Pub Date : 2023-02-06DOI: 10.25105/jetri.v20i2.15748
Muhammad Yaser
Throughput pada jaringan koeksistensi GSM dan LTE Femto sangat tergantung pada kondisi sebaran femtocell, diantaranya jumlah dan posisi femtocell. Pada studi sebelumnya telah banyak dibahas mengenai manajemen interferensi jaringan koeksistensi LTE femtocell yang diintegrasikan dengan GSM macrocell. Namun studi sebelumnya belum membahas secara jelas bagaimana strategi dalam mengoptimalkan nilai throughput pada jaringan koeksistensi ini. Kinerja throughput LTE femtocell dianalisis secara matematis. Hasil simulasi menunjukan ketika femtocell disebar di dekat GSM BS, yaitu pada jarak x = 0.1R, mengakomodasi satu dan lebih LTE femtocell pada setiap GSM macrocell menyebabkan penurunan throughput sekitar 6,3 kbits/s dan LTE femtocell throughput terus menurun karena bertambahnya jumlah femtocell yang disebar pada GSM macrocell. Sedangkan throughput LTE femtocell meningkat seiring dengan semakin jauhnya jarak femtocell menuju GSM BS. Ketika berubah dari jarak x = 0.1R ke x = R, throughput LTE femtocell meningkat sekitar 1.3x102 kbits/s. Sehingga Optimalisasi throughput LTE femtocell dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah femtocell yang di deploy pada GSM macrocell dan mengatur pola sebaran LTE femtocell yang menjauhi GSM BS Keywords — Throughput ; LTE femtocell ; GSM macrocell; Koeksistensi
{"title":"Optimalisasi Throughput LTE Femtocell Pada Jaringan Koeksistensi LTE-GSM","authors":"Muhammad Yaser","doi":"10.25105/jetri.v20i2.15748","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i2.15748","url":null,"abstract":"Throughput pada jaringan koeksistensi GSM dan LTE Femto sangat tergantung pada kondisi sebaran femtocell, diantaranya jumlah dan posisi femtocell. Pada studi sebelumnya telah banyak dibahas mengenai manajemen interferensi jaringan koeksistensi LTE femtocell yang diintegrasikan dengan GSM macrocell. Namun studi sebelumnya belum membahas secara jelas bagaimana strategi dalam mengoptimalkan nilai throughput pada jaringan koeksistensi ini. Kinerja throughput LTE femtocell dianalisis secara matematis. Hasil simulasi menunjukan ketika femtocell disebar di dekat GSM BS, yaitu pada jarak x = 0.1R, mengakomodasi satu dan lebih LTE femtocell pada setiap GSM macrocell menyebabkan penurunan throughput sekitar 6,3 kbits/s dan LTE femtocell throughput terus menurun karena bertambahnya jumlah femtocell yang disebar pada GSM macrocell. Sedangkan throughput LTE femtocell meningkat seiring dengan semakin jauhnya jarak femtocell menuju GSM BS. Ketika berubah dari jarak x = 0.1R ke x = R, throughput LTE femtocell meningkat sekitar 1.3x102 kbits/s. Sehingga Optimalisasi throughput LTE femtocell dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah femtocell yang di deploy pada GSM macrocell dan mengatur pola sebaran LTE femtocell yang menjauhi GSM BS\u0000Keywords — Throughput ; LTE femtocell ; GSM macrocell; Koeksistensi","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114540574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengukuran berat dan tinggi manusia pada era modern sekarang masih menggunakan metode lama yaitu menggunakan alat ukur manual seperti timbangan digital untuk mengukur berat badan dan stature meter untuk mengukur tinggi badan dan dilakukan secara terpisah sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang jika dilakukan oleh banyak pengguna dan berulang – ulang seperti untuk keperluan administrasi tenaga medis dan rekruitasi instansi militer. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengukuran berat dan tinggi manusia bersamaan dalam satu sistem menggunakan metode body surface area dan operasi morfologi dalam citra digital sebagai penyempurna gambar. Proses dimulai dengan citra masukan berupa foto manusia dengan background putih dan full body dengan manusia menghadap kedepan kamera lurus serta jarak antara manusia dengan kamera handphone 2 meter dan ketinggian kamera dengan lantai berjarak 1.5 meter, setelah itu foto yang dihasilkan akan dilakukan proses segmetasi objek atau preprocessing dengan cara menghitung jumlah piksel dari ujung kaki ke ujung kepala untuk mengetahui nilai tinggi badan sedangkan, untuk menghitung berat badan maka dilakukan perhitungan luas tubuh manusia dalam satuan piksel dan satu foto digunakan untuk mendapatkan nilai data acuan. Berdasarkan hasil pengujian tools yang telah dibuat dapat di simpulkan bahwa sistem ini dapat menghasilkan pengukuran tinggi badan maksimal dengan akurasi 99,15% dan berat badan maksimal dengan akurasi 97,35% dengan reolusi foto 12 mega piksel dengan rincian tinggi foto 2080 px dan lebar foto 4624 px dari data tinggi dan berat badan maka bisa diolah untuk mengetahu nilai indeks massa tubuh yaitu menentukan tubuh ideal manusia. Kata kunci: Matlab, Pengolahan Citra, Indeks Masa Tubuh, Body Suface Area
{"title":"Analisis Indeks Masa Tubuh Berbasis Citra Digital Menggunakan Metode Body Surface Area","authors":"Nurina Umy Habibah, Phisca Aditya Rosyady, Riski Pribadi Pribadi","doi":"10.25105/jetri.v20i2.15398","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i2.15398","url":null,"abstract":"Pengukuran berat dan tinggi manusia pada era modern sekarang masih menggunakan metode lama yaitu menggunakan alat ukur manual seperti timbangan digital untuk mengukur berat badan dan stature meter untuk mengukur tinggi badan dan dilakukan secara terpisah sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang jika dilakukan oleh banyak pengguna dan berulang – ulang seperti untuk keperluan administrasi tenaga medis dan rekruitasi instansi militer. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengukuran berat dan tinggi manusia bersamaan dalam satu sistem menggunakan metode body surface area dan operasi morfologi dalam citra digital sebagai penyempurna gambar. Proses dimulai dengan citra masukan berupa foto manusia dengan background putih dan full body dengan manusia menghadap kedepan kamera lurus serta jarak antara manusia dengan kamera handphone 2 meter dan ketinggian kamera dengan lantai berjarak 1.5 meter, setelah itu foto yang dihasilkan akan dilakukan proses segmetasi objek atau preprocessing dengan cara menghitung jumlah piksel dari ujung kaki ke ujung kepala untuk mengetahui nilai tinggi badan sedangkan, untuk menghitung berat badan maka dilakukan perhitungan luas tubuh manusia dalam satuan piksel dan satu foto digunakan untuk mendapatkan nilai data acuan. Berdasarkan hasil pengujian tools yang telah dibuat dapat di simpulkan bahwa sistem ini dapat menghasilkan pengukuran tinggi badan maksimal dengan akurasi 99,15% dan berat badan maksimal dengan akurasi 97,35% dengan reolusi foto 12 mega piksel dengan rincian tinggi foto 2080 px dan lebar foto 4624 px dari data tinggi dan berat badan maka bisa diolah untuk mengetahu nilai indeks massa tubuh yaitu menentukan tubuh ideal manusia.\u0000Kata kunci: Matlab, Pengolahan Citra, Indeks Masa Tubuh, Body Suface Area","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127421484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.25105/jetri.v20i2.15597
Varel Farhan, C. G. Irianto, Ishak Kasim, Tyas Kartika Sari
Motor induksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia industri saat ini, sehingga jika sebuah motor induksi mengalami kerusakan dapat mempengaruhi proses produksi. Oleh karena itu, gangguan-gangguan yang ada pada motor induksi harus dapat diprediksi ataupun dideteksi sedini mungkin. Salah satu penyebab kerusakan pada bearing adalah kurangnya pelumasan sehingga dapat menyebabkan peningkatan suhu pada motor, suara bising, vibrasi dan timbulnya bunga api sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada bagian lain motor induksi. Maka penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan empat parameter berbeda yakni arus asut, vibrasi, dan suhu pada motor Kompresor Udara yang perlakuan pemeliharaannya dalam pelumasan ulang dilakukan berbeda. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa apabila pelumasan pada bearing tidak dirawat dengan baik maka nilai vibrasi sangat tinggi berada di angka 23 hingga 24 mm/s, arus starting sendiri mengalami kenaikan hingga 8 kali arus nominal dimana hal tersebut dapat menyebabkan rugi tegangan yang besar, arus steady state sendiri untuk motor induksi yang pelumasan bearingnya kering arusnya berada di atas arus nominal motor yakni 133% dari arus nominal, dengan keringnya pelumasan pada bearing motor induksi gesekan tidak dapat diminimalisir sehingga suhu dari motor meningkat di mana diperoleh data kenaikan suhu motor induksi selama 5 menit kerja motor sebesar 2 kali suhu awal motor yakni 74.3⁰ C dan hal tersebut dapat membahayakan motor induksi itu sendiri, maka dapat diambil kesimpulan semakin kurangnya pelumasan pada bearing motor induksi hal tersebut mempengaruhi arus starting, arus steady state, suhu, dan vibrasi sehingga dapat dideteksi sedini mungkin apabila motor induksi mengalami kekurangan pelumasan pada bearing motor induksi. Kata kunci: Motor Induksi 3 Fasa, Kompresor Udara, Pelumas Bearing
{"title":"Deteksi Kekurangan Pelumas Bearing untuk Mencegah Kerusakan pada Motor Induksi Kompresor Udara","authors":"Varel Farhan, C. G. Irianto, Ishak Kasim, Tyas Kartika Sari","doi":"10.25105/jetri.v20i2.15597","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i2.15597","url":null,"abstract":"Motor induksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia industri saat ini, sehingga jika sebuah motor induksi mengalami kerusakan dapat mempengaruhi proses produksi. Oleh karena itu, gangguan-gangguan yang ada pada motor induksi harus dapat diprediksi ataupun dideteksi sedini mungkin. Salah satu penyebab kerusakan pada bearing adalah kurangnya pelumasan sehingga dapat menyebabkan peningkatan suhu pada motor, suara bising, vibrasi dan timbulnya bunga api sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada bagian lain motor induksi. Maka penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan empat parameter berbeda yakni arus asut, vibrasi, dan suhu pada motor Kompresor Udara yang perlakuan pemeliharaannya dalam pelumasan ulang dilakukan berbeda. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa apabila pelumasan pada bearing tidak dirawat dengan baik maka nilai vibrasi sangat tinggi berada di angka 23 hingga 24 mm/s, arus starting sendiri mengalami kenaikan hingga 8 kali arus nominal dimana hal tersebut dapat menyebabkan rugi tegangan yang besar, arus steady state sendiri untuk motor induksi yang pelumasan bearingnya kering arusnya berada di atas arus nominal motor yakni 133% dari arus nominal, dengan keringnya pelumasan pada bearing motor induksi gesekan tidak dapat diminimalisir sehingga suhu dari motor meningkat di mana diperoleh data kenaikan suhu motor induksi selama 5 menit kerja motor sebesar 2 kali suhu awal motor yakni 74.3⁰ C dan hal tersebut dapat membahayakan motor induksi itu sendiri, maka dapat diambil kesimpulan semakin kurangnya pelumasan pada bearing motor induksi hal tersebut mempengaruhi arus starting, arus steady state, suhu, dan vibrasi sehingga dapat dideteksi sedini mungkin apabila motor induksi mengalami kekurangan pelumasan pada bearing motor induksi. \u0000Kata kunci: Motor Induksi 3 Fasa, Kompresor Udara, Pelumas Bearing","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129810980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Province of the Bangka Belitung Islands has the potential for palm oil commodities which contribute to the economy. Palm oil processing produces biomass waste such as shells, fibers, and empty fruit bunches. Biomass in the Province of the Bangka Belitung Islands has a potential of 217.7 MW. CO₂ emissions are mostly from burning fossil coal where the CO₂ produced is dangerous. Alternatives are needed to reduce these CO₂ emissions. One of them is biomass. This plan uses a forecasting method to get an estimate of the energy potential of palm oil waste in 2022-2032 in the Province of the Bangka Belitung Islands and CO₂ emissions generated from palm oil waste energy. By using modeling, evaluating methods, forecasting, and calculating energy potential as well as CO₂ emissions from biomass, it can be concluded that the projected energy potential of palm oil waste from 2022 to 2032 will increase every year and can help fulfill regional energy requirements for the Bangka Belitung Islands Province. In 2025 the energy produced by 15.29 thousand TOE can help meet the energy requirement of 27.91 thousand TOE 2025. In 2030 the energy produced by 28.12 thousand TOE can help fulfill 46.79 thousand TOE of energy 2030. CO₂ emissions The amount of biomass from palm oil waste in 2022-2032 is increasing every year along with the increase in energy produced from palm oil waste biomass. Keywords: oil waste energy, biomass, energy, CO2 emissions
{"title":"Perencanaan Pemanfaatan Potensi Limbah Kepala Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik di Kepulauan Bangka Belitung","authors":"Siti Aisah Rahmah Wati, Welly Yandi, Wahri Sunanda","doi":"10.25105/jetri.v20i2.14387","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i2.14387","url":null,"abstract":"Province of the Bangka Belitung Islands has the potential for palm oil commodities which contribute to the economy. Palm oil processing produces biomass waste such as shells, fibers, and empty fruit bunches. Biomass in the Province of the Bangka Belitung Islands has a potential of 217.7 MW. CO₂ emissions are mostly from burning fossil coal where the CO₂ produced is dangerous. Alternatives are needed to reduce these CO₂ emissions. One of them is biomass. This plan uses a forecasting method to get an estimate of the energy potential of palm oil waste in 2022-2032 in the Province of the Bangka Belitung Islands and CO₂ emissions generated from palm oil waste energy. By using modeling, evaluating methods, forecasting, and calculating energy potential as well as CO₂ emissions from biomass, it can be concluded that the projected energy potential of palm oil waste from 2022 to 2032 will increase every year and can help fulfill regional energy requirements for the Bangka Belitung Islands Province. In 2025 the energy produced by 15.29 thousand TOE can help meet the energy requirement of 27.91 thousand TOE 2025. In 2030 the energy produced by 28.12 thousand TOE can help fulfill 46.79 thousand TOE of energy 2030. CO₂ emissions The amount of biomass from palm oil waste in 2022-2032 is increasing every year along with the increase in energy produced from palm oil waste biomass.\u0000Keywords: oil waste energy, biomass, energy, CO2 emissions","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131587910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.25105/jetri.v20i2.14945
Ervina Hasan, M. Daud, Habib Muharry Yusdartono, K. Kartika
Technological developments are increasingly rapid, especially in the field of transportation, especially in electric vehicles, which are triggered by the increasing scarcity of fossil fuels. One of the propulsion engines that are widely used in electric vehicles is the brushless direct current (BLDC) motor because this motor has high torque, constant speed and is easy to regulate. This study aims to design a BLDC motor control using a boost converter as a voltage increaser and using a PID controller as a motor speed controller to keep it constant. In this study, the motor speed is simulated with an input value of 3000 rpm and then a DC voltage of 310 Vdc is given. The results showed that the motor speed regulation using a boost converter can rotate constant. The boost converter as a voltage booster is able to increase the Vin 220 Vdc voltage to a more 10% Vout, which is 242.3 V. Keywords: Brushless Direct Current (BLDC) Motor, Boost Converter, PID
{"title":"Desain Kontrol Motor Brushless Direct Current (BLDC) Menggunakan Boost Converter","authors":"Ervina Hasan, M. Daud, Habib Muharry Yusdartono, K. Kartika","doi":"10.25105/jetri.v20i2.14945","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i2.14945","url":null,"abstract":"Technological developments are increasingly rapid, especially in the field of transportation, especially in electric vehicles, which are triggered by the increasing scarcity of fossil fuels. One of the propulsion engines that are widely used in electric vehicles is the brushless direct current (BLDC) motor because this motor has high torque, constant speed and is easy to regulate. This study aims to design a BLDC motor control using a boost converter as a voltage increaser and using a PID controller as a motor speed controller to keep it constant. In this study, the motor speed is simulated with an input value of 3000 rpm and then a DC voltage of 310 Vdc is given. The results showed that the motor speed regulation using a boost converter can rotate constant. The boost converter as a voltage booster is able to increase the Vin 220 Vdc voltage to a more 10% Vout, which is 242.3 V.\u0000Keywords: Brushless Direct Current (BLDC) Motor, Boost Converter, PID","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122076696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-02DOI: 10.25105/jetri.v20i2.15606
Tyas Kartika Sari, Dian Novita, Syamsir Abduh, M. Widjaja
Tingginya polusi dan banjir di musim penghujan merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh kota-kota besar di Indonesia khususnya Ibu kota DKI Jakarta. Selain banjir efek dari polusi udara akibat penggunaan sumber energi fosil sebagai sumber energi listrik juga menjadi salah satu permasalahan yang harus mendapat perhatian karena penggunaan energi fosil secara terus menerus bisa menimbulkan efek gas rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global. Oleh karena itu untuk dapat mengurangi polusi dan efek gas rumah kaca, salah satu caranya adalah dengan menggunakan sumber energi ramah lingkungan. Penggunaan panel surya sebagai sumber energi listrik alternatif merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan energi fosil. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mendesain sistem photovoltaic untuk monitoring ketinggian air dengan berbasis IoT sehingga nantinya ketinggian air sungai akan bisa dimonitoring secara real time dengan menggunakan prototipe monitoring ketinggian air berbasis IoT ini. Selanjutnya perancangan prototipe dan sistem IoT dapat dilakukan, didalam penelitian ini digunakan Arduino, web dan juga aplikasi android. Alarm akan menyala jika batas air dalam di batas yang telah ditentukan. Dalam prototipe ada tiga warna lampu LED sebagai indicator sebagai penanda level ketinggian air, warna hijau menandakan bahwa level ketinggian air dalam keadaan aman, warna kuning menandakan bahwa level ketinggian air dalam keadaan mendekati batas aman dan warna merah menandakan bahwa level ketinggian air berada di atas batas aman dan bahaya. Kata Kunci : Panel surya, banjir, polusi, monitoring, IoT.
{"title":"Perancangan Prototipe Monitoring Ketinggian Air Berbasis IoT Menggunakan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik","authors":"Tyas Kartika Sari, Dian Novita, Syamsir Abduh, M. Widjaja","doi":"10.25105/jetri.v20i2.15606","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i2.15606","url":null,"abstract":"Tingginya polusi dan banjir di musim penghujan merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh kota-kota besar di Indonesia khususnya Ibu kota DKI Jakarta. Selain banjir efek dari polusi udara akibat penggunaan sumber energi fosil sebagai sumber energi listrik juga menjadi salah satu permasalahan yang harus mendapat perhatian karena penggunaan energi fosil secara terus menerus bisa menimbulkan efek gas rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global. Oleh karena itu untuk dapat mengurangi polusi dan efek gas rumah kaca, salah satu caranya adalah dengan menggunakan sumber energi ramah lingkungan. Penggunaan panel surya sebagai sumber energi listrik alternatif merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan energi fosil. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mendesain sistem photovoltaic untuk monitoring ketinggian air dengan berbasis IoT sehingga nantinya ketinggian air sungai akan bisa dimonitoring secara real time dengan menggunakan prototipe monitoring ketinggian air berbasis IoT ini. Selanjutnya perancangan prototipe dan sistem IoT dapat dilakukan, didalam penelitian ini digunakan Arduino, web dan juga aplikasi android. Alarm akan menyala jika batas air dalam di batas yang telah ditentukan. Dalam prototipe ada tiga warna lampu LED sebagai indicator sebagai penanda level ketinggian air, warna hijau menandakan bahwa level ketinggian air dalam keadaan aman, warna kuning menandakan bahwa level ketinggian air dalam keadaan mendekati batas aman dan warna merah menandakan bahwa level ketinggian air berada di atas batas aman dan bahaya.\u0000Kata Kunci : Panel surya, banjir, polusi, monitoring, IoT.\u0000 ","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129099954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.25105/jetri.v20i1.14081
Dina Angela, Hans Melkisedek Simanjuntak, Hanif Fakhrurroja
Upaya penurunan menyebarnya virus Covid-19 serta penanganan setiap pasien yang terdampak Covid-19 menjadi target utama pemerintah Indonesia dalam menghadapi masa pandemi saat ini. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antar individu. Salah satunya adalah antara tenaga kesehatan dengan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terinfeksi Covid-19. Suhu tubuh, detak jantung, kadar oksigen darah, serta pergerakan pasien adalah parameter utama dari seorang pasien Covid-19 yang harus secara rutin diperiksa dan dipantau oleh tenaga kesehatan. Pasien isolasi mandiri juga perlu memantau kondisi kesehatannya sendiri selama menjalani isolasi. Selain harus rutin, pemeriksaan dan pemantauan kondisi pasien isoman juga perlu dilakukan secara terus-menerus karena kondisi pasien bisa sewaktu-waktu berubah. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem pemantauan kondisi pasien Covid-19 secara nirkabel berbasis mobile agar pemantauan dapat dilakukan secara remote. Sistem ini menggunakan MCP9808 sebagai suhu tubuh, MAX30100 sebagai sensor detak jantung dan kadar oksigen dalam darah, serta GPS sebagai sensor pergerakan pasien di lokasi isolasi. Data yang diperoleh dari setiap sensor tersebut nantinya akan dikirim secara nirkabel ke cloud database menggunakan NodeMCU ESP8266. Data-data yang diterima di cloud database tersebut kemudian ditampilkan secara real-time pada sebuah dashboard berbasis mobile dan dianalisis guna memperoleh informasi perkembangan kondisi pasien. Sistem ini dapat membantu tenaga kesehatan dalam memantau kondisi pasien Covid-19 secara remote dan membantu pasien isolasi mandiri untuk memantau kesehatan mereka sendiri tanpa harus selalu kontak langsung dengan tenaga kesehatan. Nakes pun dimudahkan untuk mengetahui kecenderungan kondisi pasien sehingga dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.
{"title":"Pengembangan Wearable Device untuk Monitoring dan Tracking Pasien Isoman Covid-19 Berbasis Mobile","authors":"Dina Angela, Hans Melkisedek Simanjuntak, Hanif Fakhrurroja","doi":"10.25105/jetri.v20i1.14081","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i1.14081","url":null,"abstract":"Upaya penurunan menyebarnya virus Covid-19 serta penanganan setiap pasien yang terdampak Covid-19 menjadi target utama pemerintah Indonesia dalam menghadapi masa pandemi saat ini. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antar individu. Salah satunya adalah antara tenaga kesehatan dengan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terinfeksi Covid-19. Suhu tubuh, detak jantung, kadar oksigen darah, serta pergerakan pasien adalah parameter utama dari seorang pasien Covid-19 yang harus secara rutin diperiksa dan dipantau oleh tenaga kesehatan. Pasien isolasi mandiri juga perlu memantau kondisi kesehatannya sendiri selama menjalani isolasi. Selain harus rutin, pemeriksaan dan pemantauan kondisi pasien isoman juga perlu dilakukan secara terus-menerus karena kondisi pasien bisa sewaktu-waktu berubah. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem pemantauan kondisi pasien Covid-19 secara nirkabel berbasis mobile agar pemantauan dapat dilakukan secara remote. Sistem ini menggunakan MCP9808 sebagai suhu tubuh, MAX30100 sebagai sensor detak jantung dan kadar oksigen dalam darah, serta GPS sebagai sensor pergerakan pasien di lokasi isolasi. Data yang diperoleh dari setiap sensor tersebut nantinya akan dikirim secara nirkabel ke cloud database menggunakan NodeMCU ESP8266. Data-data yang diterima di cloud database tersebut kemudian ditampilkan secara real-time pada sebuah dashboard berbasis mobile dan dianalisis guna memperoleh informasi perkembangan kondisi pasien. Sistem ini dapat membantu tenaga kesehatan dalam memantau kondisi pasien Covid-19 secara remote dan membantu pasien isolasi mandiri untuk memantau kesehatan mereka sendiri tanpa harus selalu kontak langsung dengan tenaga kesehatan. Nakes pun dimudahkan untuk mengetahui kecenderungan kondisi pasien sehingga dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126113711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-18DOI: 10.25105/jetri.v20i1.13084
Erwin Sitompul, Angga Febian, Antonius Suhartono
The utilization of green energy is one trending issue in the current time. People try to increase the portion of energy gained from renewable sources such as wind, solar, hydro, and geothermal energy. In this paper, the authors propose a portable solar charger system (PSCS) that can be used to charge cellular devices when electricity access is not available such as during a power shutdown or when traveling to remote locations. The PSCS is made compact in two parts: the solar panel and the utility box, making the whole system easy to carry. The energy obtained from the solar panel is stored in a dry battery, with the process carefully regulated by a solar charge controller. The PSCS is equipped with passcode protection and gained energy monitor. The electric current from the battery flows to the load through a DC-DC converter and a relay only if a correct passcode is entered via a keypad. The amount of gained energy by the solar panel is monitored by measuring the voltage across the panel and the current flowing through its circuit. The functionality of the PSCS is successfully tested. Eight experiments each with a 3-hour duration are conducted on 6 different days. The amount of gained energy varies from 5.26 Wh to 9.88 Wh (1,300 mAh to 2,670 mAh), which corresponds to 14.5 % and 31.5 % of the potential average daily output energy for the location of Cikarang, Indonesia.
{"title":"Portable Solar Charger System with Energy Measurement and Access Control","authors":"Erwin Sitompul, Angga Febian, Antonius Suhartono","doi":"10.25105/jetri.v20i1.13084","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jetri.v20i1.13084","url":null,"abstract":"The utilization of green energy is one trending issue in the current time. People try to increase the portion of energy gained from renewable sources such as wind, solar, hydro, and geothermal energy. In this paper, the authors propose a portable solar charger system (PSCS) that can be used to charge cellular devices when electricity access is not available such as during a power shutdown or when traveling to remote locations. The PSCS is made compact in two parts: the solar panel and the utility box, making the whole system easy to carry. The energy obtained from the solar panel is stored in a dry battery, with the process carefully regulated by a solar charge controller. The PSCS is equipped with passcode protection and gained energy monitor. The electric current from the battery flows to the load through a DC-DC converter and a relay only if a correct passcode is entered via a keypad. The amount of gained energy by the solar panel is monitored by measuring the voltage across the panel and the current flowing through its circuit. The functionality of the PSCS is successfully tested. Eight experiments each with a 3-hour duration are conducted on 6 different days. The amount of gained energy varies from 5.26 Wh to 9.88 Wh (1,300 mAh to 2,670 mAh), which corresponds to 14.5 % and 31.5 % of the potential average daily output energy for the location of Cikarang, Indonesia.","PeriodicalId":114057,"journal":{"name":"Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115242743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}