Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.23917/jikg.v5i2.20529
Dyah Retnowati
Background: Regular visits to the dentist have an impact on dental and oral health. Health promotion about the importance of visiting the dentist, raising awareness in maintaining oral and dental health in elementary school children, thereby improving the behavior of visiting the dentist. This literature review is a type of scoping review that discusses the impact of health promotion in children aged 6-12 years on improving the behavior of visits to the dentist. Objective: To find out how health promotion has an impact on improving the behavior of visits to the dentist in children aged 6-12 years. This scoping review used a search process that refers to statements with the PCC method, namely Population (P), Concept (C), and Context (C). Inclusion Criteria: (1) articles from 2016-2021, (2) children aged 6-12 years, (3) articles discussing changes in the behavior of visits to the dentist, (4) cross-sectional articles, (5) articles using English. Sources of evidence: Databases from: (1) Springer, (2) PubMed, (3) ScienceDirect, (4) SAGEjournal, and (5) Google Scholar. Charting method: Used a PRISMA flow diagram. Result: The health promotion programs used in the four articles are HPS (Health Promoting School), SOHPP (School Oral Health Promotion Programme) and Education. The results of visits to the dentist after being given a health promotion program were found to increase in SOHPP and HPS, while education was found to be no improvement. Conclusion: The HPS and SOHPP health promotion programs created by the government have the effect of increasing visits to dentists in children aged 6-12 years. Factors related to visits to the dentist found can be influenced by the lack of parental time and logistical problems.
背景:定期看牙医对牙齿和口腔健康有影响。促进健康,宣传看牙医的重要性,提高小学生维护口腔和牙齿健康的意识,从而改善看牙医的行为。本文献综述是一种类型的范围审查,讨论健康促进的影响,在6-12岁的儿童改善看牙医的行为。目的:了解健康促进对改善6-12岁儿童牙科就诊行为的影响。该范围综述使用了一个检索过程,参考了PCC方法的陈述,即人口(P)、概念(C)和背景(C)。纳入标准:(1)2016-2021年的文章,(2)6-12岁的儿童,(3)讨论看牙医行为变化的文章,(4)横断面文章,(5)使用英语的文章。证据来源:数据库来自:(1)Springer, (2) PubMed, (3) ScienceDirect, (4) SAGEjournal, (5) Google Scholar。制图方法:使用PRISMA流程图。结果:四篇文章中使用的健康促进方案分别为健康促进学校(HPS)、学校口腔健康促进计划(SOHPP)和教育。在接受健康促进计划后,去看牙医的结果发现,SOHPP和HPS有所增加,而教育没有得到改善。结论:政府制定的HPS和SOHPP健康促进计划对增加6-12岁儿童的牙医就诊有一定的效果。与去看牙医有关的因素可能受到缺乏父母时间和后勤问题的影响。
{"title":"DAMPAK PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU KUNJUNGAN KE DOKTER GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN: SCOPING REVIEW","authors":"Dyah Retnowati","doi":"10.23917/jikg.v5i2.20529","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.20529","url":null,"abstract":"Background: Regular visits to the dentist have an impact on dental and oral health. Health promotion about the importance of visiting the dentist, raising awareness in maintaining oral and dental health in elementary school children, thereby improving the behavior of visiting the dentist. This literature review is a type of scoping review that discusses the impact of health promotion in children aged 6-12 years on improving the behavior of visits to the dentist. Objective: To find out how health promotion has an impact on improving the behavior of visits to the dentist in children aged 6-12 years. This scoping review used a search process that refers to statements with the PCC method, namely Population (P), Concept (C), and Context (C). Inclusion Criteria: (1) articles from 2016-2021, (2) children aged 6-12 years, (3) articles discussing changes in the behavior of visits to the dentist, (4) cross-sectional articles, (5) articles using English. Sources of evidence: Databases from: (1) Springer, (2) PubMed, (3) ScienceDirect, (4) SAGEjournal, and (5) Google Scholar. Charting method: Used a PRISMA flow diagram. Result: The health promotion programs used in the four articles are HPS (Health Promoting School), SOHPP (School Oral Health Promotion Programme) and Education. The results of visits to the dentist after being given a health promotion program were found to increase in SOHPP and HPS, while education was found to be no improvement. Conclusion: The HPS and SOHPP health promotion programs created by the government have the effect of increasing visits to dentists in children aged 6-12 years. Factors related to visits to the dentist found can be influenced by the lack of parental time and logistical problems. ","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116302464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.23917/jikg.v5i1.19355
Weningtyas Yuliana Prihandini, Ariyani Faizah
Pendahuluan: Gingivitis merupakan suatu inflamasi yang melibatkan jaringan lunak di sekitar gigi yaitu jaringan gingiva.Gingivitis ditandai dengan perubahan warna, perdarahan, adanya pembengkakan, dan lesi pada gingiva. Perawatan pada penyakit periodontal merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan penyakit yang ada dan untuk mencegah kembalinya penyakit tersebut. KASUS :Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengeluhkan bau mulut dan gusi berdarah saat menyikat gigi. Pemeriksaan obyektif didapatkan skor OHI 7,4 dan plak indeks 87% dan gingivitis pada gingiva region anterior. Dilakukan perawatan scalling dan root planning, satu minggu pasca tindakan dilakukan control. Pada saat dilakukan control didapatkan gingiva pada region gigi 13 masih kemerahan dan masih berdarah saat pasien menyikat gigi pada hari yang sama dilakukan perawatan lanjutan berupa perawatan kuretase gingiva pada region gigi 13 menggunakan teknik kuretase tertutup menggunakan kuret gracey. Satu minggu pasca kuretase dilakukan control dan didapatkan kedalaman poket sudah berkurang sekitar 2 mm dan sudah tidak terdapat keluhan gusi berdarah saat menyikat gigi. Kesimpulan: Perawatan kuretase pada kasus ini menggunakan metode kuretase gingiva dengan kuret gracey dikatakan berhasil karena satu minggu setelah perawatan dilakukan control. Pasien sudah tidak merasakan keluhan gusi berdarah dan kedalaman pocket periodontal sudah berkurang.
{"title":"PERAWATAN KURETASE GINGIVA PADA GIGI KANINUS KANAN RAHANG ATAS","authors":"Weningtyas Yuliana Prihandini, Ariyani Faizah","doi":"10.23917/jikg.v5i1.19355","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i1.19355","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Gingivitis merupakan suatu inflamasi yang melibatkan jaringan lunak di sekitar gigi yaitu jaringan gingiva.Gingivitis ditandai dengan perubahan warna, perdarahan, adanya pembengkakan, dan lesi pada gingiva. Perawatan pada penyakit periodontal merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan penyakit yang ada dan untuk mencegah kembalinya penyakit tersebut. KASUS :Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengeluhkan bau mulut dan gusi berdarah saat menyikat gigi. Pemeriksaan obyektif didapatkan skor OHI 7,4 dan plak indeks 87% dan gingivitis pada gingiva region anterior. Dilakukan perawatan scalling dan root planning, satu minggu pasca tindakan dilakukan control. Pada saat dilakukan control didapatkan gingiva pada region gigi 13 masih kemerahan dan masih berdarah saat pasien menyikat gigi pada hari yang sama dilakukan perawatan lanjutan berupa perawatan kuretase gingiva pada region gigi 13 menggunakan teknik kuretase tertutup menggunakan kuret gracey. Satu minggu pasca kuretase dilakukan control dan didapatkan kedalaman poket sudah berkurang sekitar 2 mm dan sudah tidak terdapat keluhan gusi berdarah saat menyikat gigi. Kesimpulan: Perawatan kuretase pada kasus ini menggunakan metode kuretase gingiva dengan kuret gracey dikatakan berhasil karena satu minggu setelah perawatan dilakukan control. Pasien sudah tidak merasakan keluhan gusi berdarah dan kedalaman pocket periodontal sudah berkurang.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121277672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.23917/jikg.v5i1.21124
Cahyani Cahyani
Latar Belakang: Direct pulp capping merupakan suatu perawatan yang bertujuan untuk mempertahankan vitalitas pulpa yang telah terpapar akibat karies, trauma ataupun kecelakaan saat preparasi gigi atau iatrogenik bisa menyebabkan infeksi dan menimbulkan rasa sakit pada gigi pasien dengan kedalaman kurang dari 2 mm. Perawatan direct pulp capping bisa menggunakan bahan liner seperti kalsium hidroksida, MTA, biodentine, dan resin komposit bioaktif. Perawatan direct pulp capping dapat dianggap berhasil apabila tidak ada gejala nyeri spontan, nyeri tekan, pembengkakan, dan adanya pembentukan dentinal bridge. Resin komposit bioaktif dapat menginisiasi pembentukan dentinal bridge. Tujuan: untuk mengetahui potensi keberhasilan resin komposit bioaktif sebagai bahan baru pada perawatan direct pulp capping. Metode: literature review ini menggunakan data sekunder yang didapat melalui beberapa e-database diantaranya Proquest, PubMed, Willey, Science Direct, Elesevier, Google Scholar, dan NCBI. Berdasarkan kata kunci dan rentan waktu yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan adalah jurnal tahun 2010-2021. Hasil: Perawatan direct pulp caping dengan bahan MTA dan resin komposit bioaktif terjadi pembentukan dentinal bridge dan respon inflamasi. Kesimpulan: bahan MTA dan resin komposit bioaktif yang digunakan dalam perawatan direct pulp capping dapat terjadi pembentukan dentinal bridge dengan rata-rata ketebalan yaitu 0,15-0,25mm setelah dilakukan perawatan direct pulp capping dan terjadi penurunan respon inflamasi.
{"title":"PEMBENTUKAN DENTINAL BRIDGE SEBAGAI RESPON PENYEMBUHAN PASCA DIRECT PULP CAP P I N G ME N G G U N A K A N ME D I K A ME N MTA DAN RESIN KOMPOSIT BIOAKTIF (Literature Review)","authors":"Cahyani Cahyani","doi":"10.23917/jikg.v5i1.21124","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v5i1.21124","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Direct pulp capping merupakan suatu perawatan yang bertujuan untuk mempertahankan vitalitas pulpa yang telah terpapar akibat karies, trauma ataupun kecelakaan saat preparasi gigi atau iatrogenik bisa menyebabkan infeksi dan menimbulkan rasa sakit pada gigi pasien dengan kedalaman kurang dari 2 mm. Perawatan direct pulp capping bisa menggunakan bahan liner seperti kalsium hidroksida, MTA, biodentine, dan resin komposit bioaktif. Perawatan direct pulp capping dapat dianggap berhasil apabila tidak ada gejala nyeri spontan, nyeri tekan, pembengkakan, dan adanya pembentukan dentinal bridge. Resin komposit bioaktif dapat menginisiasi pembentukan dentinal bridge. Tujuan: untuk mengetahui potensi keberhasilan resin komposit bioaktif sebagai bahan baru pada perawatan direct pulp capping. Metode: literature review ini menggunakan data sekunder yang didapat melalui beberapa e-database diantaranya Proquest, PubMed, Willey, Science Direct, Elesevier, Google Scholar, dan NCBI. Berdasarkan kata kunci dan rentan waktu yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan adalah jurnal tahun 2010-2021. Hasil: Perawatan direct pulp caping dengan bahan MTA dan resin komposit bioaktif terjadi pembentukan dentinal bridge dan respon inflamasi. Kesimpulan: bahan MTA dan resin komposit bioaktif yang digunakan dalam perawatan direct pulp capping dapat terjadi pembentukan dentinal bridge dengan rata-rata ketebalan yaitu 0,15-0,25mm setelah dilakukan perawatan direct pulp capping dan terjadi penurunan respon inflamasi.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128639668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-03DOI: 10.23917/jikg.v3i2.12469
Septriyani Kaswindiarti, Tafiana Husnul Khotimah
Kecemasan dental merupakan perasaan cemas terhadap perawatan gigi dan mulut. Secara fisiologis kecemasan dapat dilihat dari peningkatan tekanan darah dan denyut nadi karena stimulasi dari sistem saraf simpatis yang dapat meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol sehingga dapat menyebabkan tekanan darah dan denyut nadi meningkat. Salah satu upaya untuk menurunkan kecemasan adalah melalui pemberian aromaterapi yang berasal dari kulit buah jeruk manis yang memiliki kandungan limonene yang dipercaya mampu menurunkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap penurunan tekanan darah dan denyut nadi anak usia 6-9 tahun pada kunjungan pertama ke dokter gigi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pre and posttest design yang membandingkan tekanan darah dan denyut nadi anak menggunakan sphygmomanometer digital antara kelompok kontrol dan kelompok aromaterapi yang diukur sebelum dan saat duduk di kursi gigi dan melihat alat-alat kedokteran gigi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22, yang terdiri dari 15 kelompok kontrol dan 7 kelompok aromaterapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aromaterapi jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap penurunan tekanan darah dan denyut nadi anak usia 6-9 tahun pada kunjungan pertama ke dokter gigi sesuai dengan hasil analisis data menggunakan Independent T-test yang menunjukkan nilai signifikansi p0,05. Terdapat pengaruh aromaterapi jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap penurunan tekanan darah dan denyut nadi anak usia 6-9 tahun pada kunjungan pertama ke dokter gigi.
牙痛是对牙齿和口腔治疗的焦虑。从交感神经系统的刺激引起的血压和脉搏的生理上上的焦虑是可以观察到的减少焦虑的一种尝试是通过一种含糖柠檬皮的芳香疗法来降低焦虑。这项研究的目的是确定第一次去看牙医时,甜柑橘芳香疗法(Citrus sinensis)对6-9岁儿童的血压和脉搏下降的影响。这项研究是一项试验quasi的试验项目,由pre - and posttest design的研究设计进行比较,该研究使用控制组和芳香疗法之间的数字试音计进行比较。本研究的样本总数为22个,由15个控制组和7个芳香疗法组成。这项研究的结果表明,在第一次去看牙医时,柑橘香薰疗法(Citrus sinensis)对6- 6岁儿童的血压和脉搏下降的影响,与他们使用《独立测试》(Independent T-test)进行的数据分析显示,p0.05具有重要意义。第一次看牙医时,甜柑橘香橼(Citrus sinensis)对6-9岁儿童的血压和脉搏下降有影响。
{"title":"PENGARUH AROMATERAPI JERUK MANIS (Citrus sinensis) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI ANAK USIA 6-9 TAHUN PADA KUNJUNGAN PERTAMA KE DOKTER GIGI","authors":"Septriyani Kaswindiarti, Tafiana Husnul Khotimah","doi":"10.23917/jikg.v3i2.12469","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v3i2.12469","url":null,"abstract":"Kecemasan dental merupakan perasaan cemas terhadap perawatan gigi dan mulut. Secara fisiologis kecemasan dapat dilihat dari peningkatan tekanan darah dan denyut nadi karena stimulasi dari sistem saraf simpatis yang dapat meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol sehingga dapat menyebabkan tekanan darah dan denyut nadi meningkat. Salah satu upaya untuk menurunkan kecemasan adalah melalui pemberian aromaterapi yang berasal dari kulit buah jeruk manis yang memiliki kandungan limonene yang dipercaya mampu menurunkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap penurunan tekanan darah dan denyut nadi anak usia 6-9 tahun pada kunjungan pertama ke dokter gigi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pre and posttest design yang membandingkan tekanan darah dan denyut nadi anak menggunakan sphygmomanometer digital antara kelompok kontrol dan kelompok aromaterapi yang diukur sebelum dan saat duduk di kursi gigi dan melihat alat-alat kedokteran gigi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22, yang terdiri dari 15 kelompok kontrol dan 7 kelompok aromaterapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aromaterapi jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap penurunan tekanan darah dan denyut nadi anak usia 6-9 tahun pada kunjungan pertama ke dokter gigi sesuai dengan hasil analisis data menggunakan Independent T-test yang menunjukkan nilai signifikansi p0,05. Terdapat pengaruh aromaterapi jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap penurunan tekanan darah dan denyut nadi anak usia 6-9 tahun pada kunjungan pertama ke dokter gigi.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126816022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Resin komposit merupakan bahan restorasi adhesif yang dapat berikatan dengan jaringan keras gigi melalui sistem bonding. Prosedur preparasi menghasilkan smear layer yang terdiri dari bakteri, hidroksiapatit dan kolagen yang terdenaturasi. Smear layer dapat menghalangi proses terjadinya perlekatan yang sempurna bahan adhesive terhadap struktur gigi. Chlorhexidine dan asam poliakrilat 10% merupakan molekul kation yang biasanya digunakan sebagai bahan cavity cleanser dan dapat menghapuskan smear layer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aplikasi chlorhexidine 2% dan asam poliakrilat 10% terhadap kekuatan tarik bahan adhesive self etch restorasi resin komposit. Penelitian ini menggunakan sampel 32 gigi premolar permanen. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan resin komposit dengan chlorhexidine 2% sebagai cavity cleanser, kelompok kedua diaplikasikan resin komposit dengan asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser. Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan diinkubasi pada suhu 37°C. Sampel kemudian dilakukan thermocycling dengan suhu 60° C dan 4°C selama 1 menit setiap suhu, diulang 25 kali. Kekuatan tarik resin komposit diukur menggunakan Universal Testing Machine. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua kelompok penelitian tersebut terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik yang signifikan yakni p=0,000 (P0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi chlorhexidine.
{"title":"PERBANDINGAN APLIKASI CHLORHEXIDINE 2% DAN ASAM POLIAKRILAT 10% TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIVE SELF ETCH RESTORASI RESIN KOMPOSIT","authors":"Anindita Diptya Kartika, Noor Hafida Widyastuti","doi":"10.23917/jikg.v3i2.4870","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v3i2.4870","url":null,"abstract":"Resin komposit merupakan bahan restorasi adhesif yang dapat berikatan dengan jaringan keras gigi melalui sistem bonding. Prosedur preparasi menghasilkan smear layer yang terdiri dari bakteri, hidroksiapatit dan kolagen yang terdenaturasi. Smear layer dapat menghalangi proses terjadinya perlekatan yang sempurna bahan adhesive terhadap struktur gigi. Chlorhexidine dan asam poliakrilat 10% merupakan molekul kation yang biasanya digunakan sebagai bahan cavity cleanser dan dapat menghapuskan smear layer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aplikasi chlorhexidine 2% dan asam poliakrilat 10% terhadap kekuatan tarik bahan adhesive self etch restorasi resin komposit. Penelitian ini menggunakan sampel 32 gigi premolar permanen. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan resin komposit dengan chlorhexidine 2% sebagai cavity cleanser, kelompok kedua diaplikasikan resin komposit dengan asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser. Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan diinkubasi pada suhu 37°C. Sampel kemudian dilakukan thermocycling dengan suhu 60° C dan 4°C selama 1 menit setiap suhu, diulang 25 kali. Kekuatan tarik resin komposit diukur menggunakan Universal Testing Machine. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua kelompok penelitian tersebut terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik yang signifikan yakni p=0,000 (P0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi chlorhexidine.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121467070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-03DOI: 10.23917/jikg.v3i2.12360
Dendy Murdiyanto
Composite flowable is composite that have low viscocity and have amount of filler 60% from the total weight. The low amount of the filler make resin composite flowable have lower mechanical properties then the conventional resin composite. One of the important mechanical propeties is the diametral tensile strength, the force that make a material elongated and stretch before the material finally break. The additional of fiber can increase the toughness of tensile. Silkworm fiber (bombyx mori L.) actually have high tensile strength until 600Mpa. The objective of this research is to determine the effect of adding cocoon silkworm fiber on flowable composite resin diametral tensile strength and to determine the effect of adding cocoon silkworm fiber on the increase of diametral tensile strength. The study design was post-test-only control design which measures the diametral tensile strength of flowable composite resin with and without the addition of silkworm cocoons fibers. The object for the research was flowable composite resin groups as 32 samples were divided into 2 groups: control group and treatment group. Independent T-Test result showed that there was significant means difference (0.05) with 43,086 MPa for the treatment group and 38,504MPa for the control group. Conclusion of this study was the additional of silkworm cocoons fiber have influence to the diametral tensile strength. The addition of silkworm cocoon fiber increase the diametral tensile strength of flowable composite resin.
可流动复合材料是指具有低粘度且填充量占总重量60%的复合材料。低掺量的填料使树脂复合材料具有较低的力学性能。其中一个重要的机械性能是直径拉伸强度,这是使材料在最终断裂之前伸长和拉伸的力。纤维的添加可以提高拉伸韧性。家蚕纤维(bombyx mori L.)实际上具有高达600Mpa的高拉伸强度。本研究的目的是确定添加蚕丝纤维对可流动复合树脂直径抗拉强度的影响,并确定添加蚕丝纤维对可流动复合树脂直径抗拉强度的提高效果。本研究采用单纯后测对照设计,测定添加蚕茧纤维和不添加蚕茧纤维的可流动复合树脂的直径拉伸强度。研究对象为可流动复合树脂组,将32个样品分为对照组和处理组。独立t检验结果显示,治疗组为43,086 MPa,对照组为38,504MPa,差异有统计学意义(0.05)。结论蚕茧纤维的添加量对纤维的直径拉伸强度有影响。蚕茧纤维的加入提高了可流动复合树脂的直径拉伸强度。
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KEPOMPONG ULAT SUTRA (Bombyx moriL.) TERHADAP KEKUATAN TARIK DIAMETRAL RESIN KOMPOSIT FLOWABLE","authors":"Dendy Murdiyanto","doi":"10.23917/jikg.v3i2.12360","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v3i2.12360","url":null,"abstract":"Composite flowable is composite that have low viscocity and have amount of filler 60% from the total weight. The low amount of the filler make resin composite flowable have lower mechanical properties then the conventional resin composite. One of the important mechanical propeties is the diametral tensile strength, the force that make a material elongated and stretch before the material finally break. The additional of fiber can increase the toughness of tensile. Silkworm fiber (bombyx mori L.) actually have high tensile strength until 600Mpa. The objective of this research is to determine the effect of adding cocoon silkworm fiber on flowable composite resin diametral tensile strength and to determine the effect of adding cocoon silkworm fiber on the increase of diametral tensile strength. The study design was post-test-only control design which measures the diametral tensile strength of flowable composite resin with and without the addition of silkworm cocoons fibers. The object for the research was flowable composite resin groups as 32 samples were divided into 2 groups: control group and treatment group. Independent T-Test result showed that there was significant means difference (0.05) with 43,086 MPa for the treatment group and 38,504MPa for the control group. Conclusion of this study was the additional of silkworm cocoons fiber have influence to the diametral tensile strength. The addition of silkworm cocoon fiber increase the diametral tensile strength of flowable composite resin. ","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123120976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Periodontitis merupakan peradangan kronis pada gingiva, tulang alveolar, dan ligamen periodontal yang mendukung gigi. Salah satu bakteri yang terdapat dalam gingiva pada kondisi periodontitis adalah Pseudomonas aeruginosa. Menyikat gigi diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi dan gingiva dengan menggunakan pasta gigi yang aman yaitu kandungan bahan herbal sebagai agen antibakteri. Bahan herbal yang digunakan ialah kombinasi daun sirih, biji pinang, dan gambir yang diketahui sinergis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasta gigi kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle), biji pinang (Areca catechu), dan gambir (Uncaria gambir) terhadap hambatan pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Jenis penelitian adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian menggunakan metode difusi sumuran dengan kelompok perlakuan yaitu pasta gigi kontrol negatif (K-), pasta gigi kombinasi ekstrak daun sirih, biji pinang, dan gambir konsentrasi 10%; 1,5%; 0,5% (F1) dan 20%; 3%; 1% (F2), dan kontrol positif (K+). Pengukuran zona hambat menggunakan jangka sorong. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan Post Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata diameter zona hambat Pseudomonas aeruginosa paling tinggi pada kelompok (F2) dan tidak terbentuk zona hambat pada kelompok kontrol negatif (K-). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p0,05), kecuali antara kelompok kontrol negatif (K-) dan kontrol positif (K+) dengan p0,05. Kesimpulan yaitu pasta gigi kombinasi ekstrak etanol daun sirih, biji pinang, dan gambir berpengaruh terhadap hambatan pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa.
牙周炎是牙龈、肺动脉和牙周韧带的慢性炎症。牙周炎中存在的两种细菌之一是空单胞菌。刷牙是保持牙齿和牙龈健康所必需的,使用安全的牙膏作为抗菌剂。这些草药是由西里尔吉斯已知的槟榔叶、槟榔籽和冈比亚的组合而成。研究的目的是确定槟榔叶(Piper betle)、槟榔籽(Areca catechu)和冈比亚提取物(Uncaria gambir)对油绿伪单胞菌生长障碍的影响。这种研究是真正的实验实验室,有post- only control group design设计。采用负控制牙膏(K-)、槟榔叶提取物、槟榔籽和根茎10%浓度的甘菊等治疗方法进行研究;1.5%;0.5% (F1)和20%;3%;1% (F2)和正控件(K+)。测量管道外的消声器。数据是用一种方法的测试和Post Hoc的LSD分析的。研究结果显示,对偶区区平均直径为单位(F2),对负控制组(K-)没有形成抑制区。统计分析显示,除了负控制组(p0.05)和正控制组(K+)与p0.05之间的明显差异。结论是,乙醇提取物、槟榔籽和冈冈山的提取物结合产生了对铜绿假单胞菌的生长障碍的影响。
{"title":"PASTA GIGI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH, BIJI PINANG, GAMBIR TERHADAP HAMBATAN BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA","authors":"Nilasary Rochmanita Suparno, Chintami Setyawan Putri, Citra Monika Sainti Camalin","doi":"10.23917/jikg.v3i2.12349","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v3i2.12349","url":null,"abstract":"Periodontitis merupakan peradangan kronis pada gingiva, tulang alveolar, dan ligamen periodontal yang mendukung gigi. Salah satu bakteri yang terdapat dalam gingiva pada kondisi periodontitis adalah Pseudomonas aeruginosa. Menyikat gigi diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi dan gingiva dengan menggunakan pasta gigi yang aman yaitu kandungan bahan herbal sebagai agen antibakteri. Bahan herbal yang digunakan ialah kombinasi daun sirih, biji pinang, dan gambir yang diketahui sinergis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasta gigi kombinasi ekstrak etanol daun sirih (Piper betle), biji pinang (Areca catechu), dan gambir (Uncaria gambir) terhadap hambatan pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Jenis penelitian adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian menggunakan metode difusi sumuran dengan kelompok perlakuan yaitu pasta gigi kontrol negatif (K-), pasta gigi kombinasi ekstrak daun sirih, biji pinang, dan gambir konsentrasi 10%; 1,5%; 0,5% (F1) dan 20%; 3%; 1% (F2), dan kontrol positif (K+). Pengukuran zona hambat menggunakan jangka sorong. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan Post Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata diameter zona hambat Pseudomonas aeruginosa paling tinggi pada kelompok (F2) dan tidak terbentuk zona hambat pada kelompok kontrol negatif (K-). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p0,05), kecuali antara kelompok kontrol negatif (K-) dan kontrol positif (K+) dengan p0,05. Kesimpulan yaitu pasta gigi kombinasi ekstrak etanol daun sirih, biji pinang, dan gambir berpengaruh terhadap hambatan pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa.","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129911940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-03DOI: 10.23917/jikg.v3i2.12330
E. Karyadi, Maissi Ardha Roza
Akumulasi plak gigi merupakan etiologi utama karies gigi dan penyakit periodontal, diperlukan usaha untuk mencegah akumulasi plak pada permukaan gigi dan gingiva. Kontrol plak dilakukan dengan mengunyah makanan yang padat dan berserat. Efek mekanis dari gerakan mengunyah dapat membersihkan plak pada permukaan gigi. Buah apel (Malus sylvestris Mill.) mempunyai efek kimiawi karena mengandung zat aktif anti bakteri yaitu tannin. Mengunyah buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) dapat menstimulasi aliran saliva sebagai efek fisiologis self cleansing. Siswa sekolah dasar usia 9-12 tahun merupakan periode yang tepat untuk menanamkan sikap positif terhadap kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengunyah buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) terhadap penurunan indeks plak kajian dilakukan pada siswa usia 9-12 tahun di SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Pengukuran plak gigi menggunakan indeks PHP-M untuk periode gigi bercampur. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 30 subjek. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan dengan signifikansi p0.05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mengunyah buah Apel Manalagi (Malus sylvestriss Mill.) terhadap penurunan indeks plak.Kata kunci: Buah Apel Manalagi, indeks plak, mengunyah
{"title":"PENGARUH MENGUNYAH BUAH APEL MANALAGI TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK USIA 9-12 TAHUN","authors":"E. Karyadi, Maissi Ardha Roza","doi":"10.23917/jikg.v3i2.12330","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v3i2.12330","url":null,"abstract":"Akumulasi plak gigi merupakan etiologi utama karies gigi dan penyakit periodontal, diperlukan usaha untuk mencegah akumulasi plak pada permukaan gigi dan gingiva. Kontrol plak dilakukan dengan mengunyah makanan yang padat dan berserat. Efek mekanis dari gerakan mengunyah dapat membersihkan plak pada permukaan gigi. Buah apel (Malus sylvestris Mill.) mempunyai efek kimiawi karena mengandung zat aktif anti bakteri yaitu tannin. Mengunyah buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) dapat menstimulasi aliran saliva sebagai efek fisiologis self cleansing. Siswa sekolah dasar usia 9-12 tahun merupakan periode yang tepat untuk menanamkan sikap positif terhadap kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengunyah buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) terhadap penurunan indeks plak kajian dilakukan pada siswa usia 9-12 tahun di SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Pengukuran plak gigi menggunakan indeks PHP-M untuk periode gigi bercampur. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 30 subjek. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan dengan signifikansi p0.05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mengunyah buah Apel Manalagi (Malus sylvestriss Mill.) terhadap penurunan indeks plak.Kata kunci: Buah Apel Manalagi, indeks plak, mengunyah","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122645801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Juwita Raditya Ningsih, Doly Hasonangan, A. M. Dinata
Agenesis gigi merupakan kondisi dimana gigi tidak dijumpai di dalam rongga mulut akibat ketiadaan benih gigi. Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dominan sebagai faktor resiko terjadinya agenesis gigi pada dari orang tua pada anak. Melalui penelitian ini untuk pertama kalinya akan dapat dilaporkan adanya hubungan antara status agenesis gigi molar tiga orang tua terhadap status agenesis molar tiga anak dan mengetahui berapa besar resiko kedua orang tua yang keduanya agenesis molar tiga memiliki anak yang agenesis molar tiga.Data status agenesis disajikan dalam bentuk skala ordinal dan dianalisis non parametrik chi square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan angka 0,94 atau mendekati angka 1 (OR=1). Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat risiko yang hampir sama bagi kedua orang tua agenesis gigi molar ketiga maupun salah satu orang tua agenesis gigi molar ketiga untuk memiliki anak dengan agenesis gigi molar ketiga.Hasil analisis Chi-Square diketahui pada data crosstabulation (tabulasi silang) tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji analisis Chi-Square sehingga perlu dilakukan uji analisis alternatif Chi-Square yaitu uji analisis Fisher’s Exact Test. Hasil uji analisis Fisher’s Exact Test nilai significancy menunjukkan angka 1,000 yang berarti tidak terdapat hubungan antara status agenesis gigi molar tiga orang tua dengan status agenesis gigi molar tiga anak pada suku Jawa (P0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwasanya agenesis gigi molar tiga orang tua hanya berperan sebagai faktor resiko minimal terhadap terjadinya agenesis molar tiga anak.Kata kunci: kelainan jumlah gigi, kelainan tumbuh kembang, variasi normal
{"title":"AGENESIS MOLAR TIGA ORANG TUA SEBAGAI FAKTOR RESIKO AGENESIS MOLAR TIGA ANAK","authors":"Juwita Raditya Ningsih, Doly Hasonangan, A. M. Dinata","doi":"10.23917/jikg.v2i2.9193","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v2i2.9193","url":null,"abstract":"Agenesis gigi merupakan kondisi dimana gigi tidak dijumpai di dalam rongga mulut akibat ketiadaan benih gigi. Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dominan sebagai faktor resiko terjadinya agenesis gigi pada dari orang tua pada anak. Melalui penelitian ini untuk pertama kalinya akan dapat dilaporkan adanya hubungan antara status agenesis gigi molar tiga orang tua terhadap status agenesis molar tiga anak dan mengetahui berapa besar resiko kedua orang tua yang keduanya agenesis molar tiga memiliki anak yang agenesis molar tiga.Data status agenesis disajikan dalam bentuk skala ordinal dan dianalisis non parametrik chi square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan angka 0,94 atau mendekati angka 1 (OR=1). Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat risiko yang hampir sama bagi kedua orang tua agenesis gigi molar ketiga maupun salah satu orang tua agenesis gigi molar ketiga untuk memiliki anak dengan agenesis gigi molar ketiga.Hasil analisis Chi-Square diketahui pada data crosstabulation (tabulasi silang) tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji analisis Chi-Square sehingga perlu dilakukan uji analisis alternatif Chi-Square yaitu uji analisis Fisher’s Exact Test. Hasil uji analisis Fisher’s Exact Test nilai significancy menunjukkan angka 1,000 yang berarti tidak terdapat hubungan antara status agenesis gigi molar tiga orang tua dengan status agenesis gigi molar tiga anak pada suku Jawa (P0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwasanya agenesis gigi molar tiga orang tua hanya berperan sebagai faktor resiko minimal terhadap terjadinya agenesis molar tiga anak.Kata kunci: kelainan jumlah gigi, kelainan tumbuh kembang, variasi normal","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125033130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Resin komposit nanohybrid merupakan resin komposit universal yang sering digunakan pada restorasi anterior maupun posterior. Bahan restorasi di dalam rongga mulut berkontak dengan saliva. Kondisi rongga mulut dengan saliva pH asam dapat menyebabkan pertumbuhan optimum bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans. Lama bahan restorasi berkontak dengan saliva pH asam dapat menyebabkan kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan bahan restorasi merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya perlekatan bakteri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman resin komposit nanohybrid dalam saliva pH asam selama 1, 7, dan 14 hari terhadap perlekatan Streptococcus mutans. Sampel resin komposit nanohybrid berbentuk disk sebanyak 27 dibagi menjadi 3 kelompok yang kemudian masing-masing kelompok direndam dalam saliva buatan pH 4,5 selama 1, 7, dan 14 hari. Setelah itu, sampel direndam dalam suspensi Streptococcus mutans selama 24 jam. Perhitungan koloni Streptococcus mutans menggunakan alat colony counter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji variansi satu jalur dan post hoc Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah koloni Streptococcus mutans paling banyak pada kelompok perendaman 14 hari (124,89 CFU/ml), sedangkan paling sedikit pada kelompok perendaman 1 hari (45,11 CFU/ml). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p0,05). Kesimpulan penelitian adalah lama perendaman resin komposit nanohybrid dalam saliva pH asam berpengaruh terhadap perlekatan Streptococcus mutans dan lama perendaman resin komposit nanohybrid selama 1, 7, dan 14 hari dalam saliva pH asam meningkatkan perlekatan Streptococcus mutans. Kata Kunci: resin komposit nanohybrid, lama perendaman, saliva pH asam, Streptococcus mutans
纳米复合树脂是一种通用的复合树脂,常用于前和后路修复。口腔内的修复材料与saliva接触。口腔中酸性硫酸沙利瓦的情况可能导致像链球菌这样的活原细菌的最佳生长。长期接触硫酸saliva修复物质会导致表面粗糙度。修复材料表面的粗毛是细菌繁殖增加的一个因素。研究的目的是确定纳米复合树脂在酸性沙利瓦中长期浸渍的影响,对链球菌甲酸酶进行1、7和14天的治疗。27个圆盘形状的纳米混合树脂样本被分成3组,每组浸泡在pH 4.5的saliva中1、7和14天。之后,样本浸泡在链球菌菌悬浮液中24小时。计算中的链球菌群使用的是复合装置。所获得的数据是通过单路径变量测试和post hoc Bonferroni进行分析的。研究结果显示,水合物聚居地的数量最多为14天(124.89 CFU/ml),而浸泡者群体中最少为1天(45.11 CFU/ml)。统计分析显示各集团之间存在显著差异(p0.05)。研究的结论是,长期浸没在酸性saliva中的纳米复合树脂对甲基苯基苯基和长期浸没时间的甲基苯基复合树脂混合物会增加甲基链球菌黏性。密码:纳米复合树脂,长期浸没,saliva pH酸,链球菌
{"title":"PENGARUH LAMA PERENDAMAN RESIN KOMPOSIT NANOHYBRID DALAM SALIVA pH ASAM TERHADAP PERLEKATAN STREPTOCOCCUS MUTANS","authors":"Nilasary Rochmanita Suparno","doi":"10.23917/jikg.v2i2.9156","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/jikg.v2i2.9156","url":null,"abstract":"Resin komposit nanohybrid merupakan resin komposit universal yang sering digunakan pada restorasi anterior maupun posterior. Bahan restorasi di dalam rongga mulut berkontak dengan saliva. Kondisi rongga mulut dengan saliva pH asam dapat menyebabkan pertumbuhan optimum bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans. Lama bahan restorasi berkontak dengan saliva pH asam dapat menyebabkan kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan bahan restorasi merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya perlekatan bakteri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman resin komposit nanohybrid dalam saliva pH asam selama 1, 7, dan 14 hari terhadap perlekatan Streptococcus mutans. Sampel resin komposit nanohybrid berbentuk disk sebanyak 27 dibagi menjadi 3 kelompok yang kemudian masing-masing kelompok direndam dalam saliva buatan pH 4,5 selama 1, 7, dan 14 hari. Setelah itu, sampel direndam dalam suspensi Streptococcus mutans selama 24 jam. Perhitungan koloni Streptococcus mutans menggunakan alat colony counter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji variansi satu jalur dan post hoc Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah koloni Streptococcus mutans paling banyak pada kelompok perendaman 14 hari (124,89 CFU/ml), sedangkan paling sedikit pada kelompok perendaman 1 hari (45,11 CFU/ml). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p0,05). Kesimpulan penelitian adalah lama perendaman resin komposit nanohybrid dalam saliva pH asam berpengaruh terhadap perlekatan Streptococcus mutans dan lama perendaman resin komposit nanohybrid selama 1, 7, dan 14 hari dalam saliva pH asam meningkatkan perlekatan Streptococcus mutans. Kata Kunci: resin komposit nanohybrid, lama perendaman, saliva pH asam, Streptococcus mutans","PeriodicalId":186189,"journal":{"name":"JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125699534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}