Latar Belakang: Kehamilan dan persalinan merupakan siklus yang alami bagi perempuan, namun tetap memiliki resiko untuk terjadi komplikasi. Melakukan tindakan pencegahan tertentu di TM III dapat membantu untuk menghindari komplikasi, salah satunya dengan akupresur yang bertujuan memperlancar proses persalinan. Kejadian partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8%, di Indonesia sebesar 9%. Setiap kehamilan memiliki resiko dalam menhadapi persalinan, agar meminimalisir komplikasi partus lama maka intervensi akupresur untuk ibu hamil TM III diharapkan bisa menjadi solusi. Tujuan: Pemijatan pada akupoin LI-4 diharapkan mampu mempengaruhi peningkatan kontraksi, sehingga dapat mempercepat proses persalinan dan tanpa efek samping yang membahayakan. Metode: Tiga puluh enam ibu hamil TM III terbagi dalam 2 kelompok (18 perlakuan dan 18 kontrol) dengan rancang randomized control trial. Pada kelompok perlakuan dilakukan akupresure titik LI-4 sebanyak 2 kali sehari 30 pijatan selama 60 detik. Sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Diikuti proses kehamilannya hingga persalianan menggunakan lembar observasi dan partograf sebagai alat mengukur lamanya proses persalinan. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara efektifitas pemberian akupersure titik LI-4 dengan percepatan proses persalinan pada kelompok perlakuan dengan hasil uji Pearson Chi Square nilai Asymp. Sid(2-sided) 0,001 <0,05. Kesimpulan: Akupresure pada titik LI-4 efektif untuk memperlancar proses persalinan dibandingkan kelompok kontrol. Background: Pregnancy and childbirth are natural cycles for women, but there is still a risk of complications. Taking certain precautions in TM III can help to avoid complications, one of which is with acupressure which aims to expedite the delivery process. The incidence of prolonged labor in the world averages 8% causing maternal death and in Indonesia by 9%. Every pregnancy has risks in dealing with childbirth, in order to minimize complications of prolonged labor, acupressure intervention for TM III pregnant women is expected to be a solution. Purpose: Massage on the LI-4 acupoints is expected to be able to influence the onset and increase in contractions so that it is more effective in accelerating the delivery process without harmful side effects. Methods: Thirty-six TM III pregnant women were divided into 2 groups (18 treatments and 18 controls) with a randomized control trial design. In the treatment group, LI-4 point acupressure was performed 2 times a day, 30 massages for 60 seconds. While the control group did not receive treatment. Followed by the process of pregnancy until delivery using the observation sheet and partograph as a tool to measure the length of the labor process .Results: There is a significant relationship between the effectiveness of giving LI-4 point acupersure and the acceleration of the delivery process in the treatment group with the Pearson Chi Square test results of the Asymp value. Sid(2
拉塔-贝拉康(Latar Belakang):健康和持续发展是人们最关心的问题,也是最需要解决的问题。在 TM III 项目中,我们可以发现,在所有的培训机构中,只有一个培训中心能够提供专业的培训服务。按比例计算,全国的员工比例为 8%,印度尼西亚为 9%。许多国家的政府都在为提高生产力而努力,但是,要想最大限度地提高部分地区的生产力,就必须对 TM III 进行干预。说明:对 LI-4 型用户的管理可帮助他们建立联系,并提高他们对持久性和工作效率的认识。方法:通过随机对照试验,在 2 个实验组(18 个研究组和 18 个对照组)中对 TM III 进行了大量研究。对照组在 30 天后的第 2 个月和 60 天后的第 2 个月都有 LI-4 抗体。因此,控制杆可能会影响到钙的吸收。通过观察和分析,我们可以更好地了解这些项目。目标在每个学习小组中,LI-4 对学习成绩的影响与对持续学习能力的感知之间存在着明显的差异,这与皮尔逊-奇方差(Pearson Chi Square nilai Asymp.Sid (2-sided) 0,001 <0,05.Kesimpulan:在对照组中,对LI-4的检测结果是有效的。背景:怀孕和分娩是女性的自然周期:怀孕和分娩是女性的自然周期,但仍有发生并发症的风险。在 TM III 中采取某些预防措施有助于避免并发症,其中之一就是穴位按摩,其目的是加快分娩过程。世界上导致产妇死亡的产程延长发生率平均为 8%,而在印度尼西亚为 9%。每次怀孕都有分娩风险,为了最大限度地减少顺产并发症,TM III 孕妇的穴位按摩干预有望成为一种解决方案。目的:对LI-4穴位进行按摩有望影响宫缩的开始和增强,从而更有效地加速分娩过程,且不会产生有害的副作用。方法:采用随机对照试验设计,将 36 名 TM III 孕妇分为两组(18 名治疗组和 18 名对照组)。治疗组每天进行 2 次 LI-4 穴位按摩,每次 30 次,每次 60 秒。对照组不接受治疗。使用观察表和分娩出图作为测量分娩过程长短的工具,跟踪妊娠过程直至分娩:在治疗组中,给予 LI-4 点穴位按摩的效果与分娩过程的加速度之间有明显的关系,Pearson Chi Square 检验结果为 Asymp 值。Sid(双侧)0.001 <0.05。结论与对照组相比,在 LI-4 穴位进行指压能有效促进分娩过程。
{"title":"Pengaruh Akupresure LI4 Pada Ibu Hamil Trimester III Untuk Memperlancar Proses Persalinan","authors":"Tetty Rihardini, Suharti, dan Desy Tresiana, Akupresur LI-4, Ibu, Hamil Persalinan","doi":"10.47134/inhis.v2i2.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.50","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kehamilan dan persalinan merupakan siklus yang alami bagi perempuan, namun tetap memiliki resiko untuk terjadi komplikasi. Melakukan tindakan pencegahan tertentu di TM III dapat membantu untuk menghindari komplikasi, salah satunya dengan akupresur yang bertujuan memperlancar proses persalinan. Kejadian partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8%, di Indonesia sebesar 9%. Setiap kehamilan memiliki resiko dalam menhadapi persalinan, agar meminimalisir komplikasi partus lama maka intervensi akupresur untuk ibu hamil TM III diharapkan bisa menjadi solusi. Tujuan: Pemijatan pada akupoin LI-4 diharapkan mampu mempengaruhi peningkatan kontraksi, sehingga dapat mempercepat proses persalinan dan tanpa efek samping yang membahayakan. Metode: Tiga puluh enam ibu hamil TM III terbagi dalam 2 kelompok (18 perlakuan dan 18 kontrol) dengan rancang randomized control trial. Pada kelompok perlakuan dilakukan akupresure titik LI-4 sebanyak 2 kali sehari 30 pijatan selama 60 detik. Sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Diikuti proses kehamilannya hingga persalianan menggunakan lembar observasi dan partograf sebagai alat mengukur lamanya proses persalinan. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara efektifitas pemberian akupersure titik LI-4 dengan percepatan proses persalinan pada kelompok perlakuan dengan hasil uji Pearson Chi Square nilai Asymp. Sid(2-sided) 0,001 <0,05. Kesimpulan: Akupresure pada titik LI-4 efektif untuk memperlancar proses persalinan dibandingkan kelompok kontrol. Background: Pregnancy and childbirth are natural cycles for women, but there is still a risk of complications. Taking certain precautions in TM III can help to avoid complications, one of which is with acupressure which aims to expedite the delivery process. The incidence of prolonged labor in the world averages 8% causing maternal death and in Indonesia by 9%. Every pregnancy has risks in dealing with childbirth, in order to minimize complications of prolonged labor, acupressure intervention for TM III pregnant women is expected to be a solution. Purpose: Massage on the LI-4 acupoints is expected to be able to influence the onset and increase in contractions so that it is more effective in accelerating the delivery process without harmful side effects. Methods: Thirty-six TM III pregnant women were divided into 2 groups (18 treatments and 18 controls) with a randomized control trial design. In the treatment group, LI-4 point acupressure was performed 2 times a day, 30 massages for 60 seconds. While the control group did not receive treatment. Followed by the process of pregnancy until delivery using the observation sheet and partograph as a tool to measure the length of the labor process .Results: There is a significant relationship between the effectiveness of giving LI-4 point acupersure and the acceleration of the delivery process in the treatment group with the Pearson Chi Square test results of the Asymp value. Sid(2","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Lombok Barat, jumlah dan presentasi wanita menurut usia perkawinan pertama persentase yang cukup tinggi terjadi pada umur 16 – 19 tahun sebesar 47,22 %, umur 20 – 29 tahun sebesar 47,01 %, < 16 tahun sebesar 4, 27 % dan umur > 30 tahun sebesar 1, 50 % (BPS Lobar, 2020). Faktor penyebab pernikahan usia dini di NTB memang sangat kompleks diantaranya pemaksaan dari orang tua atau keluarga dan karena cinta. Sebagian besar remaja menikah belum mencukupi umur dan tidak mendapat ijin dari KUA sehingga kebanyakan menikah di bawah tangan atau lebih dikenal sebagai nikah siri.Tujuan: Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan reproduksi pra nikah terhdap tingkat pengetahuan remaja. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pre post one grup test design, dengan jumlah sampel sebanyak 30 remaja. Hasil: Terdapat pengaruh edukasi pra nikah dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Kesimpulan: Edukasi pra nikah mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pra nikah. Background: In West Nusa Tenggara Province, especially West Lombok Regency, the number and presentation of women according to the age of first marriage is quite high, at the age of 16 - 19 years at 47.22%, at the age of 20 - 29 years at 47.01%, < 16 years old is 4.27% and age > 30 years is 1.50% (BPS Lobar, 2020). The factors causing early marriage in NTB are very complex, including coercion from parents or family and because of love. Most teenagers who marry are not old enough and do not have permission from the KUA, so most of them marry under the hand, better known as unregistered marriages. Objective: This research analyzes the effect of pre-marital reproductive health education on teenagers' knowledge levels. Method: The research method was pre-experimental with a pre-post one group test design, with a sample size of 30 teenagers. Results: There is an influence of premarital education in increasing teenagers' knowledge. Conclusion: Pre-marital education can increase teenagers' knowledge about pre-marital reproduction health.
{"title":"Pengaruh Edukasi Kesehatan Reproduksi Pra Nikah Pada Peningkatan Pengetahuan Remaja Untuk Pencegahan Stunting","authors":"K. Yamin, Intan Gumilang Pratiwi","doi":"10.47134/inhis.v2i2.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.53","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Lombok Barat, jumlah dan presentasi wanita menurut usia perkawinan pertama persentase yang cukup tinggi terjadi pada umur 16 – 19 tahun sebesar 47,22 %, umur 20 – 29 tahun sebesar 47,01 %, < 16 tahun sebesar 4, 27 % dan umur > 30 tahun sebesar 1, 50 % (BPS Lobar, 2020). Faktor penyebab pernikahan usia dini di NTB memang sangat kompleks diantaranya pemaksaan dari orang tua atau keluarga dan karena cinta. Sebagian besar remaja menikah belum mencukupi umur dan tidak mendapat ijin dari KUA sehingga kebanyakan menikah di bawah tangan atau lebih dikenal sebagai nikah siri.Tujuan: Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan reproduksi pra nikah terhdap tingkat pengetahuan remaja. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pre post one grup test design, dengan jumlah sampel sebanyak 30 remaja. Hasil: Terdapat pengaruh edukasi pra nikah dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Kesimpulan: Edukasi pra nikah mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pra nikah. Background: In West Nusa Tenggara Province, especially West Lombok Regency, the number and presentation of women according to the age of first marriage is quite high, at the age of 16 - 19 years at 47.22%, at the age of 20 - 29 years at 47.01%, < 16 years old is 4.27% and age > 30 years is 1.50% (BPS Lobar, 2020). The factors causing early marriage in NTB are very complex, including coercion from parents or family and because of love. Most teenagers who marry are not old enough and do not have permission from the KUA, so most of them marry under the hand, better known as unregistered marriages. Objective: This research analyzes the effect of pre-marital reproductive health education on teenagers' knowledge levels. Method: The research method was pre-experimental with a pre-post one group test design, with a sample size of 30 teenagers. Results: There is an influence of premarital education in increasing teenagers' knowledge. Conclusion: Pre-marital education can increase teenagers' knowledge about pre-marital reproduction health.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"238 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
L. Surbakti, Kismi Asih Adhetia, E. Tarigan, Oni Kurnia, Oktaviani
Latar Belakang: Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan suatu kesempatan yang diberikan kepada bayi segera setelah bayi itu lahir. Di Indonesia sendiri persentase proses mulai mendapat ASI kurang dari satu jam Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi sebesar 42,7%. Persentase proses mulai mendapat ASI antara usia 0-5 bulan sebesar 54,0%. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Provinsi Sumatra Utara Utara tahun 2016 sebesar 30,3%.Tujuan: Untuk Mengevaluasi Edukasi Laktasi Prenatal untuk Meningkatkan Praktik Inisiasi Menyusui Dini. Metode: Peneliti menggunakan jenis kuantitatif design dengan penelitian quasi eksperimen kuantitatif dan rancangan posttest nonequivalent with control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan untuk membandingkan hasil pemberian edukasi laktasi prenatal pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan suatu kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang ibu hamil Trimester III, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil: Distribusi frekuensi praktik inisiasi menyusui dini pada kelompok kontrol mayoritas ibu tidak berhasil melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini yaitu 17 (70,9 %) dengan mean 1,71. Distribusi frekuensi praktik inisiasi menyusui dini pada kelompok intervensi mayoritas ibu berhasil melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini yaitu 18 (75,0 %) dengan mean 1,25. Analisis bivariat dilakukan uji Mann-Whitney didapatkan hasil untuk P Value = 0,002 artinya p < 0,05. Kesimpulan: Edukasi Laktasi Prenatal terbukti dapat meningkatkan praktik inisiasi menyusui dini. Diharapkan bagi Pimpinan Puskesmas agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi manfaat Edukasi Laktasi Prenatal terbukti dapat meningkatkan praktik inisiasi menyusui dini. Background: Early Breastfeeding Initiation (IMD) is an opportunity given to babies from birth. In Indonesia, the rate of breastfeeding initiation in one hour of early initiation of breastfeeding (IMD) in infants is 42.7%. The initiation rate of breastfeeding from 0 to 5 months is 54.0%. The early breastfeeding implementation rate (IMD) in North Sumatra Province 2016 was 30.3%. Purpose: To evaluate the practice of early breastfeeding initiation to improve prenatal lactation education. Methods: Researchers used a quantitative design with quasi-experimental quantitative research and post-test, which is not the same as the control group design, namely a study conducted while being treated to explore the symptoms or effects that occur during treatment. provided to compare the outcomes of prenatal lactation education in the treatment group versus the control group without any treatment intervention. The sample of this study was 48 third-trimester pregnant women, with the sampling technique being intentional sampling. Results: The frequency distribution of early breastfeeding practices in
背景:早期开始母乳喂养(IMD)是指在婴儿出生后立即给予婴儿母乳喂养的机会。 仅在印度尼西亚,婴儿在不到一小时的早期开始母乳喂养(IMD)过程中开始吃母乳的比例为42.7%。 0-5个月婴儿开始母乳喂养的比例为54.0%。2016年,北苏门答腊省早期母乳喂养(IMD)的实施率为30.3%:评估产前哺乳教育以改善早期母乳喂养启动实践。方法:研究人员采用了定量准实验研究法和对照组后测非等效设计,即通过给予某种治疗来确定因给予治疗而产生的症状或效果,从而比较治疗组与未给予干预的对照组提供产前哺乳教育的结果。本研究的样本为 48 名怀孕三个月的孕妇,抽样技术采用目的性抽样。研究结果从对照组早期母乳喂养实践的频率分布来看,大多数母亲没有成功实施早期母乳喂养,即 17 人(70.9%),平均值为 1.71。干预组中早期母乳喂养实践的频率分布,大多数母亲成功实施了早期母乳喂养,即 18 人(75.0%),平均值为 1.25。进行曼-惠特尼检验的双变量分析得出的结果为 P 值 = 0.002,即 P < 0.05。结论事实证明,产前母乳喂养教育可改善早期母乳喂养的实践。产前哺乳教育已被证明可改善早期母乳喂养的实践,因此,希望乡领导应与卫生工作者合作,宣传产前哺乳教育的益处。背景:早期母乳喂养(IMD)是婴儿从出生起就获得的机会。在印度尼西亚,婴儿在一小时内开始母乳喂养(IMD)的比率为 42.7%。0至5个月的母乳喂养启动率为54.0%。2016 年北苏门答腊省的早期母乳喂养实施率(IMD)为 30.3%。目的评估早期母乳喂养的启动实践,以改进产前哺乳教育。方法:研究人员采用了准实验定量研究和后测的定量设计,这与对照组设计不同,即在接受治疗的同时进行研究,探讨治疗过程中出现的症状或效果。提供的是比较治疗组与未接受任何治疗干预的对照组产前哺乳教育的结果。本研究的样本为 48 名怀孕三个月的孕妇,抽样技术为有意抽样。研究结果在对照组中,大多数未能开始早期母乳喂养的母亲的早期母乳喂养实践频率分布为 17(70.9%),平均值为 1.71。干预组中大多数成功进行早期母乳喂养的母亲的早期母乳喂养实践频率分布为 18(75.0%),平均为 1.25。使用 Mann-Whitney 检验法进行双变量分析,得出 P 值 = 0.002,即 P < 0.05。结论事实证明,产前哺乳教育可以改善早期母乳喂养的实践。希望乡政府的领导能与卫生工作者合作,向社会宣传产前哺乳教育的益处,因为事实证明,产前哺乳教育能改善早期母乳喂养的做法。
{"title":"Edukasi Laktasi Prenatal Untuk Meningkatkan Praktik Inisiasi Menyusu Dini","authors":"L. Surbakti, Kismi Asih Adhetia, E. Tarigan, Oni Kurnia, Oktaviani","doi":"10.47134/inhis.v2i2.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.46","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan suatu kesempatan yang diberikan kepada bayi segera setelah bayi itu lahir. Di Indonesia sendiri persentase proses mulai mendapat ASI kurang dari satu jam Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi sebesar 42,7%. Persentase proses mulai mendapat ASI antara usia 0-5 bulan sebesar 54,0%. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Provinsi Sumatra Utara Utara tahun 2016 sebesar 30,3%.Tujuan: Untuk Mengevaluasi Edukasi Laktasi Prenatal untuk Meningkatkan Praktik Inisiasi Menyusui Dini. Metode: Peneliti menggunakan jenis kuantitatif design dengan penelitian quasi eksperimen kuantitatif dan rancangan posttest nonequivalent with control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan untuk membandingkan hasil pemberian edukasi laktasi prenatal pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan suatu kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang ibu hamil Trimester III, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil: Distribusi frekuensi praktik inisiasi menyusui dini pada kelompok kontrol mayoritas ibu tidak berhasil melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini yaitu 17 (70,9 %) dengan mean 1,71. Distribusi frekuensi praktik inisiasi menyusui dini pada kelompok intervensi mayoritas ibu berhasil melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini yaitu 18 (75,0 %) dengan mean 1,25. Analisis bivariat dilakukan uji Mann-Whitney didapatkan hasil untuk P Value = 0,002 artinya p < 0,05. Kesimpulan: Edukasi Laktasi Prenatal terbukti dapat meningkatkan praktik inisiasi menyusui dini. Diharapkan bagi Pimpinan Puskesmas agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi manfaat Edukasi Laktasi Prenatal terbukti dapat meningkatkan praktik inisiasi menyusui dini. Background: Early Breastfeeding Initiation (IMD) is an opportunity given to babies from birth. In Indonesia, the rate of breastfeeding initiation in one hour of early initiation of breastfeeding (IMD) in infants is 42.7%. The initiation rate of breastfeeding from 0 to 5 months is 54.0%. The early breastfeeding implementation rate (IMD) in North Sumatra Province 2016 was 30.3%. Purpose: To evaluate the practice of early breastfeeding initiation to improve prenatal lactation education. Methods: Researchers used a quantitative design with quasi-experimental quantitative research and post-test, which is not the same as the control group design, namely a study conducted while being treated to explore the symptoms or effects that occur during treatment. provided to compare the outcomes of prenatal lactation education in the treatment group versus the control group without any treatment intervention. The sample of this study was 48 third-trimester pregnant women, with the sampling technique being intentional sampling. Results: The frequency distribution of early breastfeeding practices in","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baiq Ayu Ristiani, Retno Wahyuningsih, Suhaema, Ni Ketut, Sri Sulendri, Konseling Gizi
Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit kronis ketika kadar glukosa dalam tubuh melebihi batas normal. Salah satu penyebab gula darah yang tinggi adalah pola makan yang salah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien terhadap makanan dalam hal ini pasien perlu mendapatkan sesi konseling gizi yang memiliki tujuan untuk membantu pasien dalam mengambil keputusan, termasuk dalam mengatur pola makan yang mematuhi prinsip 3J (jumlah, jadwal, dan jenis). Penting juga untuk mempertimbangkan prinsip keragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, serta menjaga berat badan yang seimbang dalam memenuhi kebutuhan gizi. sehingga asupan makan pasien menjadi lebih baik. Tujuan Penelitian : Mengetahui gambaran asupan makan pasien Diabetes Melitus Tipe 2 usai menjalani sesi konseling gizi selama masa perawatan di ruang rawat inap. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode deskriptif observasional untuk mengkaji tentang gambaran asupan makan pasien yang menderita diabetes melitus tipe 2 setelah menjalani sesi konseling gizi selama masa perawatan di ruang rawat inap. Hasil : Tingkat konsumsi Ny. B memiliki rata-rata energi yaitu 759,7 kkal, protein 45,4 gram, lemak 25,2 gram, dan karbohidrat 94,5 gram. Ny.S rata-rata energi yaitu 912,4 kkal, protein52,6 gram, lemak 26,1 gram, dan karbohidrat 150,7 gram dan Ny. K rata-rata tingkat konsumsi energi yaitu 822 kkal, protein 46,7 gram, lemak 25,9 gram, dan karbohidrat 106,8 gram. Kesimpulan : Setelah mendapatkan konseling gizi, pengetahuan pasien menjadi lebih baik dalam hal memilih makanan yang ditunjukkan dengan hasil identifikasi asupan makan pasien Ny. B dan N. S memiliki rata-rata asupan makan baik. Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease when glucose levels in the body exceed normal limits. One of the causes of high blood sugar is an incorrect eating pattern caused by the patient's lack of knowledge about food, in this case, the patient needs to receive a nutritional counseling session which aims to help the patient make decisions, including managing a diet that adheres to the 3J principles (quantity, schedule, and type). It is also essential to consider the principles of food diversity, physical activity, healthy living behavior, and maintaining a balanced body weight to meet nutritional needs. So that the patient's food intake becomes better. Research Objective: To determine the description of food intake of Type 2 Diabetes Mellitus patients after undergoing nutritional counseling sessions during the treatment period in the inpatient room. Research Method: The study used a descriptive observational method to examine the description of the food intake of patients suffering from type 2 diabetes mellitus after undergoing nutritional counseling sessions during the treatment period in the inpatient room. Results: Mrs. B has an average energy of 759.7 kcal, 45.4 grams of protein, 25.2 grams of fat, and 94.5 grams of carbohydrates. Mrs. S's average energy is 912.4 kcal,
{"title":"Asupan Makan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Setelah Mendapatkan Konseling Gizi","authors":"Baiq Ayu Ristiani, Retno Wahyuningsih, Suhaema, Ni Ketut, Sri Sulendri, Konseling Gizi","doi":"10.47134/inhis.v2i2.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.55","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit kronis ketika kadar glukosa dalam tubuh melebihi batas normal. Salah satu penyebab gula darah yang tinggi adalah pola makan yang salah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien terhadap makanan dalam hal ini pasien perlu mendapatkan sesi konseling gizi yang memiliki tujuan untuk membantu pasien dalam mengambil keputusan, termasuk dalam mengatur pola makan yang mematuhi prinsip 3J (jumlah, jadwal, dan jenis). Penting juga untuk mempertimbangkan prinsip keragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, serta menjaga berat badan yang seimbang dalam memenuhi kebutuhan gizi. sehingga asupan makan pasien menjadi lebih baik. Tujuan Penelitian : Mengetahui gambaran asupan makan pasien Diabetes Melitus Tipe 2 usai menjalani sesi konseling gizi selama masa perawatan di ruang rawat inap. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode deskriptif observasional untuk mengkaji tentang gambaran asupan makan pasien yang menderita diabetes melitus tipe 2 setelah menjalani sesi konseling gizi selama masa perawatan di ruang rawat inap. Hasil : Tingkat konsumsi Ny. B memiliki rata-rata energi yaitu 759,7 kkal, protein 45,4 gram, lemak 25,2 gram, dan karbohidrat 94,5 gram. Ny.S rata-rata energi yaitu 912,4 kkal, protein52,6 gram, lemak 26,1 gram, dan karbohidrat 150,7 gram dan Ny. K rata-rata tingkat konsumsi energi yaitu 822 kkal, protein 46,7 gram, lemak 25,9 gram, dan karbohidrat 106,8 gram. Kesimpulan : Setelah mendapatkan konseling gizi, pengetahuan pasien menjadi lebih baik dalam hal memilih makanan yang ditunjukkan dengan hasil identifikasi asupan makan pasien Ny. B dan N. S memiliki rata-rata asupan makan baik. Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease when glucose levels in the body exceed normal limits. One of the causes of high blood sugar is an incorrect eating pattern caused by the patient's lack of knowledge about food, in this case, the patient needs to receive a nutritional counseling session which aims to help the patient make decisions, including managing a diet that adheres to the 3J principles (quantity, schedule, and type). It is also essential to consider the principles of food diversity, physical activity, healthy living behavior, and maintaining a balanced body weight to meet nutritional needs. So that the patient's food intake becomes better. Research Objective: To determine the description of food intake of Type 2 Diabetes Mellitus patients after undergoing nutritional counseling sessions during the treatment period in the inpatient room. Research Method: The study used a descriptive observational method to examine the description of the food intake of patients suffering from type 2 diabetes mellitus after undergoing nutritional counseling sessions during the treatment period in the inpatient room. Results: Mrs. B has an average energy of 759.7 kcal, 45.4 grams of protein, 25.2 grams of fat, and 94.5 grams of carbohydrates. Mrs. S's average energy is 912.4 kcal,","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ani Kurniati, Kismi Asih Adethia, E. Tarigan, Elni Arizona Hutagaol, E. Safitri
Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung dari kasus kematian ibu, dimana anemia merupakan keadaan yang timbul sebelum atau selama hamil yang di perburuk oleh kehamilan yang fisiologis. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9 % pada tahun 2019. Tujuan: Untuk mengetahui Efektivitas Jus Buah Bit dan Kurma Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan di Puskesmas Namu Trasi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif design dengan penelitian quasi eksperimen kuantitatif dengan rancangan pretest posttest nonequivalent with control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan untuk membandingkan hasil pemberian jus buah bit dan kurma pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan suatu kelompok kontrol yang diberikan intervensi konvensional dalam mengurangi anemia pada kehamilan. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Mann-Whitney pada kedua kelompok didapatkan hasil untuk P Value = 0,000 artinya p < 0,05, menyatakan bahwa Jus Buah Bit dan Kurma efektiv Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan di Puskesmas Namu Trasi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2023. Kesimpulan: Jus Buah Bit dan Kurma efektiv Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan di Puskesmas Namu Trasi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2023. Diharapkan bagi Pimpinan Puskesmas Namu Trasi agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi manfaat buah bit dan kurma untuk mencegah terjadinya anemia khususnya pada ibu hamil. Background: Anemia is an indirect cause of maternal death, where anemia is a condition that occurs before or during pregnancy which is exacerbated by a physiological pregnancy. Based on data from the Indonesian Health Profile for 2021, the incidence of anemia in pregnant women in Indonesia is still relatively high, namely 48.9% in 2019. Purpose: To determine the effectiveness of beet juice and dates to treat anemia in pregnancy at the Namu Trasi Health Center, Sei Bingai District Langkat Regency in 2023. Method: This type of research uses a quantitative research type design with quasi-experimental quantitative research with a nonequivalent pretest posttest control group design, namely a study conducted by giving treatment to find out the symptoms or effects that arise as a result of the treatment given to compare the results of giving beet juice and dates in the treatment group compared to the control group which provided conventional interventions in reducing anemia in pregnancy. Results: Based on the results of bivariate analysis with the Mann-Whitney test in both groups, the results obtained for P-Value = 0.000, meaning p <0.05, stated that beet juice and dates are effective for treating anemia in pregnancy at the
背景:贫血是导致孕产妇死亡的间接原因之一,贫血是一种在怀孕前或怀孕期间出现的病症,生理妊娠会加剧贫血。根据 2021 年印尼健康概况的数据,印尼孕妇贫血的发生率仍然较高,2019 年为 48.9%。目标:确定 2023 年兰卡县 Sei Bingai 区 Puskesmas Namu Trasi 的甜菜根和椰枣汁对克服妊娠贫血的效果。研究方法:这种类型的研究采用定量研究设计和定量准实验研究法,前测后测非等效设计和对照组,即通过给予治疗来确定治疗后产生的症状或效果,比较给予甜菜果汁和椰枣治疗组与给予常规干预的对照组在减少孕期贫血方面的结果。结果:根据对两组进行曼-惠特尼检验的双变量分析结果,P 值 = 0.000 表示 p < 0.05,说明甜菜果汁和红枣对 2023 年 Sei Bingai Langkat 地区 Puskesmas Namu Trasi 县克服妊娠贫血症有效。结论甜菜果汁和红枣对 2023 年朗卡特行政区 Sei Bingai 县 Namu Trasi 保健中心克服妊娠贫血症很有效。希望 Namu Trasi 卫生中心的领导能与卫生工作者合作,向社会宣传甜菜根和椰枣对预防贫血(尤其是孕妇贫血)的益处。背景:贫血是孕产妇死亡的间接原因之一,贫血是指怀孕前或怀孕期间出现的症状,而生理妊娠会加剧贫血。根据《2021 年印度尼西亚健康概况》的数据,印度尼西亚孕妇贫血的发生率仍然较高,2019 年为 48.9%。目的是确定 2023 年在 Sei Bingai District Langkat Regency 的 Namu Trasi 健康中心使用甜菜汁和红枣治疗妊娠贫血的效果。研究方法:此类研究采用准实验定量研究类型设计,采用非等效前测后测对照组设计,即通过给予治疗进行研究,找出因给予治疗而产生的症状或效果,比较在治疗组中给予甜菜汁和红枣与提供常规干预措施的对照组在减少孕期贫血方面的结果。结果:根据对两组进行曼-惠特尼(Mann-Whitney)检验的双变量分析结果,P 值 = 0.000,即 P < 0.05,说明甜菜汁和红枣对治疗 2023 年朗卡特县 Sei Bingai 区 Namu Trasi 保健中心的妊娠贫血症有效。结论甜菜汁和红枣汁对 2023 年朗卡特县 Sei Bingai 区 Namu Trasi 保健中心的妊娠贫血症治疗有效。希望 Namu Trasi 卫生中心的领导与卫生工作者共同努力,向社会宣传甜菜和红枣的益处,以预防贫血症,尤其是孕妇贫血症。
{"title":"Efektivitas Jus Buah Bit Dan Kurma Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan","authors":"Ani Kurniati, Kismi Asih Adethia, E. Tarigan, Elni Arizona Hutagaol, E. Safitri","doi":"10.47134/inhis.v2i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.45","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung dari kasus kematian ibu, dimana anemia merupakan keadaan yang timbul sebelum atau selama hamil yang di perburuk oleh kehamilan yang fisiologis. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9 % pada tahun 2019. Tujuan: Untuk mengetahui Efektivitas Jus Buah Bit dan Kurma Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan di Puskesmas Namu Trasi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif design dengan penelitian quasi eksperimen kuantitatif dengan rancangan pretest posttest nonequivalent with control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan untuk membandingkan hasil pemberian jus buah bit dan kurma pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan suatu kelompok kontrol yang diberikan intervensi konvensional dalam mengurangi anemia pada kehamilan. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Mann-Whitney pada kedua kelompok didapatkan hasil untuk P Value = 0,000 artinya p < 0,05, menyatakan bahwa Jus Buah Bit dan Kurma efektiv Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan di Puskesmas Namu Trasi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2023. Kesimpulan: Jus Buah Bit dan Kurma efektiv Untuk Mengatasi Anemia Pada Kehamilan di Puskesmas Namu Trasi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2023. Diharapkan bagi Pimpinan Puskesmas Namu Trasi agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi manfaat buah bit dan kurma untuk mencegah terjadinya anemia khususnya pada ibu hamil. Background: Anemia is an indirect cause of maternal death, where anemia is a condition that occurs before or during pregnancy which is exacerbated by a physiological pregnancy. Based on data from the Indonesian Health Profile for 2021, the incidence of anemia in pregnant women in Indonesia is still relatively high, namely 48.9% in 2019. Purpose: To determine the effectiveness of beet juice and dates to treat anemia in pregnancy at the Namu Trasi Health Center, Sei Bingai District Langkat Regency in 2023. Method: This type of research uses a quantitative research type design with quasi-experimental quantitative research with a nonequivalent pretest posttest control group design, namely a study conducted by giving treatment to find out the symptoms or effects that arise as a result of the treatment given to compare the results of giving beet juice and dates in the treatment group compared to the control group which provided conventional interventions in reducing anemia in pregnancy. Results: Based on the results of bivariate analysis with the Mann-Whitney test in both groups, the results obtained for P-Value = 0.000, meaning p <0.05, stated that beet juice and dates are effective for treating anemia in pregnancy at the ","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang baru lahir. Berdasarkan data WHO tahun 2015 hanya 44 persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi dibawah usia enam bulan masih disusui secara esklusif. Tujuan: Untuk Mengevaluasi Peningkatan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif dengan Audiovisual. Metode: Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan Quasi eksperimen dengan rancangan design penelitian pretest posttest with control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil Trimester III pada bulan April berjumlah 48 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang ibu hamil Trimester III, tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling. Hasil: Distribusi frekuensi motivasi ibu hamil dalam memberikan ASI Eksklusif pada kelompok kontrol pretest mayoritas rendah yaitu 14 (58,3 %) dengan mean 2,4583 dan pengukuran saat postest mayoritas tetap memiliki motivasi yang rendah yaitu 12 (50,0 %) dengan mean 2,3333. Distribusi frekuensi motivasi ibu hamil dalam memberikan ASI Eksklusif pada kelompok intervensi pretest mayoritas rendah yaitu 11 (45,8 %) dengan mean 2,2500 dan pengukuran saat postest mayoritas ibu hamil memiliki motivasi yang tinggi yaitu menjadi 13 (27,1 %) dengan mean 1,5417. Untuk analisis bivariat dilakukan uji Mann-Whitney diperoleh hasil untuk P Value = 0,000 artinya p < 0,05. Kesimpulan: Audiovisual dapat meningkatkan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif. Diharapkan bagi Pimpinan Puskesmas agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi manfaat Audiovisual yang dapat meningkatkan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif. Background: According to WHO data for 2015, only 44% of babies worldwide are Breast Milk within the first hour after birth, and some babies under the age of 6 months are still exclusively Breast Milk. Purpose : Evaluation of increased motivation of pregnant women in giving exclusive Breast Milk audiovisually. Method: This type of research is a quantitative study with a quasi-experimental design with a pretest and posttest design with a control group design. The population of this study was third trimester pregnant women in April totaling 48 people. The sample in this study was 48 third trimester pregnant women, the sampling technique was carried out by purposive sampling technique. Results: The frequency distribution of the motivation of exclusive Breast Milk pregnant women according to the pretest control group was the majority low, namely 14 (58.3%) with a mean of 2.4583 and measurements during the posttest, the majority still had low motivation, namely 12 (50.0%) with a standard of 2, 3333. The frequency distribution of cause for exclusive Breast Milk in the pretest intervention group is primarily low, namely 11 (45.8%) with a mean of 2.2500 and measurements during the post-test, the majority of pregnant wome
{"title":"Peningkatan Motivasi Ibu Hamil Trimester III Dalam Memberikan Asi Eksklusif Dengan Audiovisual","authors":"Rime Listia Tarigan, Kismiasih Adethia, Siti Nurmawan Sinaga, E. Tarigan, Indri Heni Damanik","doi":"10.47134/inhis.v2i2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.47","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang baru lahir. Berdasarkan data WHO tahun 2015 hanya 44 persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi dibawah usia enam bulan masih disusui secara esklusif. Tujuan: Untuk Mengevaluasi Peningkatan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif dengan Audiovisual. Metode: Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan Quasi eksperimen dengan rancangan design penelitian pretest posttest with control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil Trimester III pada bulan April berjumlah 48 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang ibu hamil Trimester III, tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling. Hasil: Distribusi frekuensi motivasi ibu hamil dalam memberikan ASI Eksklusif pada kelompok kontrol pretest mayoritas rendah yaitu 14 (58,3 %) dengan mean 2,4583 dan pengukuran saat postest mayoritas tetap memiliki motivasi yang rendah yaitu 12 (50,0 %) dengan mean 2,3333. Distribusi frekuensi motivasi ibu hamil dalam memberikan ASI Eksklusif pada kelompok intervensi pretest mayoritas rendah yaitu 11 (45,8 %) dengan mean 2,2500 dan pengukuran saat postest mayoritas ibu hamil memiliki motivasi yang tinggi yaitu menjadi 13 (27,1 %) dengan mean 1,5417. Untuk analisis bivariat dilakukan uji Mann-Whitney diperoleh hasil untuk P Value = 0,000 artinya p < 0,05. Kesimpulan: Audiovisual dapat meningkatkan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif. Diharapkan bagi Pimpinan Puskesmas agar bekerjasama dengan tenaga kesehatan dalam melakukan sosialisasi manfaat Audiovisual yang dapat meningkatkan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif. Background: According to WHO data for 2015, only 44% of babies worldwide are Breast Milk within the first hour after birth, and some babies under the age of 6 months are still exclusively Breast Milk. Purpose : Evaluation of increased motivation of pregnant women in giving exclusive Breast Milk audiovisually. Method: This type of research is a quantitative study with a quasi-experimental design with a pretest and posttest design with a control group design. The population of this study was third trimester pregnant women in April totaling 48 people. The sample in this study was 48 third trimester pregnant women, the sampling technique was carried out by purposive sampling technique. Results: The frequency distribution of the motivation of exclusive Breast Milk pregnant women according to the pretest control group was the majority low, namely 14 (58.3%) with a mean of 2.4583 and measurements during the posttest, the majority still had low motivation, namely 12 (50.0%) with a standard of 2, 3333. The frequency distribution of cause for exclusive Breast Milk in the pretest intervention group is primarily low, namely 11 (45.8%) with a mean of 2.2500 and measurements during the post-test, the majority of pregnant wome","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Pandemi virus SARS-Cov-2 telah menginfeksi lebih dari 6,8 juta orang dan menyebabkan kematian lebih dari 362.000 diseluruh dunia. Pemberlakuan aturan PSBB terbukti efektif menurunkan angka penyebaran COVID-19 namun terjadi penurunan pemanfaatan layanan kesehatan oleh masyarakat. Tujuan : mengkaji pemanfaatan layanan keluarga berencana oleh wanita usia subur di masa pandemi COVID-19. Metode : Penelitian secara literature review menggunakan artikel sebanyak 15 artikel penelitian yang terdiri dari 10 artikel penelitian nasional dan 5 artikel penelitian internasional. Hasil : Pada masa pandemi COVID-19 terjadi 7 juta kelahiran yang tidak diinginkan akibat penurunan pemanfaatan layanan Kesehatan oleh para akseptor KB. Pada masa ini juga terjadi peningkatan pengguna kondom sedangkan pengguna IUD/AKDR cenderung menurun. Padahal efektivitas IUD/AKDR dalam mencegah kehamilan lebih tinggi dibandingkan kondom. Kesimpulan : Pandemi COVID-19 meningkatkan angka kehamilan tidak diinginkan. Pemberian edukasi terbukti efektif meningkatkan pengetahuan wanita usia subur dalam memenuhi kebutuhan layanan keluarga berencana. Disarankan adanya upaya peningkatan pengetahuan wanita usia subur tentang alternatif akses layanan Keluarga Berencana yang tidak meningkatkan risiko penularan COVID-19. Background: The SARS-Cov-2 virus pandemic has infected more than 6.8 million people and caused the deaths of more than 362,000 worldwide. The implementation of the PSBB regulations has proven effective in reducing the spread of COVID-19 but there has been a decrease in the use of health services by the community. Objective: to examine the use of family planning services by women of childbearing age during the COVID-19 pandemic. Method: Literature review research using 15 research articles consisting of 10 national research articles and 5 international research articles. Results: During the COVID-19 pandemic, 7 million unwanted births occurred due to a decrease in the use of health services by family planning acceptors. During this period there was also an increase in condom users, while IUD/IUD users tended to decrease. Even though the effectiveness of IUDs/IUDs in preventing pregnancy is higher than condoms. Conclusion: The COVID-19 pandemic increases the rate of unwanted pregnancies. Providing education has been proven to be effective in increasing the knowledge of women of childbearing age in meeting their needs for family planning services. It is recommended that efforts be made to increase knowledge of women of childbearing age about alternative access to family planning services that do not increase the risk of transmission of COVID-19.
Latar Belakang : 严重急性呼吸系统综合症(SARS)病毒-Cov-2(COV-2)在全球造成大约 6,8 百万人死亡,大约 362,000 人受伤。PSBB的目标是确保COVID-19的有效实施,同时也是对贫困人口的一种保护。Tujuan : mengkaji pemanfaatan layan keluarga berencana oleh wanita usia subur di masa pandemi COVID-19.方法 :文献综述包括 15 篇文献,其中 10 篇为国内文献,5 篇为国际文献。Hasil : COVID-19 的用户规模为 7,000,000 美元,可用于 KB 合作伙伴的 Kesehatan 计划。在这一领域中,我们还将继续开展宫内节育器/AKDR 的治疗。宫内节育器/AKDR 的最大功效是减少子宫内膜的损伤。关键词.....:COVID-19 的使用将使您的身体更加健康。该项目可有效提高城市居民的生活质量。我们将继续努力,为我们的乡村妇女提供更多的选择,以应对 COVID-19 的风险。背景:SARS-Cov-2 病毒大流行已使全球超过 680 万人感染,超过 362,000 人死亡。事实证明,PSBB 条例的实施有效地减少了 COVID-19 的传播,但社区对医疗服务的使用却有所减少。目标:研究 COVID-19 流行期间育龄妇女使用计划生育服务的情况。方法:文献综述研究:使用 15 篇研究文章进行文献综述研究,其中包括 10 篇国内研究文章和 5 篇国际研究文章。结果:在 COVID-19 大流行期间,由于计划生育接受者对医疗服务的使用减少,出现了 700 万例意外生育。在此期间,使用安全套的人数也有所增加,而使用宫内节育器/宫内避孕器的人数则呈下降趋势。尽管宫内节育器/宫内避孕器的避孕效果高于安全套。结论COVID-19 的流行增加了意外怀孕率。事实证明,提供教育能有效增加育龄妇女对计划生育服务的了解,满足她们的需求。建议努力提高育龄妇女对不会增加 COVID-19 传播风险的其他计划生育服务的了解。
{"title":"Pemanfaatan Layanan Keluarga Berencana Oleh Wanita Usia Subur Di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Retno Dumilah, Heni Aryani","doi":"10.47134/inhis.v2i2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.49","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Pandemi virus SARS-Cov-2 telah menginfeksi lebih dari 6,8 juta orang dan menyebabkan kematian lebih dari 362.000 diseluruh dunia. Pemberlakuan aturan PSBB terbukti efektif menurunkan angka penyebaran COVID-19 namun terjadi penurunan pemanfaatan layanan kesehatan oleh masyarakat. Tujuan : mengkaji pemanfaatan layanan keluarga berencana oleh wanita usia subur di masa pandemi COVID-19. Metode : Penelitian secara literature review menggunakan artikel sebanyak 15 artikel penelitian yang terdiri dari 10 artikel penelitian nasional dan 5 artikel penelitian internasional. Hasil : Pada masa pandemi COVID-19 terjadi 7 juta kelahiran yang tidak diinginkan akibat penurunan pemanfaatan layanan Kesehatan oleh para akseptor KB. Pada masa ini juga terjadi peningkatan pengguna kondom sedangkan pengguna IUD/AKDR cenderung menurun. Padahal efektivitas IUD/AKDR dalam mencegah kehamilan lebih tinggi dibandingkan kondom. Kesimpulan : Pandemi COVID-19 meningkatkan angka kehamilan tidak diinginkan. Pemberian edukasi terbukti efektif meningkatkan pengetahuan wanita usia subur dalam memenuhi kebutuhan layanan keluarga berencana. Disarankan adanya upaya peningkatan pengetahuan wanita usia subur tentang alternatif akses layanan Keluarga Berencana yang tidak meningkatkan risiko penularan COVID-19. Background: The SARS-Cov-2 virus pandemic has infected more than 6.8 million people and caused the deaths of more than 362,000 worldwide. The implementation of the PSBB regulations has proven effective in reducing the spread of COVID-19 but there has been a decrease in the use of health services by the community. Objective: to examine the use of family planning services by women of childbearing age during the COVID-19 pandemic. Method: Literature review research using 15 research articles consisting of 10 national research articles and 5 international research articles. Results: During the COVID-19 pandemic, 7 million unwanted births occurred due to a decrease in the use of health services by family planning acceptors. During this period there was also an increase in condom users, while IUD/IUD users tended to decrease. Even though the effectiveness of IUDs/IUDs in preventing pregnancy is higher than condoms. Conclusion: The COVID-19 pandemic increases the rate of unwanted pregnancies. Providing education has been proven to be effective in increasing the knowledge of women of childbearing age in meeting their needs for family planning services. It is recommended that efforts be made to increase knowledge of women of childbearing age about alternative access to family planning services that do not increase the risk of transmission of COVID-19.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139347171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti, Fitra Arsy Nur Cory’ah, Ati Sulianty, Royani Agustina
ABSTRAK Latar Belakang: Dinas Kesehatan Provinsi NTB tahun 2018 ditemukan 897 jiwa menderita penyakit Reproduksi. kasus Hiperplasia Endometrium di NTB sebanyak 24%. Menurut hasil penelitian di RSUD Sumbawa menunjukkan jumlah wanita yang mengalami gangguan kesehatan Reproduksi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 190 kasus dari jumlah tersebut ditemukan kasus hiperplasia endometrium sebanyak 21 kasus. pada tahun 2021 sebanyak 192 kasus gangguan kesehatan kespro dari jumlah tersebut ditemukan kasus hiperplasia endometrium sebanyak 24 kasus. oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil studi kasus tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. H dengan Hiperplasia Endometrium di RSUD Sumbawa ” Tujuan Studi kasus : Untuk mengetahui Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. H dengan Hiperplasia Endometrium di RSUD Sumbawa secara komprehensif tahun 2021 Metode penelitian : jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemeriksaan USG, buku register dan rekam medik. Subyek dalam studi kasus ini adalah Ny.H dengan hiperplasia endometrium di RSUD Sumbawa. Hasil : pada awal kunjungan keluar darah banyak dari jalan lahir. kemudian dilakukan tindakan kuretase. Gejala hiperplasia endometrium yaitu : siklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak. evaluasi post kuret yaitu keadaan pasien membaik serta berkurangnya perdarahan pervaginam. asuhan kebidanan ibu post kuret yaitu observasi perdarahan serta menjaga personal hygine mencukupi kebutuhan nutrisi dan istirahat. Kesimpulan : berkurangnya Perdarahan pasca kuretase Kata Kunci : Hiperplasia Endometrium, Kesehatan Reproduksi.
{"title":"Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Pada Ny “H” Dengan Hiperplasia Endometrium","authors":"Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti, Fitra Arsy Nur Cory’ah, Ati Sulianty, Royani Agustina","doi":"10.47134/inhis.v2i1.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.35","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Latar Belakang: Dinas Kesehatan Provinsi NTB tahun 2018 ditemukan 897 jiwa menderita penyakit Reproduksi. kasus Hiperplasia Endometrium di NTB sebanyak 24%. Menurut hasil penelitian di RSUD Sumbawa menunjukkan jumlah wanita yang mengalami gangguan kesehatan Reproduksi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 190 kasus dari jumlah tersebut ditemukan kasus hiperplasia endometrium sebanyak 21 kasus. pada tahun 2021 sebanyak 192 kasus gangguan kesehatan kespro dari jumlah tersebut ditemukan kasus hiperplasia endometrium sebanyak 24 kasus. oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil studi kasus tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. H dengan Hiperplasia Endometrium di RSUD Sumbawa ” \u0000Tujuan Studi kasus : Untuk mengetahui Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. H dengan Hiperplasia Endometrium di RSUD Sumbawa secara komprehensif tahun 2021 \u0000Metode penelitian : jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemeriksaan USG, buku register dan rekam medik. Subyek dalam studi kasus ini adalah Ny.H dengan hiperplasia endometrium di RSUD Sumbawa. \u0000Hasil : pada awal kunjungan keluar darah banyak dari jalan lahir. kemudian dilakukan tindakan kuretase. Gejala hiperplasia endometrium yaitu : siklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak. evaluasi post kuret yaitu keadaan pasien membaik serta berkurangnya perdarahan pervaginam. asuhan kebidanan ibu post kuret yaitu observasi perdarahan serta menjaga personal hygine mencukupi kebutuhan nutrisi dan istirahat. \u0000Kesimpulan : berkurangnya Perdarahan pasca kuretase \u0000Kata Kunci : Hiperplasia Endometrium, Kesehatan Reproduksi. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129114751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Prevalensi stunting di Indonesia pada dasarnya sudah mengalami penurunan setiap tahunnya, namun angkanya masih jauh di atas batas yang ditetapkan WHO yaitu di bawah 20%. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 24,4 %. Tujuan: Mengidentifikasi intervensi spesifik penanganan stunting Metode: Studi literature dari berbagai sumber elektornik Hasil: Terdapat sebelas intervensi spesifik penanganan stunting. Kesimpulan: Intervensi tersebut meliputi empat sasaran mulai remaja putri, ibu hamil, bayi balita dan masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain Skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah, Pemeriksaan kehamilan (ANC), Konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), Pemantauan pertumbuhan balita, ASI Eksklusif, Pemberian MP ASII kaya protein hewani bagi baduta, tata laksana masalah gizi, peningkatan cakupan imunisasi, edukasi ibu hamil, remaja dan keluarga termasuk pemicuan bebas buang air besar sembarangan (BABS). Background : The prevalence of stunting in Indonesia has basically decreased every year, but the figure is still far above the limit set by WHO, which is below 20%. Based on the 2021 Indonesian Nutritional Status Study Indonesia's stunting prevalence rate is 24.4%. Purpose: To identify specific interventions for treating stunting Method: Study of literature from various electronic sources. Results: There are eleven specific interventions for treating stunting. Conclusion: The intervention includes four targets, starting with young women, pregnant women, toddlers and the community. These activities include screening for anemia, taking blood-boosting tablets, pregnancy checks (ANC), consuming blood-boosting tablets for pregnant women, providing additional food for pregnant women with chronic energy deficiency monitoring toddler growth, exclusive breastfeeding, giving MP ASI rich animal protein for children under two, management of nutritional problems, increasing immunization coverage, education for pregnant women, adolescents and families including triggering open defecation.
{"title":"Studi Literatur: Intervensi Spesifik Penanganan Stunting","authors":"I. Pratiwi","doi":"10.47134/inhis.v2i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.43","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Prevalensi stunting di Indonesia pada dasarnya sudah mengalami penurunan setiap tahunnya, namun angkanya masih jauh di atas batas yang ditetapkan WHO yaitu di bawah 20%. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 24,4 %. Tujuan: Mengidentifikasi intervensi spesifik penanganan stunting Metode: Studi literature dari berbagai sumber elektornik Hasil: Terdapat sebelas intervensi spesifik penanganan stunting. Kesimpulan: Intervensi tersebut meliputi empat sasaran mulai remaja putri, ibu hamil, bayi balita dan masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain Skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah, Pemeriksaan kehamilan (ANC), Konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), Pemantauan pertumbuhan balita, ASI Eksklusif, Pemberian MP ASII kaya protein hewani bagi baduta, tata laksana masalah gizi, peningkatan cakupan imunisasi, edukasi ibu hamil, remaja dan keluarga termasuk pemicuan bebas buang air besar sembarangan (BABS). \u0000Background : The prevalence of stunting in Indonesia has basically decreased every year, but the figure is still far above the limit set by WHO, which is below 20%. Based on the 2021 Indonesian Nutritional Status Study Indonesia's stunting prevalence rate is 24.4%. Purpose: To identify specific interventions for treating stunting Method: Study of literature from various electronic sources. Results: There are eleven specific interventions for treating stunting. Conclusion: The intervention includes four targets, starting with young women, pregnant women, toddlers and the community. These activities include screening for anemia, taking blood-boosting tablets, pregnancy checks (ANC), consuming blood-boosting tablets for pregnant women, providing additional food for pregnant women with chronic energy deficiency monitoring toddler growth, exclusive breastfeeding, giving MP ASI rich animal protein for children under two, management of nutritional problems, increasing immunization coverage, education for pregnant women, adolescents and families including triggering open defecation.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131433186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Retno Wahyuningsih, N. Ardianti, Ni Ketut Sri Sulendri, Joyeti Darni
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan penderita Diabetes Mellitus (DM) terbanyak ke 6 di dunia dimana jumlah penderita DM mencapai 10,3 juta jiwa. Penatalaksanaan DM meliputi edukasi, farmakologi, terapi gizi medis (TGM). Penerapan TGM dilakukan melalui langkah-langkah terstandar yaitu Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Tujuan : untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan proses asuhan gizi terstandar pada pasien DM tipe 2. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan observasional deskriptif dengan desain case study yang menggambarkan pelaksanaan proses asuhan gizi terstandar oleh rumah sakit terhadap pasien DM tipe 2. Hasil Penelitian: Dilihat dari proses pengkajian gizi, diperoleh hasil bahwa pasien sering mengkomsumsi kopi dengan tambahan gula yaitu sebanyak 2 kali dalam sehari, ditunjang dengan hasil laboratorium menunjukkan kadar gula darah puasa dan glukosa sewaktu tinggi, berdasarkan fisik/klinis menunjukkan tekanan darah dan suhu pasien tinggi. Hasil diagnosis gizi menunjukkan asupan oral tidak adekuat dan terdapat perubahan hasil nilai laboratorium terkait nilai gizi berkaitan dengan penyakit hiperglikemia DM tipe 2. Intervensi yang diberikan yaitu pemberian Diet DM dengan prinsip 3 J (tepat jadual, jenis dan jumlah), serta pemberian konseling gizi. Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama 3 hari menunjukkan asupan meningkat dan hasil pengukuran tekanan darah dan suhu normal. Kesimpulan: Pasien DM Tipe 2 telah dilakukan proses asuhan gizi terstandar sesuai dengan empat langkah yakni pengkajian, diagnosis gizi, intervensi dan monitoring evaluasi gizi.
{"title":"Gambaran Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2","authors":"Retno Wahyuningsih, N. Ardianti, Ni Ketut Sri Sulendri, Joyeti Darni","doi":"10.47134/inhis.v2i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.36","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan penderita Diabetes Mellitus (DM) terbanyak ke 6 di dunia dimana jumlah penderita DM mencapai 10,3 juta jiwa. Penatalaksanaan DM meliputi edukasi, farmakologi, terapi gizi medis (TGM). Penerapan TGM dilakukan melalui langkah-langkah terstandar yaitu Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). \u0000Tujuan : untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan proses asuhan gizi terstandar pada pasien DM tipe 2. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan observasional deskriptif dengan desain case study yang menggambarkan pelaksanaan proses asuhan gizi terstandar oleh rumah sakit terhadap pasien DM tipe 2. Hasil Penelitian: Dilihat dari proses pengkajian gizi, diperoleh hasil bahwa pasien sering mengkomsumsi kopi dengan tambahan gula yaitu sebanyak 2 kali dalam sehari, ditunjang dengan hasil laboratorium menunjukkan kadar gula darah puasa dan glukosa sewaktu tinggi, berdasarkan fisik/klinis menunjukkan tekanan darah dan suhu pasien tinggi. Hasil diagnosis gizi menunjukkan asupan oral tidak adekuat dan terdapat perubahan hasil nilai laboratorium terkait nilai gizi berkaitan dengan penyakit hiperglikemia DM tipe 2. Intervensi yang diberikan yaitu pemberian Diet DM dengan prinsip 3 J (tepat jadual, jenis dan jumlah), serta pemberian konseling gizi. Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama 3 hari menunjukkan asupan meningkat dan hasil pengukuran tekanan darah dan suhu normal. Kesimpulan: Pasien DM Tipe 2 telah dilakukan proses asuhan gizi terstandar sesuai dengan empat langkah yakni pengkajian, diagnosis gizi, intervensi dan monitoring evaluasi gizi.","PeriodicalId":129642,"journal":{"name":"Indonesian Health Issue","volume":"789 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116416265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}