Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.17.1.35-40
Yunivia Anggoro, Adi Santosa, P. C. Junica
Perancangan ini bertujuan untuk mengolah sumber daya alam yang jumlahnya masih berlimpah di Indonesia dan menjadikan kayu kelapa sebagai material substitusi kayu-kayu di pasaran yang mulai langka. Metode perancangan yang digunakan terdiri dari delapan tahap. Empat tahap pertama adalah memahami material, eksplorasi joint, mendesain konektor besi, dan melakukan tes terhadap kestabilan konektor tersebut. Setelah ditemukan desain konektor besi terbaik, tahapan berikutnya adalah mendesain produk, merealisasikan produk, memasarkan produk, dan melakukan evaluasi. Hasil perancangan berupa tiga set produk interior yang terdiri dari tiga belas produk mulai dari mebel, aksesoris, hingga elemen interior. Optimasi yang telah dilakukan menghasilkan produk interior yang tidak hanya menawarkan desain yang premium, namun juga memiliki ketahanan produk yang juga baik.
{"title":"Perancangan Produk Interior Premium Berbasis Optimasi Penerapan Karakteristik Fisik Kayu Kelapa","authors":"Yunivia Anggoro, Adi Santosa, P. C. Junica","doi":"10.9744/INTERIOR.17.1.35-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.17.1.35-40","url":null,"abstract":"Perancangan ini bertujuan untuk mengolah sumber daya alam yang jumlahnya masih berlimpah di Indonesia dan menjadikan kayu kelapa sebagai material substitusi kayu-kayu di pasaran yang mulai langka. Metode perancangan yang digunakan terdiri dari delapan tahap. Empat tahap pertama adalah memahami material, eksplorasi joint, mendesain konektor besi, dan melakukan tes terhadap kestabilan konektor tersebut. Setelah ditemukan desain konektor besi terbaik, tahapan berikutnya adalah mendesain produk, merealisasikan produk, memasarkan produk, dan melakukan evaluasi. Hasil perancangan berupa tiga set produk interior yang terdiri dari tiga belas produk mulai dari mebel, aksesoris, hingga elemen interior. Optimasi yang telah dilakukan menghasilkan produk interior yang tidak hanya menawarkan desain yang premium, namun juga memiliki ketahanan produk yang juga baik.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126179288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.17.1.29-34
Karin Oscarina, Lintu Tulistyantoro, G. Kattu
Gereja Gemma Galgani Ketapang adalah gereja katolik yang sangat unik. Gereja ini mencerminkan sebuah akulturasi budaya lokal yang tampak pada ornamen dan elemen yang diaplikasikan pada interiornya. Budaya lokal yang diterapkan pada elemen dan ornamen adalah budaya Dayak. Ornamen Dayak tidak hanya sekedar memenuhi estetika, elemen tersebut tentunya memiliki makna yang dalam sesuai dengan konteks masyarakatnya. Permasalahan muncul apakah elemen dekoratif tersebut sejalan dengan kepercayaan agama Katolik? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan komparasi. Data dicapai dengan cara melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan pakar. Analisa dilakukan dengan cara membandingkan antara data lapangan, literatur dan pendapat pakar melalui pentabelan. Percampuran budaya Dayak dengan Katolik terlihat baik fisik maupun non fisik, seperti pada pola organisasi ruang yang sama dengan struktur Batang Garing yang merupakan kepercayaan agama Kaharingan. Penggunaan warna dan ornamen elemen pembentuk ruang dan perabot terdapat motif Dayak yang memiliki persamaan makna dengan kepercayaan Katolik. Kesamaan tidak hanya pada visualisasi tetapi lebih menekankan kepada makna dari ornamen tersebut.
{"title":"Akulturasi Budaya Pada Interior Gereja Katolik (Studi Kasus: Gereja Gemma Galgani Ketapang, Kalimantan Barat)","authors":"Karin Oscarina, Lintu Tulistyantoro, G. Kattu","doi":"10.9744/INTERIOR.17.1.29-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.17.1.29-34","url":null,"abstract":"Gereja Gemma Galgani Ketapang adalah gereja katolik yang sangat unik. Gereja ini mencerminkan sebuah akulturasi budaya lokal yang tampak pada ornamen dan elemen yang diaplikasikan pada interiornya. Budaya lokal yang diterapkan pada elemen dan ornamen adalah budaya Dayak. Ornamen Dayak tidak hanya sekedar memenuhi estetika, elemen tersebut tentunya memiliki makna yang dalam sesuai dengan konteks masyarakatnya. Permasalahan muncul apakah elemen dekoratif tersebut sejalan dengan kepercayaan agama Katolik? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan komparasi. Data dicapai dengan cara melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan pakar. Analisa dilakukan dengan cara membandingkan antara data lapangan, literatur dan pendapat pakar melalui pentabelan. Percampuran budaya Dayak dengan Katolik terlihat baik fisik maupun non fisik, seperti pada pola organisasi ruang yang sama dengan struktur Batang Garing yang merupakan kepercayaan agama Kaharingan. Penggunaan warna dan ornamen elemen pembentuk ruang dan perabot terdapat motif Dayak yang memiliki persamaan makna dengan kepercayaan Katolik. Kesamaan tidak hanya pada visualisasi tetapi lebih menekankan kepada makna dari ornamen tersebut.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121885355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.17.1.10-17
Immaculata, L. K. Wardani, Stephanie Melinda Frans
Ludruk sebagai kesenian tradisional khas Jawa Timur sering dianggap kuno dan telah banyak ditinggalkan masyarakat khususnya di Surabaya. Akan tetapi, salah satu kelompok ludruk yang masih bertahan yaitu Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. Demi mempertahankan kesenian ludruk, komunitas ini melakukan pertunjukkan setiap minggu dan pengajaraan pada anak-anak, sehingga komunitas ini membutuhkan sebuah wadah untuk melestarikkan kesenian ludruk. Konsep perancangan yang diterapkan terinspirasi dari visi misi komunitas yaitu eksistensi, inovasi, dan regenerasi. Konsep eksistensi ini diterapkan pada organisasi ruang yang terpusat, suasana ruang yang homey, karakter naturalisme, dan sistem self-service. Konsep inovasi diterapkan pada penggunaan teknologi dan ruang multifungsi. Sedangkan, konsep regenerasi diterapkan pada ruang yang openspace dan mudah digunakan untuk semua orang. Dengan desain ini, suasana eksistensi, inovatif, dan regenerasi dapat dirasakan semua orang yang berkunjung.
{"title":"Implementasi Konsep Eksistensi, Inovasi, Regenerasi pada Interior Pusat Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara di Surabaya","authors":"Immaculata, L. K. Wardani, Stephanie Melinda Frans","doi":"10.9744/INTERIOR.17.1.10-17","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.17.1.10-17","url":null,"abstract":"Ludruk sebagai kesenian tradisional khas Jawa Timur sering dianggap kuno dan telah banyak ditinggalkan masyarakat khususnya di Surabaya. Akan tetapi, salah satu kelompok ludruk yang masih bertahan yaitu Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. Demi mempertahankan kesenian ludruk, komunitas ini melakukan pertunjukkan setiap minggu dan pengajaraan pada anak-anak, sehingga komunitas ini membutuhkan sebuah wadah untuk melestarikkan kesenian ludruk. Konsep perancangan yang diterapkan terinspirasi dari visi misi komunitas yaitu eksistensi, inovasi, dan regenerasi. Konsep eksistensi ini diterapkan pada organisasi ruang yang terpusat, suasana ruang yang homey, karakter naturalisme, dan sistem self-service. Konsep inovasi diterapkan pada penggunaan teknologi dan ruang multifungsi. Sedangkan, konsep regenerasi diterapkan pada ruang yang openspace dan mudah digunakan untuk semua orang. Dengan desain ini, suasana eksistensi, inovatif, dan regenerasi dapat dirasakan semua orang yang berkunjung.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127938419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/interior.15.1.26-34
Jessica Sutanto
Anak-anak memiliki kebutuhan yang terus meningkat seperti buku, baju, dan sepatu. Kebutuhan yang berbeda dari setiap anak menyebabkan wadah yang sifatnya dapat ditambahkan sesuai kebutuhan serta memiliki fleksibilitas yang tinggi dapat dilihat sebagai solusi yang tepat. Momot sebagai wadah modular dengan memanfaatkan limbah palet Jati Belanda dihadirkan sebagai solusi atas masalah di atas. Kayu palet Jati Belanda memiliki carbon footprint lebih kecil dibanding dengan material lainnya seperti, plastik, logam, dan beton sehingga limbahnya dapat dimanfaatkan kembali tanpa merugikan lingkungan. Selain itu, sosialisasi green lifestyle dapat dimulai dari usia dini yaitu, usia 6-12 tahun agar anak menjadi lebih peka dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pendekatan pemanfaatan limbah yang digunakan dalam perancangan ini adalah upcycle. Proses perancangannya menggunakan metode kualitatif yang berlangsung dalam enam tahap yaitu, discovery -interpretation – ideation – experimentation – evolution - implementation. Perancangan mebel knockdown ini dibuat dalam bentuk modular dengan sambungan dasar mortise dan tenon.
{"title":"Upcycle Limbah Kayu Palet Jati Belanda Menjadi Wadah Modular Serbaguna untuk Anak-Anak (Studi Kasus: Kota Surabaya)","authors":"Jessica Sutanto","doi":"10.9744/interior.15.1.26-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/interior.15.1.26-34","url":null,"abstract":"Anak-anak memiliki kebutuhan yang terus meningkat seperti buku, baju, dan sepatu. Kebutuhan yang berbeda dari setiap anak menyebabkan wadah yang sifatnya dapat ditambahkan sesuai kebutuhan serta memiliki fleksibilitas yang tinggi dapat dilihat sebagai solusi yang tepat. Momot sebagai wadah modular dengan memanfaatkan limbah palet Jati Belanda dihadirkan sebagai solusi atas masalah di atas. Kayu palet Jati Belanda memiliki carbon footprint lebih kecil dibanding dengan material lainnya seperti, plastik, logam, dan beton sehingga limbahnya dapat dimanfaatkan kembali tanpa merugikan lingkungan. Selain itu, sosialisasi green lifestyle dapat dimulai dari usia dini yaitu, usia 6-12 tahun agar anak menjadi lebih peka dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pendekatan pemanfaatan limbah yang digunakan dalam perancangan ini adalah upcycle. Proses perancangannya menggunakan metode kualitatif yang berlangsung dalam enam tahap yaitu, discovery -interpretation – ideation – experimentation – evolution - implementation. Perancangan mebel knockdown ini dibuat dalam bentuk modular dengan sambungan dasar mortise dan tenon.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126924517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.15.1.35-44
Jonathan Pramono
Pipa PVC adalah bahan bangunan yang sangat umum digunakan dalam instalasi plumbing di seluruh dunia sejak tahun 1930. Dengan karakter fisik yang ringan, kuat, fleksibel, tahan terhadap kebocoran dan korosi, serta mudah dari segi perakitan, sifat fisik pipa PVC ini sangat potensial digunakan dalam perancangan elemen pembentuk dan pengisi ruang interior dengan prinsip “repurposing”. Dalam perancangan ini terdapat 2 pokok masalah yang diangkat yakni bagaimana potensi pipa PVC dalam perancangan elemen pembentuk dan pengisi ruang interior dan apa saja kekurangan dan kelebihan dari rancangan elemen pembentuk dan pengisi ruang interior yang menggunakan pipa PVC sebagai bahan utamanya jika ditinjau dari sifat material pipa PVC, penerapan sistem mekanis, dan modularnya. Metode yang digunakan adalah design thinking dengan tahapan: inspiration (understand, observe, dan P.O.V.), ideation (ideate, prototype, dan test), implementation (story telling, pilot, dan business model). Perancangan ini menghasilkan 5 desain produk interior (chair, office table, coffee table, partisi, dan stacking rack). Kelima produk ini dapat membuktikan potensi pipa PVC dari segi sifat material dan penerapan sistemnya. Kelebihan yang teridentifikasi adalah: waktu pembuatan yang singkat serta sistem mekanis dan modular yang dapat diaplikasikan dengan sambungan dan tabung pipa PVC. Kekurangan yang teridentifikasi adalah aplikasi sistem dan proses perakitan yang kurang bisa presisi.
自20世纪30年代以来,PVC管是世界各地管道中最常见的建筑材料。这种PVC管的物理性质具有轻、强、柔韧、耐泄漏和腐蚀的性能,以及容易组装的性能,其物理性质具有“重复泵”的设计元素和室内装潢的潜力。在这个设计中2任命的问题即如何潜力PVC管填料构成元素和设计空间内的优点有哪些缺点和内饰设计元素构成和室内空间的充电器使用PVC管作为主要成分(united nations high commissioner for refugees)表示如果PVC管,应用材料的性质,modularnya机械系统。使用的方法是阶段设计思维:灵感,意识形态,原型和测试,实现(故事讲述,飞行员和商业模型)。这种设计产生了5种室内产品设计(椅子、办公椅、咖啡桌、分区和堆叠架)。这五种产品可以证明PVC管道在材料性质和系统应用方面的潜力。确定的优点是:短制造时间以及机械和模块化系统,可以通过PVC管道和管道应用。识别缺陷是系统应用程序和不那么精确的组装过程。
{"title":"Eksperimen Perancangan Elemen Pembentuk Dan Pengisi Ruang Interior Berbasis Repurposing Pipa PVC","authors":"Jonathan Pramono","doi":"10.9744/INTERIOR.15.1.35-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.15.1.35-44","url":null,"abstract":"Pipa PVC adalah bahan bangunan yang sangat umum digunakan dalam instalasi plumbing di seluruh dunia sejak tahun 1930. Dengan karakter fisik yang ringan, kuat, fleksibel, tahan terhadap kebocoran dan korosi, serta mudah dari segi perakitan, sifat fisik pipa PVC ini sangat potensial digunakan dalam perancangan elemen pembentuk dan pengisi ruang interior dengan prinsip “repurposing”. Dalam perancangan ini terdapat 2 pokok masalah yang diangkat yakni bagaimana potensi pipa PVC dalam perancangan elemen pembentuk dan pengisi ruang interior dan apa saja kekurangan dan kelebihan dari rancangan elemen pembentuk dan pengisi ruang interior yang menggunakan pipa PVC sebagai bahan utamanya jika ditinjau dari sifat material pipa PVC, penerapan sistem mekanis, dan modularnya. Metode yang digunakan adalah design thinking dengan tahapan: inspiration (understand, observe, dan P.O.V.), ideation (ideate, prototype, dan test), implementation (story telling, pilot, dan business model). Perancangan ini menghasilkan 5 desain produk interior (chair, office table, coffee table, partisi, dan stacking rack). Kelima produk ini dapat membuktikan potensi pipa PVC dari segi sifat material dan penerapan sistemnya. Kelebihan yang teridentifikasi adalah: waktu pembuatan yang singkat serta sistem mekanis dan modular yang dapat diaplikasikan dengan sambungan dan tabung pipa PVC. Kekurangan yang teridentifikasi adalah aplikasi sistem dan proses perakitan yang kurang bisa presisi.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127518021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.15.1.56-62
Anggra Ayu Rucitra, Raden Andiani Laksmi Permanasari
Ciri khas sebuah ruang dapat diperoleh melalui pengaplikasian suatu gaya dalam desain interior. Bagaimana cara memaksimalkan sebuah gaya pada interior. Salah satu gaya , dengan karakter tradisional yang kuat adalah Jepang. Gaya desain interior Jepang memiliki karakteristik simpel, menggunakan bentuk geometris, material alam, dan elemen-elemen khas Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, analisa data, dan tahapan desain. Penelitian ini akan mencoba mengolah karakter Jepang ke dalam elemen interior, furnitur, dan material yang dapat menghasilkan sebuah desain interior dengan memaksimalkan pengaplikasian gaya Jepang.
{"title":"Dekorasi Gaya Jepang dalam Desain Interior Restoran","authors":"Anggra Ayu Rucitra, Raden Andiani Laksmi Permanasari","doi":"10.9744/INTERIOR.15.1.56-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.15.1.56-62","url":null,"abstract":"Ciri khas sebuah ruang dapat diperoleh melalui pengaplikasian suatu gaya dalam desain interior. Bagaimana cara memaksimalkan sebuah gaya pada interior. Salah satu gaya , dengan karakter tradisional yang kuat adalah Jepang. Gaya desain interior Jepang memiliki karakteristik simpel, menggunakan bentuk geometris, material alam, dan elemen-elemen khas Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, analisa data, dan tahapan desain. Penelitian ini akan mencoba mengolah karakter Jepang ke dalam elemen interior, furnitur, dan material yang dapat menghasilkan sebuah desain interior dengan memaksimalkan pengaplikasian gaya Jepang.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126538496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.17.1.47-52
A. Purnomo
Salah satu permasalahan di kota Bandung yakni limbah industri. Sebagai contoh limbah kayu dari pabrik gitar Genta. Selama ini penanganan limbah tersebut dengan membuang dan membakar. Hal ini tentu akan berdampak pada permasalahan lingkungan. Sementara limbah tersebut merupakan kayu yang sudah diolah dan jenis kayu yang bagus. Penelitian ini menjawab permasalahan limbah yang tidak bernilai diolah menjadi produk yang bernilai estetis dan ekonomis. Metode yang dilaksanakan melalui metode perancangan produk. Mulai dari survei, analisis, proses desain, workshop, dan evaluasi. Kreatifitas dan desain dibutuhkan dalam mengolah limbah kayu. Luaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah prototype produk kriya interior yang siap diproduksi. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi langkah nyata untuk meminimalisir limbah kayu pabrik gitar.
{"title":"Perancangan Produk Kriya Interior Berbahan Limbah Kayu Pabrik Gitar Di Ujung Berung Bandung","authors":"A. Purnomo","doi":"10.9744/INTERIOR.17.1.47-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.17.1.47-52","url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan di kota Bandung yakni limbah industri. Sebagai contoh limbah kayu dari pabrik gitar Genta. Selama ini penanganan limbah tersebut dengan membuang dan membakar. Hal ini tentu akan berdampak pada permasalahan lingkungan. Sementara limbah tersebut merupakan kayu yang sudah diolah dan jenis kayu yang bagus. Penelitian ini menjawab permasalahan limbah yang tidak bernilai diolah menjadi produk yang bernilai estetis dan ekonomis. Metode yang dilaksanakan melalui metode perancangan produk. Mulai dari survei, analisis, proses desain, workshop, dan evaluasi. Kreatifitas dan desain dibutuhkan dalam mengolah limbah kayu. Luaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah prototype produk kriya interior yang siap diproduksi. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi langkah nyata untuk meminimalisir limbah kayu pabrik gitar.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131639928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.17.1.18-28
David Ardi Laksono, Diana Thamrin, Lucky Basuki
Masalah yang menjadi latar belakang dari perancangan ini adalah masyarakat Surabaya kurang mengenal keberadaan ekosistem mangrove dan pengembangan potensi produk olahannya oleh UKM (Usaha Kecil Menengah) lokal di Surabaya. Disisi lain juga karena kurang terjangkaunya dan tidak memadainya wadah pendukung kegiatan tersebut. Tujuan dari Perancangan ini adalah menyediakan wadah alternatif untuk berkumpul dan mengenalkan kepada generasi millennial agar dapat memahami dan bereksperimen dengan potensi mangrove, melalui pendekatan edukatif, rekreatif, interaktif dan konten lokal, serta mensejahterakan masyarakat mangrove. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Disney yang terdiri dari 4 tahap, yakni spectator view, dreamers view, realists view, dan critics view. Hasil perancangan adalah sebuah Mangrove Edu-Tourism Centre berkonsep Bound to Nature, dengan fasilitas ruang terbuka telaga, stal makanan, area informasi dan tunggu, galeri produk UKM, studio workshop, studio pembibitan, ruang staf, area santai, kubah konservatorial, dek atraktif, dan rumah teh. Penulis berharap melalui perancangan ini dapat memberi solusi sekaligus sebagai wadah komunitas global, dengan usaha mikro yang berefek makro untuk membantu mengelola dan menyelamatkan lingkungan mangrove di Surabaya.
{"title":"Implementasi Konsep “Bound to Nature” pada Perancangan Interior Mangrove Edu-Tourism Centre di Surabaya","authors":"David Ardi Laksono, Diana Thamrin, Lucky Basuki","doi":"10.9744/INTERIOR.17.1.18-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.17.1.18-28","url":null,"abstract":"Masalah yang menjadi latar belakang dari perancangan ini adalah masyarakat Surabaya kurang mengenal keberadaan ekosistem mangrove dan pengembangan potensi produk olahannya oleh UKM (Usaha Kecil Menengah) lokal di Surabaya. Disisi lain juga karena kurang terjangkaunya dan tidak memadainya wadah pendukung kegiatan tersebut. Tujuan dari Perancangan ini adalah menyediakan wadah alternatif untuk berkumpul dan mengenalkan kepada generasi millennial agar dapat memahami dan bereksperimen dengan potensi mangrove, melalui pendekatan edukatif, rekreatif, interaktif dan konten lokal, serta mensejahterakan masyarakat mangrove. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Disney yang terdiri dari 4 tahap, yakni spectator view, dreamers view, realists view, dan critics view. Hasil perancangan adalah sebuah Mangrove Edu-Tourism Centre berkonsep Bound to Nature, dengan fasilitas ruang terbuka telaga, stal makanan, area informasi dan tunggu, galeri produk UKM, studio workshop, studio pembibitan, ruang staf, area santai, kubah konservatorial, dek atraktif, dan rumah teh. Penulis berharap melalui perancangan ini dapat memberi solusi sekaligus sebagai wadah komunitas global, dengan usaha mikro yang berefek makro untuk membantu mengelola dan menyelamatkan lingkungan mangrove di Surabaya.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121609299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/interior.15.1.16-25
Airin Valentine, I. G. Ardana, Diana Thamrin
Perpustakaan sebagai fasilitas publik dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk anak-anak dan masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, aksesibilitas dan penyediaan fasilitas perlu memperhatikan tujuh prinsip universal desain (TPUD). Universal Desain digunakan untuk merancang suatu produk/fasilitas agar semua orang dapat memanfaatkan tanpa harus melakukan proses adaptasi secara khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan TPUD serta mengusulkan solusi desain yang dapat diterapkan pada interior Perpustakaan Umum Balai Pemuda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data memakai metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 ruang yang ada dalam Perpustakaan Balai Pemuda, hanya dua ruang saja yang memenuhi tujuh prinsip universal desain, sedangkan 11 ruang lainnya masih baru menerapkan beberapa prinsipnya saja sehingga membutuhkan solusi desain yang didasari oleh TPUD. Solusi desain yang diusulkan terdiri atas: (1) mengubah desain yang mudah digunakan bagi pengunjung dengan kursi roda, anak-anak, dan lansia; (2) mengubah tata letak fasilitas yang tersedia agar lebih efektif; (3) menambah keterangan pada signage untuk memperjelas informasi; (4) menambah sistem keamanan pada ramp dan stopkontak; (5) menambah desain toilet khusus difabel; serta (6) mendesain ulang area wastafel yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan kursi roda dan anak-anak.
{"title":"Kajian Implementasi Universal Design Pada Interior Perpustakaan Umum di Balai Pemuda Kota Surabaya","authors":"Airin Valentine, I. G. Ardana, Diana Thamrin","doi":"10.9744/interior.15.1.16-25","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/interior.15.1.16-25","url":null,"abstract":"Perpustakaan sebagai fasilitas publik dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk anak-anak dan masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, aksesibilitas dan penyediaan fasilitas perlu memperhatikan tujuh prinsip universal desain (TPUD). Universal Desain digunakan untuk merancang suatu produk/fasilitas agar semua orang dapat memanfaatkan tanpa harus melakukan proses adaptasi secara khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan TPUD serta mengusulkan solusi desain yang dapat diterapkan pada interior Perpustakaan Umum Balai Pemuda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data memakai metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 ruang yang ada dalam Perpustakaan Balai Pemuda, hanya dua ruang saja yang memenuhi tujuh prinsip universal desain, sedangkan 11 ruang lainnya masih baru menerapkan beberapa prinsipnya saja sehingga membutuhkan solusi desain yang didasari oleh TPUD. Solusi desain yang diusulkan terdiri atas: (1) mengubah desain yang mudah digunakan bagi pengunjung dengan kursi roda, anak-anak, dan lansia; (2) mengubah tata letak fasilitas yang tersedia agar lebih efektif; (3) menambah keterangan pada signage untuk memperjelas informasi; (4) menambah sistem keamanan pada ramp dan stopkontak; (5) menambah desain toilet khusus difabel; serta (6) mendesain ulang area wastafel yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan kursi roda dan anak-anak.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"151 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115985517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.9744/INTERIOR.15.1.1-6
I Kadek Dwi Noorwatha, I. Ika, I. A. Tiaga
Materialitas (materiality) yang dapat diartikan sebagai pengaruh dan keberadaan material terhadap manusia dalam ruang interior khususnya material upcycle, keberadaannya semakin mengemuka di era kekinian. Material upcycle yang berasal dari limbah justru dijadikan nilai tambah materialitas dalam visualisasi desain interior ruang komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perumusan tentang prinsip materialitas dalam aplikasi material upcycle pada desain interior. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan kualitatif dengan membandingkan sumber literatur dan data lapangan, untuk mendapatkan suatu pemahaman sesuai dengan tujuan penelitian. Temuan penelitian menunjukkan adanya pertimbangan dalam memilih materialitas material upcycle dalam interior komersial di Bali, seperti: (1) Keunikan (2) Tekstur (3) Transformasi (4) Memorabilia dan (5) Kesesuaian dengan Konsep.
{"title":"Study Materiality dalam Aplikasi Material Upcycle pada Desain Interior","authors":"I Kadek Dwi Noorwatha, I. Ika, I. A. Tiaga","doi":"10.9744/INTERIOR.15.1.1-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/INTERIOR.15.1.1-6","url":null,"abstract":"Materialitas (materiality) yang dapat diartikan sebagai pengaruh dan keberadaan material terhadap manusia dalam ruang interior khususnya material upcycle, keberadaannya semakin mengemuka di era kekinian. Material upcycle yang berasal dari limbah justru dijadikan nilai tambah materialitas dalam visualisasi desain interior ruang komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perumusan tentang prinsip materialitas dalam aplikasi material upcycle pada desain interior. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan kualitatif dengan membandingkan sumber literatur dan data lapangan, untuk mendapatkan suatu pemahaman sesuai dengan tujuan penelitian. Temuan penelitian menunjukkan adanya pertimbangan dalam memilih materialitas material upcycle dalam interior komersial di Bali, seperti: (1) Keunikan (2) Tekstur (3) Transformasi (4) Memorabilia dan (5) Kesesuaian dengan Konsep.","PeriodicalId":248752,"journal":{"name":"Dimensi Interior","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125695166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}