Pub Date : 2023-08-17DOI: 10.35313/potensi.v25i1.4712
Yulia Widyaningsih, None Yongki Alexander Tanne
Sustainable construction muncul sebagai turunan dari konsep sustainability pada sektor konstruksi. Konsep ini dapat dicapai dengan menerapkan tindakan-tindakan yang mengarah pada sustainability atau yang dikenal dengan sustainable action. Dengan demikian, sustainable action menjadi indikator penting terlaksananya konsep sustainability di sektor konstruksi. Untuk itu, penelitian ini melakukan analisis bibliometrik untuk melihat perkembangan penelitian mengenai sustainable action dalan konteks sustainable construction melalui terms sustainable action/behaviour/practice. Penelitian ini menggunakan teknik science mapping berdasarkan co-word analysis pada aplikasi VOSviewer dengan database google scholar, tahun tinjauan utama 2015-2022 dari aplikasi Publish or Perish. Hasil analisis menunjukkan penelitian mengenai sustainable action dalam konteks sustainable construction masih jarang ditemukan dan mayoritas dilakukan sebelum tahun 2015. Selain itu, tingkat kemunculan (occurrence) dari terms yang ditinjau juga rendah dimana action dan behaviour hanya muncul sekali sedangkan practice muncul 11 kali. Hal ini memberikan indikasi topik penelitian sustainable action masih perlu dikembangkan. Penelitian berikutnya dapat dilakukan menggunakan database lain seperti WOS, scopus, crossref, dan lainnya. Selain itu analisis bibliometrik yang dilakukan dapat menggunakan teknik performance mapping ataupun analisis science mapping lain seperti authorship, co-authorship, citation, dan lainnya. Penelitian berikutnya diharapkan dapat mempelajari dan meneliti lebih dalam mengenai penerapan sustainable action di sektor konstruksi.
{"title":"Sustainable Action dalam Konteks Sustainable Construction: Analisis Bibliometrik untuk Pengembangan Penelitian","authors":"Yulia Widyaningsih, None Yongki Alexander Tanne","doi":"10.35313/potensi.v25i1.4712","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v25i1.4712","url":null,"abstract":"Sustainable construction muncul sebagai turunan dari konsep sustainability pada sektor konstruksi. Konsep ini dapat dicapai dengan menerapkan tindakan-tindakan yang mengarah pada sustainability atau yang dikenal dengan sustainable action. Dengan demikian, sustainable action menjadi indikator penting terlaksananya konsep sustainability di sektor konstruksi. Untuk itu, penelitian ini melakukan analisis bibliometrik untuk melihat perkembangan penelitian mengenai sustainable action dalan konteks sustainable construction melalui terms sustainable action/behaviour/practice. Penelitian ini menggunakan teknik science mapping berdasarkan co-word analysis pada aplikasi VOSviewer dengan database google scholar, tahun tinjauan utama 2015-2022 dari aplikasi Publish or Perish. Hasil analisis menunjukkan penelitian mengenai sustainable action dalam konteks sustainable construction masih jarang ditemukan dan mayoritas dilakukan sebelum tahun 2015. Selain itu, tingkat kemunculan (occurrence) dari terms yang ditinjau juga rendah dimana action dan behaviour hanya muncul sekali sedangkan practice muncul 11 kali. Hal ini memberikan indikasi topik penelitian sustainable action masih perlu dikembangkan. Penelitian berikutnya dapat dilakukan menggunakan database lain seperti WOS, scopus, crossref, dan lainnya. Selain itu analisis bibliometrik yang dilakukan dapat menggunakan teknik performance mapping ataupun analisis science mapping lain seperti authorship, co-authorship, citation, dan lainnya. Penelitian berikutnya diharapkan dapat mempelajari dan meneliti lebih dalam mengenai penerapan sustainable action di sektor konstruksi.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136336884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-16DOI: 10.35313/potensi.v25i1.5262
Urwatul Wusqo, Ashar Saputra
Camber biasanya diberikan pada jembatan untuk mengantisipasi terjadinya lendutan berlebih saat jembatan mulai beroperasi. Pada jembatan baja yang umumnya tersusun dari komponen pelat baja yang tipis, pemberian camber pada jembatan juga akan mempengaruhi perilaku jembatan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian camber pada jembatan gelagar boks baja terhadap lendutan, frekuensi alami, dan tegangan yang terjadi pada jembatan. Jembatan gelagar boks baja dengan panjang 64 meter dimodelkan menggunanakan perangkat lunak SAP2000. Tinggi camber yang diberikan pada jembatan antara lain 0,7m, 0,8m, 0,9m, 1m, dan 1,1m. Lendutan jangka panjang dihitung menggunakan 3 cara yaitu metode Bridge Management System (BMS), model Branson, dan SNI 2847:2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian camber pada jembatan meningkatkan kekakuan jembatan, yang diindikasikan dengan penurunan nilai lendutan dan peningkatan nilai frekuensi alami jembatan. Selain itu, pemberian camber pada jembatan dapat mereduksi nilai tegangan dan gaya geser yang terjadi pada jembatan.
{"title":"Pengaruh Pemberian Camber Terhadap Perilaku Jembatan Komposit Beton Dengan Gelagar Boks Baja","authors":"Urwatul Wusqo, Ashar Saputra","doi":"10.35313/potensi.v25i1.5262","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v25i1.5262","url":null,"abstract":"Camber biasanya diberikan pada jembatan untuk mengantisipasi terjadinya lendutan berlebih saat jembatan mulai beroperasi. Pada jembatan baja yang umumnya tersusun dari komponen pelat baja yang tipis, pemberian camber pada jembatan juga akan mempengaruhi perilaku jembatan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian camber pada jembatan gelagar boks baja terhadap lendutan, frekuensi alami, dan tegangan yang terjadi pada jembatan. Jembatan gelagar boks baja dengan panjang 64 meter dimodelkan menggunanakan perangkat lunak SAP2000. Tinggi camber yang diberikan pada jembatan antara lain 0,7m, 0,8m, 0,9m, 1m, dan 1,1m. Lendutan jangka panjang dihitung menggunakan 3 cara yaitu metode Bridge Management System (BMS), model Branson, dan SNI 2847:2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian camber pada jembatan meningkatkan kekakuan jembatan, yang diindikasikan dengan penurunan nilai lendutan dan peningkatan nilai frekuensi alami jembatan. Selain itu, pemberian camber pada jembatan dapat mereduksi nilai tegangan dan gaya geser yang terjadi pada jembatan.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135021592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-16DOI: 10.35313/potensi.v25i1.4576
David Bangguna
Soil is the base of construction, both building construction and road construction. One of the poor soil conditions is determined by the amount of soil bearing capacity (CBR) value. The objective of this study is to obtain the effect of curing time on the CBR value of a zeolite-stabilized laterite soil activated by waterglass. This test is guided by ASTM for each test. The laterite soil dominated by iron oxidation in brownish red FeO. The stabilizing material zeolite contains crystalline minerals of alumina silicate SiO2 having four main functions, namely ion exchanger, adsorption filter, catalyst and molecular sieving. While waterglass dominated by sodium meta silicate. Stabilization conducted using 4%, 8%, 12%,16% natural zeolite compared to dry weight of the soil and waterglass equals to 6% of dry weight of laterite soil. Specimen tested on curing time of 0, 7 and 14. Test result shows the CBR result untrated soil 18,70% and increasing along with zeolite addition and along with increasing curing time. CBR value of laterite soil stabilization using zeolite activated by waterglass increased 2 to 3 times with the increasing CBR value of 38,82%, 41,81% and 46,46% at 14 days of curing time.
{"title":"Pengaruh Pemeraman Terhadap Stabilisasi Tanah Laterit Campuran Zeolit Aktivasi Waterglas Terhadap Nilai California Bearing Ratio","authors":"David Bangguna","doi":"10.35313/potensi.v25i1.4576","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v25i1.4576","url":null,"abstract":"Soil is the base of construction, both building construction and road construction. One of the poor soil conditions is determined by the amount of soil bearing capacity (CBR) value. The objective of this study is to obtain the effect of curing time on the CBR value of a zeolite-stabilized laterite soil activated by waterglass. This test is guided by ASTM for each test. The laterite soil dominated by iron oxidation in brownish red FeO. The stabilizing material zeolite contains crystalline minerals of alumina silicate SiO2 having four main functions, namely ion exchanger, adsorption filter, catalyst and molecular sieving. While waterglass dominated by sodium meta silicate. Stabilization conducted using 4%, 8%, 12%,16% natural zeolite compared to dry weight of the soil and waterglass equals to 6% of dry weight of laterite soil. Specimen tested on curing time of 0, 7 and 14. Test result shows the CBR result untrated soil 18,70% and increasing along with zeolite addition and along with increasing curing time. CBR value of laterite soil stabilization using zeolite activated by waterglass increased 2 to 3 times with the increasing CBR value of 38,82%, 41,81% and 46,46% at 14 days of curing time.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135021591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kota Bengkulu dikategorikan sebagai wilayah dengan intensitas gempa yang tinggi di Indonesia. Salah satu wilayah strategis di Kota Bengkulu yaitu Kecamatan Singaran Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran parameter gempa dan implementasinya pada struktur bangunan di Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Penerapan analisis perambatan gelombang seismic satu dimensi khususnya model Pressure Dependent Hyperbolic (PDH) dilakukan. Model Pressure Dependent Hyperbolic (PDH) merupakan implementasi fungsi hiperbolik dalam mereplikasi karakter nonlinier tanah yang disebabkan beban dinamik. Analisis respons seismik yang dilakukan menghasilkan Peak Ground Acceleration (PGA), percepatan respons spektra periode pendek 0,2 detik (Ss), percepatan respons spektra periode panjang 1 detik (S1), serta faktor perbesaran gelombang (AF). Parameter gempa tersebut merupakan interpretasi dari adanya potensi perambatan gelombang seismik. Parameter gempa tersebut dipetakan secara dua dimensi. Peta parameter percepatan gempa ini kemudian dijadikan sebagai acuan penentuan desain respons spektra untuk Kecamatan Singaran Pati. Desain respons spektra tersebut diimplementasikan pada struktur bangunan. Hasil analisis struktur menunjukkan nilai stress ratio (R) tidak lebih dari 1, sehingga struktur dinyatakan aman. Koefisien determinasi (R2) untuk gaya-gaya dalam menggunakan desain respons spektra hasil perambatan gelombang dan SNI 1726-2019 menunjukkan kemiripan, ini berarti penggunaan desain respons spektra hasil analisis seismik pada penelitian ini dapat diterima.
{"title":"Pemanfaatan Analisis Perambatan Gelombang Seismik dan Implementasinya pada Struktur Bangunan","authors":"Fazriati Utami, Lindung Zalbuin Mase, Fepy Supriani, Yoka Mahendra","doi":"10.35313/potensi.v25i1.4583","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v25i1.4583","url":null,"abstract":"Kota Bengkulu dikategorikan sebagai wilayah dengan intensitas gempa yang tinggi di Indonesia. Salah satu wilayah strategis di Kota Bengkulu yaitu Kecamatan Singaran Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran parameter gempa dan implementasinya pada struktur bangunan di Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Penerapan analisis perambatan gelombang seismic satu dimensi khususnya model Pressure Dependent Hyperbolic (PDH) dilakukan. Model Pressure Dependent Hyperbolic (PDH) merupakan implementasi fungsi hiperbolik dalam mereplikasi karakter nonlinier tanah yang disebabkan beban dinamik. Analisis respons seismik yang dilakukan menghasilkan Peak Ground Acceleration (PGA), percepatan respons spektra periode pendek 0,2 detik (Ss), percepatan respons spektra periode panjang 1 detik (S1), serta faktor perbesaran gelombang (AF). Parameter gempa tersebut merupakan interpretasi dari adanya potensi perambatan gelombang seismik. Parameter gempa tersebut dipetakan secara dua dimensi. Peta parameter percepatan gempa ini kemudian dijadikan sebagai acuan penentuan desain respons spektra untuk Kecamatan Singaran Pati. Desain respons spektra tersebut diimplementasikan pada struktur bangunan. Hasil analisis struktur menunjukkan nilai stress ratio (R) tidak lebih dari 1, sehingga struktur dinyatakan aman. Koefisien determinasi (R2) untuk gaya-gaya dalam menggunakan desain respons spektra hasil perambatan gelombang dan SNI 1726-2019 menunjukkan kemiripan, ini berarti penggunaan desain respons spektra hasil analisis seismik pada penelitian ini dapat diterima.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"123 10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135021593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.35313/potensi.v25i1.4513
Enung Enung, Heri Kasyanto, Risna Rismiana Sari
Banjir merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia, salah satunya di daerah Majalaya. Banjir Majalaya diakibatkan oleh luapan sungai Citarum. Pengendalian banjir dengan pendekatan non struktural melalui pengembangan sistem peringatan dini banjir menjadi penting untuk mengurangi dampak risiko banjir. Prediksi debit sebagai salah satu komponen dalam peringatan dini memerlukan analisis yang akurat, sederhana, cepat dan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Dalam penelitian ini metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan menggunakan algoritma Multilayer Perceptron (MLP) dikembangkan untuk memprediksi debit di pos duga air Majalaya. Input data yang digunakan yaitu berupa data hujan jam-jam an dari 4 (empat) stasiun hujan yang berpengaruh dan data debit di lokasi yang ditinjau. Tiga skenario sruktur model dikembangkan berdasarkan jumlah hidden layer dan neuron. Evaluasi model dilakukan dengan pengukuran statistik RMSE, R2 dan NSE. Hasil penelitian menunjukan bahwa model MLP dengan 1 hidden layer yang dikembangkan cukup baik dalam memprediksi debit satu jam mendatang di pos duga air Majalaya, meskipun masih terdapat kesenjangan nilai debit maksimum hasil prediksi. Debit hasil prediksi cenderung underestimate dibandingkan debit aktual.
{"title":"Penerapan Algoritma Multilayer Perceptron (MLP) untuk Memprediksi Debit di Sungai Citarum Bagian Hulu (Pos Pengukuran Majalaya), Kab.Bandung, Jawa Barat","authors":"Enung Enung, Heri Kasyanto, Risna Rismiana Sari","doi":"10.35313/potensi.v25i1.4513","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v25i1.4513","url":null,"abstract":"Banjir merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia, salah satunya di daerah Majalaya. Banjir Majalaya diakibatkan oleh luapan sungai Citarum. Pengendalian banjir dengan pendekatan non struktural melalui pengembangan sistem peringatan dini banjir menjadi penting untuk mengurangi dampak risiko banjir. Prediksi debit sebagai salah satu komponen dalam peringatan dini memerlukan analisis yang akurat, sederhana, cepat dan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Dalam penelitian ini metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan menggunakan algoritma Multilayer Perceptron (MLP) dikembangkan untuk memprediksi debit di pos duga air Majalaya. Input data yang digunakan yaitu berupa data hujan jam-jam an dari 4 (empat) stasiun hujan yang berpengaruh dan data debit di lokasi yang ditinjau. Tiga skenario sruktur model dikembangkan berdasarkan jumlah hidden layer dan neuron. Evaluasi model dilakukan dengan pengukuran statistik RMSE, R2 dan NSE. Hasil penelitian menunjukan bahwa model MLP dengan 1 hidden layer yang dikembangkan cukup baik dalam memprediksi debit satu jam mendatang di pos duga air Majalaya, meskipun masih terdapat kesenjangan nilai debit maksimum hasil prediksi. Debit hasil prediksi cenderung underestimate dibandingkan debit aktual.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135802301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-21DOI: 10.35313/potensi.v24i1.2551
Achmad Abrar Haziri, Syahril
Tanah adalah sub struktur untuk menopang struktur atas (misalnya konstruksi jalan, dll), seringkali menimbulkan masalah jika memiliki kualitas yang buruk pada sifat fisik tanah dan mekanik tanah. Dua masalah utama pada tanah lunak adalah penurunan yang berlebihan dan daya dukung yang rendah. Stabilisasi tanah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik dan daya dukung atau kuat geser tanah dasar jalan, sehingga proses ini dapat meningkatkan daya dukung tanah dasar untuk menopang struktur atas. Makalah ini akan membahas peningkatan daya dukung tanah lempung lunak dengan menggunakan bahan tambahan berupa endapan abu vulkanik (AGV) dan tailing (TL) sebagai bahan substitusi seperti semen. Variabel komposisi material adalah abu vulkanik (AGV) 8% dan dicampur dengan tailing (TL) 4%, 5%, 6% dan waktu pemeraman selama 3 hari, 7 hari dan 14 hari.
{"title":"The Effect of Vulcanic Ash and Tailing as Stabilization Materials in Soil Clay on CBR Value","authors":"Achmad Abrar Haziri, Syahril","doi":"10.35313/potensi.v24i1.2551","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v24i1.2551","url":null,"abstract":"Tanah adalah sub struktur untuk menopang struktur atas (misalnya konstruksi jalan, dll), seringkali menimbulkan masalah jika memiliki kualitas yang buruk pada sifat fisik tanah dan mekanik tanah. Dua masalah utama pada tanah lunak adalah penurunan yang berlebihan dan daya dukung yang rendah. Stabilisasi tanah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik dan daya dukung atau kuat geser tanah dasar jalan, sehingga proses ini dapat meningkatkan daya dukung tanah dasar untuk menopang struktur atas. Makalah ini akan membahas peningkatan daya dukung tanah lempung lunak dengan menggunakan bahan tambahan berupa endapan abu vulkanik (AGV) dan tailing (TL) sebagai bahan substitusi seperti semen. Variabel komposisi material adalah abu vulkanik (AGV) 8% dan dicampur dengan tailing (TL) 4%, 5%, 6% dan waktu pemeraman selama 3 hari, 7 hari dan 14 hari.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"327 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114963700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-21DOI: 10.35313/potensi.v24i1.3606
Nurul Hidayati
Material beton bertulang yang terkena suhu tinggi dapat mengalami penurunan kekuatan, sehingga bangunan gedung yang sudah terpapar suhu tinggi perlu untuk dievaluasi kembali. Tingkat penurunan kekuatan material beton bertulang dapat dipastikan dengan melakukan evaluasi mutu material dengan metode pengujian sampel secara non-destructive maupun destructive. Hasil evaluasi mutu material tersebut kemudian dijadikan sebagai data awal untuk melakukan analisis kekuatan elemen struktur dengan cara analisis numeris menggunakan software SAP2000 v.20.2. Berdasarkan hasil analisis secara numeris, diperoleh bahwa terdapat 79% kolom di lantai 1 dan 17% kolom di lantai 2 yang perlu diberi perkuatan. Kolom-kolom tersebut mengalami overstress, dimana nilai PMM ratio kolom tersebut diatas 0,95. Maka, berdasarkan hasil tersebut, kolom-kolom tersebut sudah tidak mampu menahan gaya-gaya yang akan bekerja pada bangunan gedung. Metode perkuatan yang diberikan pada elemen struktur kolom pada penelitian ini adalah metode concrete jacketing. Kolom diberi penambahan dimensi sebesar 100x100 mm2 dan berdasarkan hasil analisis secara analitis diperoleh bahwa kolom yang telah diberi perkuatan concrete jacketing mampu menahan gaya-gaya yang bekerja pada gedung.
{"title":"Evaluasi dan Perkuatan Struktur Kolom Beton Bertulang Akibat Kebakaran","authors":"Nurul Hidayati","doi":"10.35313/potensi.v24i1.3606","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v24i1.3606","url":null,"abstract":"Material beton bertulang yang terkena suhu tinggi dapat mengalami penurunan kekuatan, sehingga bangunan gedung yang sudah terpapar suhu tinggi perlu untuk dievaluasi kembali. Tingkat penurunan kekuatan material beton bertulang dapat dipastikan dengan melakukan evaluasi mutu material dengan metode pengujian sampel secara non-destructive maupun destructive. Hasil evaluasi mutu material tersebut kemudian dijadikan sebagai data awal untuk melakukan analisis kekuatan elemen struktur dengan cara analisis numeris menggunakan software SAP2000 v.20.2. Berdasarkan hasil analisis secara numeris, diperoleh bahwa terdapat 79% kolom di lantai 1 dan 17% kolom di lantai 2 yang perlu diberi perkuatan. Kolom-kolom tersebut mengalami overstress, dimana nilai PMM ratio kolom tersebut diatas 0,95. Maka, berdasarkan hasil tersebut, kolom-kolom tersebut sudah tidak mampu menahan gaya-gaya yang akan bekerja pada bangunan gedung. Metode perkuatan yang diberikan pada elemen struktur kolom pada penelitian ini adalah metode concrete jacketing. Kolom diberi penambahan dimensi sebesar 100x100 mm2 dan berdasarkan hasil analisis secara analitis diperoleh bahwa kolom yang telah diberi perkuatan concrete jacketing mampu menahan gaya-gaya yang bekerja pada gedung. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126277709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja perkerasan jalan dengan menggunakan pedoman indeks kondisi perkerasan (IKP) Pd-01-2016-B, untuk mengetahui kinerja perkerasan jalan berdasarkan kondisi strukturalnya, baik untuk perkerasan jalan lentur maupun kaku. IKP dapat menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi penanganan/pemeliharaan jalan baik secara preventif ataupun represif. Lokasi studi dilakukan pada ruas Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 s/d 30+000, merupakan ruas jalan kelas I yang melayani kendaraan dengan sumbu terberat 10-ton, jenis perkerasan menggunakan substitusi lapis fondasi struktur perkerasan jalan tersebut menggunakan teknologi Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) dan Cement Treated Recycling Base (CTRB). Sebagai jalan strategis yang sering dilalui oleh kendaraan berat, serta jenis perkerasan jalan yang tidak biasa atau berbeda dengan jalan lain pada umumnya, sehingga penilaian kondisi jalan pada ruas jalan tersebut perlu dilakukan secara teratur untuk mendapatkan penanganan yang tepat pada perencanaan pemeliharaan yang dilakukan secara preventif setiap tahunnya. Sehingga diharapkan kondisi jalan sesuai dengan standar pelayanan jalan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 3,5 km panjang jalan, kondisi jalan 39% Sangat Baik, 27% Baik, 21% Sedang, 9% Jelek, 3% Parah, dan 1% Sangat Parah. Jenis penanganan yang direkomendasikan adalah 39% pemeliharaan rutin, 27% pemeliharaan berkala, 21% peningkatan struktural, dan 13% rekonstruksi/ daur ulang.
本研究旨在通过pd - 01-016 - b索引对路面路面性能进行评估,以评估其结构条件对路面路面弹性和硬度的了解。IKP可以为我们提供道路预防或抑制的操作建议。Losari国家公路指关节上进行研究的位置——位于西26公里+ 500 + s - d 30万,服务的是一套完整的一级路和10吨重的最重的轴车辆,路面类型替换这些路面结构层地基使用泡沫偏冷混合回收技术(CMRFB)沥青和水泥,枉回收基地(CTRB)。由于重型车辆经常行驶的战略道路,以及不同寻常或不同于其他道路的道路类型,因此需要定期对道路区域的道路状况进行评估,以便在每年的预防性维修计划中得到适当的处理。因此,我们期望道路条件符合国家道路服务的标准。分析表明,从3.5公里的道路上看,39%的道路状况非常好,27%是好的,21%是好的,9%是坏的,3%是坏的,1%是坏的。推荐的处理方案包括39%的常规维护、27%的定期维护、21%的结构改进和13%的重建/回收。
{"title":"Kinerja Perkerasan Jalan Menurut Pedoman IKP Pd-01-2016-B (Studi Kasus : Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 – 30+000)","authors":"Atmy Verani Rouly Sihombing, Togar Sirait, R. Prayogo, Ruth Esther Ambat","doi":"10.35313/potensi.v23i2.3653","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v23i2.3653","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja perkerasan jalan dengan menggunakan pedoman indeks kondisi perkerasan (IKP) Pd-01-2016-B, untuk mengetahui kinerja perkerasan jalan berdasarkan kondisi strukturalnya, baik untuk perkerasan jalan lentur maupun kaku. IKP dapat menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi penanganan/pemeliharaan jalan baik secara preventif ataupun represif. Lokasi studi dilakukan pada ruas Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 s/d 30+000, merupakan ruas jalan kelas I yang melayani kendaraan dengan sumbu terberat 10-ton, jenis perkerasan menggunakan substitusi lapis fondasi struktur perkerasan jalan tersebut menggunakan teknologi Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) dan Cement Treated Recycling Base (CTRB). Sebagai jalan strategis yang sering dilalui oleh kendaraan berat, serta jenis perkerasan jalan yang tidak biasa atau berbeda dengan jalan lain pada umumnya, sehingga penilaian kondisi jalan pada ruas jalan tersebut perlu dilakukan secara teratur untuk mendapatkan penanganan yang tepat pada perencanaan pemeliharaan yang dilakukan secara preventif setiap tahunnya. Sehingga diharapkan kondisi jalan sesuai dengan standar pelayanan jalan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 3,5 km panjang jalan, kondisi jalan 39% Sangat Baik, 27% Baik, 21% Sedang, 9% Jelek, 3% Parah, dan 1% Sangat Parah. Jenis penanganan yang direkomendasikan adalah 39% pemeliharaan rutin, 27% pemeliharaan berkala, 21% peningkatan struktural, dan 13% rekonstruksi/ daur ulang.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"209 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123326352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-29DOI: 10.35313/potensi.v23i2.2618
Edy Sriyono
Penentuan daerah resapan air (DRA) dipengaruhi oleh 14 parameter. Ke 14 parameter ini oleh para ahli ditentukan parameter yang dominan. Parameter utama adalah kondisi geologi, jenis lapis tanah permukaan, curah hujan dan kondisi kelerengan lahan. Masing-masing parameter memiliki bobot pengaruh tergantung kondisi wilayahnya. Sesudah DRA dapat ditentukan maka dapat pula ditentukan prioritas penanganan DRA tersebut. Metode yang digunakan terdiri dari proses pengembangan model MCDM dan proses overlay layer SIG. Analisis pengambilan keputusan yang paling tepat yaitu: Analytic Hierarchy Process (AHP) serta Analytic Network Process (ANP). Overlay antar parameter dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan bobot untuk mendapatkan skor akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 532.475,01 Ha DRA di Wilayah Sungai Bengawan Solo, terdiri dari 387.069,29 Ha Prioritas II dan 145.405,72 Ha Prioritas I. Luas total DRA sekitar 29,7% dari luar wilayah sungai. Dari hasil penentuan DRA, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri utama: Air tanah mengalir vertikal ke bawah, Air merembes masuk mencapai muka air tanah, Singkapan batuannya adalah lolos air serta tak jenuh air, Umumnya berupa perbukitan, Umur air tanah relatif muda, Badan serta puncak kerucut yang berasal dari gunung api, Pada karst memiliki retakan serta lubang pelarutan. Terdapat pula beberapa kawasan permukiman yang berada di DRA
水的摄入区(DRA)受到14个参数的影响。专家决定了主导参数的14个参数。主要参数是地质条件、地表层土壤、降雨和土地污染状况。每一个参数的重量取决于其领土状况。在确定了DRA之后,也可以确定处理DRA的优先级。使用的方法包括模型MCDM的开发过程和覆盖流程SIG.最恰当的决策分析是:分析分析师流程(AHP)和分析网络流程(ANP)。覆盖参数是通过使用重量来通过地理信息系统来完成的。研究表明,在班加湾梭罗河地区有532,55,01 Ha DRA,其优先级为387,069.29 Ha II,共145,405,72 Ha,总面积为29.7%。德拉测定结果的主要特征,我们可以得出结论:地下水流动垂直向下延伸到地下水的脸,水渗进来,岩石一起露头是跑去,以及不饱和水通常是山区,地下水年龄相对年轻,身体的来自火山锥状峰、洞喀斯特上有裂缝和饱和。德拉还有几个居民区
{"title":"Model Prioritas Penanganan Daerah Resapan Air (Recharge Area) di Wilayah Sungai Bengawan Solo Menggunakan Multi Criteria Decision Making dan Geographic Information System","authors":"Edy Sriyono","doi":"10.35313/potensi.v23i2.2618","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v23i2.2618","url":null,"abstract":"Penentuan daerah resapan air (DRA) dipengaruhi oleh 14 parameter. Ke 14 parameter ini oleh para ahli ditentukan parameter yang dominan. Parameter utama adalah kondisi geologi, jenis lapis tanah permukaan, curah hujan dan kondisi kelerengan lahan. Masing-masing parameter memiliki bobot pengaruh tergantung kondisi wilayahnya. Sesudah DRA dapat ditentukan maka dapat pula ditentukan prioritas penanganan DRA tersebut. Metode yang digunakan terdiri dari proses pengembangan model MCDM dan proses overlay layer SIG. Analisis pengambilan keputusan yang paling tepat yaitu: Analytic Hierarchy Process (AHP) serta Analytic Network Process (ANP). Overlay antar parameter dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan bobot untuk mendapatkan skor akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 532.475,01 Ha DRA di Wilayah Sungai Bengawan Solo, terdiri dari 387.069,29 Ha Prioritas II dan 145.405,72 Ha Prioritas I. Luas total DRA sekitar 29,7% dari luar wilayah sungai. Dari hasil penentuan DRA, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri utama: Air tanah mengalir vertikal ke bawah, Air merembes masuk mencapai muka air tanah, Singkapan batuannya adalah lolos air serta tak jenuh air, Umumnya berupa perbukitan, Umur air tanah relatif muda, Badan serta puncak kerucut yang berasal dari gunung api, Pada karst memiliki retakan serta lubang pelarutan. Terdapat pula beberapa kawasan permukiman yang berada di DRA","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131417479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-29DOI: 10.35313/potensi.v23i2.2549
Resti Meysita Pramaesti, Syahril, Hendry
Most of Gedebage area consist of expansive soil and always greatly induce disturbance to structure of foundation. Nature properties of expansive soil is a high plasticity value, low soil shear strength, high swelling, and large potential for shrinkage. One solution for soil improvement is to use an additional material to stabilize this soil. Additional material uses locked emulsion asphalt 8% and mud from Lapindo area in variation of 3%, 6%, 9% and 12%. The results of testing the physical and mechanical properties after stabilization indicates increasing of density value around 68%. Plasticity index tends to decrease until 10% from CBR test. CBR values with curing time of 14 days are 8.1% for unsoaked and by 4.6% for soaked conditions.
{"title":"Expansive Soil Stabilization Using Mud (Lapindo) and Asphalt Emulsion","authors":"Resti Meysita Pramaesti, Syahril, Hendry","doi":"10.35313/potensi.v23i2.2549","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/potensi.v23i2.2549","url":null,"abstract":"Most of Gedebage area consist of expansive soil and always greatly induce disturbance to structure of foundation. Nature properties of expansive soil is a high plasticity value, low soil shear strength, high swelling, and large potential for shrinkage. One solution for soil improvement is to use an additional material to stabilize this soil. Additional material uses locked emulsion asphalt 8% and mud from Lapindo area in variation of 3%, 6%, 9% and 12%. The results of testing the physical and mechanical properties after stabilization indicates increasing of density value around 68%. Plasticity index tends to decrease until 10% from CBR test. CBR values with curing time of 14 days are 8.1% for unsoaked and by 4.6% for soaked conditions.","PeriodicalId":251711,"journal":{"name":"Potensi: Jurnal Sipil Politeknik","volume":"71 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122692282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}