Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/alami.v2i2.3095
D. N. Utami
Indonesia merupakan daerah beriklim tropis yang terletak pada lokasi geografis khatulistiwa, menyebabkan sebagian wilayah di Indonesia ditutupi oleh jenis tanah dari pelapukan batuan yang berlangsung intensif. Perpaduan dengan topografi yang bervariasi menyebabkan Indonesia mempunyai kerentanan tinggi terhadap adanya bencana gerakan tanah. Dari proses diagenesis dan dekomposisi batuan, tanah yang terbentuk di Indonesia mempunyai sifat ekspansif yang sangat rentan menjadi pemicu gerakan tanah. Dari proses ini juga akan mempengaruhi kelimpahan mineral lempung beserta sifat-sifatnya. Mineral lempung yang menjadi penyusun sebuah tubuh tanah sangat mempengaruhi sifat tanah yang terbentuk, baik sifat kimia, sifat biologi, dan sifat fisik tanah. Mineral lempung yang menyusun dan terdapat pada tanah lunak atau tanah ekspansif mempunyai karakteristik pembawa sifat geoteknik dan geokimia yang dapat mempengaruhi apapun yang ada di atasnya. Kajian ini bertujuan mengetahui tipe dan sifat dari mineralogi lempung, serta implikasinya terhadap gerakan tanah. Oleh karena itu, pemahaman karakter tipe mineralogi lempung sangat penting dalam mitigasi bencana gerakan tanah di wilayah rawan gerakan tanah.Kata kunci: jenis tanah, ekspansif, mineral lempung, mitigasi gerakan tanah
{"title":"KAJIAN JENIS MINERALOGI LEMPUNG DAN IMPLIKASINYA DENGAN GERAKAN TANAH","authors":"D. N. Utami","doi":"10.29122/alami.v2i2.3095","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/alami.v2i2.3095","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan daerah beriklim tropis yang terletak pada lokasi geografis khatulistiwa, menyebabkan sebagian wilayah di Indonesia ditutupi oleh jenis tanah dari pelapukan batuan yang berlangsung intensif. Perpaduan dengan topografi yang bervariasi menyebabkan Indonesia mempunyai kerentanan tinggi terhadap adanya bencana gerakan tanah. Dari proses diagenesis dan dekomposisi batuan, tanah yang terbentuk di Indonesia mempunyai sifat ekspansif yang sangat rentan menjadi pemicu gerakan tanah. Dari proses ini juga akan mempengaruhi kelimpahan mineral lempung beserta sifat-sifatnya. Mineral lempung yang menjadi penyusun sebuah tubuh tanah sangat mempengaruhi sifat tanah yang terbentuk, baik sifat kimia, sifat biologi, dan sifat fisik tanah. Mineral lempung yang menyusun dan terdapat pada tanah lunak atau tanah ekspansif mempunyai karakteristik pembawa sifat geoteknik dan geokimia yang dapat mempengaruhi apapun yang ada di atasnya. Kajian ini bertujuan mengetahui tipe dan sifat dari mineralogi lempung, serta implikasinya terhadap gerakan tanah. Oleh karena itu, pemahaman karakter tipe mineralogi lempung sangat penting dalam mitigasi bencana gerakan tanah di wilayah rawan gerakan tanah.Kata kunci: jenis tanah, ekspansif, mineral lempung, mitigasi gerakan tanah","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132455554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/ALAMI.V2I1.2704
Novian Andri Akhirianto
Bencana banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan data dari BNPB tentang kejadian bencana di Indonesia, pada tahun 2016 banjir tercatat sebanyak 766 kejadian dengan 147 jiwa meninggal dunia. Pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi bencana banjir yang mematikan. Berdasarkan hasil penelitian studi kasus di Perumahan Pondok Gede Permai – Kota Bekasi, dengan metode analisis kualitatif yang dikuantifikasikan diketahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terkait bencana banjir sudah cukup baik. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena masyarakat memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam menghadapi bencana banjir. Kesiapsiagaan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan adalah mengenai mobilisasi sumberdaya rumah tangga yang masih rendah, dengan indikator keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir masih sangat sedikit.
{"title":"Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir di Kota Bekasi (Sudi Kasus: Perumahan Pondok Gede Permai)","authors":"Novian Andri Akhirianto","doi":"10.29122/ALAMI.V2I1.2704","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V2I1.2704","url":null,"abstract":"Bencana banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan data dari BNPB tentang kejadian bencana di Indonesia, pada tahun 2016 banjir tercatat sebanyak 766 kejadian dengan 147 jiwa meninggal dunia. Pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi bencana banjir yang mematikan. Berdasarkan hasil penelitian studi kasus di Perumahan Pondok Gede Permai – Kota Bekasi, dengan metode analisis kualitatif yang dikuantifikasikan diketahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terkait bencana banjir sudah cukup baik. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena masyarakat memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam menghadapi bencana banjir. Kesiapsiagaan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan adalah mengenai mobilisasi sumberdaya rumah tangga yang masih rendah, dengan indikator keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir masih sangat sedikit.","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131648592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/ALAMI.V2I1.2826
Hasmana Soewandita
AbstractJuhut region based on the government policy of Banten Province in 2015 is an area that will be developed as a center of agribusiness development area. Its existence is located on the slopes of the hills and at the same time as a residential area allegedly as an area prone to landslides. Agriculture cultivation activities related to soil fertility conditions that are on the belt of the volcano, making this area attracts the community to conduct agricultural cultivation activities despite being on a slope land. The aims of this study are the biophysical analysis of landslide hazard areas and their relationship to soil quality and land use patterns.The method used in this study is observation and groundceck of field biophysical condition and overlay analysis of thematic map related to landslide prone condition. The results of the study indicate that the biophysical condition of the land indicates that the landslide prone areas are susceptible to 707.1 Ha (70%), while the high vulnerability area reaches 245.3 Ha (24%). Soil fertility causes attractive soil to be managed by the community for the cultivation of seasonal crops or horticultural crops that can further trigger a landslide. This is also because the soil type conditions also have physical properties that are vulnerable to the early behavior of seasonal changes (from dry season to rainy season). Land use that is not suitability with morphological conditions of land and already managed by the community as an economic source will be a threat of high vulnerability to landslide hazards.Keywords : agribisnis area, land slides hazard, soil biophysical, land quality
{"title":"ANALISIS KAWASAN RAWAN LONGSOR DAN KETERKAITANNYA TERHADAP KUALITAS TANAH DAN PENGGUNAAN LAHAN (Kasus di Kawasan Agribisnis Juhut Kabupaten Pandeglang)","authors":"Hasmana Soewandita","doi":"10.29122/ALAMI.V2I1.2826","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V2I1.2826","url":null,"abstract":"AbstractJuhut region based on the government policy of Banten Province in 2015 is an area that will be developed as a center of agribusiness development area. Its existence is located on the slopes of the hills and at the same time as a residential area allegedly as an area prone to landslides. Agriculture cultivation activities related to soil fertility conditions that are on the belt of the volcano, making this area attracts the community to conduct agricultural cultivation activities despite being on a slope land. The aims of this study are the biophysical analysis of landslide hazard areas and their relationship to soil quality and land use patterns.The method used in this study is observation and groundceck of field biophysical condition and overlay analysis of thematic map related to landslide prone condition. The results of the study indicate that the biophysical condition of the land indicates that the landslide prone areas are susceptible to 707.1 Ha (70%), while the high vulnerability area reaches 245.3 Ha (24%). Soil fertility causes attractive soil to be managed by the community for the cultivation of seasonal crops or horticultural crops that can further trigger a landslide. This is also because the soil type conditions also have physical properties that are vulnerable to the early behavior of seasonal changes (from dry season to rainy season). Land use that is not suitability with morphological conditions of land and already managed by the community as an economic source will be a threat of high vulnerability to landslide hazards.Keywords : agribisnis area, land slides hazard, soil biophysical, land quality","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115267541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/alami.v2i1.2259
Siti Dahlia, Tri Nurharsono, W. F. Rosyidin
ABSTRACT Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bah
雅加达省首都特区是印尼的首都城市,具有中央政府、经济商业中心等多种战略职能。地理上DKI雅加达省是低地,这导致雅加达具有较高的洪水灾害。这种情况可能是高风险的结果。在此基础上,研究的目的是:1)基于地貌学方法绘制雅加达特区洪水易感性地图;2)洪水风险数据清查要素。数据分析方法采用定性分析,基于卫星图像数据利用要素进行解译。利用计分叠加技术,以高程、坡度、地形为指标,绘制洪水易感性图。研究结果表明:低区为13.613,40 ha,中区为23.238,67 ha,高区为27.216,72 ha。基于此,大部分研究区具有较高的洪水敏感性。从空间格局上看,研究区洪水易感性高的地区多位于研究区的北部,洪水易感性最低的地区多位于研究区的南部。结果分析表明,受洪水影响的高、中、低三级风险单元均为沉降。关键词:雅加达特别首都地区洪水易感性地图、暴露、地貌和雅加达特别首都地区雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达。halini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risko kerugian terhadap ben加纳。Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yitu: 1)喀拉拉邦省(DKI)雅加达Berdasarkan pendekatan geomorfology; 2)马六甲(malakukan inventarisaselement berisiko yang berpotensi terpapar banjir。方法分析数据dalam penelitian ini menggunakan分析定性,karena berdasakan技术解释数据citra secara定性,yitu menggunakan unsur-unsur解释。参数-参数yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yititelevasi, kemiringan leeng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang sussun。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah selas 13.613,40 ha, sedang selas 23.238,67 ha, dan tinggi selas 27.216,72 ha。马约里塔斯·维拉亚·潘里蒂亚·潘里蒂亚·卡拉瓦南·潘里蒂亚·潘里蒂亚。喀拉拉邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦。Hasil分析keterpaparan element berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa element berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yitu pemukiman。Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta
{"title":"ANALISIS KERAWANAN BANJIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI DI DKI JAKARTA","authors":"Siti Dahlia, Tri Nurharsono, W. F. Rosyidin","doi":"10.29122/alami.v2i1.2259","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/alami.v2i1.2259","url":null,"abstract":"ABSTRACT Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bah","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127389875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/ALAMI.V2I2.3013
Akhmadi Puguh Raharjo
Zero Delta Q is a policy to ensure that any additional surface runoff due to development does not further burden the drainage or river system. In case of Zero Delta Q application planning at the community level, a software is needed that can help classify and quantify the existing land cover class in area where the community is located. The purpose of this study is to look at the time needed and reliability of the i-Tree Canopy web-based software online in classifying and quantifying land cover classes on one of the sub-catchments in the Pesanggrahan River Basin. The land cover class is divided into six: trees, grasses / undergrowth plants, open area, water bodies, pavement / road and roof of the building. For comparison, an RBI map is used from the same area to see the extent of each class of land cover. Observation of each point requires an average time of 5.2 ± 1.0 seconds. The difference between direct sub-basin measurements using i-Tree Canopy and detailed analysis results from the RBI map is within the range of 0.41% or 0.36 Ha for each individual class of land cover. For a relatively small study area (under 100 ha) and when supported with reliable internet access, this web-based online software is sufficiently reliable in assisting the application planning process to support Zero Delta Q policy.
{"title":"THE USE OF ONLINE WEB-BASED SOFTWARE I-TREE CANOPY AS AN ALTERNATIVE IN SUPPORTING COMMUNITY BASED ZERO DELTA Q PLANNING","authors":"Akhmadi Puguh Raharjo","doi":"10.29122/ALAMI.V2I2.3013","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V2I2.3013","url":null,"abstract":"Zero Delta Q is a policy to ensure that any additional surface runoff due to development does not further burden the drainage or river system. In case of Zero Delta Q application planning at the community level, a software is needed that can help classify and quantify the existing land cover class in area where the community is located. The purpose of this study is to look at the time needed and reliability of the i-Tree Canopy web-based software online in classifying and quantifying land cover classes on one of the sub-catchments in the Pesanggrahan River Basin. The land cover class is divided into six: trees, grasses / undergrowth plants, open area, water bodies, pavement / road and roof of the building. For comparison, an RBI map is used from the same area to see the extent of each class of land cover. Observation of each point requires an average time of 5.2 ± 1.0 seconds. The difference between direct sub-basin measurements using i-Tree Canopy and detailed analysis results from the RBI map is within the range of 0.41% or 0.36 Ha for each individual class of land cover. For a relatively small study area (under 100 ha) and when supported with reliable internet access, this web-based online software is sufficiently reliable in assisting the application planning process to support Zero Delta Q policy.","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129259569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/ALAMI.V2I2.3102.G2674
Bondan Fiqi, Iyan Turyana, E. Santoso
Tanah longsor merupakan peristiwa kebencanaan yang kerap terjadi di wilayah Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, yang memiliki dampak negatif diantaranya adalah jatuhnya korban jiwa, kerugian rusaknya insfrastruktur, perekonomian yang tersendat, menurunnya harga tanah di daerah setempat serta trauma psikis bagi para korban selamat sehingga menimbulkan berbagai gangguan kejiwaan. Bencana tanah longsor dapat terjadi dimana dan kapan saja, namun dapat diidentifikasi lebih dini menggunakan Early Warning System (EWS) tanah longsor. EWS tanah longsor memerlukan suatu tampilan untuk menampilkan data-data monitoring kepada stakeholder yang berkaitan dengan bencana tanah longsor berupa sebuah aplikasi sistem informasi. Aplikasi sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar) berbasis web ini dirancang menggunakan beberapa tahapan perancangan desain diagram, desain tampilan, menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan menampilkan data-data sensor dari hardware EWS tanah longsor dengan tampilan responsif. Sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar) berbasis web merupakan solusi untuk memberikan informasi faktual mengenai data-data yang digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi mengenai potensi bencana tanah longsor di wilayah Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Kata kunci: Tanah Longsor, Early Warning System (EWS), Aplikasi sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar), Data
{"title":"SISTEM INFORMASI BENCANA TANAH LONGSOR (SI-BENAR) BERBASIS WEB UNTUK WILAYAH DESA CILILIN, KECAMATAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT","authors":"Bondan Fiqi, Iyan Turyana, E. Santoso","doi":"10.29122/ALAMI.V2I2.3102.G2674","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V2I2.3102.G2674","url":null,"abstract":"Tanah longsor merupakan peristiwa kebencanaan yang kerap terjadi di wilayah Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, yang memiliki dampak negatif diantaranya adalah jatuhnya korban jiwa, kerugian rusaknya insfrastruktur, perekonomian yang tersendat, menurunnya harga tanah di daerah setempat serta trauma psikis bagi para korban selamat sehingga menimbulkan berbagai gangguan kejiwaan. Bencana tanah longsor dapat terjadi dimana dan kapan saja, namun dapat diidentifikasi lebih dini menggunakan Early Warning System (EWS) tanah longsor. EWS tanah longsor memerlukan suatu tampilan untuk menampilkan data-data monitoring kepada stakeholder yang berkaitan dengan bencana tanah longsor berupa sebuah aplikasi sistem informasi. Aplikasi sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar) berbasis web ini dirancang menggunakan beberapa tahapan perancangan desain diagram, desain tampilan, menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan menampilkan data-data sensor dari hardware EWS tanah longsor dengan tampilan responsif. Sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar) berbasis web merupakan solusi untuk memberikan informasi faktual mengenai data-data yang digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi mengenai potensi bencana tanah longsor di wilayah Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Kata kunci: Tanah Longsor, Early Warning System (EWS), Aplikasi sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar), Data","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124229370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/alami.v2i1.2823
Mulyo Harris Pradono
Bencana gagal teknologi merupakan jenis kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi. Salah satu contoh kegagalan teknologi adalah kecelakaan transportasi. Salah satu sumber kecelakaan yang dapat menimbulkan korban banyak adalah kecelakaan kereta api yang diakibatkan oleh gagalnya jembatan yang dilewati oleh kereta tersebut. Untuk mengurangi risiko bencana kegagalan jembatan kereta api, maka dikembangkan metoda pengukuran dimensi dan analisis lendutan jembatan kereta api. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa jembatan yang dikaji mempunyai nilai lendutan hitung yang melampaui persyaratan lendutan ijin di peraturan. Jembatan-jembatan tersebut harus mendapatkan kajian lebih lanjut sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan atau penggantian jembatan.
{"title":"KAJIAN RISIKO BENCANA KEGAGALAN TEKNOLOGI PADA JEMBATAN KERETA API","authors":"Mulyo Harris Pradono","doi":"10.29122/alami.v2i1.2823","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/alami.v2i1.2823","url":null,"abstract":"Bencana gagal teknologi merupakan jenis kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi. Salah satu contoh kegagalan teknologi adalah kecelakaan transportasi. Salah satu sumber kecelakaan yang dapat menimbulkan korban banyak adalah kecelakaan kereta api yang diakibatkan oleh gagalnya jembatan yang dilewati oleh kereta tersebut. Untuk mengurangi risiko bencana kegagalan jembatan kereta api, maka dikembangkan metoda pengukuran dimensi dan analisis lendutan jembatan kereta api. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa jembatan yang dikaji mempunyai nilai lendutan hitung yang melampaui persyaratan lendutan ijin di peraturan. Jembatan-jembatan tersebut harus mendapatkan kajian lebih lanjut sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan atau penggantian jembatan.","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130584357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/ALAMI.V2I2.3053
Heru Sri Naryanto
ABSTRAKPembangunan yang sangat pesat di Kabupaten Grobogan harus seiring dengan keamanan dan keselamatan terhadap produk dari pembangunan tersebut. Kabupaten Grobogan termasuk salah satu kawasan yang rawan terhadap bahaya gempa. Bencana gempa berpotensi merusak segala infrastruktur yang sudah terbangun, termasuk keselamatan jiwa. Struktur patahan bisa menjadi penyebab pemicu terjadinya gempa, serta merupakan zona lemah yang mudah rapuh apabila terjadi gempa. Banyak sekali struktur patahan yang terdapat di Kabupaten Grobogan. Penelitian kondisi geologi bawah permukaan sangat penting untuk memberikan informasi yang detil segala sesuatu yang ada di bawah permukaan termasuk struktur patahannya. Salah satu metodologi analisis bawah permukaan adalah dengan pengukuran geolistrik. Pengukuran geolistrik dilakukan pada 5 lintasan pada 3 kecamatan di Kabupaten Grobogan, yaitu: Kecamatan Pulo Kulon, Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Gabus. Pengukuran geolistrik dilakukan sebagian besar di atas endapan aluvial, dimana patahan tidak terekspose di permukaan. Dijumpai banyak patahan berdasarkan analisis data dari 5 lintasan geolistrik. Patahan yang banyak dijumpai adalah patahan turun (normal) dan sebagian patahan geser. Untuk keselamatan masyarakat maka perlu mitigasi bencana gempa pada kawasan yang dilalui patahan. Untuk penataan kawasan yang aman berkelanjutan, diperlukan konstruksi bangunan yang kuat apabila dibangun di atas kawasan patahan. Katakunci: Pengukuran geolistrik, bawah permukaan, patahan, gempa, mitigasi
{"title":"ANALISIS PATAHAN BAWAH PERMUKAAN DARI PENGUKURAN GEOLISTRIK UNTUK ANTISIPASI BENCANA GEMPA DI KABUPATEN GROBOGAN","authors":"Heru Sri Naryanto","doi":"10.29122/ALAMI.V2I2.3053","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V2I2.3053","url":null,"abstract":"ABSTRAKPembangunan yang sangat pesat di Kabupaten Grobogan harus seiring dengan keamanan dan keselamatan terhadap produk dari pembangunan tersebut. Kabupaten Grobogan termasuk salah satu kawasan yang rawan terhadap bahaya gempa. Bencana gempa berpotensi merusak segala infrastruktur yang sudah terbangun, termasuk keselamatan jiwa. Struktur patahan bisa menjadi penyebab pemicu terjadinya gempa, serta merupakan zona lemah yang mudah rapuh apabila terjadi gempa. Banyak sekali struktur patahan yang terdapat di Kabupaten Grobogan. Penelitian kondisi geologi bawah permukaan sangat penting untuk memberikan informasi yang detil segala sesuatu yang ada di bawah permukaan termasuk struktur patahannya. Salah satu metodologi analisis bawah permukaan adalah dengan pengukuran geolistrik. Pengukuran geolistrik dilakukan pada 5 lintasan pada 3 kecamatan di Kabupaten Grobogan, yaitu: Kecamatan Pulo Kulon, Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Gabus. Pengukuran geolistrik dilakukan sebagian besar di atas endapan aluvial, dimana patahan tidak terekspose di permukaan. Dijumpai banyak patahan berdasarkan analisis data dari 5 lintasan geolistrik. Patahan yang banyak dijumpai adalah patahan turun (normal) dan sebagian patahan geser. Untuk keselamatan masyarakat maka perlu mitigasi bencana gempa pada kawasan yang dilalui patahan. Untuk penataan kawasan yang aman berkelanjutan, diperlukan konstruksi bangunan yang kuat apabila dibangun di atas kawasan patahan. Katakunci: Pengukuran geolistrik, bawah permukaan, patahan, gempa, mitigasi","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132481675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/alami.v2i2.3109
Mulyo Harris Pradono
Pada tanggal 5 Agustus 2018 terjadi gempa dengan kekuatan M7,0 di daratan Pulau Lombok dengan kedalaman 10 km. Gempa menimbulkan kerusakan yang signifikan pada bangunan-bangunan baik bangunan rumah maupun gedung. Salah satu bangunan yang banyak rusak adalah masjid. Karena masjid merupakan bangunan yang digunakan untuk umum dan memiliki karakteriktik struktur yang khas, maka kajian dipusatkan pada bangunan masjid. Masjid-masjid yang dikaji mengalami kerusakan tapi tidak runtuh, sehingga perolehan data dapat dilakukan misalnya berupa kuat tekan beton, dimensi tulangan, dan dimensi struktur (balok, kolom, dan pelat beton). Hasil datanya kemudian dimasukkan dalam program analisis struktur untuk mendapatkan model struktur dan pada model tersebut kemudian dilakukan simulasi beban gempa agar diketahui pada beban gempa berapa struktur mengalami kerusakan.
{"title":"KAJIAN KERENTANAN BANGUNAN PASCA GEMPA LOMBOK 5 AGUSTUS 2018","authors":"Mulyo Harris Pradono","doi":"10.29122/alami.v2i2.3109","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/alami.v2i2.3109","url":null,"abstract":"Pada tanggal 5 Agustus 2018 terjadi gempa dengan kekuatan M7,0 di daratan Pulau Lombok dengan kedalaman 10 km. Gempa menimbulkan kerusakan yang signifikan pada bangunan-bangunan baik bangunan rumah maupun gedung. Salah satu bangunan yang banyak rusak adalah masjid. Karena masjid merupakan bangunan yang digunakan untuk umum dan memiliki karakteriktik struktur yang khas, maka kajian dipusatkan pada bangunan masjid. Masjid-masjid yang dikaji mengalami kerusakan tapi tidak runtuh, sehingga perolehan data dapat dilakukan misalnya berupa kuat tekan beton, dimensi tulangan, dan dimensi struktur (balok, kolom, dan pelat beton). Hasil datanya kemudian dimasukkan dalam program analisis struktur untuk mendapatkan model struktur dan pada model tersebut kemudian dilakukan simulasi beban gempa agar diketahui pada beban gempa berapa struktur mengalami kerusakan.","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133349157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-27DOI: 10.29122/ALAMI.V2I1.2817
F. Prawiradisastra
Coping flood hazard risk needs to be done early on. One way of handling floods from the beginning is to predict flood-prone areas with topographic wetness index method. Serang regency is a fairly frequent area of flooding therefore it is necessary to conduct a study to predict flood-prone areas. The total area of flood-prone areas in Serang Regency is 62,608 Ha based on TWI saga modeling results. The area is dominated by high and low class with 25,050 Ha and 29,741 Ha respectively. While for the middle class of 7,817 ha.
{"title":"FLOOD DISASTER HAZARD ASSESSMENT USING TOPOGRAPHIC WETNESS INDEX IN SERANG DISTRICT","authors":"F. Prawiradisastra","doi":"10.29122/ALAMI.V2I1.2817","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/ALAMI.V2I1.2817","url":null,"abstract":"Coping flood hazard risk needs to be done early on. One way of handling floods from the beginning is to predict flood-prone areas with topographic wetness index method. Serang regency is a fairly frequent area of flooding therefore it is necessary to conduct a study to predict flood-prone areas. The total area of flood-prone areas in Serang Regency is 62,608 Ha based on TWI saga modeling results. The area is dominated by high and low class with 25,050 Ha and 29,741 Ha respectively. While for the middle class of 7,817 ha.","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124605497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}