amil agar memiliki kompetensi kemampuan kerja yang unggul dan teruji, sehingga tercipta efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pengelolaan zakat. Pada BAZNAS Kabupaten Cilacap, terdapat setidaknya dua amil yang telah mengikuti sertifikasi amil zakat dan dinyatakan kompeten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas sertifikasi amil zakat dalam meningkatkan kompetensi amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan survei lapangan, peneliti bermaksud untuk menggambarkan permasalahan sebagaimana yang diperoleh di lapangan, baik data tersebut berupa kata-kata tertulis dari para narasumber maupun data-data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya efektivitas sertifikasi amil zakat dalam meningkatkan kompetensi amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap secara umum bisa dikatakan cukup efektif, hal ini dikarenakan terjadinya progres positif peningkatan kualitas kompetensi kerja dari para amil setelah mereka melakukan sertifikasi. Selain itu, sebagai bahan pendukung sekaligus bukti konkrit peningkatam kompetensi tersebut adalah dengan melihat data jumlah muzaki dan mustahik, jumlah penerima manfaat zakat, infak, dan sedekah, serta perolehan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah yang secara umum juga terus meningkat ketika dua orang amil di BAZNAS Kabupaten Cilacap telah melakukan sertifikasi dan dinyatakan kompeten.","PeriodicalId":517582,"journal":{"name":"Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah","volume":"10 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140732632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-05DOI: 10.24090/mabsya.v6i1.7147
Devi Fitriani, Rahmini Hadi, Naerul Edwin Kiky Aprianto, Muhammad B. Jasmi
The purpose of this research is to find out how it is implemented as well as the success factors and inhibiting factors of the ZIS fundraising strategy through the use of the QRIS non-cash payment system at BAZNAS Banyumas Regency. The type of research used in this research is field research, which is descriptive qualitative. Data collection techniques used in this study are interviews, observation, and documentation. Data analysis used in this study includes data reduction, data presentation, conclusion, and verification. Test the validity of the data in this study using triangulation techniques. This research shows that BAZNAS Banyumas Regency in collecting ZIS funds through the QRIS non-cash paid system, applies four strategies, including 1) The segments and targets of QRIS muzakki are the millennial and z generations, 2) Prepare and provide competent human resources, 3) Building a communication system through social media and print media, 4) Develop and implement online zakat services through QRIS. In its implementation, the program attracts the convenience of transactions through QRIS, fosters a sense of empathy for donors with the mustahik distribution and utilization program, collaborates with BSI, provides good services in the form of zakat consultations, reports on the collection and distribution of ZIS funds to muzakki, proof of ZIS deposits, and pray for and thank you note. The success factors include online zakat services, utilizing social media and print media to promote ZIS payments through QRIS, and QRIS can be accessed 24 hours. The inhibiting factors are the lack of public awareness of paying ZIS, public understanding regarding digital technology, and the lack of special socialization of ZIS payments through QRIS.
{"title":"Fundraising Strategy of Zakat, Infaq, and Sadaqa Funds of BAZNAS Banyumas Regency through QRIS Non-Cash Payment System","authors":"Devi Fitriani, Rahmini Hadi, Naerul Edwin Kiky Aprianto, Muhammad B. Jasmi","doi":"10.24090/mabsya.v6i1.7147","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/mabsya.v6i1.7147","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to find out how it is implemented as well as the success factors and inhibiting factors of the ZIS fundraising strategy through the use of the QRIS non-cash payment system at BAZNAS Banyumas Regency. The type of research used in this research is field research, which is descriptive qualitative. Data collection techniques used in this study are interviews, observation, and documentation. Data analysis used in this study includes data reduction, data presentation, conclusion, and verification. Test the validity of the data in this study using triangulation techniques. This research shows that BAZNAS Banyumas Regency in collecting ZIS funds through the QRIS non-cash paid system, applies four strategies, including 1) The segments and targets of QRIS muzakki are the millennial and z generations, 2) Prepare and provide competent human resources, 3) Building a communication system through social media and print media, 4) Develop and implement online zakat services through QRIS. In its implementation, the program attracts the convenience of transactions through QRIS, fosters a sense of empathy for donors with the mustahik distribution and utilization program, collaborates with BSI, provides good services in the form of zakat consultations, reports on the collection and distribution of ZIS funds to muzakki, proof of ZIS deposits, and pray for and thank you note. The success factors include online zakat services, utilizing social media and print media to promote ZIS payments through QRIS, and QRIS can be accessed 24 hours. The inhibiting factors are the lack of public awareness of paying ZIS, public understanding regarding digital technology, and the lack of special socialization of ZIS payments through QRIS.","PeriodicalId":517582,"journal":{"name":"Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah","volume":"4 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140737254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-13DOI: 10.24090/mabsya.v6i1.10706
A. Haris, Miftaakhul Amri
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting menurut WHO apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus 2 standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya. Sehingga periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus mendapatkan perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depan. Peran zakat, infak dan sedekah bagi umat islam adalah keniscayaan dalam implentasi keimanan seorang muslim untuk membantu saudara saudara sesama muslim dalam Upaya mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan Masyarakat. Lembaga Negara yang bertugas mengumpulkan zakat, infak, sedekah ( ZIS ) BAZNAS, sebagai amil negara dan mendistribusikan kepada yang berhak, dan membantu program Pemerintah pengentasan kemiskinan, di kelola secara profesional, akuntabel, transparan, aman secara syari, aman regulasi dan aman NKRI. Mendayagunakan ZIS oleh Amil Baznas dan Pemerintah membantu mengatasi Stunting dan gizi buruk dengan meningkatkan Kesehatan balita, bentuk pendistribusian produktif dalam membantu program pemerintah mengatasi kemiskinan. Penelitian dengan metode kualitatif, akan membantu Amil dan Pemerintah mengambil kebijakan penguatan peran BAZNAS sebagai solutif peningkatan Kesehatan Balita dalam penurunan Stunting dan gizi buruk.
{"title":"Peran Zakat dalam Mengatasi Stunting dan Gizi Buruk di Kabupaten Brebes","authors":"A. Haris, Miftaakhul Amri","doi":"10.24090/mabsya.v6i1.10706","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/mabsya.v6i1.10706","url":null,"abstract":"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting menurut WHO apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus 2 standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya. Sehingga periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus mendapatkan perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depan. Peran zakat, infak dan sedekah bagi umat islam adalah keniscayaan dalam implentasi keimanan seorang muslim untuk membantu saudara saudara sesama muslim dalam Upaya mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan Masyarakat. Lembaga Negara yang bertugas mengumpulkan zakat, infak, sedekah ( ZIS ) BAZNAS, sebagai amil negara dan mendistribusikan kepada yang berhak, dan membantu program Pemerintah pengentasan kemiskinan, di kelola secara profesional, akuntabel, transparan, aman secara syari, aman regulasi dan aman NKRI. Mendayagunakan ZIS oleh Amil Baznas dan Pemerintah membantu mengatasi Stunting dan gizi buruk dengan meningkatkan Kesehatan balita, bentuk pendistribusian produktif dalam membantu program pemerintah mengatasi kemiskinan. Penelitian dengan metode kualitatif, akan membantu Amil dan Pemerintah mengambil kebijakan penguatan peran BAZNAS sebagai solutif peningkatan Kesehatan Balita dalam penurunan Stunting dan gizi buruk.","PeriodicalId":517582,"journal":{"name":"Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah","volume":"12 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140284580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}