Pub Date : 2020-05-19DOI: 10.36985/ekuilnomi.v2i1.102
Miswati Gultom, Anggiat Sinurat, Darwin Damanik
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja di Kota Pematangsiantar; 1) Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah , 2) Efektifitas Penerimaan Pendapatan Asli Daerah, 3) Rasio Pajak, 4) Efisiensi Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini termasuk menggunakan penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar adalah daerah otonom yang tidak memiliki sumber daya alam yang dapat dieksploitasi sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan PAD dari pajak yang memungkinkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Pematangsiantar.Kota Pematangsiantar sebagai salah satu pemerintah otonomterus berupaya menggerakkan berbagai potensi ekonomi di wilayahnya. Hal inidilakukan agar para pelaku ekonomi dapat berperan serta dan berpartisipasi aktifmenggerakkan perekonomian sehingga mampu memberikan kontribusi bagipertumbuhan ekonomi di Kota Pematangsiantar.Dalam menjalankan fungsinya sebagai daerah otonom, daerah harus mematuhi peraturan yang ada
{"title":"Analisis Kinerja Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Pematangsiantar","authors":"Miswati Gultom, Anggiat Sinurat, Darwin Damanik","doi":"10.36985/ekuilnomi.v2i1.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v2i1.102","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja di Kota Pematangsiantar; 1) Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah , 2) Efektifitas Penerimaan Pendapatan Asli Daerah, 3) Rasio Pajak, 4) Efisiensi Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini termasuk menggunakan penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar adalah daerah otonom yang tidak memiliki sumber daya alam yang dapat dieksploitasi sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan PAD dari pajak yang memungkinkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Pematangsiantar.Kota Pematangsiantar sebagai salah satu pemerintah otonomterus berupaya menggerakkan berbagai potensi ekonomi di wilayahnya. Hal inidilakukan agar para pelaku ekonomi dapat berperan serta dan berpartisipasi aktifmenggerakkan perekonomian sehingga mampu memberikan kontribusi bagipertumbuhan ekonomi di Kota Pematangsiantar.Dalam menjalankan fungsinya sebagai daerah otonom, daerah harus mematuhi peraturan yang ada","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126863637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-19DOI: 10.36985/ekuilnomi.v2i1.104
Putri Wahyuni Arnold, Pinondang Nainggolan, Darwin Damanik
Sektor industri mengambil bahan baku dari sektor primer dan mengubahnya menjadi produk pengguna akhir. Contoh bisnis sektor industri termasuk produksi kecil pembuatan tempe. Usaha industri besar memliki sifat produktif dan memenuhi kriteria berupa memiliki kekayaan diatas 10 miliar termasuk dengan kekayaan tanah, maupun bangunan usaha yang digunakan sebagai tempat usaha. Usaha industri besar ini bisa mendapatkan kredit atau pinjaman dari bank dimana nilainya lebih dari 5 miliar rupiah. Sedangkan usaha industri menengah bisa berdiri sendiri dan didirikan oleh perorangan atau badan usaha dan bukan menjadi anak perusahaan atau cabang perusahaan. Untuk kriterianya sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 dimana kekayaan bersihnya mencapai lebih dari 500 juta dan paling banyak adalah 10 miliar. Dan usaha industri kecil adalah usaha dalam bidang ekonomi yang produktif dan mampu berdiri sendiri dan bisa didirikan oleh perorangan atau badan usaha namun tidak menjadi anak perusahaan atau cabang perusahaan. Kriteria dari usaha kecil ini diatur dalam Undang - undang Nomor 20 tahun 2008 yang mana memiliki kekayaan lebih dari 50 juta. Dalam menyusun penelitian ilmiah diperlukan strategi dan langkah - langkah yang benar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan satu metode. Dalam penelitianini, peneliti menggunakan metode kuantitatif. Profil Usaha Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari yaitu dikelola oleh laki-laki sebanyak 60% dan dikelola oleh perempuan sebanyak 40%, dikelola oleh penduduk berusia 30-40 tahun sebanyak 30%, usia 41-50 tahun sebanyak 40%, usia 51-60 tahun sebanyak 20% dan usia > 60 tahun sebanyak 10%, dikelola oleh penduduk berpendidikan SD sebanyak 30%, sebanyak 20% dikelola oleh penduduk berpendidikan SMP dan sebanyak 50% dikelola oleh penduduk berpendidikan SMA/SMK, sudah berdiri lama dengan lama usaha < 10 tahun sebanyak 40%, lama usaha 11-20 tahun 10%, lama usaha 21-30 tahun 30%, lama usaha 31-40 tahun 20%
{"title":"Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari","authors":"Putri Wahyuni Arnold, Pinondang Nainggolan, Darwin Damanik","doi":"10.36985/ekuilnomi.v2i1.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v2i1.104","url":null,"abstract":"Sektor industri mengambil bahan baku dari sektor primer dan mengubahnya menjadi produk pengguna akhir. Contoh bisnis sektor industri termasuk produksi kecil pembuatan tempe. Usaha industri besar memliki sifat produktif dan memenuhi kriteria berupa memiliki kekayaan diatas 10 miliar termasuk dengan kekayaan tanah, maupun bangunan usaha yang digunakan sebagai tempat usaha. Usaha industri besar ini bisa mendapatkan kredit atau pinjaman dari bank dimana nilainya lebih dari 5 miliar rupiah. Sedangkan usaha industri menengah bisa berdiri sendiri dan didirikan oleh perorangan atau badan usaha dan bukan menjadi anak perusahaan atau cabang perusahaan. Untuk kriterianya sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 dimana kekayaan bersihnya mencapai lebih dari 500 juta dan paling banyak adalah 10 miliar. Dan usaha industri kecil adalah usaha dalam bidang ekonomi yang produktif dan mampu berdiri sendiri dan bisa didirikan oleh perorangan atau badan usaha namun tidak menjadi anak perusahaan atau cabang perusahaan. Kriteria dari usaha kecil ini diatur dalam Undang - undang Nomor 20 tahun 2008 yang mana memiliki kekayaan lebih dari 50 juta. Dalam menyusun penelitian ilmiah diperlukan strategi dan langkah - langkah yang benar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan satu metode. Dalam penelitianini, peneliti menggunakan metode kuantitatif. Profil Usaha Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari yaitu dikelola oleh laki-laki sebanyak 60% dan dikelola oleh perempuan sebanyak 40%, dikelola oleh penduduk berusia 30-40 tahun sebanyak 30%, usia 41-50 tahun sebanyak 40%, usia 51-60 tahun sebanyak 20% dan usia > 60 tahun sebanyak 10%, dikelola oleh penduduk berpendidikan SD sebanyak 30%, sebanyak 20% dikelola oleh penduduk berpendidikan SMP dan sebanyak 50% dikelola oleh penduduk berpendidikan SMA/SMK, sudah berdiri lama dengan lama usaha < 10 tahun sebanyak 40%, lama usaha 11-20 tahun 10%, lama usaha 21-30 tahun 30%, lama usaha 31-40 tahun 20%","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130933946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-19DOI: 10.36985/EKUILNOMI.V2I1.350
Jefri Alfin Sinaga, Elida Purba, P. Panjaitan
Kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting bagi pemerintah pusat maupun daerah. Desentralisasi merupakan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, mengurangi kesenjangan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih efisien dan akurat terhadap kebutuhan, potensi maupun karakteristik yang terdapat pada masing - masing daerah. Selain sebagai tujuan pemerintah, pertumbuhan ekonomi juga merupakan indikator pencapaian pembangunan nasional. Desentralisasi akan memberi kebebasan kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan - kebijakan dan renncana keuangan sendiri, sehingga akan memberikan pengaruuh terhadap pertumbuhan ekonomi. Otonomi daerah berdasarkan UU NO. 22 Tahun 1999 lebih bernuansa desentralistik, yang mana daerah provinsi dengan kedudukan sebagai sebagai daerah otonom sekaligus wilayah administrasi, yang melaksanakan kewenangan adalah pemerintah pusat yang di delegadi kepada gubernur. Dengan adanya otonomi daerah memunculkan dimensi baru berupa desentralisasi dan dekonsentralisasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dana Alokasi Khusus mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun nilai thiitung -0,155< ttabel 1.942 Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Pendapatan Asli Daerahmaka Pertumbuhan Ekonomi semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah Pendapatan Asli Daerah maka Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan nilai t: diketahui nilai thitung -1.131< ttabel 1.942 sehingga dapat disimpulkan bahwa PAD (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y)
{"title":"Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Simalungun","authors":"Jefri Alfin Sinaga, Elida Purba, P. Panjaitan","doi":"10.36985/EKUILNOMI.V2I1.350","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/EKUILNOMI.V2I1.350","url":null,"abstract":"Kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting bagi pemerintah pusat maupun daerah. Desentralisasi merupakan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, mengurangi kesenjangan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih efisien dan akurat terhadap kebutuhan, potensi maupun karakteristik yang terdapat pada masing - masing daerah. Selain sebagai tujuan pemerintah, pertumbuhan ekonomi juga merupakan indikator pencapaian pembangunan nasional. Desentralisasi akan memberi kebebasan kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan - kebijakan dan renncana keuangan sendiri, sehingga akan memberikan pengaruuh terhadap pertumbuhan ekonomi. Otonomi daerah berdasarkan UU NO. 22 Tahun 1999 lebih bernuansa desentralistik, yang mana daerah provinsi dengan kedudukan sebagai sebagai daerah otonom sekaligus wilayah administrasi, yang melaksanakan kewenangan adalah pemerintah pusat yang di delegadi kepada gubernur. Dengan adanya otonomi daerah memunculkan dimensi baru berupa desentralisasi dan dekonsentralisasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dana Alokasi Khusus mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun nilai thiitung -0,155< ttabel 1.942 Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Pendapatan Asli Daerahmaka Pertumbuhan Ekonomi semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah Pendapatan Asli Daerah maka Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan nilai t: diketahui nilai thitung -1.131< ttabel 1.942 sehingga dapat disimpulkan bahwa PAD (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y)","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115488682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-19DOI: 10.36985/ekuilnomi.v2i1.106
Windah Meylin Panjaitan, Darwin Damanik, Bagudek Tumanggor
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya didalam melanjutkan pembangunan, karena pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara untuk membiayai pengeluaran negara. Selain itu, pajak juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik berupa barang ataupun jasa. Kota Pematangsiantar merupakan salah satu Kota di Provinsi Sumatera Utara yang saat ini memiliki fokus dengan upaya yang maksimal terhadap penggalian sumber - sumber penerimaan dan pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh daerah. Salah satun strategi dalampeningkatan penerimaan daerah tersebut, yaitu perlunya mengetahui factor - faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Bumi Bangunan (PBB). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh luas tanah terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai probabilitas luas tanah yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,905. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruhPDRB per kapita terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kota Pematangsiantar berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai probabilitas luas tanah yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,801. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruhInflasi terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kota Pematangsiantar berpengaruhnegatif dan tidak signifikan. Dengan nilai probabilitas inflasi yaitu 0,157> 0,05 dan nilai koefisien sebesar -0,084
{"title":"Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Pematangsiantar Tahun 2000 – 2019","authors":"Windah Meylin Panjaitan, Darwin Damanik, Bagudek Tumanggor","doi":"10.36985/ekuilnomi.v2i1.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v2i1.106","url":null,"abstract":"Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya didalam melanjutkan pembangunan, karena pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara untuk membiayai pengeluaran negara. Selain itu, pajak juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik berupa barang ataupun jasa. Kota Pematangsiantar merupakan salah satu Kota di Provinsi Sumatera Utara yang saat ini memiliki fokus dengan upaya yang maksimal terhadap penggalian sumber - sumber penerimaan dan pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh daerah. Salah satun strategi dalampeningkatan penerimaan daerah tersebut, yaitu perlunya mengetahui factor - faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Bumi Bangunan (PBB). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh luas tanah terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai probabilitas luas tanah yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,905. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruhPDRB per kapita terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kota Pematangsiantar berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai probabilitas luas tanah yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,801. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruhInflasi terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kota Pematangsiantar berpengaruhnegatif dan tidak signifikan. Dengan nilai probabilitas inflasi yaitu 0,157> 0,05 dan nilai koefisien sebesar -0,084","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"2015 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127600770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.36985/ekuilnomi.v1i1.253
A. Subrata, Darwin Damanik
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia, modal kerja, jam kerja, dan inovasi produk terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara langsung dengan responden. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan jumlah responden sebanyak 160 responden. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwah secara parsial variabel modal kerja, jam kerja dan inovasi produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun, sedangkan variabel usia pengrajin tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Dalam peranan peningkatan pendapatan pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar inovasi produk turut berperanan meningkatkan pendapatan para pengrajin tenun ulos Kata kunci: Industri Rumah Tangga, Pendapatan, Tenun Ulos, Ekonomi Kreatif
{"title":"FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TENUN ULOS DI KOTA PEMATANGSIANTAR","authors":"A. Subrata, Darwin Damanik","doi":"10.36985/ekuilnomi.v1i1.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v1i1.253","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia, modal kerja, jam kerja, dan inovasi produk terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara langsung dengan responden. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan jumlah responden sebanyak 160 responden. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwah secara parsial variabel modal kerja, jam kerja dan inovasi produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun, sedangkan variabel usia pengrajin tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Dalam peranan peningkatan pendapatan pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar inovasi produk turut berperanan meningkatkan pendapatan para pengrajin tenun ulos \u0000Kata kunci: Industri Rumah Tangga, Pendapatan, Tenun Ulos, Ekonomi Kreatif","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129625545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.36985/ekuilnomi.v1i1.330
Daniel Collyn Damanik
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan objek wisata Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun dan Untuk mengetahui faktor - faktor yang menghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan objek wisata Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun
{"title":"ANALISA TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN OBYEK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN","authors":"Daniel Collyn Damanik","doi":"10.36985/ekuilnomi.v1i1.330","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v1i1.330","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan objek wisata Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun dan Untuk mengetahui faktor - faktor yang menghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan objek wisata Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"293 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124207057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.36985/ekuilnomi.v1i1.256
Dian G Purba, Bagudek Tumanggor
Kecamatan Dolok Panribuan, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Simalungun yang mengusahakan usaha tani aren penghasil nira dan merupakan salah satu mata pencaharian daerah tersebut. Walaupun dari sebagian pihak hasil olahan nira menjadi minuman beralkohol rendah (Tuak) menjadi pro dan kontra, namun dalam kenyataannya usaha tani aren penghasil nira telah mampu menopang perekonomian sebagian masyarakat petani nira dan keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pohon Aren penghasil nira yang diusahai, modal, dan pengalaman petani terhadap pendapatan petani nira di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun Kata kunci: Pendapatan, Petani Nira, Ekonomi Pertanian
{"title":"FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI NIRA DI KABUPATEN SIMALUNGUN","authors":"Dian G Purba, Bagudek Tumanggor","doi":"10.36985/ekuilnomi.v1i1.256","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v1i1.256","url":null,"abstract":"Kecamatan Dolok Panribuan, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Simalungun yang mengusahakan usaha tani aren penghasil nira dan merupakan salah satu mata pencaharian daerah tersebut. Walaupun dari sebagian pihak hasil olahan nira menjadi minuman beralkohol rendah (Tuak) menjadi pro dan kontra, namun dalam kenyataannya usaha tani aren penghasil nira telah mampu menopang perekonomian sebagian masyarakat petani nira dan keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pohon Aren penghasil nira yang diusahai, modal, dan pengalaman petani terhadap pendapatan petani nira di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun \u0000Kata kunci: Pendapatan, Petani Nira, Ekonomi Pertanian","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126278551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-24DOI: 10.36985/ekuilnomi.v1i1.331
Dwi Maria Hasibuan, Elida Purba
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun secara parsial dan simultan. Hasil dari penelitian ini adalah (1).Variabel Simpanan Anggota (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun (2).Variabel Pinjaman Anggota (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun; (3).Variabel Simpanan Anggota (X1) dan Pinjaman Anggota (X2) berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun; (4). Besarnya Koefisien Determinasi (R2) = 0, 982 yang artinya variable simpanan anggota (X1) dan pinjaman anggota (X2) berpengaruh 98, 20% terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Perdagangan, sisanya 1, 80 % dipengaruhi oleh variable lainnya
{"title":"PENGARUH SIMPANAN ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI CU. MAJU BERSAMA KABUPATEN SIMALUNGUN","authors":"Dwi Maria Hasibuan, Elida Purba","doi":"10.36985/ekuilnomi.v1i1.331","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v1i1.331","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun secara parsial dan simultan. Hasil dari penelitian ini adalah (1).Variabel Simpanan Anggota (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun (2).Variabel Pinjaman Anggota (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun; (3).Variabel Simpanan Anggota (X1) dan Pinjaman Anggota (X2) berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Simalungun; (4). Besarnya Koefisien Determinasi (R2) = 0, 982 yang artinya variable simpanan anggota (X1) dan pinjaman anggota (X2) berpengaruh 98, 20% terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi CU Maju Bersama di Kabupaten Perdagangan, sisanya 1, 80 % dipengaruhi oleh variable lainnya","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129823567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-24DOI: 10.36985/ekuilnomi.v1i1.96
Alex Ganda Subrata, Darwin Damanik
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia, modal kerja, jam kerja, dan inovasi produk terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara langsung dengan responden. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan jumlah responden sebanyak 160 responden. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwah secara parsial variabel modal kerja, jam kerja dan inovasi produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun, sedangkan variabel usia pengrajin tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Dalam peranan peningkatan pendapatan pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar inovasi produk turut berperanan meningkatkan pendapatan para pengrajin tenun ulos
{"title":"Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Industri Rumah Tangga Tenun Ulos Di Kota Pematangsiantar","authors":"Alex Ganda Subrata, Darwin Damanik","doi":"10.36985/ekuilnomi.v1i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v1i1.96","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia, modal kerja, jam kerja, dan inovasi produk terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara langsung dengan responden. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan jumlah responden sebanyak 160 responden. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwah secara parsial variabel modal kerja, jam kerja dan inovasi produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun, sedangkan variabel usia pengrajin tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan industri rumah tangga pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar. Dalam peranan peningkatan pendapatan pengrajin tenun ulos di Kota Pematangsiantar inovasi produk turut berperanan meningkatkan pendapatan para pengrajin tenun ulos","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127957294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-24DOI: 10.36985/ekuilnomi.v1i1.99
Dian G Purba, Bagudek Tumanggor
Kecamatan Dolok Panribuan, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Simalungun yang mengusahakan usaha tani aren penghasil nira dan merupakan salah satu mata pencaharian daerah tersebut. Walaupun dari sebagian pihak hasil olahan nira menjadi minuman beralkohol rendah (Tuak) menjadi pro dan kontra, namun dalam kenyataannya usaha tani aren penghasil nira telah mampu menopang perekonomian sebagian masyarakat petani nira dan keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pohon Aren penghasil nira yang diusahai, modal, dan pengalaman petani terhadap pendapatan petani nira di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI NIRA DI KABUPATEN SIMALUNGUN","authors":"Dian G Purba, Bagudek Tumanggor","doi":"10.36985/ekuilnomi.v1i1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v1i1.99","url":null,"abstract":"Kecamatan Dolok Panribuan, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Simalungun yang mengusahakan usaha tani aren penghasil nira dan merupakan salah satu mata pencaharian daerah tersebut. Walaupun dari sebagian pihak hasil olahan nira menjadi minuman beralkohol rendah (Tuak) menjadi pro dan kontra, namun dalam kenyataannya usaha tani aren penghasil nira telah mampu menopang perekonomian sebagian masyarakat petani nira dan keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pohon Aren penghasil nira yang diusahai, modal, dan pengalaman petani terhadap pendapatan petani nira di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun","PeriodicalId":198973,"journal":{"name":"Jurnal Ekuilnomi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127950403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}