Pub Date : 2022-06-22DOI: 10.55115/pariksa.v6i1.2244
Nyoman Widyani, Komang Dewi Susanti
Desa Adat sangat besar perannya dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara sehingga keberadaan Desa Adat harus diayomi, dibina, dilindungi, dikembangkan dan diberdayakan untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang tentram dan harmonis. Awig-awig sangat besar perannya dalam menciptakan keharmonisan dan ketentraman krama Desa Adat. Dimasa pandemi Covid-19, Desa Adat Kerobokan merevitalisasi awig-awig yang sudah ada dengan penyempurnaan-penyempurnaan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Awig-awig yang disempurnakan berkaitan dengan aspek Parahyangan, Pawongan dan Palemahan sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana. Kata Kunci : Revitalisasi, Awig-Awig, Desa Adat.
{"title":"REVITALISASI AWIG-AWIG DESA ADAT KEROBOKAN DALAM MENCIPTAKAN KETENTRAMAN DAN KEHARMONISAN","authors":"Nyoman Widyani, Komang Dewi Susanti","doi":"10.55115/pariksa.v6i1.2244","DOIUrl":"https://doi.org/10.55115/pariksa.v6i1.2244","url":null,"abstract":" Desa Adat sangat besar perannya dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara sehingga keberadaan Desa Adat harus diayomi, dibina, dilindungi, dikembangkan dan diberdayakan untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang tentram dan harmonis. Awig-awig sangat besar perannya dalam menciptakan keharmonisan dan ketentraman krama Desa Adat. Dimasa pandemi Covid-19, Desa Adat Kerobokan merevitalisasi awig-awig yang sudah ada dengan penyempurnaan-penyempurnaan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Awig-awig yang disempurnakan berkaitan dengan aspek Parahyangan, Pawongan dan Palemahan sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana. Kata Kunci : Revitalisasi, Awig-Awig, Desa Adat.","PeriodicalId":126604,"journal":{"name":"Pariksa: Jurnal Hukum Agama Hindu","volume":"216 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123241422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-22DOI: 10.55115/pariksa.v6i1.2241
Made Erna Wintari, Gede Agus Suparta
Indonesia memiliki budaya, suku, bahasa dan agama yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki adat, hukum adat dan adat istiadat dengan masyarakat adatnya masing-masing. Hukum adat masih berlaku di beberapa daerah saat ini. Eksistensi hukum adat di Bali masih sangat kuat, bagi masyarakat di Bali pembagian warisan masih erat kaitannya dengan sistem pewarisan adat. Kedudukan perempuan dalam hukum keluarga patrilineal, tidak memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menuntut kesetaraan. Di bawah sistem ini, anak laki-laki berada pada posisi yang lebih dominan. Penelitian ini membahas tentang sistem kewarisan hak wanita dalam hukum adat bali. Berdasarkan uraian diatas adapun tujuan penelitian ini yaitu diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai hak wanita dalam hukum adat bali dalam sistem kewarisan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan normatif kepustakaan, dimana metode kajian hukum yang dilakukan melalui kajian terhadap bahan pustaka yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan pada hakekatnya bukan ahli waris menurut hukum waris Bali, tetapi perempuan berhak atas sebagian dari harta peninggalan orang tuanya dan sebenarnya bermacam-macam istilahnya antara lain harta, nafkah dan juga dikenal sebagai jiwa dana.Kata Kunci: Sistem Kewarisan, Hak Wanita, dan Hukum Adat Bali.
{"title":"SISTEM KEWARISAN: HAK WANITA DALAM HUKUM ADAT BALI","authors":"Made Erna Wintari, Gede Agus Suparta","doi":"10.55115/pariksa.v6i1.2241","DOIUrl":"https://doi.org/10.55115/pariksa.v6i1.2241","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki budaya, suku, bahasa dan agama yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki adat, hukum adat dan adat istiadat dengan masyarakat adatnya masing-masing. Hukum adat masih berlaku di beberapa daerah saat ini. Eksistensi hukum adat di Bali masih sangat kuat, bagi masyarakat di Bali pembagian warisan masih erat kaitannya dengan sistem pewarisan adat. Kedudukan perempuan dalam hukum keluarga patrilineal, tidak memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menuntut kesetaraan. Di bawah sistem ini, anak laki-laki berada pada posisi yang lebih dominan. Penelitian ini membahas tentang sistem kewarisan hak wanita dalam hukum adat bali. Berdasarkan uraian diatas adapun tujuan penelitian ini yaitu diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai hak wanita dalam hukum adat bali dalam sistem kewarisan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan normatif kepustakaan, dimana metode kajian hukum yang dilakukan melalui kajian terhadap bahan pustaka yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan pada hakekatnya bukan ahli waris menurut hukum waris Bali, tetapi perempuan berhak atas sebagian dari harta peninggalan orang tuanya dan sebenarnya bermacam-macam istilahnya antara lain harta, nafkah dan juga dikenal sebagai jiwa dana.Kata Kunci: Sistem Kewarisan, Hak Wanita, dan Hukum Adat Bali.","PeriodicalId":126604,"journal":{"name":"Pariksa: Jurnal Hukum Agama Hindu","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125280994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：