Pub Date : 2021-04-30DOI: 10.35313/POTENSI.V23I1.3407
Aditia Febriansya, A. Somantri
Longsor yang terjadi pada lahan Perumahan Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut setelah terjadinya gempa 4,9 SR mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas kendaraan dari Bandung menuju Garut maupun sebaliknya. Longsor yang terjadi pada Jalan Bandung-Tasik KM. 48 tidak hanya mengganggu lalu lintas kendaraan, tetapi juga membahayakan pengguna jalan dan keselamatan penduduk di Perumahan Cijolang. Pada penelitian ini, penanganan lereng dirancang dengan mengubah geometrik lereng atau trap lereng (alternatif 1) dan penggunaan struktur penahan tanah soldier pile (alternatif 2), yang memenuhi persyaratan faktor keamanan berdasarkan SNI 8460:2017. Perangkat lunak GeoStudio 2016 digunakan untuk menganalisis kestabilan lereng kondisi eksisting dan untuk kedua alternatif tersebut. Faktor keamanan lereng sebelum dilakukannya penanganan terhadap longsor 0,903 pada kondisi jenuh dan gempa. Berdasarkan hasil perancangan, penanganan alternatif 1 menghasilkan faktor keamanan global 1,724 pada kondisi normal dan 1,163 pada kondisi gempa. Sedangkan, hasil perancangan alternatif 2 menghasilkan faktor keamanan global 1,658 pada kondisi normal dan 1,102 pada kondisi gempa. Berdasarkan hasil perancangan kedua alternatif tersebut, diharapkan dapat diaplikasikan di lapangan sehingga lahan longsor dapat digunakan kembali untuk pembangunan Perumahan Cijolang.
{"title":"Analisis Stabilitas Lereng Akibat Beban Gempa 4,9 SR pada Kasus Longsoran Jalan Bandung-Tasik KM. 48 Kabupaten Garut","authors":"Aditia Febriansya, A. Somantri","doi":"10.35313/POTENSI.V23I1.3407","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/POTENSI.V23I1.3407","url":null,"abstract":"Longsor yang terjadi pada lahan Perumahan Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut setelah terjadinya gempa 4,9 SR mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas kendaraan dari Bandung menuju Garut maupun sebaliknya. Longsor yang terjadi pada Jalan Bandung-Tasik KM. 48 tidak hanya mengganggu lalu lintas kendaraan, tetapi juga membahayakan pengguna jalan dan keselamatan penduduk di Perumahan Cijolang. Pada penelitian ini, penanganan lereng dirancang dengan mengubah geometrik lereng atau trap lereng (alternatif 1) dan penggunaan struktur penahan tanah soldier pile (alternatif 2), yang memenuhi persyaratan faktor keamanan berdasarkan SNI 8460:2017. Perangkat lunak GeoStudio 2016 digunakan untuk menganalisis kestabilan lereng kondisi eksisting dan untuk kedua alternatif tersebut. Faktor keamanan lereng sebelum dilakukannya penanganan terhadap longsor 0,903 pada kondisi jenuh dan gempa. Berdasarkan hasil perancangan, penanganan alternatif 1 menghasilkan faktor keamanan global 1,724 pada kondisi normal dan 1,163 pada kondisi gempa. Sedangkan, hasil perancangan alternatif 2 menghasilkan faktor keamanan global 1,658 pada kondisi normal dan 1,102 pada kondisi gempa. Berdasarkan hasil perancangan kedua alternatif tersebut, diharapkan dapat diaplikasikan di lapangan sehingga lahan longsor dapat digunakan kembali untuk pembangunan Perumahan Cijolang.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132507328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}