Fikri Hariz Priatama, Syiffa Safiera Wahono, S. Andayani
Kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrumen kerja sama yang mengacu pada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan keterampilan yang didasari saling percaya antara perusahaan mitra dan kelompok melalui perwujudan sinergi kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan yang saling membutuhkan, saling menguntungkan, dan saling memperkuat. Permasalahan yang sering terjadi pada petani dalam melaksanakan kemitraan usaha pertanian adalah ketidakseimbangan pelaksanaan pola kemitraan yang dilakukan dengan tingkat keuntungan ekonomi yang diperoleh, sehingga manfaat kemitraan usaha pertanian tidak seperti yang diharapkan. Banyak petani menganggap bahwa kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan dapat merugikan masyarakat dan hanya menguntungkan pada pihak perusahaan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendapatan yang diperoleh petani jeruk limau yang bermitra dan petani penangkar non mitra. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini terdapat 20 sampel yang terdiri dari 10 sampel untuk petani mitra dan 10 sampel untuk petani non mitra. Metode yang digunakan adalah analisis biaya dan analisis pendapatan. Berdasarkan analisis perhitungan pendapatan yang dilakukan, petani yang bermitra memperoleh pendapatan sebesar Rp. 81.446.250 dengan nilai R/C sebesar 2,71, sedangkan petani yang tidak bermitra memperoleh pendapatan sebesar Rp. 42.232.400 dengan R/C sebesar 2,29. Selisih pendapatan yang diperoleh petani mitra dan non mitra adalah sebesar Rp. 39.213.850 dan faktor yang berhubungan kuat dengan kemitraan adalah kepercayaan dan pemasaran yang terjamin.
{"title":"ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI JERUK LIMAU (CITRUS AMBLYCARPA) POLA KEMITRAAN DAN NON MITRA DI DESA GUNUNGKUNING KECAMATAN SINDANG KABUPATEN MAJALENGKA","authors":"Fikri Hariz Priatama, Syiffa Safiera Wahono, S. Andayani","doi":"10.56916/jira.v2i1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v2i1.99","url":null,"abstract":"Kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrumen kerja sama yang mengacu pada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan keterampilan yang didasari saling percaya antara perusahaan mitra dan kelompok melalui perwujudan sinergi kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan yang saling membutuhkan, saling menguntungkan, dan saling memperkuat. Permasalahan yang sering terjadi pada petani dalam melaksanakan kemitraan usaha pertanian adalah ketidakseimbangan pelaksanaan pola kemitraan yang dilakukan dengan tingkat keuntungan ekonomi yang diperoleh, sehingga manfaat kemitraan usaha pertanian tidak seperti yang diharapkan. Banyak petani menganggap bahwa kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan dapat merugikan masyarakat dan hanya menguntungkan pada pihak perusahaan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendapatan yang diperoleh petani jeruk limau yang bermitra dan petani penangkar non mitra. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini terdapat 20 sampel yang terdiri dari 10 sampel untuk petani mitra dan 10 sampel untuk petani non mitra. Metode yang digunakan adalah analisis biaya dan analisis pendapatan. Berdasarkan analisis perhitungan pendapatan yang dilakukan, petani yang bermitra memperoleh pendapatan sebesar Rp. 81.446.250 dengan nilai R/C sebesar 2,71, sedangkan petani yang tidak bermitra memperoleh pendapatan sebesar Rp. 42.232.400 dengan R/C sebesar 2,29. Selisih pendapatan yang diperoleh petani mitra dan non mitra adalah sebesar Rp. 39.213.850 dan faktor yang berhubungan kuat dengan kemitraan adalah kepercayaan dan pemasaran yang terjamin.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125096364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Aisyah, Izzal Taufik Nursalam, Kosasih Somantri, Jaka Sulaksana
Penyuluhan pertanian adalah proses menginformasikan kepada masyarakat (petani) tentang segala sesuatu yang “belum (jelas) diketahui” dalam rangka meningkatkan/menerapkan produksi dan pendapatan/keuntungan melalui proses pembangunan pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kelompok tani se Kecamatan Cigasong, Kabupaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan penyuluhan pertanian terhadap tingkat penerapan teknologi sistem tanam jajar legowo. Metode deskriptif kuantitatif digunakan sebagai teknik penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian berdampak pada tingkat pemanfaatan sistem pertanian jajar legowo. Hal ini karena dalam penyuluhan pertanian berfungsi sebagai pertukaran informasi dengan petani, proses informasi dan perubahan perilaku petani sesuai dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan. 49 orang atau 69% dinilai tinggi dan 22 orang atau 31% dinilai rendah.
教育农业是向(农民)社区(农民)告知一切“目前(明确)知道”的过程,以通过农业发展进程促进/实现收入/利润。这项研究是在该地区的tani se Cigasong地区进行的。本研究的目的是确定农业教育对jajar legowo作物系统技术应用水平的作用。一种定量描述性方法被用作研究技术。数据收集是通过对问卷的直接采访进行的。这项研究的结果表明,农业推广的作用正在影响jajar legowo农业系统的利用水平。这是因为在农业教育中,与农民交换信息的过程和随着知识和技能的增加而改变农民的行为。49人或69%被评为高,22人或31%被评为低。
{"title":"PENGARUH PERAN PENYULUHAN PERTANIAN TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO","authors":"S. Aisyah, Izzal Taufik Nursalam, Kosasih Somantri, Jaka Sulaksana","doi":"10.56916/jira.v2i1.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v2i1.249","url":null,"abstract":"Penyuluhan pertanian adalah proses menginformasikan kepada masyarakat (petani) tentang segala sesuatu yang “belum (jelas) diketahui” dalam rangka meningkatkan/menerapkan produksi dan pendapatan/keuntungan melalui proses pembangunan pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kelompok tani se Kecamatan Cigasong, Kabupaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan penyuluhan pertanian terhadap tingkat penerapan teknologi sistem tanam jajar legowo. Metode deskriptif kuantitatif digunakan sebagai teknik penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian berdampak pada tingkat pemanfaatan sistem pertanian jajar legowo. Hal ini karena dalam penyuluhan pertanian berfungsi sebagai pertukaran informasi dengan petani, proses informasi dan perubahan perilaku petani sesuai dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan. 49 orang atau 69% dinilai tinggi dan 22 orang atau 31% dinilai rendah.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"105 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131727210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis saluran tataniaga ubi jalar di Desa Maja Selatan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan kuesioner terstruktur kepada 26 responden petani dengan menggunakan dan 2 responden pedagang pengumpul, 1 responden pedagang grosir, 2 Responden pedagang pengecer secara snow ball sampling mengikuti saluran tataniaga. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran tataniaga ubi jalar di Maja Selatan yaitu Saluran 1 (Petani-Pedagang Pengumpul-Konsumen), Saluran II (Petani-Pedagang Pengumpul-Pedagang Pengecer-Konsumen), Saluran III (Petani-Pedagang Pengumpul-Pedagang Grosir-Pedagang PengecerKonsumen). Dari ketiga saluran tata niaga tersebut, secara ekonomis saluran tataniaga I merupakan saluran tataniaga paling efisien dan memberikan farmer share yang paling tinggi. Pemerintah perlu mendorong petani ubi jalar untuk memperbaiki kelembagaan kelompoknya untuk meningkatkan posisi tawarnya dan perlu meningkatkan nilai tambah dari produk ubi jalar dengan membuat produk turunannya.
{"title":"ANALISIS TATANIAGA UBI JALAR VARIETAS AC DAN MANOHARA","authors":"Setia Muadzin, Rizky Nurfadilah, D. Dinar","doi":"10.56916/jira.v2i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v2i1.96","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis saluran tataniaga ubi jalar di Desa Maja Selatan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan kuesioner terstruktur kepada 26 responden petani dengan menggunakan dan 2 responden pedagang pengumpul, 1 responden pedagang grosir, 2 Responden pedagang pengecer secara snow ball sampling mengikuti saluran tataniaga. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran tataniaga ubi jalar di Maja Selatan yaitu Saluran 1 (Petani-Pedagang Pengumpul-Konsumen), Saluran II (Petani-Pedagang Pengumpul-Pedagang Pengecer-Konsumen), Saluran III (Petani-Pedagang Pengumpul-Pedagang Grosir-Pedagang PengecerKonsumen). Dari ketiga saluran tata niaga tersebut, secara ekonomis saluran tataniaga I merupakan saluran tataniaga paling efisien dan memberikan farmer share yang paling tinggi. Pemerintah perlu mendorong petani ubi jalar untuk memperbaiki kelembagaan kelompoknya untuk meningkatkan posisi tawarnya dan perlu meningkatkan nilai tambah dari produk ubi jalar dengan membuat produk turunannya.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"2011 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127363259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan anggota Kelompok Tani Sejahtera Desa Sunia Baru dari usahatani tomat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan teknik identifikasi responden dalam penelitian ini adalah metode sensus terhadap 22 orang anggota Kelompok Tani Sejahtera di Desa Sunia Baru, artinya seluruh petani yang bergerak di bidang usahatani tomat diambil sebagai sampel. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah Kemakmuran Pendapatan Petani Pertanian di Desa Sunia Baru Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Usahatani tomat merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota kelompok tani untuk memperoleh pendapatan. Penerimaan rata-rata anggota kelompok terhadap hasil penanaman tomat adalah adalah Rp 9.001.136,00,- pendapatan Rp 5.708.409,00,- R/C ratio 2,83%, sehingga usahatani ini layak untuk dijalankan.
这项研究的目的是确定西红柿种植者苏尼亚村农民的收入。这项研究采用了一种描述性的方法和调查技术,对象是新苏尼亚村22名农民的人口普查方法,这意味着所有从事西红柿种植的农民都被当作样本。这项研究的结果是,苏妮亚村农民收入的繁荣导致马加伦卡摄政区。西红柿种植者是农场成员为获得收入而进行的一项经济活动。该小组成员对番茄种植的平均收入为9001,136,00卢比,总收入为57708,409,00卢比,而R/C ratio 283%,因此该企业值得经营。
{"title":"ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TOMAT PADA ANGGOTA KELOMPOK TANI TANI SEJAHTERA DI DESA SUNIA BARU","authors":"Anis Nurul Fitria, D. Permana","doi":"10.56916/jira.v2i1.402","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v2i1.402","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan anggota Kelompok Tani Sejahtera Desa Sunia Baru dari usahatani tomat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan teknik identifikasi responden dalam penelitian ini adalah metode sensus terhadap 22 orang anggota Kelompok Tani Sejahtera di Desa Sunia Baru, artinya seluruh petani yang bergerak di bidang usahatani tomat diambil sebagai sampel. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah Kemakmuran Pendapatan Petani Pertanian di Desa Sunia Baru Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Usahatani tomat merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota kelompok tani untuk memperoleh pendapatan. Penerimaan rata-rata anggota kelompok terhadap hasil penanaman tomat adalah adalah Rp 9.001.136,00,- pendapatan Rp 5.708.409,00,- R/C ratio 2,83%, sehingga usahatani ini layak untuk dijalankan.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115013436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mango is one of the fruits that has a good opportunity in agriculture, beside can be consumed directy also can be consumed in prosessed one. Seeing that potential, home industry that selle mango stick has a good value-added. The purpose of the research is to evaluate the feasibility both financially and non financially on Rossya’s stick mango. The method that’s used in the research is quantitative descriptive by analysing feasibility in business non financially with the criteria in law aspect, environment aspect, human resources aspect, market and marketing aspect, technical and technology aspect, financial feasibility with R/C and B/C as the criteria. The research result shows that the home industry stick mango is worthy to be developed reviewed by feasibility non financial although it hasn’t have fulfill law aspect, which is doesn’t have permission. In terms of fianancial with criteria R/C of 2,16 so that R/C 2,16 > 1, B/C of 1,16 so that 1,16 > 1.
{"title":"EVALUASI KELAYAKAN USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA","authors":"Dede Erni Nurasia, Ida Marina","doi":"10.56916/jira.v2i1.407","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v2i1.407","url":null,"abstract":"Mango is one of the fruits that has a good opportunity in agriculture, beside can be consumed directy also can be consumed in prosessed one. Seeing that potential, home industry that selle mango stick has a good value-added. The purpose of the research is to evaluate the feasibility both financially and non financially on Rossya’s stick mango. The method that’s used in the research is quantitative descriptive by analysing feasibility in business non financially with the criteria in law aspect, environment aspect, human resources aspect, market and marketing aspect, technical and technology aspect, financial feasibility with R/C and B/C as the criteria. The research result shows that the home industry stick mango is worthy to be developed reviewed by feasibility non financial although it hasn’t have fulfill law aspect, which is doesn’t have permission. In terms of fianancial with criteria R/C of 2,16 so that R/C 2,16 > 1, B/C of 1,16 so that 1,16 > 1. \u0000","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"328 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122259784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dety Sukmawati, Jaka Sulaksana, Ida Marina, Faliq Aghna Harkhan
Tujuan dari penelitian ini adalh guna mengetahui pendapatan petani di kelompok tani Gangsa 1 yang terletak di Desa Jatitengah Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Penelitian ini dilaksanakan di bulan Desember 2016 sampai dengan Agustus 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian wawancara terhadap responden petani. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Rata-rata biaya produksi pada usahatani padi per luas Rp. 8.478.400/ha. Rata-rata hasil produksi adalah sebanyak 4.900/kg, dan rata-rata pendapatan petani responden adalah sebesar Rp. 13.571.600/ha.
这项研究的目的是确定位于jatititujuh village Majalengka区Jatitujuh村的农民收入。本研究于2016年12月至2017年8月进行。这类研究是一种定量描述性研究,采用对农民答辩的研究方法。这项研究的结果表明,水稻种植的平均成本为8,478,400 /ha。平均产量为4900 /公斤,农民收入平均为1.3571600 /ha。
{"title":"PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN VARIETAS INPARI 32 DI KELOMPOK TANI GANGSA 1","authors":"Dety Sukmawati, Jaka Sulaksana, Ida Marina, Faliq Aghna Harkhan","doi":"10.56916/jira.v1i2.248","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v1i2.248","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalh guna mengetahui pendapatan petani di kelompok tani Gangsa 1 yang terletak di Desa Jatitengah Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Penelitian ini dilaksanakan di bulan Desember 2016 sampai dengan Agustus 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian wawancara terhadap responden petani. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Rata-rata biaya produksi pada usahatani padi per luas Rp. 8.478.400/ha. Rata-rata hasil produksi adalah sebanyak 4.900/kg, dan rata-rata pendapatan petani responden adalah sebesar Rp. 13.571.600/ha.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116730582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sifa Fatda Jaljala, Sri Umyati, Sukesi Edah Wiranti
Petani kopi Majalengka membudidayakan dua jenis kopi yakni kopi arabika dan robusta. Kecamatan Lemahsugih merupakan salah satu sentra kopi di Kab. Majalengka, dengan luas areal 209.2 Ha, mengalami kendala pada penanganan pascapanen sehingga menyebabkan penyusutan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah: analisis eksperimen dan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukan: Dari 1000 kg cherry kopi setelah melalui proses full wash menjadi 200 kg green bean, dan melalui proses natural menjadi 200 kg green bean, sehingga dapat di simpulkan bahwa setiap proses pasca panen kopi arabika baik dengan proses full wash atau proses natural memiliki keunggulan nya masing – masing.
{"title":"PERBANDINGAN KEHILANGAN HASIL PASCAPANEN KOPI ARABIKA PROSES FULL WASH DAN NATURAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI","authors":"Sifa Fatda Jaljala, Sri Umyati, Sukesi Edah Wiranti","doi":"10.56916/jira.v1i2.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v1i2.244","url":null,"abstract":"Petani kopi Majalengka membudidayakan dua jenis kopi yakni kopi arabika dan robusta. Kecamatan Lemahsugih merupakan salah satu sentra kopi di Kab. Majalengka, dengan luas areal 209.2 Ha, mengalami kendala pada penanganan pascapanen sehingga menyebabkan penyusutan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah: analisis eksperimen dan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukan: Dari 1000 kg cherry kopi setelah melalui proses full wash menjadi 200 kg green bean, dan melalui proses natural menjadi 200 kg green bean, sehingga dapat di simpulkan bahwa setiap proses pasca panen kopi arabika baik dengan proses full wash atau proses natural memiliki keunggulan nya masing – masing.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128265543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun melalui pemberian pupuk organik cair kotoran sapi. Kajian dilakukan di BPP Teris Land, Kecamatan Teris, Kabupaten Indramayu pada ketinggian 22,50 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Dosis pupuk organik pupuk kandang sapi pada penelitian adalah 0 liter/ha, 100 liter/ha, 200 liter/ha, 300 liter/ha, 400 liter/ha dan 500 liter/ha dengan empat ulangan untuk Pakcoy varietas Nauli F1. Pengamatan ini dilakukan terhadap tanaman berumur 10, 17 dan 24 jam. Data yang diperoleh dari uji Duncan pada 5% menunjukkan bahwa pupuk organik cair yang berasal dari kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman pada dosis 500 liter/ha. Kata Kunci: pupuk organik cair, kotoran sapi, dosis, pakcoy.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN SAPI TERHADAP PETUMBUHAN TINGGI DAN JUMLAH DAUN TANAMAN PAKCOY (BRASSICA RAPA L) KULTIVAR NAULI-F1","authors":"Aditya Rahma, Ida Marina, Istiqomatur Ramdhaniah","doi":"10.56916/jira.v1i2.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v1i2.250","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun melalui pemberian pupuk organik cair kotoran sapi. Kajian dilakukan di BPP Teris Land, Kecamatan Teris, Kabupaten Indramayu pada ketinggian 22,50 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Dosis pupuk organik pupuk kandang sapi pada penelitian adalah 0 liter/ha, 100 liter/ha, 200 liter/ha, 300 liter/ha, 400 liter/ha dan 500 liter/ha dengan empat ulangan untuk Pakcoy varietas Nauli F1. Pengamatan ini dilakukan terhadap tanaman berumur 10, 17 dan 24 jam. Data yang diperoleh dari uji Duncan pada 5% menunjukkan bahwa pupuk organik cair yang berasal dari kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman pada dosis 500 liter/ha. \u0000Kata Kunci: pupuk organik cair, kotoran sapi, dosis, pakcoy.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132077598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mangga adalah jenis buah tropis yang digemari masyarakat di dunia dan menjadi komoditas perdagangan antar negara komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan salah satunya buah mangga mempunyai prospek baik bila di kembangkan secara intensif dan dalam skala argbisnis dari tahun ke tahun permintaan buah tropis di dalam dan di luar negeri semakin meningkat. Adanya prospek yang baik bagi pengembangan agribisnis mangga, maka mangga sebagai komoditi hortikultura unggulan sudah seharusnyadi kembangkan secara intensif dalam skala agribisnis, terutama mangga sebagai kegiatan usaha tani kerakyatan yang mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Komoditas mangga sebagai salah satu sumber pertumbuhan pembangunan hortikultura, sasaran pengembangan budidaya dalam skala agribisnis dan agroindustri, selain untuk meningkatkan produksi, juga diharapkan dapat mendorong perluasan kesempatan berusaha dan lapang kerja, menunjang pengembangan industri pengolahan dan meningkatan pendapatan petani, menekan impor dan memacu pertumbuhan ekspor. Usaha agribisnis mangga dengan berorientasi pasar ditujukan untukmembangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif wilayah. Komoditas mangga mempunyai potensi dan peluang yang cukup besar untuk bersaing dalam perdagangan global. Peluang pasar ekspor mangga gedong gincucukup besar dikarenakan buahnya mempunyai kelebihan dibandingkan jenis mangga lainnya yaitu dapat di panen dua bentuk, pertama bentuk gedong (tingkat kematangan 60%) dan gedong gincu (tingkatan kematangan 70%), dengan perbedaan waktu panen antara 10 sampai 15 hari. Gedong gincu akhir-akhir ini mempunyai peluang pasar cukup besar baik pasar domestic maupun pasar ekspor karena buahnya mempunyai aroma sangat tajam, warna buah merah menyala dan mengandung banyak serat. Karakteristik ini sangat sesuai dengan permintaan negara importer (Yuliawati,2020).
{"title":"ANALISIS PEMASARAN MANGGA GEDONG GINCU (MANGIFERA INDICA)","authors":"Hikmah Riana Sah Roni, D. Dinar, Ida Marina","doi":"10.56916/jira.v1i2.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v1i2.243","url":null,"abstract":"Mangga adalah jenis buah tropis yang digemari masyarakat di dunia dan menjadi komoditas perdagangan antar negara komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan salah satunya buah mangga mempunyai prospek baik bila di kembangkan secara intensif dan dalam skala argbisnis dari tahun ke tahun permintaan buah tropis di dalam dan di luar negeri semakin meningkat. Adanya prospek yang baik bagi pengembangan agribisnis mangga, maka mangga sebagai komoditi hortikultura unggulan sudah seharusnyadi kembangkan secara intensif dalam skala agribisnis, terutama mangga sebagai kegiatan usaha tani kerakyatan yang mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Komoditas mangga sebagai salah satu sumber pertumbuhan pembangunan hortikultura, sasaran pengembangan budidaya dalam skala agribisnis dan agroindustri, selain untuk meningkatkan produksi, juga diharapkan dapat mendorong perluasan kesempatan berusaha dan lapang kerja, menunjang pengembangan industri pengolahan dan meningkatan pendapatan petani, menekan impor dan memacu pertumbuhan ekspor. Usaha agribisnis mangga dengan berorientasi pasar ditujukan untukmembangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif wilayah. Komoditas mangga mempunyai potensi dan peluang yang cukup besar untuk bersaing dalam perdagangan global. Peluang pasar ekspor mangga gedong gincucukup besar dikarenakan buahnya mempunyai kelebihan dibandingkan jenis mangga lainnya yaitu dapat di panen dua bentuk, pertama bentuk gedong (tingkat kematangan 60%) dan gedong gincu (tingkatan kematangan 70%), dengan perbedaan waktu panen antara \u000010 sampai 15 hari. Gedong gincu akhir-akhir ini mempunyai peluang pasar cukup besar baik pasar domestic maupun pasar ekspor karena buahnya mempunyai aroma sangat tajam, warna buah merah menyala dan mengandung banyak serat. Karakteristik ini sangat sesuai dengan permintaan negara importer (Yuliawati,2020).","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126606532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan jagung meningkat dari tahun ke tahun dalam jumlah yang cukup tinggi karena permintaan dari industri pakan ternak yang semakin meningkat sehingga mempengaruhi petani dalam pembaruan teknik budidaya yang dilakukan. Teknik budidaya yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produktifitas tanaman jagung. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah kedalaman penanaman dan pemberian dosis. Penelitian ini dilakukan kebun percobaan yang berlokasi di Kp. Genteng, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur, RT 02 RW 09 yang dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2022 menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 2 interaksi terdapat 2 faktor, faktor pertama 3 level perlakuan tanah dan faktor kedua 3 level perlakuan kedalaman lubang tanam pada masing-masing unit percobaan. Faktor pertama Tiga level perlakuan tanah adalah perlakuan pemberian dosis T0 (0 g/tanaman) T1 (32 g/tanaman) dan T2 (252 g/tanaman). Faktor kedua Tiga level perlakuan kedalaman lubang tanam adalah K1 (3cm) K2 (5cm) dan K3 (7cm). Hasil penelitian menujukan Pemberian beberapa dosis pupuk organik berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman dengan perlakuan paling baik. Kedalaman lubang tanam berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar. Interaksi beberapa dosis pupuk dengan kedalaman lubang tanam berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman yaitu T1K3, pada jumlah daun yaitu T0K3 dan panjang akar yaitu T0K2.
{"title":"RESPON PEMBERIAN PUPUK DASAR ORGANIK DAN KEDALAMAN LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA","authors":"Angga Adriana Imansyah, Krisna Rizki Firdaus, Ramli","doi":"10.56916/jira.v1i2.242","DOIUrl":"https://doi.org/10.56916/jira.v1i2.242","url":null,"abstract":"Kebutuhan jagung meningkat dari tahun ke tahun dalam jumlah yang cukup tinggi karena permintaan dari industri pakan ternak yang semakin meningkat sehingga mempengaruhi petani dalam pembaruan teknik budidaya yang dilakukan. Teknik budidaya yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produktifitas tanaman jagung. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah kedalaman penanaman dan pemberian dosis. Penelitian ini dilakukan kebun percobaan yang berlokasi di Kp. Genteng, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur, RT 02 RW 09 yang dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2022 menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 2 interaksi terdapat 2 faktor, faktor pertama 3 level perlakuan tanah dan faktor kedua 3 level perlakuan kedalaman lubang tanam pada masing-masing unit percobaan. Faktor pertama Tiga level perlakuan tanah adalah perlakuan pemberian dosis T0 (0 g/tanaman) T1 (32 g/tanaman) dan T2 (252 g/tanaman). Faktor kedua Tiga level perlakuan kedalaman lubang tanam adalah K1 (3cm) K2 (5cm) dan K3 (7cm). Hasil penelitian menujukan Pemberian beberapa dosis pupuk organik berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman dengan perlakuan paling baik. Kedalaman lubang tanam berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar. Interaksi beberapa dosis pupuk dengan kedalaman lubang tanam berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman yaitu T1K3, pada jumlah daun yaitu T0K3 dan panjang akar yaitu T0K2.","PeriodicalId":187011,"journal":{"name":"Journal of Innovation and Research in Agriculture","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122735122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}