Abad ke-21 menjadi tantangan besar pada zaman ini, salah satunya berdampak kepada bidang pendidikan. Pendidikan abad ke-21 menuntut siswa untuk dapat menguasai berbagai keterampilan, salahsatunya adalah menguasai literasi. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebagai upaya dalam menyikapi pendidikan abad ke-21 ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana implementasi GLS; (2) Apa saja faktor pendukung dalam implementasi program GLS; (3) Apa saja faktor penghambat dari implementasi program GLS; (4) Bagaiamana upaya untuk mengatasi faktor penghambat tersebut; dan (5) Sejauh mana implementasi program GLS sebagai bentuk pendidikan abad ke-21. Penelitian ini dilakukan di SDIT Persis 99 Rancabango. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktriptif untuk menganalisis dan menggambarkan tujuan dari penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, komite sekolah, guru dan siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Implementasi GLS di SDIT Persis 99 Rancabango berada pada tahap pengembangan dengan kriteria baik; (2) Faktor pendukung implementasi GLS di SDIT Persis 99 Rancabango ini adalah kerjasama dan kolaborasi antara siswa, guru dan orangtua; (3) Faktor penghambat implementasi GLS di SDIT Persis 99 Rancabango ini adalah fasilitas, kreativitas guru, budaya siswa serta situasi dan kondisi; (4) Upaya untuk mengatasi faktor hambatan adalah dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada, mengadakan pembinaan guru, menjalin komuikasi dan meningkatkan kolaborasi dengan siswa serta orang tua siswa; dan (5) Implementasi GLS sebagai bentuk pendidikan abad ke-21 di SDIT Persis 99 Rancabango berkategori sedang. Kata Kunci: Pendidikan abad ke-21, Gerakan Literasi Sekolah.
{"title":"Analisis Implementasi Gerakan Literasi Sekolah sebagai Bentuk Pendidikan Abad Ke-21 pada Kelas Tinggi Di SDIT Persis 99 Rancabango","authors":"","doi":"10.31980/ba.v4i1.2753","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v4i1.2753","url":null,"abstract":"Abad ke-21 menjadi tantangan besar pada zaman ini, salah satunya berdampak kepada bidang pendidikan. Pendidikan abad ke-21 menuntut siswa untuk dapat menguasai berbagai keterampilan, salahsatunya adalah menguasai literasi. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebagai upaya dalam menyikapi pendidikan abad ke-21 ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana implementasi GLS; (2) Apa saja faktor pendukung dalam implementasi program GLS; (3) Apa saja faktor penghambat dari implementasi program GLS; (4) Bagaiamana upaya untuk mengatasi faktor penghambat tersebut; dan (5) Sejauh mana implementasi program GLS sebagai bentuk pendidikan abad ke-21. Penelitian ini dilakukan di SDIT Persis 99 Rancabango. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktriptif untuk menganalisis dan menggambarkan tujuan dari penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, komite sekolah, guru dan siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Implementasi GLS di SDIT Persis 99 Rancabango berada pada tahap pengembangan dengan kriteria baik; (2) Faktor pendukung implementasi GLS di SDIT Persis 99 Rancabango ini adalah kerjasama dan kolaborasi antara siswa, guru dan orangtua; (3) Faktor penghambat implementasi GLS di SDIT Persis 99 Rancabango ini adalah fasilitas, kreativitas guru, budaya siswa serta situasi dan kondisi; (4) Upaya untuk mengatasi faktor hambatan adalah dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada, mengadakan pembinaan guru, menjalin komuikasi dan meningkatkan kolaborasi dengan siswa serta orang tua siswa; dan (5) Implementasi GLS sebagai bentuk pendidikan abad ke-21 di SDIT Persis 99 Rancabango berkategori sedang. Kata Kunci: Pendidikan abad ke-21, Gerakan Literasi Sekolah.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"54 17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Memahami bacaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Salahsatu bagian dari membaca adalah membaca pemahaman. Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar mampu memahami isi dari informasi secara menyeluruh dan menemukan makna dari bacaan. Namun masih terdapat berbagai hambatan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami bacaan, untuk itu Sekolah merupakan gerbang utama dalam mendalami kemampuan ini karena di setiap pembelajaran tidak pernah lepas dari membaca dan memahami bacaan terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas V SDN Lewo Baru II; (2) apa saja hambatan yang dialami siswa dalam membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan di SDN Lewo Baru II. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis dan menggambarkan tujuan dari penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Lewo Baru II, dan sampel dari penelitian ini seluruh siswa kelas V SDN Lewo Baru II dengan jumlah 21 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Lewo Baru II tahun ajaran 2020/2021 secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 64 ( cukup) . (2) Dari hasil wawancara terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadi penghambat dalam kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Lewo Baru II tahun ajaran 2020/2021 yaitu motivasi dan minat, kebiasaan, pengaruh orang tua, keadaan dan bahan bacaan. Saran dari penelitian ini hendaknya ada tindak lanjut dari guru bekerja sama dengan orangtua untuk lebih menggiatkan membaca agar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa.
阅读理解是非常重要的。阅读的一部分是阅读理解。对于一个能够完全理解信息内容和找到阅读意义的社会来说,这种能力是必不可少的。然而,仍有许多障碍使学生难以理解阅读,因此,学校是这一能力的主要入口,因为在任何学习过程中,阅读和理解阅读尤其集中在英语科目上。本研究的目的是了解:(1)学生在V SDN Lewo new II班的阅读理解能力如何;(2)学生在阅读理解方面经历了哪些障碍。本研究是在SDN Lewo new II进行的。本研究采用描述性定性方法分析和说明研究的目的。本研究的总体人口是V班的所有学生SDN Lewo new II,以及本研究的样本,V班学生SDN Lewo new II共有21人。本研究的工具使用测试和采访。根据研究结果可以得出结论:(1)V班学生的阅读理解能力测试结果:二年级2020/2021年,平均成绩为64分(足够)。(2)在这些采访中,有几个因素影响并阻碍了V班学生的阅读理解能力,这些因素影响和抑制了二年级学生2020/2021年教义的新二年级,包括动机和兴趣、习惯、父母的影响、环境和阅读材料。这项研究的建议应该是教师与家长一起努力鼓励阅读,以提高学生的阅读理解能力。
{"title":"Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Lewo Baru II Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2020/2021","authors":"","doi":"10.31980/ba.v4i1.2764","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v4i1.2764","url":null,"abstract":"Memahami bacaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Salahsatu bagian dari membaca adalah membaca pemahaman. Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar mampu memahami isi dari informasi secara menyeluruh dan menemukan makna dari bacaan. Namun masih terdapat berbagai hambatan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami bacaan, untuk itu Sekolah merupakan gerbang utama dalam mendalami kemampuan ini karena di setiap pembelajaran tidak pernah lepas dari membaca dan memahami bacaan terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas V SDN Lewo Baru II; (2) apa saja hambatan yang dialami siswa dalam membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan di SDN Lewo Baru II. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis dan menggambarkan tujuan dari penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Lewo Baru II, dan sampel dari penelitian ini seluruh siswa kelas V SDN Lewo Baru II dengan jumlah 21 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Lewo Baru II tahun ajaran 2020/2021 secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 64 ( cukup) . (2) Dari hasil wawancara terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadi penghambat dalam kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Lewo Baru II tahun ajaran 2020/2021 yaitu motivasi dan minat, kebiasaan, pengaruh orang tua, keadaan dan bahan bacaan. Saran dari penelitian ini hendaknya ada tindak lanjut dari guru bekerja sama dengan orangtua untuk lebih menggiatkan membaca agar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"210 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh penggunaan media puzzle tangram terhadap pemahaman konsep bangun datar siswa kelas II SDN 2 Sukaratu Kecamatan Banyuresmi dalam pembelajaran matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 2 Sukaratu, yang berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penerapan puzzle tangram terhadap pemahaman konsep bangun datar siswa kelas II SDN 2 Sukaratu yang dibuktikan dengan adanya peningkatan skor pada hasil posttest siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus statistic uji t atau secara manual menunjukkan bahwa t t (5% = 1,71) < t e (12,85) dan t t (1% = 2,50) < t e (12,85). Hal ini berarti t empiric / t hitung lebih besar dari nilai t teoritik / t tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa hipotesis nihil (H o ) ditolak dan hipotesis alternative (H a ) diterima. Dengan demikian, berdasarkan hasil posttest dan hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh penggunaan media puzzle tangram terhadap pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan bangun datar pada siswa kelas II SDN 2 Sukaratu.
{"title":"Pengaruh Penggunaan Media Puzzle Tangram Terhadap Pemahaman Konsep Bangun Datar oleh Siswa Kelas II (Penelitian di SDN 2 Sukaratu dalam Pembelajaran Matematika)","authors":"","doi":"10.31980/ba.v4i1.2755","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v4i1.2755","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh penggunaan media puzzle tangram terhadap pemahaman konsep bangun datar siswa kelas II SDN 2 Sukaratu Kecamatan Banyuresmi dalam pembelajaran matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 2 Sukaratu, yang berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penerapan puzzle tangram terhadap pemahaman konsep bangun datar siswa kelas II SDN 2 Sukaratu yang dibuktikan dengan adanya peningkatan skor pada hasil posttest siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus statistic uji t atau secara manual menunjukkan bahwa t t (5% = 1,71) < t e (12,85) dan t t (1% = 2,50) < t e (12,85). Hal ini berarti t empiric / t hitung lebih besar dari nilai t teoritik / t tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa hipotesis nihil (H o ) ditolak dan hipotesis alternative (H a ) diterima. Dengan demikian, berdasarkan hasil posttest dan hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh penggunaan media puzzle tangram terhadap pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan bangun datar pada siswa kelas II SDN 2 Sukaratu.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kecakapan dasar (primary abilities) merupakan modal awal yang harus dimiliki oleh peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) karena kecakapan ini berkaitan dengan bagaimana cara peserta didik berperilaku atau bertindak apakah peserta didik bertindak secara intelegen atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah 1).Untuk memahami bagaimana dokumen kurikulum SD Tahun 2013. 2). Untuk memahami bagaimana pelaksanaan kurikulum SD Tahun 2013 dalam pembelajaran membentuk kecerdasan dasar (primary abilities) siswa, 3). Untuk memahami bagaimana strategi penerapan kurikulum dalam mengukur kecerdasan dasar siswa (primary abilities), 4). Untuk memahami bagaimana pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Tahun 2013.Penelitian ini dilakukan di SDIT Persis 99 Rancabango. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktriptif untuk menganalisis dn menggambarkan tujuan dari penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Dokumen kurikulum SD di SD IT Persis 99 Rancabango masih menggunakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013; (2) pelaksanaan Kurikulum SD dalam mengembangkan kecerdasan siswa melalui proses pembelajaran dilakukan dengan tahap analisis buku guru, kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran,dan kegiatan akhir pembelajaran; (3) strategi penerapan kurikulum 2013 dilakukan dengan pemenuhan secara bertahap fasilitas sekolah, sosialisasi kurikulum, pembinaan pembelajaran kepada pendidik, aktifitas peserta didik dalam mengikuti perlombaan; (4) Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Tahun 2013 dilakukan dengan cara penilaian hasil belajar dan penilaian khusus dari kepala sekolah; dan Implementasi kurikulum 2013 dalam mengembangkan kecerdasan siswa di SDIT Persis 99 Rancabango berkategori sangat baik.
{"title":"Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mengembangkan Primary Abilities Siswa","authors":"","doi":"10.31980/ba.v4i1.2765","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v4i1.2765","url":null,"abstract":"Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kecakapan dasar (primary abilities) merupakan modal awal yang harus dimiliki oleh peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) karena kecakapan ini berkaitan dengan bagaimana cara peserta didik berperilaku atau bertindak apakah peserta didik bertindak secara intelegen atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah 1).Untuk memahami bagaimana dokumen kurikulum SD Tahun 2013. 2). Untuk memahami bagaimana pelaksanaan kurikulum SD Tahun 2013 dalam pembelajaran membentuk kecerdasan dasar (primary abilities) siswa, 3). Untuk memahami bagaimana strategi penerapan kurikulum dalam mengukur kecerdasan dasar siswa (primary abilities), 4). Untuk memahami bagaimana pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Tahun 2013.Penelitian ini dilakukan di SDIT Persis 99 Rancabango. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktriptif untuk menganalisis dn menggambarkan tujuan dari penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Dokumen kurikulum SD di SD IT Persis 99 Rancabango masih menggunakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013; (2) pelaksanaan Kurikulum SD dalam mengembangkan kecerdasan siswa melalui proses pembelajaran dilakukan dengan tahap analisis buku guru, kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran,dan kegiatan akhir pembelajaran; (3) strategi penerapan kurikulum 2013 dilakukan dengan pemenuhan secara bertahap fasilitas sekolah, sosialisasi kurikulum, pembinaan pembelajaran kepada pendidik, aktifitas peserta didik dalam mengikuti perlombaan; (4) Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Tahun 2013 dilakukan dengan cara penilaian hasil belajar dan penilaian khusus dari kepala sekolah; dan Implementasi kurikulum 2013 dalam mengembangkan kecerdasan siswa di SDIT Persis 99 Rancabango berkategori sangat baik.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan model Cooperatif Integrated Reading And Composition (CIRC) Terhadap Motivasi Belajar Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Fiksi Kelas IV SD. Penelitan ini merupakan penelitian PreEkperimental Design dengan One Group Pretest Postest Design. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata – rata motivasi belajar siswa sebelum menggunakan Model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah 72,3 dan kemampuan membaca pemahaman sebelum menggunakan model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah 40,10. Untuk hasil rata – rata Motivasi Belajar setelah menggunakan Model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah 81,41 dan kemampuan membaca pemahaman setelah menggunakan Model CIRC adalah 74,17. Berdasarkan hasil analisis data statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan Model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Fiksi siswa.
{"title":"Pengaruh Model Cooperatif Integrated Reading And Composition (CIRC) Terhadap Motivasi Belajar Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Fiksi Fiksi Kelas IV Sekolah Dasar","authors":"","doi":"10.31980/ba.v4i1.2936","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v4i1.2936","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan model Cooperatif Integrated Reading And Composition (CIRC) Terhadap Motivasi Belajar Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Fiksi Kelas IV SD. Penelitan ini merupakan penelitian PreEkperimental Design dengan One Group Pretest Postest Design. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata – rata motivasi belajar siswa sebelum menggunakan Model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah 72,3 dan kemampuan membaca pemahaman sebelum menggunakan model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah 40,10. Untuk hasil rata – rata Motivasi Belajar setelah menggunakan Model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah 81,41 dan kemampuan membaca pemahaman setelah menggunakan Model CIRC adalah 74,17. Berdasarkan hasil analisis data statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan Model Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Fiksi siswa.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"351 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135463382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is entitled "The influence of Quantum Learning Models on Students Critical Thinking Ability. The problem in this research is the ability of students' critical thinking in the learning process is low, especially on science subjects in IV grade of SDIT PERSIS 99 Rancabango. It's caused by conventional learning that makes class become static and monotonous so that students aren't trained to solve a contextual question, requires reasoning, argumentation and creativity in completing it. Thís research aims to find out the influence of Quantum Learning model on students critical thinking skills of science learning in IV grade.The research used method of Quasi Experiment with Nonequivalent Control Group Design. The sampling technique in this research is Total Sampling, which is the entire population used as a sample in research with class IVA as a control group with 25 students and class IVB as an experimental group with 25 students, so the total sample in this research amounted to 50 students. The instrument used in this research are test, it is multiple choice questions and description questions. The Technical analysis in this research used t-test to find out whether the Quantum Learning model of learning influences students' critical thinking abilities. The results showed the Quantum Learning model of learning had a significant influence on students' critical thinking skills in Natural Sciences subject of IV grade in SDIT PERSIS 99 Rancabango on the subject of Conservation of Natural Resources and the environment. This is based on the result of calculate data from both of group class, there are differences in the price of tcount with ttable, where tcount> ttable or 6.37> 2.02. So it can be concluded that the application of the Quantum Learning model can influence students' critical thinking skills in the cognitive aspects of science learning of students in fourth grade of SDIT persis 99 Rancabango Keywords: Quantum Learning, Students Critical Thinking Ability.
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA","authors":"Ajeng Mutia Rahmani, Neni Nadiroti Muslihah","doi":"10.31980/ba.v1i2.941","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v1i2.941","url":null,"abstract":"This research is entitled \"The influence of Quantum Learning Models on Students Critical Thinking Ability. The problem in this research is the ability of students' critical thinking in the learning process is low, especially on science subjects in IV grade of SDIT PERSIS 99 Rancabango. It's caused by conventional learning that makes class become static and monotonous so that students aren't trained to solve a contextual question, requires reasoning, argumentation and creativity in completing it. Thís research aims to find out the influence of Quantum Learning model on students critical thinking skills of science learning in IV grade.The research used method of Quasi Experiment with Nonequivalent Control Group Design. The sampling technique in this research is Total Sampling, which is the entire population used as a sample in research with class IVA as a control group with 25 students and class IVB as an experimental group with 25 students, so the total sample in this research amounted to 50 students. The instrument used in this research are test, it is multiple choice questions and description questions. The Technical analysis in this research used t-test to find out whether the Quantum Learning model of learning influences students' critical thinking abilities. The results showed the Quantum Learning model of learning had a significant influence on students' critical thinking skills in Natural Sciences subject of IV grade in SDIT PERSIS 99 Rancabango on the subject of Conservation of Natural Resources and the environment. This is based on the result of calculate data from both of group class, there are differences in the price of tcount with ttable, where tcount> ttable or 6.37> 2.02. So it can be concluded that the application of the Quantum Learning model can influence students' critical thinking skills in the cognitive aspects of science learning of students in fourth grade of SDIT persis 99 Rancabango Keywords: Quantum Learning, Students Critical Thinking Ability.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131334733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study was conducted to determine the effect of cooperative learning model Think Talk Write (TTW) in the learning of reading comprehension types of narrative discourse. This study, entitled "Effects of Cooperative Learning Model Think Talk Write (TTW) Reading Comprehension Ability Of Discourse type Narrative". The purpose of this study to determine the effect of cooperative learning model Think Talk Write (TTW) in improving reading comprehension types of narrative discourse. The method used in this study is the experimental method. Data were analyzed critically by comparing pretest and posttest by using statistical test with SPSS version 20.0 for Windows. Results of research conducted, ie cooperative learning model Think Talk Write (TTW) effect in learning reading comprehension types of narrative discourse with an average of 37.3 pretest posttest while averaging 54.3. The test results of independent samples t-test on the value of the posttest showed the Sig. (2-tailed) of 0.00 (P <0.05). The conclusions of this study is cooperative learning model Think Talk Write (TTW) can improve reading comprehension of narrative discourse types of students. Keywords: Influence, Think Talk Write (TTW), reading comprehension, kind of narrative discourse.
本研究旨在探讨合作学习模式“思说写”在叙事语篇阅读理解类型学习中的效果。本研究题为“合作学习模式对语篇式叙事阅读理解能力的影响”。本研究旨在探讨合作学习模式“思说写”(TTW)对提高叙事语篇阅读理解类型的影响。本研究采用的方法是实验法。采用SPSS 20.0 for Windows软件进行统计检验,对前测和后测数据进行批判性分析。研究结果表明,即合作学习模式对叙事语篇阅读理解类型的学习效果,测前平均为37.3分,测后平均为54.3分。独立样本检验后验值的t检验结果显示Sig(双尾)为0.00 (P <0.05)。本研究的结论是:合作学习模式“思说写”(TTW)可以提高学生对叙事语篇类型的阅读理解能力。关键词:影响,思说写,阅读理解,叙事语篇类型
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN JENIS WACANA NARASI","authors":"Sopia Rahmalia, R. Rohani","doi":"10.31980/ba.v1i2.938","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v1i2.938","url":null,"abstract":"This study was conducted to determine the effect of cooperative learning model Think Talk Write (TTW) in the learning of reading comprehension types of narrative discourse. This study, entitled \"Effects of Cooperative Learning Model Think Talk Write (TTW) Reading Comprehension Ability Of Discourse type Narrative\". The purpose of this study to determine the effect of cooperative learning model Think Talk Write (TTW) in improving reading comprehension types of narrative discourse. The method used in this study is the experimental method. Data were analyzed critically by comparing pretest and posttest by using statistical test with SPSS version 20.0 for Windows. Results of research conducted, ie cooperative learning model Think Talk Write (TTW) effect in learning reading comprehension types of narrative discourse with an average of 37.3 pretest posttest while averaging 54.3. The test results of independent samples t-test on the value of the posttest showed the Sig. (2-tailed) of 0.00 (P <0.05). The conclusions of this study is cooperative learning model Think Talk Write (TTW) can improve reading comprehension of narrative discourse types of students. Keywords: Influence, Think Talk Write (TTW), reading comprehension, kind of narrative discourse.","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132684248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is motivated by the low learning motivation of the students influenced by the weak implementation of the learning process at schools. Starting with the description above, the problem in this study is "Is there the influence of the Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model for student learning motivation to science subjects in 5th grade of SD Muhammadiyah 5?". Then, the purpose of this study is to determine the effect of the Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model on students' learning motivation to science subjects in 5th grade of SD Muhammadiyah 5. The method used in this study is a quasi-experimental method with the Nonequivalent research Control Group Design as the research design. The data of this study is obtained by providing a pretest and posttest questionnaire. The population of this study are all fifth grade students of SD Muhammadiyah 5. Then, the sample of this study is VA class students amount of 25 students and VB class students amount of 25 students. Based on the results of the parametric statistical tests using the t-test, significance value is obtained (sig.2-tailed) in amount of 0.001 which means smaller than 0.05 (0.001 < 0.05) with the decision that H0 is rejected and Ha is accepted. Based on this analysis, it can be concluded that Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model has a significant effect on student learning motivation to science subjects in 5th grade of SD Muhammadiyah 5.Keywords: Student Facilitator and Explaining Learning Model, Learning Motivation, Science
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD MUHAMMADIYAH 5","authors":"Silvia Nopiana, Ejen Jenal Mutaqin","doi":"10.31980/ba.v1i2.935","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v1i2.935","url":null,"abstract":"This research is motivated by the low learning motivation of the students influenced by the weak implementation of the learning process at schools. Starting with the description above, the problem in this study is \"Is there the influence of the Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model for student learning motivation to science subjects in 5th grade of SD Muhammadiyah 5?\". Then, the purpose of this study is to determine the effect of the Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model on students' learning motivation to science subjects in 5th grade of SD Muhammadiyah 5. The method used in this study is a quasi-experimental method with the Nonequivalent research Control Group Design as the research design. The data of this study is obtained by providing a pretest and posttest questionnaire. The population of this study are all fifth grade students of SD Muhammadiyah 5. Then, the sample of this study is VA class students amount of 25 students and VB class students amount of 25 students. Based on the results of the parametric statistical tests using the t-test, significance value is obtained (sig.2-tailed) in amount of 0.001 which means smaller than 0.05 (0.001 < 0.05) with the decision that H0 is rejected and Ha is accepted. Based on this analysis, it can be concluded that Student Facilitator and Explaining (SFAE) learning model has a significant effect on student learning motivation to science subjects in 5th grade of SD Muhammadiyah 5.Keywords: Student Facilitator and Explaining Learning Model, Learning Motivation, Science","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116620345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
One of the goals of learning mathematics is to develop abilities understanding of mathematical concepts. One component of learning that can be affect the learning process of understanding mathematical concepts students are a learning model. Learning model is a way which is designed for the implementation of learning. Meanwhile, this research discuss the differences in the ability to understand mathematical concepts through the application of the learning models for student teams achievement division with teams game tournaments on math. Aim This research is to find out the ability to understand mathematical concepts among students who get the Student type cooperative learning model Teams Achievement Division and Teams Game Tournament . Research methods The method used in this research is the quantitative method of experimentation, as for The experiments used are Quasi Experiments with shapes Nonequivalent control group design . The population in this study is all Grade V students of SDN 4 Tanjungkamuning totaling 36 students. Inside sample This research is VA and VB grade students at SDN 4 Tanjungkamuning yang totaling 36 students. The sampling technique used is a technique saturated sampling. The instruments used in this study are description tests, and observation sheets. The results showed there were differences in the ability of understanding mathematical concepts between students who are get the cooperative learning model type Student Teams AchievementDivisionwithstudentswhogettheTeamsGameTournamentmodel.Based on the results of data analysis on the pretest and posttest value of experimental class I with an average pretest of 5.28 and an average posttest of 10. Meanwhile, in class Experiment II showed a pretest value of 3.89 and an average posttest of 7.61. Based on the two data shows that the experimental class I is average the value is higher than the average of the experimental class II . This research shows that the results of the analysis of experimental class I data using the Student model Teams Achievement Division averages higher than class experiment II using the Teams Game Tournament model. Keywords : Student Teams Achievement Learning Model , Model Learning Division Teams Game Tournament , comprehension ability mathematical concepts.PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN TEAMS GAME TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
学习数学的目标之一是发展对数学概念的理解能力。可以影响学生理解数学概念的学习过程的一个组成部分是学习模式。学习模式是为学习的实施而设计的一种方式。同时,本研究通过应用学生团队成绩划分与团队游戏竞赛的学习模型,探讨了学生对数学概念理解能力的差异。目的本研究旨在了解学生型合作学习模式下的学生对数学概念的理解能力。研究方法本研究采用的方法为定量实验法,所采用的实验为形状非等效对照组设计的准实验。本次研究人群为丹戎卡穆宁中学四年级全体五年级学生,共36人。本研究以丹戎卡穆宁杨中学四年级VA和VB级学生为对象,共36名学生。所采用的采样技术是饱和采样技术。本研究使用的工具为描述试验和观察表。结果表明,采用合作学习模式的学生团队成就组与采用团队游戏竞赛模式的学生对数学概念的理解能力存在差异。根据实验一班的前测和后测值数据分析结果,平均前测5.28,平均后测10。实验二的前测值为3.89,后测平均值为7.61。根据这两个数据可以看出,实验I类的平均值要高于实验II类的平均值。本研究表明,使用学生模型的实验I班数据分析的结果平均高于使用团队游戏锦标赛模型的实验II班数据。关键词:学生团队成果学习模式;模型学习分区;团队游戏竞赛;Perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika melalui penerapan模型pembelajaran学生团队成就部门登根团队游戏锦标赛pada mata pelajaran matematika
{"title":"PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN TEAMS GAME TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA","authors":"Zenal Abidin, Yenni Widyaningsih","doi":"10.31980/ba.v1i2.936","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v1i2.936","url":null,"abstract":"One of the goals of learning mathematics is to develop abilities understanding of mathematical concepts. One component of learning that can be affect the learning process of understanding mathematical concepts students are a learning model. Learning model is a way which is designed for the implementation of learning. Meanwhile, this research discuss the differences in the ability to understand mathematical concepts through the application of the learning models for student teams achievement division with teams game tournaments on math. Aim This research is to find out the ability to understand mathematical concepts among students who get the Student type cooperative learning model Teams Achievement Division and Teams Game Tournament . Research methods The method used in this research is the quantitative method of experimentation, as for The experiments used are Quasi Experiments with shapes Nonequivalent control group design . The population in this study is all Grade V students of SDN 4 Tanjungkamuning totaling 36 students. Inside sample This research is VA and VB grade students at SDN 4 Tanjungkamuning yang totaling 36 students. The sampling technique used is a technique saturated sampling. The instruments used in this study are description tests, and observation sheets. The results showed there were differences in the ability of understanding mathematical concepts between students who are get the cooperative learning model type Student Teams AchievementDivisionwithstudentswhogettheTeamsGameTournamentmodel.Based on the results of data analysis on the pretest and posttest value of experimental class I with an average pretest of 5.28 and an average posttest of 10. Meanwhile, in class Experiment II showed a pretest value of 3.89 and an average posttest of 7.61. Based on the two data shows that the experimental class I is average the value is higher than the average of the experimental class II . This research shows that the results of the analysis of experimental class I data using the Student model Teams Achievement Division averages higher than class experiment II using the Teams Game Tournament model. Keywords : Student Teams Achievement Learning Model , Model Learning Division Teams Game Tournament , comprehension ability mathematical concepts.PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN TEAMS GAME TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125177000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Alani, R. Rahman, Riska Nurhasanah, D. Kurniasih, Riska Herdiyanti Damanik
The problem of mathematics learning in the schools is the level of mathematics literacy of students in Indonesia that is still very low. Conditions of learning mathematics according to the Program for International Student Assessment (PISA, 2015) 50.5% of Indonesian students have mathematical literacy skills below level 1. Ability below level 1 only solves math problems with one step, 27.6% is at level 1 , that are being able to use simple formulas, procedures, and algorithms, being able to carry out literal interpretation and direct reasoning in solving mathematical problems. It takes an effort to learn mathematics that is realistic and constructivist. One of model that fulfills these two characteristics is discussed in this paper, in the context of Realistic Mathematics Education.Kata Kunci: Realistic Matematics Education
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATEMATICS EDUCATION","authors":"N. Alani, R. Rahman, Riska Nurhasanah, D. Kurniasih, Riska Herdiyanti Damanik","doi":"10.31980/ba.v1i2.939","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/ba.v1i2.939","url":null,"abstract":"The problem of mathematics learning in the schools is the level of mathematics literacy of students in Indonesia that is still very low. Conditions of learning mathematics according to the Program for International Student Assessment (PISA, 2015) 50.5% of Indonesian students have mathematical literacy skills below level 1. Ability below level 1 only solves math problems with one step, 27.6% is at level 1 , that are being able to use simple formulas, procedures, and algorithms, being able to carry out literal interpretation and direct reasoning in solving mathematical problems. It takes an effort to learn mathematics that is realistic and constructivist. One of model that fulfills these two characteristics is discussed in this paper, in the context of Realistic Mathematics Education.Kata Kunci: Realistic Matematics Education","PeriodicalId":277312,"journal":{"name":"Bale Aksara","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116511105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}