Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.47775/ictech.v17i2.260
Riski Sulistiyaningsih, Nur Fadhilah
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh seseorang dalam menggunakan Bahasa Inggris adalah kemampuan berbicara (speaking). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara (speaking) pada mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Inggris melalui media video. Sampel populasi penelitian diambil secara acak dari mahasiswa semester 2 sebanyak 105 mahasiswa di STMIK Widya Pratama yang mendapatkan mata kuliah Bahasa Inggris di semester tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen berupa penggunaan media video dari Youtube tentang fakta-fakta menarik dan unik yang disampaikan pada channel Nas Daily selama proses pembelajaran Bahasa Inggris. Penggunaan media video tersebut dikhususkan dalam praktek berbicara (speaking). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara (speaking) dengan Bahasa Inggris pada mahasiswa mengalami peningkatan setelah menerapkan media video selama proses pembelajaran. Peningkatan kemampuan berbicara (speaking) ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata pada praktek speaking yang menunjukkan kenaikan. Nilai rata-rata tersebut diambil dari unsur kelancaran berbicara (speaking fluency) dari rata-rata 68,25 naik menjadi 73,2; dari unsur ketepatan pelafalan kosakata dalam Bahasa Inggris yang semula rata-rata nilainya 64,41 naik menjadi 69,88; dan dari unsur kesesuaian isi cerita yang disampaikan kembali oleh mahasiswa yang semula memiliki rata-rata nilai 67,55 naik menjadi 74,15. Penerapan media pembelajaran melalui video dari channel Nas Daily ini terbukti meningkatkan kemampuan speaking mahasiswa yang dapat diketahui dengan peningkatan kelancaran berbicara (speaking) dengan Bahasa Inggris. Keywords : speaking, video
{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING MAHASISWA DENGAN MEDIA VIDEO DARI NAS DAILY","authors":"Riski Sulistiyaningsih, Nur Fadhilah","doi":"10.47775/ictech.v17i2.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i2.260","url":null,"abstract":"Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh seseorang dalam menggunakan Bahasa Inggris adalah kemampuan berbicara (speaking). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara (speaking) pada mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Inggris melalui media video. Sampel populasi penelitian diambil secara acak dari mahasiswa semester 2 sebanyak 105 mahasiswa di STMIK Widya Pratama yang mendapatkan mata kuliah Bahasa Inggris di semester tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen berupa penggunaan media video dari Youtube tentang fakta-fakta menarik dan unik yang disampaikan pada channel Nas Daily selama proses pembelajaran Bahasa Inggris. Penggunaan media video tersebut dikhususkan dalam praktek berbicara (speaking). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara (speaking) dengan Bahasa Inggris pada mahasiswa mengalami peningkatan setelah menerapkan media video selama proses pembelajaran. Peningkatan kemampuan berbicara (speaking) ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata pada praktek speaking yang menunjukkan kenaikan. Nilai rata-rata tersebut diambil dari unsur kelancaran berbicara (speaking fluency) dari rata-rata 68,25 naik menjadi 73,2; dari unsur ketepatan pelafalan kosakata dalam Bahasa Inggris yang semula rata-rata nilainya 64,41 naik menjadi 69,88; dan dari unsur kesesuaian isi cerita yang disampaikan kembali oleh mahasiswa yang semula memiliki rata-rata nilai 67,55 naik menjadi 74,15. Penerapan media pembelajaran melalui video dari channel Nas Daily ini terbukti meningkatkan kemampuan speaking mahasiswa yang dapat diketahui dengan peningkatan kelancaran berbicara (speaking) dengan Bahasa Inggris. \u0000 \u0000Keywords : speaking, video","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"25 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115509953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.47775/ictech.v17i2.259
Taryadi Taryadi, Era Yunianto
Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan saraf dimana seseorang memilki efek seumur hidup pada interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Autisme dapat didiagnosis pada setiap tahap dalam satu kehidupan karena dalam dua tahun pertama kehidupan gejala autisme biasa muncul. Gejala ASD muncul dimulai pada masa kanak-kanak dan terus berlanjut hingga remaja dan dewasa. Didorong dengan meningkatnya penggunaan teknik pembelajaran mesin dalam dimensi penelitian diagnosis medis, dalam makalah ini ada upaya untuk mengeksplorasi kemungkinan penggunaan Naïve Bayes, Regresi Logistik, Support Vector Machine, Neural Network, KNN dan Convolutional Neural Network untuk memprediksi dan menganalisis masalah ASD pada anak, remaja, dan orang dewasa. Teknik yang diusulkan dievaluasi pada tiga set data ASD non-klinis yang tersedia untuk umum. Dataset pertama terkait skrining ASD pada anak memiliki 292 instance dan 21 atribut. Dataset kedua yang terkait dengan skrining ASD Subjek dewasa berisi total 704 kejadian dan 21 atribut. Dataset ketiga terkait skrining ASD pada subjek Remaja terdiri dari 104 kejadian dan 21 atribut. Setelah menerapkan berbagai teknik pembelajaran mesin dan menangani nilai yang hilang, hasil prediksi dengan model berbasis Convolutional Neural Network memilki tingkat kinerja dan akurasi yang lebih baik yaitu sebesar 99,53% untuk deteksi ASD pada dewasa, 98,30% untuk deteksi ASD pada anak-anak dan 96,88% untuk deteksi pada Remaja.
{"title":"PERBANDINGAN ALGORITMA MACHINE LEARNING UNTUK ANALISIS DAN DETEKSI GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME DISORDER","authors":"Taryadi Taryadi, Era Yunianto","doi":"10.47775/ictech.v17i2.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i2.259","url":null,"abstract":"Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan saraf dimana seseorang memilki efek seumur hidup pada interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Autisme dapat didiagnosis pada setiap tahap dalam satu kehidupan karena dalam dua tahun pertama kehidupan gejala autisme biasa muncul. Gejala ASD muncul dimulai pada masa kanak-kanak dan terus berlanjut hingga remaja dan dewasa. Didorong dengan meningkatnya penggunaan teknik pembelajaran mesin dalam dimensi penelitian diagnosis medis, dalam makalah ini ada upaya untuk mengeksplorasi kemungkinan penggunaan Naïve Bayes, Regresi Logistik, Support Vector Machine, Neural Network, KNN dan Convolutional Neural Network untuk memprediksi dan menganalisis masalah ASD pada anak, remaja, dan orang dewasa. Teknik yang diusulkan dievaluasi pada tiga set data ASD non-klinis yang tersedia untuk umum. Dataset pertama terkait skrining ASD pada anak memiliki 292 instance dan 21 atribut. Dataset kedua yang terkait dengan skrining ASD Subjek dewasa berisi total 704 kejadian dan 21 atribut. Dataset ketiga terkait skrining ASD pada subjek Remaja terdiri dari 104 kejadian dan 21 atribut. Setelah menerapkan berbagai teknik pembelajaran mesin dan menangani nilai yang hilang, hasil prediksi dengan model berbasis Convolutional Neural Network memilki tingkat kinerja dan akurasi yang lebih baik yaitu sebesar 99,53% untuk deteksi ASD pada dewasa, 98,30% untuk deteksi ASD pada anak-anak dan 96,88% untuk deteksi pada Remaja.","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125198798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-16DOI: 10.47775/ictech.v17i1.227
Devi Sugianti, Hermanus Wim Hapsoro, W. Setianto
Strategi marketing sangat diperlukan, untuk mendapatkan mahasiswa sebanyak-banyaknya. Kelangsungan perguruan tinggi bergantung terhadap pembiayaan dari mahasiswa. Dibutuhkan strategi marketing untuk mempromosikan keunggulan dari setiap program studi, agar penerimaan mahasiswa baru semakin meningkat. Data yang perlu dianalisa adalah data pendaftaran mahasiswa baru di Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru SIPENMARU. Langkah langkah penelitian yang dilakukan : identifikasi masalah, pengumpulan data, pemrosesan data dan pemodelan. Data yang dikumpulkan dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.219 data pendaftar dengan variabel sebanyak 109. Saat pemrosesan data dilakukan yang digunakan ada 5 variabel yaitu : jenis kelamin, asal kota, pekerjaan ayah, asal sekolah dan program studi. Pada fase pemodelan menggunakan clustering untuk pengelompokkan data dengan karakteristik yang sama, teknik cluster dengan mengelompokkan dengan tipe data bersifat kategorikal menggunakan K modes. Cluster dibagi menjadi 2 cluster, dari hasil eksperimen didapatkan hasil untuk program studi Teknik informatika di dominasi berjenis kelamin Laki-laki, asal kota Pekalongan, pekerjaan ayah PNS dan asal sekolah SMA. Sedangkan untuk program studi Sistem Informasi di dominasi jenis kelamin perempuan, asal kota Batang, perkejaan ayah wiraswasta, asal sekolah SMK.
{"title":"PENERAPAN MACHINE LEARNING UNTUK PENENTUAN SEGMENTASI MAHASISWA BARU DENGAN METODE K MODES","authors":"Devi Sugianti, Hermanus Wim Hapsoro, W. Setianto","doi":"10.47775/ictech.v17i1.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.227","url":null,"abstract":"Strategi marketing sangat diperlukan, untuk mendapatkan mahasiswa sebanyak-banyaknya. Kelangsungan perguruan tinggi bergantung terhadap pembiayaan dari mahasiswa. Dibutuhkan strategi marketing untuk mempromosikan keunggulan dari setiap program studi, agar penerimaan mahasiswa baru semakin meningkat. Data yang perlu dianalisa adalah data pendaftaran mahasiswa baru di Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru SIPENMARU. Langkah langkah penelitian yang dilakukan : identifikasi masalah, pengumpulan data, pemrosesan data dan pemodelan. Data yang dikumpulkan dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.219 data pendaftar dengan variabel sebanyak 109. Saat pemrosesan data dilakukan yang digunakan ada 5 variabel yaitu : jenis kelamin, asal kota, pekerjaan ayah, asal sekolah dan program studi. Pada fase pemodelan menggunakan clustering untuk pengelompokkan data dengan karakteristik yang sama, teknik cluster dengan mengelompokkan dengan tipe data bersifat kategorikal menggunakan K modes. Cluster dibagi menjadi 2 cluster, dari hasil eksperimen didapatkan hasil untuk program studi Teknik informatika di dominasi berjenis kelamin Laki-laki, asal kota Pekalongan, pekerjaan ayah PNS dan asal sekolah SMA. Sedangkan untuk program studi Sistem Informasi di dominasi jenis kelamin perempuan, asal kota Batang, perkejaan ayah wiraswasta, asal sekolah SMK.","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121581603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v17i1.240
Nur Fadhilah, Riski Sulistiyaningsih, Satriedi Wahyu Binabar
Kemampuan bahasa Inggris praktis telah menjadi kebutuhan mendasar bagi akademisi. Salah satu kemampuan bahasa Inggris praktis adalah kemampuan listening. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas teknik transkripsi pada pembelajaran listening guna meningkatkan kemampuan listening pada peserta TOEFL test. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 sebanyak 235 mahasiswa di STMIK Widya Pratama yang akan menempuh rangkaian TOEFL test, dimana pada kegiatannya terdapat pretest, fast-track dan TOEFL test. Salah satu kemampuan yang diujikan pada TOEFL adalah listening comprehension. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen berupa penerapan pretest, treatment dengan teknik transkripsi dan posttest. Pada sesi listening comprehension section mahasiswa mencatat semua kosakata yang didengarkan tersebut dan menerapkan teknik transkripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa pada sesi listening comprehension ketika tes TOEFL setelah menerapkan teknik transkripsi meningkat. Peningkatan kemampuan listening ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata pada sesi listening yang menunjukkan kenaikan nilai rata-rata tersebut, yakni prodi KA dari nilai rata-rata 39 menjadi nilai 42, prodi MI dari nilai rata-rata 39 menjadi nilai 42,86, prodi TI dari nilai rata-rata 41 menjadi 44, dan prodi SI dari nilai rata-rata 40 menjadi nilai 43. Penerapan teknik transkripsi pada peserta TOEFL ITP terbukti meningkatkan kemampuan listening yang dapat diketahui dengan peningkatan skor sesi listening comprehension. Keywords : Listening, Teknik Transkripsi, Toefl
{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN LISTENING PESERTA TOEFL ITP DENGAN TEKNIK TRANSKRIPSI","authors":"Nur Fadhilah, Riski Sulistiyaningsih, Satriedi Wahyu Binabar","doi":"10.47775/ictech.v17i1.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.240","url":null,"abstract":"Kemampuan bahasa Inggris praktis telah menjadi kebutuhan mendasar bagi akademisi. Salah satu kemampuan bahasa Inggris praktis adalah kemampuan listening. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas teknik transkripsi pada pembelajaran listening guna meningkatkan kemampuan listening pada peserta TOEFL test. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 sebanyak 235 mahasiswa di STMIK Widya Pratama yang akan menempuh rangkaian TOEFL test, dimana pada kegiatannya terdapat pretest, fast-track dan TOEFL test. Salah satu kemampuan yang diujikan pada TOEFL adalah listening comprehension. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen berupa penerapan pretest, treatment dengan teknik transkripsi dan posttest. Pada sesi listening comprehension section mahasiswa mencatat semua kosakata yang didengarkan tersebut dan menerapkan teknik transkripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa pada sesi listening comprehension ketika tes TOEFL setelah menerapkan teknik transkripsi meningkat. Peningkatan kemampuan listening ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata pada sesi listening yang menunjukkan kenaikan nilai rata-rata tersebut, yakni prodi KA dari nilai rata-rata 39 menjadi nilai 42, prodi MI dari nilai rata-rata 39 menjadi nilai 42,86, prodi TI dari nilai rata-rata 41 menjadi 44, dan prodi SI dari nilai rata-rata 40 menjadi nilai 43. Penerapan teknik transkripsi pada peserta TOEFL ITP terbukti meningkatkan kemampuan listening yang dapat diketahui dengan peningkatan skor sesi listening comprehension.\u0000 Keywords : Listening, Teknik Transkripsi, Toefl","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114693526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v17i1.233
Nur Ika Royanti, Indrayanti Indrayanti, M. F. Kurniawan
UD BINDA merupakan suatu usaha yang memproduksi kain kasa berdasarkan banyaknya pesanan dari pelanggan. Dalam produksinya, UD BINDA sering mengalami hasil produksi kain kasa yang tidak sesuai standar sehingga tidak layak jual dan tidak dapat memenuhi jumlah pesanan dari pelanggan. Dengan adanya barang hasil produksi kain kasa yang tidak layak jual, sehingga UD BINDA mengalami kerugian. Untuk memprediksi produksi kain kasa yang rusak, salah satunya dengan memanfaatkan metode regresi linier. Regresi linier adalah sebuah metode yang menggunakan variabel bebas dan variabel terikat dalam proses perhitungannya. Dalam penelitian ini akan digunakan 2 variabel yaitu variabel jumlah produksi sebagai variabel bebas dan barang rusak sebagai variabel terikat. Dari hasil prediksi produksi kain kasa rusak dilakukan uji error dengan MAPE dan didapatkan nilai 8%. Sehingga metode Regresi Linier ini dapat membantu dalam memprediksi produksi barang rusak. Kata kunci: UD BINDA, regresi linier, MAPE
UD BINDA是一种根据客户的订单量生产纱布的公司。在生产过程中,UD BINDA经常接触到生产不合格的纱布产品,因此无法销售,也无法满足客户的订单数量。由于生产不值得销售的纱布产品,UD BINDA遭受了损失。利用线性回归方法来预测损坏的纱布生产。线性回归是一种使用自由变量和变量结合在计算过程中的方法。本研究将把生产总量的两个变量用作自由变量,把损坏的东西用作绑定变量。根据对纱布生产缺陷的预测,对MAPE进行了一次误差测试,获得了8%的价值。所以这种线性回归方法可以帮助预测损坏商品的生产。关键词:UD BINDA,线性回归,MAPE
{"title":"PREDIKSI PRODUKSI BARANG RUSAK DENGAN REGRESI LINIER PADA UD. BINDA","authors":"Nur Ika Royanti, Indrayanti Indrayanti, M. F. Kurniawan","doi":"10.47775/ictech.v17i1.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.233","url":null,"abstract":"UD BINDA merupakan suatu usaha yang memproduksi kain kasa berdasarkan banyaknya pesanan dari pelanggan. Dalam produksinya, UD BINDA sering mengalami hasil produksi kain kasa yang tidak sesuai standar sehingga tidak layak jual dan tidak dapat memenuhi jumlah pesanan dari pelanggan. Dengan adanya barang hasil produksi kain kasa yang tidak layak jual, sehingga UD BINDA mengalami kerugian. Untuk memprediksi produksi kain kasa yang rusak, salah satunya dengan memanfaatkan metode regresi linier. Regresi linier adalah sebuah metode yang menggunakan variabel bebas dan variabel terikat dalam proses perhitungannya. Dalam penelitian ini akan digunakan 2 variabel yaitu variabel jumlah produksi sebagai variabel bebas dan barang rusak sebagai variabel terikat. Dari hasil prediksi produksi kain kasa rusak dilakukan uji error dengan MAPE dan didapatkan nilai 8%. Sehingga metode Regresi Linier ini dapat membantu dalam memprediksi produksi barang rusak. \u0000 \u0000Kata kunci: UD BINDA, regresi linier, MAPE","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124664856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v17i1.235
Victorianus ARIES SISWANTO, M.Si, Tri Pudji Wahjuningsihn, Prastuti Sulistyorini
Fenomena yang sering terjadi dalam sebuah perguruan tinggi yaitu munculnya praktek-praktek kecurangan yang dilakukan sebagian besar mahasiswa. Kecurangan yang sering dilakukan adalah menyontek, plagiarisme, mengcopy paste makalah/tugas dari internet atau menyalin hasil tugas/makalah teman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik mahasiswa di masa pandemi dengan dimensi Fraud Triangle yaitu Tekanan, Kesempatan, Rasionalisasi serta variabel teknologi informasi. Dalam penelitian ini untuk pengumpulan data dengan metode pengamatan dan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiwa aktif dengan teknik random sampling. Untuk pengolahan dan analisis data dengan program SPSS untuk menguji validitas, relaiabititas, normalitasnya. Untuk menguji pengaruh secara parsial menggunakan Uji t dan untuk menguji pengaruh secara simultan menggunakan Uji F. Untuk penerimaan dan penolakan hipotesisnya dengan melihat derajat kesalahan yang ditentukan ( alpha 5%). Dalam pembahasan berisikan hasil olah data dan kaitan dengan penelitian sebelumnya sejalan atau bertentangan. Kesimpulan variabel tekanan, rasionalisasi, teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik, sedangkan variabel peluang berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Namun secara keseluruhan, dengan menggunakan uji F, didapat semua variabel, tekanan, peluang, rasional dan teknologi informasi secara simultan (bersama) berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa meskipun adanya tekanan dan rasionalisasi serta dukungan teknologi tidak mempengaruhi mahasiswa melakukan kecurangan, secara garis besar mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan memiliki kesadaran yang cukup tinggi bahwa hal-hal tersebut merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan baik secara etika kampus maupun secara norma hukum yang ada. Kata kunci: Kecurangan akademik, dimensi Fraud Trianggle, kemajuan teknologi
{"title":"Kecurangan Akademik ditinjau dari Dimensi Fraud Trianggle dan Kemajuan Teknologi Informasi mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan di masa Pandemi Covid 19.","authors":"Victorianus ARIES SISWANTO, M.Si, Tri Pudji Wahjuningsihn, Prastuti Sulistyorini","doi":"10.47775/ictech.v17i1.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.235","url":null,"abstract":"Fenomena yang sering terjadi dalam sebuah perguruan tinggi yaitu munculnya praktek-praktek kecurangan yang dilakukan sebagian besar mahasiswa. Kecurangan yang sering dilakukan adalah menyontek, plagiarisme, mengcopy paste makalah/tugas dari internet atau menyalin hasil tugas/makalah teman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik mahasiswa di masa pandemi dengan dimensi Fraud Triangle yaitu Tekanan, Kesempatan, Rasionalisasi serta variabel teknologi informasi. Dalam penelitian ini untuk pengumpulan data dengan metode pengamatan dan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiwa aktif dengan teknik random sampling. Untuk pengolahan dan analisis data dengan program SPSS untuk menguji validitas, relaiabititas, normalitasnya. Untuk menguji pengaruh secara parsial menggunakan Uji t dan untuk menguji pengaruh secara simultan menggunakan Uji F. Untuk penerimaan dan penolakan hipotesisnya dengan melihat derajat kesalahan yang ditentukan ( alpha 5%). Dalam pembahasan berisikan hasil olah data dan kaitan dengan penelitian sebelumnya sejalan atau bertentangan. Kesimpulan variabel tekanan, rasionalisasi, teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik, sedangkan variabel peluang berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Namun secara keseluruhan, dengan menggunakan uji F, didapat semua variabel, tekanan, peluang, rasional dan teknologi informasi secara simultan (bersama) berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa meskipun adanya tekanan dan rasionalisasi serta dukungan teknologi tidak mempengaruhi mahasiswa melakukan kecurangan, secara garis besar mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan memiliki kesadaran yang cukup tinggi bahwa hal-hal tersebut merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan baik secara etika kampus maupun secara norma hukum yang ada. \u0000Kata kunci: Kecurangan akademik, dimensi Fraud Trianggle, kemajuan teknologi\u0000","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116632066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v18i1.269
Ali Imron, Hartoyo, Rizka Ariyanti
Tujuan dari Studi Potensi Ekonomi Kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kabupaten Pemalang adalah mengidentifikasikan potensi 15 subsektor industri kreatif dan berbagai faktor yang menjadi komponen dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Pemalang. Kolabrori dari pemerintah, cendekiawan, dan bisnis memiliki peranan yang besar dan prasyarat mendasar untuk merealisasikan ekonomi kreatif. Selain itu berperan sebagai penggerak faktor pencapaian sasaran ekonomi kreatif dalam 15 subsektor industri kreatif. Jumlah pelaku industri kreatif di Kabupaten Pemalang sebesar 6.764 usaha, maka besarnya sampel minimal adalah sebesar 98,54 rumah tangga. Dengan mempertimbangkan menurunkan toleransi kesalahan pengambilan sampel maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 pelaku usaha industri kreatif. Potensi industri kreatif di Kabupaten Pemalang cukup besar, tercatat lebih dari 6.479 pelaku usaha atau UMKM yang bergerak di industri ini. Dari 15 subsektor industri kreatif, 12 subsektor diantaranya telah telah teridentifikasi keberadaannya dan berkembang cukup baik di Kabupaten Pemalang. Sedangkan 3 subsektor diantaranya yaitu periklanan, percetakan dan penerbitan dan pasar barang seni masih belum digeluti oleh masyarakat. Kinerja rantai nilai industri kreatif menunjukan bahwa terdapat 7 subsektor industri kreatif di Kabupaten Pemalang yang dikategorikan cukup berkembang dalam proses penciptaan nilai produk/jasa yang dihasilkan. Sementara 5 subsektor industri kreatif lainya dikategorikan kurang berkembang dalam proses penciptaan nilainya.
{"title":"STUDI POTENSI EKONOMI KREATIF USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN PEMALANG","authors":"Ali Imron, Hartoyo, Rizka Ariyanti","doi":"10.47775/ictech.v18i1.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v18i1.269","url":null,"abstract":"Tujuan dari Studi Potensi Ekonomi Kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kabupaten Pemalang adalah mengidentifikasikan potensi 15 subsektor industri kreatif dan berbagai faktor yang menjadi komponen dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Pemalang. Kolabrori dari pemerintah, cendekiawan, dan bisnis memiliki peranan yang besar dan prasyarat mendasar untuk merealisasikan ekonomi kreatif. Selain itu berperan sebagai penggerak faktor pencapaian sasaran ekonomi kreatif dalam 15 subsektor industri kreatif. Jumlah pelaku industri kreatif di Kabupaten Pemalang sebesar 6.764 usaha, maka besarnya sampel minimal adalah sebesar 98,54 rumah tangga. Dengan mempertimbangkan menurunkan toleransi kesalahan pengambilan sampel maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 pelaku usaha industri kreatif. Potensi industri kreatif di Kabupaten Pemalang cukup besar, tercatat lebih dari 6.479 pelaku usaha atau UMKM yang bergerak di industri ini. Dari 15 subsektor industri kreatif, 12 subsektor diantaranya telah telah teridentifikasi keberadaannya dan berkembang cukup baik di Kabupaten Pemalang. Sedangkan 3 subsektor diantaranya yaitu periklanan, percetakan dan penerbitan dan pasar barang seni masih belum digeluti oleh masyarakat. Kinerja rantai nilai industri kreatif menunjukan bahwa terdapat 7 subsektor industri kreatif di Kabupaten Pemalang yang dikategorikan cukup berkembang dalam proses penciptaan nilai produk/jasa yang dihasilkan. Sementara 5 subsektor industri kreatif lainya dikategorikan kurang berkembang dalam proses penciptaan nilainya. \u0000 ","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122511515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v17i1.239
T. Setiawan, A. Ilyas, Arochman Arochman
Narkotika terdiri dari obat-obatan, zat maupun bahan apabila dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh dapat mempengaruhi kesehatan fungsi organ dalam manusia yaitu otak. Permasalahan tentang narkoba di Indonesia sangat menghawatirkan dimana pada tahun 2019 yaitu sebesar 2,4% adalah pengguna yang berarti bahwa dari 10.000 penduduk Indonesia ada 240 berusia 15-64 tahun atau berjumlah 4,5 juta jiwa. Adapun research problem yang pada penelitian yang dilakukan adalah bagaimana menentukan metode prediksi jumlah penanganan kasus narkotika terbaik sehingga dapat meminimalkan jumlah korban jiwa. Dalam penelitian yang dilakukan menggunakan metode komparasi algoritma prediksi yaitu Linear Regresion, Neural Network, Support Vector Machine (SVM) tentang pengguna narkotika sehingga dihasilkan prediksi yang mendekati nilai sesungguhnya dari kasus yang ada. Ouput yang dihasilkan didapatkan hasil bahwa performance prediksi dengan algoritma SVM pada penanganan kasus narkotika memiliki tingkat prediksi lebih baik disbanding dengan algoritma prediksi yang lain yaitu nilai RMSE 169.533 +/- 0.000. Untuk kegiatan penelitian yang akan datang dapat mengitegrasikan dengan algoritma klasifikasi untuk menentuka jenis narkotika yang paling banyak dipakai. Kata kunci: Narkotika. Rapid Miner, Support Vector Machine
{"title":"KOMPARASI MODEL PREDIKSI PENANGANAN KASUS NARKOTIKA","authors":"T. Setiawan, A. Ilyas, Arochman Arochman","doi":"10.47775/ictech.v17i1.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.239","url":null,"abstract":"Narkotika terdiri dari obat-obatan, zat maupun bahan apabila dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh dapat mempengaruhi kesehatan fungsi organ dalam manusia yaitu otak. Permasalahan tentang narkoba di Indonesia sangat menghawatirkan dimana pada tahun 2019 yaitu sebesar 2,4% adalah pengguna yang berarti bahwa dari 10.000 penduduk Indonesia ada 240 berusia 15-64 tahun atau berjumlah 4,5 juta jiwa. Adapun research problem yang pada penelitian yang dilakukan adalah bagaimana menentukan metode prediksi jumlah penanganan kasus narkotika terbaik sehingga dapat meminimalkan jumlah korban jiwa. Dalam penelitian yang dilakukan menggunakan metode komparasi algoritma prediksi yaitu Linear Regresion, Neural Network, Support Vector Machine (SVM) tentang pengguna narkotika sehingga dihasilkan prediksi yang mendekati nilai sesungguhnya dari kasus yang ada. Ouput yang dihasilkan didapatkan hasil bahwa performance prediksi dengan algoritma SVM pada penanganan kasus narkotika memiliki tingkat prediksi lebih baik disbanding dengan algoritma prediksi yang lain yaitu nilai RMSE 169.533 +/- 0.000. Untuk kegiatan penelitian yang akan datang dapat mengitegrasikan dengan algoritma klasifikasi untuk menentuka jenis narkotika yang paling banyak dipakai.\u0000 Kata kunci: Narkotika. Rapid Miner, Support Vector Machine","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126854931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v17i1.238
Ali Imron, T. Handayani
Perusahaan mendapatkan keuntungan melalui kegiatan operasional yang dilakukan. Setiap perusahaan berusaha untuk mengembangkan usaha yang dimiliki untuk tetap bersaing. Salah satu strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengembangkan usaha adalah dengan melakukan merger dan akuisisi. Keunggulan kompetitif yang terjaga membuat perusahaan dapat bertahan dalam pasar industri bahkan dapat meningkatkan kinerja dan berkembangnya usaha perusahaan.Merger dan akuisisi adalah alat penting yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan kinerja. Ditambah dengan persaingan di bidang teknologi informasi yang semakin meningkat menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Selain itu, terdapat beberapa alasan utama yang mengakibatkan kegagalan setelah kesepakatan merger dan akusisi terjadi yaitu kurangnya kepemimpinan, mengabaikan kesempatan untuk tumbuh, komunikasi internal yang buruk, ketidakmampuan untuk menciptakan dan merayakan kemenangan awal, kurangnya keterlibatan manajer menengah, bentrokan budaya dan ketidakmampuan untuk melayani pelanggan dengan mulus. Secara khusus, merger dan akuisisi juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses integrasi pasca-merger yang panjang dan membosankan, yang mencegah banyak perusahaan mewujudkan hasil yang dinginkan . Meskipun, merger dan akuisisi adalah strategi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.Namun, disisi lain, merger dan akuisisi dapat menyebabkan kegagalan bagi dua perusahaan yang bergabung. Dengan demikian, isu mengenai penggunaan merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan sebagai salah satu strategi meningkatkan keunggulan kompetitif masih terjadi kesenjangan sehingga menarik untuk dibahas. Kata kunci: Merger dan Akuisisi, Keunggulan kompetitif
{"title":"MERGER DAN AKUISISI SEBAGAI STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN MENGHADAPI PERSAINGAN TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR","authors":"Ali Imron, T. Handayani","doi":"10.47775/ictech.v17i1.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.238","url":null,"abstract":"Perusahaan mendapatkan keuntungan melalui kegiatan operasional yang dilakukan. Setiap perusahaan berusaha untuk mengembangkan usaha yang dimiliki untuk tetap bersaing. Salah satu strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengembangkan usaha adalah dengan melakukan merger dan akuisisi. Keunggulan kompetitif yang terjaga membuat perusahaan dapat bertahan dalam pasar industri bahkan dapat meningkatkan kinerja dan berkembangnya usaha perusahaan.Merger dan akuisisi adalah alat penting yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan kinerja. Ditambah dengan persaingan di bidang teknologi informasi yang semakin meningkat menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Selain itu, terdapat beberapa alasan utama yang mengakibatkan kegagalan setelah kesepakatan merger dan akusisi terjadi yaitu kurangnya kepemimpinan, mengabaikan kesempatan untuk tumbuh, komunikasi internal yang buruk, ketidakmampuan untuk menciptakan dan merayakan kemenangan awal, kurangnya keterlibatan manajer menengah, bentrokan budaya dan ketidakmampuan untuk melayani pelanggan dengan mulus. Secara khusus, merger dan akuisisi juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses integrasi pasca-merger yang panjang dan membosankan, yang mencegah banyak perusahaan mewujudkan hasil yang dinginkan . Meskipun, merger dan akuisisi adalah strategi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.Namun, disisi lain, merger dan akuisisi dapat menyebabkan kegagalan bagi dua perusahaan yang bergabung. Dengan demikian, isu mengenai penggunaan merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan sebagai salah satu strategi meningkatkan keunggulan kompetitif masih terjadi kesenjangan sehingga menarik untuk dibahas.\u0000Kata kunci: Merger dan Akuisisi, Keunggulan kompetitif","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125366790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.47775/ictech.v17i1.237
Era Yunianto, Taryadi Taryadi, Nur Ika Royanti
COVID-19 menyebabkan perubahan pola pembelian konsumen. Terjadi peningkatan transaksi emarketplace lebih dari 50%. UMKM harus dapat menfaatkan emarketplace sebagai salah satu strategi pemasaran. Emarketplace berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas, namun pelanggan memiliki kriteria dalam memilih emarketplace. Banyaknya kriteria terkadang membingungkan dalam memilih emarketplace. UMKM harus pandai dalam memilih emarketplace yang tepat, karena pemilihan emarkeplace yang tepat berpengaruh terhadap profitabilitas. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan metode ARAS (Additive Ratio Assessment) untuk memilih alternatif emarketplace terbaik dalam menentukan strategi pemasaran. Dari 17 kriteria yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam dalam memilih emarketplace, kriteria yang paling berpengaruh yaitu informasi produk dengan bobot 7.6%. Kemudian diikuti dengan promo/discount/bonus/cupon/free shipping, kelengkapan produk dan UI/UX dengan bobot masing-masing 7%. Dari proses perangkingan , alternatif Tokopedia memiliki keseimbangan optimal sebesar 98% dan alternatif Shoope memiliki nilai keseimbangan optimal sebesar 92%, sedangkan alternatif Lazada memiliki keseimbangan optimal sebesar 87%. Sehingga Tokopedia merupakan alternatif terbaik dalam strategi pemilihan emarketplace dengan metode ARAS. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi dalam pemilihan emarketplace. Kata kunci: Pemilihan, emarketplace, ARAS
{"title":"STRATEGI PEMILIHAN EMARKETPLACE MENGGUNAKAN METODE ARAS ( ADDITIVE RATIO ASSESSMENT )","authors":"Era Yunianto, Taryadi Taryadi, Nur Ika Royanti","doi":"10.47775/ictech.v17i1.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.47775/ictech.v17i1.237","url":null,"abstract":"COVID-19 menyebabkan perubahan pola pembelian konsumen. Terjadi peningkatan transaksi emarketplace lebih dari 50%. UMKM harus dapat menfaatkan emarketplace sebagai salah satu strategi pemasaran. Emarketplace berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas, namun pelanggan memiliki kriteria dalam memilih emarketplace. Banyaknya kriteria terkadang membingungkan dalam memilih emarketplace. UMKM harus pandai dalam memilih emarketplace yang tepat, karena pemilihan emarkeplace yang tepat berpengaruh terhadap profitabilitas. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan metode ARAS (Additive Ratio Assessment) untuk memilih alternatif emarketplace terbaik dalam menentukan strategi pemasaran. Dari 17 kriteria yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam dalam memilih emarketplace, kriteria yang paling berpengaruh yaitu informasi produk dengan bobot 7.6%. Kemudian diikuti dengan promo/discount/bonus/cupon/free shipping, kelengkapan produk dan UI/UX dengan bobot masing-masing 7%. Dari proses perangkingan , alternatif Tokopedia memiliki keseimbangan optimal sebesar 98% dan alternatif Shoope memiliki nilai keseimbangan optimal sebesar 92%, sedangkan alternatif Lazada memiliki keseimbangan optimal sebesar 87%. Sehingga Tokopedia merupakan alternatif terbaik dalam strategi pemilihan emarketplace dengan metode ARAS. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi dalam pemilihan emarketplace.\u0000Kata kunci: Pemilihan, emarketplace, ARAS","PeriodicalId":235658,"journal":{"name":"IC-Tech","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125851643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}