Pub Date : 2022-08-03DOI: 10.26740/jggp.v20n1.p41-52
Aida Kurniawati, Luthfi Rayes, Didik Suprayogo, S. Sudarto
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan tekanan pada lahan, sehingga banyak lahan yang tidak pada peruntukannya. Hal ini menyebabkan masalah pada lahan diantaranya alih fungsi lahan, degradasi lahan, erosi, kekeringan dan masalah lingkungan. Berbagai aturan telah disusun sebagai langkah untuk menekan kerusakan lingkungan, tetapi implementasinya masih belum sesuai harapan. Tata ruangpun juga telah dibuat, namun implementasinya sering tidak sejalan dengan tara ruang yang sudah dibuat. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana struktur penataan ruang dan pengelolaan lahan di sub DAS Brantas hulu. Hasilnya adalah perencanaan tata ruang konservasi lahan berbasis tataruang serta rekomendasi berbagai penggunaan lahan yang disesuaikan dengan RTRW Sub DAS Brantas Hulu.
{"title":"STRUKTUR PENATAAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DI SUB DAS BRANTAS HULU JAWA TIMUR","authors":"Aida Kurniawati, Luthfi Rayes, Didik Suprayogo, S. Sudarto","doi":"10.26740/jggp.v20n1.p41-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v20n1.p41-52","url":null,"abstract":"Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan tekanan pada lahan, sehingga banyak lahan yang tidak pada peruntukannya. Hal ini menyebabkan masalah pada lahan diantaranya alih fungsi lahan, degradasi lahan, erosi, kekeringan dan masalah lingkungan. Berbagai aturan telah disusun sebagai langkah untuk menekan kerusakan lingkungan, tetapi implementasinya masih belum sesuai harapan. Tata ruangpun juga telah dibuat, namun implementasinya sering tidak sejalan dengan tara ruang yang sudah dibuat. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana struktur penataan ruang dan pengelolaan lahan di sub DAS Brantas hulu. Hasilnya adalah perencanaan tata ruang konservasi lahan berbasis tataruang serta rekomendasi berbagai penggunaan lahan yang disesuaikan dengan RTRW Sub DAS Brantas Hulu.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115413612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-03DOI: 10.26740/jggp.v20n1.p19-30
Dika Yuliana
Pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia saat ini, khususnya pada dunia pendidikan. Akibat dari adanya wabah tersebut mengharuskan semua elemen pendidikan untuk beradaptasi dengan teknologi. Metode pembelajaran konvensional di sekolah yang umumnya interaksi antara peserta didik dan guru dapat terjadi secara tatap muka, harus diubah secara besar-besaran ke metode dalam jaringan. Sistem pembelajaran daring yang fleksibel tersebut membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif. Akibat dari sistem pembelajaran daring tersebut, peserta didik menjadi malas dalam belajar, kehilangan minat belajar dan kehilangan semangat belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif yang mana dalam penelitian ini mengacu pada teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu inovasi metode pembelajaran yang dapat diterapkan di SMA Veteran 1 Sukoharjo sebagai proses perubahan pembelajaran dari daring ke luring.
今天,COVID-19大流行改变了人类生活的各个方面,尤其是教育领域。这种流行病的后果是,所有的教育元素都必须适应技术。学校里传统的教学方法,学习者和教师之间的互动可以面对面进行,必须大大转化为网络中的方法。这种灵活的在线学习系统使教学活动不那么有效。由于这些在线学习系统,学习者变得懒惰,失去了学习兴趣和学习热情。本研究采用的一种定性描述性方法,这种方法指的是对告密者进行深入采访的数据收集技术。在本研究中使用的数据收集技术有观察、采访和记录。至于这项研究的结果,即可以应用于Sukoharjo SMA 1的学习方法创新,将其从网上转化为离线学习的过程。
{"title":"INOVASI METODE PEMBELAJARAN PADA MASA PERALIHAN PANDEMI COVID-19 DI SMA VETERAN 1 SUKOHARJO","authors":"Dika Yuliana","doi":"10.26740/jggp.v20n1.p19-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v20n1.p19-30","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia saat ini, khususnya pada dunia pendidikan. Akibat dari adanya wabah tersebut mengharuskan semua elemen pendidikan untuk beradaptasi dengan teknologi. Metode pembelajaran konvensional di sekolah yang umumnya interaksi antara peserta didik dan guru dapat terjadi secara tatap muka, harus diubah secara besar-besaran ke metode dalam jaringan. Sistem pembelajaran daring yang fleksibel tersebut membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif. Akibat dari sistem pembelajaran daring tersebut, peserta didik menjadi malas dalam belajar, kehilangan minat belajar dan kehilangan semangat belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif yang mana dalam penelitian ini mengacu pada teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu inovasi metode pembelajaran yang dapat diterapkan di SMA Veteran 1 Sukoharjo sebagai proses perubahan pembelajaran dari daring ke luring.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115508809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-03DOI: 10.26740/jggp.v20n1.p31-40
S. Sumarsono, Evy Kusumaningrum, J. Jumiati, Retno Susetyaningsih
Potensi kerusakan tanah semakin meningkat mendorong kajian evaluasi kerusakan tanah di Kapanewon Pundong dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000. Sampel penelitian dilakukan pada 8 daerah pengamatan terpilih. Pemilihan sampel menggunakan metode survai pada jenis tanah lahan sawah basah dan kering. Langkah evaluasi kerusakan tanah sebagai berikut : (1) Identifikasi kondisi awal tanah (2) Penetapan kondisi awal tanah (3) Analisa sifat dasar tanah (4) Evaluasi status kerusakan tanah dengan Kriteria baku kerusakan tanah (5) Menentukan status kerusakan tanah. Berdasarkan analisis menunjukkan kerusakan tanah di Kalurahan: Seloharjo: Tinggi 19,8 ha (1,81%), dan Sedang 500,6 ha (45,82%), Panjangrejo: Sedang 11,58 ha (2,03%), Srihardono: Sedang 20,4 ha (2,88%), Parameter penyumbang kerusakan tanah Tinggi adalah Lereng dan Curah Hujan. Parameter penyumbang kerusakan tanah Sedang adalah jenis tanah alluvial Ordo Tanah Inceptisol, Lereng dan Curah Hujan. Secara keseluruhan kondisi tanah di wilayah Kapanewon Pundong pada semua sampel masuk dalam status rusak ringan.
根据中国政府2000年第150日的规定,改进了潘东时间损失评估评估。研究样本进行观察地区8日当选。选举方法样本survai亩稻田土壤潮湿和干燥的类型。步骤如下:(1)土地损害鉴定评估土壤条件(2)坚信礼开始之初条件(3)分析土壤(4)状态评估损坏的本质和巴库损害标准土壤(5)确定损伤状态。根据分析结果,kaluharjo土壤损伤:19,8 ha(1.81%)高,500.6 ha (45,82%), Panjangrejo: 11.58 ha (2.03%), Srihardono: 204 ha(2,88%),高原破坏参数是坡度和降雨。造成土壤破坏的参数是表单土壤、坡度和降水顺序的母系土壤类型。整体Kapanewon地区土壤条件对所有进入样品Pundong轻微损坏状态。
{"title":"KAJIAN KERUSAKAN TANAH BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL DI PUNDONG KABUPATEN BANTUL","authors":"S. Sumarsono, Evy Kusumaningrum, J. Jumiati, Retno Susetyaningsih","doi":"10.26740/jggp.v20n1.p31-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v20n1.p31-40","url":null,"abstract":"Potensi kerusakan tanah semakin meningkat mendorong kajian evaluasi kerusakan tanah di Kapanewon Pundong dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000. Sampel penelitian dilakukan pada 8 daerah pengamatan terpilih. Pemilihan sampel menggunakan metode survai pada jenis tanah lahan sawah basah dan kering. Langkah evaluasi kerusakan tanah sebagai berikut : (1) Identifikasi kondisi awal tanah (2) Penetapan kondisi awal tanah (3) Analisa sifat dasar tanah (4) Evaluasi status kerusakan tanah dengan Kriteria baku kerusakan tanah (5) Menentukan status kerusakan tanah. Berdasarkan analisis menunjukkan kerusakan tanah di Kalurahan: Seloharjo: Tinggi 19,8 ha (1,81%), dan Sedang 500,6 ha (45,82%), Panjangrejo: Sedang 11,58 ha (2,03%), Srihardono: Sedang 20,4 ha (2,88%), Parameter penyumbang kerusakan tanah Tinggi adalah Lereng dan Curah Hujan. Parameter penyumbang kerusakan tanah Sedang adalah jenis tanah alluvial Ordo Tanah Inceptisol, Lereng dan Curah Hujan. Secara keseluruhan kondisi tanah di wilayah Kapanewon Pundong pada semua sampel masuk dalam status rusak ringan.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132023764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-03DOI: 10.26740/jggp.v20n1.p53-65
M. Lasaiba
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kerapatan vegetasi menggunakan Metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), dengan Teknologi Penginderaan Jauh Di Kota Ambon.. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial dengan lokasi penelitian ini wilayah administratif Kota Ambon yang termasuk dalam citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS Path 109 Row 63. Analisis Kerapatan Vegetasi Menggunakan Metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).Hhasil penelititan yang dilakukan dengan menggunakan citra penginderaan jauh berupa citra Landsat 8 OLI/TIRS perekaman 24 Maret 2019 Kota Ambon di klasifikasikan menjadi 5 kelas kerapatan vegetasi. Tingkat kerapatan tidak terinterpretasi (awan) memiliki luas 302,68 Ha (0.9%), Tingkat kerapatan tidak rapat memiliki luas 716,33 Ha (2.7%), Tingkat kerapatan cukup rapat memiliki luas 1367 Ha (4.2%), Tingkat kerapatan rapat memiliki luasan 3.154,70 Ha (9.7%), Tingkat kerapatan sangat rapat memiliki luasan 27.026,43 Ha (83%).
{"title":"PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 OLI/TIRS UNTUK IDENTIFIKASI ERAPATAN VEGETASI MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) DI KOTA AMBON","authors":"M. Lasaiba","doi":"10.26740/jggp.v20n1.p53-65","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v20n1.p53-65","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kerapatan vegetasi menggunakan Metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), dengan Teknologi Penginderaan Jauh Di Kota Ambon.. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial dengan lokasi penelitian ini wilayah administratif Kota Ambon yang termasuk dalam citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS Path 109 Row 63. Analisis Kerapatan Vegetasi Menggunakan Metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).Hhasil penelititan yang dilakukan dengan menggunakan citra penginderaan jauh berupa citra Landsat 8 OLI/TIRS perekaman 24 Maret 2019 Kota Ambon di klasifikasikan menjadi 5 kelas kerapatan vegetasi. Tingkat kerapatan tidak terinterpretasi (awan) memiliki luas 302,68 Ha (0.9%), Tingkat kerapatan tidak rapat memiliki luas 716,33 Ha (2.7%), Tingkat kerapatan cukup rapat memiliki luas 1367 Ha (4.2%), Tingkat kerapatan rapat memiliki luasan 3.154,70 Ha (9.7%), Tingkat kerapatan sangat rapat memiliki luasan 27.026,43 Ha (83%).","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124608237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.26740/jggp.v19n2.p19-26
Ade irwansah Irwansah
Abstract: Critical land is a form of degraded land. The biophysical condition of the land that tends to decline causes a decrease in agricultural productivity, the environment, and food availability and is caused by the unwise use of natural resources. This research will be conducted in the southern part of Lamongan Regency which focuses on agropolitan rainfed rice fields which have experienced some decline in harvest yields in the last year. The research method is an analysis of the distribution of critical land using a Geographic Information System which is divided into main stages, namely: database development and data analysis, which begins with data collection, supporting maps, and literature study. The critical level of land in agropolitan areas in Lamongan Regency is divided into 5 categories, namely Not Critical, Potentially Critical, Slightly Critical, Critical and Very Critical but the very critical category turns out that there is no land that falls into that category so there are only 4 categories of critical land which shows that the land is classified as critical. non-critical area is 125.44 ha with a percentage of 0.24, Critical Potential area is 38736.37 ha with a percentage of 74.80%, somewhat critical category covers an area of 12827 with a percentage of 24.77%, and Critical Category covers an area of 100.28 ha with a percentage of 0 ,19%Keywords: Critical Land, Forest Canopy Density, AgropolitanAbstrak:
{"title":"ANALYSIS OF CRITICAL LAND USING FOREST CANOPY DENSITY METHOD IN THE AGROPOLITAN DEVELOPMENT AREA OF LAMONGAN REGENCY","authors":"Ade irwansah Irwansah","doi":"10.26740/jggp.v19n2.p19-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v19n2.p19-26","url":null,"abstract":" Abstract: Critical land is a form of degraded land. The biophysical condition of the land that tends to decline causes a decrease in agricultural productivity, the environment, and food availability and is caused by the unwise use of natural resources. This research will be conducted in the southern part of Lamongan Regency which focuses on agropolitan rainfed rice fields which have experienced some decline in harvest yields in the last year. The research method is an analysis of the distribution of critical land using a Geographic Information System which is divided into main stages, namely: database development and data analysis, which begins with data collection, supporting maps, and literature study. The critical level of land in agropolitan areas in Lamongan Regency is divided into 5 categories, namely Not Critical, Potentially Critical, Slightly Critical, Critical and Very Critical but the very critical category turns out that there is no land that falls into that category so there are only 4 categories of critical land which shows that the land is classified as critical. non-critical area is 125.44 ha with a percentage of 0.24, Critical Potential area is 38736.37 ha with a percentage of 74.80%, somewhat critical category covers an area of 12827 with a percentage of 24.77%, and Critical Category covers an area of 100.28 ha with a percentage of 0 ,19%Keywords: Critical Land, Forest Canopy Density, AgropolitanAbstrak:","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117293753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.26740/jggp.v19n2.p69-79
Nirmawana Simarmata, Ketut Wikantika, Trika Agnestasia Tarigan, Muhammad Aldyansyah, Rizki Kurnia Tohir, A. Fauziah, Yustika Purnama
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut yang memiliki potensi, peran dan fungsi sangat besar dalam kehidupan. Untuk memperoleh informasi keberadaan hutan mangrove yang terbaru dapat diperoleh melalui data penginderaan jauh. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh sangat efisien karena data yang mudah diperoleh dan harga yang relatif murah.selain itu kelebihannya adalah memiliki resolusi temporal serta cakupannya yang luas dan mampu menjangkau daerah yang terpencil sehingga dapat digunakan untuk keperluan monitoring. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerapatan ekosistem mangrove dengan menggunakan transformasi indeks vegetasi serta menguji beberapa indeks vegetasi dalam hal ini NDVI, NDWI dan SAVI dalam hal efektifitas dalam identifikasi jenis dan kerapatan mengrove. Berdasarkan hasil analisis citra Sentinel dengan menggunakan transformasi indeks NDVI, SAVI, dan NDWI untuk identifikasi kerapatan vegetasi pada transformasi NDVI didominasi kelas kerapatan tinggi yaitu pada rentang nilai 0,67 1 yaitu seluas 46975,96 Ha, pada transformasi SAVI didominasi kelas kerapatan sangat jarang yaitu pada rentang nilai 0,99 1,38 yaitu seluas 48775,18 Ha, pada transformasi NDWI didominasi kelas kerapatan rendah yaitu pada rentang nilai 0,1 0,17 yaitu seluas 27442,26 Ha. Berdasarkan hasil uji akurasi yang dilakukan menggunakan 30 sampel uji diperoleh akurasi sebesar 83,33%.
{"title":"ANALISIS TRANSFORMASI INDEKS NDVI, NDWI DAN SAVI UNTUK IDENTIFIKASI KERAPATAN VEGETASI MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL DI PESISIR TIMUR PROVINSI LAMPUNG","authors":"Nirmawana Simarmata, Ketut Wikantika, Trika Agnestasia Tarigan, Muhammad Aldyansyah, Rizki Kurnia Tohir, A. Fauziah, Yustika Purnama","doi":"10.26740/jggp.v19n2.p69-79","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v19n2.p69-79","url":null,"abstract":"Ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut yang memiliki potensi, peran dan fungsi sangat besar dalam kehidupan. Untuk memperoleh informasi keberadaan hutan mangrove yang terbaru dapat diperoleh melalui data penginderaan jauh. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh sangat efisien karena data yang mudah diperoleh dan harga yang relatif murah.selain itu kelebihannya adalah memiliki resolusi temporal serta cakupannya yang luas dan mampu menjangkau daerah yang terpencil sehingga dapat digunakan untuk keperluan monitoring. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerapatan ekosistem mangrove dengan menggunakan transformasi indeks vegetasi serta menguji beberapa indeks vegetasi dalam hal ini NDVI, NDWI dan SAVI dalam hal efektifitas dalam identifikasi jenis dan kerapatan mengrove. Berdasarkan hasil analisis citra Sentinel dengan menggunakan transformasi indeks NDVI, SAVI, dan NDWI untuk identifikasi kerapatan vegetasi pada transformasi NDVI didominasi kelas kerapatan tinggi yaitu pada rentang nilai 0,67 1 yaitu seluas 46975,96 Ha, pada transformasi SAVI didominasi kelas kerapatan sangat jarang yaitu pada rentang nilai 0,99 1,38 yaitu seluas 48775,18 Ha, pada transformasi NDWI didominasi kelas kerapatan rendah yaitu pada rentang nilai 0,1 0,17 yaitu seluas 27442,26 Ha. Berdasarkan hasil uji akurasi yang dilakukan menggunakan 30 sampel uji diperoleh akurasi sebesar 83,33%.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124628859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.26740/jggp.v19n2.p27-36
S. Prasetya, S. Sarmini, A. Setiawan
GKI textbooks are arranged into guide notes thinking so that the discussions that are applied can lead to understanding student material. As a source of learning using the STAD type of cooperative learning strategy, the GKI textbooks are structured to present rich, interesting, easy-to-read, varied, subject matter tailored to the needs and interests of students. The research subjects were Social Studies Education students, Faculty of Social Sciences and Law, State University of Surabaya, class of 2020 who programmed the Indonesian Historical Geography (GKI) course for 16 students through the application of cooperative learning textbooks with the STAD type. Data was collected using documentation, observation, and questionnaires. The feasibility of GKI textbooks is assessed according to the Likert scale by expert validators (materials and media), while student responses use the Gutman scale. Data analysis in this study was carried out through percentages and average values. The results showed: 1) the assessment was very feasible from the expert validator, 2) the response was very good from the students who used the GKI textbook, and 3). The student's cooperation ability is in the sufficient category after carrying out learning with GKI textbooks with the STAD type of cooperative learning strategy.
{"title":"COOPERATION CAPABILITIES USING INDONESIAN HISTORICAL GEOGRAPHY TEXTBOOK WITH STAD STRATEGY","authors":"S. Prasetya, S. Sarmini, A. Setiawan","doi":"10.26740/jggp.v19n2.p27-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v19n2.p27-36","url":null,"abstract":"GKI textbooks are arranged into guide notes thinking so that the discussions that are applied can lead to understanding student material. As a source of learning using the STAD type of cooperative learning strategy, the GKI textbooks are structured to present rich, interesting, easy-to-read, varied, subject matter tailored to the needs and interests of students. The research subjects were Social Studies Education students, Faculty of Social Sciences and Law, State University of Surabaya, class of 2020 who programmed the Indonesian Historical Geography (GKI) course for 16 students through the application of cooperative learning textbooks with the STAD type. Data was collected using documentation, observation, and questionnaires. The feasibility of GKI textbooks is assessed according to the Likert scale by expert validators (materials and media), while student responses use the Gutman scale. Data analysis in this study was carried out through percentages and average values. The results showed: 1) the assessment was very feasible from the expert validator, 2) the response was very good from the students who used the GKI textbook, and 3). The student's cooperation ability is in the sufficient category after carrying out learning with GKI textbooks with the STAD type of cooperative learning strategy.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132765336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.26740/jggp.v19n2.p47-60
Ady Fitra Yanuar, Aida Kurniawati, S. Murtini, Rindawati Rindawati
Abstract: JIIPE International port construction in Manyarejo village, Manyar District is possible to have an impact on the residents' economy. Based on this, this study aims to determine the impact of development on the socio-economic conditions of the community. This type of research is descriptive quantitative. The research population is pond farmers, pond farmer laborers in Manyarejo village. The number of samples is 50 respondents consisting of 25 respondents who own pond land and and 25 respondents are pond farmers workers. Data were taken through questionnaires and interviews. Descriptive analysis was carried out on data on age, education, number of family dependents, livelihood, income, expenditure and productivity of pond land. The results showed that 1) The social conditions of the Manyarejo village community, especially shrimp, milkfish, and salt farmers changed by 44% become small traders, entrepreneurs, fishermen and employees, and 64% remain as pond farmers. 2) Community income from the aquaculture sector has decreased by 13% because agricultural land has been acquired and crop productivity decreased by 61%. Monthly income increased by 38% due to new livelihoods. Keywords: Port Development, Transfer of Land Functions, Social and Economic Conditions
{"title":"THE IMPACT OF JIIPE INTERNATIONAL PORT DEVELOPMENT ON THE SOCIAL ECONOMIC CONDITIONS OF THE COMMUNITY IN MANYAREJO VILLAGE, GRESIK REGENCY, INDONESIA","authors":"Ady Fitra Yanuar, Aida Kurniawati, S. Murtini, Rindawati Rindawati","doi":"10.26740/jggp.v19n2.p47-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v19n2.p47-60","url":null,"abstract":"Abstract: JIIPE International port construction in Manyarejo village, Manyar District is possible to have an impact on the residents' economy. Based on this, this study aims to determine the impact of development on the socio-economic conditions of the community. This type of research is descriptive quantitative. The research population is pond farmers, pond farmer laborers in Manyarejo village. The number of samples is 50 respondents consisting of 25 respondents who own pond land and and 25 respondents are pond farmers workers. Data were taken through questionnaires and interviews. Descriptive analysis was carried out on data on age, education, number of family dependents, livelihood, income, expenditure and productivity of pond land. The results showed that 1) The social conditions of the Manyarejo village community, especially shrimp, milkfish, and salt farmers changed by 44% become small traders, entrepreneurs, fishermen and employees, and 64% remain as pond farmers. 2) Community income from the aquaculture sector has decreased by 13% because agricultural land has been acquired and crop productivity decreased by 61%. Monthly income increased by 38% due to new livelihoods. \u0000Keywords: Port Development, Transfer of Land Functions, Social and Economic Conditions","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130961504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.26740/jggp.v19n2.p1-18
Nur Samsu
Pengembangan SiMBa bertujuan untuk membangun sistem pendukung mitigasi bencana berbasis Geographic Information System dengan platform opensource dalam pengolahan, pembuatan, dan penyebarluasan peta kebencanaan (peta risiko, bahaya, dan kerentanan) serta pencatatan kejadian bencana di Kabupaten Gunungkidul. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan ini adalah Feature Driven Development (FDD) agar pengembangan dapat dilakukan dengan rentang waktu singkat dan sederhana. Implementasi SiMBa sebagai solusi efektif dan efisien dalam mitigasi bencana serta menjadi salah satu alat bantu dalam perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana. Kesimpulan dari pengembangan SiMBa adalah penggunaan platform opensource QGIS dan Lizmap yang dikembangkan mampu sebagai salah satu platform dalam penerapan standar teknis pada pelayanan Informasi Rawan Bencana dalam Pemenuhan SPM Sub-Urusan Bencana Kabupaten Gunungkidul. SiMBa diharapkan mendukung penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) dan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang secara khusus menyasar strategi pada prioritas 2, 3, 4, dan 6 dalam strategi peningkatan indeks kapasitas di Kabupaten Gunungkidul.
{"title":"PENGEMBANGAN APLIKASI SIMBA (SISTEM INFORMASI MITIGASI BENCANA) SEBAGAI MEDIA PELAYANAN INFORMASI RAWAN BENCANA KABUPATEN GUNUNGKIDUL","authors":"Nur Samsu","doi":"10.26740/jggp.v19n2.p1-18","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v19n2.p1-18","url":null,"abstract":"Pengembangan SiMBa bertujuan untuk membangun sistem pendukung mitigasi bencana berbasis Geographic Information System dengan platform opensource dalam pengolahan, pembuatan, dan penyebarluasan peta kebencanaan (peta risiko, bahaya, dan kerentanan) serta pencatatan kejadian bencana di Kabupaten Gunungkidul. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan ini adalah Feature Driven Development (FDD) agar pengembangan dapat dilakukan dengan rentang waktu singkat dan sederhana. Implementasi SiMBa sebagai solusi efektif dan efisien dalam mitigasi bencana serta menjadi salah satu alat bantu dalam perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana. Kesimpulan dari pengembangan SiMBa adalah penggunaan platform opensource QGIS dan Lizmap yang dikembangkan mampu sebagai salah satu platform dalam penerapan standar teknis pada pelayanan Informasi Rawan Bencana dalam Pemenuhan SPM Sub-Urusan Bencana Kabupaten Gunungkidul. SiMBa diharapkan mendukung penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) dan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang secara khusus menyasar strategi pada prioritas 2, 3, 4, dan 6 dalam strategi peningkatan indeks kapasitas di Kabupaten Gunungkidul.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126727522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.26740/jggp.v19n2.p61-68
Novia Zalmita, Ade Fitria, Alamsyah Taher
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat kerugian ekonomi masyarakat yang diakibatkan oleh bencana banjir di wilayah Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kerugian yang dialami oleh masyarakat wilayah Aceh Utara pada tahun 2014-2019 dengan menggunakan metode survei deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui beberapa teknik yaitu studi kepustakaan, dokumentasi dan wawancara tidak terstruktur. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara 25 diantaranya terkena banjir pada setiap tahunnya. Kecamatan yang setiap tahunnya terkena bencana banjir yaitu kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Tanah Luas. Korban yang paling banyak akibat bencana banjir di Aceh Utara yaitu pada tahun 2014, rumah yang paling banyak terendam banjir yaitu pada tahun 2014. Dapat diketahui berdasarkan hasil analisis kerugian ekonomi akibat bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara dari tahun 2014 sampai 2019 yaitu pada tahun 2017 mencapai Rp. 675.350.000.000.
{"title":"ANALISIS TINGKAT KERUGIAN EKONOMI PADA BENCANA BANJIR DI ACEH UTARA TAHUN 2014-2019","authors":"Novia Zalmita, Ade Fitria, Alamsyah Taher","doi":"10.26740/jggp.v19n2.p61-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jggp.v19n2.p61-68","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat kerugian ekonomi masyarakat yang diakibatkan oleh bencana banjir di wilayah Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kerugian yang dialami oleh masyarakat wilayah Aceh Utara pada tahun 2014-2019 dengan menggunakan metode survei deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui beberapa teknik yaitu studi kepustakaan, dokumentasi dan wawancara tidak terstruktur. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara 25 diantaranya terkena banjir pada setiap tahunnya. Kecamatan yang setiap tahunnya terkena bencana banjir yaitu kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Tanah Luas. Korban yang paling banyak akibat bencana banjir di Aceh Utara yaitu pada tahun 2014, rumah yang paling banyak terendam banjir yaitu pada tahun 2014. Dapat diketahui berdasarkan hasil analisis kerugian ekonomi akibat bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara dari tahun 2014 sampai 2019 yaitu pada tahun 2017 mencapai Rp. 675.350.000.000.","PeriodicalId":110701,"journal":{"name":"JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129539124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}