Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.51577/papsjournals.v1i2.344
Ariyani Buang, Firmansyah, Sopian Adrian Susilo
Biji Kebiul (Caesalpinia bonducella Flem) mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang memiliki efek sebagai antibakteri. Streptococcus mutans merupakan bakteri aerob gram positif bersifat kariogenik yang dapat memetabolisme karbohidrat dan membuat suasana asam didalam mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji kebiul (Caesalpinia bonducella Flem.) terhadap Streptococcus mutans. Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi Universitas Pancasakti. Uji aktivitas antibakteri menggunakan tehnik difusi agar. Biji kebiul diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %. Ekstrak biji kebiul dibuat dalam tiga konsentrasi yaitu : K1 5%b/v, K2 10% b/v, K3 15 % b/v, NaCMC 1% b/v (K4) sebagai kontrol negatif dan Clindamisin 50 ppm (K5) sebagai kontrol positif selanjutnya diinkubasi 1 x 24 jam dan 2 x 24 jam. Data diameter zona hambat dianalisis statistik menggunakan Anova dan dilanjutkan uji LSD. Hasil penelitian didapatkan pada inkubasi 1 x 24 jam masing-masing diameter zona hambat untuk K1 7,71 mm, K2 9,78 mm, K3 13,05 mm, K4 0 mm, dan K5 13,83 mm. Untuk 2 x 24 jam, K1 8,09 mm, K2 9,95 mm, K3 13,26 mm, K4 0 mm, dan K5 13,29 mm. Hasil analisis atatistik menggunakan anova dan uji lanjut LSD didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan diameter zona hambat pada semua konsentrasi (p sig 0,00 < 0,05). Ekstrak biji kebiul pada konsentrasi K1 5% b/v, dan K2 10% b/v memiliki aktivitas bakteriostatik termasuk kategori sedang, K 3 15% b/v termasuk kategori kuat terhadap streptococcus mutans. Ekstrak biji kebiul pada konsentrasi K3 15 % memiliki aktivitas bakteriostatik yang optimal dan aktivitasnya tidak berbeda nyata dengan Clindamisin.
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI KEBIUL (Caesalpinia Bonducella Flem.) TERHADAP Streptococcus Mutans","authors":"Ariyani Buang, Firmansyah, Sopian Adrian Susilo","doi":"10.51577/papsjournals.v1i2.344","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.344","url":null,"abstract":"Biji Kebiul (Caesalpinia bonducella Flem) mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang memiliki efek sebagai antibakteri. Streptococcus mutans merupakan bakteri aerob gram positif bersifat kariogenik yang dapat memetabolisme karbohidrat dan membuat suasana asam didalam mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji kebiul (Caesalpinia bonducella Flem.) terhadap Streptococcus mutans. Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi Universitas Pancasakti. Uji aktivitas antibakteri menggunakan tehnik difusi agar. Biji kebiul diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %. Ekstrak biji kebiul dibuat dalam tiga konsentrasi yaitu : K1 5%b/v, K2 10% b/v, K3 15 % b/v, NaCMC 1% b/v (K4) sebagai kontrol negatif dan Clindamisin 50 ppm (K5) sebagai kontrol positif selanjutnya diinkubasi 1 x 24 jam dan 2 x 24 jam. Data diameter zona hambat dianalisis statistik menggunakan Anova dan dilanjutkan uji LSD. Hasil penelitian didapatkan pada inkubasi 1 x 24 jam masing-masing diameter zona hambat untuk K1 7,71 mm, K2 9,78 mm, K3 13,05 mm, K4 0 mm, dan K5 13,83 mm. Untuk 2 x 24 jam, K1 8,09 mm, K2 9,95 mm, K3 13,26 mm, K4 0 mm, dan K5 13,29 mm. Hasil analisis atatistik menggunakan anova dan uji lanjut LSD didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan diameter zona hambat pada semua konsentrasi (p sig 0,00 < 0,05). Ekstrak biji kebiul pada konsentrasi K1 5% b/v, dan K2 10% b/v memiliki aktivitas bakteriostatik termasuk kategori sedang, K 3 15% b/v termasuk kategori kuat terhadap streptococcus mutans. Ekstrak biji kebiul pada konsentrasi K3 15 % memiliki aktivitas bakteriostatik yang optimal dan aktivitasnya tidak berbeda nyata dengan Clindamisin.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134453427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.306
Pertiwi Ishak, Andi Nur Ilmi Adriana
Telah dilakukan penelitian tentang Efek Diuretik Ekstrak Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor) Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) dengan metode Analisis Of Varians untuk mengetahui ekstrak daun adam hawa yang efektif memberikan efek diuretik terhadap tikus putih jantan. Dalam hal ini, dilakukan pengujian terhadap 15 ekor tikus putih jantan yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I diberi Na.CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II, III, IV diberi ekstrak daun adam hawa dengan masing-masing konsentrasi 0,8% b/v, 1,6% b/v, dan 3,2% b/v. Sedangkan kelompok V diberi suspensi furosemid sebagai pembanding. Pengukuran volume urin selama 6 jam dilakukan setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun adam hawa konsentrasi 0,8% b/v tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan konsentrasi 1,6% b/v, dan pada ekstrak daun adam hawa konsetrasi 3,2% b/v memberikan efek peningkatan volume urin yang paling efektif, tetapi efeknya masih lebih kecil dari suspensi furosemid sebagai kontrol positif.
{"title":"UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK DAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)","authors":"Pertiwi Ishak, Andi Nur Ilmi Adriana","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.306","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang Efek Diuretik Ekstrak Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor) Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) dengan metode Analisis Of Varians untuk mengetahui ekstrak daun adam hawa yang efektif memberikan efek diuretik terhadap tikus putih jantan. Dalam hal ini, dilakukan pengujian terhadap 15 ekor tikus putih jantan yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I diberi Na.CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II, III, IV diberi ekstrak daun adam hawa dengan masing-masing konsentrasi 0,8% b/v, 1,6% b/v, dan 3,2% b/v. Sedangkan kelompok V diberi suspensi furosemid sebagai pembanding. Pengukuran volume urin selama 6 jam dilakukan setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun adam hawa konsentrasi 0,8% b/v tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan konsentrasi 1,6% b/v, dan pada ekstrak daun adam hawa konsetrasi 3,2% b/v memberikan efek peningkatan volume urin yang paling efektif, tetapi efeknya masih lebih kecil dari suspensi furosemid sebagai kontrol positif.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117193978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.304
Sustrin Abasa, Pertiwi Ishak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek hepatoprotektor dari ekstrak etanol kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar SGPT dan SGOT pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi Paracetamol. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium yang menggunakan metode Pre Post test only control group design. Hasil menunjukkan bahwa adanya perbedaan perubahan hasil pengukuran darah SGOT dan SGPT antar kelompok selama perlakuan. Namun berdasarkan hasil uji one way ANOVA menunjukkan tidak adanya berbedaan yang bermakna antar kelompok (p>0,05). Ekstrak etanol kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) tidak dapat mencegah peningkatan kadar SGOT secara signifikan pada tikus yang diinduksi paracetamol dosis tinggi. Sedangkan pada pengukuran kadar SGPT ekstrak etanol kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat mencegah peningkatan kadar SGPT tikus yang diinduksi paracetamol dosis tinggi, namun tidak signifikan secara statistik.
{"title":"AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) TERHADAP HEPATOTOKSISITAS AKUT PARACETAMOL PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS)","authors":"Sustrin Abasa, Pertiwi Ishak","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.304","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek hepatoprotektor dari ekstrak etanol kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar SGPT dan SGOT pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi Paracetamol. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium yang menggunakan metode Pre Post test only control group design. Hasil menunjukkan bahwa adanya perbedaan perubahan hasil pengukuran darah SGOT dan SGPT antar kelompok selama perlakuan. Namun berdasarkan hasil uji one way ANOVA menunjukkan tidak adanya berbedaan yang bermakna antar kelompok (p>0,05). Ekstrak etanol kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) tidak dapat mencegah peningkatan kadar SGOT secara signifikan pada tikus yang diinduksi paracetamol dosis tinggi. Sedangkan pada pengukuran kadar SGPT ekstrak etanol kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat mencegah peningkatan kadar SGPT tikus yang diinduksi paracetamol dosis tinggi, namun tidak signifikan secara statistik.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131510245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.309
Firmansyah Firmansyah
Diuretik merupakan obat yang meningkatkan laju aliran urin dan sekresi natrium serta digunakan untuk mengatur volume dan atau komposisi cairan tubuh pada berbagai keadaan klinis. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak kulit buah mentimun sebagai efek diuretik pada mencit dan untuk menentukan konsentrasi ekstrak kulit buah mentimun yang efektif sebagai diuretik pada mencit. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium yang di laksanakan di Laboratorium Farmakologi Jurusan Farmasi Univeristas Pancasakti Makassar. Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit jantan yang di bagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok I (Na. CMC 1% b/v) sebagai kontol negatif, kelompok II (Ekstrak 100 mg/kgBB), III (Ekstrak 200 mg/kgBB), dan IV (Ekstrak 300 mg/kgBB), serta kelompok V diberi Furosemid sebagai kontrol positif. Pengamatan volume urin dilakukan selama 3 jam setelah perlakuan untuk mengetahui efek diuretik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian ekstrak kulit buah mentimun memberikan efek diuretik terhadap mencit dan pemberian ekstrak kulit buah mentimun dengan konsentrasi 300 mg menunjukkan efek paling besar sebagai diuretik terhadap mencit, tetapi efeknya masih lebih rendah daripada pemberian suspensi furosemide dengan dosis 0,156 mg.
{"title":"UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK KULIT BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA MENCIT (Mus muscullus)","authors":"Firmansyah Firmansyah","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.309","url":null,"abstract":"Diuretik merupakan obat yang meningkatkan laju aliran urin dan sekresi natrium serta digunakan untuk mengatur volume dan atau komposisi cairan tubuh pada berbagai keadaan klinis. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak kulit buah mentimun sebagai efek diuretik pada mencit dan untuk menentukan konsentrasi ekstrak kulit buah mentimun yang efektif sebagai diuretik pada mencit. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium yang di laksanakan di Laboratorium Farmakologi Jurusan Farmasi Univeristas Pancasakti Makassar. Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit jantan yang di bagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok I (Na. CMC 1% b/v) sebagai kontol negatif, kelompok II (Ekstrak 100 mg/kgBB), III (Ekstrak 200 mg/kgBB), dan IV (Ekstrak 300 mg/kgBB), serta kelompok V diberi Furosemid sebagai kontrol positif. Pengamatan volume urin dilakukan selama 3 jam setelah perlakuan untuk mengetahui efek diuretik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian ekstrak kulit buah mentimun memberikan efek diuretik terhadap mencit dan pemberian ekstrak kulit buah mentimun dengan konsentrasi 300 mg menunjukkan efek paling besar sebagai diuretik terhadap mencit, tetapi efeknya masih lebih rendah daripada pemberian suspensi furosemide dengan dosis 0,156 mg.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"49 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131673008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.307
Syachriyani Syachriyani, F. Firmansyah, Mocktar La Mamin
Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak Buah Pining (Hornstedtia aliacea) terhadap penurunan kadar kolesterol total darah tikus putih (Rattus norvegicus) dan untuk menentukan konsentrasi ekstrak buah Pining yang efektif menurunkan kolesterol total darah tikus putih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti. Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak buah Pining yang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Sampel yang digunakan adalah Tikus putih sebanyak 15 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu Klp I (Suspensi Na.CMC 1% b/v) sebagai kelompok kontrol Negatif, Klp II (Ekstrak buah Pining 2% b/v), Klp III (Ekstrak buah Pining 4% b/v), Klp IV (Ekstrak buah Pining 6% b/v) dan Klp V (suspensi Simvastatin) sebagai kelompok Kontrol positif. Ekstrak Buah Pining konsentrasi 2 %, 4%, 6% b/v memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar Kolesterol Total Darah Tikus putih, tetapi ekstrak buah pining 6 % b/v menunjukkan pengaruh nonsignifikan terhadap simvastatin, namun persentase rata-rata penurunan kadar kolesterol simvastatin lebih tinggi yaitu 93,42 % dibandingkan dengan ekstrak buah pining 6 % b/v, yaitu 80,96 %
本研究旨在确定平宁果实提取物对小白鼠总胆固醇(Rattus norvegicus)的总胆固醇水平降低的影响,并确定平提斯提取物的有效浓度降低小白鼠的总胆固醇。这项研究是在Pancasakti university MIPA MIPA学院的药理学实验室进行的。使用的测试材料是用醋酸酯溶剂提取的松果提取物。该样本使用的是15只白鼠,它们被分为5种治疗方法,即Klp I(挂起Na)。CMC 1% b/v)作为负控制组,Klp II(提取2%的b/v), Klp III(提取水果b/v), Klp IV(提取水果6%的b/v)和Klp v (syvastatin悬吊)作为一个积极的控制组。水果提取物Pining浓度2%、4%到6% b - v提供影响血液总胆固醇含量下降白老鼠,但水果提取物nonsignifikan Pining 6 % b - v显示影响simvastatin,但平均降低胆固醇水平的百分比更高simvastatin即93.42 Pining水果提取物相比6 % b - v,即80,96 %
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PINING (Horntstedtia alliacea) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)","authors":"Syachriyani Syachriyani, F. Firmansyah, Mocktar La Mamin","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.307","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak Buah Pining (Hornstedtia aliacea) terhadap penurunan kadar kolesterol total darah tikus putih (Rattus norvegicus) dan untuk menentukan konsentrasi ekstrak buah Pining yang efektif menurunkan kolesterol total darah tikus putih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti. Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak buah Pining yang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Sampel yang digunakan adalah Tikus putih sebanyak 15 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu Klp I (Suspensi Na.CMC 1% b/v) sebagai kelompok kontrol Negatif, Klp II (Ekstrak buah Pining 2% b/v), Klp III (Ekstrak buah Pining 4% b/v), Klp IV (Ekstrak buah Pining 6% b/v) dan Klp V (suspensi Simvastatin) sebagai kelompok Kontrol positif. Ekstrak Buah Pining konsentrasi 2 %, 4%, 6% b/v memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar Kolesterol Total Darah Tikus putih, tetapi ekstrak buah pining 6 % b/v menunjukkan pengaruh nonsignifikan terhadap simvastatin, namun persentase rata-rata penurunan kadar kolesterol simvastatin lebih tinggi yaitu 93,42 % dibandingkan dengan ekstrak buah pining 6 % b/v, yaitu 80,96 %","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132884714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.303
Syarifuddin K.A, Andi Nur Ilmi Adriana, M. Aris
Ekstrak etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki potensi antiinflamasi. Flavonoid memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Penelitian ini menggunakan 3 ekor kelinci yang dibuat luka bakar pada bagian punggungnya. Setiap punggung kelinci dibagi menjadi 3 area. Punggung kelinci dibuat luka bakar dengan luas 2 cm2. Pengolesan dilakukan satu kali sehari. Pengamatan dilakukan dengan parameter luka pada hari ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Kulit Buah Manggis 20% menunjukan penyembuhan luka sebesar 22.16% berpengaruh terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. efek tidak berbeda nyata dengan Bioplasenton sebagai kontrol positif. Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil yang signifikan P>0,05 terdistribusi normal, uji homogenitas P>0,05 data statistik dengan menggunakan analysis of varians menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang bermakna antar perlakuan (P>0,05), uji statistic One way ANOVA menunjukkan hasil signifikan yang artinya terdapat perbedaan pengaruh pemberian topikal antar perlakuan penyembuhan luka bakar pada kelinci.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN TOPIKAL GEL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR (Vulnus combustion) PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus)","authors":"Syarifuddin K.A, Andi Nur Ilmi Adriana, M. Aris","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.303","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.303","url":null,"abstract":"Ekstrak etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki potensi antiinflamasi. Flavonoid memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Penelitian ini menggunakan 3 ekor kelinci yang dibuat luka bakar pada bagian punggungnya. Setiap punggung kelinci dibagi menjadi 3 area. Punggung kelinci dibuat luka bakar dengan luas 2 cm2. Pengolesan dilakukan satu kali sehari. Pengamatan dilakukan dengan parameter luka pada hari ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Kulit Buah Manggis 20% menunjukan penyembuhan luka sebesar 22.16% berpengaruh terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. efek tidak berbeda nyata dengan Bioplasenton sebagai kontrol positif. Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil yang signifikan P>0,05 terdistribusi normal, uji homogenitas P>0,05 data statistik dengan menggunakan analysis of varians menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang bermakna antar perlakuan (P>0,05), uji statistic One way ANOVA menunjukkan hasil signifikan yang artinya terdapat perbedaan pengaruh pemberian topikal antar perlakuan penyembuhan luka bakar pada kelinci.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126745260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.305
Andi Nur Ilmi Adriana
Daun Sirih Hijau biasa digunakan sebagai obat tradisioanal. Kandungan Daun Sirih Hijau yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu flavonoid memiliki kemampuan untuk menginaktivasi protein (enzim) pada membran sel bakteri sehingga mengakibatkan struktur protein menjadi rusak dan menyebabkan ketidakstabilan pada dinding sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etil asetat Daun Sirih Hijau (Piper betle L) terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak etil asetat Daun Sirih Hijau di buat dalam 5 konsentrasi 1% b/v, 3% b/v, 5% b/v, 7% b/v, 9% b/v, kontrol positif (Amoxicillin) dan kontrol negatif (Na-CMC 1% b/v). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat Daun Sirih Hijau (Piper betle L) pada konsentrasi 1% b/v, 3% b/v, 5% b/v, 7% b/v, 9% b/v, memiliki aktivitas baktersid terhadap Streptococcus mutans. Dan konsentrasi 9% b/v adalah konsentrasi yang paling optimal dalam membunuh bakteri Streptococcus mutans. Dan hasil nya tidak berbeda nyata berdasarkan waktu, dan berbeda nyata berdasarkan perlakuan.
{"title":"UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN SIRIH HIJAU (Piper betlel L) TERHADAP Streptococcus mutans","authors":"Andi Nur Ilmi Adriana","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.305","url":null,"abstract":"Daun Sirih Hijau biasa digunakan sebagai obat tradisioanal. Kandungan Daun Sirih Hijau yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu flavonoid memiliki kemampuan untuk menginaktivasi protein (enzim) pada membran sel bakteri sehingga mengakibatkan struktur protein menjadi rusak dan menyebabkan ketidakstabilan pada dinding sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etil asetat Daun Sirih Hijau (Piper betle L) terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak etil asetat Daun Sirih Hijau di buat dalam 5 konsentrasi 1% b/v, 3% b/v, 5% b/v, 7% b/v, 9% b/v, kontrol positif (Amoxicillin) dan kontrol negatif (Na-CMC 1% b/v). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat Daun Sirih Hijau (Piper betle L) pada konsentrasi 1% b/v, 3% b/v, 5% b/v, 7% b/v, 9% b/v, memiliki aktivitas baktersid terhadap Streptococcus mutans. Dan konsentrasi 9% b/v adalah konsentrasi yang paling optimal dalam membunuh bakteri Streptococcus mutans. Dan hasil nya tidak berbeda nyata berdasarkan waktu, dan berbeda nyata berdasarkan perlakuan.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127829611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-27DOI: 10.51577/papsjournals.v1i1.308
Y. Yusriani, Firmansyah Firmansyah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Kurma Ruthab (Phoenix dactylifera) sebagai penginduksi terhadap waktu kelahiran mencit (Mus musculus). Mencit betina yang digunakan sebanyak 24 ekor dibagi dalam empat kelompok, setiap kelompok terdiri atas 6 replikasi. Kelompok I diberikan Na.CMC 1% b/v, kelompok II, III dan IV diberikan ekstrak buah Kurma Ruthab (Phoenix dactylifera) dengan dosis 260mg/kgBB, 780mg/kgBB dan 2340mg/kgBB. Semua kelompok diberikan perlakuan sehari sekali selama kehamilan dan diamati waktu kelahiran. Adapun hasil yang diperoleh dengan Uji Kruskal Wallis dan uji lanjutan menggunakan Uji Mann-Whitney terhadap waktu kelahiran yaitu ekstrak 2340mg/KgBB berpengaruh sebagai penginduksi terhadap waktu kelahiran Mencit (Mus musculus), kerena terdapat perbedaan efek dengan Na.CMC 1% b/v sebagai placebo/kontrol negatif. Sedangkan untuk ekstrak 780mg/KgBB dan ekstrak 260mg/kgBB tidak berpengaruh sebagai penginduksi terhadap waktu kelahiran Mencit (Mus musculus) karena tidak terdapat perbedaan efek dengan Na.CMC 1% b/v sebagai placebo/kontrol negatif.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KURMA RUTHAB (Phoenix dactylifera) SEBAGAI PENGINDUKSI TERHADAP WAKTU KELAHIRAN MENCIT (Mus musculus)","authors":"Y. Yusriani, Firmansyah Firmansyah","doi":"10.51577/papsjournals.v1i1.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i1.308","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Kurma Ruthab (Phoenix dactylifera) sebagai penginduksi terhadap waktu kelahiran mencit (Mus musculus). Mencit betina yang digunakan sebanyak 24 ekor dibagi dalam empat kelompok, setiap kelompok terdiri atas 6 replikasi. Kelompok I diberikan Na.CMC 1% b/v, kelompok II, III dan IV diberikan ekstrak buah Kurma Ruthab (Phoenix dactylifera) dengan dosis 260mg/kgBB, 780mg/kgBB dan 2340mg/kgBB. Semua kelompok diberikan perlakuan sehari sekali selama kehamilan dan diamati waktu kelahiran. Adapun hasil yang diperoleh dengan Uji Kruskal Wallis dan uji lanjutan menggunakan Uji Mann-Whitney terhadap waktu kelahiran yaitu ekstrak 2340mg/KgBB berpengaruh sebagai penginduksi terhadap waktu kelahiran Mencit (Mus musculus), kerena terdapat perbedaan efek dengan Na.CMC 1% b/v sebagai placebo/kontrol negatif. Sedangkan untuk ekstrak 780mg/KgBB dan ekstrak 260mg/kgBB tidak berpengaruh sebagai penginduksi terhadap waktu kelahiran Mencit (Mus musculus) karena tidak terdapat perbedaan efek dengan Na.CMC 1% b/v sebagai placebo/kontrol negatif.","PeriodicalId":131126,"journal":{"name":"Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117076893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}