Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemberian pakan alami yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus) dan mengetahui jenis pakan alami yang terbaik untuk meningkatkan kelangsungan hidup ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A Artemia sp, perlakuan B cacing sutra (Tubifex sp), perlakuan C maggot BSF (Hermatia illucens) dan perlakuan D Wolffia arrhiza. Berdasarkan hasil analisis variansi, pertumbuhan panjang mutlak dan berat mutlak berpengaruh nyata (significant*), sedangkan kelangsungan hidup berpengaruh sangat nyata (highly significant**). Dari hasil penelitian diperoleh data pemberian pakan untuk pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hidup yang terbaik pada perlakuan A (Artemia sp) yaitu panjang mutlak 1,3 cm, berat mutlak sebesar 0,4 gram dan kelangsungan hidup sebesar 90%. Suhu perairan rata-rata 25,0-28,5 oC dan pH rata-rata 6,5-8,0.
{"title":"PENGARUH PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS KOI (Cyprinus rubrofuscus)","authors":"Eliya Sartika, B. H. Siswoyo, Emma Syafitri","doi":"10.46576/jai.v1i1.1437","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v1i1.1437","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemberian pakan alami yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus) dan mengetahui jenis pakan alami yang terbaik untuk meningkatkan kelangsungan hidup ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A Artemia sp, perlakuan B cacing sutra (Tubifex sp), perlakuan C maggot BSF (Hermatia illucens) dan perlakuan D Wolffia arrhiza. Berdasarkan hasil analisis variansi, pertumbuhan panjang mutlak dan berat mutlak berpengaruh nyata (significant*), sedangkan kelangsungan hidup berpengaruh sangat nyata (highly significant**). Dari hasil penelitian diperoleh data pemberian pakan untuk pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hidup yang terbaik pada perlakuan A (Artemia sp) yaitu panjang mutlak 1,3 cm, berat mutlak sebesar 0,4 gram dan kelangsungan hidup sebesar 90%. Suhu perairan rata-rata 25,0-28,5 oC dan pH rata-rata 6,5-8,0.","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"417 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130826411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan dan hubungan panjang berat ikan sembilang di Sungai Belawan. Pengambilan sampel ikan dimulai pada bulan Mei–Juli 2019. Penangkapan ikan menggunakan bubu dan pancing. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan teknik purposive random sampling menggunakan Global Positioning System (GPS). Ikan diambil pada 3 titik stasiun pengamatan yang ditentukan berdasarkan luas badan perairan. Ikan yang tertangkap dilakukan pengukuran panjang total (total lenght) dan bobotnya. Analisis data menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010. Berdasarkan hasil analisis pola pertumbuhan ikan menunjukan nilai a = 0,0276 dan nilai b = 2,4701 serta nilai R2 = 0,849. Pola pertumbuhan ataupun hubungan panjang dan berat ikan sembilang di Sungai Belawan bersifat alometrik negatif. Kondisi faktor lingkungan berdasarkan hasil pengamatan menunjukan suhu air (29-31oC), Kecerahan air (46-141 cm), pH air (6,8-7,1), salinitas (15-20‰), DO (5,5-5,8 mg/L), BOD (2,900-3,400 mg/L), Nitrit (0,369-0,388 mg/L), Nitrat (2,0-4,9 mg/L), dan Posfat (0,30-0,80 mg/L)
{"title":"HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN SEMBILANG (Plotosus canius) DI SUNGAI BELAWAN","authors":"Uswatul Hasan, D. Afriani","doi":"10.46576/jai.v1i1.1388","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v1i1.1388","url":null,"abstract":"Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan dan hubungan panjang berat ikan sembilang di Sungai Belawan. Pengambilan sampel ikan dimulai pada bulan Mei–Juli 2019. Penangkapan ikan menggunakan bubu dan pancing. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan teknik purposive random sampling menggunakan Global Positioning System (GPS). Ikan diambil pada 3 titik stasiun pengamatan yang ditentukan berdasarkan luas badan perairan. Ikan yang tertangkap dilakukan pengukuran panjang total (total lenght) dan bobotnya. Analisis data menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010. Berdasarkan hasil analisis pola pertumbuhan ikan menunjukan nilai a = 0,0276 dan nilai b = 2,4701 serta nilai R2 = 0,849. Pola pertumbuhan ataupun hubungan panjang dan berat ikan sembilang di Sungai Belawan bersifat alometrik negatif. Kondisi faktor lingkungan berdasarkan hasil pengamatan menunjukan suhu air (29-31oC), Kecerahan air (46-141 cm), pH air (6,8-7,1), salinitas (15-20‰), DO (5,5-5,8 mg/L), BOD (2,900-3,400 mg/L), Nitrit (0,369-0,388 mg/L), Nitrat (2,0-4,9 mg/L), dan Posfat (0,30-0,80 mg/L)","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131211600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Uswatul Hasan, B. H. Siswoyo, H. M. Manullang, Irwanmay Irwanmay
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang. Pakan pelet biasanya mengandung protein yang tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan ikan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat rata-rata mutlak benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan pada pakan buatan 3,258 gram/ekor, lebih berat dari 2,837 dengan pakan standart. Pertumbuhan panjang rata-rata mutlak benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan 5,95 cm/ekor, lebih panjang dari 4,53 cm/ekor dengan pakan standart.nilai SR benih ikan nila dengan pakan minyak ikan sebesar 86,67%, lebih tinggi dari 84% dengan pakan standart. Nilai FCR benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan sebesar 0,774, lebih rendah dari 0,796 dengan pakan standart. Hasil pengukuran kualitas air pada fiber dengan tambahan minyak ikan pada kisaran suhu berkisar 26 - 30, DO 4-5, pH 6,5 – 6,9, dan pada fiber pakan standart berkisar suhu 27 - 29, DO 5 - 7, pH 6,7 - 7.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK IKAN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)","authors":"Uswatul Hasan, B. H. Siswoyo, H. M. Manullang, Irwanmay Irwanmay","doi":"10.46576/jai.v1i1.1490","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v1i1.1490","url":null,"abstract":"Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang. Pakan pelet biasanya mengandung protein yang tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan ikan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat rata-rata mutlak benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan pada pakan buatan 3,258 gram/ekor, lebih berat dari 2,837 dengan pakan standart. Pertumbuhan panjang rata-rata mutlak benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan 5,95 cm/ekor, lebih panjang dari 4,53 cm/ekor dengan pakan standart.nilai SR benih ikan nila dengan pakan minyak ikan sebesar 86,67%, lebih tinggi dari 84% dengan pakan standart. Nilai FCR benih ikan nila dengan pakan tambahan minyak ikan sebesar 0,774, lebih rendah dari 0,796 dengan pakan standart. Hasil pengukuran kualitas air pada fiber dengan tambahan minyak ikan pada kisaran suhu berkisar 26 - 30, DO 4-5, pH 6,5 – 6,9, dan pada fiber pakan standart berkisar suhu 27 - 29, DO 5 - 7, pH 6,7 - 7.","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123683604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana rasio C:N mempengaruhi nitrogen anorganik dalam air dengan memanfaatkan molase sebagai sumber karbon organik. Dalam percobaan, larutan stok pekat NH4Cl digunakan untuk membuat konsentrasi yang sesuai dari larutan uji amonia (5 mgL-1 atau 4,117 mgL-1 nitrogen). Dua liter 5 mgL-1 amonia ditambahkan ke setiap wadah pengujian. Perlakuan dalam percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan, yaitu: (1) tanpa molase; (2) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 7,5; (3) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 15,0; (4) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 17,5; (5) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 20,0; dan (6) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 22,5. Data dianalisa menggunakan analisis varians dan regresi, Uji Duncan digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata setiap percobaan. Ada penurunan substansial dalam konsentrasi amonia sebagai respons terhadap peningkatan kadar rasio C:N terhadap perlakuan molase. Perlu dicatat bahwa konsentrasi amonia pada perlakuan tanpa molase lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan dengan molase dengan rasio C:N kurang dari 22,5.
{"title":"PENGARUH LEVEL RATIO C:N TERHADAP NITROGEN TAK ORGANIK DALAM AIR YANG MENGGUNAKAN MOLASES SEBAGAI SUMBER KARBON","authors":"Pohan Panjaitan, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v1i1.1554","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v1i1.1554","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana rasio C:N mempengaruhi nitrogen anorganik dalam air dengan memanfaatkan molase sebagai sumber karbon organik. Dalam percobaan, larutan stok pekat NH4Cl digunakan untuk membuat konsentrasi yang sesuai dari larutan uji amonia (5 mgL-1 atau 4,117 mgL-1 nitrogen). Dua liter 5 mgL-1 amonia ditambahkan ke setiap wadah pengujian. Perlakuan dalam percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan, yaitu: (1) tanpa molase; (2) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 7,5; (3) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 15,0; (4) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 17,5; (5) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 20,0; dan (6) tetes tebu dengan perbandingan C:N = 22,5. Data dianalisa menggunakan analisis varians dan regresi, Uji Duncan digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata setiap percobaan. Ada penurunan substansial dalam konsentrasi amonia sebagai respons terhadap peningkatan kadar rasio C:N terhadap perlakuan molase. Perlu dicatat bahwa konsentrasi amonia pada perlakuan tanpa molase lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan dengan molase dengan rasio C:N kurang dari 22,5.","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"15 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126860927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran tepung kepala udang pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian ini dilaksanakan di P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) Dian Aquatik Indonesia Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen acak lengkap dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisis variansi memperlihatkan bahwa perlakuan pemberian tepung kepala udang berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan benih ikan lele dan tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele. Hasil penelitian selama 28 hari menunjukkan bahwa pertambahan panjang dan berat tertinggi terdapat pada perlakuan P4 memberikan pengaruh yang signifikan dengan rata-rata pertambahan panjang 3,13 cm dan berat sebesar 8,6 gram. Tingkat kelulusan hidup ikan yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 88,8%. Nilai rasio konversi pakan yang terendah adalah pada perlakuan P4 yaitu sebesar 0,4 dan parameter kualitas air yang diukur pada saat penelitian adalah suhu dan pH, dengan kisaran suhu 25-30 ºC dan pH 8.
{"title":"PENGARUH CAMPURAN TEPUNG KEPALA UDANG PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)","authors":"Retno Juli Pertiwi, B. H. Siswoyo, Uswatul Hasan","doi":"10.46576/jai.v1i1.1436","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v1i1.1436","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran tepung kepala udang pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian ini dilaksanakan di P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) Dian Aquatik Indonesia Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen acak lengkap dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisis variansi memperlihatkan bahwa perlakuan pemberian tepung kepala udang berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan benih ikan lele dan tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele. Hasil penelitian selama 28 hari menunjukkan bahwa pertambahan panjang dan berat tertinggi terdapat pada perlakuan P4 memberikan pengaruh yang signifikan dengan rata-rata pertambahan panjang 3,13 cm dan berat sebesar 8,6 gram. Tingkat kelulusan hidup ikan yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 88,8%. Nilai rasio konversi pakan yang terendah adalah pada perlakuan P4 yaitu sebesar 0,4 dan parameter kualitas air yang diukur pada saat penelitian adalah suhu dan pH, dengan kisaran suhu 25-30 ºC dan pH 8.","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121844157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}