Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Sampai saat ini masalah keselamatan pasien Rumah Sakit masih menjadi masalah global, Joint Commission International (JCI) & World Health Organitation, menurut WHO dalam Ismiyati 2013, menyatakan bahwa kejadian infeksi nosocomial di rumah sakit mencapai 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap seluruh rumah sakit di dunia. Angka yang terbilang cukup tinggi untuk kejadian dalam penerapan patient safety. Mengetahui hubungan implementasi IPSG (International Patien Savety Goals)dengan kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross-sectional. Pengambilan sampel mengunakan accidental sampling untuk kepuasan pasien dan purposive sampling untuk tenaga kesehatan. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner dan ceklis observasi. Metode analisis yang digunakan adalah Chi Square. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara Implementasi IPSG dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value 0,004 (0,005).
Kata Kunci: IPSG, international, Patient, Savety, kepuasan pasien
让病人不满意是由于病人的健康服务表现与她的期望相比较而产生的感觉水平。根据世卫组织2013年的《国际卫生委员会》(JCI)和世界卫生组织(World Health organisti)的数据,迄今为止,“医院患者安全问题”一直是一个全球性问题。对对病人安全的应用来说,这是相当高的数字。了解IPSG的实现与Puskesmas患者的满意度有什么关系可怜的我帮助。这种研究类型是经分段研究设计的定量研究。抽样取样对病人有利,对卫生工作者进行采样。研究工具使用问卷和清单观察。分析方法是Chi Square。统计结果显示,IPSG的实施与患者对p值0.004(0.005)价值的满意度之间存在联系。口令:IPSG,国际,病人,储蓄,病人满意度
{"title":"Hubungan Implementasi IPSG (International Patien Savety Goals) dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul","authors":"A. Anggraini, C. Anwar, Brune Indah Yulitasari","doi":"10.21927/ijhaa.v1i1.750","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i1.750","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRACK</strong></p><p>Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Sampai saat ini masalah keselamatan pasien Rumah Sakit masih menjadi masalah global, <em>Joint Commission International </em>(JCI) & <em>World Health Organitation</em>, menurut WHO dalam Ismiyati 2013, menyatakan bahwa kejadian infeksi nosocomial di rumah sakit mencapai 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap seluruh rumah sakit di dunia. Angka yang terbilang cukup tinggi untuk kejadian dalam penerapan <em>patient safety</em>. Mengetahui hubungan implementasi IPSG <em>(International Patien Savety Goals)</em>dengan kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian <em>Cross-sectional</em>. Pengambilan sampel mengunakan accidental sampling untuk kepuasan pasien dan purposive sampling untuk tenaga kesehatan. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner dan ceklis observasi. Metode analisis yang digunakan adalah C<em>hi Square. </em>Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara Implementasi IPSG dengan kepuasan pasien dengan nilai <em>p-value </em>0,004 (0,005).</p><p> </p><p><strong>K</strong><strong>a</strong><strong>t</strong><strong>a Kunci: </strong>IPSG, <em>international, Patient, Savety, </em>kepuasan pasien</p>","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131068971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-21DOI: 10.21927/ijhaa.2018.1(1).21-27
Fatma Siti Fatimah, Lilis Sulistiarini, F. .
Penelitian ini mengungkapkan gambaran pelaksanaan identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan di RSUD Wates. Kesalahan identifikasi pasien sering terjadi di tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan ketepatan identifikasi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan di RSUD Wates. Metode kuantitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan cara observasi sehingga dapat menggambarkan pelaksanaan identifikasi pasien di RSUD Wates. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel 135 respoden perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik responden yang berusia 17-26 tahun 17 %, 26-35 tahun 57,8 %, 36-45 tahun 23 % dan 46-55 tahun 2,2 %. Jenis kelamin laki-laki 22,2 % dan perempuan 77,8%. Pendidikan DIII Keperawatan 91,1 %, D IV 5,2 % dan S1 3,7 %. Masa kerja 1-10 tahun 77,8 %, 11-20 tahun 18,5 %, masa kerja 21-30 tahun 3,7 %. Status kepegawaian non PNS 69,9 % dan PNS 30,4 %. Kesimpulan hasil penelitian ini Dilakukan identifikasi 71,9 % dan tidak dilakukan identifikasi 28,1 %. Pelaksanaan identifikasi sebelum transfusi darah 100 %, sebelum tindakan 75,5 %, sebelum pengambilan darah 75 % dan sebelum pemberian obat 64,1 %.
Kata Kunci : Identifikasi Pasien, Keselamatan Pasien
本研究揭示了在Wates县进行护理行动前病人表现的快照。患者识别错误往往发生在诊断和治疗阶段,因此需要患者的识别准确性。本研究的目的是在Wates县进行护理行动之前,确定病人的身份。定量方法,以观察方式产生描述性数据,以描述Wates县病人的身份识别。使用的工具是观察表。样本提取技术使用的是随机抽样,样本总数为135名护士。本研究显示,年龄为17-26岁、17- 35岁、57.8%、36-45岁、23%和46-55岁的受访者为2.2%。男性22.2%,女性77.8%。DIII护理教育91.1%,D IV 5.2 %和S1 3.7% %。工作时间:1-10年77.%,11-20年,18.5年,21-30年,3.7%。非pns人员身份69.9%和PNS 30.4 %。本研究得出的结论是71.9%,没有28%的识字率。100%输血前,行为前75.5%,采血前75%,药物治疗前64.1%。关键词:病人身份证明,病人安全
{"title":"Gambaran Pelaksanaan Identifikasi Pasien Sebelum Melakukan Tindakan Keperawatan di RSUD Wates","authors":"Fatma Siti Fatimah, Lilis Sulistiarini, F. .","doi":"10.21927/ijhaa.2018.1(1).21-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.2018.1(1).21-27","url":null,"abstract":"<p> </p><table width=\"10\" border=\"1\" cellspacing=\"0\" cellpadding=\"0\"><tbody><tr><td valign=\"top\" width=\"156\"> </td></tr></tbody></table><p>Penelitian ini mengungkapkan gambaran pelaksanaan identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan di RSUD Wates. Kesalahan identifikasi pasien sering terjadi di tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan ketepatan identifikasi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan di RSUD Wates. Metode kuantitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan cara observasi sehingga dapat menggambarkan pelaksanaan identifikasi pasien di RSUD Wates. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>random sampling </em>dengan jumlah sampel 135 respoden perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik responden yang berusia 17-26 tahun 17 %, 26-35 tahun 57,8 %, 36-45 tahun 23 % dan 46-55 tahun 2,2 %. Jenis kelamin laki-laki 22,2 % dan perempuan 77,8%. Pendidikan DIII Keperawatan 91,1 %, D IV 5,2 % dan S1 3,7 %. Masa kerja 1-10 tahun 77,8 %, 11-20 tahun 18,5 %, masa kerja 21-30 tahun 3,7 %. Status kepegawaian non PNS 69,9 % dan PNS 30,4 %. Kesimpulan hasil penelitian ini Dilakukan identifikasi 71,9 % dan tidak dilakukan identifikasi 28,1 %. Pelaksanaan identifikasi sebelum transfusi darah 100 %, sebelum tindakan 75,5 %, sebelum pengambilan darah 75 % dan sebelum pemberian obat 64,1 %.</p><p><strong>Kata Kunci : </strong>Identifikasi Pasien, Keselamatan Pasien</p>","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126620838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Informasi dan pelayanan merupakan masalah utama yang paling banyak ditemui,dimana informasi dan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dianggapmasih belum cukup, bahkan mengecewakan pasien. berdasarkan data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), 2011 menunjukan bahwa masih kurangnya tingkat kepuasan pasien di Indonesia terhadap pelayanan rumah sakit termasuk pelayanan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian informasi obat oral dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dan jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional, jumlah sampel 109 responden dengan teknik sampling secara accidental sampling dan dianalisis menggunakan uji statistik kendal tau. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian informasi obat oral yang disampaikan perawat dalam kategori baik yaitu 95 (87,2%) responden dengan tingkat kepuasan sebagian besar menyatakan sangat puas yaitu sebanyak 56 (51,4%). Hasil analisis data tersebut menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemberian informasi obat oral dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.Kata Kunci: Pemberian Informasi Obat Oral, Kepuasan Pasien.
{"title":"Hubungan Pemberian Informasi Obat Oral Dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta","authors":"Imram Radne Rimba Putri, Zulpahiyana ., Lis Adekayanti","doi":"10.21927/ijhaa.v1i1.755","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i1.755","url":null,"abstract":"Informasi dan pelayanan merupakan masalah utama yang paling banyak ditemui,dimana informasi dan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dianggapmasih belum cukup, bahkan mengecewakan pasien. berdasarkan data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), 2011 menunjukan bahwa masih kurangnya tingkat kepuasan pasien di Indonesia terhadap pelayanan rumah sakit termasuk pelayanan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian informasi obat oral dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dan jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional, jumlah sampel 109 responden dengan teknik sampling secara accidental sampling dan dianalisis menggunakan uji statistik kendal tau. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian informasi obat oral yang disampaikan perawat dalam kategori baik yaitu 95 (87,2%) responden dengan tingkat kepuasan sebagian besar menyatakan sangat puas yaitu sebanyak 56 (51,4%). Hasil analisis data tersebut menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemberian informasi obat oral dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.Kata Kunci: Pemberian Informasi Obat Oral, Kepuasan Pasien.","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133978468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ekuitas merek adalah keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Ekuitas Merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak 4390 orang dan sampel sebanyak 151 orang. Pengumpulan data dilakukan chi square dan uji regresi logistic pada p=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh variabel kesadaran merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,319). Ada pengaruh positif variabel asosiasi merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,022).Ada pengaruh positif variabel persepsi kualitas terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,002). Ada pengaruh positif variabel kesetian merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,022). Ada pengaruh positif variabel aset merek lain terhadap minat pemenfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,001). Variabel kesetian merek merupakan faktor yang paling berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina ρ=0,993 dan wald = 5,997. Secara keseluruhan semua model variable dapat mempengaruhi minat pemanfaatan kembali Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina sebesar 93,4%.Kata kunci: Ekuitas merek, Minat pemanfaatan kembali
品牌权益是一个人是否希望继续使用品牌的愿望。本研究旨在分析品牌股权对伊本·西纳·马卡萨住院机构利用服务的兴趣的影响。该研究采用定量方法与交叉研究计划。研究人口为4390人,样本为151人。收集数据进行chi square并在p= 005进行逻辑回归测试。研究结果显示,在伊本·西纳医院的住院设施中,品牌意识的变量对重返服务的兴趣没有影响。在伊本·西纳医院的住院设施中,该协会对对重返服务的兴趣产生了可变的影响(p= 022)。在伊本·西纳医院的住院设施中,感知质量的可变影响是积极的。在伊本·西纳医院的住院设施中,对对回归服务的兴趣有积极的影响(p= 022)。另一种品牌资产的变量积极影响着投资者对伊本·西纳医院住院设施重新投入服务的兴趣(p= 0.001)。最有影响力的品牌忠诚变量因素积极利用回医院住院的安装服务的兴趣伊本·西纳ρ= 0.993和沃尔德= 5,997。总的来说,所有可变模型都可能影响伊本·西纳医院(ibn Sina hospital)重新安装病房的兴趣。关键词:品牌股权、回收率回收率
{"title":"Pengaruh Brand Equity Terhadap Minat Pemanfaatan Kembali Pelayanan Pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar","authors":"Sumarni .","doi":"10.21927/ijhaa.v1i1.753","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i1.753","url":null,"abstract":"Ekuitas merek adalah keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Ekuitas Merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak 4390 orang dan sampel sebanyak 151 orang. Pengumpulan data dilakukan chi square dan uji regresi logistic pada p=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh variabel kesadaran merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,319). Ada pengaruh positif variabel asosiasi merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,022).Ada pengaruh positif variabel persepsi kualitas terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,002). Ada pengaruh positif variabel kesetian merek terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,022). Ada pengaruh positif variabel aset merek lain terhadap minat pemenfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (p=0,001). Variabel kesetian merek merupakan faktor yang paling berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina ρ=0,993 dan wald = 5,997. Secara keseluruhan semua model variable dapat mempengaruhi minat pemanfaatan kembali Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina sebesar 93,4%.Kata kunci: Ekuitas merek, Minat pemanfaatan kembali","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120984126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang berpotensi menghasilkan limbah cukup banyak. Limbah rumah sakit mencakup semua buangan yang berasal dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan bersifat radio aktif. Pengelolaan limbah di setiap rumah sakit mengacu pada Kemenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004. Pengelolaan dimulai sejak pemilahan, pengangkutan dan pemusnahan. Untuk mengevaluasi sistem pengolahan sampah dan bahan berbahaya di rumah sakit XXX. Penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan observasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pimpinan dan seluruh petugas pengelola sampah. Sampel penelitian ini ialah seluruh populasi yang mempunyai peran dalam pengelolaan sampah. Analisis yang digunakan adalah data hasil dari wawacara dan checklist hasil observasi. Pelaksanaan prosedur pengolahan limbah sebagian besar sudah dilakukan semua. Pada tahap pemilihan, pengumpulan, pengangkutan dan penyimpanan limbah medis benda tajam, pengolahan dan pemusnahan, pencatatan dan pelaporan masih ada beberpa syarat yang belum terlaksana. Pelengkapan dokumen pengolahan limbah diketahui sudah ada semua dan tersedia dengan lengkap. Analisa pengelolaan sampah diketahui sebagian besar sudah terlaksana. Namun pada indikatror sarana prasarana, petugas kebersihan, perlakuan terhadap limbah dan tanda peringatan sebagian besar belum dilakukan secara menyeluruh. Pelaksanaan prosedur pengolahan limbah dan pengelolaan sampah di rumah sakit XXX belum sesuai dengan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Kelengkapan dokumen pengolahan limbah medis ada dan sudah tersedia dengan lengkap.Kata kunci: Sistem Pengolahan Limbah dan Zat Berbahaya
{"title":"Evaluasi Sistem Pengelolaan Limbah Medis dan Zat Berbahaya di RS XXX","authors":"Muflikun .","doi":"10.21927/ijhaa.v1i1.756","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i1.756","url":null,"abstract":"Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang berpotensi menghasilkan limbah cukup banyak. Limbah rumah sakit mencakup semua buangan yang berasal dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan bersifat radio aktif. Pengelolaan limbah di setiap rumah sakit mengacu pada Kemenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004. Pengelolaan dimulai sejak pemilahan, pengangkutan dan pemusnahan. Untuk mengevaluasi sistem pengolahan sampah dan bahan berbahaya di rumah sakit XXX. Penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan observasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pimpinan dan seluruh petugas pengelola sampah. Sampel penelitian ini ialah seluruh populasi yang mempunyai peran dalam pengelolaan sampah. Analisis yang digunakan adalah data hasil dari wawacara dan checklist hasil observasi. Pelaksanaan prosedur pengolahan limbah sebagian besar sudah dilakukan semua. Pada tahap pemilihan, pengumpulan, pengangkutan dan penyimpanan limbah medis benda tajam, pengolahan dan pemusnahan, pencatatan dan pelaporan masih ada beberpa syarat yang belum terlaksana. Pelengkapan dokumen pengolahan limbah diketahui sudah ada semua dan tersedia dengan lengkap. Analisa pengelolaan sampah diketahui sebagian besar sudah terlaksana. Namun pada indikatror sarana prasarana, petugas kebersihan, perlakuan terhadap limbah dan tanda peringatan sebagian besar belum dilakukan secara menyeluruh. Pelaksanaan prosedur pengolahan limbah dan pengelolaan sampah di rumah sakit XXX belum sesuai dengan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Kelengkapan dokumen pengolahan limbah medis ada dan sudah tersedia dengan lengkap.Kata kunci: Sistem Pengolahan Limbah dan Zat Berbahaya ","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132819567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jumlah perawat di seluruh dunia menurut WHO ada 19,3 juta perawat, sedangkan di Indonesia terdapat 147,264. Secara nasional, rasio perawat adalah 87,65 per 100.000 penduduk, masih jauh dari target tahun 2019a yaitu 180 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga perawat masih sangat terbatas, dan keterbatasanA ini bisa menyebabkan beban kerja perawat menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisa hubungan jumlah tenaga perawat dengan beban kerja perawat pelaksana. metodologi penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampling dengan total sampling. Analisa data bivariat menggunakan uji statistik kendal tau dengan SPSS 22. Hasil penelitian ini dari total 41 responden yang menunjukkan beban kerjanya tinggi sebanyak 32 responden (78%) dengan jumlah perawat yang tersedia di bangsal masih kurang dari jumlah ideal menurut perhitungan Depkes. Uji Kendal’s Tau menunjukkan nilai ρ value sebesar 0,000 <0,05(α:0,05) yang artinya terdapat hubungan antara jumlah tenaga perawat dengan beban kerja perawat pelaksana. Kesimpulan beban kerja paling tinggi terdapat di bangsal dengan jumlah tenaga perawat yang kurang dari jumlah ideal sesuai perhitungan Depkes. Kata kunci : jumlah tenaga perawat, beban kerja, perawat pelaksana
{"title":"Hubungan Jumlah Tenaga Perawat dengan Beban Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Wates","authors":"Wahyu Rizky, Nurharyanti Darmaningtyas, Brune Indah Yulitasari","doi":"10.21927/ijhaa.v1i1.752","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i1.752","url":null,"abstract":"Jumlah perawat di seluruh dunia menurut WHO ada 19,3 juta perawat, sedangkan di Indonesia terdapat 147,264. Secara nasional, rasio perawat adalah 87,65 per 100.000 penduduk, masih jauh dari target tahun 2019a yaitu 180 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga perawat masih sangat terbatas, dan keterbatasanA ini bisa menyebabkan beban kerja perawat menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisa hubungan jumlah tenaga perawat dengan beban kerja perawat pelaksana. metodologi penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampling dengan total sampling. Analisa data bivariat menggunakan uji statistik kendal tau dengan SPSS 22. Hasil penelitian ini dari total 41 responden yang menunjukkan beban kerjanya tinggi sebanyak 32 responden (78%) dengan jumlah perawat yang tersedia di bangsal masih kurang dari jumlah ideal menurut perhitungan Depkes. Uji Kendal’s Tau menunjukkan nilai ρ value sebesar 0,000 <0,05(α:0,05) yang artinya terdapat hubungan antara jumlah tenaga perawat dengan beban kerja perawat pelaksana. Kesimpulan beban kerja paling tinggi terdapat di bangsal dengan jumlah tenaga perawat yang kurang dari jumlah ideal sesuai perhitungan Depkes. Kata kunci : jumlah tenaga perawat, beban kerja, perawat pelaksana","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125923965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}