Pub Date : 2020-12-15DOI: 10.18592/TARBIYAH.V9I2.3522
Dodi Setiawan Putra, Ardy Irawan, Jelpapo Putra Yanto, Mecco Mandala Putra, Syahrul Adli, U. Dewi, N. Nasih
The purpose of this study was to determine the description of student attitudes and learning environments towards physics and the relationship of student attitudes and learning environments towards physics at SMAN 6 Batang Hari. This type of research is quantitative using a correlational design with the instrument used is a questionnaire. The subjects of this study were 156 students from SMAN 6 Batang Hari. Quantitative data analysis techniques use descriptive and inferential statistics. The description for attitude is categorized as sufficient. While for the learning environment that is categorized good. The relationship between students' attitudes and learning environment towards physics is in the strong category with a pearson correlation of 0.719. Based on the results of SMAN 6 Batang Hari, the relationship between students' attitudes and the learning environment is strong for learning physics. Thus, positive student attitudes will be formed through a conducive learning environment.
{"title":"Relationship of Attitude with Student Learning Environment Toward Physics","authors":"Dodi Setiawan Putra, Ardy Irawan, Jelpapo Putra Yanto, Mecco Mandala Putra, Syahrul Adli, U. Dewi, N. Nasih","doi":"10.18592/TARBIYAH.V9I2.3522","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/TARBIYAH.V9I2.3522","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to determine the description of student attitudes and learning environments towards physics and the relationship of student attitudes and learning environments towards physics at SMAN 6 Batang Hari. This type of research is quantitative using a correlational design with the instrument used is a questionnaire. The subjects of this study were 156 students from SMAN 6 Batang Hari. Quantitative data analysis techniques use descriptive and inferential statistics. The description for attitude is categorized as sufficient. While for the learning environment that is categorized good. The relationship between students' attitudes and learning environment towards physics is in the strong category with a pearson correlation of 0.719. Based on the results of SMAN 6 Batang Hari, the relationship between students' attitudes and the learning environment is strong for learning physics. Thus, positive student attitudes will be formed through a conducive learning environment.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124234494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-30DOI: 10.18592/tarbiyah.v9i1.3457
I. Rahmawati, A. Basith
This study aims to describe the implementation of multicultural education in the 2013 curriculum at SD YPPSB East Kutai. This type of research is qualitative descriptive, by describing the results of learning observations, interviews with relevant sources, and reviewing syllabus documents, Learning Implementation Plans (RPP), teaching materials, and learning media. The findings of the implementation of multicultural education are carried out in a way; integrating into the theme of learning, making annual activities for self-development in a programmed and scheduled manner, implementing a model of school community model, character building, inculcation and practice of character values in daily life. As well as habituation by taking action on daily activities that are integrated with the annual school routine program.
{"title":"The Implementation of Multicultural Education on the 2013 Curriculum at YPPSB Elementary School East Kutai","authors":"I. Rahmawati, A. Basith","doi":"10.18592/tarbiyah.v9i1.3457","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v9i1.3457","url":null,"abstract":"This study aims to describe the implementation of multicultural education in the 2013 curriculum at SD YPPSB East Kutai. This type of research is qualitative descriptive, by describing the results of learning observations, interviews with relevant sources, and reviewing syllabus documents, Learning Implementation Plans (RPP), teaching materials, and learning media. The findings of the implementation of multicultural education are carried out in a way; integrating into the theme of learning, making annual activities for self-development in a programmed and scheduled manner, implementing a model of school community model, character building, inculcation and practice of character values in daily life. As well as habituation by taking action on daily activities that are integrated with the annual school routine program.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114067455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-02DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.3009
Taufiqqurahman Nida
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi orang tua dan guru melalui kerjasama dalam penguatan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan penelitian studi komunitas. Populasi 500 orangtua siswa di 5 Kecamatan Kota Banjarmasin. Sampel adalah 200 orangtua siswa dengan menggunakan metode Snow balling. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, partisipasi, dan dokumentasi. Data di verifikasi, melalui kredibilitas, transferabilitas, kriteria, konfirmasi, serta trianggulasi data dengan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan dasar dan falsafah pendidikan karakter perilaku sosial yakni pengenalan dan pengamalan, dapat membangun karakter perilaku sosial siswa terhadap Agama, Pancasila, dan Budaya Banjar. Anak-anak dibimbing dan mendapat pedoman dengan keteladanan, disiplin, motivasi, pembiasaan, pelestarian dan pengembangan yang kondusif. Serta suasana pendidikan yang membantu mengembangkan lingkungan sosialnya. Dan orangtua memiliki pola untuk membimbing karakter perilaku sosial anak dengan menerapkan sikap kepemimpinan secara demokratis berdasarkan perkembangan karakter perilaku sosial anak. Kemudian oleh orangtua terbina secara harmonis karena adanya kerjasama dan penguatan pendidikan karakter dari sekolah dan guru-guru secara intensif dan kontinu.
{"title":"Pendidikan Karakter Perilaku Sosial Anak Usia Sekolah Dasar dalam Keluarga di Kota Banjarmasin","authors":"Taufiqqurahman Nida","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.3009","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.3009","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi orang tua dan guru melalui kerjasama dalam penguatan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan penelitian studi komunitas. Populasi 500 orangtua siswa di 5 Kecamatan Kota Banjarmasin. Sampel adalah 200 orangtua siswa dengan menggunakan metode Snow balling. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, partisipasi, dan dokumentasi. Data di verifikasi, melalui kredibilitas, transferabilitas, kriteria, konfirmasi, serta trianggulasi data dengan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan dasar dan falsafah pendidikan karakter perilaku sosial yakni pengenalan dan pengamalan, dapat membangun karakter perilaku sosial siswa terhadap Agama, Pancasila, dan Budaya Banjar. Anak-anak dibimbing dan mendapat pedoman dengan keteladanan, disiplin, motivasi, pembiasaan, pelestarian dan pengembangan yang kondusif. Serta suasana pendidikan yang membantu mengembangkan lingkungan sosialnya. Dan orangtua memiliki pola untuk membimbing karakter perilaku sosial anak dengan menerapkan sikap kepemimpinan secara demokratis berdasarkan perkembangan karakter perilaku sosial anak. Kemudian oleh orangtua terbina secara harmonis karena adanya kerjasama dan penguatan pendidikan karakter dari sekolah dan guru-guru secara intensif dan kontinu.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114162009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-02DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.2666
M. Arobi
Di kota Banjarmasin, ada banyak sekolah atau lembaga pendidikan al-Qur’an, seperti Taman Kanak-kanak (TK) al-Qur’an, Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA), Pondok Pesantren Tahfizh al-Qur’an (PPTQ), dan Rumah Tahfizh al-Qur’an (RTQ). Contoh yang disebut terakhir banyak diminati para murid (santri) dan orang tua, khususnya santri cilik, karena tidak mengharuskan para murid untuk menetap di asrama seperti di pesantren. Pembelajaran al-Qur’an hanya berlangsung satu hingga dua jam dalam sehari. Rumah-rumah tahfizh tersebut tersebar di beberapa wilayah di kota Banjarmasin. Berdasarkan penelitian penulis pada tahun 2018, ada lima rumah tahfizh di kota Banjarmasin yang sudah berdiri lebih dari satu tahun dan mempunyai santri lebih dari lima puluh orang, yaitu: rumah tahfizh al-haramain, rumah tahfizh az-zahra, rumah tahfizh miftahul ihsan, rumah tahfizh qaryah thayyibah, dan rumah tahfizh an-nur. Rumah-rumah tahfizh tersebut masing-masing mempunyai program pembelajaran dan metode pengajaran al-Qur’an.
{"title":"Rumah-Rumah Tahfizh di Kota Banjarmasin: Profil, Program, dan Metode Pengajaran Al-Qur’an","authors":"M. Arobi","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.2666","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2666","url":null,"abstract":"Di kota Banjarmasin, ada banyak sekolah atau lembaga pendidikan al-Qur’an, seperti Taman Kanak-kanak (TK) al-Qur’an, Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA), Pondok Pesantren Tahfizh al-Qur’an (PPTQ), dan Rumah Tahfizh al-Qur’an (RTQ). Contoh yang disebut terakhir banyak diminati para murid (santri) dan orang tua, khususnya santri cilik, karena tidak mengharuskan para murid untuk menetap di asrama seperti di pesantren. Pembelajaran al-Qur’an hanya berlangsung satu hingga dua jam dalam sehari. Rumah-rumah tahfizh tersebut tersebar di beberapa wilayah di kota Banjarmasin. Berdasarkan penelitian penulis pada tahun 2018, ada lima rumah tahfizh di kota Banjarmasin yang sudah berdiri lebih dari satu tahun dan mempunyai santri lebih dari lima puluh orang, yaitu: rumah tahfizh al-haramain, rumah tahfizh az-zahra, rumah tahfizh miftahul ihsan, rumah tahfizh qaryah thayyibah, dan rumah tahfizh an-nur. Rumah-rumah tahfizh tersebut masing-masing mempunyai program pembelajaran dan metode pengajaran al-Qur’an.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122468927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-02DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.2667
Inna Muthmainnah, Nor Izzatil, Hidayah Nor
To address three theories in teaching English for young learners (Piaget, Vygotsky, and Brunner), the researchers believe that an effective teaching teachniques that pay attention not only to the needs of the young learners but also to their interests are very important. This research reported our pre-experimental study on the effectiveness of using Piaget, Vygotsky, and Brunner theories in teaching English for young learners at SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin. There were 26 students of the fourth grade, study English at SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin, participated in this research. The data collected by conducting three times treatment in one class of the fourth grade, and written tests (pre-test and post-test). Findings revealed that the students got better score after the implementation of those three theories (Piaget, Vygotsky, and Brunner) in the classroom; they were very enthusiastic learned English in the classroom by interacting with the teachers and the peers. Their responses toward this activity were also positive. This research is expected to be beneficial for teachers who are interested in applying those three theories in English classroom, especially for young learners’ classroom.
针对皮亚杰(Piaget)、维果斯基(Vygotsky)和布鲁纳(Brunner)这三种少儿英语教学理论,研究者认为一种既关注少儿英语学习者的需求又关注其兴趣的有效教学方法是非常重要的。本研究报告了我们对Piaget, Vygotsky和Brunner理论在Kebun Bunga 6 Banjarmasin SDN少儿英语教学中的有效性的实验前研究。在Kebun Bunga 6 Banjarmasin SDN学习英语的26名四年级学生参与了这项研究。在四年级一个班进行三次处理,并进行笔试(测试前和测试后)收集的数据。结果表明,在课堂上实施皮亚杰、维果斯基、布鲁纳三种理论后,学生的成绩有所提高;他们在课堂上通过与老师和同学的互动,非常热情地学习英语。他们对这项活动的反应也是积极的。本研究希望能对有意将这三种理论应用于英语课堂的教师,特别是对青少年学习者的课堂教学有所帮助。
{"title":"The Effectiveneness Of Using Piaget, Vygotsky, And Brunner Theories In Teaching English For Young Learners At Sdn Kebun Bunga 6 Banjarmasin","authors":"Inna Muthmainnah, Nor Izzatil, Hidayah Nor","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.2667","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2667","url":null,"abstract":"To address three theories in teaching English for young learners (Piaget, Vygotsky, and Brunner), the researchers believe that an effective teaching teachniques that pay attention not only to the needs of the young learners but also to their interests are very important. This research reported our pre-experimental study on the effectiveness of using Piaget, Vygotsky, and Brunner theories in teaching English for young learners at SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin. There were 26 students of the fourth grade, study English at SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin, participated in this research. The data collected by conducting three times treatment in one class of the fourth grade, and written tests (pre-test and post-test). Findings revealed that the students got better score after the implementation of those three theories (Piaget, Vygotsky, and Brunner) in the classroom; they were very enthusiastic learned English in the classroom by interacting with the teachers and the peers. Their responses toward this activity were also positive. This research is expected to be beneficial for teachers who are interested in applying those three theories in English classroom, especially for young learners’ classroom.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130978099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-02DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.2538
Dendy Ramadhan
Artikel ini membahas mengenai suatu kebiasaan masyarakat Melayu Pontianak salah satunya tepung tawar. Preservasi tradisi harus dijaga serta dapat diwariskan pada generasi muda. Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial diantara warga masyarakat serta salah satu ide dan gagasan yang diikuti oleh suatu komunitas setempat . Tepung tawar merupakan suatu rangkaian yang dilaksanakan ketika gunting rambut anak, pernikahan, khitanan, maupun mendirikan dan pindah rumah. Dari sini bisa dikaitkan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang menarasikan sebuah adat kebiasaan masyarakat melayu dalam pelaksanaan tepung tawar seperti tepung tawar badan, tepung tawar mayat, tepung tawar peralatan. Temuan Penelitian adalah membuat sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Mengenai tepung tawar dimasukkan dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan tidak meninggalkan teori yang sudah ada. Kata kunci: Tepung Tawar, Kearifan Lokal, Pembelajaran Agama Islam
{"title":"Relevansi Kearifan Lokal Tepung Tawar Dalam Pembelajaran Agama Islam (Studi pada Masyarakat Melayu Pontianak)","authors":"Dendy Ramadhan","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.2538","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2538","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas mengenai suatu kebiasaan masyarakat Melayu Pontianak salah satunya tepung tawar. Preservasi tradisi harus dijaga serta dapat diwariskan pada generasi muda. Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial diantara warga masyarakat serta salah satu ide dan gagasan yang diikuti oleh suatu komunitas setempat . Tepung tawar merupakan suatu rangkaian yang dilaksanakan ketika gunting rambut anak, pernikahan, khitanan, maupun mendirikan dan pindah rumah. Dari sini bisa dikaitkan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang menarasikan sebuah adat kebiasaan masyarakat melayu dalam pelaksanaan tepung tawar seperti tepung tawar badan, tepung tawar mayat, tepung tawar peralatan. Temuan Penelitian adalah membuat sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Mengenai tepung tawar dimasukkan dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan tidak meninggalkan teori yang sudah ada. Kata kunci: Tepung Tawar, Kearifan Lokal, Pembelajaran Agama Islam","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121644481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-15DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.2348
Laila Azkia
Tulisan ini mengangkat konsep globalisasi dalam kerangka proses sosial. Ada empat tokoh yang saya pilih, yaitu Anthony Giddens, John Urry, George Ritzer dan Anna Tsing. Bagaimana Giddens mengungkapkan tentang globalisasi yang merombak kehidupan manusia. Bagaimana Ritzer mengungkapkan tentang term menariknya yaitu Globalization Of Nothing. Serta bagaimana John Urry dengan Global Complexity-nya melihat fenomena globalisasi sebagai fenomena yang kompleks. Terakhir, memilih pemikiran globalisasi yang logikanya berbeda dari kebanyakan teori sosial tentang globalisasi, yaitu pemikiran Anna Tsing dalam Friction-nya. Tulisan ini menjadi pijakan teoritis untuk research yang berkenaan dengan fenomena globalisasi di Indonesia. Sehingga arah dan tujuan tulisan ini sebenarnya adalah menemukan teoritis yang tepat untuk penelitian globalisasi pada ranah lokal di Indonesia. Tulisan ini berada dalam lingkup kepentingan untuk menemukan basis teoritis yang tepat dalam melihat fenomena globalisasi pada ranah lokal, yaitu melihat proses sosial berupa keterhubungan lokal yang satu dengan lokal yang lain sehingga membentuk jaringan atau koneksi global.
{"title":"Globalisasi Sebagai Proses Sosial dalam Teor-Teori Sosial","authors":"Laila Azkia","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.2348","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2348","url":null,"abstract":"Tulisan ini mengangkat konsep globalisasi dalam kerangka proses sosial. Ada empat tokoh yang saya pilih, yaitu Anthony Giddens, John Urry, George Ritzer dan Anna Tsing. Bagaimana Giddens mengungkapkan tentang globalisasi yang merombak kehidupan manusia. Bagaimana Ritzer mengungkapkan tentang term menariknya yaitu Globalization Of Nothing. Serta bagaimana John Urry dengan Global Complexity-nya melihat fenomena globalisasi sebagai fenomena yang kompleks. Terakhir, memilih pemikiran globalisasi yang logikanya berbeda dari kebanyakan teori sosial tentang globalisasi, yaitu pemikiran Anna Tsing dalam Friction-nya. Tulisan ini menjadi pijakan teoritis untuk research yang berkenaan dengan fenomena globalisasi di Indonesia. Sehingga arah dan tujuan tulisan ini sebenarnya adalah menemukan teoritis yang tepat untuk penelitian globalisasi pada ranah lokal di Indonesia. Tulisan ini berada dalam lingkup kepentingan untuk menemukan basis teoritis yang tepat dalam melihat fenomena globalisasi pada ranah lokal, yaitu melihat proses sosial berupa keterhubungan lokal yang satu dengan lokal yang lain sehingga membentuk jaringan atau koneksi global.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125036710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-15DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.2355
Rohinah Rohinah
Idealisme pendidikan untuk memanusiakan manusia harus sejalan dengan tujuan dan praksis pendidikan. Meskipun pada kenyataannya, masih banyak pendidikan yang memainkan peran tradisionalnya dengan memandang bahwa peserta didik merupakan produk yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Hal ini disebabkan masih banyaknya praktek di lembaga-lembaga pendidikan yang masih memberikan dominasi pada aspek kognitif dan penekanan pada aspek hafalan dalam memahami praktek pembelajaran bahkan pembelajaran agama sekalipun. Capaian keberhasilan seorang anak hanya berhenti pada nilai angka-angka nominal semata, kepintaran anak dinilai manakala mampu menghafal materi-materi yang sudah ditentukan berdasarkan bahan ajar yang ada dan batasan-batasan yang sudah dipersiapkan secara terukur dan terstruktur menurut aturan yang sangat sempit dan sangat minim terhadap ruang dialog-interaktif antar guru dan peserta didik. Oleh karena itu, hadirnya pemikir kritis sebagaimana Paulo Freire, merupakan upaya memperjuangkan pendidikan menuju sebuah perubahan nyata agar pendidikan tidak hanya sekedar mempersiapkan robot-robot mekanik masa depan melainkan mampu melahirkan manusia-manusia pembawa perubahan menuju masyarakat yang berkeadilan dan berkeadaban.
{"title":"Re-Konsientisasi dalam Dunia Pendidikan (Membangun Kesadaran Kritis Melalui Pemikiran Paulo Freire)","authors":"Rohinah Rohinah","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.2355","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2355","url":null,"abstract":"Idealisme pendidikan untuk memanusiakan manusia harus sejalan dengan tujuan dan praksis pendidikan. Meskipun pada kenyataannya, masih banyak pendidikan yang memainkan peran tradisionalnya dengan memandang bahwa peserta didik merupakan produk yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Hal ini disebabkan masih banyaknya praktek di lembaga-lembaga pendidikan yang masih memberikan dominasi pada aspek kognitif dan penekanan pada aspek hafalan dalam memahami praktek pembelajaran bahkan pembelajaran agama sekalipun. Capaian keberhasilan seorang anak hanya berhenti pada nilai angka-angka nominal semata, kepintaran anak dinilai manakala mampu menghafal materi-materi yang sudah ditentukan berdasarkan bahan ajar yang ada dan batasan-batasan yang sudah dipersiapkan secara terukur dan terstruktur menurut aturan yang sangat sempit dan sangat minim terhadap ruang dialog-interaktif antar guru dan peserta didik. Oleh karena itu, hadirnya pemikir kritis sebagaimana Paulo Freire, merupakan upaya memperjuangkan pendidikan menuju sebuah perubahan nyata agar pendidikan tidak hanya sekedar mempersiapkan robot-robot mekanik masa depan melainkan mampu melahirkan manusia-manusia pembawa perubahan menuju masyarakat yang berkeadilan dan berkeadaban.","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116671602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-15DOI: 10.18592/tarbiyah.v8i1.2216
Fajarika Ramadania
Penelitian ini berkenaan dengan Kearifan Lokal Banjar dalam Kumpulan Cerpen Galuh Pasar Terapung karya Hatmiati Masy’ud. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan bahasa yang digunakan, (2) memaparkan mata pencaharian penduduk, (3) mengemukakan sistem organisasi sosial, (4) mendeskripsikan sistem religi.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan analisis isi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung karya Hatmiati Masy’ud, yang diterbitkan oleh Kindai Banua, Banjarbaru tahun 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dikumpulkan melalui teknik telaah kepustakaan dan teknik analisis data yang digunakan adalah deksriptif interpretatif.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut. (1) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung yang berkenaan dengan bahasa, sebagai berikut. : lindap, tapih bahalai, tilam, huma-huma, lanting, handai taulan, kalambu, dan sebagainya. Kemudian yang berkenaan dengan bahasa Arab, antara lain: innalillah, khalifah, dakwah, zikir, shalat. Dan yang terakhir adalah yang berkenaan dengan bahasa Inggris, antara lain adalah: pick up, pink, grand opening, close up. (2) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung yang berkenaan dengan mata pencaharian, antara lain adalah: polisi, penjaga kuburan, aparat masyarakat, sipir ambulance, guru honorer, penjaga sekolah, maling, supir taksi, mamantat. (3) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung yang berkenaann dengan sistem organisasi sosial, antara lain adalah: presiden, gubernur, bupati, polisi, pambakal, kepala desa, koperasi. (4) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpe Galuh Pasar Terapung yang berkenaan dengan sistem religi, adalah: pakaian kuning, kain kuning, kalambu kuning, pawang buaya, ritual makhluk besar, merapal mantra, kopi pahit kopi manis, kemenyan.
{"title":"Kearifan Lokal Banjar dalam Kumpulan Cerpen Galuh Pasar Terapung Karya Hatmiati Masy’ud (Kajian Etnografi)","authors":"Fajarika Ramadania","doi":"10.18592/tarbiyah.v8i1.2216","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2216","url":null,"abstract":"Penelitian ini berkenaan dengan Kearifan Lokal Banjar dalam Kumpulan Cerpen Galuh Pasar Terapung karya Hatmiati Masy’ud. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan bahasa yang digunakan, (2) memaparkan mata pencaharian penduduk, (3) mengemukakan sistem organisasi sosial, (4) mendeskripsikan sistem religi.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan analisis isi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung karya Hatmiati Masy’ud, yang diterbitkan oleh Kindai Banua, Banjarbaru tahun 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dikumpulkan melalui teknik telaah kepustakaan dan teknik analisis data yang digunakan adalah deksriptif interpretatif.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut. (1) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung yang berkenaan dengan bahasa, sebagai berikut. : lindap, tapih bahalai, tilam, huma-huma, lanting, handai taulan, kalambu, dan sebagainya. Kemudian yang berkenaan dengan bahasa Arab, antara lain: innalillah, khalifah, dakwah, zikir, shalat. Dan yang terakhir adalah yang berkenaan dengan bahasa Inggris, antara lain adalah: pick up, pink, grand opening, close up. (2) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung yang berkenaan dengan mata pencaharian, antara lain adalah: polisi, penjaga kuburan, aparat masyarakat, sipir ambulance, guru honorer, penjaga sekolah, maling, supir taksi, mamantat. (3) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpen Galuh Pasar Terapung yang berkenaann dengan sistem organisasi sosial, antara lain adalah: presiden, gubernur, bupati, polisi, pambakal, kepala desa, koperasi. (4) Hasil analisis kearifan lokal Banjar dalam kumpulan cerpe Galuh Pasar Terapung yang berkenaan dengan sistem religi, adalah: pakaian kuning, kain kuning, kalambu kuning, pawang buaya, ritual makhluk besar, merapal mantra, kopi pahit kopi manis, kemenyan. ","PeriodicalId":288343,"journal":{"name":"Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"553 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126558556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}