Distya Rizki Hapsari, Aulia Rizki Maulani, S. Aminah
Flakes are a practical breakfast menu that generally contains nutrients in the form of carbohydrates, and protein, rich in fiber, vitamins, and minerals to meet the nutritional intake of the morning. This study aims to make flakes purple yam with the addition of soybean flour to increase its nutritional value, especially protein content. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely the ratio of purple yam flour and soybean flour (100% : 0%), (90% : 10%), (80% : 20%), (70% : 30 %). Product analysis includes protein content, water content, and rehydration power (physical) to determine the selected product, then chemical analysis includes ash content, fat, crude fiber, and carbohydrates, as well as sensory and hedonic quality organoleptic tests. The data analysis used was ANOVA and Duncan's Advanced Test with 95% confidence interval. The results showed that the flakes selected were treated with 70% purple yam and 30% soybean flour. The flakes selected have protein content of 15.62%, water content of 4.40%, ash content of 1.55%, fat 4.16%, crude fiber 13.53%, carbohydrates 74.47%, and rehydration power of 18.84%. The results of the sensory quality test showed that the flakes had a dark brown color, odorless powdery aroma, slightly sweet taste, and a crunchy texture. The results of the hedonic test have the highest preference value on the attributes of texture, color, and aroma and, overall, towards liking.
{"title":"Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensori Flakes Berbasis Tepung Uwi Ungu (Dioscorea alata L.) dengan Penambahan Tepung Kacang Kedelai (Glicyn max L.)","authors":"Distya Rizki Hapsari, Aulia Rizki Maulani, S. Aminah","doi":"10.30997/jah.v8i2.6290","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.6290","url":null,"abstract":"Flakes are a practical breakfast menu that generally contains nutrients in the form of carbohydrates, and protein, rich in fiber, vitamins, and minerals to meet the nutritional intake of the morning. This study aims to make flakes purple yam with the addition of soybean flour to increase its nutritional value, especially protein content. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely the ratio of purple yam flour and soybean flour (100% : 0%), (90% : 10%), (80% : 20%), (70% : 30 %). Product analysis includes protein content, water content, and rehydration power (physical) to determine the selected product, then chemical analysis includes ash content, fat, crude fiber, and carbohydrates, as well as sensory and hedonic quality organoleptic tests. The data analysis used was ANOVA and Duncan's Advanced Test with 95% confidence interval. The results showed that the flakes selected were treated with 70% purple yam and 30% soybean flour. The flakes selected have protein content of 15.62%, water content of 4.40%, ash content of 1.55%, fat 4.16%, crude fiber 13.53%, carbohydrates 74.47%, and rehydration power of 18.84%. The results of the sensory quality test showed that the flakes had a dark brown color, odorless powdery aroma, slightly sweet taste, and a crunchy texture. The results of the hedonic test have the highest preference value on the attributes of texture, color, and aroma and, overall, towards liking.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121207170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sasiera Diva Permana, Sulistyodewi Nur Wiyono, N. Syamsiyah, Eddy Renaldi
Pengendalian kualitas sangat penting dilakukan pada setiap kegiatan produksi agar hasilnya dapat sesuai dengan standar. Semakin berkembangnya bisnis kuliner, menjadikan para produsen kuliner khas terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) simping di Kabupaten Purwakarta harus menjaga kualitas produknya agar dapat bersaing dengan usaha lain yang sejenis. Meskipun mayoritas UMKM Simping telah bertahan lebih dari 10 tahun, namun masih sering ditemukan produk rusak (defect) di setiap produksinya. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui penerapan pengendalian kualitas; 2) Mengetahui faktor penyebab kerusakan produk simping. Riset ini memakai desain kualitatif dan metode studi kasus. Seluruh data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan Statistical Quality Control (SQC) melalui bantuan lembar periksa, diagram pareto, peta kendali, kemudian diagram tulang ikan. Hasil dari riset ini yaitu: 1) Penerapan pengendalian kualitas di UMKM Simping 97, UMKM Simping Bunda, dan UMKM Simping Mustika belum terkontrol; 2) Faktor yang paling berpengaruh terhadap kerusakan produk simping berupa ketidaksesuaian bentuk yaitu mesin dan peralatan.
{"title":"Implementasi Pengendalian Kualitas (Quality Control) Pada Produksi Simping di Kabupaten Purwakarta","authors":"Sasiera Diva Permana, Sulistyodewi Nur Wiyono, N. Syamsiyah, Eddy Renaldi","doi":"10.30997/jah.v8i2.5739","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.5739","url":null,"abstract":"Pengendalian kualitas sangat penting dilakukan pada setiap kegiatan produksi agar hasilnya dapat sesuai dengan standar. Semakin berkembangnya bisnis kuliner, menjadikan para produsen kuliner khas terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) simping di Kabupaten Purwakarta harus menjaga kualitas produknya agar dapat bersaing dengan usaha lain yang sejenis. Meskipun mayoritas UMKM Simping telah bertahan lebih dari 10 tahun, namun masih sering ditemukan produk rusak (defect) di setiap produksinya. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui penerapan pengendalian kualitas; 2) Mengetahui faktor penyebab kerusakan produk simping. Riset ini memakai desain kualitatif dan metode studi kasus. Seluruh data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan Statistical Quality Control (SQC) melalui bantuan lembar periksa, diagram pareto, peta kendali, kemudian diagram tulang ikan. Hasil dari riset ini yaitu: 1) Penerapan pengendalian kualitas di UMKM Simping 97, UMKM Simping Bunda, dan UMKM Simping Mustika belum terkontrol; 2) Faktor yang paling berpengaruh terhadap kerusakan produk simping berupa ketidaksesuaian bentuk yaitu mesin dan peralatan.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125280092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elfira Febriani Harahap, Rina Fitriana, Mitha Veri Andriani
PT. Allesia International merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan brand Club. Permasalahan kualitas yang ditemukan adalah jumlah produk cacat pada kemasan produk AMDK Botol 600 ml memiliki persentase cacat terbesar mencapai 2,12% pada bulan September hingga November 2020. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dengan metode Six Sigma sesuai tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, danControl (DMAIC). Jenis kecacatan dominan berupa rusak botol supply, rusak tutup karena botol pesok, rusak tutup terbelah, rusak tutup dari raw material, dan rusak botol dari mesin. Nilai Defect Per Million Opportunities (DPMO) sebesar 3300, dan tingkat sigma sebesar 4,2164 sigma sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas untuk meningkatkan tingkat sigma. Penyebab kecacatan terjadi karena metode penyimpanan botol yang tidak tepat dan tidak adanya metode setting optimum dari mesin terkait kecepatan dan tekanan mesin yang digunakan. Usulan perbaikan untuk setting optimum mesin adalah penggunaan kecepatan mesin sebesar 8000 BPH dan tekanan 0,5 NPA. Selain itu, usulan lainnya adalah dengan mengganti metode penyimpanan botol dengan dus dan penggunaan checksheet untuk memeriksa penyebab botol yang rusak selama proses supply botol.
PT. Allesia International是生产瓶装水(AMDK)品牌俱乐部的制造业之一。人们发现的质量问题是,AMDK瓶装600毫升瓶装缺陷产品数量最多,到2020年9月至11月,缺陷率最高可达2.12%。因此,需要努力改进六西格玛方法的定义阶段、测量、分析、改进和控制。一种主要的缺陷是损坏供应瓶,损坏盖子,因为瓶子坏了,损坏了瓶盖,损坏了瓶盖,损坏了原料盖,损坏了瓶盖,损坏了机器上的瓶盖。面额每百万次机会值为3300次,西格玛值为4.2164次西格玛,因此必须进行质量改进,以提高西格玛水平。造成缺陷的原因是瓶子存放方法不正确,没有涉及发动机速度和压力的最佳设置方法。最佳引擎设置的改进建议是使用发动机速度为8000 BPH和0.5 NPA。此外,另一项建议是用纸盒替换瓶子的储存方法,并使用检查表来检查瓶子在瓶颈供应过程中损坏的原因。
{"title":"Perbaikan Kualitas Kemasan Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Botol 600 Ml Brand Club Dengan Metode Six Sigma","authors":"Elfira Febriani Harahap, Rina Fitriana, Mitha Veri Andriani","doi":"10.30997/jah.v8i2.6369","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.6369","url":null,"abstract":"PT. Allesia International merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan brand Club. Permasalahan kualitas yang ditemukan adalah jumlah produk cacat pada kemasan produk AMDK Botol 600 ml memiliki persentase cacat terbesar mencapai 2,12% pada bulan September hingga November 2020. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dengan metode Six Sigma sesuai tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, danControl (DMAIC). Jenis kecacatan dominan berupa rusak botol supply, rusak tutup karena botol pesok, rusak tutup terbelah, rusak tutup dari raw material, dan rusak botol dari mesin. Nilai Defect Per Million Opportunities (DPMO) sebesar 3300, dan tingkat sigma sebesar 4,2164 sigma sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas untuk meningkatkan tingkat sigma. Penyebab kecacatan terjadi karena metode penyimpanan botol yang tidak tepat dan tidak adanya metode setting optimum dari mesin terkait kecepatan dan tekanan mesin yang digunakan. Usulan perbaikan untuk setting optimum mesin adalah penggunaan kecepatan mesin sebesar 8000 BPH dan tekanan 0,5 NPA. Selain itu, usulan lainnya adalah dengan mengganti metode penyimpanan botol dengan dus dan penggunaan checksheet untuk memeriksa penyebab botol yang rusak selama proses supply botol.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115328334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muh. Agus Ferdian, Randhiki Gusti Perdana, Poegoeh Prasetyo Rahardjo
Minyak goreng berfungsi sebagai media penghantar panas yang paling baik dalam pengolahan makanan. Penggunaan secara terus menerus dapat menyebabkan penuruan kualitas yang biasa disebut sebagai minyak jelantah. Konsumsi minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit, seperti diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, dan kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan kecepatan putaran terhadap proses pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas tebu. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan ampas tebu, proses pemurnian minyak dengan adsorbsi menggunakan variasi suhu 50, 60, dan 70 OC; dan kecepatan putaran pengadukan (50, 100, dan 150 rpm). Analisis mutu sampel meliputi pH, kadar air, asam lemak bebas dan bilangan asam. Variasi perlakuan terbaik yang digunakan untuk adsorbsi minyak jelantah menggunakan ampas tebu terutama dalam penurunan nilai asam lemak bebas paling optimal adalah pada variasi perlakuan suhu 70 OC dan kecepatan putaran pengadukan 150 rpm dengan nilai parameter masing-masing pH sebesar 6.61, kadar air sebesar 0.2469%, asam lemak bebas sebesar 0.30095, dan bilangan asam sebesar 2.24 %. Analisis statistik menunjukkan terdapat pengaruh nyata terhadap parameter kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan asam, sedangkan hal sebaliknya pada parameter pH pada tingkat kepercayaan 95%.
{"title":"Pemurnian Minyak Jelantah dengan Metode Adsorbsi Menggunakan Ampas Tebu","authors":"Muh. Agus Ferdian, Randhiki Gusti Perdana, Poegoeh Prasetyo Rahardjo","doi":"10.30997/jah.v8i2.4713","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.4713","url":null,"abstract":"Minyak goreng berfungsi sebagai media penghantar panas yang paling baik dalam pengolahan makanan. Penggunaan secara terus menerus dapat menyebabkan penuruan kualitas yang biasa disebut sebagai minyak jelantah. Konsumsi minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit, seperti diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, dan kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan kecepatan putaran terhadap proses pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas tebu. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan ampas tebu, proses pemurnian minyak dengan adsorbsi menggunakan variasi suhu 50, 60, dan 70 OC; dan kecepatan putaran pengadukan (50, 100, dan 150 rpm). Analisis mutu sampel meliputi pH, kadar air, asam lemak bebas dan bilangan asam. Variasi perlakuan terbaik yang digunakan untuk adsorbsi minyak jelantah menggunakan ampas tebu terutama dalam penurunan nilai asam lemak bebas paling optimal adalah pada variasi perlakuan suhu 70 OC dan kecepatan putaran pengadukan 150 rpm dengan nilai parameter masing-masing pH sebesar 6.61, kadar air sebesar 0.2469%, asam lemak bebas sebesar 0.30095, dan bilangan asam sebesar 2.24 %. Analisis statistik menunjukkan terdapat pengaruh nyata terhadap parameter kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan asam, sedangkan hal sebaliknya pada parameter pH pada tingkat kepercayaan 95%.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124495636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Solihin, Bernadette Joy Banawa Belmoro, A. A. N. P. Redi
Adopsi teknologi baru sebagai bagian dari Industri 4.0 memberikan peluang bagi bisnis terlepas dari sekala dan ukurannya. UKM menghadapi tantangan dalam mengadopsi I4.0 meskipun tidak mengurangi manfaat yang akan dapat oleh perusahaan-perusahaan ini, yaitu lambatnya proses pengambilan keputusan untuk memperkenalkan teknologi canggih ke bisnis. Untuk membantu bisnis dalam menghasilkan keputusan tentang teknologi mana yang harus diinvestasikan, AHP akan digunakan dalam penelitian ini. Kriteria yang berbeda berdasarkan data yang dikumpulkan dari UKM akan dipertimbangkan dan 3 teknologi akan disajikan kepada pembuat keputusan utama perusahaan. Melalui perangkat lunak Super Decisions, setiap kriteria ditugaskan dengan bobot yang berbeda dengan cara melakukan wawancara dengan pembuat keputusan. Melalui hal ini, kesimpulan dari penelitian ini adalah keputusan yang tidak memihak dan objektif yang dapat membantu perusahaan dalam adopsi Industri 4.0.
{"title":"Pemilihan Teknologi Baru Menuju Industri 4.0 Pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)","authors":"Ahmad Solihin, Bernadette Joy Banawa Belmoro, A. A. N. P. Redi","doi":"10.30997/jah.v8i2.6796","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.6796","url":null,"abstract":"Adopsi teknologi baru sebagai bagian dari Industri 4.0 memberikan peluang bagi bisnis terlepas dari sekala dan ukurannya. UKM menghadapi tantangan dalam mengadopsi I4.0 meskipun tidak mengurangi manfaat yang akan dapat oleh perusahaan-perusahaan ini, yaitu lambatnya proses pengambilan keputusan untuk memperkenalkan teknologi canggih ke bisnis. Untuk membantu bisnis dalam menghasilkan keputusan tentang teknologi mana yang harus diinvestasikan, AHP akan digunakan dalam penelitian ini. Kriteria yang berbeda berdasarkan data yang dikumpulkan dari UKM akan dipertimbangkan dan 3 teknologi akan disajikan kepada pembuat keputusan utama perusahaan. Melalui perangkat lunak Super Decisions, setiap kriteria ditugaskan dengan bobot yang berbeda dengan cara melakukan wawancara dengan pembuat keputusan. Melalui hal ini, kesimpulan dari penelitian ini adalah keputusan yang tidak memihak dan objektif yang dapat membantu perusahaan dalam adopsi Industri 4.0.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130649714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Persaingan dalam pemasaran produk sabun mengharuskan para pemilik usaha memiliki keunggulan atau diferensiasi produk agar tetap diminati konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang model bisnis untuk sabun cair pencuci tangan dari minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh menggunakan kanvas model bisnis. Elemen penyusun kanvas model bisnis terdiri atas 9 elemen diataranya customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key activities, key partnerships, dan cost stuctures. Segmentasi pelangan dalam model bisnis ini yaitu masyarakat kalangan menengah ke atas serta masyarakat pengguna produk natural. Hal ini sesuai dengan proporsi nilai yang ditawarkan yaitu produk dengan tren back to nature. Produk ini aman digunakan karna bahan natural sebagai komposisi produk. Peran segmentasi yang mendukung sangat diperlukan dalam perancangan model bisnis agar produk dapat bersaing dan sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk sabun cair. Kanvas model bisnis dengan pendekatan social emterprises diharapkan memberikan nilai keberlanjutkan dalam usaha sabun cair berbahan baku minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh. Perancangan model bisnis social enterprises diperoleh berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dan analisis modifikasi elemen kunci kanvas model bisnis.
{"title":"Perancangan Model Bisnis dengan Pendekatan Social Enterprises Sabun Cair Pencuci Tangan dengan Minyak Biji Mimba dan Minyak Atsiri Sereh","authors":"Delfitriani Delfitriani, Fina Uzwatania, Gandung Wibatsu","doi":"10.30997/jah.v8i2.4590","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.4590","url":null,"abstract":"Persaingan dalam pemasaran produk sabun mengharuskan para pemilik usaha memiliki keunggulan atau diferensiasi produk agar tetap diminati konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang model bisnis untuk sabun cair pencuci tangan dari minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh menggunakan kanvas model bisnis. Elemen penyusun kanvas model bisnis terdiri atas 9 elemen diataranya customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key activities, key partnerships, dan cost stuctures. Segmentasi pelangan dalam model bisnis ini yaitu masyarakat kalangan menengah ke atas serta masyarakat pengguna produk natural. Hal ini sesuai dengan proporsi nilai yang ditawarkan yaitu produk dengan tren back to nature. Produk ini aman digunakan karna bahan natural sebagai komposisi produk. Peran segmentasi yang mendukung sangat diperlukan dalam perancangan model bisnis agar produk dapat bersaing dan sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk sabun cair. Kanvas model bisnis dengan pendekatan social emterprises diharapkan memberikan nilai keberlanjutkan dalam usaha sabun cair berbahan baku minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh. Perancangan model bisnis social enterprises diperoleh berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dan analisis modifikasi elemen kunci kanvas model bisnis.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"961 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127033732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanna Marzuuqoh Utami, Noli Novidahlia, A. Aminullah
Cookies merupakan produk patiseri yang terbuat dari bahan tepung terigu, gula, Lemak dan telur. Bedasarkan penelitian Rohmawati (2019) mengenai pembuatan cookies berbahan tepung kulit buah naga dan tepung terigu perlakuan terbaik yaitu dengan perbandingan 90:10 dengan suhu pemanggangan 150°C selama 20 menit, dan diketahui hasil uji yang dilakukan yaitu dengan kadar air 8.06%, kadar abu 6,81%, kadar protein 5.63%, kadar lemak 27,03%, kadar serat kasar 31,26% dan kadar karbohidrat 52,47%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu perbandingan tepung kulit buah naga merah dan tepung kacang hijau (90% : 10%), (80% : 20%), (70% : 30%), (60% : 40%). Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies terpilih adalah perlakuan A4 (tepung kulit buah naga merah 60% dan tepung kacang hijau 40%). Cookies terpilih memiliki kadar air 4,91%, abu 2,36%, protein 29,57% lemak 21,55%, serat kasar 31,40%, karbohidrat 40,6% dan kalori 474,63 Kkal. Produk terpilih dilakukan uji rating menunjukkan hasil dengan parameter warna, rasa, aroma dan overall panelis agak menyukai produk cookies terpilih, namun tidak menyukai tekstur dari cookies terpilih.
{"title":"Sifat Mutu Kimia dan Sensori Cookies Tepung Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dengan Penambahan Tepung Kacang Hijau (Vigna Radiata)","authors":"Hanna Marzuuqoh Utami, Noli Novidahlia, A. Aminullah","doi":"10.30997/jah.v8i2.6936","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.6936","url":null,"abstract":"Cookies merupakan produk patiseri yang terbuat dari bahan tepung terigu, gula, Lemak dan telur. Bedasarkan penelitian Rohmawati (2019) mengenai pembuatan cookies berbahan tepung kulit buah naga dan tepung terigu perlakuan terbaik yaitu dengan perbandingan 90:10 dengan suhu pemanggangan 150°C selama 20 menit, dan diketahui hasil uji yang dilakukan yaitu dengan kadar air 8.06%, kadar abu 6,81%, kadar protein 5.63%, kadar lemak 27,03%, kadar serat kasar 31,26% dan kadar karbohidrat 52,47%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu perbandingan tepung kulit buah naga merah dan tepung kacang hijau (90% : 10%), (80% : 20%), (70% : 30%), (60% : 40%). Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies terpilih adalah perlakuan A4 (tepung kulit buah naga merah 60% dan tepung kacang hijau 40%). Cookies terpilih memiliki kadar air 4,91%, abu 2,36%, protein 29,57% lemak 21,55%, serat kasar 31,40%, karbohidrat 40,6% dan kalori 474,63 Kkal. Produk terpilih dilakukan uji rating menunjukkan hasil dengan parameter warna, rasa, aroma dan overall panelis agak menyukai produk cookies terpilih, namun tidak menyukai tekstur dari cookies terpilih.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134190192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rice (Oryza sativa) is susceptible to damage during storage including quantity and quality. Rice during storage for a long time will experience a decrease in quality both chemically and physically. This study was aims to determine the chemical and physical properties of rice attacked by lice (Sitophyllus oryzae sp). The experiment was arranged in a Randomized Completely Block Design (RCBD) with treatments in the form of samples of commercial rice, rice free of lice, rice attacked by lice. and by product of lice-attacted rice. The study consisted of 4 treatments with 6 replications. The data will be statistically tested using the SPSS 25 application. All data are further processed with the Least Significant Difference Test (BNT/LSD) at the 5% level. The chemical properties of rice infested with lice cause an increase in moisture content, lower protein content and total starch content. The physical properties of rice attacked by lice caused a decrease in water absorption, oil absorption and whiteness. The results showed that rice that was attacked by pests with moisture content of 13.23%, crude protein content 4.90%, total starch content 73.82%, water absorption capacity of 2.09 g/g, oil absorption capacity of 1.93 g/g and whiteness of 80.23.
{"title":"Karakteristik Kimia dan Fisik Beras Terserang Kutu (Sitophylus oryzae. sp)","authors":"Rani Juniarti, Samsu Udayana Nurdin, Siti Nurdjanah, Subeki, Udin Hasanudin","doi":"10.30997/jah.v8i2.6741","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.6741","url":null,"abstract":"Rice (Oryza sativa) is susceptible to damage during storage including quantity and quality. Rice during storage for a long time will experience a decrease in quality both chemically and physically. This study was aims to determine the chemical and physical properties of rice attacked by lice (Sitophyllus oryzae sp). The experiment was arranged in a Randomized Completely Block Design (RCBD) with treatments in the form of samples of commercial rice, rice free of lice, rice attacked by lice. and by product of lice-attacted rice. The study consisted of 4 treatments with 6 replications. The data will be statistically tested using the SPSS 25 application. All data are further processed with the Least Significant Difference Test (BNT/LSD) at the 5% level. The chemical properties of rice infested with lice cause an increase in moisture content, lower protein content and total starch content. The physical properties of rice attacked by lice caused a decrease in water absorption, oil absorption and whiteness. The results showed that rice that was attacked by pests with moisture content of 13.23%, crude protein content 4.90%, total starch content 73.82%, water absorption capacity of 2.09 g/g, oil absorption capacity of 1.93 g/g and whiteness of 80.23.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127718167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anik Zumaeroh, Lia Amalia, Muhammad Fakih Kurniawan
Mi glosor merupakan mi basah yang banyak diminati dan dikenal sebagai mi khas Bogor. Mi glosor diproduksi oleh industri kecil rumah tangga, mi glosor banyak dijual di pasar tradisional dalam bentuk basah, dikemas sederhana, dan dijual secara terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya formalin, methanyl yellow, dan cemaran mikroba pada mi glosor di pasar tradisional Kota Bogor. Pengujian formalin dan methanyl yellow menggunakan Rapid Test Kit, dan uji cemaran mikroba dengan metode Total Plate Count (TPC). Sampel penelitian diambil menggunakan metode total sampling yang berjumlah 21 sampel mi glosor dari 7 pasar tradisional di Kota Bogor. Data formalin dan methanyl yellow yang diperoleh dianalisis secara kualitatif serta data cemaran mikroba dianalisis secara kuantitatif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel mi glosor tidak mengandung formalin dan menthanyl yellow. Pada cemaran mikroba (TPC) menunjukkan mi glosor mengandung mikroba dibawah batas maksimal 1x106 koloni/g dan memenuhi syarat mutu mi basah SNI 2987:2015.Kata kunci: mi glosor, Pasar Tradisional Kota Bogor, formalin, methanyl yellow, TPC
{"title":"Identifikasi Formalin, Methanyl Yellow, dan Cemaran Mikroba pada Mie Glosor di Pasar Tradisional Kota Bogor","authors":"Anik Zumaeroh, Lia Amalia, Muhammad Fakih Kurniawan","doi":"10.30997/jah.v8i2.5500","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.5500","url":null,"abstract":"Mi glosor merupakan mi basah yang banyak diminati dan dikenal sebagai mi khas Bogor. Mi glosor diproduksi oleh industri kecil rumah tangga, mi glosor banyak dijual di pasar tradisional dalam bentuk basah, dikemas sederhana, dan dijual secara terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya formalin, methanyl yellow, dan cemaran mikroba pada mi glosor di pasar tradisional Kota Bogor. Pengujian formalin dan methanyl yellow menggunakan Rapid Test Kit, dan uji cemaran mikroba dengan metode Total Plate Count (TPC). Sampel penelitian diambil menggunakan metode total sampling yang berjumlah 21 sampel mi glosor dari 7 pasar tradisional di Kota Bogor. Data formalin dan methanyl yellow yang diperoleh dianalisis secara kualitatif serta data cemaran mikroba dianalisis secara kuantitatif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel mi glosor tidak mengandung formalin dan menthanyl yellow. Pada cemaran mikroba (TPC) menunjukkan mi glosor mengandung mikroba dibawah batas maksimal 1x106 koloni/g dan memenuhi syarat mutu mi basah SNI 2987:2015.Kata kunci: mi glosor, Pasar Tradisional Kota Bogor, formalin, methanyl yellow, TPC","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129315338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study was to examine the effect of the content of mocaf flour with different fermentation times on the quality of brownies. This study used a completely randomized design method. The samples used were mocaf flour brownies which were then handed over to the panelists, each panelist getting 4 samples of mocaf flour brownies. Sample codes to be given are A (24), B (48), C (72), and D (96). Analysis of mocaf flour brownies, namely water content and protein content. The results of the organoleptic test showed that sample D was the most preferred brownie with a percentage of 6.40 (Aroma), 6.90 (Taste), 6.87 (Texture). The results of the water content test are that the water content in sample A is 10.87%, sample B is 10.67%, sample C is 10.32% and sample D is 9.63%. The difference in fermentation time affects the protein content of mocaf flour. It can be seen from the test results obtained that sample A is 0.19%, sample B is 0.35%, sample C is 0.19% and sample D is 0.12%. It can be seen from the results of the brownie protein content test that the sample A obtained was 2.31%, sample B was 2.78%, sample C was 3.63% and sample D was 4.32%. It can be concluded that there is an effect of mocaf fermentation time on the moisture content and protein content of brownies.
研究了不同发酵时间下摩卡粉含量对巧克力蛋糕品质的影响。本研究采用完全随机设计方法。使用的样品是摩卡粉布朗尼,然后交给小组成员,每个小组成员得到4个摩卡粉布朗尼样品。给出的示例代码是A (24), B (48), C(72)和D(96)。摩卡粉布朗尼的分析,即水分含量和蛋白质含量。感官测试结果表明,样品D以6.40(香气)、6.90(口感)和6.87(质地)的比例最受喜爱。含水量测试结果为:样品A的含水量为10.87%,样品B的含水量为10.67%,样品C的含水量为10.32%,样品D的含水量为9.63%。发酵时间的不同会影响摩卡粉的蛋白质含量。从得到的测试结果可以看出,样品A为0.19%,样品B为0.35%,样品C为0.19%,样品D为0.12%。从布朗尼蛋白含量测试结果可以看出,得到的样品A为2.31%,样品B为2.78%,样品C为3.63%,样品D为4.32%。由此可见,摩卡咖啡发酵时间对布朗尼的水分和蛋白质含量有影响。
{"title":"Karakteristik Brownies dengan Perbedaan Lama Fermentasi Tepung Mocaf sebagai Bahan Subtitusi","authors":"Asti Febrina, Andi Maryam, Khadijah Khadijah","doi":"10.30997/jah.v8i2.6751","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jah.v8i2.6751","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to examine the effect of the content of mocaf flour with different fermentation times on the quality of brownies. This study used a completely randomized design method. The samples used were mocaf flour brownies which were then handed over to the panelists, each panelist getting 4 samples of mocaf flour brownies. Sample codes to be given are A (24), B (48), C (72), and D (96). Analysis of mocaf flour brownies, namely water content and protein content. The results of the organoleptic test showed that sample D was the most preferred brownie with a percentage of 6.40 (Aroma), 6.90 (Taste), 6.87 (Texture). The results of the water content test are that the water content in sample A is 10.87%, sample B is 10.67%, sample C is 10.32% and sample D is 9.63%. The difference in fermentation time affects the protein content of mocaf flour. It can be seen from the test results obtained that sample A is 0.19%, sample B is 0.35%, sample C is 0.19% and sample D is 0.12%. It can be seen from the results of the brownie protein content test that the sample A obtained was 2.31%, sample B was 2.78%, sample C was 3.63% and sample D was 4.32%. It can be concluded that there is an effect of mocaf fermentation time on the moisture content and protein content of brownies.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133584431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}