Ni Kadek Sumarniati, Trifandi Lasalewo,, Irwan Wunarlan
Peningkatan jumlah peti kemas yang masuk ke dalam area pelabuhan menyebabkan beban kerja yang diemban oleh karyawan menjadi tidak seimbang disebagian bidang, khususnya pada divisi operasional di PT. Pelindo (Persero) Region IV Gorontalo. Dengan adanya ketidaksesuaian beban kerja dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan tersebut. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang diemban oleh karyawan khususnya pada divisi operasional, sehingga dapat menentukan kebutuhan jumlah tenaga kerja yang optimal dengan menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE). Untuk mendapatkan nilai FTE dapat menggunakan perhitungan waktu baku. Dari hasil perhitungan beban kerja didapatkan nilai FTE dan usulan jumlah karyawan yaitu, untuk operator headruck 2,98 (usulan 3 orang), pelaksana loket 1,54 (usulan 2 orang), tallyman bagian dermaga 3,05, CY 01 3,05, CY 02 3,05, CY 03 3,05, CY 04 3,05, CY 05 3,05 (usulan dari masing-masing tallyman 3 orang), operator reach teaker CY 03 dan CY 04 2,98 (usulan 3 orang), operator tronton 2,98 (usulan 3 orang), operator forklift CY 01 dan CY 02 2,98 (usulan 3 orang), operator fixed crane 2,61 (usulan 3 orang), petugas gate 2,49 (usulan 2 orang)
{"title":"PENGUKURAN BEBAN KERJA PADA WAKTU NORMAL DI DIVISI OPERASIONAL PT. PELINDO REGION IV GORONTALO DENGAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)","authors":"Ni Kadek Sumarniati, Trifandi Lasalewo,, Irwan Wunarlan","doi":"10.56190/jvst.v2i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i2.33","url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah peti kemas yang masuk ke dalam area pelabuhan menyebabkan beban kerja yang diemban oleh karyawan menjadi tidak seimbang disebagian bidang, khususnya pada divisi operasional di PT. Pelindo (Persero) Region IV Gorontalo. Dengan adanya ketidaksesuaian beban kerja dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan tersebut. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang diemban oleh karyawan khususnya pada divisi operasional, sehingga dapat menentukan kebutuhan jumlah tenaga kerja yang optimal dengan menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE). Untuk mendapatkan nilai FTE dapat menggunakan perhitungan waktu baku. Dari hasil perhitungan beban kerja didapatkan nilai FTE dan usulan jumlah karyawan yaitu, untuk operator headruck 2,98 (usulan 3 orang), pelaksana loket 1,54 (usulan 2 orang), tallyman bagian dermaga 3,05, CY 01 3,05, CY 02 3,05, CY 03 3,05, CY 04 3,05, CY 05 3,05 (usulan dari masing-masing tallyman 3 orang), operator reach teaker CY 03 dan CY 04 2,98 (usulan 3 orang), operator tronton 2,98 (usulan 3 orang), operator forklift CY 01 dan CY 02 2,98 (usulan 3 orang), operator fixed crane 2,61 (usulan 3 orang), petugas gate 2,49 (usulan 2 orang)","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123767418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk limbah cair tahu terhadap pertumbuhan Skletonema costatum. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 28 Februari 2021, bertempat di UPTD Balai Perikanan Budidaya Ikan Laut dan Payau (BPBLP), Lamu Kecamatan Tilamuta. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan yaitu A (limbah cair tahu 30 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l), B (limbah cair tahu 40 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l), C (limbah cair tahu 50 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l), dan D (Kontrol) (NPK 3 mg/l + urea 8 mg/l + silika 1 mg/l) dan 3 Ulangan, sehingga total unit percobaan berjumlah 12 unit. Variabel yang diamati yaitu pertumbuhan kepadatan Skeletonema costatum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan aplikasi IBM SPSS 20. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan limbah cair tahu dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan Skeletonema costatum. Dimana nilai Sig. < 0.05. Pertumbuhan kepadatan Skeletonema costatum yang terbaik terdapat pada perlakuan A (limbah cair tahu 30 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l).
本研究旨在探讨液态水废物肥料对阴囊科斯塔姆生长的影响。该研究于2021年2月15日至28日在拉姆群岛的UPTD渔业和咸水渔业(BPBLP)进行。使用的方法是随机的实验设计完整的(财富)4待遇即A(废液知道30 ml / l +硅酸盐肥料1 mg / l), B(废液知道40 ml / l +硅酸盐肥料1 mg / l), C(废液知道50 ml / l +硅酸盐肥料1 mg / l), D(控制)(NPK 3 mg / l尿素8 mg / l +硅1 mg / l)和3项申命记实验单位,总共有12个单位。观察到的变量是骨密度的增长。取得的数据是使用IBM SPSS 20应用程序的变量分析分析的。研究表明,使用不同剂量的液体对脑脊膜生长有明显的影响。< 0.05的Sig分数在哪里?最有效的骨密度生长在治疗A(30毫升/l +硅酸盐肥料1 mg/l)中。
{"title":"PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Skeletonema costatum","authors":"M. Masrun, Hasim Hasim, Mulis Mulis","doi":"10.56190/jvst.v2i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.14","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk limbah cair tahu terhadap pertumbuhan Skletonema costatum. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 28 Februari 2021, bertempat di UPTD Balai Perikanan Budidaya Ikan Laut dan Payau (BPBLP), Lamu Kecamatan Tilamuta. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan yaitu A (limbah cair tahu 30 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l), B (limbah cair tahu 40 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l), C (limbah cair tahu 50 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l), dan D (Kontrol) (NPK 3 mg/l + urea 8 mg/l + silika 1 mg/l) dan 3 Ulangan, sehingga total unit percobaan berjumlah 12 unit. Variabel yang diamati yaitu pertumbuhan kepadatan Skeletonema costatum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan aplikasi IBM SPSS 20. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan limbah cair tahu dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan Skeletonema costatum. Dimana nilai Sig. < 0.05. Pertumbuhan kepadatan Skeletonema costatum yang terbaik terdapat pada perlakuan A (limbah cair tahu 30 ml/l + pupuk silikat 1 mg/l).","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"77 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129794039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang yang dipelihara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada perlakuan C = 0.368 gr, kemudian B = 0.361 gr, A = 0.351 gr, D = 0.331 gr dan E = 0.315. Pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan C = 29.64 mm, kemudian A = 29.26 mm, B = 28.22 mm, D = 27.46 mm dan E = 27.46. Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan E = 64.2%, kemudian A = 62.5%, B = 62.1%, C = 60.4% dan D = 58.7%. Pemberian probiotik pada pakan menunjukan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname
虾是一种高度发达的虾,是印尼主要的商品之一。它的前景和利润是有希望的,市场需求每年都在增长。这些伏虎虾的优势使它成为需求量很大的虾物种之一。但在培育问题的过程中,问题之一是环境质量的下降导致对虾的疾病,攻击性疾病会抑制虾的生长和生存。本研究旨在确定饲料中的益生菌对小龙虾种子生长的影响。本研究采用五种治疗方法和三种重复的随机设计方法(RAL)。研究结果显示,C = 0368 gr,然后B = 0361 gr, A = 0351 gr, D = 10331 gr和E = 10315。在C治疗中绝对长高= 29.64毫米,然后A = 29.26毫米,B = 28.22毫米,D = 23.46毫米和E = 22.46。E = 66.2%,然后A = 62.5%, B = 62 1%, C = 60.4%, D = 58.7%。饲料中的益生菌对龙虾种子的体重生长有明显的不同,但对维虾种子的长生长却有明显的不同
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)","authors":"Dewinta Pakaya, Rully Tuiyo, Arafik Lamadi","doi":"10.56190/jvst.v2i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.16","url":null,"abstract":" \u0000Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang yang dipelihara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada perlakuan C = 0.368 gr, kemudian B = 0.361 gr, A = 0.351 gr, D = 0.331 gr dan E = 0.315. Pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan C = 29.64 mm, kemudian A = 29.26 mm, B = 28.22 mm, D = 27.46 mm dan E = 27.46. Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan E = 64.2%, kemudian A = 62.5%, B = 62.1%, C = 60.4% dan D = 58.7%. Pemberian probiotik pada pakan menunjukan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"29 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120917183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pakan yang berbeda, terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.). Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021. Bertempat di Lokasi Tambak Masyarakat Desa Kramat Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). 4 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga total unit percobaan sejumlah 20 unit. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu A (Lajang Rucah) B (Cumi-Cumi) C (Keong Mas) D (Kerang Darah). Variabel yang diamati Pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan baik berat, panjang dan lebar serta kelangsungan hidup. Pertumbuhan terbaik pada pertumbuhan ditunjukkan oleh perlakuan A (Pakan Ikan Ruca) baik pertumbuhan berat, Panjang dan lebar. Sedangkan untuk kelangsungan hidup mencapai 100% hampir semua perlakuan kecuali perlakuan D.
{"title":"PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA PADA BUDIDAYA KEPITING BAKAU (Scylla sp.) DENGAN SISTEM CRAB BALL DI TAMBAK","authors":"Rivaldi Y. Pasi, Yuniarti Koniyo, Arafik Lamadi","doi":"10.56190/jvst.v2i1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.13","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pakan yang berbeda, terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.). Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021. Bertempat di Lokasi Tambak Masyarakat Desa Kramat Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). 4 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga total unit percobaan sejumlah 20 unit. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu A (Lajang Rucah) B (Cumi-Cumi) C (Keong Mas) D (Kerang Darah). Variabel yang diamati Pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan baik berat, panjang dan lebar serta kelangsungan hidup. Pertumbuhan terbaik pada pertumbuhan ditunjukkan oleh perlakuan A (Pakan Ikan Ruca) baik pertumbuhan berat, Panjang dan lebar. Sedangkan untuk kelangsungan hidup mencapai 100% hampir semua perlakuan kecuali perlakuan D.","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128280775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2021 selama 45 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi filter yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname.Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu perlakuan A (Dakron, Zeolit, Silika), B (Dakron, Batu Apung, Kerikil), C (Dakron, Bioball, Silika), D (Tanpa Filter). Menggunakan akuarium 70 cm x 40 x 40 cm dengan padat tebar 1 individu/liter. Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot mutlak udang vaname menggunakan kombinasi filter yang berbeda menunjukkan adanya pengaruh nyata (P>0,05) dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan berat rata-rata 0,43 gr, dan pertumbuhan panjang mutlak menunjukkan adanya pengaruh sangat nyata (P>0,01) dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan panjang rata-rata 40,89 mm. sedangkan untuk tingkat kelangsungan hidup tidak berpengaruh nyata (P<0,05) dengan hasil terbaik pada perlakuan C dengan persentase 82%.
{"title":"SISTEM RESIRKULASI MENGGUNAKAN KOMBINASI FILTER YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI)","authors":"Affranto Zakaria, Hasim Hasim, J. Juliana","doi":"10.56190/jvst.v2i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.18","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2021 selama 45 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi filter yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname.Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu perlakuan A (Dakron, Zeolit, Silika), B (Dakron, Batu Apung, Kerikil), C (Dakron, Bioball, Silika), D (Tanpa Filter). Menggunakan akuarium 70 cm x 40 x 40 cm dengan padat tebar 1 individu/liter. Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot mutlak udang vaname menggunakan kombinasi filter yang berbeda menunjukkan adanya pengaruh nyata (P>0,05) dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan berat rata-rata 0,43 gr, dan pertumbuhan panjang mutlak menunjukkan adanya pengaruh sangat nyata (P>0,01) dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan panjang rata-rata 40,89 mm. sedangkan untuk tingkat kelangsungan hidup tidak berpengaruh nyata (P<0,05) dengan hasil terbaik pada perlakuan C dengan persentase 82%. \u0000 ","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133949734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT. Millenium Agroindo Selebes merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa dimana produk yang dihasilkan merupakan VCO (Virgin Coconut Oil). Selama ini perusahaan hanya melakukan penambahan atau pengurangan jam kerja saat adanya lonjakan permintaan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu fasilitas atau sumber daya yang dimiliki secara efisien, sehingga menimbulkan ongkos produksi yang berlebih. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rencana produksi VCO dan mengetahui kelayakan kapasitas produksi VCO PT. Millenium Agroindo Selebes. Penelitian ini menggunakan metode RCCP (Rough Cut Capacity Planning). RCCP merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas stasiun kerja sehingga dapat diketahui apakah suatu jadwal produksi memerlukan jam kerja lembur atau sub contract, prosedur ini dilakukan untuk memberi keyakinan bahwa jadwal induk produksi tidak melebihi kapasitas yang ada pada semua stasiun kerja yang dapat menghambat kelancaran proses produksi Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beberapa stasiun kerja pada produksi VCO PT. Millenium Agroindo Selebes mengalami kekurangan kapasitas. Stasiun kerja yang terjadi kekurangan kapasitas yaitu Belt Juicer sebesar -23,53%, Screw Juicer sebesar -7,06% dan Tubular Centrifuge sebesar -11,18% yang mengakibatkan perusahaan belum dapat berproduksi secara optimal.
PT .千年Agroindo Selebes是移动公司的产品在椰子加工领域的专利使用费是维尔京VCO(椰子油)。只要这些公司做增加或减少工作时间的时候先不考虑需求激增的设施或有效的资源,导致多余的生产费用。这项研究的目的是使VCO的生产计划和知道价值生产能力VCO PT .千年Agroindo Selebes。本研究采用RCCP方法。RCCP是用来测量工作站容量的方法,以便知道某个生产时间表是否需要小时加班或潜艇合同,该程序的目的是确保生产总值不会超过所有工作站的现有能力,这些工作站可能会阻碍该研究成果的顺利生产,这表明VCO PT. 88inium Agroindo Selebes的一些工作站缺乏生产能力。缺乏能力即发生了工作站腰带-23,53%大,管状螺旋-7,06%万欧元和榨汁机榨汁机大小的离心机-11,18%导致公司无法生产的最佳地。
{"title":"ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI VCO (VIRGIN COCONUT OIL) MENGGUNAKAN METODE RCCP (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) DI PT. MILLENIUM AGROINDO SELEBES","authors":"Rolando Bersabie, Trifandi Lasalewo, B. Machmoed","doi":"10.56190/jvst.v2i1.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.17","url":null,"abstract":"PT. Millenium Agroindo Selebes merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa dimana produk yang dihasilkan merupakan VCO (Virgin Coconut Oil). Selama ini perusahaan hanya melakukan penambahan atau pengurangan jam kerja saat adanya lonjakan permintaan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu fasilitas atau sumber daya yang dimiliki secara efisien, sehingga menimbulkan ongkos produksi yang berlebih. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rencana produksi VCO dan mengetahui kelayakan kapasitas produksi VCO PT. Millenium Agroindo Selebes. Penelitian ini menggunakan metode RCCP (Rough Cut Capacity Planning). RCCP merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas stasiun kerja sehingga dapat diketahui apakah suatu jadwal produksi memerlukan jam kerja lembur atau sub contract, prosedur ini dilakukan untuk memberi keyakinan bahwa jadwal induk produksi tidak melebihi kapasitas yang ada pada semua stasiun kerja yang dapat menghambat kelancaran proses produksi Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beberapa stasiun kerja pada produksi VCO PT. Millenium Agroindo Selebes mengalami kekurangan kapasitas. Stasiun kerja yang terjadi kekurangan kapasitas yaitu Belt Juicer sebesar -23,53%, Screw Juicer sebesar -7,06% dan Tubular Centrifuge sebesar -11,18% yang mengakibatkan perusahaan belum dapat berproduksi secara optimal.","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131017451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Prevalensi serangan ektoparasit dan untuk mengetahui Intensitas ektoparasit dalam pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla serrata). Penelitian ini menggunakan metode Proposive dengan cara pengambilan sampel di tiga stasiun yang ada di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato kemudian diidentifikasi pada labolatorium Terpadu FPIK Universitas Negeri Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan ektoparasit yang menyerang kepiting bakau adalah Octolasmis sp, tingkat Prevalensi dari ke tiga stasiun adalah 100 % terinfeksi. Sedangkan intensitas yang lebih diserang oleh Octolasmis sp adalah kepiting bakau betina 137.7 ind/ekor dan jantan 60.2 ind/ekr, katagori tingkat serangan parah pada betina sementara jantan dikatagorikan sedang.
{"title":"INTENSITAS DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DALAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA","authors":"Desy Ananda Pakaya, Yuniarti Koniyo, Arafik Lamadi","doi":"10.56190/jvst.v2i1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.15","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Prevalensi serangan ektoparasit dan untuk mengetahui Intensitas ektoparasit dalam pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla serrata). Penelitian ini menggunakan metode Proposive dengan cara pengambilan sampel di tiga stasiun yang ada di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato kemudian diidentifikasi pada labolatorium Terpadu FPIK Universitas Negeri Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan ektoparasit yang menyerang kepiting bakau adalah Octolasmis sp, tingkat Prevalensi dari ke tiga stasiun adalah 100 % terinfeksi. Sedangkan intensitas yang lebih diserang oleh Octolasmis sp adalah kepiting bakau betina 137.7 ind/ekor dan jantan 60.2 ind/ekr, katagori tingkat serangan parah pada betina sementara jantan dikatagorikan sedang.","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127635425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Semiotika merupakan ilmu membaca tanda dalam memberikan pemaknaan pada arsitektur. Pemkanaan melalui bahasa simbol yang akan memberikan pesan tertentu bagi pengamat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan tanda berdasarkan semiotika Pierce: Ikon, Indeks, dan Simbol pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengamati bangunan Masjid Agung Baiturrahim secara detil untuk menemukan aspek fisik yang menjadi penanda dan memberikan makna pada arsitekturnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Agung Baiturrahim termasuk bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Semiotika yang terbaca pada elemen bentuk bangunan, fasad, pintu utama, mihrab, menara, atap, dan pedestrian. Elemen-elemen ini teridentifikasi melalui penanda Ikon, Indeks, dan Simbol. Pembacaan semiotika pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim menunjukkan adanya ekspresi nilai-nilai kearifan lokal yang menyusun Konsep Arsitekturnya.
{"title":"KONSEP SEMIOTIKA PADA BANGUNAN MASJID AGUNG BAITURRAHIM GORONTALO, KOTA GORONTALO","authors":"Amalia Eka Putri Abdullah, Heryati Heryati","doi":"10.56190/jvst.v2i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.21","url":null,"abstract":"Semiotika merupakan ilmu membaca tanda dalam memberikan pemaknaan pada arsitektur. Pemkanaan melalui bahasa simbol yang akan memberikan pesan tertentu bagi pengamat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan tanda berdasarkan semiotika Pierce: Ikon, Indeks, dan Simbol pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengamati bangunan Masjid Agung Baiturrahim secara detil untuk menemukan aspek fisik yang menjadi penanda dan memberikan makna pada arsitekturnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Agung Baiturrahim termasuk bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Semiotika yang terbaca pada elemen bentuk bangunan, fasad, pintu utama, mihrab, menara, atap, dan pedestrian. Elemen-elemen ini teridentifikasi melalui penanda Ikon, Indeks, dan Simbol. Pembacaan semiotika pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim menunjukkan adanya ekspresi nilai-nilai kearifan lokal yang menyusun Konsep Arsitekturnya.","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114411721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sayuran memiliki sifat voluminous (merekah) dan perishable (mudah rusak). Salah satu jenis sayuran yang memiliki sifat ini adalah tomat. Tomat merupakankomoditas sayuran yang mudah rusak saat pemanenan, baik akibat faktor kerusakan mekanis maupun faktor fisiologi seperti lecet, layu dan busuk sehingga berakibat pada rendahnya umur simpan. Salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan tomat adalah dengan memberikan lapisan lilin pada permukaan kulitnya. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui pengaruh pelapisan lilin lebah terhadap kandungan vitamin C serta umur simpannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama proses penyimpanan, pelapisan dengan lilin lebah tidak memberi pengaruh nyata terhadap kandungan vitamin C. Pelapisan lilin lebah mampu memperpanjang umur simpan dibandingakan dengan kontrol. Selama proses penyimpanan, warna cenderung tidak berubah dibandingkan tomat yang tidak diberi perlakuan pelilinan (kontrol). Lama penyimpanan hingga hari ke-3 menunjukkan bahwa warna tomat masih hijau, kuning kemerahan dibandingkan dengan kontrol. Bahkan hingga hari ke-7, tomat cenderung berwarna kuning kemerahan. Sedangkan pada tekstur, lama penyimpanan hingga hari ke-4 menunjukkan bahwa tekstur tomat masih keras dibandingkan dengan kontrol. Bahkan hingga hari ke-7, tekstur tomat cenderung masih agak lembek dibandingkan dengan kontrol.
{"title":"MEMPERTAHANKAN MUTU KANDUNGAN VITAMIN C DAN UMUR SIMPAN PADA TOMAT (Solanum lycopersicum) DENGAN PELAPISAN LILIN LEBAH","authors":"Ika Okhtora Angelia","doi":"10.56190/jvst.v1i2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v1i2.12","url":null,"abstract":"Sayuran memiliki sifat voluminous (merekah) dan perishable (mudah rusak). Salah satu jenis sayuran yang memiliki sifat ini adalah tomat. Tomat merupakankomoditas sayuran yang mudah rusak saat pemanenan, baik akibat faktor kerusakan mekanis maupun faktor fisiologi seperti lecet, layu dan busuk sehingga berakibat pada rendahnya umur simpan. Salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan tomat adalah dengan memberikan lapisan lilin pada permukaan kulitnya. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui pengaruh pelapisan lilin lebah terhadap kandungan vitamin C serta umur simpannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama proses penyimpanan, pelapisan dengan lilin lebah tidak memberi pengaruh nyata terhadap kandungan vitamin C. Pelapisan lilin lebah mampu memperpanjang umur simpan dibandingakan dengan kontrol. Selama proses penyimpanan, warna cenderung tidak berubah dibandingkan tomat yang tidak diberi perlakuan pelilinan (kontrol). Lama penyimpanan hingga hari ke-3 menunjukkan bahwa warna tomat masih hijau, kuning kemerahan dibandingkan dengan kontrol. Bahkan hingga hari ke-7, tomat cenderung berwarna kuning kemerahan. Sedangkan pada tekstur, lama penyimpanan hingga hari ke-4 menunjukkan bahwa tekstur tomat masih keras dibandingkan dengan kontrol. Bahkan hingga hari ke-7, tekstur tomat cenderung masih agak lembek dibandingkan dengan kontrol.","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121680009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moh. Rifaldi Abdullah, Trifandi Lasalewo, B. Machmoed
Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan strategi perawatan dengan cara memberikan metode terstruktur dan sistematis untuk mengalisis kegagalan dari suatu aset. Metode RCM bersifat continuous dan on going artinya, proses ini bisa dilakukan secara repetitif untuk mendapatkan keakuratan data mesin secara lebih akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interval waktu pergantian komponen yang sering mengalami kerusakan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil pengumpulan data didapatkan dari hasil penelitian lapangan, wawancara, dan observasi secara langsung. Pada analisis data yang dilakukan pengumpulan data kerusakan mesin roll gilingan tebu dari processing pada periode Mei sampai Agustus 2021, kemudian dilakukan perhitungan pada nilai dampak yang ditimbulkan terdapat 21 downtime kerusakan komponen. Didapatkan nilai RPN tertinggi pada komponen Scrappper Atas, Amplas Plat dan Roll Atas dengan nilai RPN 360,329 dan 294. Setelah hasil perhitungan FMEA selanjutnya akan dilakukan perhitungan waktu kerusakan (TTF) dan perhitungan waktu perbaikan kerusakan (TTR). Perhitungan TTR sama dengan lama gangguan (downtime) karena perusahan memiliki jam kerja 24 jam. Antara tanggal 14 Mei sampai dengan 20 Mei 2021 banyak hari kerja 6 hari maka perhitungan TTF 6 hari x 24 jam kerja sama dengan 144 jam. Hasil perhitungan index of fit TTF terbesar yaitu distribusi weibull sebesar 0,261 dan index of fit TTR terbesar yaitu normal sebesar -0,293. Interval waktu pemeriksaan komponen berdasarkan waktu produksi rata-rata jam kerja perbulan sama dengan 240 jam, jumlah kerusakan selama 1 tahun sama dengan 2 kali, waktu rata-rata perbaikan 0,25224, waktu rata-rata pemeriksaan 1 kali sama dengan 4 jam, rata-rata kerusakan per 1 tahun sama dengan 0,167 frekuensi pemeriksaan optimal sama dengan 32,946 interval waktu pemeriksaan sama dengan 33 hari
{"title":"MAINTENANCE MESIN ‘’ROLL GILINGAN TEBU TIPE 01” DI PT. PABRIK GULA TOLANGOHULA GORONTALO","authors":"Moh. Rifaldi Abdullah, Trifandi Lasalewo, B. Machmoed","doi":"10.56190/jvst.v1i2.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jvst.v1i2.9","url":null,"abstract":"Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan strategi perawatan dengan cara memberikan metode terstruktur dan sistematis untuk mengalisis kegagalan dari suatu aset. Metode RCM bersifat continuous dan on going artinya, proses ini bisa dilakukan secara repetitif untuk mendapatkan keakuratan data mesin secara lebih akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interval waktu pergantian komponen yang sering mengalami kerusakan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil pengumpulan data didapatkan dari hasil penelitian lapangan, wawancara, dan observasi secara langsung. Pada analisis data yang dilakukan pengumpulan data kerusakan mesin roll gilingan tebu dari processing pada periode Mei sampai Agustus 2021, kemudian dilakukan perhitungan pada nilai dampak yang ditimbulkan terdapat 21 downtime kerusakan komponen. Didapatkan nilai RPN tertinggi pada komponen Scrappper Atas, Amplas Plat dan Roll Atas dengan nilai RPN 360,329 dan 294. Setelah hasil perhitungan FMEA selanjutnya akan dilakukan perhitungan waktu kerusakan (TTF) dan perhitungan waktu perbaikan kerusakan (TTR). Perhitungan TTR sama dengan lama gangguan (downtime) karena perusahan memiliki jam kerja 24 jam. Antara tanggal 14 Mei sampai dengan 20 Mei 2021 banyak hari kerja 6 hari maka perhitungan TTF 6 hari x 24 jam kerja sama dengan 144 jam. Hasil perhitungan index of fit TTF terbesar yaitu distribusi weibull sebesar 0,261 dan index of fit TTR terbesar yaitu normal sebesar -0,293. Interval waktu pemeriksaan komponen berdasarkan waktu produksi rata-rata jam kerja perbulan sama dengan 240 jam, jumlah kerusakan selama 1 tahun sama dengan 2 kali, waktu rata-rata perbaikan 0,25224, waktu rata-rata pemeriksaan 1 kali sama dengan 4 jam, rata-rata kerusakan per 1 tahun sama dengan 0,167 frekuensi pemeriksaan optimal sama dengan 32,946 interval waktu pemeriksaan sama dengan 33 hari","PeriodicalId":220437,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131799237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}