Pub Date : 2023-09-23DOI: 10.51577/papsjournals.v2i1.432
Muhammad Khaerul Nur
Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi senyawa Tanin dalam ekstrak Buah Api-api (Avicennia marina) yang berasal dari kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi kandungan kimia tanin buah api-api. Menggunakan metode Kromotografi Lapis Tipis (KLT) Hasil penelitian Buah Api-api diekstraksi dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi. Ekstraksi buah api-api diidentifikasi dengan pereaksi FeCl3 dan KLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah api-api positif (+) mengandung senyawa tanin, dan hasil menunjukkan identifikasi secara Kromotografi Lapis Tipis diperoleh satu Fraksi pada ekstrak n-Butanol. Hasil identifikasi ekstrak n-B secara Kromotografi Lapis Tipis Preparatif diperoleh satu fraksi, Fraksi 3 adalah fraksi tunggal sebagai senyawa tanin setelah di lakukan uji Spektrofotometri UV-Visibel dan menunjukan pucak isolat C dengan panjang gelombang (?maks) =724.0 nm
{"title":"IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN DALAM EKSTRAK BUAH API-API (Avicennia Marina) BERASAL DARI KABUPATEN BONE","authors":"Muhammad Khaerul Nur","doi":"10.51577/papsjournals.v2i1.432","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v2i1.432","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi senyawa Tanin dalam ekstrak Buah Api-api (Avicennia marina) yang berasal dari kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi kandungan kimia tanin buah api-api. Menggunakan metode Kromotografi Lapis Tipis (KLT) Hasil penelitian Buah Api-api diekstraksi dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi. Ekstraksi buah api-api diidentifikasi dengan pereaksi FeCl3 dan KLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah api-api positif (+) mengandung senyawa tanin, dan hasil menunjukkan identifikasi secara Kromotografi Lapis Tipis diperoleh satu Fraksi pada ekstrak n-Butanol. Hasil identifikasi ekstrak n-B secara Kromotografi Lapis Tipis Preparatif diperoleh satu fraksi, Fraksi 3 adalah fraksi tunggal sebagai senyawa tanin setelah di lakukan uji Spektrofotometri UV-Visibel dan menunjukan pucak isolat C dengan panjang gelombang (?maks) =724.0 nm","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135959442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.51577/papsjournals.v2i1.418
Sustrin Abasa, Pertiwi Ishak
Daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) adalah tanaman obat tradisional yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Manfaat tanaman ini sangat banyak dalam dunia pengobatan secara empiris. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas akut ekstrak daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) yang menggunakan pelarut etanol 96% dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak etanol daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) dapat memberikan efek toksik. Ekstrak etanol daun senggani yang diperoleh digunakan untuk uji toksisitas terhadap larva udang dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dalam beragam konsentrasi yaitu 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, 800 ppm, dan 1000 ppm. Kemudian data kematian (Artemia salina Leach) dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil dari penelitian menunjukkan pada masing-masing konsentrasi ekstrak daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) memiliki tingkat toksisitas terhadap larva udang (Artemian salina Leach). Ditunjukkan dengan nilai LC50< 1000 ppm yakni 523,60 ppm. Berdasarkan kandungan kimia yang terkandung pada daun senggani yaitu flavanoid, tanin, saponin, glikosida, dan steroid/triterpenoid menunjukkan bahwa senyawa – senyawa tersebut memiliki potensi bioaktivitas terhadap larva udang (Artemia salina Leach).
{"title":"UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma polyanthum Bl.) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)","authors":"Sustrin Abasa, Pertiwi Ishak","doi":"10.51577/papsjournals.v2i1.418","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v2i1.418","url":null,"abstract":"Daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) adalah tanaman obat tradisional yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Manfaat tanaman ini sangat banyak dalam dunia pengobatan secara empiris. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas akut ekstrak daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) yang menggunakan pelarut etanol 96% dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak etanol daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) dapat memberikan efek toksik. Ekstrak etanol daun senggani yang diperoleh digunakan untuk uji toksisitas terhadap larva udang dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dalam beragam konsentrasi yaitu 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, 800 ppm, dan 1000 ppm. Kemudian data kematian (Artemia salina Leach) dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil dari penelitian menunjukkan pada masing-masing konsentrasi ekstrak daun senggani (Melastoma polyanthum Bl.) memiliki tingkat toksisitas terhadap larva udang (Artemian salina Leach). Ditunjukkan dengan nilai LC50< 1000 ppm yakni 523,60 ppm. Berdasarkan kandungan kimia yang terkandung pada daun senggani yaitu flavanoid, tanin, saponin, glikosida, dan steroid/triterpenoid menunjukkan bahwa senyawa – senyawa tersebut memiliki potensi bioaktivitas terhadap larva udang (Artemia salina Leach).","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124190825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.51577/papsjournals.v2i1.391
Muliana Hafid, Ariyani Buang, Astuti Astuti
Daun pepaya mengandung enzim papain, flavonoid, saponin, dan alkaloid karpain yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun pepaya dapat diformulasikan menjadi sediaan masker lumpur yang memenuhi mutu fisik sediaan dan untuk mengetahui konsentrasi yang memiliki efek antibakteri yang optimal. Simplisia daun pepaya diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh dibuat formulasi sediaan masker lumpur dengan 4 formula yaitu FI (Basis masker) sebagai kontrol negatif, FII, FIII, FIV masing-masing konsentrasi 10%(b/v), 12,5%(b/v), dan 15%(b/v). Selanjutnya di uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu kering. Formula yang memenuhi syarat diuji daya hambatnyaterhadap Propionibacterium acne. Hasil penelitian dan analisis data secara statistik yang dilakukan dengan metode ANOVA dilanjutkan dengan LSD didapatkan bahwa ekstrak daun pepaya FII 10%(b/v), FIII 12,5%(b/v), dan FIV 15%(b/v)memenuhi uji mutu fisik sediaan masker. Formulasi ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 12,5% b/v (F3) dan 15% b/v (F4) memiliki daya hambat optimalterhadap Propionibacterium acne dan efeknya berbeda bermakna dengan Clay mask Centella asiatica.
{"title":"FORMULASI MASKER LUMPUR EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DAN UJI DAYA HAMBAT TERHADAP Propionibacterium acne","authors":"Muliana Hafid, Ariyani Buang, Astuti Astuti","doi":"10.51577/papsjournals.v2i1.391","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v2i1.391","url":null,"abstract":"Daun pepaya mengandung enzim papain, flavonoid, saponin, dan alkaloid karpain yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun pepaya dapat diformulasikan menjadi sediaan masker lumpur yang memenuhi mutu fisik sediaan dan untuk mengetahui konsentrasi yang memiliki efek antibakteri yang optimal. Simplisia daun pepaya diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh dibuat formulasi sediaan masker lumpur dengan 4 formula yaitu FI (Basis masker) sebagai kontrol negatif, FII, FIII, FIV masing-masing konsentrasi 10%(b/v), 12,5%(b/v), dan 15%(b/v). Selanjutnya di uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu kering. Formula yang memenuhi syarat diuji daya hambatnyaterhadap Propionibacterium acne. Hasil penelitian dan analisis data secara statistik yang dilakukan dengan metode ANOVA dilanjutkan dengan LSD didapatkan bahwa ekstrak daun pepaya FII 10%(b/v), FIII 12,5%(b/v), dan FIV 15%(b/v)memenuhi uji mutu fisik sediaan masker. Formulasi ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 12,5% b/v (F3) dan 15% b/v (F4) memiliki daya hambat optimalterhadap Propionibacterium acne dan efeknya berbeda bermakna dengan Clay mask Centella asiatica.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123667641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.51577/papsjournals.v2i1.420
Firmansyah Firmansyah, Andi Nur Ilmi Adriana, Narni Narni
Kulit Pisang Goroho (Musa acuminate L.) mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan, untuk mempermudah penggunaannya di formulasikan dalam bentuk sediaan krim body scrub. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak kulit Pisang dapat diformulasikan menjadi sediaan krim body scrub yang stabil dan memenuhi standar mutu fisik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan melakukan formulasi sediaan krim body scrub dan uji mutu fisik sediaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Farmasi Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti dan Laboratorium Teknologi Farmasi Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar. Pembuatan ekstrak kulit Pisang Goroho dengan metode Maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan krim body scrub dalam empat sediaan yaitu FI (basis tanpa ekstrak), FII (ekstrak 1%), FIII (ekstrak 3%), dan FIV (ekstrak 5%), selanjutnya dilakukan uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji stabilitas dipercepat dengan metode Cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit Pisang Goroho dapat diformulasikan menjadi sediaan krim body scrub yang yang memenuhi syarat mutu fisik dengan parameter uji meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe krim dan uji stabilitas dipercepat.
{"title":"FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK SEDIAAN KRIM BODY SCRUB EKSTRAK KULIT PISANG GOROHO (Musa acuminate L.)","authors":"Firmansyah Firmansyah, Andi Nur Ilmi Adriana, Narni Narni","doi":"10.51577/papsjournals.v2i1.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v2i1.420","url":null,"abstract":"Kulit Pisang Goroho (Musa acuminate L.) mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan, untuk mempermudah penggunaannya di formulasikan dalam bentuk sediaan krim body scrub. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak kulit Pisang dapat diformulasikan menjadi sediaan krim body scrub yang stabil dan memenuhi standar mutu fisik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan melakukan formulasi sediaan krim body scrub dan uji mutu fisik sediaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Farmasi Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti dan Laboratorium Teknologi Farmasi Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar. Pembuatan ekstrak kulit Pisang Goroho dengan metode Maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan krim body scrub dalam empat sediaan yaitu FI (basis tanpa ekstrak), FII (ekstrak 1%), FIII (ekstrak 3%), dan FIV (ekstrak 5%), selanjutnya dilakukan uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji stabilitas dipercepat dengan metode Cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit Pisang Goroho dapat diformulasikan menjadi sediaan krim body scrub yang yang memenuhi syarat mutu fisik dengan parameter uji meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe krim dan uji stabilitas dipercepat.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114719640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.51577/papsjournals.v2i1.416
Andi Nur Ilmi Adriana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar LC50 ekstrak batang akar kuning (Arcangelisia flava Merr) terhadap larva udang (Arthemia salina Leach.) dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethaly Test). Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium farmakologi universitas pancasakti makassar pada bulan juni 2021. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi ekstrak etanol batang kayu kuning yakni 100, 200, 400, 600 dan 800 ppm. Masing-masing konsentrasi menggunakan 10 Larva artemia salina yang berumur 48 jam perlakuan diulangi sebanyak 3 kali replikasi (triplo) dan diamati setelah 24 jam. Selanjutnya dihitung nilai LC50 dengan menggunakan analisis probit. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa nilai LC50 dari ekstrak etanol batang kayu kuning adalah 144, 5772 ppm masuk dalam kategori toksik. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang akar kuning memiliki efek toksisitas terhadap larva Artemia salina L.
{"title":"UJI LC50 EKSTRAK BATANG AKAR KUNING (Arcangelisia flava Merr) TERHADA LARVA UDANG (Arthemia salina Leach) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)","authors":"Andi Nur Ilmi Adriana","doi":"10.51577/papsjournals.v2i1.416","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v2i1.416","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar LC50 ekstrak batang akar kuning (Arcangelisia flava Merr) terhadap larva udang (Arthemia salina Leach.) dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethaly Test). Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium farmakologi universitas pancasakti makassar pada bulan juni 2021. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi ekstrak etanol batang kayu kuning yakni 100, 200, 400, 600 dan 800 ppm. Masing-masing konsentrasi menggunakan 10 Larva artemia salina yang berumur 48 jam perlakuan diulangi sebanyak 3 kali replikasi (triplo) dan diamati setelah 24 jam. Selanjutnya dihitung nilai LC50 dengan menggunakan analisis probit. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa nilai LC50 dari ekstrak etanol batang kayu kuning adalah 144, 5772 ppm masuk dalam kategori toksik. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang akar kuning memiliki efek toksisitas terhadap larva Artemia salina L.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128917905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.51577/papsjournals.v2i1.417
Muhammad Aris
Penelitian pengaruh jus umbi bit (Beta vulgaris L) terhadap peningkatan imunoglobulin M (IgM) telah dilakukan terhadap 15 ekor tikus putih dengan metode hemaglutinasi. Parameter yang diamati adalah terjadinya aglutinasi antara serum tikus putih yang telah diberi perlakuan dengan antigen. Tikus putih dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus putih. Kelompok 1 (kontrol negatif) diberi aquadest, kelompok 2, 3 dan 4 diberi jus umbi bit dengan konsentrasi 20% b/v, 40% b/v dan 80% b/v serta kelompok 5 (kontrol positif) diberi stimuno forte, masing-masing 5 hari. Pada hari ke 6 diinduksi dengan SDMD 2% v/v secara intraperitoneal. Pada hari ke 10 serum diambil dan dilakukan pengujian. Data hasil pengamatan aglutinasi dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus umbi bit memberikan efek tidak berbeda nyata antara masing-masing konsentrasi dan kontrol positif, sedangkan berbeda nyata dengan kontrol negatif. Hal ini menunjukkan jus umbi bit dapat meningkatkan Imunoglobulim M (IgM) pada konsentrasi 20% b/v, 40% b/v dan 80% b/v.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN JUS UMBI BIT (Beta vulgaris L) TERHADAP PENINGKATAN IMUNOGLOBULIN M (IgM) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DENGAN METODE HEMAGLUTINASI","authors":"Muhammad Aris","doi":"10.51577/papsjournals.v2i1.417","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v2i1.417","url":null,"abstract":"Penelitian pengaruh jus umbi bit (Beta vulgaris L) terhadap peningkatan imunoglobulin M (IgM) telah dilakukan terhadap 15 ekor tikus putih dengan metode hemaglutinasi. Parameter yang diamati adalah terjadinya aglutinasi antara serum tikus putih yang telah diberi perlakuan dengan antigen. Tikus putih dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus putih. Kelompok 1 (kontrol negatif) diberi aquadest, kelompok 2, 3 dan 4 diberi jus umbi bit dengan konsentrasi 20% b/v, 40% b/v dan 80% b/v serta kelompok 5 (kontrol positif) diberi stimuno forte, masing-masing 5 hari. Pada hari ke 6 diinduksi dengan SDMD 2% v/v secara intraperitoneal. Pada hari ke 10 serum diambil dan dilakukan pengujian. Data hasil pengamatan aglutinasi dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus umbi bit memberikan efek tidak berbeda nyata antara masing-masing konsentrasi dan kontrol positif, sedangkan berbeda nyata dengan kontrol negatif. Hal ini menunjukkan jus umbi bit dapat meningkatkan Imunoglobulim M (IgM) pada konsentrasi 20% b/v, 40% b/v dan 80% b/v.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122954847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.51577/papsjournals.v1i2.356
F. Fajri, Nurfitria Junita, Siti Nur Aini Yusuf
Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) memiliki kandungan zat aktif antibakteri yaitu flavonoid, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan obat kumur yang stabil secara fisika dan kimia, kemudian untuk mengetahui formulasi sediaan obat kumur memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans, dan konsentrasi obat kumur ekstrak etanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang paling efektif memiliki aktivitas terhadap bakteri Streptococcus mutans. Daun mengkudu di ekstraksi menggunakan metode maserasi, Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan evaluasi sediaan secara fisika dan kimia serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram disk dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%, kontrol negatif berupa sediaan obat kumur tanpa ekstrak daun mengkudu dan kontrol positif berupa obat kumur (care antibacterial). Hasil evaluasi penelitian pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15%, memenuhi syarat secara fisika dan kimia kecuali pada uji kejernihan pada formulasi 15%. Uji aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5% memiliki zona hambat 22,2 mm (kuat), 10% zona hambat 24,5 mm (kuat) dan 15% zona hambat 25,7 mm (kuat). Disimpulkan bahwa untuk konsentrasi 15% dengan diameter zona hambat 25,7 mm (kuat) yang paling efektif.
mengkudu叶(Morinda citrifolia L .)抗菌活性即物质类黄酮含量,这个研究的目的就是为了知道mengkudu叶提取物(Morinda citrifolia L .)可以重新定义的剂型漱口水稳定物理和化学配方,然后找出sediaan抗菌漱口水有活动对链球菌、mutans,最有效的食源性叶藻菌活性是乙醇提取物。mengkudu叶子在提取使用maserasi的方法,研究方法这是实验性地sediaan评估实验室研究物理和化学方法和抗菌活性测试磁盘盘扩散浓度为5%、10%和15%,负控制mengkudu叶提取物和控制的情况下sediaan漱口水漱口水(antibacterial care)的积极。研究对5% 10%和15%浓度的评估结果,除了对15%公式的清晰度测试外,在物理和化学上都是合格的。5%浓度的抗菌活性测试有22.2毫米(强度)、10%的等(强度)等等(强度)和15%的等(强)等等区域。推断,直径为25.7毫米(强力)的消化区15%的浓度是最有效的。
{"title":"FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans","authors":"F. Fajri, Nurfitria Junita, Siti Nur Aini Yusuf","doi":"10.51577/papsjournals.v1i2.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.356","url":null,"abstract":"Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) memiliki kandungan zat aktif antibakteri yaitu flavonoid, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan obat kumur yang stabil secara fisika dan kimia, kemudian untuk mengetahui formulasi sediaan obat kumur memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans, dan konsentrasi obat kumur ekstrak etanol daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang paling efektif memiliki aktivitas terhadap bakteri Streptococcus mutans. Daun mengkudu di ekstraksi menggunakan metode maserasi, Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan evaluasi sediaan secara fisika dan kimia serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram disk dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%, kontrol negatif berupa sediaan obat kumur tanpa ekstrak daun mengkudu dan kontrol positif berupa obat kumur (care antibacterial). Hasil evaluasi penelitian pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15%, memenuhi syarat secara fisika dan kimia kecuali pada uji kejernihan pada formulasi 15%. Uji aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5% memiliki zona hambat 22,2 mm (kuat), 10% zona hambat 24,5 mm (kuat) dan 15% zona hambat 25,7 mm (kuat). Disimpulkan bahwa untuk konsentrasi 15% dengan diameter zona hambat 25,7 mm (kuat) yang paling efektif.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"36 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114280378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.51577/papsjournals.v1i2.323
Andi Nur Ilmi Adriana, Pertiwi Ishak, Sustrin Abasa
Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun paparan sinar matahari yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit mulai dari kemerahan, peradangan, dan yang paling buruk adalah memicu munculnya kanker kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan tabir surya. Daun kersen (Muntingia calabura L) mempunyai kandungan flavonoid total dan fenolik total yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan gel tabir surya. Telah dilakukan penelitian Formulasi dan Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Tabir Surya Pada Sediaan Gel Berdasarkan Nilai Sun Protection Faktor (Spf). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menentukan aktivitas perlindungan sinar UV dari formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura) berdasarkan nilai SPFnya secara spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi daun kersen menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Pada penelitian ini dibuat 4 formula gel dengan masing-masing konsentrasi ekstrak daun kersen 0,1,2 dan 3%. Ke empat formula di uji mutu fisik sediaan gel dari uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan nilai SPF-nya menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan dihitung dengan metode Mansur. Dari hasil penelitian Keempat formula gel esktrak etanol daun kersen memenuhi semua persyaratan Uji mutu fisik gel. Nilai SPF untuk formula 1, 2, 3, dan 4 yaitu sebesar 3,76; 5,83; 8,72 dan 14,24.
{"title":"FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA) SEBAGAI TABIR SURYA PADA SEDIAAN GEL BERDASARKAN NILAI SUN PROTECTION FAKTOR (SPF)","authors":"Andi Nur Ilmi Adriana, Pertiwi Ishak, Sustrin Abasa","doi":"10.51577/papsjournals.v1i2.323","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.323","url":null,"abstract":"Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun paparan sinar matahari yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit mulai dari kemerahan, peradangan, dan yang paling buruk adalah memicu munculnya kanker kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan tabir surya. Daun kersen (Muntingia calabura L) mempunyai kandungan flavonoid total dan fenolik total yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan gel tabir surya. Telah dilakukan penelitian Formulasi dan Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Tabir Surya Pada Sediaan Gel Berdasarkan Nilai Sun Protection Faktor (Spf). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menentukan aktivitas perlindungan sinar UV dari formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura) berdasarkan nilai SPFnya secara spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi daun kersen menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Pada penelitian ini dibuat 4 formula gel dengan masing-masing konsentrasi ekstrak daun kersen 0,1,2 dan 3%. Ke empat formula di uji mutu fisik sediaan gel dari uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan nilai SPF-nya menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan dihitung dengan metode Mansur. Dari hasil penelitian Keempat formula gel esktrak etanol daun kersen memenuhi semua persyaratan Uji mutu fisik gel. Nilai SPF untuk formula 1, 2, 3, dan 4 yaitu sebesar 3,76; 5,83; 8,72 dan 14,24.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"314 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116177441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 di antaranya ditengarai memiliki khasiat sebagai obat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal adalah tanaman bidara arab yang memiliki nama ilmiah Ziziphus spina-christi. L. Bidara arab telah umum digunakan pada Traditional Chinese Medicine untuk mengobati berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, kelemahan, keluhan hati, obesitas, masalah kemih, diabetes, infeksi kulit, hilangnya nafsu makan, demam, faringitis, bronkitis, anemia, diare, insomnia, dan kanker Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental Laboratorium dengan melakukan percobaan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spinachristi. L) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Sampel Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L) diambil di daerah Bu’rung Bu’rung kelurahan pattalassang kabupaten Gowa. Lalu diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak Daun Bidara Arab dibuat dalam konsentrasi 4%, 6%, dan Kontrol Negatif diujikan pada Staphylococcus aureus. Penentuan zona hambat dilakukan dengan metode gores dan Nutrien Agar (NA) sebagai medium dengan masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37ºC. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L) pada konsentrasi 4% dan 6% tidak dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
{"title":"UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus spina-christi. L) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus","authors":"Munawwarah Ajemain, Arief Azis, Sukirawati Sukirawati","doi":"10.51577/papsjournals.v1i2.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.374","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 di antaranya ditengarai memiliki khasiat sebagai obat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal adalah tanaman bidara arab yang memiliki nama ilmiah Ziziphus spina-christi. L. Bidara arab telah umum digunakan pada Traditional Chinese Medicine untuk mengobati berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, kelemahan, keluhan hati, obesitas, masalah kemih, diabetes, infeksi kulit, hilangnya nafsu makan, demam, faringitis, bronkitis, anemia, diare, insomnia, dan kanker Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental Laboratorium dengan melakukan percobaan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spinachristi. L) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Sampel Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L) diambil di daerah Bu’rung Bu’rung kelurahan pattalassang kabupaten Gowa. Lalu diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak Daun Bidara Arab dibuat dalam konsentrasi 4%, 6%, dan Kontrol Negatif diujikan pada Staphylococcus aureus. Penentuan zona hambat dilakukan dengan metode gores dan Nutrien Agar (NA) sebagai medium dengan masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37ºC. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L) pada konsentrasi 4% dan 6% tidak dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126297687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.51577/papsjournals.v1i2.377
Syachriyani Syachriyani, Firmansyah Firmansyah
Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan sebagai bahan dasar terapi adalah kombinasi daun Ketepeng Cina dan daun Beluntas yang memiliki kandungan penting seperti alkaloid, saponin, tannin, steroid, dan flavonoid. Flavonoid pada tanaman herbal memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun Beluntas dan daun Ketepeng Cina terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Program Studi Famasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti Makassar. Bahan uji yang digunakan diekstraksi secara Maserasi dengan menggunakan Etanol 96. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi menggunakan paper disc yang diamati pada masa inkubasi 1 x 24 jam dan dilanjutkan pada pengamatan 2 x 24 jam. Kelompok perlakuan terdiri atas lima kelompok perlakuan yaitu kelompok I (kontrol negative Na.CMC 1 % b/v), kelompok II (kombinasi ekstrak 1:1), kelompok III (kombinasi ekstrak 1:2), kelompok IV (kombinasi ekstrak 2:1) dan kelompok V (kontrol positif Amoxicillin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat yang diperoleh adalah kombinasi ekstrak (1:1) 20 mm, kombinasi ekstrak (1:2) 22 mm, kombinasi ekstrak (2:1) 24 mm, dan kontrol positif (Amoxicillin) 27,33 mm. Kombinasi ekstrak daun Beluntas dan daun Ketepeng Cina memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang bersifat bakterisid.
{"title":"UJI AKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) DAN DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus","authors":"Syachriyani Syachriyani, Firmansyah Firmansyah","doi":"10.51577/papsjournals.v1i2.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.377","url":null,"abstract":"Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan sebagai bahan dasar terapi adalah kombinasi daun Ketepeng Cina dan daun Beluntas yang memiliki kandungan penting seperti alkaloid, saponin, tannin, steroid, dan flavonoid. Flavonoid pada tanaman herbal memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun Beluntas dan daun Ketepeng Cina terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Program Studi Famasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti Makassar. Bahan uji yang digunakan diekstraksi secara Maserasi dengan menggunakan Etanol 96. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi menggunakan paper disc yang diamati pada masa inkubasi 1 x 24 jam dan dilanjutkan pada pengamatan 2 x 24 jam. Kelompok perlakuan terdiri atas lima kelompok perlakuan yaitu kelompok I (kontrol negative Na.CMC 1 % b/v), kelompok II (kombinasi ekstrak 1:1), kelompok III (kombinasi ekstrak 1:2), kelompok IV (kombinasi ekstrak 2:1) dan kelompok V (kontrol positif Amoxicillin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat yang diperoleh adalah kombinasi ekstrak (1:1) 20 mm, kombinasi ekstrak (1:2) 22 mm, kombinasi ekstrak (2:1) 24 mm, dan kontrol positif (Amoxicillin) 27,33 mm. Kombinasi ekstrak daun Beluntas dan daun Ketepeng Cina memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang bersifat bakterisid.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132310583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}