Pub Date : 2019-06-01DOI: 10.26740/JGGP.V17N1.P11-18
Ebiet Rocky Alfatikh
Jembatan Suramadu memiliki peran penting untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura. Meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap Jembatan Suramadu maka keamanan jembatan harus ditinjau agar pengguna jembatan dapat terlindung dari bahaya. Salah satu aspek dalam keamanan dan keselamatan jembatan adalah aliran udara di jembatan terutama angin samping ( crosswind ). Pada bulan Januari 2012 Jembatan Suramadu sudah ditutup sebanyak 11 kali akibat angin kencang. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem peringatan dinisebelum kejadian angin kencang tersebut terjadi agar pihak pengelola dan masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi kejadian tersebut.serta mendapat informasi yang faktual dan cepat untuk menghindari korban jiwa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan alat anemometer yang terintegrasi dengan arduino efektif untuk mendapatkan informasi factual, akurat dan bersifat kontinyu untuk early warning system terjadinya angin kencang di jembatan suramadu harus cepat di teruskan kepada pengguna yang hendak masuk suramadu karena untuk menghindari terjadinya hantaman angin kencang ketika berada di dalam jembatan suramadu.
{"title":"PENGEMBANGAN SENSOR KECEPATAN ANGIN UNTUK EARLY WARNING SYSTEM BAHAYA ANGIN KENCANG DI JEMBATAN SURAMADU","authors":"Ebiet Rocky Alfatikh","doi":"10.26740/JGGP.V17N1.P11-18","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/JGGP.V17N1.P11-18","url":null,"abstract":"Jembatan Suramadu memiliki peran penting untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura. Meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap Jembatan Suramadu maka keamanan jembatan harus ditinjau agar pengguna jembatan dapat terlindung dari bahaya. Salah satu aspek dalam keamanan dan keselamatan jembatan adalah aliran udara di jembatan terutama angin samping ( crosswind ). Pada bulan Januari 2012 Jembatan Suramadu sudah ditutup sebanyak 11 kali akibat angin kencang. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem peringatan dinisebelum kejadian angin kencang tersebut terjadi agar pihak pengelola dan masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi kejadian tersebut.serta mendapat informasi yang faktual dan cepat untuk menghindari korban jiwa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan alat anemometer yang terintegrasi dengan arduino efektif untuk mendapatkan informasi factual, akurat dan bersifat kontinyu untuk early warning system terjadinya angin kencang di jembatan suramadu harus cepat di teruskan kepada pengguna yang hendak masuk suramadu karena untuk menghindari terjadinya hantaman angin kencang ketika berada di dalam jembatan suramadu.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"2011 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127360106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-01DOI: 10.26740/JGGP.V17N1.P55-62
Alief Putra Lestari
Abstrak : Bengawan Solo merupakan salah satu sungai besar yang membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Pada Desember 2007 luapan Bengawan Solo menyebabkan banjir besar. Sementara selama ini tidak ada penanda atau peringatan dini ketika Bengawan Solo meluap. Peneliti mengajukan pemanfaatan sensor ultrasonik berbasis arduino uno sebagai peringatan dini banjir Bengawan Solo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Sensor akan dipasang di bibir sungai di atas tiang mengahadap ke bawah, dengan indikator lampu LED dan buzzer dan akan memberikan informasi level 1, level 2, dan waspada. Penarapan sensor ultrasonik berbasis arduino uno sebagai peringatan dini banjir ini bisa menjadi alternatif dalam mitigasi bencana. Salah satu alat pendeteksi jarak ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik dan dengan penggabungan mikrokontroler arduino uno r3 yang digunakan untuk memantau perubahan ketinggian air serta menampilkan informasi secara berkala (Komaludin dan Garliaji, 2014). Penerapan sensor ultrasonik berbasis arduino uno sebagai peringatan dini banjir Beangawan Solo perlu untuk dilaksanakan, tepatnya di Kabupaten Tuban sebagai daerah langganan banjir Bengawan Solo ketika musim penghujan tiba.
{"title":"PEMANFAATAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO SEBAGAI PERINGATAN DINI BANJIR BENGAWAN SOLO DI KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR","authors":"Alief Putra Lestari","doi":"10.26740/JGGP.V17N1.P55-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/JGGP.V17N1.P55-62","url":null,"abstract":"Abstrak : Bengawan Solo merupakan salah satu sungai besar yang membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Pada Desember 2007 luapan Bengawan Solo menyebabkan banjir besar. Sementara selama ini tidak ada penanda atau peringatan dini ketika Bengawan Solo meluap. Peneliti mengajukan pemanfaatan sensor ultrasonik berbasis arduino uno sebagai peringatan dini banjir Bengawan Solo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Sensor akan dipasang di bibir sungai di atas tiang mengahadap ke bawah, dengan indikator lampu LED dan buzzer dan akan memberikan informasi level 1, level 2, dan waspada. Penarapan sensor ultrasonik berbasis arduino uno sebagai peringatan dini banjir ini bisa menjadi alternatif dalam mitigasi bencana. Salah satu alat pendeteksi jarak ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik dan dengan penggabungan mikrokontroler arduino uno r3 yang digunakan untuk memantau perubahan ketinggian air serta menampilkan informasi secara berkala (Komaludin dan Garliaji, 2014). Penerapan sensor ultrasonik berbasis arduino uno sebagai peringatan dini banjir Beangawan Solo perlu untuk dilaksanakan, tepatnya di Kabupaten Tuban sebagai daerah langganan banjir Bengawan Solo ketika musim penghujan tiba.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123287629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-01DOI: 10.26740/JGGP.V17N1.P63-70
Eko Budiyanto
Abstrak : mata air merupakan satu bentuk sumberdaya air yang vital bagi masyarakat di wilayah karst. Bentang lahan karst yang rentan memerlukan pengelolaan lingkungan yang tepat untuk melindungi kelestarian mata air tersebut. Mata air karst Goa Gremeng adalah satu contoh mata air di lingkungan karst Gunungsewu yang perlu dikelola dan dilindungi. Air dari mata air ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk beberapa keperluannya. Dalam rangka upaya perlindungan mata air karst Goa Gremeng, maka perlu dipahami karakteristik dari mata air ini terutama berkaitan dengan sensitivitasnya terhadap hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas mata air Goa Gremeng terhadap hujan di area tangkapannya. Metode yang dilakukan adalah dengan pengukuran dan observasi terhadap fluktuasi parameter kualitas air dan dikorelasikan dengan pola curah hujan yang turun di area tangkapannya. Parameter yang diukur adalah pH, TDS, kekeruhan, temperature, DO, dan nitrat. Pengukuran dilakukan secara langsung di lapangan dan di laboratorium. Penelitian ini menunjukkan adalah fluktuasi beberapa parameter kualitas air yang memiliki korelasi sangat kuat dan kuat terhadap tebal hujan. Parameter TDS memiliki korelasi negative sangat kuat yaitu sebesar -0,85. Parameter kekeruhan memiliki korelasi positif yang kuat yaitu sebesar 0,76. Parameter nitrat dan temperature memiliki korelasi negative yang kuat yaitu masing-masing sebesar -0,73 dan -0,65. Korelasi tertinggi dari parameter-parameter tersebut terhadap tebal hujan terjadi pada hari yang sama dengan saat pengukuran parameter kualitas air. Temuan ini mengindikasikan bahwa mata air karst Goa Gremeng memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap hujan di area tangkapannya.
{"title":"SENSITIVITAS MATA AIR KARST GOA GREMENG TERHADAP HUJAN DI AREA TANGKAPANNYA","authors":"Eko Budiyanto","doi":"10.26740/JGGP.V17N1.P63-70","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/JGGP.V17N1.P63-70","url":null,"abstract":"Abstrak : mata air merupakan satu bentuk sumberdaya air yang vital bagi masyarakat di wilayah karst. Bentang lahan karst yang rentan memerlukan pengelolaan lingkungan yang tepat untuk melindungi kelestarian mata air tersebut. Mata air karst Goa Gremeng adalah satu contoh mata air di lingkungan karst Gunungsewu yang perlu dikelola dan dilindungi. Air dari mata air ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk beberapa keperluannya. Dalam rangka upaya perlindungan mata air karst Goa Gremeng, maka perlu dipahami karakteristik dari mata air ini terutama berkaitan dengan sensitivitasnya terhadap hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas mata air Goa Gremeng terhadap hujan di area tangkapannya. Metode yang dilakukan adalah dengan pengukuran dan observasi terhadap fluktuasi parameter kualitas air dan dikorelasikan dengan pola curah hujan yang turun di area tangkapannya. Parameter yang diukur adalah pH, TDS, kekeruhan, temperature, DO, dan nitrat. Pengukuran dilakukan secara langsung di lapangan dan di laboratorium. Penelitian ini menunjukkan adalah fluktuasi beberapa parameter kualitas air yang memiliki korelasi sangat kuat dan kuat terhadap tebal hujan. Parameter TDS memiliki korelasi negative sangat kuat yaitu sebesar -0,85. Parameter kekeruhan memiliki korelasi positif yang kuat yaitu sebesar 0,76. Parameter nitrat dan temperature memiliki korelasi negative yang kuat yaitu masing-masing sebesar -0,73 dan -0,65. Korelasi tertinggi dari parameter-parameter tersebut terhadap tebal hujan terjadi pada hari yang sama dengan saat pengukuran parameter kualitas air. Temuan ini mengindikasikan bahwa mata air karst Goa Gremeng memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap hujan di area tangkapannya.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121920345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}