Salah satu fenomena yang terjadi pada Generasi Z adalah menunda pernikahan.Fenomena inid apat menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap kehidupan sosial dan psikologis generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fenomena menunda pernikahan pada Generasi Z serta dampak yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (64,8%) mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk menunda pernikahan hingga meraih kesuksesan dalam karir atau pendidikan. Tekanan dari lingkungan sosial (24,6%) dan perubahan nilai sosial (10,6%) mempengaruhi keputusan mereka dalam menunda pernikahan. Dalam hal dampak dari fenomena menunda pernikahan pada generasi Z, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (61,2%) menganggap bahwa menunda pernikahan dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk berkembang dan mengembangkan diri. Secara statistik, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan generasi Z dalam menunda pernikahan adalah pendidikan, karir, dan tekanan dari lingkungan sosial. Regresi linier menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memilih untuk menunda pernikahan (β 0,274, p 0,05). Demikian pula, responden yang lebih fokus pada karir cenderung lebih memilih untuk menunda pernikahan (β 0,379, p 0,01). Sementara itu, tekanan dari lingkungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan generasi Z dalam menunda pernikahan (β 0,225, p 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi keputusan generasi Z dalam menunda pernikahan adalah pendidikan, karir, dan tekanan dari lingkungan sosial. Menunda pernikahan dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk berkembang dan mengembangkan diri, namun juga dapat memberikan tekanan sosial dan psikologis One of the phenomena that occur in Generation Z is delaying marriage. This phenomenon can have positive and negative impacts on the social and psychological life of Generation Z. The purpose of this study is to determine what factors influence the phenomenon of delaying marriage in Generation Z and the impact arising from this phenomenon. This study uses a survey method. The data analysis technique used is descriptive analysis and linear regression. The results showed that most respondents (64.8%) preferred to postpone marriage until they achieved success in their career or education. Pressure from the social environment (24.6%) and changes in social values (10.6%) influenced their decision to postpone marriage. Regarding the impact of delaying marriage on Generation Z, the results show that most respondents (61.2%) think delaying marriage can give them more time to develop and develop themselves. Statistically, the factors influencing Generation Z
在Z代发生的现象之一是推迟婚礼。inid屋顶现象引起了社会生活和心理的积极和消极影响Z一代。本研究的目的是确定这一现象有哪些因素影响而推迟结婚现象的Z世代和造成的影响。这项研究采用了一种调查方法。所使用的数据分析技术是描述性和线性回归分析。研究结果显示,大多数受访者(64.8%)表示,他们更喜欢推迟结婚,直到他们的职业或教育取得成功。社会环境的压力(246%)和社会价值的变化(10.6%)影响了他们推迟结婚的决定。对于Z代结婚现象的影响,研究结果显示,大多数受访者(61.2%)认为推迟结婚可以提供更多的时间来发展和发展自己。从统计学上讲,影响Z代推迟结婚决定的因素是教育、职业和社会环境压力。线性回归显示的受访者有更高的教育水平更有可能选择推迟结婚(β0.274,p 0。05)。同样,更专注于事业的受访者更倾向于选择推迟结婚(β0.379,p 0,01)。与此同时,社会环境的压力有显著的影响决定推迟婚礼中Z一代(β0.225,p 0。05)。根据研究的结果和所做的讨论,我们可以得出结论的影响因素中Z一代的决定推迟婚礼是教育、职业和社会环境的压力。推迟婚礼可以给我们更多的时间来发展和提高自己,但也可以提供心理社会压力和一号》那occur in Generation Z是delaying婚姻现象。这个现象可以有积极和消极的社交和心理上的impacts life of Generation Z。这个研究之目的是要个重大什么factors影响delaying婚姻的现象》《Generation Z与冲击arising from这个现象。这个研究利用a测量方法。《数据分析技巧以前是descriptive分析和线性regression。支持者表示,他们最希望结婚,直到他们在职业或教育方面取得成功。压力来自社会环境杂志》(24 . 6%)和社会价值观的改变(10 . 6%)influenced decision to postpone婚姻的结果。关于the impact of delaying婚姻Generation Z, results秀上那些最respondents(61) 2%。觉得delaying婚姻可以给他们更多的时间去冲洗,冲洗自己。Statistically,《factors influencing Generation Z ' s decision to postpone婚姻是教育、职业和来自《社交环境的压力。线性regression节目那respondents with a级教育认证tend to不喜欢到婚姻的延迟(β0.274 0.01至0.05,p)。Likewise,更多career-focused respondents to tend to不喜欢postpone婚姻(β0.379,p是0。01)。社会环境significantly Meanwhile,压力从《决定》influences Generation Z到postpone婚姻(β0.225 0.01至0.05,p)。results》改编自研究和已经完成,它可以成为结论受到质疑那个《factors那个影响Generation Z ' s decision to postpone婚姻是教育、职业和来自《社交环境的压力。破坏婚姻可以给他们更多的时间来成长和完善自己,但它也可以施加社会和精神上的压力。
{"title":"Faktor Yang Memengaruhi Fenomena Menunda Pernikahan Pada Generasi Z","authors":"Herliana Riska, Nur Khasanah","doi":"10.47134/inhis.v2i1.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.44","url":null,"abstract":"Salah satu fenomena yang terjadi pada Generasi Z adalah menunda pernikahan.Fenomena inid apat menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap kehidupan sosial dan psikologis generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fenomena menunda pernikahan pada Generasi Z serta dampak yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (64,8%) mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk menunda pernikahan hingga meraih kesuksesan dalam karir atau pendidikan. Tekanan dari lingkungan sosial (24,6%) dan perubahan nilai sosial (10,6%) mempengaruhi keputusan mereka dalam menunda pernikahan. Dalam hal dampak dari fenomena menunda pernikahan pada generasi Z, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (61,2%) menganggap bahwa menunda pernikahan dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk berkembang dan mengembangkan diri. Secara statistik, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan generasi Z dalam menunda pernikahan adalah pendidikan, karir, dan tekanan dari lingkungan sosial. Regresi linier menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memilih untuk menunda pernikahan (β 0,274, p 0,05). Demikian pula, responden yang lebih fokus pada karir cenderung lebih memilih untuk menunda pernikahan (β 0,379, p 0,01). Sementara itu, tekanan dari lingkungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan generasi Z dalam menunda pernikahan (β 0,225, p 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi keputusan generasi Z dalam menunda pernikahan adalah pendidikan, karir, dan tekanan dari lingkungan sosial. Menunda pernikahan dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk berkembang dan mengembangkan diri, namun juga dapat memberikan tekanan sosial dan psikologis \u0000One of the phenomena that occur in Generation Z is delaying marriage. This phenomenon can have positive and negative impacts on the social and psychological life of Generation Z. The purpose of this study is to determine what factors influence the phenomenon of delaying marriage in Generation Z and the impact arising from this phenomenon. This study uses a survey method. The data analysis technique used is descriptive analysis and linear regression. The results showed that most respondents (64.8%) preferred to postpone marriage until they achieved success in their career or education. Pressure from the social environment (24.6%) and changes in social values (10.6%) influenced their decision to postpone marriage. \u0000Regarding the impact of delaying marriage on Generation Z, the results show that most respondents (61.2%) think delaying marriage can give them more time to develop and develop themselves. Statistically, the factors influencing Generation Z","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115928520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti, Fitra Arsy Nur Cory’ah, Intan Gumilang Pratiwi, S. Lm
Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi, sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Menurut kemenkes RI Tahun 2020, jumlah kematian ibu pada tahun 2020 menunjukan 4.627 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh pendarahan (termasuk mola hidatidosa). Prevalensi mola hidatidosa di Asia menunjukan 1:120 kehamilan. Di Inonesia sendiri didapatkan kejadian mola hidatidosa pada 1:85 kehamilan. Berdasarkan laporan tahunan RSUD PATUT PATUH PATJU Gerung tahun 2020 ditemukan kasus Mola Hidatidosa sebanyak 12 kasus. Pada tahun 2021 bulan Januari sampai dengan September tercatat sebanyak 7 kasus.Tujuan: Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Mola Hidatidosa, menggunakan pendekatan manajemen kebidanan secara komprehensip. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan rekam medik. Hasil: Pengeluaran jaringan Mola Hidatidosa dilakukan dengan Aspirasi Vaccum Manual. Kesimpulan: Pemberian penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan prosedur Background: The maternal mortality rate (MMR) is still very high, around 295,000 women die during and after pregnancy and childbirth. According to the Indonesian Ministry of Health in 2020, the number of maternal deaths in 2020 showed 4,627 deaths in Indonesia. Based on causes, the majority of maternal deaths in 2020 were caused by bleeding (including hydatidiform mole). The prevalence of hydatidiform mole in Asia is 1:120 pregnancies. In Indonesia, the incidence of hydatidiform mole is 1:85 pregnancy. Based on the annual report of the PATUT PATUH PATJU Gerung Hospital in 2020, 12 cases of Mola Hidatidosa were found. In 2021 from January to September there were 7 cases. Objective: Applying midwifery care to pregnant women with Mola Hidatidosa, using a comprehensive midwifery management approach. Method: The type of research used in this case study is descriptive research using primary and secondary data from anamnesi s, physical examination, laboratory examination, and medical records. Results: Hydatidiform mole tissue was removed by manual vacuum aspiration. Conclusion: Provision of management is in accordance with theory and procedures.
{"title":"Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.A Dengan Mola Hidatidosa","authors":"Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti, Fitra Arsy Nur Cory’ah, Intan Gumilang Pratiwi, S. Lm","doi":"10.47134/inhis.v2i1.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.34","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi, sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Menurut kemenkes RI Tahun 2020, jumlah kematian ibu pada tahun 2020 menunjukan 4.627 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh pendarahan (termasuk mola hidatidosa). Prevalensi mola hidatidosa di Asia menunjukan 1:120 kehamilan. Di Inonesia sendiri didapatkan kejadian mola hidatidosa pada 1:85 kehamilan. Berdasarkan laporan tahunan RSUD PATUT PATUH PATJU Gerung tahun 2020 ditemukan kasus Mola Hidatidosa sebanyak 12 kasus. Pada tahun 2021 bulan Januari sampai dengan September tercatat sebanyak 7 kasus.Tujuan: Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Mola Hidatidosa, menggunakan pendekatan manajemen kebidanan secara komprehensip. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan rekam medik. Hasil: Pengeluaran jaringan Mola Hidatidosa dilakukan dengan Aspirasi Vaccum Manual. Kesimpulan: Pemberian penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan prosedur\u0000 \u0000Background: The maternal mortality rate (MMR) is still very high, around 295,000 women die during and after pregnancy and childbirth. According to the Indonesian Ministry of Health in 2020, the number of maternal deaths in 2020 showed 4,627 deaths in Indonesia. Based on causes, the majority of maternal deaths in 2020 were caused by bleeding (including hydatidiform mole). The prevalence of hydatidiform mole in Asia is 1:120 pregnancies. In Indonesia, the incidence of hydatidiform mole is 1:85 pregnancy. Based on the annual report of the PATUT PATUH PATJU Gerung Hospital in 2020, 12 cases of Mola Hidatidosa were found. In 2021 from January to September there were 7 cases. Objective: Applying midwifery care to pregnant women with Mola Hidatidosa, using a comprehensive midwifery management approach. Method: The type of research used in this case study is descriptive research using primary and secondary data from anamnesi s, physical examination, laboratory examination, and medical records. Results: Hydatidiform mole tissue was removed by manual vacuum aspiration. Conclusion: Provision of management is in accordance with theory and procedures.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132524015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rima Eka Pratiwi, Susanti Pratamaningtyas, Dwi Estuning Rahayu
KB suntik dan pil merupakan alat kontrasepsi yang banyak digunakan memiliki efek samping utama kenaikan berat badan sebanyak 2,6% pada akseptor suntik, dengan yang paling banyak digunakan KB suntik 3 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemakaian KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan akseptor dengan menggunakan metode literature review dengan sumber data yaitu data skunder yang di akses dalam Google Schoolar dan PubMed. Analisis penelitian ini didapatkan dari 10 jurnal dengan tahun terbit 2015-2020 dengan hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian ini yaitu mengetahui penyebab kenaikan berat badan pada akseptor KB suntik 3 bulan. Kenaikan berat badan yang dialami ini tidak selalu terjadi karena pemakaian KB suntik 3 bulan, tergantung reaksi metabolisme tubuh akseptor terhadap hormon progesterone. Apabila berat badan naik terus dan tidak mengganggu, akseptor dapat melakukan diet rendah kalori serta melakukan olah raga yang proporsional untuk menjaga berat badan. Apabila dengan cara tersebut berat badan terus naik, pemakaian dihentikan dan ganti dengan kontrasepsi non-hormonal.
{"title":"Hubungan Pemakaian Kb Suntik 3 Bulan dengan Kenaikan Berat Badan pada Akseptor : Studi Literatur","authors":"Rima Eka Pratiwi, Susanti Pratamaningtyas, Dwi Estuning Rahayu","doi":"10.47134/inhis.v2i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.39","url":null,"abstract":"KB suntik dan pil merupakan alat kontrasepsi yang banyak digunakan memiliki efek samping utama kenaikan berat badan sebanyak 2,6% pada akseptor suntik, dengan yang paling banyak digunakan KB suntik 3 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemakaian KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan akseptor dengan menggunakan metode literature review dengan sumber data yaitu data skunder yang di akses dalam Google Schoolar dan PubMed. Analisis penelitian ini didapatkan dari 10 jurnal dengan tahun terbit 2015-2020 dengan hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian ini yaitu mengetahui penyebab kenaikan berat badan pada akseptor KB suntik 3 bulan. Kenaikan berat badan yang dialami ini tidak selalu terjadi karena pemakaian KB suntik 3 bulan, tergantung reaksi metabolisme tubuh akseptor terhadap hormon progesterone. Apabila berat badan naik terus dan tidak mengganggu, akseptor dapat melakukan diet rendah kalori serta melakukan olah raga yang proporsional untuk menjaga berat badan. Apabila dengan cara tersebut berat badan terus naik, pemakaian dihentikan dan ganti dengan kontrasepsi non-hormonal.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125662165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Pinem, E. Tarigan, Marliani, Febriana Sari, Eliana Br Bangun, E. Mary
Latar Belakang: Nyeri punggung bawah saat kehamilan mencapai puncak pada minggu ke 24 sampai dengan waktu persalinan. Nyeri punggung sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering disebut dengan nyeri punggung yang lama. Backache ini 45 % wanita saat dicatat kehamilannya, mereka meningkat 69% pada minggu ke 28 dan hampir bertahan pada tingkat tersebut. Keluhan nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja Tujuan: untuk mengetahui Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester II dan III Puskesmas Gebang. Metode: Penelitian ini menggunakan rencana penelitian eksperimental Pengambilan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil: Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penurunan nyeri punggung bawah sebelum melakasanakan senam hamil dan setelah dilaksanakan senam hamil yaitu sebanyak 17 responden atau 53,1 % dengan nyeri sebelum senam hamil FPR-S nomor 4 (sangat nyeri) dan setelah dilaksanakan senam hamil dengan nyeri menurut FPR-S nomor 3 (lebih nyeri) sebanyak 13 responden atau 40,7%.. Hasil analisis uji statistik spearman rank dengan bantuan program SPSS pada taraf kesalahan 5 % dilakukan perhitungan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel terikat dengan hasil ada pengaruh penurunan nyeri punggung sebelum melaksanakan senam hamil dan sesudah melaksanakan senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III di puskesmas gebang Kabupaten langkat. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III Background: Low back pain during pregnancy reaches its peak at week 24 until delivery. Back pain is often exacerbated by the occurrence of backache or often referred to as long back pain. Backache was 45% of women at the time of pregnancy, they increased 69% at week 28 and almost stayed at that level. Complaints of back pain experienced by pregnant women certainly cannot be left alone. Purpose: to determine the effect of pregnancy exercise on lower back pain reduction in pregnant women in the second and third trimesters at the Gebang Health Center. Methods: This study uses an experimental research plan. Data collection uses a questionnaire. The data were processed by univariate analysis using descriptive statistics and bivariate analysis using the Chi-square test Results: From the results of the study, it can be seen that the decrease in lower back pain before carrying out pregnancy exercises and after carrying out pregnancy exercises is as many as 17 respondents or 53.1% with pain. before pregnancy exercise FPR-S number 4 (very painful) and after carrying out pregnancy exercise with pain according to FPR-S number 3 (more painful) as many as 13 respondents or 40.7% . The results of the statistical analysis of
背景:妊娠期的下背部疼痛在24周达到高峰,一直持续到分娩时间。背痛通常与巴克契病有关,或常被称为背痛。这些Backache妇女在怀孕记录中占45%,她们在第28周增长了69%,几乎达到了这个水平。孕妇的背痛投诉当然不能简单地达到目的:了解孕妇孕妇妊娠期和第三期肚脐疼痛减轻的影响。方法:本研究采用采用问卷调查的实验数据提取计划。数据通过描述性统计和双变量分析与chi平方测试进行分析。结果:从研究结果可知,减少腰痛在执行请求体操和执行体操怀孕后孕即17或53.1 %的受访者在体操FPR-S孕4号(非常疼痛疼痛)和执行体操怀孕后根据FPR-S 3号(更)多达13受访者或40,7%疼痛。测试项目的帮助下,斯皮尔曼等级SPSS统计分析上做5%计算错误为了了解两个变量之间的影响是否存在与有影响力的结果减少背痛在执行体操怀孕之前和之后执行对减少腰痛的体操怀孕孕妇怀孕II和III在诊所langkat地区这样做。结论:孕妇妊娠练习对怀孕中期和第三次背景痛减轻的背部疼痛的影响:怀孕前24周到产前高峰期间的疼痛较低。回来的痛苦被遗忘的神秘面纱或远被引用的痛苦所掩盖。Backache是pregnancy时代的45%女性,她们在周28日增加了69%,几乎保持在那个水平。被怀孕的妇女所经历的后遗症当然不能单独存在。目的:确定在Gebang健康中心第二和第三个月怀孕妇女减低妊娠的影响。方法:这是一项实验研究计划。数据收集问题uses。《在用descriptive processed由univariate分析统计数据和bivariate分析用Chi-square test Results:从《Results》研究,它可以看到这就是《back pain下城decrease出来怀孕之前进行中练习和美国进行中出局怀孕之后的练习是许多美国17 respondents或53 . 1%和痛苦。在pregnancy exercise 4号(非常痛苦)执行任务前,在将pregnancy exercise按fpr - 3号(更多痛苦)执行任务前,如13号或40.7%。results》统计分析》和《SPSS项目帮助斯皮尔曼等级在5%的出错率是计算到有个重大无论是之间影响的《两只dependent variables论点那有一个效应》和痛苦decreasing回房怀孕之前进行中继续进行中出局怀孕之后的练习和练习reducing low back pain in怀孕第二和第三trimesters at The women in The这样做健康中心,Langkat。结论:在妊娠中期和第三个月里,Pregnancy Exercise对怀孕的女性隐瞒痛苦
{"title":"Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester II dan III","authors":"S. Pinem, E. Tarigan, Marliani, Febriana Sari, Eliana Br Bangun, E. Mary","doi":"10.47134/inhis.v1i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.21","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Nyeri punggung bawah saat kehamilan mencapai puncak pada minggu ke 24 sampai dengan waktu persalinan. Nyeri punggung sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering disebut dengan nyeri punggung yang lama. Backache ini 45 % wanita saat dicatat kehamilannya, mereka meningkat 69% pada minggu ke 28 dan hampir bertahan pada tingkat tersebut. Keluhan nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja Tujuan: untuk mengetahui Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester II dan III Puskesmas Gebang. Metode: Penelitian ini menggunakan rencana penelitian eksperimental Pengambilan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil: Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penurunan nyeri punggung bawah sebelum melakasanakan senam hamil dan setelah dilaksanakan senam hamil yaitu sebanyak 17 responden atau 53,1 % dengan nyeri sebelum senam hamil FPR-S nomor 4 (sangat nyeri) dan setelah dilaksanakan senam hamil dengan nyeri menurut FPR-S nomor 3 (lebih nyeri) sebanyak 13 responden atau 40,7%.. Hasil analisis uji statistik spearman rank dengan bantuan program SPSS pada taraf kesalahan 5 % dilakukan perhitungan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel terikat dengan hasil ada pengaruh penurunan nyeri punggung sebelum melaksanakan senam hamil dan sesudah melaksanakan senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III di puskesmas gebang Kabupaten langkat. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III \u0000Background: Low back pain during pregnancy reaches its peak at week 24 until delivery. Back pain is often exacerbated by the occurrence of backache or often referred to as long back pain. Backache was 45% of women at the time of pregnancy, they increased 69% at week 28 and almost stayed at that level. Complaints of back pain experienced by pregnant women certainly cannot be left alone. Purpose: to determine the effect of pregnancy exercise on lower back pain reduction in pregnant women in the second and third trimesters at the Gebang Health Center. Methods: This study uses an experimental research plan. Data collection uses a questionnaire. The data were processed by univariate analysis using descriptive statistics and bivariate analysis using the Chi-square test Results: From the results of the study, it can be seen that the decrease in lower back pain before carrying out pregnancy exercises and after carrying out pregnancy exercises is as many as 17 respondents or 53.1% with pain. before pregnancy exercise FPR-S number 4 (very painful) and after carrying out pregnancy exercise with pain according to FPR-S number 3 (more painful) as many as 13 respondents or 40.7% . The results of the statistical analysis of ","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124422461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Tarigan, Srilina Br.Pinem, A. Andriani, Median Jelita Lahagu, N. Devi
Latar Belakang:Berdasarkan data BKKBN, Hasil prevalensi KB di Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan Pasangan Usia Subur tahun 2013 mencapai angka 65,4% dengan metode KB yang IUD (4,7%). Hasil tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan hasil survei tahun 2009-2011 prevalensi KB cenderung tetap pada kisaran angka 67,5%. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui “Efektivitas Aroma Terapi Lavender untuk Mengurangi Kecemasan Pemasangan IUD Pada Akseptor KB IUD di Rumah Bersalin Kasih Ibu Sejati Kota Medan Tahun 2021.” Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Bersalin Kasih Ibu Sejati Kota Medan. Waktu penelitian ini berlangsung dari bulan April 2021 – September 2021.Metode: Jenis penelitian penelitian quasi eksperimen kuantitatif dengan rancangan posttest nonequivalent control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan untuk membandingkan hasil aromaterapi lavender dengan suatu kelompok kontrol yang serupa dalam mempengaruhi kecemasan akseptor KB IUD. Pada penelitian ini akan dilakukan post-test dengan menggunakan pengukuran kecemasan untuk membandingkan yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan Hasil: Untuk menguji keefektivan aroma terapi lavender dilakukan uji paired sample t test didapatkan hasil untuk P Value = 0,000 artinya p < 0,05, menyatakan bahwa Aroma Terapi Lavender Efektiv Untuk Mengurangi Kecemasan Pemasangan IUD Pada Akseptor KB IUD di Rumah Bersalin Kasih Ibu Sejati Kota Medan Tahun 2021.Kesimpulan: Disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan aromaterapi lavender saat pemasangan IUD untuk mengurangi kecemasan akseptor KB IUD. Background:Based on BKKBN data, the results of the prevalence of family planning in Indonesia based on the Monitoring Survey of Couples of Childbearing Age in 2013 reached 65.4% with the IUD (4.7%). This result decreased slightly when compared to the survey results in 2009-2011, the prevalence of family planning tends to remain in the range of 67.5%. The purpose of this study was to find out "The Effectiveness of Lavender Aromatherapy to Reduce IUD Insertion Anxiety in IUD Family Planning Acceptors at the Kasih True Mother Maternity Home in Medan City in 2021." This research has been carried out at the Mother True Love Maternity Home in Medan. The time of this research takes place from April 2021 - September 2021. Method: This type of research is a quantitative quasi-experimental research with a posttest nonequivalent control group design, namely a study conducted by giving a treatment to determine the symptoms or effects that arise as a result of the treatment given to compare the results of aromatherapy lavender with a control group that was similar in influencing the anxiety of IUD KB acceptors. In this study, a post-test was carried out using anxiety measurements to compare those who were treated and not treated. Results: To test the effectiveness of lavender arom
背景:根据BKKBN数据,2013年育龄夫妇监测结果为65.4%,采用节育方法(4.7%)。与2001年至2011年的调查相比,计划生育流行率略低,但调查结果往往保持在67.5%左右。这项研究的目的是确定“薰衣草疗法的香味在2021年在棉兰市真正的母爱产妇分娩中心降低节育焦虑的效果。”这项研究是在棉兰市一位真正的母亲之爱之家进行的。这项研究的时间是从2021年4月到2021年9月。方法:一种由非equivalent控制中心(quasi experiment experiment)设计而成的定量试验研究研究,该研究采用了一种方法,将薰衣草芳香疗法的症状或效果与影响节育焦虑的类似控制小组进行比较。post-test要做的这项研究,用测量焦虑得到待遇和待遇没有得到的结果进行了比较:为了测试效率薰衣草芳香疗法进行配对样本t检验测试得到了P Value =万的结果意味着P < 0。05)指出,香味Efektiv薰衣草疗法来减轻焦虑节育器避孕Akseptor节育器安装在家里真正的母爱棉兰市产2021年。结论:我们建议卫生工作者在安装节育期间提供薰衣草芳香疗法,以减少节育焦虑。背景:基于BKKBN数据,基于印尼家庭计划的最新结果,2013年以儿童监护年龄为基础的监检结果(4.7%)占了65%。在2008年至2011年进行调查结果时,这种结果被证明是轻微的。这项研究的目的是在2021年发现“我们家庭计划中对一位真正的母女在棉兰市的家庭计划中的有效做法”。这个研究被埋在一个真正的爱情母矿床里。这项研究的时间从2021年4月到2021年9月。方法:a这类型的研究是quantitative quasi-experimental research with a posttest nonequivalent控制集团设计,namely a study conducted by给治疗美国个重大symptoms或影响的rise百万之论点和薰衣草香薰治疗给不如the results of a集团控制焦虑》那是类似在influencing acceptors节育器避孕。在这项研究中,一项调查用焦虑的手段来补充那些被治疗而不是治疗的人。Results:测试《薰衣草香薰,显示其百万配对样本t检验是carried out, the Results为P Value =万,获得意义P < 0。05,stating那为Reducing焦虑节育器的薰衣草香薰是有效Insertion in节育器KB Home Acceptors at the真正的母爱,塞梅尔在棉兰市在2021年。结论:在IUD insertion中,为健康的工作人员提供薰衣草香精治疗,以减少节育计划的焦虑。
{"title":"Efektivitas Aroma Terapi Lavender Untuk Mengurangi Kecemasan Saat Pemasangan IUD Pada Akseptor KB IUD","authors":"E. Tarigan, Srilina Br.Pinem, A. Andriani, Median Jelita Lahagu, N. Devi","doi":"10.47134/inhis.v1i1.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.17","url":null,"abstract":"Latar Belakang:Berdasarkan data BKKBN, Hasil prevalensi KB di Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan Pasangan Usia Subur tahun 2013 mencapai angka 65,4% dengan metode KB yang IUD (4,7%). Hasil tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan hasil survei tahun 2009-2011 prevalensi KB cenderung tetap pada kisaran angka 67,5%. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui “Efektivitas Aroma Terapi Lavender untuk Mengurangi Kecemasan Pemasangan IUD Pada Akseptor KB IUD di Rumah Bersalin Kasih Ibu Sejati Kota Medan Tahun 2021.” Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Bersalin Kasih Ibu Sejati Kota Medan. Waktu penelitian ini berlangsung dari bulan April 2021 – September 2021.Metode: Jenis penelitian penelitian quasi eksperimen kuantitatif dengan rancangan posttest nonequivalent control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan untuk membandingkan hasil aromaterapi lavender dengan suatu kelompok kontrol yang serupa dalam mempengaruhi kecemasan akseptor KB IUD. Pada penelitian ini akan dilakukan post-test dengan menggunakan pengukuran kecemasan untuk membandingkan yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan Hasil: Untuk menguji keefektivan aroma terapi lavender dilakukan uji paired sample t test didapatkan hasil untuk P Value = 0,000 artinya p < 0,05, menyatakan bahwa Aroma Terapi Lavender Efektiv Untuk Mengurangi Kecemasan Pemasangan IUD Pada Akseptor KB IUD di Rumah Bersalin Kasih Ibu Sejati Kota Medan Tahun 2021.Kesimpulan: Disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan aromaterapi lavender saat pemasangan IUD untuk mengurangi kecemasan akseptor KB IUD. \u0000Background:Based on BKKBN data, the results of the prevalence of family planning in Indonesia based on the Monitoring Survey of Couples of Childbearing Age in 2013 reached 65.4% with the IUD (4.7%). This result decreased slightly when compared to the survey results in 2009-2011, the prevalence of family planning tends to remain in the range of 67.5%. The purpose of this study was to find out \"The Effectiveness of Lavender Aromatherapy to Reduce IUD Insertion Anxiety in IUD Family Planning Acceptors at the Kasih True Mother Maternity Home in Medan City in 2021.\" This research has been carried out at the Mother True Love Maternity Home in Medan. The time of this research takes place from April 2021 - September 2021. Method: This type of research is a quantitative quasi-experimental research with a posttest nonequivalent control group design, namely a study conducted by giving a treatment to determine the symptoms or effects that arise as a result of the treatment given to compare the results of aromatherapy lavender with a control group that was similar in influencing the anxiety of IUD KB acceptors. In this study, a post-test was carried out using anxiety measurements to compare those who were treated and not treated. Results: To test the effectiveness of lavender arom","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"1101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122914921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. S. Damanik, Parningotan Simanjuntak, Plora Novita Febrina Sinaga
Latar Belakang: Indikator BB/TB menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit atau karena menderita diare. Dalam keadaan demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi badannya dan anak menjadi kurus. Prevalensi nasional balita kurus adalah 7,4% dan balita sangat kurus adalah 6,2%. Tujuan: untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Pagurawan Tahun 2021. Metode: kualitatif dengan rancangan quasi eksperimen, 34 bayi umur 0-6 bulan,tehnik pengambilan data random sampling waktu penelitian desember sampai bulan mei 2021 dan analisi data dengan paired sample t test. Hasil: Adanya pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi sebelum dan sesudah melakukan pijat bayi dengan t hitung (6.610) > t tabel (2.0345). Kesimpulan: Terdapat pengaruh Pijat bayi mempengaruhi peningkatan berat badan pada bayi umur 0-6 bulan Background: The weight indicator describes nutritional status that is acute in nature as a result of conditions that last for a short time, such as decreased appetite due to illness or suffering from diarrhea. In such circumstances the child's weight will quickly drop so that it is no longer proportional to his height and the child becomes thin. The national prevalence of underweight toddlers is 7.4% and very thin toddlers is 6.2%.. Purpose: To determine the effect of infant massage on weight gain in infants aged 0-6 months at the Pagurawan Health Center in 2021. Methods: qualitative with a quasi design. experiment, 34 infants aged 0-6 months, random sampling data collection techniques during the study december to may 2021 and data analysis with paired sample t test. Results: There is an effect of baby massage on increasing baby's weight before and after doing baby massage with t count (6.610) > t table (2.0345). Conclusion: There is an effect of baby massage on weight gain in infants aged 0-6 months.
{"title":"Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Umur 0-6 Bulan","authors":"N. S. Damanik, Parningotan Simanjuntak, Plora Novita Febrina Sinaga","doi":"10.47134/inhis.v1i1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.15","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Indikator BB/TB menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit atau karena menderita diare. Dalam keadaan demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi badannya dan anak menjadi kurus. Prevalensi nasional balita kurus adalah 7,4% dan balita sangat kurus adalah 6,2%. Tujuan: untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Pagurawan Tahun 2021. Metode: kualitatif dengan rancangan quasi eksperimen, 34 bayi umur 0-6 bulan,tehnik pengambilan data random sampling waktu penelitian desember sampai bulan mei 2021 dan analisi data dengan paired sample t test. Hasil: Adanya pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi sebelum dan sesudah melakukan pijat bayi dengan t hitung (6.610) > t tabel (2.0345). Kesimpulan: Terdapat pengaruh Pijat bayi mempengaruhi peningkatan berat badan pada bayi umur 0-6 bulan \u0000Background: The weight indicator describes nutritional status that is acute in nature as a result of conditions that last for a short time, such as decreased appetite due to illness or suffering from diarrhea. In such circumstances the child's weight will quickly drop so that it is no longer proportional to his height and the child becomes thin. The national prevalence of underweight toddlers is 7.4% and very thin toddlers is 6.2%.. Purpose: To determine the effect of infant massage on weight gain in infants aged 0-6 months at the Pagurawan Health Center in 2021. Methods: qualitative with a quasi design. experiment, 34 infants aged 0-6 months, random sampling data collection techniques during the study december to may 2021 and data analysis with paired sample t test. Results: There is an effect of baby massage on increasing baby's weight before and after doing baby massage with t count (6.610) > t table (2.0345). Conclusion: There is an effect of baby massage on weight gain in infants aged 0-6 months.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123104340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Kecemasan bersalin merupakan penyebab kematian Ibu dan Bayi. Kecemasan bersalin dapat dikurangi dengan beberapa terapi penurunan kecemasan yaitu terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu solusi penurunan kecemasan masa bersalin adalah aroma terapi mawar.Tujuan: untuk mengetahui pengruh aromaterapi mawar terhadap tingkat kecemasan pada ibu persalinan kala I. Metode: . Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan non equivalent control group yang menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok control sebanyak 30 orang ibu bersalin, tehnik pengambilan data random sampling waktu penelitian April-Mei 2021 dan analisis untuk komparatif menarik berpasangan dua kelompok adalah Uji T berpasangan. Hasil: Adanya pengaruh aroma terapi mawar terhadap kecemasan ibu bersalin Kala I sebelum dan sesudah terapi aroma mawar P value (0.000) < α (0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh aroma terapi mawar terhadap kecemasan ibu bersalin Kala I. Background: Maternity anxiety is a cause of maternal and infant mortality. Maternity anxiety can be reduced by several anxiety-reducing therapies, namely pharmacological and non-pharmacological therapies. One solution to reduce anxiety during childbirth is aromatherapy roses. Objective: To determine the effect of aromatherapy roses on anxiety levels in the first stage of labor. Method:This study uses a non-equivalent control group design approach that uses a treatment group and a control group of 30 maternity mothers, the technique of data collection is random sampling during the April-May 2021 study and the analysis for comparatively interesting pairs of two groups is the paired T-test. Result: The effect of rose aroma therapy on maternal anxiety in the first stage before and after rose aroma therapy P value (0.000) < (0.05). Conclusion: There is an effect of rose aroma therapy on the anxiety of maternity mothers in fisrt stage.
{"title":"Pengaruh Aroma Terapi Mawar Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala I","authors":"Esteruli Simanullang, Linda Linda, Kamelia Sinaga","doi":"10.47134/inhis.v1i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.16","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kecemasan bersalin merupakan penyebab kematian Ibu dan Bayi. Kecemasan bersalin dapat dikurangi dengan beberapa terapi penurunan kecemasan yaitu terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu solusi penurunan kecemasan masa bersalin adalah aroma terapi mawar.Tujuan: untuk mengetahui pengruh aromaterapi mawar terhadap tingkat kecemasan pada ibu persalinan kala I. Metode: . Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan non equivalent control group yang menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok control sebanyak 30 orang ibu bersalin, tehnik pengambilan data random sampling waktu penelitian April-Mei 2021 dan analisis untuk komparatif menarik berpasangan dua kelompok adalah Uji T berpasangan. Hasil: Adanya pengaruh aroma terapi mawar terhadap kecemasan ibu bersalin Kala I sebelum dan sesudah terapi aroma mawar P value (0.000) < α (0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh aroma terapi mawar terhadap kecemasan ibu bersalin Kala I. \u0000Background: Maternity anxiety is a cause of maternal and infant mortality. Maternity anxiety can be reduced by several anxiety-reducing therapies, namely pharmacological and non-pharmacological therapies. One solution to reduce anxiety during childbirth is aromatherapy roses. Objective: To determine the effect of aromatherapy roses on anxiety levels in the first stage of labor. Method:This study uses a non-equivalent control group design approach that uses a treatment group and a control group of 30 maternity mothers, the technique of data collection is random sampling during the April-May 2021 study and the analysis for comparatively interesting pairs of two groups is the paired T-test. Result: The effect of rose aroma therapy on maternal anxiety in the first stage before and after rose aroma therapy P value (0.000) < (0.05). Conclusion: There is an effect of rose aroma therapy on the anxiety of maternity mothers in fisrt stage. \u0000 ","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121213586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang:Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs. Kekurangan gizi pada ibu nifas atau ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya.Gangguan pada bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan mata, tulang dan pertumbuhan dan pada ibu nifas akan memperlambat proses penyembuhan luka perineum. Bila ibu tidak memperoleh makanan dengan gizi yang seimbang dapat mengakibatkan ibu kekurangan gizi dan kekurangan darah dan ibu akan memberikan ASI dengan jumlah yang sedikit kurangnya pemenuhan gizi ibu nifas atau menyusui di sebabkan banyak faktor diantaranya adanya pantangan makan pada ibu nifas. Tujuan: Menganalisis hubungan Pengetahuan, Pendapatan dan Makanan Pantangan ibu dengan Pola makan pada Ibu Nifas. Metode: observasional kuantitatif kepada seluruh ibu nifas yang berkunjung di klinik bersalin Citra sebanyak 32 orang, Tekhnik sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil:ada hubungan pengetahuan dengan pola makan (p=0,019), ada hubungan pendapatan dengan pola makan ibu nifas (p=0,017), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pola makan (p = 0,3811). Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dan pendapatan dengan pola makan ibu nifas, sementara dukungan keluarga tidak berhubungan dengan pola makan ibu nifas. Background: In general, there was a decrease in maternal mortality during the period 1991-2015 from 390 to 305 per 100,000 live births. Although there is a tendency to decrease maternal mortality, the MDGs target that must be achieved is 102 per 100,000 live births in 2015. The results of the 2015 SUPAS show that the maternal mortality rate is three times higher than the MDGs target. Malnutrition in postpartum mothers or breastfeeding mothers causes health problems for mothers and their babies. Disturbances in babies are easy to get sick, susceptible to infection, lack of essential substances causes eye, bone and growth disorders and in postpartum mothers it will slow down the healing process of perineal wounds. If the mother does not get food with balanced nutrition, it can result in the mother being malnourished and lacking in blood and the mother will give breast milk in a small amount, the lack of fulfillment of nutrition for postpartum or breastfeeding mothers is caused by many factors, including dietary restrictions in postpartum mothers. Purpose: Analyzing the relationship between Knowledge, Income and Food Abstinence of Mothers with Diet in Postpartum Mothers. Methods: there is a relationship between knowledge and diet (p = 0.019), there is a relationship between income and
{"title":"Hubungan Pengetahuan, Pendapatan Dan Makanan Pantangan Dengan Pola Makan Pada Ibu Nifas","authors":"Lasria Simamora, Riska Susanti P, Deby Cintia Yun","doi":"10.47134/inhis.v1i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.20","url":null,"abstract":"Latar Belakang:Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs. Kekurangan gizi pada ibu nifas atau ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya.Gangguan pada bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan mata, tulang dan pertumbuhan dan pada ibu nifas akan memperlambat proses penyembuhan luka perineum. Bila ibu tidak memperoleh makanan dengan gizi yang seimbang dapat mengakibatkan ibu kekurangan gizi dan kekurangan darah dan ibu akan memberikan ASI dengan jumlah yang sedikit kurangnya pemenuhan gizi ibu nifas atau menyusui di sebabkan banyak faktor diantaranya adanya pantangan makan pada ibu nifas. Tujuan: Menganalisis hubungan Pengetahuan, Pendapatan dan Makanan Pantangan ibu dengan Pola makan pada Ibu Nifas. Metode: observasional kuantitatif kepada seluruh ibu nifas yang berkunjung di klinik bersalin Citra sebanyak 32 orang, Tekhnik sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil:ada hubungan pengetahuan dengan pola makan (p=0,019), ada hubungan pendapatan dengan pola makan ibu nifas (p=0,017), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pola makan (p = 0,3811). Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dan pendapatan dengan pola makan ibu nifas, sementara dukungan keluarga tidak berhubungan dengan pola makan ibu nifas. \u0000Background: In general, there was a decrease in maternal mortality during the period 1991-2015 from 390 to 305 per 100,000 live births. Although there is a tendency to decrease maternal mortality, the MDGs target that must be achieved is 102 per 100,000 live births in 2015. The results of the 2015 SUPAS show that the maternal mortality rate is three times higher than the MDGs target. Malnutrition in postpartum mothers or breastfeeding mothers causes health problems for mothers and their babies. Disturbances in babies are easy to get sick, susceptible to infection, lack of essential substances causes eye, bone and growth disorders and in postpartum mothers it will slow down the healing process of perineal wounds. If the mother does not get food with balanced nutrition, it can result in the mother being malnourished and lacking in blood and the mother will give breast milk in a small amount, the lack of fulfillment of nutrition for postpartum or breastfeeding mothers is caused \u0000by many factors, including dietary restrictions in postpartum mothers. Purpose: Analyzing the relationship between Knowledge, Income and Food Abstinence of Mothers with Diet in Postpartum Mothers. Methods: there is a relationship between knowledge and diet (p = 0.019), there is a relationship between income and","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126055541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Persalinan merupakan suatu proses yang alami yang akan berlangsung dengan sendirinya tetapi proses persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang mebahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Pada persalinan dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Berdasarkan data klinik, penyulit persalinan 87% kemungkinan bisa terjadi. Hasil tersebut berpotensi proses persalinan lebih lama dan lebih beresiko untuk terjadi kematian apabila tidak ditangani dengan tepat. Hal mengakibatkan beberapa mengalami trauma untuk hamil dan melahirkanlagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Metode: Jenis penelitian penelitian quasi eksperimental kuantitatif dengan rancangan one group post test with control yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan subjek eksperimen pada kelas eksperimen dan kelas control tidak dipilih secara acak. Hasil: Penelitian bahwa pengaruh kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok kontrol dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001, artinya p<0,05, menyatakan terdapat pengaruh kompres hangat dalam mengurangi nyeri pesalinan kala satu persalinan. Dan pengaruh massase efflurage terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan massase efflurage pada kelompok intervensi dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk pengurangan nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001 artinya p<0,05. Kesimpulan: Disarankan bagi petugas kesehatan melakukan kompres hangat dan massase efflurage untuk mengurangi rasa nyeri saat proses persalinan kala I fase aktif Background: Labor is a natural process that will take place by itself, but the process of childbirth in humans is at any time threatened with complications that endanger the mother and fetus so that it requires supervision, assistance and health services with adequate health facilities. In childbirth can cause trauma to the mother because of the pain she experiences. Based on clinical data, labor complications are 87% likely to occur. These results have the potential for a longer labor process and a higher risk of death if not handled properly. This resulted in some experiencing trauma to get pregnant and give birth again for fear of experiencing the same pain. Method: This type of research is a quantitative quasi-experimental research with a one group post test with control design, which is a study conducted with experimental subjects in the experimental class and the control class not chosen randomly. Results: The study that the effect of warm compresses on reducing labor pain in the first stage of the active phase before and after being given warm compresses in the control group and a paired sample t-test was carried out. the effect of warm compresses in redu
{"title":"Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dan Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan","authors":"Riska Susanti Pasaribu, Ridesman Ridesman, Deby Cyntia Yun, Mei Anita Hotmaida","doi":"10.47134/inhis.v1i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.18","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Persalinan merupakan suatu proses yang alami yang akan berlangsung dengan sendirinya tetapi proses persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang mebahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Pada persalinan dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Berdasarkan data klinik, penyulit persalinan 87% kemungkinan bisa terjadi. Hasil tersebut berpotensi proses persalinan lebih lama dan lebih beresiko untuk terjadi kematian apabila tidak ditangani dengan tepat. Hal mengakibatkan beberapa mengalami trauma untuk hamil dan melahirkanlagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Metode: Jenis penelitian penelitian quasi eksperimental kuantitatif dengan rancangan one group post test with control yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan subjek eksperimen pada kelas eksperimen dan kelas control tidak dipilih secara acak. Hasil: Penelitian bahwa pengaruh kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok kontrol dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001, artinya p<0,05, menyatakan terdapat pengaruh kompres hangat dalam mengurangi nyeri pesalinan kala satu persalinan. Dan pengaruh massase efflurage terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan massase efflurage pada kelompok intervensi dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk pengurangan nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001 artinya p<0,05. Kesimpulan: Disarankan bagi petugas kesehatan melakukan kompres hangat dan massase efflurage untuk mengurangi rasa nyeri saat proses persalinan kala I fase aktif \u0000Background: Labor is a natural process that will take place by itself, but the process of childbirth in humans is at any time threatened with complications that endanger the mother and fetus so that it requires supervision, assistance and health services with adequate health facilities. In childbirth can cause trauma to the mother because of the pain she experiences. Based on clinical data, labor complications are 87% likely to occur. These results have the potential for a longer labor process and a higher risk of death if not handled properly. This resulted in some experiencing trauma to get pregnant and give birth again for fear of experiencing the same pain. Method: This type of research is a quantitative quasi-experimental research with a one group post test with control design, which is a study conducted with experimental subjects in the experimental class and the control class not chosen randomly. Results: The study that the effect of warm compresses on reducing labor pain in the first stage of the active phase before and after being given warm compresses in the control group and a paired sample t-test was carried out. the effect of warm compresses in redu","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127113746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Parningotan Simanjuntak, Plora Novita Febrina Sinaga, N. S. Damanik, M. Simanjuntak
Latar Belakang: Kekurangan gizi selama kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan, pembentukan dan perkembangan organ serta fungsi organ janin menjadi kurang optimal dikhawatirkan akan terjadi cacat bawaan pada bayi yang dilahirkan bahkan bisa juga ukuran kepala bayi kecil karena kurangnya asupan gizi janin untuk perkembangan otak sehingga perkembangan otak tidak optimal. Tujuan: untuk mengidentifikasi Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Status Gizi Selama Kehamilan Trimester Pertama. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan sampel 30 ibu hamil waktu penelitian desember sampai bulan mei 2021 dan analisi data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Berdasarkan hasil uji chi-square didapat ada hubungan pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,000) ibu hamil dengan status gizi selama kehamilan trimester Pertama. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan status gizi selama kehamilan trimester pertama. Disarankan kepada ibu hamil agar memeriksakan serta mengontrol kehamilan kepada petugas kesehatan sehingga mengurangi resiko kekurangan gizi Background: Malnutrition during pregnancy will affect the growth, formation and development of organs and functions of the fetal organs to be less than optimal, it is feared that there will be congenital defects in babies born even the size of the baby's head is small due to lack of fetal nutrition for brain development so that brain development does not occur. optimally (Pujiastuti, 2015). Purpose: to identify the relationship between knowledge and attitudes of mothers with nutritional status during the first trimester of pregnancy. Methods: This type of research is quantitative with a cross sectional design with a sample of 30 pregnant women from December to May 2021 and data analysis using the Chi-square test. Results: Based on the results of the chi-square test, it was found that there was a relationship between knowledge (p=0.002) and attitudes (p=0.000) of pregnant women with nutritional status during the first trimester of pregnancy. Conclusion: There is a relationship between knowledge and attitudes of mothers with nutritional status during the first trimester of pregnancy. It is recommended for pregnant women to check and control their pregnancy to health workers so as to reduce the risk of malnutrition.
背景:怀孕期间营养不良会影响发育,胎儿器官的发育和功能会变得不太理想,可能会导致出生婴儿的遗传缺陷,甚至可能是小婴儿的头部缺陷,因为缺乏胎儿为大脑发育提供的营养,从而导致大脑发育不理想。目的:确定母亲在怀孕前三个月的知识和态度与营养状况的关系。方法:12月至2021年5月研究30名孕妇样本的定量研究类型,使用chi square测试数据。结果:根据chi-square测试得出的知识(p= 0.002)和态度(p= 10000)孕妇在怀孕前三个月的营养状况状况。结论:母亲的知识和态度与怀孕前三个月的营养状况有关。建议孕妇对卫生官员进行检查和控制妊娠,以减少营养不良的风险:期间Malnutrition怀孕会影响增长,编队and development》接上and functions of the fetal接上to be小于最佳,威尔是有feared that be congenital defects)》甚至在婴儿出生婴儿的头是要把小帐款(fetal营养的缺乏for brain开发那大脑发展确实不是occur。乐观(2015年阿修)。目的:确定在怀孕前三个月内具有无所知和母亲身份之间的关系。方法:这一类型的研究是用交叉设计的,从十二月到2021年,有30个怀孕妇女的样本,并使用chi square测试进行数据分析。建议:根据齐广场测试的结果,在怀孕前三个月,怀孕的妇女和怀孕的妇女之间有一种关系。结论:在怀孕的头三个月里,知识和母亲的文化和文化状态之间有一种关系。它要求怀孕妇女检查并控制她们的怀孕妇女,以便减少营养风险。
{"title":"Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Status Gizi Selama Kehamilan Trimester Pertama","authors":"Parningotan Simanjuntak, Plora Novita Febrina Sinaga, N. S. Damanik, M. Simanjuntak","doi":"10.47134/inhis.v1i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.14","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kekurangan gizi selama kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan, pembentukan dan perkembangan organ serta fungsi organ janin menjadi kurang optimal dikhawatirkan akan terjadi cacat bawaan pada bayi yang dilahirkan bahkan bisa juga ukuran kepala bayi kecil karena kurangnya asupan gizi janin untuk perkembangan otak sehingga perkembangan otak tidak optimal. Tujuan: untuk mengidentifikasi Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Status Gizi Selama Kehamilan Trimester Pertama. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan sampel 30 ibu hamil waktu penelitian desember sampai bulan mei 2021 dan analisi data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Berdasarkan hasil uji chi-square didapat ada hubungan pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,000) ibu hamil dengan status gizi selama kehamilan trimester Pertama. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan status gizi selama kehamilan trimester pertama. Disarankan kepada ibu hamil agar memeriksakan serta mengontrol kehamilan kepada petugas kesehatan sehingga mengurangi resiko kekurangan gizi \u0000Background: Malnutrition during pregnancy will affect the growth, formation and development of organs and functions of the fetal organs to be less than optimal, it is feared that there will be congenital defects in babies born even the size of the baby's head is small due to lack of fetal nutrition for brain development so that brain development does not occur. optimally (Pujiastuti, 2015). Purpose: to identify the relationship between knowledge and attitudes of mothers with nutritional status during the first trimester of pregnancy. Methods: This type of research is quantitative with a cross sectional design with a sample of 30 pregnant women from December to May 2021 and data analysis using the Chi-square test. Results: Based on the results of the chi-square test, it was found that there was a relationship between knowledge (p=0.002) and attitudes (p=0.000) of pregnant women with nutritional status during the first trimester of pregnancy. Conclusion: There is a relationship between knowledge and attitudes of mothers with nutritional status during the first trimester of pregnancy. It is recommended for pregnant women to check and control their pregnancy to health workers so as to reduce the risk of malnutrition.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132049925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}