Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8681
Mariyam Mariyam, Vivi Yosafianti Pohan, Dera Alfiyanti, A. Samiasih, E. Sulistyawati
Tahun pertama usia bayi merupakan waktu yang sangat berharga untuk berlanjutnya pertumbuhan dan perkembangan. Pada saat tersebut bayi membutuhkan dukungan agar bayi bisa tumbuh dan berkembang optimal. Selain ASI bayi juga membutuhkan sentuhan yang bersifat terapeutik. Sentuhan ini adalah pijat bayi. Pijat bayi mempunyai banyak manfaat diantaranya merangsang system pertahanan hidup bayi, meningkatkan kenaikan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, dan meningkatkan hubungan emosional dengan orang tua. Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengoptimalkan kesehatan bayi di RW VI Tandang Tembalang Semarang. Tujuan khusus yang ingin dicapai meliputi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu yang memiliki bayi dalam melakukan pijat bayi. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan pijat bayi dan pendampingan ibu saat melakukan pijat bayi. Metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan ceramah, diskusi, dan simulasi/ demonstrasi keterampilan. Sebelum pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan rapat koordinasi tim pelaksana dan pembuatan media dan poster/ modul yang digunakan. Sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang bayi dilaksanakan pengukuran pengetahuan dan kemampuan ibu dalam pijat bayi. Pengetahuan ibu sebelum dilaksanakan pijat bayi 80% berada dalam kategori pengetahuan kurang dan keterampilan ibu 85% berada dalam kategori kurang. Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan, pengetahuan dan keterampilan meningkat menjadi 90% pengetahuan baik dan 97% keterampilannya baik dalam pijat bayi.
{"title":"Optimalisasi Kesehatan Bayi Melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Tentang Pijat Bayi","authors":"Mariyam Mariyam, Vivi Yosafianti Pohan, Dera Alfiyanti, A. Samiasih, E. Sulistyawati","doi":"10.26714/sjpkm.v1i1.8681","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/sjpkm.v1i1.8681","url":null,"abstract":"Tahun pertama usia bayi merupakan waktu yang sangat berharga untuk berlanjutnya pertumbuhan dan perkembangan. Pada saat tersebut bayi membutuhkan dukungan agar bayi bisa tumbuh dan berkembang optimal. Selain ASI bayi juga membutuhkan sentuhan yang bersifat terapeutik. Sentuhan ini adalah pijat bayi. Pijat bayi mempunyai banyak manfaat diantaranya merangsang system pertahanan hidup bayi, meningkatkan kenaikan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, dan meningkatkan hubungan emosional dengan orang tua. Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengoptimalkan kesehatan bayi di RW VI Tandang Tembalang Semarang. Tujuan khusus yang ingin dicapai meliputi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu yang memiliki bayi dalam melakukan pijat bayi. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan pijat bayi dan pendampingan ibu saat melakukan pijat bayi. Metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan ceramah, diskusi, dan simulasi/ demonstrasi keterampilan. Sebelum pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan rapat koordinasi tim pelaksana dan pembuatan media dan poster/ modul yang digunakan. Sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang bayi dilaksanakan pengukuran pengetahuan dan kemampuan ibu dalam pijat bayi. Pengetahuan ibu sebelum dilaksanakan pijat bayi 80% berada dalam kategori pengetahuan kurang dan keterampilan ibu 85% berada dalam kategori kurang. Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan, pengetahuan dan keterampilan meningkat menjadi 90% pengetahuan baik dan 97% keterampilannya baik dalam pijat bayi.","PeriodicalId":286810,"journal":{"name":"SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126696757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8556
Tri Nurhidayati, M. Haryadi, Latifah Khoirun Nisak, Ari Yanto
Pencegahan Covid-19 sangat penting dilakukan pada saat pandemic. Pengabdian masyarakat dengan sasaran program ibu-ibu, anak-anak, serta masyarakat di lingkungan tempat tinggal mahasiswa. Penulis merancang beberapa program khusus yang berkaitan dengan COVID-19, dengan pertimbangan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Program-program yang telah penulis rancang diharapkan dapat tercapainya tujuan dari tema yang telah di pilih. Tujuan program-program antara lain. 1) mengetahui kesadaran masyarakat dan anak-anak terhadap bahaya covid-19, 2) menambah wawasan kepada masyarakat tentang gejala dan pencegahahan Covid-19, 3) menanamkan kebiasaan mematuhi protokol kesehatan dan pola hidup bersih. Metode pelaksanaan menggunakan langkah sebagai berikut: identifikasi potensi dan menganalisis permasalahan di masyarakat, perancangan program, penelitian pustaka untuk acuan materi yang digunakan selama pengabdian, metode observasi lapangan untuk mengetahui lokasi penambahan tempat cuci tangan dan mendatangi masyarakat secara langsung. Berdasarkan observasi lapangan terdapat perbedaan yang mengarah pada hal yang lebih baik mengenai kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19, ketika sebelum dan sesudah pelaksanaan.
{"title":"Edukasi dalam Pencegahan Covid-19 Dusun Cabean melalui Pemberdayaan Masyarakat","authors":"Tri Nurhidayati, M. Haryadi, Latifah Khoirun Nisak, Ari Yanto","doi":"10.26714/sjpkm.v1i1.8556","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/sjpkm.v1i1.8556","url":null,"abstract":"Pencegahan Covid-19 sangat penting dilakukan pada saat pandemic. Pengabdian masyarakat dengan sasaran program ibu-ibu, anak-anak, serta masyarakat di lingkungan tempat tinggal mahasiswa. Penulis merancang beberapa program khusus yang berkaitan dengan COVID-19, dengan pertimbangan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Program-program yang telah penulis rancang diharapkan dapat tercapainya tujuan dari tema yang telah di pilih. Tujuan program-program antara lain. 1) mengetahui kesadaran masyarakat dan anak-anak terhadap bahaya covid-19, 2) menambah wawasan kepada masyarakat tentang gejala dan pencegahahan Covid-19, 3) menanamkan kebiasaan mematuhi protokol kesehatan dan pola hidup bersih. Metode pelaksanaan menggunakan langkah sebagai berikut: identifikasi potensi dan menganalisis permasalahan di masyarakat, perancangan program, penelitian pustaka untuk acuan materi yang digunakan selama pengabdian, metode observasi lapangan untuk mengetahui lokasi penambahan tempat cuci tangan dan mendatangi masyarakat secara langsung. Berdasarkan observasi lapangan terdapat perbedaan yang mengarah pada hal yang lebih baik mengenai kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19, ketika sebelum dan sesudah pelaksanaan.","PeriodicalId":286810,"journal":{"name":"SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123137382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8682
Nikmatul Khayati, Sri Rejeki, Mac Machmudah, Pawestri Pawestri, Y. Armiyati, Roni Sianturi
Masa remaja merupakan awal masa pubertas yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya hormon-hormon pubertas secara cepat. Pesatnya pertumbuhan tanda seks sekunder seperti pembesaran sel di payudara dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker terbesar pada perempuan yang terjadi pada usia subur sekitar 42,1 per 100.000 penduduk. Perlu upaya deteksi dini yang dapat dilakukan dengan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). SADARI atau Breast Self Examination (BSE) adalah metode sistematik untuk pemeriksaan adanya kelainan pada daerah dada terutama payudara sampai area ketiak dengan cara melihat/inspeksi dan meraba/palpasi yang dilakukan secara mandiri. SADARI merupakan tindakan yang aman, murah, sederhana dan efektif digunakan untuk deteksi dini Kanker Payudara. Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan skill remaja tentang SADARI. Tujuan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara, faktor risiko, tanda dan gejala, upaya pencegahan, kanker payudara, waktu yang efektif untuk SADARI dan dapat melakukan praktik SADARI. Metode yang dilakukan berupa ceramah, diskusi, demonstrasi, dan redemonstrasi. Persiapan dilakukan bersama tim untuk pembagian tanggung jawab kegiatan dan persiapan media. Sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan evaluasi awal dan akhir terkait materi. Mayoritas 75% peserta berpengetahuan cukup untuk konsep kanker payudara dan 90% kategori kurang untuk skill SADARI. Setelah dilaksanakan kegiatan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan dalam kategori baik sebesar 95% dan 90% memiliki ketrampilan dalam kategori baik untuk SADARI. Kegiatan ini perlu disebarluaskan dan ditingkatkan motivasinya agar perempuan memiliki kesadaran untuk rutin melakukan SADARI agar dapat mendeteksi kanker payudara secara dini.
{"title":"Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Remaja Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)","authors":"Nikmatul Khayati, Sri Rejeki, Mac Machmudah, Pawestri Pawestri, Y. Armiyati, Roni Sianturi","doi":"10.26714/sjpkm.v1i1.8682","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/sjpkm.v1i1.8682","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan awal masa pubertas yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya hormon-hormon pubertas secara cepat. Pesatnya pertumbuhan tanda seks sekunder seperti pembesaran sel di payudara dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker terbesar pada perempuan yang terjadi pada usia subur sekitar 42,1 per 100.000 penduduk. Perlu upaya deteksi dini yang dapat dilakukan dengan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). SADARI atau Breast Self Examination (BSE) adalah metode sistematik untuk pemeriksaan adanya kelainan pada daerah dada terutama payudara sampai area ketiak dengan cara melihat/inspeksi dan meraba/palpasi yang dilakukan secara mandiri. SADARI merupakan tindakan yang aman, murah, sederhana dan efektif digunakan untuk deteksi dini Kanker Payudara. Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan skill remaja tentang SADARI. Tujuan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara, faktor risiko, tanda dan gejala, upaya pencegahan, kanker payudara, waktu yang efektif untuk SADARI dan dapat melakukan praktik SADARI. Metode yang dilakukan berupa ceramah, diskusi, demonstrasi, dan redemonstrasi. Persiapan dilakukan bersama tim untuk pembagian tanggung jawab kegiatan dan persiapan media. Sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan evaluasi awal dan akhir terkait materi. Mayoritas 75% peserta berpengetahuan cukup untuk konsep kanker payudara dan 90% kategori kurang untuk skill SADARI. Setelah dilaksanakan kegiatan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan dalam kategori baik sebesar 95% dan 90% memiliki ketrampilan dalam kategori baik untuk SADARI. Kegiatan ini perlu disebarluaskan dan ditingkatkan motivasinya agar perempuan memiliki kesadaran untuk rutin melakukan SADARI agar dapat mendeteksi kanker payudara secara dini.","PeriodicalId":286810,"journal":{"name":"SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126706021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8537
Edy Soesanto, Hery Nugroho, E. Ernawati, Siti Aisah, D. Setyowati, M. N. A. Jihad
Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan, mampu meningkatkan umur harapan hidup (life expectancy). Dengan meningkatnya angka harapan hidup lanjut usia yang semakin tinggi, maka dibutuhkan kualitas hidup yang lebih bermakna di bandingkan dengan kualitas hidup yang sekarang yang masih relatif rendah, khususnya masalah kesehatan. Untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya sosial, ekonomi , kesehatan dan kemampuan lanjut usia, perlu di selenggarakan suatu suatu program yang berbentuk pelayanan dan pengembangan kelembagaan yang menangani masalah-masalah tersebut. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Lanjut Usia merupakan salah satu wadah yang dapat membantu masyarakat melakukan upaya peningkatan dan pencegahan terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal, tetapi pelaksanaannya seringkali tidak berjalan dengan baik karena dukungan masyarakat yang masih kurang, keterbatasan jumlah kader, sulitnya mencari kader yang memiliki waktu luang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia melalui rekruitmen dan pelatihan kader kesehatan. Kegiatan ini melibatkan pemerintah desa,tokoh masyarakat, kader kesehatan dan para lansia di dusun Karang, desa Kangkung, Mranggen, Demak. Kegiatan dilakukan dengan tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya posbindu lanjut usia dan penyakit yang lazim terjadi pada lanjut usia yang perlu penanganan khusus dan kontinyu. Pelaksanaan rekruitmen dan pelatihan kader untuk membekali kader dalam pelayanan posbindu. Kegiatan dilaksankan dengan baik dan mendapat respon kooperatif , antusias dan aktif setiap kegiatan dilakukan. pemerintah desa, masyarakat dan Puskesmas Mranggen I mendukung keberadaan posbindu. untuk mengendalikan dan mengontrol masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia khususnya penyakit degeneratif.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Lanjut Usia di Desa Kangkung, Mranggen, Demak","authors":"Edy Soesanto, Hery Nugroho, E. Ernawati, Siti Aisah, D. Setyowati, M. N. A. Jihad","doi":"10.26714/sjpkm.v1i1.8537","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/sjpkm.v1i1.8537","url":null,"abstract":"Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan, mampu meningkatkan umur harapan hidup (life expectancy). Dengan meningkatnya angka harapan hidup lanjut usia yang semakin tinggi, maka dibutuhkan kualitas hidup yang lebih bermakna di bandingkan dengan kualitas hidup yang sekarang yang masih relatif rendah, khususnya masalah kesehatan. Untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya sosial, ekonomi , kesehatan dan kemampuan lanjut usia, perlu di selenggarakan suatu suatu program yang berbentuk pelayanan dan pengembangan kelembagaan yang menangani masalah-masalah tersebut. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Lanjut Usia merupakan salah satu wadah yang dapat membantu masyarakat melakukan upaya peningkatan dan pencegahan terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal, tetapi pelaksanaannya seringkali tidak berjalan dengan baik karena dukungan masyarakat yang masih kurang, keterbatasan jumlah kader, sulitnya mencari kader yang memiliki waktu luang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia melalui rekruitmen dan pelatihan kader kesehatan. Kegiatan ini melibatkan pemerintah desa,tokoh masyarakat, kader kesehatan dan para lansia di dusun Karang, desa Kangkung, Mranggen, Demak. Kegiatan dilakukan dengan tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya posbindu lanjut usia dan penyakit yang lazim terjadi pada lanjut usia yang perlu penanganan khusus dan kontinyu. Pelaksanaan rekruitmen dan pelatihan kader untuk membekali kader dalam pelayanan posbindu. Kegiatan dilaksankan dengan baik dan mendapat respon kooperatif , antusias dan aktif setiap kegiatan dilakukan. pemerintah desa, masyarakat dan Puskesmas Mranggen I mendukung keberadaan posbindu. untuk mengendalikan dan mengontrol masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia khususnya penyakit degeneratif. ","PeriodicalId":286810,"journal":{"name":"SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126672786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8680
Eni Hidayati, Desi Ariyana Rahayu, Titik Suerni, Putri Lusi Putri Lusi Ratnasari, Emiliya Widyawati
Gangguan jiwa merupakan penyakit psikologis pada manusia. Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan tingkah laku sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan dan fungsi sosial) dari orang tersebut. Pelaksanaan program pengabdian ini dengan menggunakan metode pendekatan mitra binaan yang dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan dan kegiatan pembinaan yang dilakukan melalui pemberian pendidikan kesehatan. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah materi tentang upaya menghadapi covid-19 pada orang dengan gangguan jiwa pada kader-kader kesehatan jiwa dengan laptop, hp, dan materi video. pendidikan kesehatan pada kader kesehatan jiwa menjadi semakin paham tentang pencegahan Covid-19 dengan orang gangguan jiwa pada kader kesehatan jiwa. Kader banyak yang bertanya dan menujukkan antusias pada kader dalam melihat video materinya.. menanamkan kepada kader kesehatan jiwa ini sangat penting dengan melihat sangat penting dalam kekuatan kader kesehatan jiwa di masyarakat. Penyuluhan tentang kiat menghadapi covid-19 pada orang gangguan jiwa (ODGJ) pada kader kesehatan di wilayah RW 3 kelurahan kedungmundu. Kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai rencana atas kerjasama semua pihak, terutama sasaran yang mengikuti kegiatan sampai selesai di WAG kader
{"title":"Upaya Menghadapi Covid-19 Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa Melalui Kader Kesehatan Jiwa","authors":"Eni Hidayati, Desi Ariyana Rahayu, Titik Suerni, Putri Lusi Putri Lusi Ratnasari, Emiliya Widyawati","doi":"10.26714/sjpkm.v1i1.8680","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/sjpkm.v1i1.8680","url":null,"abstract":"Gangguan jiwa merupakan penyakit psikologis pada manusia. Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan tingkah laku sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan dan fungsi sosial) dari orang tersebut. Pelaksanaan program pengabdian ini dengan menggunakan metode pendekatan mitra binaan yang dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan dan kegiatan pembinaan yang dilakukan melalui pemberian pendidikan kesehatan. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah materi tentang upaya menghadapi covid-19 pada orang dengan gangguan jiwa pada kader-kader kesehatan jiwa dengan laptop, hp, dan materi video. pendidikan kesehatan pada kader kesehatan jiwa menjadi semakin paham tentang pencegahan Covid-19 dengan orang gangguan jiwa pada kader kesehatan jiwa. Kader banyak yang bertanya dan menujukkan antusias pada kader dalam melihat video materinya.. menanamkan kepada kader kesehatan jiwa ini sangat penting dengan melihat sangat penting dalam kekuatan kader kesehatan jiwa di masyarakat. Penyuluhan tentang kiat menghadapi covid-19 pada orang gangguan jiwa (ODGJ) pada kader kesehatan di wilayah RW 3 kelurahan kedungmundu. Kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai rencana atas kerjasama semua pihak, terutama sasaran yang mengikuti kegiatan sampai selesai di WAG kader","PeriodicalId":286810,"journal":{"name":"SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121211314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}