Pub Date : 2022-01-05DOI: 10.37905/jjft.v4i1.11525
Ayub S Mbia, Musrowati Lasindrang, Zainudin A. K. Antuli
Biskuit MP-ASI merupakan solusi pembuatan suplemen ASI karena mengandung nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai gizi makanan pendamping dan sensoris. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dan bahan utama pengganti susu kedelai dalam pembuatan biskuit makanan pendamping ASI (S1 = 10%: S2 20%: S3 25%). 3 kali ulangan. Data penelitian diolah dengan analisis varians (ANOVA). Jika perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata (s0,05), dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (DMRT) pada taraf kepercayaan 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Hasil analisis kimia susu kedelai pada komponen dasar biskuit MPASI menunjukkan bahwa pada perlakuan pertama kadar air rata-rata S1 9,40% S211,34 S3 15,13%, kadar abu S1 0,67% S21,05 S3 1,35%, dan kadar lemak S17 , 95% S211.23 S3 14,92%, kadar serat kasar S1 0,34% S20,39 S3 0,42%, kadar protein S1 10,41% S211,42 S3 13,84%, kadar karbohidrat S1 58,427.4815% Hasil ini memenuhi Standar Nasional Indonesia Disyaratkan kandungan gizi maksimum biskuit tidak melebihi 5%, kecuali kadar air melebihi batas maksimum dan tidak memenuhi persyaratan. Kata kunci: susu kedelai, biskuit Mpasi,
{"title":"PENINGKATAN NUTRISI MP-ASI (BISKUIT) DARI SUSU KEDELAI SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI BALITA","authors":"Ayub S Mbia, Musrowati Lasindrang, Zainudin A. K. Antuli","doi":"10.37905/jjft.v4i1.11525","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v4i1.11525","url":null,"abstract":"Biskuit MP-ASI merupakan solusi pembuatan suplemen ASI karena mengandung nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai gizi makanan pendamping dan sensoris. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dan bahan utama pengganti susu kedelai dalam pembuatan biskuit makanan pendamping ASI (S1 = 10%: S2 20%: S3 25%). 3 kali ulangan. Data penelitian diolah dengan analisis varians (ANOVA). Jika perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata (s0,05), dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (DMRT) pada taraf kepercayaan 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Hasil analisis kimia susu kedelai pada komponen dasar biskuit MPASI menunjukkan bahwa pada perlakuan pertama kadar air rata-rata S1 9,40% S211,34 S3 15,13%, kadar abu S1 0,67% S21,05 S3 1,35%, dan kadar lemak S17 , 95% S211.23 S3 14,92%, kadar serat kasar S1 0,34% S20,39 S3 0,42%, kadar protein S1 10,41% S211,42 S3 13,84%, kadar karbohidrat S1 58,427.4815% Hasil ini memenuhi Standar Nasional Indonesia Disyaratkan kandungan gizi maksimum biskuit tidak melebihi 5%, kecuali kadar air melebihi batas maksimum dan tidak memenuhi persyaratan. Kata kunci: susu kedelai, biskuit Mpasi, ","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114938815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh bubuk daun kelor sebagai pengawet alami terhadap kualitas dan organoleptik tahu. Penelitian ini menggunakan RAL 1 faktor yaitu konsentrasi bubuk daun kelor, terdiri dari 4 perlakuan kontrol, konsentrasi 0,6%; 1%; dan 1,4% bubuk daun kelor. Parameter yang diamati TPC, pH, kadar air, protein, kalsium, kekerasan, kekenyalan dan organoleptik. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji statistik ANOVA taraf α = 5 % menggunakan SPSS tipe 16.0, jika terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan analisis statistik pH dan kadar air tidak berbeda nyata (P0,05). TPC, protein, kalsium, kekerasan, kekenyalan dan organoleptik berbeda nyata (P0,05). Kesimpulannya bubuk daun kelor sebagai pengawet alami pada tahu secara umum dapat mempengaruhi kualitas dan organoleptik tahu. Penggunaan bubuk sampai taraf 1,4% dapat menekan dan membunuh mikroba, tidak berpengaruh terhadap nilai pH dan kadar air, dapat menjaga hilangnya protein sebesar 2,01%, dapat meningkatkan kalsium, nilai kekerasan dan kekenyalan. Hasil uji organoleptik warna terbaik ada pada kontrol dengan nilai 5,6 (agak suka), rasa dan tekstur terbaik pada 0,6% - 1% dengan nilai 5,3 dan 5,06 (agak suka) dan aroma terbaik pada 1,4% dengan nilai 5,1 (agak suka).
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI BUBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI PENGAWET ALAMI TERHADAP KUALITAS DAN ORGANOLEPTIK TAHU","authors":"Hajran Winangsih Hamid, Marleni Limonu, Purnamaningsuh Maspeke","doi":"10.37905/jjft.v3i2.7690","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.7690","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh bubuk daun kelor sebagai pengawet alami terhadap kualitas dan organoleptik tahu. Penelitian ini menggunakan RAL 1 faktor yaitu konsentrasi bubuk daun kelor, terdiri dari 4 perlakuan kontrol, konsentrasi 0,6%; 1%; dan 1,4% bubuk daun kelor. Parameter yang diamati TPC, pH, kadar air, protein, kalsium, kekerasan, kekenyalan dan organoleptik. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji statistik ANOVA taraf α = 5 % menggunakan SPSS tipe 16.0, jika terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan analisis statistik pH dan kadar air tidak berbeda nyata (P0,05). TPC, protein, kalsium, kekerasan, kekenyalan dan organoleptik berbeda nyata (P0,05). Kesimpulannya bubuk daun kelor sebagai pengawet alami pada tahu secara umum dapat mempengaruhi kualitas dan organoleptik tahu. Penggunaan bubuk sampai taraf 1,4% dapat menekan dan membunuh mikroba, tidak berpengaruh terhadap nilai pH dan kadar air, dapat menjaga hilangnya protein sebesar 2,01%, dapat meningkatkan kalsium, nilai kekerasan dan kekenyalan. Hasil uji organoleptik warna terbaik ada pada kontrol dengan nilai 5,6 (agak suka), rasa dan tekstur terbaik pada 0,6% - 1% dengan nilai 5,3 dan 5,06 (agak suka) dan aroma terbaik pada 1,4% dengan nilai 5,1 (agak suka). ","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115606741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Ain Ain Suleman, Zainudin A. K. Antuli, Purnamaningsuh Maspeke
ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis komponen gizi dan respon konsumen terhadap emping jagung yang disubtitusikan dengan limbah ikan roa. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dimana tahapan pertama yaitu dengan persiapan bahan baku yang meliputi jagung, kapur, garam, bawang putih, dan cabe merah, bawang merah, minyak goreng, garam, gula, K2SO4, HgO, Aquadest. Selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pembuatan emping jagung serta pengujian uji organoleptik dan analisis proksimat. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 (lima) perlakuan yang terdiri dari L 0 gr L 25gr, L 50gr, ( L 75gr, L 100gr. Dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga didapatkan 45 (empat puluh lima) kali percobaan. Data analisis dengan uji statistik Analisis of variance (ANOVA) menggunakan program SPSS 16. Dengan ini uji beda nyata DuncanMulti Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terhadap nilai organoleptik dan proksimat emping jagung. Emping jagung yang dihasilkan dalam penelitian ini mengandung kadar air sebesar 4,6-8,84%, kadar abu 1,49-2,21%, kadar lemak 5,36-6,38%, kadar protein 2,97-18,68, kadar karbohidrat 63,88%-85,63%, warna 2,27-5,87%, aroma 4,2-4,33, rasa 3,23-5,63, tekstur 2,2-6,07%
本研究的目的是确定营养素成分分析和消费者对玉米淀粉的反应,这些玉米淀粉被引入了roa废物。这项研究进行了3个月(3),第一个阶段是准备原料,包括玉米、石灰、盐、大蒜和红辣椒、洋葱、食用油、盐、糖、K2SO4、HgO、Aquadest。然后是玉米淀粉种植阶段、有机测试和过程分析。在这项研究中使用的设计是一个由5(5)成分的随机设计,其中5(5)成分包括L 0gr L 25gr, L 50gr, (L 75gr, L 100gr)组成。重复3次,得到45次(45次)测试。使用SPSS 16程序对变量分析的统计数据进行分析。这是真正的邓坎多范围测试。这项研究的结果表明,有机有机和玉米填料的价值。这项研究产生的玉米淀粉含有4.6 - 8.84%的含水率,灰烬含量为1.49 - 2.21%,蛋白质含量为2,967 - 68%,颜色为2,27- 5.87%,香味为4.4.33,风味为2.2 - 5.67%,纹理为2.2.6.07%
{"title":"UJI KARAKTERISTIK SENSORI DAN KIMIA EMPING JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI LIMBAH IKAN ROA","authors":"Nur Ain Ain Suleman, Zainudin A. K. Antuli, Purnamaningsuh Maspeke","doi":"10.37905/jjft.v3i2.7864","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.7864","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis komponen gizi dan respon konsumen terhadap emping jagung yang disubtitusikan dengan limbah ikan roa. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dimana tahapan pertama yaitu dengan persiapan bahan baku yang meliputi jagung, kapur, garam, bawang putih, dan cabe merah, bawang merah, minyak goreng, garam, gula, K2SO4, HgO, Aquadest. Selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pembuatan emping jagung serta pengujian uji organoleptik dan analisis proksimat. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 (lima) perlakuan yang terdiri dari L 0 gr L 25gr, L 50gr, ( L 75gr, L 100gr. Dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga didapatkan 45 (empat puluh lima) kali percobaan. Data analisis dengan uji statistik Analisis of variance (ANOVA) menggunakan program SPSS 16. Dengan ini uji beda nyata DuncanMulti Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terhadap nilai organoleptik dan proksimat emping jagung. Emping jagung yang dihasilkan dalam penelitian ini mengandung kadar air sebesar 4,6-8,84%, kadar abu 1,49-2,21%, kadar lemak 5,36-6,38%, kadar protein 2,97-18,68, kadar karbohidrat 63,88%-85,63%, warna 2,27-5,87%, aroma 4,2-4,33, rasa 3,23-5,63, tekstur 2,2-6,07%","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131410257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi water kefir sari buah pepaya dengan variasi penambahan sukrosa dan waktu fermentasi berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu variasi penambahan sukrosa (konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan waktu fermentasi (12 jam, 18 jam, dan 24 jam) yang diulang sebanyak 3 kali tiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan program Microsoft Exel 2010. Hasil analisis data diuji statistik Analisis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan variasi penambahan konsentrasi sukrosa serta perbedaa waktu fermentasi memberikan pengaruh (P0,05) terhadap karakteristik water kefir sari buah pepaya pada penelitian ini. Karakteristik water kefir sari buah pepaya meliputi: pH 6,97%, total bakteri asam laktat (BAL) 11,6x107 CFU/ml, pengujian organoleptik yang meliputi warma, aroma, rasa, serta overall paling disukai oleh panelis pada perlakuan konsentrasi sukrosa 15% dan lama waktu fermentasi 24 jam. Berdasarkan hasil perlakuan terbaik dari hasil organoleptik yang ditunjukkan oleh penambahan sukrosa 15% dengan waktu fermentasi 24 jam mengandung serat kasar sebesar 6,17% dan vitamin C sebesar 6,35mg/g
{"title":"KARAKTERISTIK KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK WATER KEFIR SARI BUAH PERPAYA (CARICA PAPAYA. L) BERDASRKAN LAMA WAKTU FERMENTASI DAN KONSENTRASI SUKROSA","authors":"Rianti Putri Wasilu, Suryani Une, Siti Aisa Liputo","doi":"10.37905/jjft.v3i2.9769","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.9769","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi water kefir sari buah pepaya dengan variasi penambahan sukrosa dan waktu fermentasi berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu variasi penambahan sukrosa (konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan waktu fermentasi (12 jam, 18 jam, dan 24 jam) yang diulang sebanyak 3 kali tiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan program Microsoft Exel 2010. Hasil analisis data diuji statistik Analisis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan variasi penambahan konsentrasi sukrosa serta perbedaa waktu fermentasi memberikan pengaruh (P0,05) terhadap karakteristik water kefir sari buah pepaya pada penelitian ini. Karakteristik water kefir sari buah pepaya meliputi: pH 6,97%, total bakteri asam laktat (BAL) 11,6x107 CFU/ml, pengujian organoleptik yang meliputi warma, aroma, rasa, serta overall paling disukai oleh panelis pada perlakuan konsentrasi sukrosa 15% dan lama waktu fermentasi 24 jam. Berdasarkan hasil perlakuan terbaik dari hasil organoleptik yang ditunjukkan oleh penambahan sukrosa 15% dengan waktu fermentasi 24 jam mengandung serat kasar sebesar 6,17% dan vitamin C sebesar 6,35mg/g","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115968660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kimia terhadap serbuk minuman herbal yang terbuat dari serbuk rambut jagung yang diformulasi serbuk kayu manis. Tahapan pada penelitian ini terdiri dari persiapan bahan baku yang meliputi pembuatan serbuk rambut jagung, pembuatan serbuk kayu manis hingga penentuan formulasi minuman herbal tersebut. Selanjutnya dilakukan pengujian analisis kadar air, kadar abu, serat kasar, kadar antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji statistik Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf α = 5 % menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) tipe 16.0, bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan, dari empat formulasi serbuk minuman herbal rambut jagung kayu manis didapatkan formulasi terbaik adalah perlakuan penambahan serbuk kayu manis 30 gr yang hasilnya meliputi uji kadar air 4,83 %, kadar abu 4,51 %, kadar serat 19,71 % dan kadar antioksidan 36,35 %.
{"title":"UJI KIMIA SERBUK HERBAL RAMBUT JAGUNG YANG DIFORMULASI DENGAN SERBUK KAYU MANIS ( Cinnamomum burmannii )","authors":"Uci Trisnawaty Habi, Marleni Limonu, M. Tahir","doi":"10.37905/jjft.v3i2.7547","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.7547","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kimia terhadap serbuk minuman herbal yang terbuat dari serbuk rambut jagung yang diformulasi serbuk kayu manis. Tahapan pada penelitian ini terdiri dari persiapan bahan baku yang meliputi pembuatan serbuk rambut jagung, pembuatan serbuk kayu manis hingga penentuan formulasi minuman herbal tersebut. Selanjutnya dilakukan pengujian analisis kadar air, kadar abu, serat kasar, kadar antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji statistik Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf α = 5 % menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) tipe 16.0, bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan, dari empat formulasi serbuk minuman herbal rambut jagung kayu manis didapatkan formulasi terbaik adalah perlakuan penambahan serbuk kayu manis 30 gr yang hasilnya meliputi uji kadar air 4,83 %, kadar abu 4,51 %, kadar serat 19,71 % dan kadar antioksidan 36,35 %. ","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125241410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengukusan terhadap tape ubi jalar pada varietas yang berbeda masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Penelitian ini menggunakan RAK 1 faktor yaitu lama pengukusan terdiri dari 3 perlakuan meliputi 15, 30, dan 45 menit. Parameter yang diamati yaitu pH, kadar alkohol, aktivitas antioksidan dan organoleptik. Analisis data yang digunakan menggunakan statistik ANOVA (Analysis of variance). Hasil analisis data pada perlakuan 30 menit menunjukan perlakuan bahwa perlakuan lama pengukusan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH, namun berpengaruh nyata terhadap kadar alkohol dan aktivitas antioksidan tape ubi jalar. Hasil menunjukkan perlakuan terbaik tape ubi jalar pada berbagai varietas diperoleh pada tape dengan perlakuan lama pengukusan 30 menit dengan nilai pH masing-masing 4.90, 4.93, dan 4.96 kadar etanol 0.82%, aktivitas antioksidan (%inhibisi) 10.923, 15.045, dan 18.741. Hasil uji organoleptik tape ubi jalar pada berbagai varietas pada perlakuan 30 menit memiliki kriteria rasa manis sampai agak asam dengan aroma agak berbau alkohol dan tekstur lembut dengan penerimaan keseluruhan panelis agak suka hingga suka.
{"title":"PENGARUH LAMA PENGUKUSAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KARAKTERISTIK KIMIA TAPE UBI JALAR (Ipomoea Batatas L.)","authors":"Iis Taliku, Purnamaningsuh Maspeke, Suryani Une","doi":"10.37905/jjft.v3i2.8219","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.8219","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengukusan terhadap tape ubi jalar pada varietas yang berbeda masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Penelitian ini menggunakan RAK 1 faktor yaitu lama pengukusan terdiri dari 3 perlakuan meliputi 15, 30, dan 45 menit. Parameter yang diamati yaitu pH, kadar alkohol, aktivitas antioksidan dan organoleptik. Analisis data yang digunakan menggunakan statistik ANOVA (Analysis of variance). Hasil analisis data pada perlakuan 30 menit menunjukan perlakuan bahwa perlakuan lama pengukusan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH, namun berpengaruh nyata terhadap kadar alkohol dan aktivitas antioksidan tape ubi jalar. Hasil menunjukkan perlakuan terbaik tape ubi jalar pada berbagai varietas diperoleh pada tape dengan perlakuan lama pengukusan 30 menit dengan nilai pH masing-masing 4.90, 4.93, dan 4.96 kadar etanol 0.82%, aktivitas antioksidan (%inhibisi) 10.923, 15.045, dan 18.741. Hasil uji organoleptik tape ubi jalar pada berbagai varietas pada perlakuan 30 menit memiliki kriteria rasa manis sampai agak asam dengan aroma agak berbau alkohol dan tekstur lembut dengan penerimaan keseluruhan panelis agak suka hingga suka.","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"os-39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127976586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang banyak. Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk peanekaragaman produk perikanan. Abon Ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, dan bau khas. Pembuatan abon menggunakan metode penggorengan pada suhu tinggi yang dapat mempercepat terjadinya oksidasi pada abon. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mempertahankan mutu selama penyimpanan salah satunya dengan Penambahan daun jeruk purut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daun jeruk purut terhadap kerusakan abon ikan tongkol selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan perlakuan penambahan daun jeruk purut 0%, 2% dan 3%. Pada lama penyimpanan 0 hari, 30 hari dan 60 hari pada suhu ruang dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan daun jeruk purut 3% memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap nilai TPC, bilangan peroksida, pH dan Organoleptik. Penambahan daun jeruk purut 3% pada abon ikan tongkol mampu menghambat peningkatan nilai TPC, bilangan peroksida, dan pH. Secara Organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur) penambahan konsentrasi daun jeruk purut 3% memberikan tingkat kesukaan paling tinggi dengan nilai 5.7 (suka) – 3.6 (agak tidak suka).
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN DAUN JERUK PURUT (Citrus hyrstix D.C) TERHADAP KERUSAKAN ABON IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinnis) SELAMA PENYIMPANAN","authors":"Febriyani Salam, Siti Aisa Liputo, Suryani Une","doi":"10.37905/jjft.v3i2.7526","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.7526","url":null,"abstract":"Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang banyak. Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk peanekaragaman produk perikanan. Abon Ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, dan bau khas. Pembuatan abon menggunakan metode penggorengan pada suhu tinggi yang dapat mempercepat terjadinya oksidasi pada abon. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mempertahankan mutu selama penyimpanan salah satunya dengan Penambahan daun jeruk purut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daun jeruk purut terhadap kerusakan abon ikan tongkol selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan perlakuan penambahan daun jeruk purut 0%, 2% dan 3%. Pada lama penyimpanan 0 hari, 30 hari dan 60 hari pada suhu ruang dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan daun jeruk purut 3% memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap nilai TPC, bilangan peroksida, pH dan Organoleptik. Penambahan daun jeruk purut 3% pada abon ikan tongkol mampu menghambat peningkatan nilai TPC, bilangan peroksida, dan pH. Secara Organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur) penambahan konsentrasi daun jeruk purut 3% memberikan tingkat kesukaan paling tinggi dengan nilai 5.7 (suka) – 3.6 (agak tidak suka).","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121991571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tepung sukun diketahui manfaatnya karena secara keseluruhan memiliki kandungan gizi yang baik, upaya diversifikasi tepung sukun salah satunya dengan pembuatan roti. Penambahan tepung daun kelor dalam pembuatan roti ini bertujuan untuk memperkaya gizi roti terutama pada kandungan protein, karena tepung daun kelor diketahui mengandung 23,37% kadar protein. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap kualitas roti dengan berbahan dasar tepung sukun. Rancangan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan dengan konsentrasi penambahan tepung daun kelor (Kontrol, 3%, 5%, 7%). Hasil penelitian menunjukan bahwa roti manis yang terbaik adalah pada konsentrasi perlakuan tepung daun kelor 7% kadar air (25,84%), kadar protein (29,42%), nilai tekstur (381,6 gf), perlakuan 3% pada daya kembang (4,5%), warna disukai panelis (5,33), aroma disukai panelis (4,73), rasa disukai panelis (4,93), dan tekstur disukai panelis (5,1).
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP KUALITAS ROTI DENGAN BERBAHAN DASAR TEPUNG SUKUN","authors":"Zuldin Helingo, Siti Aisa Liputo, Marleni Limonu","doi":"10.37905/jjft.v3i2.7515","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.7515","url":null,"abstract":"Tepung sukun diketahui manfaatnya karena secara keseluruhan memiliki kandungan gizi yang baik, upaya diversifikasi tepung sukun salah satunya dengan pembuatan roti. Penambahan tepung daun kelor dalam pembuatan roti ini bertujuan untuk memperkaya gizi roti terutama pada kandungan protein, karena tepung daun kelor diketahui mengandung 23,37% kadar protein. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap kualitas roti dengan berbahan dasar tepung sukun. Rancangan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan dengan konsentrasi penambahan tepung daun kelor (Kontrol, 3%, 5%, 7%). Hasil penelitian menunjukan bahwa roti manis yang terbaik adalah pada konsentrasi perlakuan tepung daun kelor 7% kadar air (25,84%), kadar protein (29,42%), nilai tekstur (381,6 gf), perlakuan 3% pada daya kembang (4,5%), warna disukai panelis (5,33), aroma disukai panelis (4,73), rasa disukai panelis (4,93), dan tekstur disukai panelis (5,1). ","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124048572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKAir kelapa dan jeruk lemon memiliki kandungan mineral dan asam sitrat yang dapat diolah menjadi minuman isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang berfungsi bagi kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan karakteristik kimia minuman isotonik berbahan baku air kelapa dan ekstrak jeruk lemon. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, yaitu untuk mempersiapkan bahan baku air kelapa dan jeruk lemon, mengekstrak jeruk lemon, dan pembuatan minuman isotonik. Serta pengujian pH, Total Gula, Mineral (K dan Na), dan Uji Organoleptik. Data dianalisis dengan uji statistik Analisis of Variance (ANOVA) pada taraf α = 5% menggunakan program Microsoft Excel 2007, Bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil uji karakteristik kimia dan organoleptik minuman isotonik berbahan baku air kelapa dan ekstrak jeruk lemon perlakuan terbaik diperoleh pada minuman isotonik air kelapa muda 80% dan ekstrak jeruk lemon 13%, yang memperoleh skor penilaian terhadap warna dengan rerata 5,53 (suka), aroma 4,37 (netral), dan rasa 5,77 (suka). Minuman isotonik pada perlakuan terbaik memiliki pH 4,1, total gula 12%, natrium 413,479 mg/kg, kalium 167,888 mg/kg.
{"title":"KARAKTERISTIK KIMIA MINUMAN ISOTONIK BERBAHAN BAKU AIR KELAPA (Cocos Nucifera) DAN EKSTRAK JERUK LEMON (Citrus Limon)","authors":"Sukma Pakaya, Suryani Une, Zainudin Antuli","doi":"10.37905/jjft.v3i2.9261","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.9261","url":null,"abstract":"ABSTRAKAir kelapa dan jeruk lemon memiliki kandungan mineral dan asam sitrat yang dapat diolah menjadi minuman isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang berfungsi bagi kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan karakteristik kimia minuman isotonik berbahan baku air kelapa dan ekstrak jeruk lemon. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, yaitu untuk mempersiapkan bahan baku air kelapa dan jeruk lemon, mengekstrak jeruk lemon, dan pembuatan minuman isotonik. Serta pengujian pH, Total Gula, Mineral (K dan Na), dan Uji Organoleptik. Data dianalisis dengan uji statistik Analisis of Variance (ANOVA) pada taraf α = 5% menggunakan program Microsoft Excel 2007, Bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil uji karakteristik kimia dan organoleptik minuman isotonik berbahan baku air kelapa dan ekstrak jeruk lemon perlakuan terbaik diperoleh pada minuman isotonik air kelapa muda 80% dan ekstrak jeruk lemon 13%, yang memperoleh skor penilaian terhadap warna dengan rerata 5,53 (suka), aroma 4,37 (netral), dan rasa 5,77 (suka). Minuman isotonik pada perlakuan terbaik memiliki pH 4,1, total gula 12%, natrium 413,479 mg/kg, kalium 167,888 mg/kg. ","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115463031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fikri Cahyanto Bau, Suryani Une Nina, Zainudin Antuli
Ikan teri seperti ikan laut pada umumnya merupakan sumber nutrisi yang penting bagi masyarakat Indonesia. Pada umumnya ikan teri mengandung protein yang jumlahnya sekitar 16% dan kandungan lemak hanya 1%. Air adalah merupakan komponen terbanyak pada daging ikan teri, yaitu 80 % sehingga ikan teri akan mudah mengalami kerusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas kimia dan biologis ikan teri asin kering (stolephorus sp). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pengaruh lama pengeringan 4 jam, 8 jam, 12 jam, dan 24 jam masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diuji dalam penelitian meliputi kualitas kimia (uji proksimat) dan kualitas mikrobiologi. Analisis data yang digunakan mengguanakan statistik Analisis of Variance (ANOVA). Hasil analisis mutu kadar air pada sampel ikan teri asin kering menunjukan nilai 22.34 - 18.76%. untuk analisis protein menunjukan nilai kadar protein adalah 31.89 - 33.15%. untuk analisis lemak persentasi nilai kadar lemak didapatkan hasil 1.61 - 2.84%. sedangkan untuk analisis angka lempeng total (ALT) menunjukan nilai signifikan yaitu 22.2 cfu/gr untuk pengeringan 4 jam, 21.2 cfu/gr untuk pengeringan 8 jam, dan 14.2 cfu/gr untuk pengeringan 12 jam.
{"title":"PENGARUH LAMA PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAN BIOLOGIS IKAN TERI ASIN KERING (Stolephorus sp.)","authors":"Fikri Cahyanto Bau, Suryani Une Nina, Zainudin Antuli","doi":"10.37905/jjft.v3i2.9101","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jjft.v3i2.9101","url":null,"abstract":"Ikan teri seperti ikan laut pada umumnya merupakan sumber nutrisi yang penting bagi masyarakat Indonesia. Pada umumnya ikan teri mengandung protein yang jumlahnya sekitar 16% dan kandungan lemak hanya 1%. Air adalah merupakan komponen terbanyak pada daging ikan teri, yaitu 80 % sehingga ikan teri akan mudah mengalami kerusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas kimia dan biologis ikan teri asin kering (stolephorus sp). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pengaruh lama pengeringan 4 jam, 8 jam, 12 jam, dan 24 jam masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diuji dalam penelitian meliputi kualitas kimia (uji proksimat) dan kualitas mikrobiologi. Analisis data yang digunakan mengguanakan statistik Analisis of Variance (ANOVA). Hasil analisis mutu kadar air pada sampel ikan teri asin kering menunjukan nilai 22.34 - 18.76%. untuk analisis protein menunjukan nilai kadar protein adalah 31.89 - 33.15%. untuk analisis lemak persentasi nilai kadar lemak didapatkan hasil 1.61 - 2.84%. sedangkan untuk analisis angka lempeng total (ALT) menunjukan nilai signifikan yaitu 22.2 cfu/gr untuk pengeringan 4 jam, 21.2 cfu/gr untuk pengeringan 8 jam, dan 14.2 cfu/gr untuk pengeringan 12 jam.","PeriodicalId":160307,"journal":{"name":"Jambura Journal of Food Technology","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115453071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}