Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7088.9-17
Anak Agung Ngurah Agung Candra Gupta, Made Suryanatha Prabawa, Ni Wayan Nurwarsih
Perancangan Pusat Wisata Kuliner laut di serangan Denpasar, Bali adalah perancangan objek wisata yang mengunggulkan kuliner untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik, lewat keanekaragaman jenis makanan yang disediakan pengunjung akan ditawarkan berbagai pilihan kuliner. Tema yang dipakai yaitu neo vernakular agar mendukung timbulnya budaya lokalitas dari bangunan pusat wisata kuliner ini melalui konsep yang juga didukung dengan menggunakan material lokal. Menggunakan konsep eco living, landscape, arsitektur yang khas, desain biofilik untuk menciptakan perpaduan harmonis antara arsitektur bangunan, alam, dan kenyamanan pengunjung. Merancang sebuah kawasan pariwisata pusat kuliner yang bisa memenuhi kebutuhan kuliner pengunjung dan wisatawan di kota Denpasar dalam hal makanan dan minuman sekaligus tempat rekreasi dan refreshing dimana pengunjung dapat menikmati berbagai wisata kuliner yang mampu mencerminkan budaya dan ciri khas Serangan, Kota Denpasar. Kawasan ini juga disertai fasilitas yang mendukung dengan desain arsitektur yang menarik selain itu juga rancangan ini mampu meningkatkan perekonomian Kota Denpasar lewat sarana wisata kuliner serta pengembangan kota sekaligus mengembangkan karya arsitektural di Kota Denpasar.
{"title":"Perencanaan dan Perancangan Pusat Wisata Kuliner Laut di Serangan, Denpasar, Bali","authors":"Anak Agung Ngurah Agung Candra Gupta, Made Suryanatha Prabawa, Ni Wayan Nurwarsih","doi":"10.22225/undagi.11.1.7088.9-17","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7088.9-17","url":null,"abstract":"Perancangan Pusat Wisata Kuliner laut di serangan Denpasar, Bali adalah perancangan objek wisata yang mengunggulkan kuliner untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik, lewat keanekaragaman jenis makanan yang disediakan pengunjung akan ditawarkan berbagai pilihan kuliner. Tema yang dipakai yaitu neo vernakular agar mendukung timbulnya budaya lokalitas dari bangunan pusat wisata kuliner ini melalui konsep yang juga didukung dengan menggunakan material lokal. Menggunakan konsep eco living, landscape, arsitektur yang khas, desain biofilik untuk menciptakan perpaduan harmonis antara arsitektur bangunan, alam, dan kenyamanan pengunjung. Merancang sebuah kawasan pariwisata pusat kuliner yang bisa memenuhi kebutuhan kuliner pengunjung dan wisatawan di kota Denpasar dalam hal makanan dan minuman sekaligus tempat rekreasi dan refreshing dimana pengunjung dapat menikmati berbagai wisata kuliner yang mampu mencerminkan budaya dan ciri khas Serangan, Kota Denpasar. Kawasan ini juga disertai fasilitas yang mendukung dengan desain arsitektur yang menarik selain itu juga rancangan ini mampu meningkatkan perekonomian Kota Denpasar lewat sarana wisata kuliner serta pengembangan kota sekaligus mengembangkan karya arsitektural di Kota Denpasar. \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114645085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7328.158-164
Putu Padma Sthri Meila Utami, I Putu Gede Laksmana Adisatya, Nyoman Ratih Prabandari, Ni Komang Indra Mahayani, Made Mas Surya Wiguna
Kajian ini mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada Arsitektur Tradisional Nusantara, dalam hal ini mengambil studi kasus Rumah Adat di Kampung Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan serta wawancara langsung dengan masyarakat adat di Kampung Kamanasa. Analisis dilakukan dengan membandingkan dan mendiskripsikan perbedaan yang mencerminkan perubahan pada bangunan rumah adat di Desa Kamanasa dari sudut pandang arsitektur. Seiring perkembangan zaman, rumah adat di Kampung Kamanasa mengalami perubahan dari segi fungsi, tata ruang, hingga konstruksi dan material bangunannya. Perubahan arsitektur ini dipengaruhi oleh faktor kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang, kepraktisan dalam proses pembangunan, hingga ketersediaan material lama yang semakin terbatas dan mulai tergantikan dengan yang baru. Perubahan arsitektur ini pun menimbulkan perbedaan antara bangunan yang cenderung bersifat sakral atau terikat pada aturan adat dengan bangunan tempat tinggal masyarakat adat pada umumnya. Perubahannya terjadi pada penataan ruang yang menyesuaikan dengan kebutuhan aktivitas penghuninya. Ini berimplikasi pada tampilan bangunan yang terkesan lebih tertutup dan privat. Standar kesehatan, keselamatan, dan keamanan penghuninya juga mengalami peningkatan, sehingga rumah adat yang difungsikan untuk tempat tinggal biasanya sudah mengalami perubahan pada penggunaan material yang mudah dibersihkan serta penggunaan struktur yang dirasa lebih kuat dan aman ketika bangunan digunakan.
该研究确定了努桑塔拉传统建筑的变化,以马拉卡中区(Malaka central street) Kamanasa village为例。收集数据是通过实地调查和对Kamanasa村原住民的直接采访进行的。分析是通过比较和分析,从建筑的角度来看,反映卡纳萨村海关建筑变化的差异。随着时间的推移,kamansa村的传统房屋在功能、布局和建筑材料上都发生了变化。这些建筑的变化受到社会需求日益增长、发展过程实用性因素的影响,直到旧材料的可用性越来越有限,并开始被新的材料所取代。建筑的这种变化导致了传统建筑与普通土著居民的住所之间的差异。这种变化发生在适应居民活动需求的空间安排上。它涉及到一种更私密、更私密的建筑外观。居民的健康、安全和安全标准也有所提高,使通常用于居住的习惯住房在使用方便的材料和使用安全的结构方面发生了变化。
{"title":"Perubahan Arsitektur Pada Rumah Adat Kampung Kamanasa di Kabupaten Malaka, Kecamatan Malaka Tengah, Nusa Tenggara Timur","authors":"Putu Padma Sthri Meila Utami, I Putu Gede Laksmana Adisatya, Nyoman Ratih Prabandari, Ni Komang Indra Mahayani, Made Mas Surya Wiguna","doi":"10.22225/undagi.11.1.7328.158-164","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7328.158-164","url":null,"abstract":"Kajian ini mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada Arsitektur Tradisional Nusantara, dalam hal ini mengambil studi kasus Rumah Adat di Kampung Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan serta wawancara langsung dengan masyarakat adat di Kampung Kamanasa. Analisis dilakukan dengan membandingkan dan mendiskripsikan perbedaan yang mencerminkan perubahan pada bangunan rumah adat di Desa Kamanasa dari sudut pandang arsitektur. Seiring perkembangan zaman, rumah adat di Kampung Kamanasa mengalami perubahan dari segi fungsi, tata ruang, hingga konstruksi dan material bangunannya. Perubahan arsitektur ini dipengaruhi oleh faktor kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang, kepraktisan dalam proses pembangunan, hingga ketersediaan material lama yang semakin terbatas dan mulai tergantikan dengan yang baru. Perubahan arsitektur ini pun menimbulkan perbedaan antara bangunan yang cenderung bersifat sakral atau terikat pada aturan adat dengan bangunan tempat tinggal masyarakat adat pada umumnya. Perubahannya terjadi pada penataan ruang yang menyesuaikan dengan kebutuhan aktivitas penghuninya. Ini berimplikasi pada tampilan bangunan yang terkesan lebih tertutup dan privat. Standar kesehatan, keselamatan, dan keamanan penghuninya juga mengalami peningkatan, sehingga rumah adat yang difungsikan untuk tempat tinggal biasanya sudah mengalami perubahan pada penggunaan material yang mudah dibersihkan serta penggunaan struktur yang dirasa lebih kuat dan aman ketika bangunan digunakan. \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133849578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7089.47-55
Dimas Rifky Hidayat, Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri, Anak Agung Gede Raka Gunawarman
Meningkatnya kasus kejahatan narkoba yang menyebar luas di lingkungan dengan berbagai pencandu dari berbagai usia muda maupun tua, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, khususnya di Bali. Menurut data Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, pengguna narkoba di musim Pandemi Covid-19 ini mulai meningkat 8% dengan total sebanyak 574 kasus narkoba yang melibatkan 638 tersangka kasus narkoba dan 534 total pasien penyalahgunaan narkoba dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2022. Melalui perancangan bangunan rehabilitasi ini diharapkan berkurangnya pecandu narkoba dan dapat menyembuhkan pecandu narkoba hingga kembali ke lingkungan masyarakat dan mampu menjadi individu yang lebih produktif berkreatifitas sesuai bidangnya. Dalam rancangan ini meninjau tentang rancangan yang memiliki potensi dan mengatasi permasalahan yang datang dari perancangan ini tentunya dengan melakukan pendekatan teori arsitektur perilaku, undang-undang dasar, dan standarisasi pusat rehabilitasi narkoba dengan menggunakan metode-metode perancangan yang diharapkan mampu mengakomodasi bangunan rehabilitasi ini dan memenuhi segala kebutuhan tentang rehabilitasi. Dalam perancangan ini menggunakan 4 aspek berupa alam, panca indra, psikologis, lingkungan dengan tema rancangan yaitu modern tropis. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis lokasi, iklim serta mempertimbangkan aspek kenyamanan pengguna fasilitas ini nantinya
{"title":"Perencanaan dan Perancangan Bangunan Rehabilitasi Narkoba Bertema Modern Tropis di Kabupaten Badung","authors":"Dimas Rifky Hidayat, Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri, Anak Agung Gede Raka Gunawarman","doi":"10.22225/undagi.11.1.7089.47-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7089.47-55","url":null,"abstract":"Meningkatnya kasus kejahatan narkoba yang menyebar luas di lingkungan dengan berbagai pencandu dari berbagai usia muda maupun tua, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, khususnya di Bali. Menurut data Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, pengguna narkoba di musim Pandemi Covid-19 ini mulai meningkat 8% dengan total sebanyak 574 kasus narkoba yang melibatkan 638 tersangka kasus narkoba dan 534 total pasien penyalahgunaan narkoba dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2022. Melalui perancangan bangunan rehabilitasi ini diharapkan berkurangnya pecandu narkoba dan dapat menyembuhkan pecandu narkoba hingga kembali ke lingkungan masyarakat dan mampu menjadi individu yang lebih produktif berkreatifitas sesuai bidangnya. Dalam rancangan ini meninjau tentang rancangan yang memiliki potensi dan mengatasi permasalahan yang datang dari perancangan ini tentunya dengan melakukan pendekatan teori arsitektur perilaku, undang-undang dasar, dan standarisasi pusat rehabilitasi narkoba dengan menggunakan metode-metode perancangan yang diharapkan mampu mengakomodasi bangunan rehabilitasi ini dan memenuhi segala kebutuhan tentang rehabilitasi. Dalam perancangan ini menggunakan 4 aspek berupa alam, panca indra, psikologis, lingkungan dengan tema rancangan yaitu modern tropis. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis lokasi, iklim serta mempertimbangkan aspek kenyamanan pengguna fasilitas ini nantinya \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"459 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116025280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.6970.64-71
I. Armawan, Ida Bagus Gede Parama Putra, I Ketut Sugihantara
Di era saat ini, pariwisata menjadi sesuatu yang sangat krusial dalam pengembangan perekonomian Bali. Berkaca dari pandemi yang berlangsung selama beberapa tahun belakangan ini, pariwisata Bali mengalami dampak yang sangat signifikan. Saat ini, pariwisata Bali perlahan mulai bangkit dan sebagai masyarakat Bali kita sepatutnya untuk ikut berperan dan mendukung dalam pembangunan kembali khususnya dalam sektor pariwisata. Sejatinya, pariwisata merupakan identitas dari Pulau Bali dengan daya tariknya tersendiri. Salah satu akomodasi yang dapat mendongkrak pariwisata Bali, yaitu Beach Glamping. Perencanaan dan Perancangan Gamat Bay Glamping di Nusa Penida, Klungkung menggunakan konsep Envi-Human Connection. Faktor alam dapat memberikan poin lebih kepada Nusa Penida karena sesungguhnya Nusa Penida telah memiliki daya tarik tersendiri yang bahkan tidak dimiliki daerah lainnya, yaitu keindahan alamnya. Berkaitan dengan wisata tentunya tidak pernah bisa lepas dengan wisatawan. Dalam mewujudkan konsep yang diangkat, yaitu Envi-Human Connection, maka apa pun tema perancangan dari Perencanaan dan Perancangan Gamat Bay Glamping di Nusa Penida, Klungkung, yaitu Ecological Architecture dengan pendekatan lingkungan dan origami.
在这个时代,旅游业对巴厘岛的经济发展至关重要。鉴于近年来发生的大流行,巴厘岛旅游受到了重大影响。目前,巴厘岛旅游业正在慢慢发展,作为巴厘岛人,我们应该参与和支持特别是在旅游业的重建。旅游是巴厘岛独特的特色。可以促进巴厘岛旅游的住宿之一是海滩冰川。计划和设计Gamat Bay glad在Nusa Penida, re限制了环境与人类联系的概念。自然因素可以给努萨刺尼达更多的指向,因为事实上,刺诺萨刺尼达有一种独特的吸引力,那就是它的自然之美。与游客有关的旅游,当然永远无法与游客分离。在实现环境与人类联系的概念时,无论在Nusa Penida, klung中Gamat Bay冰川的设计和设计的主题是什么,即生态架构与环境方法和折纸。
{"title":"Arsitektur Ekologi Dengan Pendekatan Lingkungan dan Origami Pada Perancangan Gamat Bay Glamping","authors":"I. Armawan, Ida Bagus Gede Parama Putra, I Ketut Sugihantara","doi":"10.22225/undagi.11.1.6970.64-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.6970.64-71","url":null,"abstract":"Di era saat ini, pariwisata menjadi sesuatu yang sangat krusial dalam pengembangan perekonomian Bali. Berkaca dari pandemi yang berlangsung selama beberapa tahun belakangan ini, pariwisata Bali mengalami dampak yang sangat signifikan. Saat ini, pariwisata Bali perlahan mulai bangkit dan sebagai masyarakat Bali kita sepatutnya untuk ikut berperan dan mendukung dalam pembangunan kembali khususnya dalam sektor pariwisata. Sejatinya, pariwisata merupakan identitas dari Pulau Bali dengan daya tariknya tersendiri. Salah satu akomodasi yang dapat mendongkrak pariwisata Bali, yaitu Beach Glamping. \u0000Perencanaan dan Perancangan Gamat Bay Glamping di Nusa Penida, Klungkung menggunakan konsep Envi-Human Connection. Faktor alam dapat memberikan poin lebih kepada Nusa Penida karena sesungguhnya Nusa Penida telah memiliki daya tarik tersendiri yang bahkan tidak dimiliki daerah lainnya, yaitu keindahan alamnya. Berkaitan dengan wisata tentunya tidak pernah bisa lepas dengan wisatawan. \u0000Dalam mewujudkan konsep yang diangkat, yaitu Envi-Human Connection, maka apa pun tema perancangan dari Perencanaan dan Perancangan Gamat Bay Glamping di Nusa Penida, Klungkung, yaitu Ecological Architecture dengan pendekatan lingkungan dan origami.","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130858450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7114.47-54
I Gede Agus Ryananta Mudawan, I Wayan Widanan, Ni Wayan Meidayanti Mustika
Coffee is one of the main plantation commodities in Indonesia which is one of the plantations that boosts the country's economy. Bali is one of the provinces that has quite extensive coffee plantations with an annual income of up to 15.5 thousand tons. Coffee Agrotourism is an educational tourism activity that utilizes coffee plantations as a tourist attraction. The utilization of this business in the plantation sector includes processing coffee from the plantations of local residents so that it becomes a product with national and even international selling value, in other words the products produced can not only be enjoyed by the domestic community, but also can be enjoyed by the outside community. Not only processed products are presented, but also experience, understanding, and knowledge about coffee or coffee plantations is also presented as a means of education. Coffee agrotourism is developed by utilizing the potential of both natural resources and human resources. Keywords: Coffee, Plantation, Education, Recreation, Agrotourism
{"title":"Perumusan Konsep Dasar dan Tema Rancangan Pada Perencanaan dan Perancangan Agrowisata Kopi di Kecamatan Kintamani","authors":"I Gede Agus Ryananta Mudawan, I Wayan Widanan, Ni Wayan Meidayanti Mustika","doi":"10.22225/undagi.11.1.7114.47-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7114.47-54","url":null,"abstract":"Coffee is one of the main plantation commodities in Indonesia which is one of the plantations that boosts the country's economy. Bali is one of the provinces that has quite extensive coffee plantations with an annual income of up to 15.5 thousand tons. Coffee Agrotourism is an educational tourism activity that utilizes coffee plantations as a tourist attraction. The utilization of this business in the plantation sector includes processing coffee from the plantations of local residents so that it becomes a product with national and even international selling value, in other words the products produced can not only be enjoyed by the domestic community, but also can be enjoyed by the outside community. Not only processed products are presented, but also experience, understanding, and knowledge about coffee or coffee plantations is also presented as a means of education. Coffee agrotourism is developed by utilizing the potential of both natural resources and human resources. \u0000 \u0000Keywords: Coffee, Plantation, Education, Recreation, Agrotourism \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126728248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.6933.126-133
I Kadek Rama Adhi Aryana, I Kadek Merta Wijaya, I Nyoman Nuri Arthana
Museum Subak yang dibuat untuk menjaga dan memantapkan Subak tidak dinilai pada tingkat yang konsisten dengan apresiasi yang dialami Subak pada tahun 2012. Museum Subak dibuka 40 tahun yang lalu, namun karena beberapa keadaan, Data kunjungan wisatawan selama enam tahun terakhir yang berfluktuasi namun cenderung turun, oleh karena itu perlu adanya gerakan untuk menggembalikan minat pengunjung untuk menggunjungi museum subak dengan cara merevitalisasi. Pada Revitalisasi Museum Subak Tabanan ini diharapkan dapat menjadi sarana Edukasi dan fasilitas penunjang lainnya seperti penelitian, perlindungan dan juga rekreasi karena museum subak saat ini hanya memfasilitasi ruang pameran saja, revitalisasi perlu dilakukan guna menghidupkan kembali suatu fungsi museum yang tidak hanya sebagai pameran alat-alat persawahan saja, seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman.
{"title":"Konsep Skematik Desain Pada Revitalisasi Museum Subak Di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali","authors":"I Kadek Rama Adhi Aryana, I Kadek Merta Wijaya, I Nyoman Nuri Arthana","doi":"10.22225/undagi.11.1.6933.126-133","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.6933.126-133","url":null,"abstract":"Museum Subak yang dibuat untuk menjaga dan memantapkan Subak tidak dinilai pada tingkat yang konsisten dengan apresiasi yang dialami Subak pada tahun 2012. Museum Subak dibuka 40 tahun yang lalu, namun karena beberapa keadaan, Data kunjungan wisatawan selama enam tahun terakhir yang berfluktuasi namun cenderung turun, oleh karena itu perlu adanya gerakan untuk menggembalikan minat pengunjung untuk menggunjungi museum subak dengan cara merevitalisasi. Pada Revitalisasi Museum Subak Tabanan ini diharapkan dapat menjadi sarana Edukasi dan fasilitas penunjang lainnya seperti penelitian, perlindungan dan juga rekreasi karena museum subak saat ini hanya memfasilitasi ruang pameran saja, revitalisasi perlu dilakukan guna menghidupkan kembali suatu fungsi museum yang tidak hanya sebagai pameran alat-alat persawahan saja, seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman. \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127698806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.6916.72-77
Ni Kadek Ari Manik Lukita, I Putu Hartawan, I Wayan Runa
Tema adalah suatu gagasan yang melandasi rancangan dan terjabarkan di dalam konsep perancangan. Tema suatu karya akan memberi karakter atau kesan pada hasil akhir rancangan, dan sedapat mungkin memberi pesan atau membuat bangunan mampu berkomunikasi dengan lingkungannya. Berpatokan pada tujuan yang akan digapai yaitu memberikan kenyamanan bagi pengguna desain khususnya penyandang disabilitas, dengan ini penetapan tema kontekstual merupakan klasifikasi dari bidang konteks dalam arsitektur yang berhubungan dengan lingkungan, kondisi sekitar, masyarakat, budaya. Metode yang disajikan dalam merencanakan usulan desain yaitu metode Analisa kualitatif yang didapat melalui survey langsung menggunakan data studi pustaka serta terjun lapangan dengan observasi serta wawancara narasumber. Hasil yang diperoleh berupa data jumlah masyarakat penyandang disabilitas di Kabupaten Gianyar, data minat masyarakat terhadap seni tari di Kabupaten Gianyar, serta data lokasi strategis usulan desain.
{"title":"Arsitektur Kontekstual Sebagai Tema Rancangan Desain Sanggar Seni Tari Ramah Disabilitas Di Gianyar, Bali","authors":"Ni Kadek Ari Manik Lukita, I Putu Hartawan, I Wayan Runa","doi":"10.22225/undagi.11.1.6916.72-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.6916.72-77","url":null,"abstract":"Tema adalah suatu gagasan yang melandasi rancangan dan terjabarkan di dalam konsep perancangan. Tema suatu karya akan memberi karakter atau kesan pada hasil akhir rancangan, dan sedapat mungkin memberi pesan atau membuat bangunan mampu berkomunikasi dengan lingkungannya. Berpatokan pada tujuan yang akan digapai yaitu memberikan kenyamanan bagi pengguna desain khususnya penyandang disabilitas, dengan ini penetapan tema kontekstual merupakan klasifikasi dari bidang konteks dalam arsitektur yang berhubungan dengan lingkungan, kondisi sekitar, masyarakat, budaya. Metode yang disajikan dalam merencanakan usulan desain yaitu metode Analisa kualitatif yang didapat melalui survey langsung menggunakan data studi pustaka serta terjun lapangan dengan observasi serta wawancara narasumber. Hasil yang diperoleh berupa data jumlah masyarakat penyandang disabilitas di Kabupaten Gianyar, data minat masyarakat terhadap seni tari di Kabupaten Gianyar, serta data lokasi strategis usulan desain. \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128976880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7068.97-107
Dewi Ratih Purnamasari, I Gede Surya Darmawan, Ida Bagus Gede Parama Putra
Salah satu fasilitas wisata yang dapat dikembangkan di daerah Canggu yaitu SPA. Industri SPA saat ini telah berkembang menuju kearah pencapaian kesehatan fisik, pikiran, dan jiwa. Jenis SPA yang dipilih yaitu Club SPA, karena menawarkan fasilitas pelayanan SPA yang dilengkapi dengan fasilitas kebugaran agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam perawatan fisik serta jiwa, karena saat ini masyarakat dan wisatawan membutuhkan suatu fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan kecantikan, kesehatan, kebugaran, dan relaksasi untuk mereduksi tingkat stress dan depresi yang mereka alami serta menjaga, merawat, dan meningkatkan penampilan fisik dan psikis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan konsep desain Club SPA dengan pendekatan arsitektur biophilic sehingga dapat menghasilkan ruangan yang mampu meningkatkan kesehatan fisik dan psikis serta menciptakan hubungan positif antara manusia dengan alam. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan studi literatur, studi preseden, observasi lapangan, dan survey. Hasil penelitian berupa implementasi arsitektur biophilic yang diterapkan pada zoning, entrance, massa bangunan, ruang dalam, ruang luar, dan fasade bangunan. Implementasi arsitektur biophilic pada desain Club SPA diharapkan dapat membantu proses relaksasi dengan menerapkan unsur alam kedalam desain.
{"title":"Implementasi Arsitektur Biophilic Pada Fasilitas Club SPA Di Canggu, Kabupaten Badung, Bali","authors":"Dewi Ratih Purnamasari, I Gede Surya Darmawan, Ida Bagus Gede Parama Putra","doi":"10.22225/undagi.11.1.7068.97-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7068.97-107","url":null,"abstract":"Salah satu fasilitas wisata yang dapat dikembangkan di daerah Canggu yaitu SPA. Industri SPA saat ini telah berkembang menuju kearah pencapaian kesehatan fisik, pikiran, dan jiwa. Jenis SPA yang dipilih yaitu Club SPA, karena menawarkan fasilitas pelayanan SPA yang dilengkapi dengan fasilitas kebugaran agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam perawatan fisik serta jiwa, karena saat ini masyarakat dan wisatawan membutuhkan suatu fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan kecantikan, kesehatan, kebugaran, dan relaksasi untuk mereduksi tingkat stress dan depresi yang mereka alami serta menjaga, merawat, dan meningkatkan penampilan fisik dan psikis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan konsep desain Club SPA dengan pendekatan arsitektur biophilic sehingga dapat menghasilkan ruangan yang mampu meningkatkan kesehatan fisik dan psikis serta menciptakan hubungan positif antara manusia dengan alam. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan studi literatur, studi preseden, observasi lapangan, dan survey. Hasil penelitian berupa implementasi arsitektur biophilic yang diterapkan pada zoning, entrance, massa bangunan, ruang dalam, ruang luar, dan fasade bangunan. Implementasi arsitektur biophilic pada desain Club SPA diharapkan dapat membantu proses relaksasi dengan menerapkan unsur alam kedalam desain. \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129547801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7425.165-170
I Komang Gelda Manika Aprizio, Pande Putu Dwi Novigga Artha, A. A. Ngurah Agung Candra Gupta, Nyoman Andy Armawan
Kawasan cagar budaya memberikan wawasan yang berkorelasi dengan nilai sejarah kawasan tersebut. Nilai sejarah mencirikan keunikan kawasan dan mempengaruhi perkembangan fisik kota secara umum. Peradaban masa lalu kota ini menjadi daya tarik utama. Perspektif pariwisata menawarkan perubahan paradigma dalam masyarakat dan pemikiran wisatawan. Kawasan cagar budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan cerminan kota kuno Denpasar saat ini. Kawasan Gajah Mada dikelilingi oleh bangunan tua yang berfungsi sebagai pertokoan. Rumah toko (ruko) di kawasan cagar budaya Gajah Mada sudah ada sejak tahun 1920-an dan mulai dibangun secara masif pada tahun 1970-an. Hingga saat ini, telah berdiri sekitar 312 ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Dalam penelitian ini, melalui wawancara, observasi, dan analisis, diperoleh keberadaan dan relevansi ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Penelitian ini mengambil 8 sampel untuk mengetahui bangunan yang dipilih yaitu berdasarkan lokasi (Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, Jalan Kartini), fungsi bangunan (makanan dan minuman, kedai kopi, toko kain, dll), dan jumlah lantai. (2 lantai, 3 lantai, dan 4 lantai).
{"title":"Eksistensi Ruko dan Relevansi Desainnya Dalam Perkembangan Bisnis di Kawasan Heritage, Gajah Mada, Denpasar","authors":"I Komang Gelda Manika Aprizio, Pande Putu Dwi Novigga Artha, A. A. Ngurah Agung Candra Gupta, Nyoman Andy Armawan","doi":"10.22225/undagi.11.1.7425.165-170","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7425.165-170","url":null,"abstract":"Kawasan cagar budaya memberikan wawasan yang berkorelasi dengan nilai sejarah kawasan tersebut. Nilai sejarah mencirikan keunikan kawasan dan mempengaruhi perkembangan fisik kota secara umum. Peradaban masa lalu kota ini menjadi daya tarik utama. Perspektif pariwisata menawarkan perubahan paradigma dalam masyarakat dan pemikiran wisatawan. Kawasan cagar budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan cerminan kota kuno Denpasar saat ini. Kawasan Gajah Mada dikelilingi oleh bangunan tua yang berfungsi sebagai pertokoan. Rumah toko (ruko) di kawasan cagar budaya Gajah Mada sudah ada sejak tahun 1920-an dan mulai dibangun secara masif pada tahun 1970-an. Hingga saat ini, telah berdiri sekitar 312 ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Dalam penelitian ini, melalui wawancara, observasi, dan analisis, diperoleh keberadaan dan relevansi ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Penelitian ini mengambil 8 sampel untuk mengetahui bangunan yang dipilih yaitu berdasarkan lokasi (Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, Jalan Kartini), fungsi bangunan (makanan dan minuman, kedai kopi, toko kain, dll), dan jumlah lantai. (2 lantai, 3 lantai, dan 4 lantai). \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114376332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.22225/undagi.11.1.7033.134-141
Arya Duta Harjono, I Ketut Sugihantara, Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri
Sepanjang sejarah manusia yang hidup beriringan dengan alam dan budaya, manusia telah mencari kedamaian dan pemahaman yang lebih tentang perasaan emosional dalam kehidupan. Manusia terkadang lupa dengan bagaimana kesejahteraan hidup jasmani dan rohani selalu berkaitan. Kenyataan yang terjadi pada kondisi sekarang adalah manusia hidup di dalam masyarakat yang tidak memberikan jaminan lingkungan yang sehat. Aspek ini merupakan bagian dari keseimbangan kesehatan manusia yaitu Wellness. Dalam rangka menjaga keseimbangan kondisi ini, manusia harus dapat beradaptasi dalam menjaga kondisi fisik dan mental manusia terhadap lingkungannya. Dewasa ini, kebutuhan di kawasan perkotaan seperti Kabupaten Badung, penuh dengan adanya aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan fisik maupun mental. Perlu adanya ruang aman yang dapat memberikan suatu perawatan yang baik bagi masyarakat agar bisa mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah seperti ini Diharapkan dengan adanya bangunan Wellness Sanctuary di Kabupaten Badung ini dapat menjadi ruang aman bagi klien yang ingin mendapatkan kedamaian dan kenyamanan. Membantu klien dalam menyelesaikan permasalahan emosional dan psikologis dengan mencari akar permasalahan yang dialami dengan berbagai berbagi cerita melalui pengalaman dan mengatasi permasalahan mental tersebut.
{"title":"Wellness Sanctuary Sebagai Alternatif Penyembuhan Masyarakat Urban di Kabupaten Badung","authors":"Arya Duta Harjono, I Ketut Sugihantara, Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri","doi":"10.22225/undagi.11.1.7033.134-141","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7033.134-141","url":null,"abstract":" Sepanjang sejarah manusia yang hidup beriringan dengan alam dan budaya, manusia telah mencari kedamaian dan pemahaman yang lebih tentang perasaan emosional dalam kehidupan. Manusia terkadang lupa dengan bagaimana kesejahteraan hidup jasmani dan rohani selalu berkaitan. Kenyataan yang terjadi pada kondisi sekarang adalah manusia hidup di dalam masyarakat yang tidak memberikan jaminan lingkungan yang sehat. Aspek ini merupakan bagian dari keseimbangan kesehatan manusia yaitu Wellness. Dalam rangka menjaga keseimbangan kondisi ini, manusia harus dapat beradaptasi dalam menjaga kondisi fisik dan mental manusia terhadap lingkungannya. Dewasa ini, kebutuhan di kawasan perkotaan seperti Kabupaten Badung, penuh dengan adanya aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan fisik maupun mental. Perlu adanya ruang aman yang dapat memberikan suatu perawatan yang baik bagi masyarakat agar bisa mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah seperti ini Diharapkan dengan adanya bangunan Wellness Sanctuary di Kabupaten Badung ini dapat menjadi ruang aman bagi klien yang ingin mendapatkan kedamaian dan kenyamanan. Membantu klien dalam menyelesaikan permasalahan emosional dan psikologis dengan mencari akar permasalahan yang dialami dengan berbagai berbagi cerita melalui pengalaman dan mengatasi permasalahan mental tersebut. \u0000 ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129811646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}