Penelitian ini bertujuan membandingkan sistem evaluasi pendidikan Indonesia dan Finlandia. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan literatur yang relevan dengan judul penelitian. Indonesia memiliki sistem evaluasi pendidikan yang sangat kompleks. Hal ini dapat dibuktikan dengan diberlakukannya Pekerjaan Rumah (PR), Ulangan Harian, Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian Sekolah (US). Dibandingkan dengan Negara Finlandia yang hanya memberikan sedikit pekerjaan rumah (PR) dan mengurangi penyelenggaraan ujian dan lebih menekankan siswa untuk belajar. Untuk lanjut ke tingkat berikutnya, pendidikan di Indonesia melakukan pertimbangan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan Finlandia, tidak ada KKM dalam sistem evaluasi pendidikannya dan siswa dapat langsung melanjutkan ke tingkat berikutnya sehingga tidak ada yang namanya tinggal kelas. Tulisan ini bermaksud memberikan pertimbangan terkait kelebihan dan kekurangan mengenai kebijakan sistem evaluasi yang sudah ada di IndonesiaKata kunci : sistem evalusai, finlandia, kurikulum 2013
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM EVALUASI PENDIDIKAN PADA KURIKULUM 2013 DAN PENDIDIKAN DI FINLANDIA","authors":"Noviyanti Urfah, Wirda Adelia, N. Syamsiyah","doi":"10.47007/edu.v7i02.5540","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5540","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan membandingkan sistem evaluasi pendidikan Indonesia dan Finlandia. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan literatur yang relevan dengan judul penelitian. Indonesia memiliki sistem evaluasi pendidikan yang sangat kompleks. Hal ini dapat dibuktikan dengan diberlakukannya Pekerjaan Rumah (PR), Ulangan Harian, Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian Sekolah (US). Dibandingkan dengan Negara Finlandia yang hanya memberikan sedikit pekerjaan rumah (PR) dan mengurangi penyelenggaraan ujian dan lebih menekankan siswa untuk belajar. Untuk lanjut ke tingkat berikutnya, pendidikan di Indonesia melakukan pertimbangan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan Finlandia, tidak ada KKM dalam sistem evaluasi pendidikannya dan siswa dapat langsung melanjutkan ke tingkat berikutnya sehingga tidak ada yang namanya tinggal kelas. Tulisan ini bermaksud memberikan pertimbangan terkait kelebihan dan kekurangan mengenai kebijakan sistem evaluasi yang sudah ada di IndonesiaKata kunci : sistem evalusai, finlandia, kurikulum 2013","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125580453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas tentang situasi pembelajaran yang berlangsung selama pandemi, yang dalam pelaksaannya berpotensi besar mengalami Learning Loss. Learning Loss merupakan kemunduran bahkan hilangnya pengetahuan seseorang secara akademis karena hilangnya minat belajar seseorang yang disebabkan berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran. Fenomena Learning Loss ini menjadi salah satu masalah yang cukup serius ditengah pandemi COVID-19 dan membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Penelitian dilakukan dengan tujuan menganalisa kemungkinan terjadinya Learning Loss yang terjadi di PPTQ Al-Ma'arij yang telah menjalankan proses pembelajaran daring selama pandemic COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode gabungan (mix methode) dimana menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung dan menganalisa hasil dari penyebaran kuesioner terhadap subjek penelitian, sedangkan metode kualitatif digunakan sebagai analisa terhadap hasil wawancara dan observasi yang dilengkapi dengan kajian literatur lainnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi dan bahan kajian keilmuan untuk penelitian berikutnya. Kata kunci: Learning loss, pondok pesantren, pembelajaran daring, COVID-19
{"title":"ANALISA TERHADAP KEMUNGKINAN LEARNING LOSS DI PONDOK PESANTREN TAHFIDHIL QUR’AN AL-MA’ARIJ JOMBANG","authors":"Taaliyatul Furqoniyyah, Indri Sudanawati Rozas","doi":"10.47007/edu.v7i02.5542","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5542","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang situasi pembelajaran yang berlangsung selama pandemi, yang dalam pelaksaannya berpotensi besar mengalami Learning Loss. Learning Loss merupakan kemunduran bahkan hilangnya pengetahuan seseorang secara akademis karena hilangnya minat belajar seseorang yang disebabkan berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran. Fenomena Learning Loss ini menjadi salah satu masalah yang cukup serius ditengah pandemi COVID-19 dan membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Penelitian dilakukan dengan tujuan menganalisa kemungkinan terjadinya Learning Loss yang terjadi di PPTQ Al-Ma'arij yang telah menjalankan proses pembelajaran daring selama pandemic COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode gabungan (mix methode) dimana menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung dan menganalisa hasil dari penyebaran kuesioner terhadap subjek penelitian, sedangkan metode kualitatif digunakan sebagai analisa terhadap hasil wawancara dan observasi yang dilengkapi dengan kajian literatur lainnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi dan bahan kajian keilmuan untuk penelitian berikutnya. Kata kunci: Learning loss, pondok pesantren, pembelajaran daring, COVID-19","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129367746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menyerap dan memahami ide-ide matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematika siswa ditinjau dari rasa percaya diri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIID SMPN 2 Soe semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 20 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan wawancara. Teknik analisis data mengikuti model Miles dan Huberman dengan menguji keabsahan data menggunakan triangulasi teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memahami konsep matematika siswa ditinjau dari rasa percaya diri berbeda. Siswa dengan tingkat kepercayaan diri tinggi dapat mencapai lima dari enam indikator kemampuan memahami konsep matematika, siswa dengan tingkat kepercayaan diri sedang dapat mencapai tiga indikator, dan siswa dengan tingkat kepercayaan diri rendah dapat mencapai dua indikator. Kata kunci: percaya diri, pemahaman konsep matematika
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE","authors":"Julita Sovia Kase, Urni Babys, N. J. M. Gella","doi":"10.47007/edu.v7i02.5543","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5543","url":null,"abstract":"Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menyerap dan memahami ide-ide matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematika siswa ditinjau dari rasa percaya diri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIID SMPN 2 Soe semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 20 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan wawancara. Teknik analisis data mengikuti model Miles dan Huberman dengan menguji keabsahan data menggunakan triangulasi teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memahami konsep matematika siswa ditinjau dari rasa percaya diri berbeda. Siswa dengan tingkat kepercayaan diri tinggi dapat mencapai lima dari enam indikator kemampuan memahami konsep matematika, siswa dengan tingkat kepercayaan diri sedang dapat mencapai tiga indikator, dan siswa dengan tingkat kepercayaan diri rendah dapat mencapai dua indikator. Kata kunci: percaya diri, pemahaman konsep matematika","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116562669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Online English classes are still common occurrences until the second half of 2021 due to Covid-19 pandemic. This situation also happens to the third semester students of Universitas Muhammadiyah Tangerang. There are many limitations in online classes, including students can not have sufficient English grammar practice. Based on these backgrounds, researcher tried to use Quizizz application for facilitating students to practice more on English grammar. This study aimed to investigate the effect of using Quizizz application on students’ grammar competence. The subjects of the study were third semester students at Universitas Muhammadiyah Tangerang. Interventions of Quizizz application were implemented before zoom sessions, during zoom sessions and after zoom sessions. The data were obtained from pretest, posttest, questionnaires and interview. The results of this research would show whether there were improvements on students’ grammar competence and described students’ perception toward the implementation of Quizizz. Keywords: grammar, EFL, quizizz
{"title":"USING QUIZIZZ APPLICATION TO ENHANCE STUDENTS’ GRAMMAR COMPETENCE","authors":"Dyah Supraba Lastari","doi":"10.47007/edu.v7i02.5535","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5535","url":null,"abstract":"Online English classes are still common occurrences until the second half of 2021 due to Covid-19 pandemic. This situation also happens to the third semester students of Universitas Muhammadiyah Tangerang. There are many limitations in online classes, including students can not have sufficient English grammar practice. Based on these backgrounds, researcher tried to use Quizizz application for facilitating students to practice more on English grammar. This study aimed to investigate the effect of using Quizizz application on students’ grammar competence. The subjects of the study were third semester students at Universitas Muhammadiyah Tangerang. Interventions of Quizizz application were implemented before zoom sessions, during zoom sessions and after zoom sessions. The data were obtained from pretest, posttest, questionnaires and interview. The results of this research would show whether there were improvements on students’ grammar competence and described students’ perception toward the implementation of Quizizz. Keywords: grammar, EFL, quizizz","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126538201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Istilah pendidikan merupakan bagian integral dari setiap dokumen politik terprogram tentang pembangunan berkelanjutan. Fakta ini menggarisbawahi pentingnya tugas pendidikan dalam konteks pembangunan berkelanjutan yang mengarah pada pertanyaan tentang kompetensi apa yang dibutuhkan guru untuk mengembangkan dan mengimplementasikan penawaran pendidikan di bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) sehingga mereka dapat bercita-cita dan mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan siswa mereka. Hal ini menyentuh pertanyaan tentang pembangunan kompetensi yang sesuai dalam pendidikan guru dan pendidikan lebih lanjut. Sejauh ini, beberapa upaya telah dilakukan untuk menggambarkan kompetensi guru mengenai ESD dan untuk mengembangkan model kompetensi yang sesuai. Artikel berikut menyajikan dua model—Kurikulum, Pembangunan Berkelanjutan, Kompetensi, Pelatihan Guru (Model CSCT), dan Pembelajaran untuk masa depan: Kompetensi dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Model PAUD)—dan membahas manfaatnya bagi pendidikan guru dan pendidikan lanjutan. Model ini berbeda dalam seberapa luas mereka mendefinisikan ESD dan dalam audiens apa yang mereka targetkan. Perbandingan ini menunjukkan dan menjelaskan mengapa model kompetensi harus fokus pada kompetensi inti khusus profesi jika ingin digunakan sebagai dasar untuk konsepsi penawaran pendidikan di bidang ESD dalam pendidikan dan pendidikan lebih lanjut guru. Simpulan yang ditarik terdiri dari pertimbangan awal untuk konsepsi model kompetensi lain.Kata Kunci: Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan; kompetensi guru; Model CSCT; Model ECE
{"title":"KEMAMPUAN PENGAJARAN GURU DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN YANG BERKELANJUTAN","authors":"Oktian Fajar Nugroho, S. Juwita, Fitri Nuraeni","doi":"10.47007/edu.v7i02.5544","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5544","url":null,"abstract":"Istilah pendidikan merupakan bagian integral dari setiap dokumen politik terprogram tentang pembangunan berkelanjutan. Fakta ini menggarisbawahi pentingnya tugas pendidikan dalam konteks pembangunan berkelanjutan yang mengarah pada pertanyaan tentang kompetensi apa yang dibutuhkan guru untuk mengembangkan dan mengimplementasikan penawaran pendidikan di bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) sehingga mereka dapat bercita-cita dan mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan siswa mereka. Hal ini menyentuh pertanyaan tentang pembangunan kompetensi yang sesuai dalam pendidikan guru dan pendidikan lebih lanjut. Sejauh ini, beberapa upaya telah dilakukan untuk menggambarkan kompetensi guru mengenai ESD dan untuk mengembangkan model kompetensi yang sesuai. Artikel berikut menyajikan dua model—Kurikulum, Pembangunan Berkelanjutan, Kompetensi, Pelatihan Guru (Model CSCT), dan Pembelajaran untuk masa depan: Kompetensi dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Model PAUD)—dan membahas manfaatnya bagi pendidikan guru dan pendidikan lanjutan. Model ini berbeda dalam seberapa luas mereka mendefinisikan ESD dan dalam audiens apa yang mereka targetkan. Perbandingan ini menunjukkan dan menjelaskan mengapa model kompetensi harus fokus pada kompetensi inti khusus profesi jika ingin digunakan sebagai dasar untuk konsepsi penawaran pendidikan di bidang ESD dalam pendidikan dan pendidikan lebih lanjut guru. Simpulan yang ditarik terdiri dari pertimbangan awal untuk konsepsi model kompetensi lain.Kata Kunci: Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan; kompetensi guru; Model CSCT; Model ECE","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115013685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada awal tahun 2020 seiring dengan meningkatnya wabah Virus Covid 19 pemerintah Indonesia memberlakukan belajar di rumah bagi seluruh siswa sekolah. Semua kegiatan sekolah melalui daring. Media yang digunakan adalah Hand phone, laptop dan computer. Pertemuan tatap muka antara guru dan siswa di lakukan di dunia maya. Berbagai hambatan yang dialami selama Pembelajaran Jarak Jauh termasuk pembelajaran pengembangan literasi anak khususnya kemampuan literasi prosa anak sekolah dasar. Penelitian ini meneliti tentang kemampuan siswa SD terhadap literasi prosa. Penelitian ini termasuk penelitian primer dan diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai prestasi literasi prosa anak kelas 3 yang mengalami belajar di rumah selama epidemi Covid 19 yang telah berlangsung hampir satu setengah tahun . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata literasi prosa pada anak kelas 3 Sekolah Dasar di DKI Jakarta masih di bawah rerata rentang kecukupan kemampuan berbahasa di SD di angka 70. Berdasarkan data sebelumnya dapat dilaporkan bahwa kemampuan rata-rata literasi prosa SD di DKI Jakarta adalah 68. Kemampuan siswa kelas 3 SD di DKI Jakarta dalam menganalisis bacaan prosa anak memiliki kemampuan nilai rata-rata 61. Sedangkan kemampuan siswa kelas 3 SD menganalisis menulis prosa anak se DKI Jakarta memilki kemampuan rata-rata 47. Kata kunci : Epidemi Virus Covid 19 di DKI Jakrta, Literasi, Prosa, Kelas 3 Sekolah Dasar
{"title":"KEMAMPUAN LITERASI PROSA ANAK PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DKI JAKARTA","authors":"M. Lestari, Nidar Yusuf","doi":"10.47007/edu.v7i02.5539","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5539","url":null,"abstract":"Pada awal tahun 2020 seiring dengan meningkatnya wabah Virus Covid 19 pemerintah Indonesia memberlakukan belajar di rumah bagi seluruh siswa sekolah. Semua kegiatan sekolah melalui daring. Media yang digunakan adalah Hand phone, laptop dan computer. Pertemuan tatap muka antara guru dan siswa di lakukan di dunia maya. Berbagai hambatan yang dialami selama Pembelajaran Jarak Jauh termasuk pembelajaran pengembangan literasi anak khususnya kemampuan literasi prosa anak sekolah dasar. Penelitian ini meneliti tentang kemampuan siswa SD terhadap literasi prosa. Penelitian ini termasuk penelitian primer dan diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai prestasi literasi prosa anak kelas 3 yang mengalami belajar di rumah selama epidemi Covid 19 yang telah berlangsung hampir satu setengah tahun . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata literasi prosa pada anak kelas 3 Sekolah Dasar di DKI Jakarta masih di bawah rerata rentang kecukupan kemampuan berbahasa di SD di angka 70. Berdasarkan data sebelumnya dapat dilaporkan bahwa kemampuan rata-rata literasi prosa SD di DKI Jakarta adalah 68. Kemampuan siswa kelas 3 SD di DKI Jakarta dalam menganalisis bacaan prosa anak memiliki kemampuan nilai rata-rata 61. Sedangkan kemampuan siswa kelas 3 SD menganalisis menulis prosa anak se DKI Jakarta memilki kemampuan rata-rata 47. Kata kunci : Epidemi Virus Covid 19 di DKI Jakrta, Literasi, Prosa, Kelas 3 Sekolah Dasar","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126682916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebijakan pemerintah menyusun dan mengembangkan kurikulum pembelajaran kewirausahaan di Perguruan Tinggi bertujuan untuk menciptakan wirausaha. Membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha yang kreatif, inovatif dan produktif menciptakan nilai tambah ekonomi. Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi, pendidikan kewirausahaan idealnya berkontribusi menyiapkan lulusan perguruan tinggi mampu membuka usaha, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran intelek. Artikel ini dari hasil penelitian dengan metode survey dan eksperimentasi, serta informasi dari berbagai sumber kepustakaan yang relevan. Simpulan hasil survey pandangan mahasiswa, menunjukkan berminat membuka usaha setelah lulus, berkeyakinan bahwa pendidikan kewirausahaan berkontribusi mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Hasil eksperimen keterampilan entrepreneur, menyimpulkan pertama, pengalaman berwirausaha penentu sukses menjadi entrepreneur sejati, dapat bertahan dan unggul, meskipun berpendidikan hanya SMA, kedua, pengalaman bekerja pada perusahaan sebagai “anak buah” mengalami kebangkrutan dan tidak mampu melanjutkan usaha, habis modal dan gagal, dan ketiga mahasiswa yang telah lulus mata kuliah kewirausahaan, masih labil dan cenderung lamban berkembang. Luaran penelitian meliputi artikel diterbitan di jurnal nasional terakreditasi dan prosiding seminar nasional. Kata kunci : Pendidian kewirausahaan, keterampilan entrepreneur, lapangan usaha
{"title":"KONTRIBUSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGRUAN TINGGI MENYIAPKAN SDM BERMINAT MEMBUKA USAHA, MENGATASI KEMISKINAN DAN MENGURANGI PENGANGGURAN","authors":"S. Ridhuan, Fachmi Tamzil, Andri Mauludi","doi":"10.47007/edu.v7i02.5541","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5541","url":null,"abstract":"Kebijakan pemerintah menyusun dan mengembangkan kurikulum pembelajaran kewirausahaan di Perguruan Tinggi bertujuan untuk menciptakan wirausaha. Membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha yang kreatif, inovatif dan produktif menciptakan nilai tambah ekonomi. Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi, pendidikan kewirausahaan idealnya berkontribusi menyiapkan lulusan perguruan tinggi mampu membuka usaha, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran intelek. Artikel ini dari hasil penelitian dengan metode survey dan eksperimentasi, serta informasi dari berbagai sumber kepustakaan yang relevan. Simpulan hasil survey pandangan mahasiswa, menunjukkan berminat membuka usaha setelah lulus, berkeyakinan bahwa pendidikan kewirausahaan berkontribusi mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Hasil eksperimen keterampilan entrepreneur, menyimpulkan pertama, pengalaman berwirausaha penentu sukses menjadi entrepreneur sejati, dapat bertahan dan unggul, meskipun berpendidikan hanya SMA, kedua, pengalaman bekerja pada perusahaan sebagai “anak buah” mengalami kebangkrutan dan tidak mampu melanjutkan usaha, habis modal dan gagal, dan ketiga mahasiswa yang telah lulus mata kuliah kewirausahaan, masih labil dan cenderung lamban berkembang. Luaran penelitian meliputi artikel diterbitan di jurnal nasional terakreditasi dan prosiding seminar nasional. Kata kunci : Pendidian kewirausahaan, keterampilan entrepreneur, lapangan usaha","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131421803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Rifa’i, Gani Febriani, Moch. Whilky Rizkyanfi, S. Aida
Bahasa Indonesia selain digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga digunakan untuk meningkatkan kompeten sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai dengan cara mengoptimalkan serangkaian proses pembelajaran fisika dalam mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika yang diharapakan, maka diperlukan keterampilan berbahasa, keterampilan menggunakan bahasa sesuai dengan ketentuan bertujuan untuk mempermudah memahami ilmu pengetahuan. Ketepatan berbahasa merupakan salah satu keterampilan dalam menggunakan bahasa. Apabila penggunaan bahasa dalam proses pembelajaran fisika di dalam kelas kurang tepat,akan menimbulkan mispersepsi peserta didik dalam menyerap konsep fisika yang dijelaskan oleh pembimbing. Jika hal ini tidak mampu dihindari, akan menimbulkan miskonsepsi dalam kegiatan transfer pengetahuan. Di dalam artikel ini untuk mengetahui betapa pentingnya peran bahasa Indonesia di dalam pembelajaran fisika maka dilakukan sebuah penelitian kuantitatif menggunakan metode kuesioner, yang mana kuesioner ini memuat tiga pertanyaan dan diberikan kepada tiga puluh orang responden dari berbagai jenjang pendidikan. Berdasarkan hasil peneltian tersebut, membuktikan bahwa peran bahasa Indonesia sangat penting dalam proses pembelajaran fisika. Mengingat proses pembelajaran berkaitan dengan interaksi antara pembimbing dan peserta didik melalui bahasa. Kata kunci : bahasa Indonesia, pembelajaran fisika, sumber daya manusia
{"title":"PERAN BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA","authors":"Ahmad Rifa’i, Gani Febriani, Moch. Whilky Rizkyanfi, S. Aida","doi":"10.47007/edu.v7i02.5531","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5531","url":null,"abstract":"Bahasa Indonesia selain digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga digunakan untuk meningkatkan kompeten sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai dengan cara mengoptimalkan serangkaian proses pembelajaran fisika dalam mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika yang diharapakan, maka diperlukan keterampilan berbahasa, keterampilan menggunakan bahasa sesuai dengan ketentuan bertujuan untuk mempermudah memahami ilmu pengetahuan. Ketepatan berbahasa merupakan salah satu keterampilan dalam menggunakan bahasa. Apabila penggunaan bahasa dalam proses pembelajaran fisika di dalam kelas kurang tepat,akan menimbulkan mispersepsi peserta didik dalam menyerap konsep fisika yang dijelaskan oleh pembimbing. Jika hal ini tidak mampu dihindari, akan menimbulkan miskonsepsi dalam kegiatan transfer pengetahuan. Di dalam artikel ini untuk mengetahui betapa pentingnya peran bahasa Indonesia di dalam pembelajaran fisika maka dilakukan sebuah penelitian kuantitatif menggunakan metode kuesioner, yang mana kuesioner ini memuat tiga pertanyaan dan diberikan kepada tiga puluh orang responden dari berbagai jenjang pendidikan. Berdasarkan hasil peneltian tersebut, membuktikan bahwa peran bahasa Indonesia sangat penting dalam proses pembelajaran fisika. Mengingat proses pembelajaran berkaitan dengan interaksi antara pembimbing dan peserta didik melalui bahasa. Kata kunci : bahasa Indonesia, pembelajaran fisika, sumber daya manusia","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123967915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Zainudin, Anita Dewi Utami, Ikip Pgri Bojonegoro, Jawa Timur, Jl, Panglima Polim, Kabupaten Bojonegoro
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas dari keterlaksanaan pembelajaran berbasis riset yang diselenggarakan secara jarak jauh melalui bantuan learning menagement system moodle dengan menggunakan model evaluasi Contex, Input, Process, dan Product (CIPP). Sumber data terdiri dari dosen, mahasiswa, dokumen fakultas, dokumen program studi, dan lms moodle yang digunakan dalam perkuliahan. Data dikumpulkan melalui checklist evaluasi CIPP (2002), wawancara semi terstruktur, analisis dokumen dan observasi. Data dianalisis melalui analisis isi. Temuan menunjukkan bahwa pembelajaran yang diselenggarakan secara penuh melalui lms moodle yang berisi perangkat perkuliahan, diampu oleh dosen dengan keahlian sesuai dengan mata kuliah, mahasiswa yang kooperatif dalam sistem perkuliahan, dilakukan dengan pendekatan virtual synchonous dan self-directed asynchronous learning, dan collaborative asynchronous learning yang tepat dan efektif, penggunaan metodologi dan strategi pembelajaran yang berbeda memiliki dampak yang besar pada keterampilan, sikap, perilaku, nilai dalam merancang penelitian pendidikan dan menyusun proposal penelitian pendidikan dengan pendekatan kuantitatif. Namun, pemberian tugas proposal diberikan di akhir-akhir program sehingga waktu penyelesainnya cenderung sangat singkat. Hal ini terkesan tidak mengakomodir semua kemampuan mahasiswa. Mahasiswa yang cenderung berpikir lambat akan tertinggal dalam pemenuhan tugas tersebut. Kata kunci : Pembelajaran jarak jauh, pembelajaran berbasis riset, model cipp, lms moodle.
{"title":"EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS RISET MELALU LMS MOODLE MENGGUNAKAN CIPP MODELS","authors":"M. Zainudin, Anita Dewi Utami, Ikip Pgri Bojonegoro, Jawa Timur, Jl, Panglima Polim, Kabupaten Bojonegoro","doi":"10.47007/edu.v7i02.5538","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5538","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas dari keterlaksanaan pembelajaran berbasis riset yang diselenggarakan secara jarak jauh melalui bantuan learning menagement system moodle dengan menggunakan model evaluasi Contex, Input, Process, dan Product (CIPP). Sumber data terdiri dari dosen, mahasiswa, dokumen fakultas, dokumen program studi, dan lms moodle yang digunakan dalam perkuliahan. Data dikumpulkan melalui checklist evaluasi CIPP (2002), wawancara semi terstruktur, analisis dokumen dan observasi. Data dianalisis melalui analisis isi. Temuan menunjukkan bahwa pembelajaran yang diselenggarakan secara penuh melalui lms moodle yang berisi perangkat perkuliahan, diampu oleh dosen dengan keahlian sesuai dengan mata kuliah, mahasiswa yang kooperatif dalam sistem perkuliahan, dilakukan dengan pendekatan virtual synchonous dan self-directed asynchronous learning, dan collaborative asynchronous learning yang tepat dan efektif, penggunaan metodologi dan strategi pembelajaran yang berbeda memiliki dampak yang besar pada keterampilan, sikap, perilaku, nilai dalam merancang penelitian pendidikan dan menyusun proposal penelitian pendidikan dengan pendekatan kuantitatif. Namun, pemberian tugas proposal diberikan di akhir-akhir program sehingga waktu penyelesainnya cenderung sangat singkat. Hal ini terkesan tidak mengakomodir semua kemampuan mahasiswa. Mahasiswa yang cenderung berpikir lambat akan tertinggal dalam pemenuhan tugas tersebut. Kata kunci : Pembelajaran jarak jauh, pembelajaran berbasis riset, model cipp, lms moodle.","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127538606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Video musik merupakan salah satu media representasi yang dapat menggambarkan sesuatu, termasuk Indonesia. Mengkaji representasi Indonesia dalam media seperti video musik menjadi penting sebagai upaya untuk menghadirkan kembali kecintaan dan kebanggan terhadap Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang ditopang oleh teori representasi dan semiotik Roland Barthes. Data diperoleh dari lirik, musik, dan adegan yang merepresentasikan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia direpresentasikan sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan keragaman budaya. Kekayaan alam Indonesia digambarkan oleh keindahan laut, hutan, gunung, serta beragam flora dan fauna yang dihadirkan pada setiap pergantian lagu-lagu daerah. Keragaman budaya terlihat dari adanya lagu-lagu daerah, pakaian adat, alat musik tradisional, tarian adat, rumah adat, hingga bangunan bersejarah. Rekaman Bung Karno saat membacakan teks proklamasi dan dinyanyikannya lagu “Bagimu Negeri” merupakan simbol bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung persatuan dan kesatuan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kata kunci: Video musik, Wonderland Indonesia, representasi Indonesia
{"title":"REPRESENTASI INDONESIA DALAM VIDEO MUSIK “WONDERLAND INDONESIA”","authors":"Khusnul Fatonah, Ahmad Suyuti","doi":"10.47007/edu.v7i02.5536","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/edu.v7i02.5536","url":null,"abstract":"Video musik merupakan salah satu media representasi yang dapat menggambarkan sesuatu, termasuk Indonesia. Mengkaji representasi Indonesia dalam media seperti video musik menjadi penting sebagai upaya untuk menghadirkan kembali kecintaan dan kebanggan terhadap Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang ditopang oleh teori representasi dan semiotik Roland Barthes. Data diperoleh dari lirik, musik, dan adegan yang merepresentasikan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia direpresentasikan sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan keragaman budaya. Kekayaan alam Indonesia digambarkan oleh keindahan laut, hutan, gunung, serta beragam flora dan fauna yang dihadirkan pada setiap pergantian lagu-lagu daerah. Keragaman budaya terlihat dari adanya lagu-lagu daerah, pakaian adat, alat musik tradisional, tarian adat, rumah adat, hingga bangunan bersejarah. Rekaman Bung Karno saat membacakan teks proklamasi dan dinyanyikannya lagu “Bagimu Negeri” merupakan simbol bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung persatuan dan kesatuan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kata kunci: Video musik, Wonderland Indonesia, representasi Indonesia","PeriodicalId":197202,"journal":{"name":"Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121875269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}