Telah dilakukan penelitian untuk sintesis zeolit dari abu dasar sisa pembakaran batubara P.G. Madukismo Yogyakarta dengan variasi lama waktu refluks untuk mengetahui pengaruh lama waktu refluks terhadap hasil sintesis zeolit dengan metode hidrotermal. Proses konversi abu dasar menjadi zeolit dilakukan dengan empat tahapan: pendahuluan, refluks dengan HCl (variasi lama waktu refluks 5, 6, 7, 8, dan 9 jam), sintesis zeolit dengan metode hidrotermaan dikarakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X dan FTIR. Penelitian ini menghasilkan zeolit jenis Faujasit, Zeolit Y, Zeolit X, Zeolit Na dan Zeolit XSM-5. Hasil Karakterisasi FTIR menunjukkan adanya pola serapan pada bilangan gelombang 560,31-617,65 cm-1 yang menunjukkan adanya doble ring pada struktur zeolit hasil sintesis. Lama waktu refluks mempengaruhi jenis dan kristalinitas padatan hasil sintesis karena berkurangnya Al akibat dealuminasi saat refluks.
{"title":"PENGARUH WAKTU REFLUKS TERHADAP HASIL SINTESIS ZEOLIT DARI BAHAN ABU DASAR BATUBARA DENGAN METODE HIDROTERMAL","authors":"F. Wardani","doi":"10.14421/ijmc.v3i1.3874","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i1.3874","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian untuk sintesis zeolit dari abu dasar sisa pembakaran batubara P.G. Madukismo Yogyakarta dengan variasi lama waktu refluks untuk mengetahui pengaruh lama waktu refluks terhadap hasil sintesis zeolit dengan metode hidrotermal. Proses konversi abu dasar menjadi zeolit dilakukan dengan empat tahapan: pendahuluan, refluks dengan HCl (variasi lama waktu refluks 5, 6, 7, 8, dan 9 jam), sintesis zeolit dengan metode hidrotermaan dikarakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X dan FTIR. Penelitian ini menghasilkan zeolit jenis Faujasit, Zeolit Y, Zeolit X, Zeolit Na dan Zeolit XSM-5. Hasil Karakterisasi FTIR menunjukkan adanya pola serapan pada bilangan gelombang 560,31-617,65 cm-1 yang menunjukkan adanya doble ring pada struktur zeolit hasil sintesis. Lama waktu refluks mempengaruhi jenis dan kristalinitas padatan hasil sintesis karena berkurangnya Al akibat dealuminasi saat refluks.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129748271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan preparasi komposit TiO2-SiO2, karakterisasi dan uji aktifitas katalitiknya dalam proses fotodegradasi zat warna Rhodamin B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fotokatalis komposit TiO2-SiO2 dapat dibuat dengan metode sol-gel, bagaimana karakter komposit TiO2-SiO2 hasil sintesis dan kajian aplikasinya untuk fotodegradasi terhadap zat warna Rhodamin B meliputi variasi pH dan waktu kontak. Komposit TiO2-SiO2 dibuat melalui proses sol-gel dengan bahan awal TiCl4 dan silika gel. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan Foruirer Transform Infra Red (FT-IR) dan X-Ray Diffraction (XRD). Kajian fotodegradasi komposit TiO2-SiO2 pada zat warna Rhodamin B dilakukan pada pH 3, 4, 5, 6 dan 7, variasi waktu kontak fotodegradasi yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposit TiO2-SiO2 dapat dibuat melalui proses sol-gel. Hal ini dibuktikan melalui karakterisasi menggunakan FTIR yang menunjukkan adanya serapan gugus funggsi pada daerah sekitar 967,18 cm-1 yang diindikasikan sebagai ikatan Ti-O-Si dari TiO2-SiO2. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukan bahwa preparasi komposit TiO2-SiO2 yang disintesis memili puncak karakteristik TiO2 rutil pada 2θ sebesar 27,39o; 36,03o; 39,15o; 41,20o; 44,00o; 54,31o; 56,60o; 64,04o; 69,24o dan TiO2 anatase pada 2θ sebesar 24,69o; 37,02o; 48,64o; 61,53o; 62,74o. Kondisi optimum fotodegradasi Rhodamin B menggunakan komposit TiO2-SiO2 diperoleh pada pH 5 dan waktu optimum untuk proses fotodegradasi zat warna Rhodamin B masih cenderung naik dari waktu 6 jam dengan persentase penghilangan zat warna Rhodamin B akan lebih besar dari 83,08%.
{"title":"FOTODEGRADASI ZAT WARNA RHODAMIN B DENGAN FOTOKATALIS KOMPOSIT TiO2-SiO2","authors":"Samsul Muarip","doi":"10.14421/ijmc.v3i1.3875","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijmc.v3i1.3875","url":null,"abstract":"Telah dilakukan preparasi komposit TiO2-SiO2, karakterisasi dan uji aktifitas katalitiknya dalam proses fotodegradasi zat warna Rhodamin B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fotokatalis komposit TiO2-SiO2 dapat dibuat dengan metode sol-gel, bagaimana karakter komposit TiO2-SiO2 hasil sintesis dan kajian aplikasinya untuk fotodegradasi terhadap zat warna Rhodamin B meliputi variasi pH dan waktu kontak. Komposit TiO2-SiO2 dibuat melalui proses sol-gel dengan bahan awal TiCl4 dan silika gel. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan Foruirer Transform Infra Red (FT-IR) dan X-Ray Diffraction (XRD). Kajian fotodegradasi komposit TiO2-SiO2 pada zat warna Rhodamin B dilakukan pada pH 3, 4, 5, 6 dan 7, variasi waktu kontak fotodegradasi yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposit TiO2-SiO2 dapat dibuat melalui proses sol-gel. Hal ini dibuktikan melalui karakterisasi menggunakan FTIR yang menunjukkan adanya serapan gugus funggsi pada daerah sekitar 967,18 cm-1 yang diindikasikan sebagai ikatan Ti-O-Si dari TiO2-SiO2. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukan bahwa preparasi komposit TiO2-SiO2 yang disintesis memili puncak karakteristik TiO2 rutil pada 2θ sebesar 27,39o; 36,03o; 39,15o; 41,20o; 44,00o; 54,31o; 56,60o; 64,04o; 69,24o dan TiO2 anatase pada 2θ sebesar 24,69o; 37,02o; 48,64o; 61,53o; 62,74o. Kondisi optimum fotodegradasi Rhodamin B menggunakan komposit TiO2-SiO2 diperoleh pada pH 5 dan waktu optimum untuk proses fotodegradasi zat warna Rhodamin B masih cenderung naik dari waktu 6 jam dengan persentase penghilangan zat warna Rhodamin B akan lebih besar dari 83,08%.","PeriodicalId":123340,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF MATERIALS CHEMISTRY","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131477916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}