Latar Belakang: Lansia adalah penduduk yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya berbagai macam penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif adalah asam urat (Arthritis gout). Asam urat (Arthritis gout) adalah hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan nyeri didaerah persendian. Nyeri sendi merupakan pengalaman subjektif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Teknik relaksasi otot progresif merupakan terapi yang terfokus untuk mempertahankan kondisi relaksasi yang melibatkan kontraksi dan relaksasi berbagai kelompok otot mulai dari kepala sampai kaki. Dengan Teknik ini maka akan meningkatkan kesadaran otot terhadap respon otot tubuh. Metode: Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dengan melakukan pemeriksaan asam urat dan melakukan edukasi manajemen nyeri sendi pada lansia di RW 14 Kecamatan Nanggalo pada hari Kamis, 1 Desember 2022, dimulai dari jam 09.00-12.00 WIB. Peserta adalah lansia yang berada di RW 14 Kecamatan Nanggalo. Pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan lansia dalam mengatasi nyeri sendi pada asam urat. Hasil: Hasil pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan pada lansia terkait manajemen nyeri sendi pada penderita asam urat dibuktikan 90% dari lansia dapat mengulangi penjelasan terkait manajemen nyeri sendi pada lansia yang mengalami asam urat (Arthritis gout).
{"title":"EDUKASI MANAJEMEN NYERI SENDI PADA LANSIA DI RW 14 KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG","authors":"Weny Amelia, Sunesni, Viki Yusri, Eka Putri Primasari, Anggi Delvia Yunita, Shifitri Ananti Dwi Putri, Fadila, Moh. Fajri, Heru Septiadi, Yeni Gea, Mike, Soraya","doi":"10.36984/jam.v3i1.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.377","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Lansia adalah penduduk yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya berbagai macam penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif adalah asam urat (Arthritis gout). Asam urat (Arthritis gout) adalah hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan nyeri didaerah persendian. Nyeri sendi merupakan pengalaman subjektif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Teknik relaksasi otot progresif merupakan terapi yang terfokus untuk mempertahankan kondisi relaksasi yang melibatkan kontraksi dan relaksasi berbagai kelompok otot mulai dari kepala sampai kaki. Dengan Teknik ini maka akan meningkatkan kesadaran otot terhadap respon otot tubuh.\u0000Metode: Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dengan melakukan pemeriksaan asam urat dan melakukan edukasi manajemen nyeri sendi pada lansia di RW 14 Kecamatan Nanggalo pada hari Kamis, 1 Desember 2022, dimulai dari jam 09.00-12.00 WIB. Peserta adalah lansia yang berada di RW 14 Kecamatan Nanggalo. Pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan lansia dalam mengatasi nyeri sendi pada asam urat. \u0000Hasil: Hasil pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan pada lansia terkait manajemen nyeri sendi pada penderita asam urat dibuktikan 90% dari lansia dapat mengulangi penjelasan terkait manajemen nyeri sendi pada lansia yang mengalami asam urat (Arthritis gout).","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124477923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal Abdi, Meria Kontesa, Novria Hesti, Widya Lestari, Dedi Adha, Mitayani, Afrilia, Wulan Sari, C. Sari, Nurul Hidayati
Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan Center Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat. Data pasien hipertensi di dunia sekitar satu milyar orang dan meningkat setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi yang terdiagnosis di Indonesia mencapai 25,8% (Riskesdas 2013). Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia 50 tahun masih 10% tetapi diatas 60 tahun angka tersebut terus meningkat mencapai 20-30%. Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara menetap. Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Tingkat prevalensi hipertensi diketahui meningkat seiring dengan peningkatan usia dan prevalensi tersebut cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat yang tidak bekerja (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk mencegah dan mengendalikan Hipertensi melalui edukasi, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan exercise pada lansia di RT 01 RW 12 Kelurahan Bungo Pasang. Metode: Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan menggunakan metode penyuluhan, diskusi interaktif dan simulasi exercise otago. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2022 di RT 01 RW 12 Keluarahan Bungo Pasang, dengan jumlah peserta yang 25 lansia. Hasil: Peserta yang berpartisipasi dalam pengabdian ini adalah 25 orang lansia. Peserta sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan abdimas berupa pemberian materi edukasi mengenai pencegahan dan pengendalaian hipertensi dengan hasil edukasi ini adalah meningkatnya pengetahuan lansia pencegahan dan pengendalaian hipertensi dan meningkatnya motivasi untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi
背景:世界卫生组织(WHO)和中心疾病控制与预防中心(Center Disease Control and Prevention)估计,世界上高血压患者的数量正在增加。世界上大约有10亿高血压患者的数据每年都在上升。印度尼西亚确诊的高血压发病率为25.8% (Riskesdas 2013)。50岁的印尼高血压流行率仍然是10%,但超过60岁的比例继续上升到20%到30%。高血压是一种被定义为血压持续升高的疾病。一般来说,一个人有高血压,如果他的血压超过140/90 mmHg。众所周知,高血压的流行程度会随着年龄的增长和不工作的社区或非就业社区的流行程度而增加(健康研究与发展机构,2013)。奉献活动的目的是通过教育、血压检查、血糖和呼吸检查老年人在r01 RW 12高潮区进行抑制和控制高血压。方法:该服务活动采用推广、互动讨论和消防演习的方法进行。活动于2022年12月1日在r01 RW 12台蹦床上举行,共有25名老年人参加。结果:参与这项服务的共有25名老年人。参与者热切地关注一系列关于预防和管理高血压的教育和管理活动,这些活动包括改善老年预防和控制高血压的知识和增加的激励以及预防和控制高血压的动机
{"title":"EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI RT 01 RW 12 KELURAHAN BUNGO PASANG","authors":"Jurnal Abdi, Meria Kontesa, Novria Hesti, Widya Lestari, Dedi Adha, Mitayani, Afrilia, Wulan Sari, C. Sari, Nurul Hidayati","doi":"10.36984/jam.v3i1.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.380","url":null,"abstract":"Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan Center Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat. Data pasien hipertensi di dunia sekitar satu milyar orang dan meningkat setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi yang terdiagnosis di Indonesia mencapai 25,8% (Riskesdas 2013). Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia 50 tahun masih 10% tetapi diatas 60 tahun angka tersebut terus meningkat mencapai 20-30%. Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara menetap. Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Tingkat prevalensi hipertensi diketahui meningkat seiring dengan peningkatan usia dan prevalensi tersebut cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat yang tidak bekerja (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk mencegah dan mengendalikan Hipertensi melalui edukasi, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan exercise pada lansia di RT 01 RW 12 Kelurahan Bungo Pasang. Metode: Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan menggunakan metode penyuluhan, diskusi interaktif dan simulasi exercise otago. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2022 di RT 01 RW 12 Keluarahan Bungo Pasang, dengan jumlah peserta yang 25 lansia. Hasil: Peserta yang berpartisipasi dalam pengabdian ini adalah 25 orang lansia. Peserta sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan abdimas berupa pemberian materi edukasi mengenai pencegahan dan pengendalaian hipertensi dengan hasil edukasi ini adalah meningkatnya pengetahuan lansia pencegahan dan pengendalaian hipertensi dan meningkatnya motivasi untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133718068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Fadjri Nilakesuma, Aida Minropa, Fitria Alisa, Yulinda, Lolly Afrida, Melati, Fawnia Lyra Alma, M. Furqon
Latar Belakang: Dalam mengatasi kuman, dibutuhkan pengertian akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan oleh siapapun. Bukan hanya sekedar mencuci tangan saja melainkan juga menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air yang mengalir karena sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada ditangan. Perilaku sehat dimulai dari tingkat keluarga dengan menerapkan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu contoh PHBS yang dapat dilakukan pada anak bailta adalah cuci tangan pakai sabun (CTPS). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai CTPS pada anak-anak kelompok ibu balita TPA Air dingin Metode: Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2022 kepada 15 orang anak balita di Posyandu Baringin 17. Kegiatan ini dilakukan dua tahap. Tahap pertama tim pegabdian melakukan penyuluhan mengenai CTPS. Tahapan kedua yaitu mendemonstrasikan dan mendampingi anak-anak praktek cuci tangan. Bahan yang disiapkan adalah sabun dan lap kering atau tisumetode/pendekatan/strategi riset pengabdian/tanggal pelaksanaan/ tempat /sasaran abdimas. Hasil: Kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat STIKes MERCUBAKTIJAYA mendapatkan respon yang baik positif. Hal ini ditunjukkan dengan antusias anak balita saat kegiatan berlangsung. Sasaran abdimas telah mampu mempraktekkan cuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air bersih mengalir.
{"title":"SIMULASI PHBS DENGAN METODE CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA ANAK BALITA","authors":"Nur Fadjri Nilakesuma, Aida Minropa, Fitria Alisa, Yulinda, Lolly Afrida, Melati, Fawnia Lyra Alma, M. Furqon","doi":"10.36984/jam.v3i1.381","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.381","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Dalam mengatasi kuman, dibutuhkan pengertian akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan oleh siapapun. Bukan hanya sekedar mencuci tangan saja melainkan juga menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air yang mengalir karena sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada ditangan. Perilaku sehat dimulai dari tingkat keluarga dengan menerapkan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu contoh PHBS yang dapat dilakukan pada anak bailta adalah cuci tangan pakai sabun (CTPS). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai CTPS pada anak-anak kelompok ibu balita TPA Air dingin\u0000Metode: Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2022 kepada 15 orang anak balita di Posyandu Baringin 17. Kegiatan ini dilakukan dua tahap. Tahap pertama tim pegabdian melakukan penyuluhan mengenai CTPS. Tahapan kedua yaitu mendemonstrasikan dan mendampingi anak-anak praktek cuci tangan. Bahan yang disiapkan adalah sabun dan lap kering atau tisumetode/pendekatan/strategi riset pengabdian/tanggal pelaksanaan/ tempat /sasaran abdimas.\u0000Hasil: Kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat STIKes MERCUBAKTIJAYA mendapatkan respon yang baik positif. Hal ini ditunjukkan dengan antusias anak balita saat kegiatan berlangsung. Sasaran abdimas telah mampu mempraktekkan cuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air bersih mengalir.","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116227785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Friska Eka Fitria, Armein Lusi Zeswita, Yeni Herlina, Wenny Murdina Asih, Gustina Indriati, Dina Waldani
Latar Belakang: Pestisida adalah zat kimia atau bahan lainnya yang dipakai untuk mematikan hama. Masuknya pestisida ke dalam tubuh dapat menyebabkan dampak serius bagi kesehatan manusia baik pada orang yang kontak dengan pestisida maupun orang yang berada pada lingkungan di mana pestisida sedang digunakan. Untuk mengatasi hal diatas, diperlukan upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui edukasi kesehatan. Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan di daerah pertanian Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumati Kabupaten Solok Pada bulan Maret s/d April 2023 terhadap 33 orang Petani. Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah atau penyuluhan, diskusi, praktek langsung dan evaluasi dengan materi praktik penggunaan pstisida yang aman dan sehat. Utuk melihat perbedaan skor petani sebelum dan sesudah kegiatan intervensi menggunakan Uji Paired Sample t-Test. Hasil: Berdasarkan Uji Paired Sample t-Test dapat dilihat bahwa nilai p < 0,05 yang berarti ada perbedaan bermakna antara praktik sebelum dan sesudah dilakukan intervensi edukasi pada petani.
{"title":"EDUKASI PENGGUNAAN PESTISIDA YANG AMAN DAN SEHAT PADA PETANI DI NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK","authors":"Friska Eka Fitria, Armein Lusi Zeswita, Yeni Herlina, Wenny Murdina Asih, Gustina Indriati, Dina Waldani","doi":"10.36984/jam.v3i1.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.389","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pestisida adalah zat kimia atau bahan lainnya yang dipakai untuk mematikan hama. Masuknya pestisida ke dalam tubuh dapat menyebabkan dampak serius bagi kesehatan manusia baik pada orang yang kontak dengan pestisida maupun orang yang berada pada lingkungan di mana pestisida sedang digunakan. Untuk mengatasi hal diatas, diperlukan upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui edukasi kesehatan.\u0000Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan di daerah pertanian Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumati Kabupaten Solok Pada bulan Maret s/d April 2023 terhadap 33 orang Petani. Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah atau penyuluhan, diskusi, praktek langsung dan evaluasi dengan materi praktik penggunaan pstisida yang aman dan sehat. Utuk melihat perbedaan skor petani sebelum dan sesudah kegiatan intervensi menggunakan Uji Paired Sample t-Test.\u0000Hasil: Berdasarkan Uji Paired Sample t-Test dapat dilihat bahwa nilai p < 0,05 yang berarti ada perbedaan bermakna antara praktik sebelum dan sesudah dilakukan intervensi edukasi pada petani.","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127140291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pemeriksaan kesehatan dilakukan adalah salah satu bentuk layanan kepada disabilitas. Permasalahan yang terjadi di lapangan siswa disabilitas belum mendapatkan pemeriksaan dan edukasi kesehatan. Metode: Kegiatan ini dilakukan di SLB Mitra Ananda Padang. Pengabdian kepada masyarakat dibagi pada tiga (3) tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahap pelaksaan dilakukan pemeriksaan kepada 15 siswa. Kemudian edukasi activity daily living cara mencuci tangan dengan benar kepada siswa. Hasil: Dalam kegiatan ini sebanyak 15 siswa mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan edukasi activity daily living tentang cara mencuci tangan dengan benar. Sehingga layanan kesehatan kepada disabilitas dapat terpenuhi secara optimal.
{"title":"LAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN EDUKASI ACTIVITY DAILY LIVING PADA ANAK DISABILITAS","authors":"Dian Furwasyih, Gina Muthia, Yuli Afmi Ropita Sari, Revi Marlina, Reca Yolandha, Rifana Refiola Zaihan, Ratu Melia Suci, Irma Isra Hayati, Ririn Yesma Anwar, Agung Permana, Hanifah Bilqis, Andre Rinaldo, Sintia Putri Azahra","doi":"10.36984/jam.v3i1.376","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.376","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pemeriksaan kesehatan dilakukan adalah salah satu bentuk layanan kepada disabilitas. Permasalahan yang terjadi di lapangan siswa disabilitas belum mendapatkan pemeriksaan dan edukasi kesehatan. \u0000Metode: Kegiatan ini dilakukan di SLB Mitra Ananda Padang. Pengabdian kepada masyarakat dibagi pada tiga (3) tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahap pelaksaan dilakukan pemeriksaan kepada 15 siswa. Kemudian edukasi activity daily living cara mencuci tangan dengan benar kepada siswa. \u0000Hasil: Dalam kegiatan ini sebanyak 15 siswa mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan edukasi activity daily living tentang cara mencuci tangan dengan benar. Sehingga layanan kesehatan kepada disabilitas dapat terpenuhi secara optimal.","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121988645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ria Desnita, Defrima Oka Surya, Gusti Prisda Yeni, Vonnica Amardya, Elsa, Maiga
Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah Kesehatan yang umum terjadi pada lansia. Prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur. Semakin bertambah umur, semakin beresiko seseorang terkena hipertensi. Kejadian hipertensi berdasarkan Riskesdas tahun 2018 paling tinggi terjadi pada kelompok usia lansia. Masalah yang umum terjadi pada lansia dengan hipertensi adalah tidak terkontrolnya tekanan darah dimana nilai tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia tentang terapi Progressive muscle relaxation (PMR) untuk mengontrol tekanan darah. Metode: Metode dilakukan dengan home visit dan memberikan edukasi dan pelatihan tentang terapi Progressive muscle relaxation. Kegiatan dilaksanakan di RW 09 Kelurahan Gunung Sarik pada 25-30 Juli 2022. Jumlah lansia yang diberikan edukasi adalah 8 orang. Hasil: Hasil yang diperoleh adalah lansia mengetahui dan mampu melakukan terapi PMR untuk mengontrol tekanan darah. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, lansia diharapkan dapat menerapkan terapi PMR untuk mengontrol tekanan darah disamping menggunakan terapi farmakologis.
{"title":"EDUKASI TERAPI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) UNTUK MENGONTROL TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI","authors":"Ria Desnita, Defrima Oka Surya, Gusti Prisda Yeni, Vonnica Amardya, Elsa, Maiga","doi":"10.36984/jam.v3i1.337","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.337","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah Kesehatan yang umum terjadi pada lansia. Prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur. Semakin bertambah umur, semakin beresiko seseorang terkena hipertensi. Kejadian hipertensi berdasarkan Riskesdas tahun 2018 paling tinggi terjadi pada kelompok usia lansia. Masalah yang umum terjadi pada lansia dengan hipertensi adalah tidak terkontrolnya tekanan darah dimana nilai tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia tentang terapi Progressive muscle relaxation (PMR) untuk mengontrol tekanan darah. \u0000Metode: Metode dilakukan dengan home visit dan memberikan edukasi dan pelatihan tentang terapi Progressive muscle relaxation. Kegiatan dilaksanakan di RW 09 Kelurahan Gunung Sarik pada 25-30 Juli 2022. Jumlah lansia yang diberikan edukasi adalah 8 orang. \u0000Hasil: Hasil yang diperoleh adalah lansia mengetahui dan mampu melakukan terapi PMR untuk mengontrol tekanan darah. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, lansia diharapkan dapat menerapkan terapi PMR untuk mengontrol tekanan darah disamping menggunakan terapi farmakologis. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124687103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Padang, Firdaus, Zulham Efendi, Vivi Syofia Sapardi, Farida Ariani, Mesi Wahyuni, Nona Nofri Andini, Agung Permana, M. Putri, Vani Afrian
Latar Belakang : Keberadaan makanan jajanan yang menampilkan warna menarik dan rasa yang lezat memberi kesempatan pada siswa/I MAN 2 Padang untuk memilih membeli makanan jajanan disekolah daripada membawa makanan bekal yang disiapkan oleh ibu mereka dari rumah. Apabila dilihat dari segi penampilan makanan jajanan tersebut memungkinkan diberikan keberadaan zat aditif seperti pengawet, pewarna dan penguat rasa yang berlebihan yang bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan para siswa tersebut. Oleh karena itu, kami dari dosen STIKes Mercubaktijaya Padang berkeinginan untuk mengadakan kegiatan pengabdian berupa pengenalan makanan sehat dan zat aditif berbahaya bagi siswa/I MAN 2 Padang dengan harapan, para siswa tersebut bisa lebih selektif dan cerdas dalam memilih makanan jajanan yang akan mereka konsumsi. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah menggunakan media pembelajaran powerpoint, dengan memasukkan jenis-jenis makanan diperkirakan mengandung zat aditif yang berlebih. Hasil angket awal ditemukan bahwa sekitar 20% siswa belum mengetahui dan memahami keberadaan zat aditif berlebih dan membahayakan bagi siswa tersebut. Para siswa memilih makanan jajanan yang dibeli melihat dari warna makanan menarik dan rasa yang lezat. Setelah dilakukan presentasi pengenalan makanan sehat dan zat aditif berbahaya, para siswa tersebut telah menyadari bahwa kebiasaan membawa bekal dari rumah lebih baik daripada membeli makanan jajanan disekolah demi menjaga kesehatan mereka.
{"title":"PENGENALAN MAKANAN SEHAT DAN ZAT ADITIF BERBAHAYA BAGI SISWA/I MAN 2 PADANG","authors":"Padang, Firdaus, Zulham Efendi, Vivi Syofia Sapardi, Farida Ariani, Mesi Wahyuni, Nona Nofri Andini, Agung Permana, M. Putri, Vani Afrian","doi":"10.36984/jam.v3i1.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.383","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Keberadaan makanan jajanan yang menampilkan warna menarik dan rasa yang lezat memberi kesempatan pada siswa/I MAN 2 Padang untuk memilih membeli makanan jajanan disekolah daripada membawa makanan bekal yang disiapkan oleh ibu mereka dari rumah. Apabila dilihat dari segi penampilan makanan jajanan tersebut memungkinkan diberikan keberadaan zat aditif seperti pengawet, pewarna dan penguat rasa yang berlebihan yang bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan para siswa tersebut. Oleh karena itu, kami dari dosen STIKes Mercubaktijaya Padang berkeinginan untuk mengadakan kegiatan pengabdian berupa pengenalan makanan sehat dan zat aditif berbahaya bagi siswa/I MAN 2 Padang dengan harapan, para siswa tersebut bisa lebih selektif dan cerdas dalam memilih makanan jajanan yang akan mereka konsumsi. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah menggunakan media pembelajaran powerpoint, dengan memasukkan jenis-jenis makanan diperkirakan mengandung zat aditif yang berlebih. Hasil angket awal ditemukan bahwa sekitar 20% siswa belum mengetahui dan memahami keberadaan zat aditif berlebih dan membahayakan bagi siswa tersebut. Para siswa memilih makanan jajanan yang dibeli melihat dari warna makanan menarik dan rasa yang lezat. Setelah dilakukan presentasi pengenalan makanan sehat dan zat aditif berbahaya, para siswa tersebut telah menyadari bahwa kebiasaan membawa bekal dari rumah lebih baik daripada membeli makanan jajanan disekolah demi menjaga kesehatan mereka.","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130847892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: The results of the community's livelihood as fishermen in the Bestari Fisherman's Village are caught fish such as tuna, tuna and skipjack. This fish is caught by fishermen using a chart. People are not fully aware of the benefits of consuming fish. Processed fish products can be used as a source of protein for pregnant women and can prevent stunting in children. Pregnant women can consume fish so start preparing for the first 1,000 days of life. Method: This community service activity begins with the data collection stage for partners and the results of observations, the preparation stage, the activity implementation stage by conducting training and knowledge transfer and ending with monitoring and evaluation. The method used in this community service is to provide knowledge transfer related to the diversification of processed fish products in the form of healthy snacks for school-age children to prevent stunting in children as well as provide entrepreneurship training and technology-based online product marketing done at home. Result: The basic ingredients of fish are very easy to obtain by the local community. The results of diversification of processed fish into healthy snacks can be produced by partners and partners can disseminate processed fish products through online media sales.
{"title":"DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN UNTUK MENCEGAH KEJADIAN STUNTING PADA ANAK","authors":"Rifka Putri Andayani, Lenni Sastra, Putri Nelly Syofiah, Refki Riyantori, Dika Dwi Muharamsyah, Susi Lidiyawati, Rosiana Wulandari, Aulia Wulandari, Putri Mayanda Sutami, Mahkfira Putria Roza","doi":"10.36984/jam.v3i1.388","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.388","url":null,"abstract":"Background: \u0000The results of the community's livelihood as fishermen in the Bestari Fisherman's Village are caught fish such as tuna, tuna and skipjack. This fish is caught by fishermen using a chart. People are not fully aware of the benefits of consuming fish. Processed fish products can be used as a source of protein for pregnant women and can prevent stunting in children. Pregnant women can consume fish so start preparing for the first 1,000 days of life. \u0000Method: \u0000This community service activity begins with the data collection stage for partners and the results of observations, the preparation stage, the activity implementation stage by conducting training and knowledge transfer and ending with monitoring and evaluation. The method used in this community service is to provide knowledge transfer related to the diversification of processed fish products in the form of healthy snacks for school-age children to prevent stunting in children as well as provide entrepreneurship training and technology-based online product marketing done at home. \u0000Result: \u0000The basic ingredients of fish are very easy to obtain by the local community. The results of diversification of processed fish into healthy snacks can be produced by partners and partners can disseminate processed fish products through online media sales.","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"202 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124532604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi penyakit global dan perlu perhatian serius. Berbagai masalah yang muncul pada penderita adalah tidak terkontrolnya tekanan darah, tengkuk terasa berat serta gejala nyeri kepala. Masalah ini dapat diatasi dengan pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Pendekatan non farmakologis salah satunya adalah dengan terapi komplementer seperti slow stroke back massage (SSBM). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penderita hipertensi tentang penatalaksanaan hipertensi khususnya terapi komplementer SSBM untuk mengontrol tekanan darah. Metode: Metode dilakukan dengan memberikan edukasi dan pelatihan tentang terapi SSBM. Kegiatan dilaksanakan di RW 08 Kelurahan Gunung Sarik pada 1 Desember 2022. Jumlah penderita hipertnesi yang diberikan edukasi adalah 16 orang. Hasil: Hasil yang diperoleh adalah 87,5% penderita hipertensi memiliki pengetahuan yang baik setelah diberikan edukasi tentang penatalaksanaan hipertensi. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, penderita hipertensi diharapkan dapat menerapkan terapi SSBM untuk mengontrol tekanan darah disamping menggunakan terapi farmakologis.
{"title":"PENDEKATAN TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK PENATALAKSANAAN HIPERTENSI","authors":"N. Fitria, Ria Desnita, Asriwan Guci, Adek Sutiawan, Gusti Prisda Yeni, Vonnica Amardya, AH RozaqPermanaYudha, Richardson, Resi Gusrita Dwi Putri, Feby Wahyu Indestri","doi":"10.36984/jam.v3i1.391","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.391","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi penyakit global dan perlu perhatian serius. Berbagai masalah yang muncul pada penderita adalah tidak terkontrolnya tekanan darah, tengkuk terasa berat serta gejala nyeri kepala. Masalah ini dapat diatasi dengan pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Pendekatan non farmakologis salah satunya adalah dengan terapi komplementer seperti slow stroke back massage (SSBM). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penderita hipertensi tentang penatalaksanaan hipertensi khususnya terapi komplementer SSBM untuk mengontrol tekanan darah.\u0000Metode: Metode dilakukan dengan memberikan edukasi dan pelatihan tentang terapi SSBM. Kegiatan dilaksanakan di RW 08 Kelurahan Gunung Sarik pada 1 Desember 2022. Jumlah penderita hipertnesi yang diberikan edukasi adalah 16 orang.\u0000Hasil: Hasil yang diperoleh adalah 87,5% penderita hipertensi memiliki pengetahuan yang baik setelah diberikan edukasi tentang penatalaksanaan hipertensi. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, penderita hipertensi diharapkan dapat menerapkan terapi SSBM untuk mengontrol tekanan darah disamping menggunakan terapi farmakologis.","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129123513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga masa pubertas, yaitu masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Pada masa remaja cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua, hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Untuk itu, remaja yang sedang mengalami pubertas membutuhkan bimbingan dari lingkungan sekitarnya, orang tua, dan sekolah. Agar remaja dapat melalui masa pubertas dengan baik, dibutuhkan informasi dan edukasi seputar kesehatan reproduksi pada remaja putra dan putri di Pesantren Ramadhan. Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 8 April 2023. Adapun kegiatannya meliputi pemberian informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi pada remaja dan diskusi seputar masalah pubertas pada remaja yang hadir dalam kegiatan pesantren remaja di Masjid Al-Kautsar. Hasil: Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, semua remaja sudah tersosialisasi tentang kesehatan reproduksi masalah seputar pubertas pada remaja. Dari 10 remaja yang diberikan pertanyaan, sebanyak 8 orang (80%) dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang telah diajukan
{"title":"PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN RAMADHAN","authors":"Yulia Arifin, Ety Aprianti","doi":"10.36984/jam.v3i1.394","DOIUrl":"https://doi.org/10.36984/jam.v3i1.394","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga masa pubertas, yaitu masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Pada masa remaja cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua, hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Untuk itu, remaja yang sedang mengalami pubertas membutuhkan bimbingan dari lingkungan sekitarnya, orang tua, dan sekolah. Agar remaja dapat melalui masa pubertas dengan baik, dibutuhkan informasi dan edukasi seputar kesehatan reproduksi pada remaja putra dan putri di Pesantren Ramadhan. \u0000Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 8 April 2023. Adapun kegiatannya meliputi pemberian informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi pada remaja dan diskusi seputar masalah pubertas pada remaja yang hadir dalam kegiatan pesantren remaja di Masjid Al-Kautsar. \u0000Hasil: Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, semua remaja sudah tersosialisasi tentang kesehatan reproduksi masalah seputar pubertas pada remaja. Dari 10 remaja yang diberikan pertanyaan, sebanyak 8 orang (80%) dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang telah diajukan","PeriodicalId":106299,"journal":{"name":"JURNAL ABDI MERCUSUAR","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128037765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}