Pub Date : 2020-08-31DOI: 10.21927/ijhaa.v3i1.1393
A. Wulandari
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang memiliki tekanan darah diatas normal. Mayoritas penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga penderita tidak mendapatkan pengobatan secara baik dan benar. Itulah mengapa hipertensi dikatakan sillent killer yang dapat membunuh penderita secara diam-diam. Tujuan edukasi kesehatan oleh apoteker dapat meningkatkan tingkat pengetahuan serta perilaku pasien hipertensi terhadap penyakit hipertensi serta berperan penting dalam kontrol tekanan darah pasien. Keterbatasan apoteker di puskesmas menyebabkan edukasi tidak dapat dilakukan secara efektif, sehingga perlu dicarikan alternatif seperti salah satunya dengan pemberian booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian booklet terhadap peningkatan pengetahuan, perilaku pada pasien hipertensi. Penelitian dilakukan secara prospektif dari bulan Juni sampai September 2015 di Puskesmas Purworejo. Disain penelitian adalah eksperimental semu menggunakan rancangan pretest postest dengan kelompok kontrol dan intervensi. Subjek penelitian diikuti oleh 100 orang, yang terbagi atas 50 orang pada kelompok intervensi dan 50 orang pada kelompok kontrol. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan perilaku adalah kuesioner uji pengetahuan dan uji perilaku. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan analisis data menunjukkan bahwa pemberian edukasi dengan media booklet oleh apoteker secara signifikan membantu meningkatkan pengetahuan, perilaku pasien (p<0,05).Kata kunci: Pengetahuan; Perilaku; Hipertensi; Konseling; Booklet
{"title":"Pengaruh Konseling Apoteker dengan Media Booklet terhadap Tingkat Pengetahuan dan Perilaku pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Purworejo","authors":"A. Wulandari","doi":"10.21927/ijhaa.v3i1.1393","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1393","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang memiliki tekanan darah diatas normal. Mayoritas penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga penderita tidak mendapatkan pengobatan secara baik dan benar. Itulah mengapa hipertensi dikatakan sillent killer yang dapat membunuh penderita secara diam-diam. Tujuan edukasi kesehatan oleh apoteker dapat meningkatkan tingkat pengetahuan serta perilaku pasien hipertensi terhadap penyakit hipertensi serta berperan penting dalam kontrol tekanan darah pasien. Keterbatasan apoteker di puskesmas menyebabkan edukasi tidak dapat dilakukan secara efektif, sehingga perlu dicarikan alternatif seperti salah satunya dengan pemberian booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian booklet terhadap peningkatan pengetahuan, perilaku pada pasien hipertensi. Penelitian dilakukan secara prospektif dari bulan Juni sampai September 2015 di Puskesmas Purworejo. Disain penelitian adalah eksperimental semu menggunakan rancangan pretest postest dengan kelompok kontrol dan intervensi. Subjek penelitian diikuti oleh 100 orang, yang terbagi atas 50 orang pada kelompok intervensi dan 50 orang pada kelompok kontrol. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan perilaku adalah kuesioner uji pengetahuan dan uji perilaku. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan analisis data menunjukkan bahwa pemberian edukasi dengan media booklet oleh apoteker secara signifikan membantu meningkatkan pengetahuan, perilaku pasien (p<0,05).Kata kunci: Pengetahuan; Perilaku; Hipertensi; Konseling; Booklet","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127137017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-31DOI: 10.21927/ijhaa.v3i1.1395
Aini Inayati, Sriyati Sriyati
Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan karena pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang di alami klien. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 reponden. Analisa data menggunakan Cross table. Hasil dari 113 responden didapatkan tingkat pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan baik sebanyak 42 responden (37,3%), Cukup sebanyak 41 (36,2%), dan kurang sebnayak 30 (26,5). Sedangkan hasil analisa berdasarkan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan lengkap sebanyak 60 responden (53,0%), dan tidak lengkap 53 (47%). Analisa cross tab didapatkan pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan baik dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan lengkap sebanyak 20 (17,6%) responden, lebih baik daripada tingkat pengatahuan tentang dokumentasi keperawatan kurang dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan tidak lengkap sebanyak 12 (10,6%) responden. Kesimpulannya pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sebagian besar dalam kategori lengkap dan ada hubungan antara tingkat penegtahuan perawat pada pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan secara lengkap dan akurat, sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan dan kontinuitas pelaynan keperawatan.Kata Kunci: Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Pengetahuan
{"title":"Case Study Report: Tingkat Pengetahuan Dokumentasi Asuhan Keperawatan terhadap Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta","authors":"Aini Inayati, Sriyati Sriyati","doi":"10.21927/ijhaa.v3i1.1395","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1395","url":null,"abstract":"Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan karena pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang di alami klien. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 reponden. Analisa data menggunakan Cross table. Hasil dari 113 responden didapatkan tingkat pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan baik sebanyak 42 responden (37,3%), Cukup sebanyak 41 (36,2%), dan kurang sebnayak 30 (26,5). Sedangkan hasil analisa berdasarkan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan lengkap sebanyak 60 responden (53,0%), dan tidak lengkap 53 (47%). Analisa cross tab didapatkan pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan baik dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan lengkap sebanyak 20 (17,6%) responden, lebih baik daripada tingkat pengatahuan tentang dokumentasi keperawatan kurang dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan tidak lengkap sebanyak 12 (10,6%) responden. Kesimpulannya pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sebagian besar dalam kategori lengkap dan ada hubungan antara tingkat penegtahuan perawat pada pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan secara lengkap dan akurat, sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan dan kontinuitas pelaynan keperawatan.Kata Kunci: Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Pengetahuan","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122776960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-31DOI: 10.21927/ijhaa.v3i1.1391
Raden Jaka Sarwadhamana, Eliza Dwinta
Perkembangan Globalisasi dalam bidang penyelenggaraan kesehatan berupa aspek penyediaan obat dengan permintaan pasar yang pesat sehingga menuntut penyelenggara organisasi untuk melaksanakan secara profesional. Menghadapi kondisi tersebut mengharuskan organisasi menelaah secara sistemastis dalam upaya efisiensi, efektifitas, dan produktifitas karyawan agar dapat bertahan dari segala perubahan yang ada. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktifitas kinerja karyawan diperlukan sebuah model gaya kepemimpinan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan farmasi di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitiana ini adalah seluruh karyawan di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang di ambil dengan teknik purposive sampling. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan biavariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan dan arah korelasi positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan (p=0,000), sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan dan arah korelasi negatif antara gaya kepemimpinan transaksional dengan motivasi kerja karyawan (p=0,367). Kesimpulan penelitian menjelaskan bahwa ada hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan farmasi di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta.Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan; motivasi kerja; farmasi
全球化在医疗安排方面的发展,在市场需求迅速的情况下提供药物,需要组织组织者进行专业工作。面对这种情况,组织需要对员工的效率、有效性和生产力进行系统研究,以应对变化。为了提高员工的工作质量和生产力,需要一个好的领导风格模型。本研究的目的是分析PT Aksamala Adi Andana日惹制药员工的领导风格和工作动机。本研究是一个跨分段设计的定量研究。研究中的人口是日惹PT Aksamala Adi Andana日惹的所有员工。本研究的样本由24名受访者采用采样技术。然后用univariat和biavariat分析收集的数据。研究结果表明,变革型领导风格与员工就业动机(p= 10000)之间存在显著的、积极的关系方向,而交易型领导风格与员工激励动机(p= 367)之间的负相关关系则存在明显的联系。研究的结论解释说,转型领导方式与PT Aksamala Adi Andana日惹的制药员工工作动机之间存在联系。关键词:领导风格;工作动力;制药
{"title":"Analisis Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan Farmasi PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta","authors":"Raden Jaka Sarwadhamana, Eliza Dwinta","doi":"10.21927/ijhaa.v3i1.1391","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1391","url":null,"abstract":"Perkembangan Globalisasi dalam bidang penyelenggaraan kesehatan berupa aspek penyediaan obat dengan permintaan pasar yang pesat sehingga menuntut penyelenggara organisasi untuk melaksanakan secara profesional. Menghadapi kondisi tersebut mengharuskan organisasi menelaah secara sistemastis dalam upaya efisiensi, efektifitas, dan produktifitas karyawan agar dapat bertahan dari segala perubahan yang ada. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktifitas kinerja karyawan diperlukan sebuah model gaya kepemimpinan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan farmasi di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitiana ini adalah seluruh karyawan di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang di ambil dengan teknik purposive sampling. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan biavariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan dan arah korelasi positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan (p=0,000), sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan dan arah korelasi negatif antara gaya kepemimpinan transaksional dengan motivasi kerja karyawan (p=0,367). Kesimpulan penelitian menjelaskan bahwa ada hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan farmasi di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta.Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan; motivasi kerja; farmasi","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132617886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-31DOI: 10.21927/ijhaa.v3i1.1394
Tri Yuliyanti, Anafrin Yugistyowati, Nanik Sri Khodriyati
Masalah pada bayi baru lahir (BBL) dapat diminimalkan dengan perawatan di 28 hari kehidupan bayi. Perawatan BBL yang dilakukan oleh ibu tidak terlepas dari dukungan petugas kesehatan yang dapat mempengaruhi kemampuan ibu merawat bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kemampuan ibu merawat BBL di RSUD Wates Kulon Progo. Desain dalam penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatancross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah 50 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan petugas kesehatan dan lembar observasi kemampuan ibu merawat BBL. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kemampuan ibu merawat BBL dengan nilai p-Value = 0,004. Hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya peran perawat sebagai edukator tentang cara perawatan pada BBL dengan baik dan benar.
Kata Kunci:Bayi Baru Lahir; Dukungan Petugas Kesehatan; Kemampuan Ibu
{"title":"Dukungan Petugas Kesehatan dan Kemampuan Ibu Merawat Bayi Baru Lahir","authors":"Tri Yuliyanti, Anafrin Yugistyowati, Nanik Sri Khodriyati","doi":"10.21927/ijhaa.v3i1.1394","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1394","url":null,"abstract":"<p>Masalah pada bayi baru lahir (BBL) dapat diminimalkan dengan perawatan di 28 hari kehidupan bayi. Perawatan BBL yang dilakukan oleh ibu tidak terlepas dari dukungan petugas kesehatan yang dapat mempengaruhi kemampuan ibu merawat bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kemampuan ibu merawat BBL di RSUD Wates Kulon Progo<strong>.</strong> Desain dalam penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan<strong> </strong><em>cross-sectional. </em>Pengambilan sampel menggunakan metode <em>total sampling</em> dengan jumlah 50 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan petugas kesehatan dan lembar observasi kemampuan ibu merawat BBL. Analisis bivariat menggunakan uji <em>Spearman Rank</em><em>. </em>Hasil penelitian menunjukan ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kemampuan ibu merawat BBL dengan nilai <em>p</em><em>-V</em><em>alue</em> = 0,004. Hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya peran perawat sebagai edukator tentang cara perawatan pada BBL dengan baik dan benar.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong><em> </em>Bayi Baru Lahir; Dukungan Petugas Kesehatan; Kemampuan Ibu<em> </em><em></em></p>","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124348918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-31DOI: 10.21927/ijhaa.v3i1.1397
H. Hasmawati, Sri Werdati, Fatma Siti Fatimah
Dokumentasi merupakan bagian penting dari praktik keperawatan sebagai bentuk komunikasi efektif antar tenaga kesehatan professional lainnya. Proses pendokumentasian asuhan keperawatan dirumah sakit dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan rumah sakit dan dari faktor perawat. Faktor dari rumah sakit mencakupi bahasa, format dokumentasi, cara mengkomunikasikan proses dokumentasi serta kebijakan rumah sakit terhadap standar proses dokumentasi, sedangkan faktor dari perawat dapat berupa motivasi dari atasan dan perilaku perawat sendiri dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perawat yang bekerja di instalasi rawat inap di RSUD Wates Kulon progo. Sampel dalam penelitian ini perawat yang melakukan dokumentasi asuhan keperawatan sebanyak 71 sampel cara pengambilan sampel menggunakan total sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner motivasi dan checklist observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Metode yang digunakan dalam mengolah data menggunakan analisis uji alternatif Fisher’s. Hasil Penelitian responden dalam penelitian ini menujukkan bahwa terdapat sebagian besar perawat memiliki motivasi dengan kategori tinggi yaitu sejumlah 48 orang (67,6%) dan yang memiliki kategori sedang sebanyak 23 orang (32,4%). Perilaku perawat berada pada kategori baik berjumlah 63 orang (88,7%), dan kategori perilaku kurang berjumlah 5 orang (11,3%). Hasil uji statistik menggunakan uji alternatif Fisher’s didapatkan nilai p-value sebesar 0,012 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara motivasi dengan perilaku perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan di RSUD Wates Kulon Progo.Kata Kunci: Motivasi; Perilaku; Dokumentasi Asuhan Keperawatan
文献是护理实践的重要组成部分,是专业卫生工作者有效沟通的一种方式。医院环境因素和护士因素可能会影响医院护理程序的进程。医院的因素包括语言形式、文件格式、文件程序和医院政策,而护士因素可以是出于上司的动机和护士在记录护理护理方面的行为。这种研究是一种交叉研究方法的定量研究。这些研究对象是在progo RSUD Wates Wates镇的住院设施工作的护士。在这项研究中,护士们记录了71个样本的提取过程。数据收集使用动机问卷和护士观察文献检查表。利用费雪的替代测试分析来处理数据的方法。研究结果显示,大多数护士的动力是48人(67.6%),而护士的动力是23人(32.4%)。护士的行为分为63人(88.7%),减去5人(11.3%)。使用费舍尔的替代测验的统计结果得到了0.012的p值,这比0.05小。研究的结论是,动机与护士在记录Progo RSUD Wates Wates的护士行为之间存在联系。关键词:动机;行为;护理护理护理文献
{"title":"Hubungan Antara Motivasi dengan Perilaku Perawat dalam Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Wates Kulon Progo","authors":"H. Hasmawati, Sri Werdati, Fatma Siti Fatimah","doi":"10.21927/ijhaa.v3i1.1397","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1397","url":null,"abstract":"Dokumentasi merupakan bagian penting dari praktik keperawatan sebagai bentuk komunikasi efektif antar tenaga kesehatan professional lainnya. Proses pendokumentasian asuhan keperawatan dirumah sakit dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan rumah sakit dan dari faktor perawat. Faktor dari rumah sakit mencakupi bahasa, format dokumentasi, cara mengkomunikasikan proses dokumentasi serta kebijakan rumah sakit terhadap standar proses dokumentasi, sedangkan faktor dari perawat dapat berupa motivasi dari atasan dan perilaku perawat sendiri dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perawat yang bekerja di instalasi rawat inap di RSUD Wates Kulon progo. Sampel dalam penelitian ini perawat yang melakukan dokumentasi asuhan keperawatan sebanyak 71 sampel cara pengambilan sampel menggunakan total sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner motivasi dan checklist observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Metode yang digunakan dalam mengolah data menggunakan analisis uji alternatif Fisher’s. Hasil Penelitian responden dalam penelitian ini menujukkan bahwa terdapat sebagian besar perawat memiliki motivasi dengan kategori tinggi yaitu sejumlah 48 orang (67,6%) dan yang memiliki kategori sedang sebanyak 23 orang (32,4%). Perilaku perawat berada pada kategori baik berjumlah 63 orang (88,7%), dan kategori perilaku kurang berjumlah 5 orang (11,3%). Hasil uji statistik menggunakan uji alternatif Fisher’s didapatkan nilai p-value sebesar 0,012 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara motivasi dengan perilaku perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan di RSUD Wates Kulon Progo.Kata Kunci: Motivasi; Perilaku; Dokumentasi Asuhan Keperawatan","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131482393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-31DOI: 10.21927/ijhaa.v3i1.1392
M. Maryono, Imram Radne Rimba Putri, Aini Inayati
Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tatacara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tata cara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Sehingga diperlukan penilaian kepuasan pasien terhadap pemberian informasi pada pasien rawat inap di Unit Admisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan melibatkan 96 responden. Pengumpulan data menggunakan checklist kesesuaian pemberian informasi dan kuesioner kepuasan pasien. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rho. Hasil dari uji Spearman Rho didapatkan pemberian informasi awal kepada pasien rawat inap yang sesuai SOP yaitu 60,4%, kurang sesuai SOP 39,6%, kepuasan mutu pelayanan pasien sangat puas 36,5%, puas 47,9%, tidak puas 15,6% dengan p value < 0,05, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pemberian informasi pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di unit admisi, dimana p value = 0,021. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi.Kata Kunci: Pemberian Informasi; Rawat Inap; Admisi; Kepuasan Pasien
admission流程是获得卫生保健设施的主要途径。病人的信息从新病人到住院病人的预订一直提供到病人回家。病人和家属都急需住院服务的资料。这些信息将增加病人和家庭在住院管理方面的知识。告密者的明确态度和沟通将影响服务的质量。监测病人满意度,当然会成为医院持续发展的目标,并能够与其他医院竞争。admission流程是获得卫生保健设施的主要途径。病人的信息从新病人到住院病人的预订一直提供到病人回家。病人和家属都急需住院服务的资料。这些信息将增加病人和家庭在住院条例中的知识。告密者的明确态度和沟通将影响服务的质量。监测病人满意度,当然会成为医院持续发展的目标,并能够与其他医院竞争。因此,需要对病房病房的住院病人提供信息的病人满意度进行评估。本研究旨在确定住院病人与Sardjito日惹客户服务质量满意的关系。这是一个量化研究与交叉研究方法。进行样本采样,共有96名受访者参与。数据收集使用知情同意列表和对病人满意度的问卷调查。数据是用Rho Spearman Rho的统计结果分析的。斯皮尔曼Rho测试得到的结果给予信息按照SOP对住院病人的早期即60,4%,缺乏按照SOP 39,6%服务质量,满足病人47,9% 36.5%非常不满意,不满意,不满意15,6%的p value < 0。05,从而显示了显著的关系给予病人住院病人使用与满足服务质量信息在招生单位,p value = 0.021。研究的结论是,向住院病人提供信息与admission单元患者服务质量满意之间存在着显著的联系。关键词:给予信息;住院;招生;病人满意度
{"title":"Hubungan Pemberian Informasi pada Pasien Rawat Inap dengan Kepuasan Mutu Pelayanan Pasien di Unit Admisi RSUP DR. Sardjito Yogyakarta","authors":"M. Maryono, Imram Radne Rimba Putri, Aini Inayati","doi":"10.21927/ijhaa.v3i1.1392","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1392","url":null,"abstract":"Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tatacara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tata cara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Sehingga diperlukan penilaian kepuasan pasien terhadap pemberian informasi pada pasien rawat inap di Unit Admisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan melibatkan 96 responden. Pengumpulan data menggunakan checklist kesesuaian pemberian informasi dan kuesioner kepuasan pasien. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rho. Hasil dari uji Spearman Rho didapatkan pemberian informasi awal kepada pasien rawat inap yang sesuai SOP yaitu 60,4%, kurang sesuai SOP 39,6%, kepuasan mutu pelayanan pasien sangat puas 36,5%, puas 47,9%, tidak puas 15,6% dengan p value < 0,05, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pemberian informasi pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di unit admisi, dimana p value = 0,021. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi.Kata Kunci: Pemberian Informasi; Rawat Inap; Admisi; Kepuasan Pasien","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"587 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123170746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-20DOI: 10.21927/ijhaa.v2i1.1135
Sugino Sugino, Fatma Siti Fatimah, R. Siswanto
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah dibidang kesehatan. Upaya penanganan hipertensi pada dasarnya sudah dijalankan dengan berbagai cara termasuk kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui komunikasi informasi edukasi. Salah satu yang biasanya dilakukan petugas kesehatan ditatanan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan discharge planing. discharge planning adalah perencanaan pulang, sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien pulang yang dilakukan oleh petugas Kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah rekam medis pasien hipertensi yang mendapatkan rawat inap dan dinyatakan pulang dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017. Besarnya sampel penelitian sebanyak 145 rekam medis. Besarnya sampel tiap bangsal menggunakan rumus sampling fraction cluster. Instrumen penelitian menggunakan lembar checklist pemberian Pendidikan kesehatan. Analisa data menggunakan deskriptif statistik. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan program pendidikan kesehatan secara keseluruhan 145 (100%) dilaksanakan, sebagian besar menggunakan metode diskusi 145 (100%), respon pasien atau keluarga pasien hipertensi setelah diberi pendidikan kesehatan sebagian besar paham tapi tidak bisa menjelaskan sendiri 113 (77,93%), pemberi pendidikan kesehatan sebagian besar dilaksanakan oleh dokter 135 (93,10%), dan penerima pendidikan kesehatan terbanyak diterima oleh keluarga pasien hipertensi 122 (84,14%).Kata Kunci: Discharge Planning, Hipertensi
{"title":"Pelaksanaan Discharge Planning pada Pasien Hipertensi di RSUD Panembahan Senopati Bantul","authors":"Sugino Sugino, Fatma Siti Fatimah, R. Siswanto","doi":"10.21927/ijhaa.v2i1.1135","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v2i1.1135","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah dibidang kesehatan. Upaya penanganan hipertensi pada dasarnya sudah dijalankan dengan berbagai cara termasuk kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui komunikasi informasi edukasi. Salah satu yang biasanya dilakukan petugas kesehatan ditatanan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan discharge planing. discharge planning adalah perencanaan pulang, sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien pulang yang dilakukan oleh petugas Kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah rekam medis pasien hipertensi yang mendapatkan rawat inap dan dinyatakan pulang dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017. Besarnya sampel penelitian sebanyak 145 rekam medis. Besarnya sampel tiap bangsal menggunakan rumus sampling fraction cluster. Instrumen penelitian menggunakan lembar checklist pemberian Pendidikan kesehatan. Analisa data menggunakan deskriptif statistik. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan program pendidikan kesehatan secara keseluruhan 145 (100%) dilaksanakan, sebagian besar menggunakan metode diskusi 145 (100%), respon pasien atau keluarga pasien hipertensi setelah diberi pendidikan kesehatan sebagian besar paham tapi tidak bisa menjelaskan sendiri 113 (77,93%), pemberi pendidikan kesehatan sebagian besar dilaksanakan oleh dokter 135 (93,10%), dan penerima pendidikan kesehatan terbanyak diterima oleh keluarga pasien hipertensi 122 (84,14%).Kata Kunci: Discharge Planning, Hipertensi","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133625288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-20DOI: 10.21927/ijhaa.v2i1.1124
Mahfud Mahfud
Salah satu Identifikasi pasien, yaitu dengan pemberian gelang identitas dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit. Identifikasi pasien secara pasti harus dilakukan supaya terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal bagi keselamatan pasien. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan standar prosedur operasional pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien di ruang penerimaan pasien rawat inap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling dengan responden sebanyak 75 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Kendal tau. Hasil penelitian ini menunjukkan responden dengan sebagian besar pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien di ruang PPRI berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 orang (42,7%) serta kepuasan pasien sebagian besar kategori puas yaitu sebanyak 42 orang (56,0%). Hasil analisa bivariat pada uji statistik dengan menggunakan kendal tau menunjukkan nilai p-value sebesar p=0,000 dan nilai korelasi sebesar r=0,386. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien. Kata Kunci: kepuasan pasien, keselamatan pasien, identifikasi pasien
{"title":"Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Pemasangan Gelang Identitas Pasien Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Ruang Penerimaan Pasien Rawat Inap","authors":"Mahfud Mahfud","doi":"10.21927/ijhaa.v2i1.1124","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v2i1.1124","url":null,"abstract":"Salah satu Identifikasi pasien, yaitu dengan pemberian gelang identitas dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit. Identifikasi pasien secara pasti harus dilakukan supaya terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal bagi keselamatan pasien. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan standar prosedur operasional pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien di ruang penerimaan pasien rawat inap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling dengan responden sebanyak 75 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Kendal tau. Hasil penelitian ini menunjukkan responden dengan sebagian besar pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien di ruang PPRI berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 orang (42,7%) serta kepuasan pasien sebagian besar kategori puas yaitu sebanyak 42 orang (56,0%). Hasil analisa bivariat pada uji statistik dengan menggunakan kendal tau menunjukkan nilai p-value sebesar p=0,000 dan nilai korelasi sebesar r=0,386. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien. Kata Kunci: kepuasan pasien, keselamatan pasien, identifikasi pasien","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129871386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-20DOI: 10.21927/ijhaa.v2i2.1381
Putri Alfiani Nur Hanifah
Pengelolaan jirigen hemodialisa di Rumah Sakit Islam Surabaya secara pengangkutan dan pemusnahan terjadi kenaikan nilai kontrak sebesar 50% dan tidak efisien untuk dilanjutkan. Dengan adanya penawaran untuk pengelolaan jirigen hemodialisa secara Reduce, Reuse, Recycle (3R) maka penelitian ini bertujuan untuk menganlisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis) pada pengelolaan jirigen hemodialisa pengangkutan dan pemusnahan dan pengelolaan jirigen hemodialisa secara Reduce, Reuse, Recycle (3R). Penelitian ini menggunakan metode cost benefit analysis yang merupakan penelitian kuantitatif dan bersifat observasional. Dari hasil perhitungan masing – masing pengelolaan jirigen hemodialisa didapatkan hasil Present Value (PV) cost untuk pengelolaan jirigen hemodialisa pengangkutan dan pemusnahan sebesar Rp. 268.326.525 sedangkan PV cost pengelolaan jirigen hemodialisa reuse, reduce, recycle sebesar Rp. 32.159.233. Untuk PV benefit pengangkutan dan pemusnahan adalah Rp. 0 dan PV benefit 3R adalah 97.015.367. Ratio B/C pengelolaan jirigen hemodialisa pengangkutan dan pemusnahan adalah 0 dan Ratio B/C secara 3R adalah 3,02. Berdasarkan nett present value diperoleh pengangkutan dan pemusnahan sebesar Rp. (-) 268.326.525 sedangkan 3R sebesar Rp. (+) 64.856.134. Sehingga pengelolaan jirigen hemodialisa secara reduce, reuse, recycle yang lebih menguntungkan daripada pengelolaan jirigen hemodialisa secara pengangkutan dan pemusnahan. Dengan alasan pengelolaan jirigen hemodialisa secara reduce, reuse, recycle dapat menurunkan biaya pengeluaran rumah sakit serta menciptakan budaya ramah lingkungan.Kata Kunci : Pengelolaan, Jirigen Hemodialisa, Cost Benefit Analysis
{"title":"Cost Benefit Analysis Management of Jerry Can Hemodialysis Used Packaging of Hazardous and Toxic Substances In The Islamic Hospital Surabaya","authors":"Putri Alfiani Nur Hanifah","doi":"10.21927/ijhaa.v2i2.1381","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v2i2.1381","url":null,"abstract":"Pengelolaan jirigen hemodialisa di Rumah Sakit Islam Surabaya secara pengangkutan dan pemusnahan terjadi kenaikan nilai kontrak sebesar 50% dan tidak efisien untuk dilanjutkan. Dengan adanya penawaran untuk pengelolaan jirigen hemodialisa secara Reduce, Reuse, Recycle (3R) maka penelitian ini bertujuan untuk menganlisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis) pada pengelolaan jirigen hemodialisa pengangkutan dan pemusnahan dan pengelolaan jirigen hemodialisa secara Reduce, Reuse, Recycle (3R). Penelitian ini menggunakan metode cost benefit analysis yang merupakan penelitian kuantitatif dan bersifat observasional. Dari hasil perhitungan masing – masing pengelolaan jirigen hemodialisa didapatkan hasil Present Value (PV) cost untuk pengelolaan jirigen hemodialisa pengangkutan dan pemusnahan sebesar Rp. 268.326.525 sedangkan PV cost pengelolaan jirigen hemodialisa reuse, reduce, recycle sebesar Rp. 32.159.233. Untuk PV benefit pengangkutan dan pemusnahan adalah Rp. 0 dan PV benefit 3R adalah 97.015.367. Ratio B/C pengelolaan jirigen hemodialisa pengangkutan dan pemusnahan adalah 0 dan Ratio B/C secara 3R adalah 3,02. Berdasarkan nett present value diperoleh pengangkutan dan pemusnahan sebesar Rp. (-) 268.326.525 sedangkan 3R sebesar Rp. (+) 64.856.134. Sehingga pengelolaan jirigen hemodialisa secara reduce, reuse, recycle yang lebih menguntungkan daripada pengelolaan jirigen hemodialisa secara pengangkutan dan pemusnahan. Dengan alasan pengelolaan jirigen hemodialisa secara reduce, reuse, recycle dapat menurunkan biaya pengeluaran rumah sakit serta menciptakan budaya ramah lingkungan.Kata Kunci : Pengelolaan, Jirigen Hemodialisa, Cost Benefit Analysis","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124250808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-20DOI: 10.21927/ijhaa.v2i2.1382
Raden Jaka Sarwadhamana, Arifah Mu’amanah
Rumah sakit sangat rentan untuk terjadinya Hospital Acquired Infections (HAIs) atau yang dikenal sebagai infeksi nosokomial, merupakan infeksi yang didapat sebagai kosekuensi dari pengasuhan tenaga kerja medis dalam menjalankan tugasnya. Pengendalian penyebaran infeksi HAIs perlu dilakukan oleh rumah sakit dengan memperhatikan angka kejadian HAIs karena menjadi tolak ukur mutu pelayanan Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis upaya pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs) di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan survey observasional. Populasi dalam penelitiana ini adalah seluruh dokter muda yang melakukan Coas di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara sebanyak 224 responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 164 yang di ambil dengan teknik simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak sederhana. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden sebagian besar melakukan upaya pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs) yaitu sebanyak 90 responden (54,9%) sedangkan yang tidak melakukan upaya pencegahan infeksi sebanyak 74 responden (45,1%). Kesimpulan sebagian besar responden di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara patuh dalam melakukan upaya pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs). Kata Kunci: Hospital Acquired Infections (HAIs)
{"title":"Analisis Pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs) Pada Dokter Muda di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara","authors":"Raden Jaka Sarwadhamana, Arifah Mu’amanah","doi":"10.21927/ijhaa.v2i2.1382","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijhaa.v2i2.1382","url":null,"abstract":"Rumah sakit sangat rentan untuk terjadinya Hospital Acquired Infections (HAIs) atau yang dikenal sebagai infeksi nosokomial, merupakan infeksi yang didapat sebagai kosekuensi dari pengasuhan tenaga kerja medis dalam menjalankan tugasnya. Pengendalian penyebaran infeksi HAIs perlu dilakukan oleh rumah sakit dengan memperhatikan angka kejadian HAIs karena menjadi tolak ukur mutu pelayanan Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis upaya pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs) di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan survey observasional. Populasi dalam penelitiana ini adalah seluruh dokter muda yang melakukan Coas di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara sebanyak 224 responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 164 yang di ambil dengan teknik simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak sederhana. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden sebagian besar melakukan upaya pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs) yaitu sebanyak 90 responden (54,9%) sedangkan yang tidak melakukan upaya pencegahan infeksi sebanyak 74 responden (45,1%). Kesimpulan sebagian besar responden di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Sumatera Utara patuh dalam melakukan upaya pencegahan Hospital Acquired Infections (HAIs). Kata Kunci: Hospital Acquired Infections (HAIs)","PeriodicalId":224267,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Hospital Administration","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126314821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}