Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.29122/jurnalwave.v5i1.3357
Putri Virliani, Cahyadi Sugeng Jati Mintarso
Dalam rangka pengembangan kapal ikan serta meningkatakan kinerjanya data teknis dan operasional yang didapat dari survei lapangan merupakan masukkan yang sangat penting digunakan. Berdasarkan informasi-informasi tersebut dapat dilakukan kajian optimalisasi desain kapal ikan dan alat penggeraknya. Pada laporan ini disajikan hasil survei lapangan daerah pantai selatan Jawa Timur (Sendang Biru – Malang dan Muncar – Banyuwangi).
{"title":"Pengembangan Kapal Ikan Kelas 30 GT Daerah Pantai Selatan Jawa Timur","authors":"Putri Virliani, Cahyadi Sugeng Jati Mintarso","doi":"10.29122/jurnalwave.v5i1.3357","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v5i1.3357","url":null,"abstract":"Dalam rangka pengembangan kapal ikan serta meningkatakan kinerjanya data teknis dan operasional yang didapat dari survei lapangan merupakan masukkan yang sangat penting digunakan. Berdasarkan informasi-informasi tersebut dapat dilakukan kajian optimalisasi desain kapal ikan dan alat penggeraknya. Pada laporan ini disajikan hasil survei lapangan daerah pantai selatan Jawa Timur (Sendang Biru – Malang dan Muncar – Banyuwangi). ","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126178479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.29122/jurnalwave.v5i1.3353
W. H. Nugroho
Krisis energi listrik telah menghampiri Indonesia, oleh sebab itu perlu dipikirkan sumber energi baru yang tepat, berlimpah dan terbarukan. Salah satu pilihan terbaik untuk negeri kepulauan ini adalah energi gelombang laut. Penulisan ini menggambarkan potensi dari sistem penghasil tenaga listrik yang ramah lingkungan dengan menerapkan pemakaian keping – keping Piezoceramics ( Lead Zirconate Titanate / PZT) pada fix platform di pantai / lepas pantai untuk nantinya secara langsung akan mengkonversi beban gelombang menjadi energi listrik yang akan disimpan kedalam sejumlah baterei dimana selanjutnya dapat di distribusi ke darat. Hal ini mungkin dilakukan karena material PZT ini akan menghasilkan beda potensial jika diberi gaya mekanik. Konsep dari pembangkit listrik ini adalah jika gelombang datang buoy bola baja tersebut akan terseret menghantam platform sehingga muncul gaya impak berupa pulsa stress pada struktur platform dan menghasilkan regangan pada keping – keping PZT yang terpasang dengan demikian tentunya akan menghasilkan medan listrik yang selanjutnya dapat didistribusi langsung melalui jaringan atau disimpan pada baterai yang telah dipersiapkan.
{"title":"Potensi Rancang Bangun Platform Tepi/Lepas Pantai Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Berbasis Material PZT (Piezoceramics)","authors":"W. H. Nugroho","doi":"10.29122/jurnalwave.v5i1.3353","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v5i1.3353","url":null,"abstract":"Krisis energi listrik telah menghampiri Indonesia, oleh sebab itu perlu dipikirkan sumber energi baru yang tepat, berlimpah dan terbarukan. Salah satu pilihan terbaik untuk negeri kepulauan ini adalah energi gelombang laut. Penulisan ini menggambarkan potensi dari sistem penghasil tenaga listrik yang ramah lingkungan dengan menerapkan pemakaian keping – keping Piezoceramics ( Lead Zirconate Titanate / PZT) pada fix platform di pantai / lepas pantai untuk nantinya secara langsung akan mengkonversi beban gelombang menjadi energi listrik yang akan disimpan kedalam sejumlah baterei dimana selanjutnya dapat di distribusi ke darat. Hal ini mungkin dilakukan karena material PZT ini akan menghasilkan beda potensial jika diberi gaya mekanik. Konsep dari pembangkit listrik ini adalah jika gelombang datang buoy bola baja tersebut akan terseret menghantam platform sehingga muncul gaya impak berupa pulsa stress pada struktur platform dan menghasilkan regangan pada keping – keping PZT yang terpasang dengan demikian tentunya akan menghasilkan medan listrik yang selanjutnya dapat didistribusi langsung melalui jaringan atau disimpan pada baterai yang telah dipersiapkan. ","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130036292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.29122/jurnalwave.v5i1.3358
Muchammad Nasir, Ahmad Syafiul
Efek fenomena hidrodinamika yang perlu dikaji dalam perancangan operasional proses pendaratan model WISE (Kapal bersayap) di air adalah masalah hydrodynamic impact pada konfigurasi badan (main hull) dan pontoon, untuk itu perlu dilakukan uji model proses landing pada model kapal bersayap tersebut. Untuk mengetahui hydrodynamic impact pada main hull dan pontoon model kapal bersayap di pasang beberapa sensor tekanan. Sebelum dilakukan Pemasangan sensor perlu dilakukan Simulasi pemodelan dengan menggunakan program komputer dengan menggunakan metode elemen hingga (FEM). Pada simulasi pemodelan ini main hull dan pontoon model kapal bersayap digambarkan dalam bentuk 3 Dimensi. Dari hasil simulasi dapat diperoleh distribusi tekanan yang terjadi pada main hull dan pontoon pada saat model dijatuhkan ke air, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk optimalisai penempatan sensor tekanan pada model kapal bersayap.
{"title":"Optimalisasi Penempatan Sensor Untuk Pengukuran Distribusi Tekanan Model Kapal Bersayap","authors":"Muchammad Nasir, Ahmad Syafiul","doi":"10.29122/jurnalwave.v5i1.3358","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v5i1.3358","url":null,"abstract":"Efek fenomena hidrodinamika yang perlu dikaji dalam perancangan operasional proses pendaratan model WISE (Kapal bersayap) di air adalah masalah hydrodynamic impact pada konfigurasi badan (main hull) dan pontoon, untuk itu perlu dilakukan uji model proses landing pada model kapal bersayap tersebut. Untuk mengetahui hydrodynamic impact pada main hull dan pontoon model kapal bersayap di pasang beberapa sensor tekanan. Sebelum dilakukan Pemasangan sensor perlu dilakukan Simulasi pemodelan dengan menggunakan program komputer dengan menggunakan metode elemen hingga (FEM). Pada simulasi pemodelan ini main hull dan pontoon model kapal bersayap digambarkan dalam bentuk 3 Dimensi. Dari hasil simulasi dapat diperoleh distribusi tekanan yang terjadi pada main hull dan pontoon pada saat model dijatuhkan ke air, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk optimalisai penempatan sensor tekanan pada model kapal bersayap.","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121073122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.29122/JURNALWAVE.V5I1.3355
B. Prasodjo
Dalam analisa mooring untuk F(P)SO (Floating (Production) Storage and Offloading, banyak hal yang harus dipertimbangkan agar mooring system bisa memenuhi standard kelayakan dan keamanan. Di paper ini akan dibahas mengenai optimasi panjang mooring line untuk mooring system tipe spread mooring pada kapal tanker dengan kapasitas sekitar 10,000 dan 20,000 DWT yang nantinya akan dikonversi menjadi F(P)SO. Jumlah mooring line diberi batasan untuk 8 spread mooring line (tipikal) dengan konfiguarsi mooring line dan pretension mooring line yang sama untuk kedua kapasitas kapal yang berbeda. Variasi hanya pada panjang mooring line untuk melihat secara jelas sejauh mana pengaruh perubahan panjang mooring line terhadap tension dari tiap mooring line dan offset gerakan dari FPSO saat di tambat dan menerima beban beban lingkungan laut (gelombang, angin, arus) dengan menggunakan full analisa dinamis dengan metode time domain. Dari studi ini bisa diketahui dengan penambahan panjang mooring line maka akan terjadi pengurangan maksimum tension pada mooring line, tapi sebaliknya terjadi penambahan offset gerakan kapal.
{"title":"Study Optimasi Panjang Mooring Line Tipe Spread Mooring pada F(P)SO","authors":"B. Prasodjo","doi":"10.29122/JURNALWAVE.V5I1.3355","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/JURNALWAVE.V5I1.3355","url":null,"abstract":"Dalam analisa mooring untuk F(P)SO (Floating (Production) Storage and Offloading, banyak hal yang harus dipertimbangkan agar mooring system bisa memenuhi standard kelayakan dan keamanan. Di paper ini akan dibahas mengenai optimasi panjang mooring line untuk mooring system tipe spread mooring pada kapal tanker dengan kapasitas sekitar 10,000 dan 20,000 DWT yang nantinya akan dikonversi menjadi F(P)SO. Jumlah mooring line diberi batasan untuk 8 spread mooring line (tipikal) dengan konfiguarsi mooring line dan pretension mooring line yang sama untuk kedua kapasitas kapal yang berbeda. Variasi hanya pada panjang mooring line untuk melihat secara jelas sejauh mana pengaruh perubahan panjang mooring line terhadap tension dari tiap mooring line dan offset gerakan dari FPSO saat di tambat dan menerima beban beban lingkungan laut (gelombang, angin, arus) dengan menggunakan full analisa dinamis dengan metode time domain. Dari studi ini bisa diketahui dengan penambahan panjang mooring line maka akan terjadi pengurangan maksimum tension pada mooring line, tapi sebaliknya terjadi penambahan offset gerakan kapal.","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128035578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.29122/jurnalwave.v5i1.3356
Sayuti Syamsuar
Pemodelan matematika dan sistem identifikasi merupakan suatu proses yang lengkap dalam industry atau system dinamika. Demikian juga halnya struktur-struktur model linier mempunyai banyak kegunaan sebagai langkah awal dalam pengetahuan pemodelan dan aplikasi sistem kontrol Lab View menggunakan algoritma Filter Kalman pada eksperimen motor DC di laboratorium. Analisa dalamdomain waktu (t) , kita menggunakan fungsi ramp, step dan sinusoidal sebagai fungsi input (t) terhadap model matematika orde 2 dari pembebanan dinamik motor DC. Dan, kita memperoleh respons waktu (t) yang berosilasi dengan faktor redaman (ζ) yang berbeda-beda pada kasus ini. Metodologi ini dapat dikembangkan ke arah analisa stabilitas dan pengendalian pada kapal dan pesawat udara.
{"title":"Algoritma Filter Kalman Pada Pengukuran Beban Motor DC Dengan Metode Labview","authors":"Sayuti Syamsuar","doi":"10.29122/jurnalwave.v5i1.3356","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v5i1.3356","url":null,"abstract":"Pemodelan matematika dan sistem identifikasi merupakan suatu proses yang lengkap dalam industry atau system dinamika. Demikian juga halnya struktur-struktur model linier mempunyai banyak kegunaan sebagai langkah awal dalam pengetahuan pemodelan dan aplikasi sistem kontrol Lab View menggunakan algoritma Filter Kalman pada eksperimen motor DC di laboratorium. Analisa dalamdomain waktu (t) , kita menggunakan fungsi ramp, step dan sinusoidal sebagai fungsi input (t) terhadap model matematika orde 2 dari pembebanan dinamik motor DC. Dan, kita memperoleh respons waktu (t) yang berosilasi dengan faktor redaman (ζ) yang berbeda-beda pada kasus ini. Metodologi ini dapat dikembangkan ke arah analisa stabilitas dan pengendalian pada kapal dan pesawat udara.","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126946092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-08DOI: 10.29122/JURNALWAVE.V12I2.2917
Rodlitul Awwalin, Setyo Nugroho
Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.
{"title":"Studi Penambahan Fungsi Kapal Melalui Pemanfaatan Kapal Tipe Lighter Aboard Ship (LASH) untuk Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep","authors":"Rodlitul Awwalin, Setyo Nugroho","doi":"10.29122/JURNALWAVE.V12I2.2917","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/JURNALWAVE.V12I2.2917","url":null,"abstract":"Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"2006 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132492869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-08DOI: 10.29122/JURNALWAVE.V12I2.2919
Kharis Abdullah, Achmad Zubaydi, Agung Budipriyanto
The development of technology in the field of materials and construction produces many innovations, one of them is sandwich plate system. Sandwich plate system is a material formed by two different materials into one layer. Sandwich plate system consists of face that from plate and core form composite. Clam shells are one of the waste materials that can be used as filler on the core. The composite material that use as a core is a mixture of clam shells powder as filler and resin as a matrix. The combination of clam shells powder and resin, produces strong composite materials. Sandwich plate system using core from clam shelsl powder and resin produce good strength. The material using 20% clam shells powder as filler of the resin weight has maximum stress 53.32 N/mm2 on the deck and 53.20 N/mm2 for 30% of filler by weight of the resin. The maximum stress value is still below the permission stress required by the class rule.
{"title":"Aplikasi Sandwich Plate System Berbahan Core Limbah Cangkang Kerang pada Geladak Kapal","authors":"Kharis Abdullah, Achmad Zubaydi, Agung Budipriyanto","doi":"10.29122/JURNALWAVE.V12I2.2919","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/JURNALWAVE.V12I2.2919","url":null,"abstract":"The development of technology in the field of materials and construction produces many innovations, one of them is sandwich plate system. Sandwich plate system is a material formed by two different materials into one layer. Sandwich plate system consists of face that from plate and core form composite. Clam shells are one of the waste materials that can be used as filler on the core. The composite material that use as a core is a mixture of clam shells powder as filler and resin as a matrix. The combination of clam shells powder and resin, produces strong composite materials. Sandwich plate system using core from clam shelsl powder and resin produce good strength. The material using 20% clam shells powder as filler of the resin weight has maximum stress 53.32 N/mm2 on the deck and 53.20 N/mm2 for 30% of filler by weight of the resin. The maximum stress value is still below the permission stress required by the class rule. ","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121244165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-25DOI: 10.29122/JURNALWAVE.V6I2.3332
T. Setyanto, Kusnindar Priohutomo
Dalam pengujian seakeeping model kapal atau bangunan lepas pantai di kolam MOB UPT BPPH, khususnya pengujian tambat dengan menggunakan mooring line, karakteristik beban yang diterima oleh tali tambat tersebut sangatlah penting untuk diketahui. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat ukur (load cell) khusus yang sangat ringan, kecil dan tahan air. Load cell tipe ini dedesain dengan mempunyai bentuk ring, sehingga disebut dengan ring load cell. Paper ini menerangkan tentang desain awal ring load cell dengan menggunakan finite element software ANSYS. Tahapan awal proses desain adalah mengetahui sifat mekanis bahan yang dipilih yaitu aluminium paduan, dengan cara melakukan proses uji tarik. Dengan parameter-parameter yang telah didapat dari uji tarik, proses modeling dan analisa dengan menggunakan software tersebut, nilai distribusi regangan bisa diketahui sepanjang sisi luar dan dalam dari spring element berbentuk cincin tersebut. Dari hasil analisa distribusi regangan, lokasi dan orientasi penempatan strain gage nantinya dapat ditentukan.
在UPT BPPH MOB池(MOB BPPH)的近海船舶或建筑测试中,特别是使用系泊线(mooring line)检测系泊时,系泊带接收到的重量特征是必须知道的。因此,它需要一种特殊的轻、小、防水的测量装置。这种类型的载氧体具有环的形状,因此被称为环载体。这篇论文使用ANSYS软件finite element of software介绍了最初的手机加载设计。设计过程的第一个阶段是通过采用有趣的提取过程来了解所选择的铝合金的机械性质。通过使用该软件,通过提取测试获得的参数、建模过程和分析,可以确定张力的分布在环形激荡的外部和内部。然后对张力分布、位置和张力分配的分析是确定的。
{"title":"Desain Dan Evaluasi Ring Load Cell Pre Desain","authors":"T. Setyanto, Kusnindar Priohutomo","doi":"10.29122/JURNALWAVE.V6I2.3332","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/JURNALWAVE.V6I2.3332","url":null,"abstract":"Dalam pengujian seakeeping model kapal atau bangunan lepas pantai di kolam MOB UPT BPPH, khususnya pengujian tambat dengan menggunakan mooring line, karakteristik beban yang diterima oleh tali tambat tersebut sangatlah penting untuk diketahui. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat ukur (load cell) khusus yang sangat ringan, kecil dan tahan air. Load cell tipe ini dedesain dengan mempunyai bentuk ring, sehingga disebut dengan ring load cell. Paper ini menerangkan tentang desain awal ring load cell dengan menggunakan finite element software ANSYS. Tahapan awal proses desain adalah mengetahui sifat mekanis bahan yang dipilih yaitu aluminium paduan, dengan cara melakukan proses uji tarik. Dengan parameter-parameter yang telah didapat dari uji tarik, proses modeling dan analisa dengan menggunakan software tersebut, nilai distribusi regangan bisa diketahui sepanjang sisi luar dan dalam dari spring element berbentuk cincin tersebut. Dari hasil analisa distribusi regangan, lokasi dan orientasi penempatan strain gage nantinya dapat ditentukan.","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128739649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-25DOI: 10.29122/jurnalwave.v6i2.3331
W. H. Nugroho
Problem getaran kapal saat ini semakin kompleks dan sering terjadi ditambah pula semakin ketatnya persyaratan dari biro klasifikasi kapal untuk tingkat getaran yang diijinkan agar penumpang dan awak kapal semakin nyaman dan aman. Secara umum getaran yang berlebih dapat mempercepat kelelahan struktur kapal, juga menyebabkan kerusakan atau tak berfungsi dengan baik peralatan mekanik dan listrik yang terdapat di atas kapal serta berkurangnya kenyamanan penumpang dan awak kapal. Salah satu metode untuk mengurangi pengaruh getaran struktur kapal adalah dengan melakukan pengurangan terhadap respon dari getaran tersebut dengan menggunakan peredam(damper). Pada paper ini dijelaskan metode penentuan koefisien redaman(damping) getaran dari peredam berbahan semen pelapis plat dek kapal di laboratorium uji getaran. Pengujian dilakukan dengan menggunakan martil impak (impact hammer) dan respon plat diukur oleh accelerometer. Secara umum sifat – sifat bahan pelapis ini tetap melekat pada material utama pembangunnya yaitu beton atau “ concrete” hal ini diperlihatkan dari nilai koefisien redaman (ζ) yang diperoleh pada uji getaran yaitu untuk material Deck Screed (DS) ~ 0.083482 dan Deck Compound (DC) adalah ~ 0.083182. Nilai koefisien redaman ini sedikit lebih tinggi dari rata – rata koefisien redaman dari bahan semen coran dengan penguatan ( Reinforced Concrete Structure) pada umumnya yaitu berkisar antara 0,04 – 0,07
{"title":"Penentuan Koefisien Redaman Getaran Bahan Pelapis Plat Dek Kapal","authors":"W. H. Nugroho","doi":"10.29122/jurnalwave.v6i2.3331","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v6i2.3331","url":null,"abstract":"Problem getaran kapal saat ini semakin kompleks dan sering terjadi ditambah pula semakin ketatnya persyaratan dari biro klasifikasi kapal untuk tingkat getaran yang diijinkan agar penumpang dan awak kapal semakin nyaman dan aman. Secara umum getaran yang berlebih dapat mempercepat kelelahan struktur kapal, juga menyebabkan kerusakan atau tak berfungsi dengan baik peralatan mekanik dan listrik yang terdapat di atas kapal serta berkurangnya kenyamanan penumpang dan awak kapal. Salah satu metode untuk mengurangi pengaruh getaran struktur kapal adalah dengan melakukan pengurangan terhadap respon dari getaran tersebut dengan menggunakan peredam(damper). Pada paper ini dijelaskan metode penentuan koefisien redaman(damping) getaran dari peredam berbahan semen pelapis plat dek kapal di laboratorium uji getaran. Pengujian dilakukan dengan menggunakan martil impak (impact hammer) dan respon plat diukur oleh accelerometer. Secara umum sifat – sifat bahan pelapis ini tetap melekat pada material utama pembangunnya yaitu beton atau “ concrete” hal ini diperlihatkan dari nilai koefisien redaman (ζ) yang diperoleh pada uji getaran yaitu untuk material Deck Screed (DS) ~ 0.083482 dan Deck Compound (DC) adalah ~ 0.083182. Nilai koefisien redaman ini sedikit lebih tinggi dari rata – rata koefisien redaman dari bahan semen coran dengan penguatan ( Reinforced Concrete Structure) pada umumnya yaitu berkisar antara 0,04 – 0,07","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126716070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-25DOI: 10.29122/jurnalwave.v6i2.3330
Totok Soedarto, Taufiq Arif Setyanto
Perancangan rangkaian Low Noise Balanced Hydrophone Preamp ini adalah digunakan untuk uji analisis noise yang dihasilkan oleh propeller kapal selam mini yang digunakan untuk berpatroli tanpa diketahui oleh pihak lain. Karena kontribusi penghasil noise terbesar adalah propeller, maka untuk uji analisis noise propeller ini dibutuhkan rangkaian preamp yang mempunyai noise sangat rendah serta mic hydrophone yang ditempatkan dalam cavitation tunnel yang digunakan untuk menangkap sinyal-sinyal noise yang dihasilkan propeller. Perancangan preamp nya berdasarkan konfigurasi diferensial transistor dengan common mode (floating) gain kontrol yang terhubung pada kaki-kaki emitter dari pasangan transistor. Rangkaian differensialnya adalah rangkaian diferensial in dan out, karena itu memerlukan balanced to unbalanced buffer sebagai penyangga keseimbangan untuk rangkaian tahap berikutnya. Rangkaian didesain dengan sederhana tapi memiliki noise yang sangat rendah, bahkan sangat dekat dengan minimum teoritis, serta memiliki penolakan hum (noise rejection) yang tinggi dan dilengkapi variabel gain dengan potensio rotary tunggal
{"title":"Perancangan Low Noise Hydrophone Preamp untuk Pengujian Akustik Noise Propeller","authors":"Totok Soedarto, Taufiq Arif Setyanto","doi":"10.29122/jurnalwave.v6i2.3330","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v6i2.3330","url":null,"abstract":"Perancangan rangkaian Low Noise Balanced Hydrophone Preamp ini adalah digunakan untuk uji analisis noise yang dihasilkan oleh propeller kapal selam mini yang digunakan untuk berpatroli tanpa diketahui oleh pihak lain. Karena kontribusi penghasil noise terbesar adalah propeller, maka untuk uji analisis noise propeller ini dibutuhkan rangkaian preamp yang mempunyai noise sangat rendah serta mic hydrophone yang ditempatkan dalam cavitation tunnel yang digunakan untuk menangkap sinyal-sinyal noise yang dihasilkan propeller. Perancangan preamp nya berdasarkan konfigurasi diferensial transistor dengan common mode (floating) gain kontrol yang terhubung pada kaki-kaki emitter dari pasangan transistor. Rangkaian differensialnya adalah rangkaian diferensial in dan out, karena itu memerlukan balanced to unbalanced buffer sebagai penyangga keseimbangan untuk rangkaian tahap berikutnya. Rangkaian didesain dengan sederhana tapi memiliki noise yang sangat rendah, bahkan sangat dekat dengan minimum teoritis, serta memiliki penolakan hum (noise rejection) yang tinggi dan dilengkapi variabel gain dengan potensio rotary tunggal","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126199717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}