Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi fermentasi kulit pisang kepok, dedak dan Azolla pinnata terhadap pertumbuhan biomassa Cacing Sutra (Tubifex sp). Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Desember 2021 sampai 28 Januari 2022 di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metoda yang digunakan adalah metoda eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial yang terdiri dari 3 Perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan pertumbuhan Biomassa Cacing Sutra (Tubifex sp) yang tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan rata-rata biomassa mutlak yaitu 108.03 gram, dan yang terendah terdapat pada perlakuan C dengan rata-rata biomassa mutlak yaitu 57,2 gram. Hasil analisis variansi menunjukkan pemberian fermentasi kulit pisang kepok, dedak dan azolla pinnata berpengaruh nyata (significant) (P> 0.05) terhadap biomassa mutlak cacing sutra (Tubifex sp). Populasi tertinggi terdapat pada perlakuan A rata-rata 30.738,03 individu, sedangkan terendah perlakuan perlakuan C rata-rata 15.664,9 individu. Hasil analisis variansi menunjukkan pemberian fermentasi kulit pisang kepok, dedak dan Azolla pinnata ada pengaruh nyata (significant) (P> 0.05) terhadap populasi cacing sutra. Pengukuran kualitas air pH air berkisar antara 6,5-7 dan suhu air berkisar antara 26,6-27,50C
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI FERMENTASI KULIT PISANG KEPOK, DEDAK DAN AZOLLA PINNATA TERHADAP PRODUKTIVITAS PAKAN CACING SUTRA (Tubifex sp) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCRS (SEMI CLOSED RESCULATING SYSTEM) BERTINGKAT","authors":"Aman Jaya Zalukhu, Uswatul Hasan, D. Afriani","doi":"10.46576/jai.v2i2.2111","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i2.2111","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi fermentasi kulit pisang kepok, dedak dan Azolla pinnata terhadap pertumbuhan biomassa Cacing Sutra (Tubifex sp). Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Desember 2021 sampai 28 Januari 2022 di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metoda yang digunakan adalah metoda eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial yang terdiri dari 3 Perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan pertumbuhan Biomassa Cacing Sutra (Tubifex sp) yang tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan rata-rata biomassa mutlak yaitu 108.03 gram, dan yang terendah terdapat pada perlakuan C dengan rata-rata biomassa mutlak yaitu 57,2 gram. Hasil analisis variansi menunjukkan pemberian fermentasi kulit pisang kepok, dedak dan azolla pinnata berpengaruh nyata (significant) (P> 0.05) terhadap biomassa mutlak cacing sutra (Tubifex sp). Populasi tertinggi terdapat pada perlakuan A rata-rata 30.738,03 individu, sedangkan terendah perlakuan perlakuan C rata-rata 15.664,9 individu. Hasil analisis variansi menunjukkan pemberian fermentasi kulit pisang kepok, dedak dan Azolla pinnata ada pengaruh nyata (significant) (P> 0.05) terhadap populasi cacing sutra. Pengukuran kualitas air pH air berkisar antara 6,5-7 dan suhu air berkisar antara 26,6-27,50C","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"290 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124178246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas waktu dan berapa lama waktu peningkatan pemeliharaan menggunakan probiotik EM4 (Effective Microorganisme-4) dengan dosis 1 ml untuk semua perlakuan, Laju pertumbuhan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan waktu panen selama 5 hari mendapat hasil tertinggi rata – rata 87 ekor. Hal ini dikarenakan oleh adanya peningkatan populasi yang optimal. Sedangkan untuk perlakuan B dengan waktu panen selama 7 hari mendapat hasil rata – rata 23 ekor, perlakuan C dengan waktu panen selama 9 hari mendapat hasil rata – rata 13 ekor dan perlakuan D dengan waktu panen selama 12 hari mendapat hasil rata – rata 7 ekor, Hasil analisi variansi menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pada perlakuan 5 hari, 7 hari, 9 hari dan 12 hari. Terlihat bahwa rata-rata tidak sama antar perlakuan, atau angka antar perlakuan jauh berbeda. Sedangkan dari hasil pengecekan parameter air diperoleh, suhu 27 – 310C, pH 8– 8,8
{"title":"EFEKTIVITAS WAKTU PEMELIHARAAN MENGGUNAKAN PROBIOTIK EM4 (Effective Microorganisme-4) TERHADAP POPULASI DAPHNIA MAGNA","authors":"Ahmad Fadillah, Uswatul Hasan, D. Afriani","doi":"10.46576/jai.v2i2.2075","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i2.2075","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas waktu dan berapa lama waktu peningkatan pemeliharaan menggunakan probiotik EM4 (Effective Microorganisme-4) dengan dosis 1 ml untuk semua perlakuan, Laju pertumbuhan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan waktu panen selama 5 hari mendapat hasil tertinggi rata – rata 87 ekor. Hal ini dikarenakan oleh adanya peningkatan populasi yang optimal. Sedangkan untuk perlakuan B dengan waktu panen selama 7 hari mendapat hasil rata – rata 23 ekor, perlakuan C dengan waktu panen selama 9 hari mendapat hasil rata – rata 13 ekor dan perlakuan D dengan waktu panen selama 12 hari mendapat hasil rata – rata 7 ekor, Hasil analisi variansi menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pada perlakuan 5 hari, 7 hari, 9 hari dan 12 hari. Terlihat bahwa rata-rata tidak sama antar perlakuan, atau angka antar perlakuan jauh berbeda. Sedangkan dari hasil pengecekan parameter air diperoleh, suhu 27 – 310C, pH 8– 8,8","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130340371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret 2022 sampai dengan tanggal 07 April 2022 di Laboratorium Basah Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen atau pengamatan secara langsung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan biomassa mutlak tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D (limbah buah-buahan 30% papaya, 40% nanas dan 30% semangka /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 2.077 gram, sedangkan biomassa terendah terdapat pada perlakuan B (limbah nanas 100% /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 1.347 gram. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Populasi tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D dengan populasi rata-rata 65.318,67 ekor, sedangkan populasi terendah maggot terdapat pada perlakuan A (limbah pepaya 100% /1 gram telur BSF) dengan populasi rata-rata 61.783,33 ekor. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Panjang tertinggi maggot terdapat pada perlakuan A dan perlakuan D dengan panjang rata-rata 0,60 cm, sedangkan panjang terendah maggot terdapat pada perlakuan B dengan panjang rata-rata 0,53 cm. Hasil anava menunjukkan berpengaruh nyata (significant) (P>0.05).
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH BUAH-BUAHAN PEPAYA, NANAS DAN SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN MAGGOT BSF (Hermetia illucens)","authors":"D. Syahputra, Uswatul Hasan, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v2i2.2092","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i2.2092","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret 2022 sampai dengan tanggal 07 April 2022 di Laboratorium Basah Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen atau pengamatan secara langsung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan biomassa mutlak tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D (limbah buah-buahan 30% papaya, 40% nanas dan 30% semangka /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 2.077 gram, sedangkan biomassa terendah terdapat pada perlakuan B (limbah nanas 100% /1 gram telur BSF) dengan biomassa rata-rata 1.347 gram. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Populasi tertinggi maggot terdapat pada perlakuan D dengan populasi rata-rata 65.318,67 ekor, sedangkan populasi terendah maggot terdapat pada perlakuan A (limbah pepaya 100% /1 gram telur BSF) dengan populasi rata-rata 61.783,33 ekor. Hasil anava menunjukkan berpengaruh sangat nyata (highly significant) (P>0.01). Panjang tertinggi maggot terdapat pada perlakuan A dan perlakuan D dengan panjang rata-rata 0,60 cm, sedangkan panjang terendah maggot terdapat pada perlakuan B dengan panjang rata-rata 0,53 cm. Hasil anava menunjukkan berpengaruh nyata (significant) (P>0.05).","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122621942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kultur yang berbeda terhadap kepadatan populasi maggot serta mengetahui media kultur manakah yang cocok terhadap kepadatan populasi maggot. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai dengan Maret 2022 bertempat di UPR Lembayung Dusun I Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Dari hasil uji ANAVA terhadap produksi maggot menunjukkan F hitung > dari F tabel pada taraf 0.05 %. Oleh karena itu pada penelitian ini hasil yang diperoleh pada setiap perlakuan berbeda nyata sehingga Ho ditolak dan H1diterima. produksi bobot maggot yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (Sisa limbah rumah makan) sebesar 673 gram, diikuti perlakuan B (Ampas tahu) sebesar 606 gram, perlakuan C (dedak) sebesar 513 gram, dan yang terendah pada perlakuan D (bungkil kelapa sawit) sebesar 239 gram. Suhu pada setiap media rata-rata 29 – 32 0C dan pH selama penelitian diperoleh 6,8 -6,9
{"title":"KEPADATAN POPULASI MAGGOT (Hermentiai illucens) PADA MEDIA KULTUR YANG BERBEDA","authors":"Tri Hadi Setiawan, B. H. Siswoyo, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v2i2.2151","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i2.2151","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kultur yang berbeda terhadap kepadatan populasi maggot serta mengetahui media kultur manakah yang cocok terhadap kepadatan populasi maggot. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai dengan Maret 2022 bertempat di UPR Lembayung Dusun I Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Dari hasil uji ANAVA terhadap produksi maggot menunjukkan F hitung > dari F tabel pada taraf 0.05 %. Oleh karena itu pada penelitian ini hasil yang diperoleh pada setiap perlakuan berbeda nyata sehingga Ho ditolak dan H1diterima. produksi bobot maggot yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (Sisa limbah rumah makan) sebesar 673 gram, diikuti perlakuan B (Ampas tahu) sebesar 606 gram, perlakuan C (dedak) sebesar 513 gram, dan yang terendah pada perlakuan D (bungkil kelapa sawit) sebesar 239 gram. Suhu pada setiap media rata-rata 29 – 32 0C dan pH selama penelitian diperoleh 6,8 -6,9","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"32 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116359032","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan pada 21 Februari – 17 Maret 2022, di Labolatorium Basah Universitas Dharmawangsa Medan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media yang berbeda dengan menggunakan limbah rumah tangga, ampas kelapa dan ampas tahu terhadap pertumbuhan maggot (Hermetia illucens), mengetahui media yang terbaik terhadap pertumbuhan maggot (Hermetia illucens), mengetahui nilai konsumsi pakan tertinggi oleh maggot (Hermetia ilucens) serta mengetahui Waste Reduction Index (WRI) pada media maggot (Hermetia ilucens). Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 3 ulangan. P1 : Limbah rumah tangga, P2 : Ampas kelapa, P3 : Ampas Tahu dan P4 : Kombinasi (Limbah rumah tangga 30% + ampas kelapa 30% + ampas tahu 40%). Dari Hasil penelitian perlakuan tertinggi baik itu biomassa, panjang dan lebar terdapat pada perlakuan D (kombinasi) yaitu Biomassa mutlak 2.083,33 gram, panjang 0,83 cm dan lebar 0,107 cm. Hasil Analisis Variansi menunjukkan pemberian media yang berbeda berpengaruh sangat nyata (highly significant**) (P> 0.01) terhadap pertumbuhan berat biomassa mutlak maggot (Hermetia illucens). Sedangkan Hasil Analisis Variansi panjang dan lebar maggot (Hermetia illucens) menunjukkan tidak berpengaruh nyata (non significant) pada pemberian media yang berbeda (P<0.05)
{"title":"PENGARUH MEDIA YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH RUMAH TANGGA, AMPAS KELAPA DAN AMPAS TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN MAGGOT (Hermetia illucens)","authors":"Fidarnius Hulu, D. Afriani, Uswatul Hasan","doi":"10.46576/jai.v2i1.2063","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2063","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada 21 Februari – 17 Maret 2022, di Labolatorium Basah Universitas Dharmawangsa Medan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media yang berbeda dengan menggunakan limbah rumah tangga, ampas kelapa dan ampas tahu terhadap pertumbuhan maggot (Hermetia illucens), mengetahui media yang terbaik terhadap pertumbuhan maggot (Hermetia illucens), mengetahui nilai konsumsi pakan tertinggi oleh maggot (Hermetia ilucens) serta mengetahui Waste Reduction Index (WRI) pada media maggot (Hermetia ilucens). Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 3 ulangan. P1 : Limbah rumah tangga, P2 : Ampas kelapa, P3 : Ampas Tahu dan P4 : Kombinasi (Limbah rumah tangga 30% + ampas kelapa 30% + ampas tahu 40%). Dari Hasil penelitian perlakuan tertinggi baik itu biomassa, panjang dan lebar terdapat pada perlakuan D (kombinasi) yaitu Biomassa mutlak 2.083,33 gram, panjang 0,83 cm dan lebar 0,107 cm. Hasil Analisis Variansi menunjukkan pemberian media yang berbeda berpengaruh sangat nyata (highly significant**) (P> 0.01) terhadap pertumbuhan berat biomassa mutlak maggot (Hermetia illucens). Sedangkan Hasil Analisis Variansi panjang dan lebar maggot (Hermetia illucens) menunjukkan tidak berpengaruh nyata (non significant) pada pemberian media yang berbeda (P<0.05)","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128281095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Pakan alami merupakan pakan yang baik untuk benih ikan hias maupun ikan konsumsi karena pakan alami mudah untuk dicerna, memiliki nilai gizi tinggi untuk pertumbuhan larva, dan memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Penelitian Ini dilaksakan pada 27 Februari – 04 Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Pakan Ekstrak Bayam dan Ekstrak Kangkung serta kombinasinya terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. P1=Ekstrak bayam 100gr/liter; P2=Ekstrak kangkung 100gr/liter; P3=Ekstrak bayam 50gr/liter/Ekstrak kangkung 50gr/liter; P4=Ekstrak bayam 25gr/liter/Ekstrak kangkung 75gr/liter; P5=Ekstrak bayam 75gr/liter/Ekstrak kangkung 25gr/liter. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak 320x10⁴sel/ml. sedangkan untuk kepadatan yang terendah terdapat pada P1 sebanyak 45x10⁴sel/ml. Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan perlakuan P3 yaitu sebanyak 4,02x10⁴ sel/ml/hari, dan nilai laju pertumbuhan terendah terletak pada perlakuan P1 yaitu sebanyak 2,62x10⁴ sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp
这项研究于2022年2月至3月在达马旺大学渔业学院的一个潮湿实验室进行。天然饲料对观赏鱼类的种子和鱼类来说都是很好的饲料,因为天然饲料很容易消化,对幼虫的生长有很高的营养价值,并且与幼虫开口的大小相匹配。这项研究于2月27日至2022年3月04日在达马旺大学渔业学院的一个潮湿实验室进行。本研究的目的是确定羽衣甘蓝提取物和羽衣甘蓝提取物的作用以及它们对inforia培养密度的组合作用。使用的方法是完全随机设计(RAL),治疗方法有5种,治疗方法有3种重复。P1=菠菜100克/升提取物;P2=康孔100克/升提取物;P3=菠菜50克/升提取物/羽衣甘蓝提取物50克/升;P4 =菠菜提取物25gr升/羽衣甘蓝提取物75gr /升;P5 =菠菜提取物75gr升/羽衣甘蓝提取物25gr /升。研究结果显示出细胞密度最高的引流管即P3多达320x10⁴细胞/ ml。至于密度最低的P1上有多达45x10⁴细胞/ ml。每日增长率的最高点,而P3待遇待遇即多达4,02x10⁴细胞/ ml /天,增长率最低的价值在于P1待遇即多达2,62x10⁴细胞/ ml /天。在这项研究上,有两种引流管即草履虫sp和Volvox sp
{"title":"PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN EKSTRAK BAYAM DAN EKSTRAK KANGKUNG PADA MEDIA KULTUR INFUSORIA TERHADAP KEPADATAN POPULASI DAN INDEKS KERAGAMANNYA","authors":"Irham Fadhlan, D. Afriani, Uswatul Hasan","doi":"10.46576/jai.v2i1.2049","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2049","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Pakan alami merupakan pakan yang baik untuk benih ikan hias maupun ikan konsumsi karena pakan alami mudah untuk dicerna, memiliki nilai gizi tinggi untuk pertumbuhan larva, dan memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Penelitian Ini dilaksakan pada 27 Februari – 04 Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Pakan Ekstrak Bayam dan Ekstrak Kangkung serta kombinasinya terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. P1=Ekstrak bayam 100gr/liter; P2=Ekstrak kangkung 100gr/liter; P3=Ekstrak bayam 50gr/liter/Ekstrak kangkung 50gr/liter; P4=Ekstrak bayam 25gr/liter/Ekstrak kangkung 75gr/liter; P5=Ekstrak bayam 75gr/liter/Ekstrak kangkung 25gr/liter. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak 320x10⁴sel/ml. sedangkan untuk kepadatan yang terendah terdapat pada P1 sebanyak 45x10⁴sel/ml. Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan perlakuan P3 yaitu sebanyak 4,02x10⁴ sel/ml/hari, dan nilai laju pertumbuhan terendah terletak pada perlakuan P1 yaitu sebanyak 2,62x10⁴ sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"195 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114258223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit kunang-kunang terjadi di panti benih udang vanamei daerah Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatra Utara. Penyakit kunang-kunang termasuk sebagai penyakit yang cukup ganas sehingga penelitian ini sangat essensial dilakukan untuk mengidentifikasi penyenab serangan penyakit kunang-kunang di panti benih udang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang serangan penyakit kunang-kunang di panti benih melalui pemeriksaan bakteriologik secars kuantitas dari bakteri penghasil cahaya di media pemeliharaan dan pada tubuh larva udang serta pengukuran parameter fisika dan kimia air media pemeliharaan larva udang. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu Juni sampai Juli 2022 di panti benih udang PT.Windu Pertiwi Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai dan di laboratorium Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nomensen Medan Sumatra Utara. Larva udang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasca larva udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang mengalami serangan penyakit kunang-kunang dan larva yang tidak mengalami serangan penyakit kunang-kunang (sebagai pembanding), stadia larva udang yang diamati berkiasar antara pasca larva 5 dan 6. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dan pengolahan data memakai mikrostat dengan metode stepwise. Bakteri penghasil cahaya ditemukan di air media pemeliharaan dan pada larva udang di panti benih udang yang terserang penyakit kunangg-kunang. Sebaliknya tidak ditemukan di air media pemeliharaan dan pada tubuh larva udang yang tidak terserang penyakit kunang-kunang. Dengan demikian bakteri penghasil cahaya diduga penyebab serangan penyakit kunang-kunang di bak pemeliharaan larva yang terserang penyakit kunang-kungang di panti benih udang tersebt. Jumlah bakteri penghasil caya di air media pemeliharaan dan di tubuh larva udang dipengaruhi olek konsentrasi bahan organik dalam air media pemeliharaan larva udang
{"title":"SERANGAN PENYAKIT KUNANG-KUNANG DI PANTI BENIH UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)","authors":"Pohan Panjaitan, Emmy Syafitri","doi":"10.46576/jai.v2i1.2549","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2549","url":null,"abstract":"Penyakit kunang-kunang terjadi di panti benih udang vanamei daerah Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatra Utara. Penyakit kunang-kunang termasuk sebagai penyakit yang cukup ganas sehingga penelitian ini sangat essensial dilakukan untuk mengidentifikasi penyenab serangan penyakit kunang-kunang di panti benih udang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang serangan penyakit kunang-kunang di panti benih melalui pemeriksaan bakteriologik secars kuantitas dari bakteri penghasil cahaya di media pemeliharaan dan pada tubuh larva udang serta pengukuran parameter fisika dan kimia air media pemeliharaan larva udang. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu Juni sampai Juli 2022 di panti benih udang PT.Windu Pertiwi Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai dan di laboratorium Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nomensen Medan Sumatra Utara. Larva udang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasca larva udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang mengalami serangan penyakit kunang-kunang dan larva yang tidak mengalami serangan penyakit kunang-kunang (sebagai pembanding), stadia larva udang yang diamati berkiasar antara pasca larva 5 dan 6. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dan pengolahan data memakai mikrostat dengan metode stepwise. Bakteri penghasil cahaya ditemukan di air media pemeliharaan dan pada larva udang di panti benih udang yang terserang penyakit kunangg-kunang. Sebaliknya tidak ditemukan di air media pemeliharaan dan pada tubuh larva udang yang tidak terserang penyakit kunang-kunang. Dengan demikian bakteri penghasil cahaya diduga penyebab serangan penyakit kunang-kunang di bak pemeliharaan larva yang terserang penyakit kunang-kungang di panti benih udang tersebt. Jumlah bakteri penghasil caya di air media pemeliharaan dan di tubuh larva udang dipengaruhi olek konsentrasi bahan organik dalam air media pemeliharaan larva udang ","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126804121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan alami (cacing tanah, maggot, jentik nyamuk dan daphnia) terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup benih ikan mas koi (Cyprinus rubrofucus). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 14 Maret 2022 sampai selesai 14 April 2022 bertempat di UPT BBI Melati II Serdang Berdagai. Hasil penelitian diperoleh tingkat pertumbuhan panjang terbaik pada perlakuan A (cacing tanah) dengan nilai rata-rata 1,19 cm. Untuk Pertumbuhan berat terbaik diperoleh pada perlakuan B (maggot) dengan nilai rata-rata 0,85 g. Kelulusan hidup perlakuan A (cacing tanah), B (maggot) dan C (jentik nyamuk) memperoleh nilai 100% dan pada perlakuan D (daphnia) 87%. Selanjutnya untuk FCR terbaik diperoleh pada perlakuan D (daphnia) dengan nilai 1,5 diikuti perlakuan A (cacing tanah) dengan nilai 1,6, perlakuan C (jentik nyamuk) dengan nilai 1,61 dan perlakuan B (maggot) dengan nilai 1,66. Kualitas air selama pengukuran diperoleh pH 6,5-8,1, DO berkisar 5-7,9 dan suhu berkisar 24,5°C-29°C
该研究旨在确定鲤鱼种子的生长和通过活饲料(蚯蚓、maggot、蚊虫和达芙妮)对鲤鱼种子的生长和活传球的影响。该研究于2022年3月14日结束,于2022年4月14日结束。研究发现,A(蚯蚓)治疗的最佳长增长率为1.19厘米(1.19厘米)。以平均0.85克的成绩获得B (maggot)治疗的最佳体重增长。已从A(蚯蚓)、B (maggot)和C(蚊子幼虫)的生活中获得100%和D(达芙妮)得到87%的处理。然后FCR以1。5分的成绩获得(蚯蚓)的成绩为1。6分的成绩为C(蚊子)的成绩为1。只要测量获得的水质pH值6,5-8,1 DO 5-7,9不等,温度在24.5°C-29°C
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI CACING TANAH, MAGGOT, JENTIK NYAMUK DAN DAPHNIA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOI (Cyprinus rubrofuscus)","authors":"Rian Pratama, Uswatul Hasan, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v2i1.2070","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2070","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan alami (cacing tanah, maggot, jentik nyamuk dan daphnia) terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup benih ikan mas koi (Cyprinus rubrofucus). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 14 Maret 2022 sampai selesai 14 April 2022 bertempat di UPT BBI Melati II Serdang Berdagai. Hasil penelitian diperoleh tingkat pertumbuhan panjang terbaik pada perlakuan A (cacing tanah) dengan nilai rata-rata 1,19 cm. Untuk Pertumbuhan berat terbaik diperoleh pada perlakuan B (maggot) dengan nilai rata-rata 0,85 g. Kelulusan hidup perlakuan A (cacing tanah), B (maggot) dan C (jentik nyamuk) memperoleh nilai 100% dan pada perlakuan D (daphnia) 87%. Selanjutnya untuk FCR terbaik diperoleh pada perlakuan D (daphnia) dengan nilai 1,5 diikuti perlakuan A (cacing tanah) dengan nilai 1,6, perlakuan C (jentik nyamuk) dengan nilai 1,61 dan perlakuan B (maggot) dengan nilai 1,66. Kualitas air selama pengukuran diperoleh pH 6,5-8,1, DO berkisar 5-7,9 dan suhu berkisar 24,5°C-29°C","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131601363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian Ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, dosis dan indeks keanekaragaman dalam pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuannya yaitu : P1= Kontrol (tanpa perlakuan), P2 = Debok pisang 110 gr, P3 = Ekstrak kacang panjang 110 ml/l, P4 = Kombiansi antara debok pisang dan ekstrak kacang panjang 55 gr - 55 ml. Berdasarkan hasil penelitian kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak (357,66x104 sel/ml), sedangkan untuk kepadatan yang terendah yaitu di P1 sebanyak 16,33x104 sel/ml). Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan P3 sebanyak 3,76 sel/ml/hari, dan yang terendah terdapat di P1 sebanyak sebanyak 2,08 sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp. Kesimpulannya yaitu pengaruh pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda menunjukan bahwa FHit > FTabel yaitu: 54,936 > 7,59 pada taraf 1% yang berarti berpengaruh sangat nyata (higly-significant) terhadap populasi serta kepadatan infusoria
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN DEBOK PISANG DAN EKSTRAK KACANG PANJANG DENGAN DOSIS YANG BERBEDA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP KEPADATAN DAN INDEKS KEANEKARAGAMAN KULTUR INFUSORIA","authors":"Reza Eka Wardana, Emma Syafitri, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v2i1.2048","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2048","url":null,"abstract":"Penelitian Ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, dosis dan indeks keanekaragaman dalam pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuannya yaitu : P1= Kontrol (tanpa perlakuan), P2 = Debok pisang 110 gr, P3 = Ekstrak kacang panjang 110 ml/l, P4 = Kombiansi antara debok pisang dan ekstrak kacang panjang 55 gr - 55 ml. Berdasarkan hasil penelitian kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak (357,66x104 sel/ml), sedangkan untuk kepadatan yang terendah yaitu di P1 sebanyak 16,33x104 sel/ml). Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan P3 sebanyak 3,76 sel/ml/hari, dan yang terendah terdapat di P1 sebanyak sebanyak 2,08 sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp. Kesimpulannya yaitu pengaruh pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda menunjukan bahwa FHit > FTabel yaitu: 54,936 > 7,59 pada taraf 1% yang berarti berpengaruh sangat nyata (higly-significant) terhadap populasi serta kepadatan infusoria","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130821474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda terhadap produksi cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2022 sampai April 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Jalan K.L. Yos Sudarso No. 224 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap pertumbuhan biomassa dan populasi cacing sutra (Tubifex sp.). Pertumbuhan biomassa dan populasi tertinggi diperoleh pada perlakuan D yakni sebesar 19,8 g dan 6.771,67 individu/wadah, di ikuti perlakuan C dengan nilai 15,73 g dan 5.380,67 individu/wadah, dan perlakuan B dengan nilai 12,27 g dan 4.195,3 individu/wadah, dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan A dengan nilai 9,2 g dan 3.146,67 individu/wadah. Hasil pengukuran kualitas air meliputi pH yang berkisar 7,3-7,6, suhu berkisar 27,5-27,8ºC, dan oksigen terlarut berkisar 3,1-3,2 mg/L
本研究旨在确定将鸡排泄物与再循环系统(Tubifex sp)的不同剂量用于鸡排泄物发酵的影响。该研究于2022年2月至2022年4月进行,地点为k.l. Yos Sudarso大学渔业学系224棉兰。使用的研究方法是采用四种治疗方法和三种重复的非选择性设计实验方法。分析结果(ANAVA)发现,用不同剂量的鸡粪发酵对蚕(Tubifex sp)的生物质量和种群产生了明显的影响。生物量增长和人口的最高待遇D即19,8 g 6.771,67个人-容器,大小的跟着C 15.73 g值和待遇5.380,67个人-容器,和B 12,27 g值和个体4.195,3 -待遇待遇最低的容器,在于A 9.2 g值和3.146,67 -容器的个体。结果水质的pH范围7,3-7,6、温度测量范围27,5-27,8ºC,和氧气溶解范围3,1-3,2 mg / L
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKSI CACING SUTRA (Tubifex sp.) DENGAN SISTEM RESIRKULASI","authors":"Soji Giawa, B. H. Siswoyo, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v2i1.2050","DOIUrl":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2050","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda terhadap produksi cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2022 sampai April 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Jalan K.L. Yos Sudarso No. 224 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa pemberian fermentasi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap pertumbuhan biomassa dan populasi cacing sutra (Tubifex sp.). Pertumbuhan biomassa dan populasi tertinggi diperoleh pada perlakuan D yakni sebesar 19,8 g dan 6.771,67 individu/wadah, di ikuti perlakuan C dengan nilai 15,73 g dan 5.380,67 individu/wadah, dan perlakuan B dengan nilai 12,27 g dan 4.195,3 individu/wadah, dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan A dengan nilai 9,2 g dan 3.146,67 individu/wadah. Hasil pengukuran kualitas air meliputi pH yang berkisar 7,3-7,6, suhu berkisar 27,5-27,8ºC, dan oksigen terlarut berkisar 3,1-3,2 mg/L","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116547804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}