M. M. Huda, E. Sedyadi, Pedy Artsanti, D. Krisdiyanto
Telah dilakukan sintesis silika gel dari abu ampas tebu yang berasal dari pabrik gula Madukismo Yogyakarta, menggunakan natrium hidroksida dan larutan pembentuk gel asam klorida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesetimbangan isotermis adsorpsi dan efektifitas desorpsi silika gel terhadap paraquat diklorida. Sintesis dilakukan dengan pengabuan ampas tebu pada temperatur 700°C selama 4 jam. Abu ampas tebu dilarutkan dengan larutan natrium hidroksida untuk menghasilkan natrium silikat, sedangkan pembentukan gel dilakukan melalui penambahan HCl. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa silika gel hasil sintesis memiliki luas permukaan 43,442 m2/g, volum pori 0,151 cc/g, dan diameter pori 15,223 Å. Kesetimbangan isotermis adsorpsi dimungkinkan mengikuti model kesetimbangan Freundlich dengan nilai R2 = 0,994. Persamaan kesetimbangan Freundlich silika gel hasil sintesis adalah qe (0,2) = 3,11 Ce 3,388. Efektifitas desorpsi diperoleh dengan menggunakan agen pendesorpsi NaOH.
{"title":"STUDI ADSORPSI-DESORPSI SENYAWA PARAQUAT DIKLORIDA DENGAN SILIKA GEL DARI LIMBAH AMPAS TEBU (Saccharum officinarum)","authors":"M. M. Huda, E. Sedyadi, Pedy Artsanti, D. Krisdiyanto","doi":"10.14421/ijmc.v3i2.3914","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i2.3914","url":null,"abstract":"Telah dilakukan sintesis silika gel dari abu ampas tebu yang berasal dari pabrik gula Madukismo Yogyakarta, menggunakan natrium hidroksida dan larutan pembentuk gel asam klorida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesetimbangan isotermis adsorpsi dan efektifitas desorpsi silika gel terhadap paraquat diklorida. Sintesis dilakukan dengan pengabuan ampas tebu pada temperatur 700°C selama 4 jam. Abu ampas tebu dilarutkan dengan larutan natrium hidroksida untuk menghasilkan natrium silikat, sedangkan pembentukan gel dilakukan melalui penambahan HCl. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa silika gel hasil sintesis memiliki luas permukaan 43,442 m2/g, volum pori 0,151 cc/g, dan diameter pori 15,223 Å. Kesetimbangan isotermis adsorpsi dimungkinkan mengikuti model kesetimbangan Freundlich dengan nilai R2 = 0,994. Persamaan kesetimbangan Freundlich silika gel hasil sintesis adalah qe (0,2) = 3,11 Ce 3,388. Efektifitas desorpsi diperoleh dengan menggunakan agen pendesorpsi NaOH.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127686444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan pembuatan silika gel dengan bahan baku Pelepah pohon salak pondoh, Natrium hidroksida dan Asam klorida. Sintesis silika gel dari pelepah pohon salak terdiri dari dua tahap yaitu tahap pembentukan Natrium silikat dan tahap pembentukan silika gel. Natrium silikat dihasilkan dengan merefluk abu pelepah pohon salak dengan NaOH 1 M pada suhu 100°C. Pembentukan silika gel dilakukan dengan menambahkan Asam klorida secara bertetes-tetes pada larutan natrium silikat sampai mencapai pH 7. Variasi konsentrasi Asam klorida yang digunakan yaitu 2, 4, dan 6 M. Gel yang terbentuk diperam selama 18 jam dengan temperatur 80oC, dicuci dengan air kemudian dikeringkan pada temperatur 50oC selama 18 jam. Karakterisasi abu pelepah pohon salak pondok dengan Inductive Coupled Plasma untuk mengetahui kadar SiO2, X-Ray Diffractometer, Gas Sorption Analyzer dan Fourier Trasform Infra Red. Data spektroskopi Infra Red diketahui bahwa silika gel hasil sintesis mempunyai gugus silanol dan siloksan yang merupakan karakteristik gugus penyusun silika gel. Silika gel yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran pori yaitu mikropori. Konsentrasi HCl 6 M paling efektif digunakan untuk pembuatan silika gel. Silika gel yang dihasilkan memiliki tekstur gel lunak. Jari-jari pori, luas permukaan dan volume pori total material hasil sintesis berturut-turut adalah 7,586Å; 2,983 m2/g dan 0,005cm3/g.
{"title":"SINTESIS SILIKA GEL DARI PELEPAH POHON SALAK PONDOH DENGAN METODE SOL – GEL MENGGUNAKAN NaOH dan HCL","authors":"Pradika Nurjanto, Khamidinal Khamidinal, Imelda Fajriyati, Didik Krisdiyanto","doi":"10.14421/ijmc.v3i2.3913","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i2.3913","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pembuatan silika gel dengan bahan baku Pelepah pohon salak pondoh, Natrium hidroksida dan Asam klorida. Sintesis silika gel dari pelepah pohon salak terdiri dari dua tahap yaitu tahap pembentukan Natrium silikat dan tahap pembentukan silika gel. Natrium silikat dihasilkan dengan merefluk abu pelepah pohon salak dengan NaOH 1 M pada suhu 100°C. Pembentukan silika gel dilakukan dengan menambahkan Asam klorida secara bertetes-tetes pada larutan natrium silikat sampai mencapai pH 7. Variasi konsentrasi Asam klorida yang digunakan yaitu 2, 4, dan 6 M. Gel yang terbentuk diperam selama 18 jam dengan temperatur 80oC, dicuci dengan air kemudian dikeringkan pada temperatur 50oC selama 18 jam. Karakterisasi abu pelepah pohon salak pondok dengan Inductive Coupled Plasma untuk mengetahui kadar SiO2, X-Ray Diffractometer, Gas Sorption Analyzer dan Fourier Trasform Infra Red. Data spektroskopi Infra Red diketahui bahwa silika gel hasil sintesis mempunyai gugus silanol dan siloksan yang merupakan karakteristik gugus penyusun silika gel. Silika gel yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran pori yaitu mikropori. Konsentrasi HCl 6 M paling efektif digunakan untuk pembuatan silika gel. Silika gel yang dihasilkan memiliki tekstur gel lunak. Jari-jari pori, luas permukaan dan volume pori total material hasil sintesis berturut-turut adalah 7,586Å; 2,983 m2/g dan 0,005cm3/g.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130816965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Furozi, Imelda Fajriyati, Pedy Artsanti, Didik Krisdiyanto
Telah dilakukan sintesis silika gel dari ampas tebu (bagasse) yang berasal dari Pabrik gula madukismo Yogyakarta dan pabrik gula gondang klaten, menggunakan Natrium Hidroksida dan Asam Klorida sebagai pembentukan natrium silikat dan gel dengan metode sol-gel dilanjutkan karakterisasi dengan FT-IR dan GSA (Gas Sorption Analyzer). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dsorbsi zat warna Rhodamin B dan Congo Red, kinetika adsorpsi dan kesetimbangan isotermis adsorpsi. Hasil adsorbsi FT-IR menunjukkan adanya gugus silanol pada bilangan gelombang 790,91 cm-1 dengan 50,1 % sebagai silika gel. Hasil adsorpsi GSA (Gas Sorption Analyzer) menghasilkan luas permukaan 43,422 m2/g, volume pori total 0,151 cc/g dan diameter 15,233 Amstrom. Kinetika adsorpsi Rhodamin B berlangsung pada reaksi orde satu dengan nilai R2 = 0,971 dan nilai K1 = 0,042. Kesetimbangan isotermis adsorpsi mengikuti model kesetimbangan Freundlich karena nilai R2 = 0,775 dan cenderung mendekati 1
{"title":"ADSORPSI ZAT WARNA RHODAMIN B DAN CONGO RED DENGAN SILIKA GEL DARI LIMBAH AMPAS TEBU (Saccharum officinarum)","authors":"Nur Furozi, Imelda Fajriyati, Pedy Artsanti, Didik Krisdiyanto","doi":"10.14421/ijmc.v3i2.3915","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i2.3915","url":null,"abstract":"Telah dilakukan sintesis silika gel dari ampas tebu (bagasse) yang berasal dari Pabrik gula madukismo Yogyakarta dan pabrik gula gondang klaten, menggunakan Natrium Hidroksida dan Asam Klorida sebagai pembentukan natrium silikat dan gel dengan metode sol-gel dilanjutkan karakterisasi dengan FT-IR dan GSA (Gas Sorption Analyzer). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dsorbsi zat warna Rhodamin B dan Congo Red, kinetika adsorpsi dan kesetimbangan isotermis adsorpsi. Hasil adsorbsi FT-IR menunjukkan adanya gugus silanol pada bilangan gelombang 790,91 cm-1 dengan 50,1 % sebagai silika gel. Hasil adsorpsi GSA (Gas Sorption Analyzer) menghasilkan luas permukaan 43,422 m2/g, volume pori total 0,151 cc/g dan diameter 15,233 Amstrom. Kinetika adsorpsi Rhodamin B berlangsung pada reaksi orde satu dengan nilai R2 = 0,971 dan nilai K1 = 0,042. Kesetimbangan isotermis adsorpsi mengikuti model kesetimbangan Freundlich karena nilai R2 = 0,775 dan cenderung mendekati 1","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"7 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134229459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan adsorpsi Hg (II) dengan silika gel dari abu dasar batubara yang dimodifikasi dengan merkaptobenzotiazol (MBT). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesetimbangan dan kinetika adsorpsi Hg dengan adsorben silika gel dan silika gel-MBT. Sintesis silika gel dan silika gel-MBT dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pembuatan natrium silikat, pengikatan gugus MBT pada silika gel yang termodifikasi, pembentukan silika gel, adsorpsi silika gel dan silika gel-MBT terhadap logam Hg (II). Modifikasi silika dilakukan dengan cara impregnasi, yaitu proses memasukkan material tertentu ke dalam pori-pori pellet yang melibatkan interaksi fisika antara pori dengan material impregnan. Silika gel dan silika ge-lMBT yang diperoleh dikarakterisasi dengan spektrofotometer Infra-Merah. Kemampuan adsorpsi produk terhadap Hg (II) dianalisis dengan UV-Vis. Kesetimbangan adsorpsi Hg (II) oleh adsorben silika gel mengikuti model kesetimbangan Langmuir. Sedangkan adsorben silika gel-MBT diduga mengikuti model kesetimbangan Freundlich. Kinetika adsorpsi Hg (II) oleh adsorben silika gel dan silika gel-MBT diduga mengikuti model pseudo orde satu, yaitu adsorben silika gel memiliki laju reaksi yang lebih cepat dibandingkan adsorben silika gelMBT, akan tetapi adsorben silika gel-MBT memiliki daya adsorpsi yang lebih besar dibandingkan adsorben silika gel.
{"title":"ADSORPSI Hg DENGAN SILIKA GEL DARI ABU DASAR BATUBARA YANG DIMODIFIKASI DENGAN MERKAPTOBENZOTIAZOL (MBT)","authors":"Wiwik Setiyaningsih, Khamidinal Khamidinal, Imelda Fajriyati, Didik Krisdiyanto","doi":"10.14421/ijmc.v3i2.3916","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i2.3916","url":null,"abstract":"Telah dilakukan adsorpsi Hg (II) dengan silika gel dari abu dasar batubara yang dimodifikasi dengan merkaptobenzotiazol (MBT). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesetimbangan dan kinetika adsorpsi Hg dengan adsorben silika gel dan silika gel-MBT. Sintesis silika gel dan silika gel-MBT dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pembuatan natrium silikat, pengikatan gugus MBT pada silika gel yang termodifikasi, pembentukan silika gel, adsorpsi silika gel dan silika gel-MBT terhadap logam Hg (II). Modifikasi silika dilakukan dengan cara impregnasi, yaitu proses memasukkan material tertentu ke dalam pori-pori pellet yang melibatkan interaksi fisika antara pori dengan material impregnan. Silika gel dan silika ge-lMBT yang diperoleh dikarakterisasi dengan spektrofotometer Infra-Merah. Kemampuan adsorpsi produk terhadap Hg (II) dianalisis dengan UV-Vis. Kesetimbangan adsorpsi Hg (II) oleh adsorben silika gel mengikuti model kesetimbangan Langmuir. Sedangkan adsorben silika gel-MBT diduga mengikuti model kesetimbangan Freundlich. Kinetika adsorpsi Hg (II) oleh adsorben silika gel dan silika gel-MBT diduga mengikuti model pseudo orde satu, yaitu adsorben silika gel memiliki laju reaksi yang lebih cepat dibandingkan adsorben silika gelMBT, akan tetapi adsorben silika gel-MBT memiliki daya adsorpsi yang lebih besar dibandingkan adsorben silika gel.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121291595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan penelitian mengenai kajian adsorpsi komposit Fe3O4-lempung terhadap ion logam Pb(II). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari adsorpsi Komposit terhadap Ion Logam Pb(II). Komposit dibuat menggunakan metode kopresipitasi yang kemudian dilakukan adsorpsi terhadap ion logam Pb(II) untuk diketahui kapasitas adsorpsinya. Sifat kimia fisik komposit dianalisis dan dibandingkan dengan sebelum pengkompsitan menggunakan metode difraksi sinar-X dan spektrofotometer infra merah. Adsorpsi dilakukan terhadap ion logam Pb(II) untuk dipelajari karakteristik adsorbsinya. Kajian Adsorpsi yang dianalisis meliputi waktu setimbang, isoterm adsorpsi, dan kapasitas adsorpsi menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya vibrasi Fe-O pada spektrum 467,52 cm-1 dan vibrasi Si-O-Si pada spektrum 1037,54 cm-1. Hasil XRD menunjukkan terjadinya eksfoliasi pada komposit yang ditandai dengan hilangnya basal spacing pada struktur montmorillonit. Kinetika adsorpsi komposit mengikuti model pseudo orde dua dengan serta kesetimbangan adsorpsi mengikuti model Isoterm Langmuir. Terjadi kenaikan kapasitas adsorpsi setelah pengkomposit dari 58,651 mg/g menjadi 70,547 mg/g
{"title":"KAJIAN ADSORPSI KOMPOSIT Fe3O4-LEMPUNG TERHADAP ION LOGAM Pb(II)","authors":"Aulia Rahman, Endaruji Sedyadi","doi":"10.14421/ijmc.v3i2.3917","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i2.3917","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian mengenai kajian adsorpsi komposit Fe3O4-lempung terhadap ion logam Pb(II). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari adsorpsi Komposit terhadap Ion Logam Pb(II). Komposit dibuat menggunakan metode kopresipitasi yang kemudian dilakukan adsorpsi terhadap ion logam Pb(II) untuk diketahui kapasitas adsorpsinya. Sifat kimia fisik komposit dianalisis dan dibandingkan dengan sebelum pengkompsitan menggunakan metode difraksi sinar-X dan spektrofotometer infra merah. Adsorpsi dilakukan terhadap ion logam Pb(II) untuk dipelajari karakteristik adsorbsinya. Kajian Adsorpsi yang dianalisis meliputi waktu setimbang, isoterm adsorpsi, dan kapasitas adsorpsi menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya vibrasi Fe-O pada spektrum 467,52 cm-1 dan vibrasi Si-O-Si pada spektrum 1037,54 cm-1. Hasil XRD menunjukkan terjadinya eksfoliasi pada komposit yang ditandai dengan hilangnya basal spacing pada struktur montmorillonit. Kinetika adsorpsi komposit mengikuti model pseudo orde dua dengan serta kesetimbangan adsorpsi mengikuti model Isoterm Langmuir. Terjadi kenaikan kapasitas adsorpsi setelah pengkomposit dari 58,651 mg/g menjadi 70,547 mg/g","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114293737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah disintesis dan dikarakterisasi plastik biodegradabel komposit pati-silika sekam padi dan plastik komposit pati-kaolin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi terbaik dari filler silika sekam padi maupun kaolin sebagai filler komposit plastik, mengetahui pengaruh perbandingan penambahan filler silika dan kaolin terhadap sifat fisik dan sifat mekanik plastik, serta mengetahui degradasi plastik biodegradabel saat dikubur dalam tanah. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu isolasi silika sekam padi dan preparasi awal kaolin, sintesis plastik biodegradabel dengan filler silika dan kaolin untuk mengetahui konsentrasi silika dan kaolin dengan nilai kuat tarik terbaik. Kemudian plastik dengan nilai kuat tarik terbaik dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan XRD. Serta uji biodegradasi plastik biodegradabel. Hasil uji mekanik menggunakan filler silika dengan kuat tarik terbaik yaitu dengan konsentrasi 30% yaitu sebesar 0.9759 N. Sedangkan uji mekanik menggunakan filler kaolin dengan kaut tarik terbaik yaitu dengan konsentrasi 60% yaitu sebesar 0.9682 N. Plastik komposit pati-silika sekam padi bersifat amorf sedangkan plastik komposit pati-kaolin bersifat sedikit kristalin. Uji biodegradasi menunjukkan bahwa plastik komposit pati-silika yang bersifat amorf lebih cepat terdegradasi dalam tanah dibandingkan dengan plasik komposit pati-kaolin yang bersifat kristalin.
{"title":"KAJIAN PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABEL DARI TAPIOKA DENGAN PENGUAT LEMPUNG DAN SILIKA SEKAM PADI","authors":"Nunung Nurfaijah, Endaruji Sedyadi","doi":"10.14421/ijmc.v3i1.3878","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i1.3878","url":null,"abstract":"Telah disintesis dan dikarakterisasi plastik biodegradabel komposit pati-silika sekam padi dan plastik komposit pati-kaolin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi terbaik dari filler silika sekam padi maupun kaolin sebagai filler komposit plastik, mengetahui pengaruh perbandingan penambahan filler silika dan kaolin terhadap sifat fisik dan sifat mekanik plastik, serta mengetahui degradasi plastik biodegradabel saat dikubur dalam tanah. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu isolasi silika sekam padi dan preparasi awal kaolin, sintesis plastik biodegradabel dengan filler silika dan kaolin untuk mengetahui konsentrasi silika dan kaolin dengan nilai kuat tarik terbaik. Kemudian plastik dengan nilai kuat tarik terbaik dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan XRD. Serta uji biodegradasi plastik biodegradabel. Hasil uji mekanik menggunakan filler silika dengan kuat tarik terbaik yaitu dengan konsentrasi 30% yaitu sebesar 0.9759 N. Sedangkan uji mekanik menggunakan filler kaolin dengan kaut tarik terbaik yaitu dengan konsentrasi 60% yaitu sebesar 0.9682 N. Plastik komposit pati-silika sekam padi bersifat amorf sedangkan plastik komposit pati-kaolin bersifat sedikit kristalin. Uji biodegradasi menunjukkan bahwa plastik komposit pati-silika yang bersifat amorf lebih cepat terdegradasi dalam tanah dibandingkan dengan plasik komposit pati-kaolin yang bersifat kristalin.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122374838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Daryono, Khamidinal Khamidinal, Imelda Fajriati, Didik Krisdiyanto
Telah dilakukan sintesis silika gel dari abu ampas tebu yang berasal dari Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta menggunakan natrium hidroksida dan larutan pembentuk gel asam klorida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas adsorpsi silika gel bila digunakan sebagai adsorben senyawa paraquat, pengaruh konsentrasi awal, pengaruh berat silika, pengaruh suhu dan model kesetimbangan adsorpsi. Selain itu juga untuk mengetahui karakteristik silika gel hasil sintesis dari limbah ampas tebu. Karakterisasi silika gel dilakukan dengan fourier trasform infra red, dan gas sorption analyzer.Penelitian dilakukan secara batch. Variabel yang diteliti adalah konsentrasi awal limbah, dan berat silika. Analisis dilakukan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan menggunakan Sodium dithionit (Na2S2O4.2H2O). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses adsorpsi paraquat berlangsung pada reaksi orde dua. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa reaksi dapat diwakili dengan model persamaan kesetimbangan adsorpsi Langmuir . Dari hasil Fourier Trasform Infra Red juga menunjukkan bahwa silika gel memiliki gugus silanol dan siloksan. Luas permukaan, volum pori, dan diameter pori material hasil sintesis adalah 43,442 m2/g; 0,151cc/g dan 15,233 Å. Silika gel yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran pori yaitu mikropori, mesopori, dan makropori dengan fraksi yang dominan adalah pada daerah mesopore.
{"title":"KINETIKA ADSORPSI SENYAWA PARAQUAT PADA PESTISIDA DENGAN SILIKA GEL DARI LIMBAH AMPAS TEBU (Saccharum Officinarum)","authors":"D. Daryono, Khamidinal Khamidinal, Imelda Fajriati, Didik Krisdiyanto","doi":"10.14421/ijmc.v3i1.3871","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i1.3871","url":null,"abstract":"Telah dilakukan sintesis silika gel dari abu ampas tebu yang berasal dari Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta menggunakan natrium hidroksida dan larutan pembentuk gel asam klorida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas adsorpsi silika gel bila digunakan sebagai adsorben senyawa paraquat, pengaruh konsentrasi awal, pengaruh berat silika, pengaruh suhu dan model kesetimbangan adsorpsi. Selain itu juga untuk mengetahui karakteristik silika gel hasil sintesis dari limbah ampas tebu. Karakterisasi silika gel dilakukan dengan fourier trasform infra red, dan gas sorption analyzer.Penelitian dilakukan secara batch. Variabel yang diteliti adalah konsentrasi awal limbah, dan berat silika. Analisis dilakukan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan menggunakan Sodium dithionit (Na2S2O4.2H2O). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses adsorpsi paraquat berlangsung pada reaksi orde dua. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa reaksi dapat diwakili dengan model persamaan kesetimbangan adsorpsi Langmuir . Dari hasil Fourier Trasform Infra Red juga menunjukkan bahwa silika gel memiliki gugus silanol dan siloksan. Luas permukaan, volum pori, dan diameter pori material hasil sintesis adalah 43,442 m2/g; 0,151cc/g dan 15,233 Å. Silika gel yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran pori yaitu mikropori, mesopori, dan makropori dengan fraksi yang dominan adalah pada daerah mesopore.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"53 3-4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132811343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi edible film dengan bahan pati ganyong, sorbitol dengan variasi lidah buaya. Hasil terbaik variasi lidah buaya digunakan untuk membuat edible film variasi minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum L.). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik edible film pati ganyong terhadap sifat fisik, sifat kimia dan kemampuan edibel film terhadap masa simpan udang vaname rebus. Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu pembuatan dan karakterisasi edible film variasi lidah buaya, pembuatan dan karakterisasi edible film variasi minyak atsiri kemangi dan aplikasi edible terhadap udang vaname rebus. Edible film dibuat dengan menghomogenkan ganyong, sorbitol dengan variasi lidah buaya 0,01; 0,03; 0,05; 0,07 dan 0,14 gram selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C selama 2 jam dan dikeringkan pada suhu kamar 24 jam. Hasil terbaik didapatkan penambahan lidah buaya 0,05% dengan hasil mekanik yang meliputi ketebalan, kuat tarik, tensile strength, modulus elastisitas yaitu 0,04 mm; 2,5429 MPa; 26,4221%; 0,096 MPa terpilihnya konsentrasi 0,05% karena mempunyai nilai kuat tarik, tensile strength mendekati Standar JIS. Edible film variasi minyak atsiri kemangi yaitu 0,15%, 0,25%, 0,35%, 0,5% dan 1%, konsentrasi minyak atsiri terbaik yaitu 0,35%, yaitu dengan nilai ketebalan, kuat tarik, tensile strength, modulus elastisitas danWVTR masing-masing 0,034 mm; 2,0701 MPa; 57,873%; 0,0358 MPa dan 11 (g/m2.jam). Konsentrasi dengan hasil mekanik terbaik kemudian diaplikasikan pada udang rebus dan dilakukan uji masa simpan dengan parameter susut bobot dan teksur.
{"title":"KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI PATI GANYONG PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI","authors":"Nim. Inasita","doi":"10.14421/ijmc.v3i1.3876","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i1.3876","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi edible film dengan bahan pati ganyong, sorbitol dengan variasi lidah buaya. Hasil terbaik variasi lidah buaya digunakan untuk membuat edible film variasi minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum L.). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik edible film pati ganyong terhadap sifat fisik, sifat kimia dan kemampuan edibel film terhadap masa simpan udang vaname rebus. Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu pembuatan dan karakterisasi edible film variasi lidah buaya, pembuatan dan karakterisasi edible film variasi minyak atsiri kemangi dan aplikasi edible terhadap udang vaname rebus. Edible film dibuat dengan menghomogenkan ganyong, sorbitol dengan variasi lidah buaya 0,01; 0,03; 0,05; 0,07 dan 0,14 gram selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C selama 2 jam dan dikeringkan pada suhu kamar 24 jam. Hasil terbaik didapatkan penambahan lidah buaya 0,05% dengan hasil mekanik yang meliputi ketebalan, kuat tarik, tensile strength, modulus elastisitas yaitu 0,04 mm; 2,5429 MPa; 26,4221%; 0,096 MPa terpilihnya konsentrasi 0,05% karena mempunyai nilai kuat tarik, tensile strength mendekati Standar JIS. Edible film variasi minyak atsiri kemangi yaitu 0,15%, 0,25%, 0,35%, 0,5% dan 1%, konsentrasi minyak atsiri terbaik yaitu 0,35%, yaitu dengan nilai ketebalan, kuat tarik, tensile strength, modulus elastisitas danWVTR masing-masing 0,034 mm; 2,0701 MPa; 57,873%; 0,0358 MPa dan 11 (g/m2.jam). Konsentrasi dengan hasil mekanik terbaik kemudian diaplikasikan pada udang rebus dan dilakukan uji masa simpan dengan parameter susut bobot dan teksur.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128837843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dye sensitized solar cell (DSSC) merupakan rangkaian alat yang menggunakan energi celah antara semikonduktor dan ikatannya dengan gugus pada lapis tipis untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui absorbsi zat warna yang di ekstrak dari daun kelor dengan pelarut metanol, etanol dan aseton yang diuji dengan UV visible dan mengetahui aplikasi antosianin dari ekstrak daun kelor sebagai dye sensitizer untuk DSSC. Ekstrak antosianin dari daun kelor didapatkan dari metode maserasi dengan berbagai variasi pelarut yaitu metanol, etanol dan aseton yang masing-masing telah dicampurkan dengan menggunakan HCL 5%. Ekstrak daun kelor yang telah didapatkan diuji serapannya dengan spktrofotometer UV-visibel yang menghasilkan serapan pada panjang gelombang maksimum untuk pelarut metanol, etanol dan aseton sebesar 533 nm, 534 nm dan 533nm. Selain itu dilakukan peritungan kadar total antosianin dengan menggunakan metode perbedaan pH dengan kadar antosianin maksimum didapatkan dari pelarut aseton yaitu sebesar 13,392 mg/100g. Ekstrak daun kelor diuji dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan 3 spot noda yang salah satunya merupakan antosianin dengan nilai Rf sebesar 0,00. Hasil pemisahan dengan kromatografi kolom tidak didapatkan ekstrak antosianin sehingga hasil pemisaham tersebut tidak dapat digunakan menjadi dye sensitizer untuk DSSC. Sedangkan, ekstrak daun kelor dengan meggunakan pelarut aseton tanpa pemisahan menghasilkan tegangan sebesar 33,461 mV.
{"title":"PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera .l.) SEBAGAI DYE SENSITIZERUNTUKDYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)","authors":"Ivona Anaphalia Farahdiba","doi":"10.14421/ijmc.v3i1.3877","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i1.3877","url":null,"abstract":"Dye sensitized solar cell (DSSC) merupakan rangkaian alat yang menggunakan energi celah antara semikonduktor dan ikatannya dengan gugus pada lapis tipis untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui absorbsi zat warna yang di ekstrak dari daun kelor dengan pelarut metanol, etanol dan aseton yang diuji dengan UV visible dan mengetahui aplikasi antosianin dari ekstrak daun kelor sebagai dye sensitizer untuk DSSC. Ekstrak antosianin dari daun kelor didapatkan dari metode maserasi dengan berbagai variasi pelarut yaitu metanol, etanol dan aseton yang masing-masing telah dicampurkan dengan menggunakan HCL 5%. Ekstrak daun kelor yang telah didapatkan diuji serapannya dengan spktrofotometer UV-visibel yang menghasilkan serapan pada panjang gelombang maksimum untuk pelarut metanol, etanol dan aseton sebesar 533 nm, 534 nm dan 533nm. Selain itu dilakukan peritungan kadar total antosianin dengan menggunakan metode perbedaan pH dengan kadar antosianin maksimum didapatkan dari pelarut aseton yaitu sebesar 13,392 mg/100g. Ekstrak daun kelor diuji dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan 3 spot noda yang salah satunya merupakan antosianin dengan nilai Rf sebesar 0,00. Hasil pemisahan dengan kromatografi kolom tidak didapatkan ekstrak antosianin sehingga hasil pemisaham tersebut tidak dapat digunakan menjadi dye sensitizer untuk DSSC. Sedangkan, ekstrak daun kelor dengan meggunakan pelarut aseton tanpa pemisahan menghasilkan tegangan sebesar 33,461 mV.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128317999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah disintesis komposit zero valent iron (ZVI)-carboxymethyl cellulose (CMC) yang digunakan untuk reduksi dan adsorpsi pada logam berat Cu2+. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi komposit yang terbentuk antara CMC dengan partikel besi dan karakter proses remediasi logam Cu2+. Sintesis komposit ZVI-CMC tanpa menggunakan atmosfer N2 dengan perbandingan konsentrasi Fe2+/BH4- sebesar 1:3, variasi konsentrasi CMC sebesar 0,1, 0,2 dan 0,3w/v%, pH 6 dan suhu sintesis dan 220C. Karakterisasi FT-IR menunjukkan kestabilan ikatan antara CMC dengan partikel besi pada variasi CMC sebesar 0,2w/v% dengan pergeseran bilangan gelombang dari gugus –OH CMC sebesar 3425,58 cm-1 menjadi 3302,13 cm-1 untuk sampel tanpa pengeringan, kemudian karakterisasi XRD menunjukkan bahwa partikel ZVI (Fe0) yang terbentuk dari proses sampel tanpa pengeringan dan sampel kering memiliki karakter kristalinitas yang rendah pada puncak secara berurutan sebesar 2θ: 65,10 dan 44,90 serta terbentuknya senyawa oksida besi dan senyawa lain. TEM menginformasikan bahwa ukuran dari ZVI serta senyawa magnetik (atau oksida besi) serta pengukuran kristalisasi ZVI maupun senyawa magnetik (atau oksida besi) berada dalam ukuran < 2 nanometer. Aplikasi komposit ZVI-CMC ini dilakukan pada titik optimum pH 4, waktu kontak sebesar 6 jam dan massa komposit ZVI-CMC sebesar 0,35 gram. Hasil reduksi dan adsorpsi larutan Cu2+ mengalami deaktivasi yang ditunjukkan oleh dua puncak pada 2θ: 44,70 dan 65,10 disertai dengan penurunan kristalinitas senyawa magnetik atau senyawa oksida besi.
{"title":"SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT ZERO VALENCE IRON (ZVI) TEREMBANKAN PADA CARBOXYMHETHYL CELLULOSE (CMC) SEBAGAI PEREDUKSI ION TEMBAGA (Cu2+)","authors":"A. Sari","doi":"10.14421/ijmc.v3i2.3918","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i2.3918","url":null,"abstract":"Telah disintesis komposit zero valent iron (ZVI)-carboxymethyl cellulose (CMC) yang digunakan untuk reduksi dan adsorpsi pada logam berat Cu2+. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi komposit yang terbentuk antara CMC dengan partikel besi dan karakter proses remediasi logam Cu2+. Sintesis komposit ZVI-CMC tanpa menggunakan atmosfer N2 dengan perbandingan konsentrasi Fe2+/BH4- sebesar 1:3, variasi konsentrasi CMC sebesar 0,1, 0,2 dan 0,3w/v%, pH 6 dan suhu sintesis dan 220C. Karakterisasi FT-IR menunjukkan kestabilan ikatan antara CMC dengan partikel besi pada variasi CMC sebesar 0,2w/v% dengan pergeseran bilangan gelombang dari gugus –OH CMC sebesar 3425,58 cm-1 menjadi 3302,13 cm-1 untuk sampel tanpa pengeringan, kemudian karakterisasi XRD menunjukkan bahwa partikel ZVI (Fe0) yang terbentuk dari proses sampel tanpa pengeringan dan sampel kering memiliki karakter kristalinitas yang rendah pada puncak secara berurutan sebesar 2θ: 65,10 dan 44,90 serta terbentuknya senyawa oksida besi dan senyawa lain. TEM menginformasikan bahwa ukuran dari ZVI serta senyawa magnetik (atau oksida besi) serta pengukuran kristalisasi ZVI maupun senyawa magnetik (atau oksida besi) berada dalam ukuran < 2 nanometer. Aplikasi komposit ZVI-CMC ini dilakukan pada titik optimum pH 4, waktu kontak sebesar 6 jam dan massa komposit ZVI-CMC sebesar 0,35 gram. Hasil reduksi dan adsorpsi larutan Cu2+ mengalami deaktivasi yang ditunjukkan oleh dua puncak pada 2θ: 44,70 dan 65,10 disertai dengan penurunan kristalinitas senyawa magnetik atau senyawa oksida besi.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117233731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}