Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1447
Arif Permadi, Untung Surya Dharma, Dwi Irawan
Konsumsi energi saat ini tergolong besar mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar fosil serta berkurangnya distribusi disetiap pulau diindonesia. Campuran minyak plastik dan premium merupakan alternatif bahan bakar dalam mengendalikan krisis energi yang saat ini terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui maksimal daya keluaran sepeda motor, torsi dan akselerasi. Dalam metode pengukuran daya dilakukan setiap kenaikan putaran yaitu dari 2000, 3000, 4000, 5000 dan 6000 rpm, pada uji akselerasi dilakukan pengukuran pada kecepatan 20, 40, 60, 80 dan 100 km/h, dengan variabel campuran 1:4, 2:4 dan 3:4, serta dilakukan pembandingan hasil dengan bahan bakar premium. Hasilnya, campuran 1 menghasilkan daya, torsi dan akselerasi lebih baik dari campuran 2 dan campuran 3. Daya yang dihasilkan adalah 7,88 kW dengan bahan bakar spesifik 0,091 kg/jam/kW, torsi 12,55 N.m, Akselerasi atau percepatan tertinggi 5,52 m/s2 dengan menghabiskan bahan bakar sebanyak 0,25 liter, sedangkan daya yang dihasilkan premium ialah 8,1 kW dengan bahan bakar spesifiknya 0,09 kg/jam/kW, torsi 12,9 N.m, dan percepatan tertinggi 5,45 m/s2 dengan konsumsi bahan bakar 0,25 liter. Sehingga dinyatakan bahwa nilai daya, torsi dan akselerasi pada campuran 1 masih dibawah bahan bakar premium, namun campuran 1 memiliki tingkat efisiensi lebih baik dari bahan bakar premium.
目前能源消耗的大幅增加导致化石燃料价格上涨,以及印度尼西亚各岛屿分布的减少。塑料和优质油的混合物是控制能源危机的替代燃料。本研究的目的是确定摩托车、扭矩和加速度的最大输出。在一种力量测量方法中,每一轮的加速度是2000、3000、4000、5000和6000转/分,在加速度测试中以20、40、60、80和100公里/小时的速度进行测量,混合变量是1:4、2:4和3:4,并将结果与优质燃料进行比较。因此,混合物1比混合物2和混合物3更能提供动力、扭矩和加速度。具体产生是7.88 kW的功率消耗的燃料0.091公斤/小时/ kW, 12.55 N . m扭矩,加速或加速度5,52 m / s2最高花的燃料和其他高级,而产生的资源是0。升81 kW,消耗的燃料具体0.09公斤/小时/ kW, 12,9 N . m扭矩,加速与燃料消费5,45 m / s2最高0升。因此,该声明,混合1的功率、扭矩和加速度仍然低于优质燃料,但混合1的效率比优质燃料更高。
{"title":"Pengaruh campuran bahan bakar minyak plastik dan premium terhadap prestasi mesin sepeda motor","authors":"Arif Permadi, Untung Surya Dharma, Dwi Irawan","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1447","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1447","url":null,"abstract":"Konsumsi energi saat ini tergolong besar mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar fosil serta berkurangnya distribusi disetiap pulau diindonesia. Campuran minyak plastik dan premium merupakan alternatif bahan bakar dalam mengendalikan krisis energi yang saat ini terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui maksimal daya keluaran sepeda motor, torsi dan akselerasi. Dalam metode pengukuran daya dilakukan setiap kenaikan putaran yaitu dari 2000, 3000, 4000, 5000 dan 6000 rpm, pada uji akselerasi dilakukan pengukuran pada kecepatan 20, 40, 60, 80 dan 100 km/h, dengan variabel campuran 1:4, 2:4 dan 3:4, serta dilakukan pembandingan hasil dengan bahan bakar premium. Hasilnya, campuran 1 menghasilkan daya, torsi dan akselerasi lebih baik dari campuran 2 dan campuran 3. Daya yang dihasilkan adalah 7,88 kW dengan bahan bakar spesifik 0,091 kg/jam/kW, torsi 12,55 N.m, Akselerasi atau percepatan tertinggi 5,52 m/s2 dengan menghabiskan bahan bakar sebanyak 0,25 liter, sedangkan daya yang dihasilkan premium ialah 8,1 kW dengan bahan bakar spesifiknya 0,09 kg/jam/kW, torsi 12,9 N.m, dan percepatan tertinggi 5,45 m/s2 dengan konsumsi bahan bakar 0,25 liter. Sehingga dinyatakan bahwa nilai daya, torsi dan akselerasi pada campuran 1 masih dibawah bahan bakar premium, namun campuran 1 memiliki tingkat efisiensi lebih baik dari bahan bakar premium.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130311239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1445
N. Wijanarko, Asroni Asroni, Eko Budiyanto
Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Elektroplating atau pelapisan secara listrik merupakan proses lapisan suatu logam secara elektrolis melalui penggunaan arus listrik searah (DC) dan larutan kimia (elektrolit). Pelapisan bertujuan untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Penelitian ini menggunakan variasi waktu pelapisan 20 menit, 25 menit, dan 30 menit kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil waktu pelapisan 30 menit dengan ketebalan rata rata 0,314 mm rata rata nilai kuat lekat 26,79 MPa, waktu pelapisan 25 menit dengan ketebalan rata rata 0,216 mm rata rata nilai kuat lekat 22,58 MPa, waktu pelapisan 20 menit dengan ketebalan rata rata 0,114 mm rata rata nilai kuat lekat 18,95 MPa.
{"title":"Pengaruh waktu pelapisan terhadap ketebalan dan kuat lekat pada baja karbon rendah dengan proses elektroplating","authors":"N. Wijanarko, Asroni Asroni, Eko Budiyanto","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1445","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1445","url":null,"abstract":"Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Elektroplating atau pelapisan secara listrik merupakan proses lapisan suatu logam secara elektrolis melalui penggunaan arus listrik searah (DC) dan larutan kimia (elektrolit). Pelapisan bertujuan untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Penelitian ini menggunakan variasi waktu pelapisan 20 menit, 25 menit, dan 30 menit kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil waktu pelapisan 30 menit dengan ketebalan rata rata 0,314 mm rata rata nilai kuat lekat 26,79 MPa, waktu pelapisan 25 menit dengan ketebalan rata rata 0,216 mm rata rata nilai kuat lekat 22,58 MPa, waktu pelapisan 20 menit dengan ketebalan rata rata 0,114 mm rata rata nilai kuat lekat 18,95 MPa.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126278623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1444
Ahmad Zainuri, Asroni Asroni, Sulis Dri Handono
Elektroplating adalah proses penegndapan ion-ion logam dengan cara elektro lapisan logam yang diplating agar tidak mudah korosi. Baja merupakan logam paduan antara Besi (Fe) dan Karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya,. Adapun dari penelitian menggunakan bahan baja plat ST-41, larutan asam sulfat dan jarak anoda yang ditetapkan 5 cm. Tujuan penelitian pelapisan ini untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda, proses elektrokimia akan mengalami reaksi oksidasi dan reduksi. Metode penelitian ini menggunakan variasi tegangan pelapisan 7,5 Volt, 8,5 Volt, dan 9,5 Volt kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Hasil penelitian ini didapatkan hasil tegangan pelapisan 7,5 menit dengan ketebalan rata rata 0,121 mm rata rata nilai kuat lekat 23,33 MPa, tegangan pelapisan 8,5 Volt dengan ketebalan rata rata 0,139 mm rata rata nilai kuat lekat 25,06 MPa, tegangan pelapisan 9,5 volt dengan ketebalan rata rata 0,148 mm rata rata nilai kuat lekat 26,27 MPa.
{"title":"Pengaruh variasi tegangan listrik terhadap ketebalan dan kuat lekat pada baja karbon rendah dengan proses elektroplating","authors":"Ahmad Zainuri, Asroni Asroni, Sulis Dri Handono","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1444","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1444","url":null,"abstract":"Elektroplating adalah proses penegndapan ion-ion logam dengan cara elektro lapisan logam yang diplating agar tidak mudah korosi. Baja merupakan logam paduan antara Besi (Fe) dan Karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya,. Adapun dari penelitian menggunakan bahan baja plat ST-41, larutan asam sulfat dan jarak anoda yang ditetapkan 5 cm. Tujuan penelitian pelapisan ini untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda, proses elektrokimia akan mengalami reaksi oksidasi dan reduksi. Metode penelitian ini menggunakan variasi tegangan pelapisan 7,5 Volt, 8,5 Volt, dan 9,5 Volt kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Hasil penelitian ini didapatkan hasil tegangan pelapisan 7,5 menit dengan ketebalan rata rata 0,121 mm rata rata nilai kuat lekat 23,33 MPa, tegangan pelapisan 8,5 Volt dengan ketebalan rata rata 0,139 mm rata rata nilai kuat lekat 25,06 MPa, tegangan pelapisan 9,5 volt dengan ketebalan rata rata 0,148 mm rata rata nilai kuat lekat 26,27 MPa.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121234963","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.364
Muhammad Taufiq Afifudin, Basuki Basuki, Mohammad Arif Irfa’i
Penerapan prisip-prinsip mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang industri, transportasi dan rumah tangga. Rangkaian pipa PVC yang digunakan untuk mendistribusikan air di rumah, tentunya memiliki kerugian- kerugian yang diakibatkan oleh komponen-komponennya, salah satunya pada perubahan penampang pipa. Salah satu kerugian energi pada perubahan penampang pipa yaitu penurunan tekanan. Penurunan tekanan dapat dipengaruhi oleh debit aliran fluida dan besarnya perubahan pipa tersebut, dibit memiliki aliran fluida yang mengakibatkan tekanan pada dinding pipa. Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Hasyim Asy’ari. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang akan membahas tentang penurunan tekanan pada perubahan penampang mendadak yang memiliki diameter 1 inci ke ¾ inci dan 1 inci ke 1 ¼ inci ini dengan variasi bukaan katup 100%, 75% dan 50%.Hasil Penelitian penurunan tekanan perubahan penampang pipa 1 inci ke ¾ inci pada setiap bukaan katup yaitu 100% sebesar 0,1 bar, 75% sebesar 0,09 bar dan 50% sebesar 0,05 bar, sedangkan penurunan tekanan perubahan penampang 1 ¼ inci pada setiap bukaan katup yaitu 100% sebesar 0,03 bar, 75% sebesar 0,03 bar dan 50% sebesar 0,06 bar.
{"title":"Pengaruh perubahan diameter pipa mendadak 1 inch ke ¾ dan 1 ¼ inch terhadap pressure drop dengan variasi bukaan katup","authors":"Muhammad Taufiq Afifudin, Basuki Basuki, Mohammad Arif Irfa’i","doi":"10.24127/armatur.v2i2.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.364","url":null,"abstract":"Penerapan prisip-prinsip mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang industri, transportasi dan rumah tangga. Rangkaian pipa PVC yang digunakan untuk mendistribusikan air di rumah, tentunya memiliki kerugian- kerugian yang diakibatkan oleh komponen-komponennya, salah satunya pada perubahan penampang pipa. Salah satu kerugian energi pada perubahan penampang pipa yaitu penurunan tekanan. Penurunan tekanan dapat dipengaruhi oleh debit aliran fluida dan besarnya perubahan pipa tersebut, dibit memiliki aliran fluida yang mengakibatkan tekanan pada dinding pipa. Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Hasyim Asy’ari. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang akan membahas tentang penurunan tekanan pada perubahan penampang mendadak yang memiliki diameter 1 inci ke ¾ inci dan 1 inci ke 1 ¼ inci ini dengan variasi bukaan katup 100%, 75% dan 50%.Hasil Penelitian penurunan tekanan perubahan penampang pipa 1 inci ke ¾ inci pada setiap bukaan katup yaitu 100% sebesar 0,1 bar, 75% sebesar 0,09 bar dan 50% sebesar 0,05 bar, sedangkan penurunan tekanan perubahan penampang 1 ¼ inci pada setiap bukaan katup yaitu 100% sebesar 0,03 bar, 75% sebesar 0,03 bar dan 50% sebesar 0,06 bar.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127340377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1448
T. Wahyudi, Sulis Dri Handono, H. Sanjaya, A. Azis
Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan las yang kontiyu. Media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan ini sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Lap joint adalah salah satu jenis sambungan las yang ada pada las titik yaitu jenis sambunga tumpuk. Penelitian ini menggunakan plat baja Stainlees Steel AISI 316. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan jenis pendingin dengan arus berapa yang paling optimal untuk diberikan pembebanan tarik. Untuk waktu pengelasan disamakan yaitu 2 detik dan untuk parameter yang digunakan adalah media pendingin air biasa, air garam, air mineral dan variasi arus 660 Ampere, 880 Ampere dan 1100 Ampere. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik menggunakan alat Ultimate Testing Machine. Pada hasil pengujian didapat bahwa jenis sambungan lap joint yang paling optimum untuk diberikan pembebanan tarik dari nilai yield strength yaitu pendingin air biasa pada arus 1100 Ampere sebesar 159,17 kg/mm2, tensile strength dengan pendingin air mineral pada Arus 1100 Ampere sebesar 195,92 kg/mm2, dan nilai elongation dengan pendingin air mineral pada arus 1100 Ampere sebesar 11.19%.
{"title":"Analisa pengaruh media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan titik (spot welding) stainlees steel terhadap nilai kekuatan tarik","authors":"T. Wahyudi, Sulis Dri Handono, H. Sanjaya, A. Azis","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1448","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1448","url":null,"abstract":"Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan las yang kontiyu. Media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan ini sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Lap joint adalah salah satu jenis sambungan las yang ada pada las titik yaitu jenis sambunga tumpuk. Penelitian ini menggunakan plat baja Stainlees Steel AISI 316. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan jenis pendingin dengan arus berapa yang paling optimal untuk diberikan pembebanan tarik. Untuk waktu pengelasan disamakan yaitu 2 detik dan untuk parameter yang digunakan adalah media pendingin air biasa, air garam, air mineral dan variasi arus 660 Ampere, 880 Ampere dan 1100 Ampere. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik menggunakan alat Ultimate Testing Machine. Pada hasil pengujian didapat bahwa jenis sambungan lap joint yang paling optimum untuk diberikan pembebanan tarik dari nilai yield strength yaitu pendingin air biasa pada arus 1100 Ampere sebesar 159,17 kg/mm2, tensile strength dengan pendingin air mineral pada Arus 1100 Ampere sebesar 195,92 kg/mm2, dan nilai elongation dengan pendingin air mineral pada arus 1100 Ampere sebesar 11.19%.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124934474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1443
Dedi Iskandar, Kemas Ridhuan, Nurlaila Rajabiah
Briket biopellet merupakan bahan bakar yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada pembakaran kompor gasifikasi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui campuran arang dan biomassa yang di variasikan volumenya, kemudian dibentuk biopelet. Metode yang digunakan dengan memvariasikan campuran arang tempurung kelapa yaitu 40 %, 50 %, dan 60%. Jenis biomassa yang digunakan yaitu serbuk gergaji dan sekam padi, untuk diameter kompor bagian lubang atas yaitu 9,5 cm, tinggi 25 cm, bagian dalam 16,8 cm, bagian luar 20 cm. Diameter briket biopellet 5 mm dan 20 % perekat yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian variasi komposisi arang tempurung kelapa berpengaruh terhadap temperatur serta lama nyala api. Temperatur tertinggi 713,2 oC dengan waktu lama nyala api 26 menit terdapat pada campuran arang 60 % dan jenis biomassa serbuk gergaji 40 %. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada campuran arang 40% dan sekam padi dengan temperatur 615,9 oC dengan waktu lama nyala api 17 menit. Karakteristik dari briket biopellet yaitu kadar air tertinggi sebesar 7,96 % dari variasi arang tempurung kelapa 40 % jenis biomassa sekam padi 60 %. Kadar abu tertinggi 9,02 % dari variasi arang tempurung kelapa 60 % dan jenis biomassa sekam padi 40%. nilai kalor tertinggi didapatkan dari variasi arang tempurung kelapa 60 % dengan jenis biomassa serbuk gergaji 40 % mencapai 4.571,64 kal/g.
{"title":"Pengaruh variasi campuran arang dan biomassa terhadap waktu nyala, temperatur, dan karakteristik briket biopellet menggunakan kompor gasifikasi biomassa","authors":"Dedi Iskandar, Kemas Ridhuan, Nurlaila Rajabiah","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1443","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1443","url":null,"abstract":"Briket biopellet merupakan bahan bakar yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada pembakaran kompor gasifikasi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui campuran arang dan biomassa yang di variasikan volumenya, kemudian dibentuk biopelet. Metode yang digunakan dengan memvariasikan campuran arang tempurung kelapa yaitu 40 %, 50 %, dan 60%. Jenis biomassa yang digunakan yaitu serbuk gergaji dan sekam padi, untuk diameter kompor bagian lubang atas yaitu 9,5 cm, tinggi 25 cm, bagian dalam 16,8 cm, bagian luar 20 cm. Diameter briket biopellet 5 mm dan 20 % perekat yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian variasi komposisi arang tempurung kelapa berpengaruh terhadap temperatur serta lama nyala api. Temperatur tertinggi 713,2 oC dengan waktu lama nyala api 26 menit terdapat pada campuran arang 60 % dan jenis biomassa serbuk gergaji 40 %. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada campuran arang 40% dan sekam padi dengan temperatur 615,9 oC dengan waktu lama nyala api 17 menit. Karakteristik dari briket biopellet yaitu kadar air tertinggi sebesar 7,96 % dari variasi arang tempurung kelapa 40 % jenis biomassa sekam padi 60 %. Kadar abu tertinggi 9,02 % dari variasi arang tempurung kelapa 60 % dan jenis biomassa sekam padi 40%. nilai kalor tertinggi didapatkan dari variasi arang tempurung kelapa 60 % dengan jenis biomassa serbuk gergaji 40 % mencapai 4.571,64 kal/g.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"371 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115566068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1450
Fajar Khusaini, R. Ridwan, Kemas Ridhuan, Dwi Irawan
Temperatur pirolisis sangat berpengaruh terhadap hasil arang dan asap cair juga dapat dipengaruhi oleh jumlah udara yang ada dan banyaknya udara dapat diatur dengan jumlah pipa udara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah pipa udara 1, 3, 5 di dalam reaktor pembakaran pirolisis terhadap temperatur dan waktu pembakaran serta hasil arang dan asap cair. Metode penelitian yaitu merancang, membuat, serta menguji alat pirolisis dengan variasi pipa udara 1, 3, 5 di dalam reaktor berdiameter 1 inch, bahan baku tongkol jagung seberat 8 kg, menggunakan kondensor tipe lurus dan debit air mengalir 40 ml/detik. Dari hasil penelitian, variasi pipa udara berpengaruh terhadap temperatur dan waktu pembakaran serta hasil arang dan asap cair. Temperatur tertinggi reaktor terjadi pada variasi pipa 5 yaitu 485°C selama 120 menit dan temperatur terendah pada pipa 1 yaitu 353 °C selama 185 menit. Variasi pipa udara juga sangat berpengaruh terhadap hasil arang dan asap cair. Hasil asap cair dengan kuantitas tebanyak pada variasi pipa 5 yaitu 0,5 kg dan hasil asap cair paling sedikit pada variasi pipa 1 sebanyak 0,32 kg. Untuk hasil arang terbanyak pada variasi pipa 1 seberat 4 kg dan untuk hasil arang paling sedikit yaitu pada variasi pipa 5 seberat 3,2 kg.
{"title":"Pengaruh jumlah pipa udara pada reaktor pembakaran pirolisis terhadap hasil arang dan asap cair","authors":"Fajar Khusaini, R. Ridwan, Kemas Ridhuan, Dwi Irawan","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1450","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1450","url":null,"abstract":"Temperatur pirolisis sangat berpengaruh terhadap hasil arang dan asap cair juga dapat dipengaruhi oleh jumlah udara yang ada dan banyaknya udara dapat diatur dengan jumlah pipa udara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah pipa udara 1, 3, 5 di dalam reaktor pembakaran pirolisis terhadap temperatur dan waktu pembakaran serta hasil arang dan asap cair. Metode penelitian yaitu merancang, membuat, serta menguji alat pirolisis dengan variasi pipa udara 1, 3, 5 di dalam reaktor berdiameter 1 inch, bahan baku tongkol jagung seberat 8 kg, menggunakan kondensor tipe lurus dan debit air mengalir 40 ml/detik. Dari hasil penelitian, variasi pipa udara berpengaruh terhadap temperatur dan waktu pembakaran serta hasil arang dan asap cair. Temperatur tertinggi reaktor terjadi pada variasi pipa 5 yaitu 485°C selama 120 menit dan temperatur terendah pada pipa 1 yaitu 353 °C selama 185 menit. Variasi pipa udara juga sangat berpengaruh terhadap hasil arang dan asap cair. Hasil asap cair dengan kuantitas tebanyak pada variasi pipa 5 yaitu 0,5 kg dan hasil asap cair paling sedikit pada variasi pipa 1 sebanyak 0,32 kg. Untuk hasil arang terbanyak pada variasi pipa 1 seberat 4 kg dan untuk hasil arang paling sedikit yaitu pada variasi pipa 5 seberat 3,2 kg.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122486273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1446
Samsul Hadi, Mafruddin Mafruddin, T. Wahyudi
Teknologi laser saat ini sudah sedemikian pesat dan digunakan hampir disegala bidang, seperti dibidang manufaktur, medis, seni, transaksi perdagangan dan percetakan. Walaupun ada berbagai jenis laser yang ada dipasaran, namun dibidang manufaktur yang seringkali dijumpai adalah Laser C02. Hal ini disebabkan dayanya yang relatif besar sehingga pemanfaatannya lebih fleksibel dapat digunakan untuk pemotongan pada material lembaran tipis maupun pada material yang agak tebal. Laser cutting memiliki berbagai keunggulan dibandingkan teknologi manufaktur lainnya karena dapat menerima data langsung dari komputer, sehingga otomatisasi pemotongan dapat berjalan pada dunia industri. Penggunaan mesin CNC (Computer Numerical Control) pada sistem laser cutting sangat diperlukan, karena kita bisa memotong suatu bahan dengan bentuk desain sesuai yang kita inginkan dan dengan kualitas pemotongan yang bagus. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan merancang dan membuat serta menguji mesin CNC laser cutting CO2. Pengujian dilakukan dengan mencari feedrate yang terbaik dan Mengetahui tingkat akurasi hasil pemotongan pada jenis alur pemotongan yang berbeda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa feedrate yang terbaik adalah 50 (mm/menit), dan juga tingkat akurasi dengan bentuk pemotongan alur yang berbeda mempengaruhi pada tingkat keakurasian pemotongan, koefisien akurasi terendah pada bentuk lingkaran 0,73 (mm).
{"title":"Rancang bangun mesin CNC laser cutting CO2 2 axis bebasis microcontroler dengan softwere Mach3","authors":"Samsul Hadi, Mafruddin Mafruddin, T. Wahyudi","doi":"10.24127/armatur.v2i2.1446","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v2i2.1446","url":null,"abstract":"Teknologi laser saat ini sudah sedemikian pesat dan digunakan hampir disegala bidang, seperti dibidang manufaktur, medis, seni, transaksi perdagangan dan percetakan. Walaupun ada berbagai jenis laser yang ada dipasaran, namun dibidang manufaktur yang seringkali dijumpai adalah Laser C02. Hal ini disebabkan dayanya yang relatif besar sehingga pemanfaatannya lebih fleksibel dapat digunakan untuk pemotongan pada material lembaran tipis maupun pada material yang agak tebal. Laser cutting memiliki berbagai keunggulan dibandingkan teknologi manufaktur lainnya karena dapat menerima data langsung dari komputer, sehingga otomatisasi pemotongan dapat berjalan pada dunia industri. Penggunaan mesin CNC (Computer Numerical Control) pada sistem laser cutting sangat diperlukan, karena kita bisa memotong suatu bahan dengan bentuk desain sesuai yang kita inginkan dan dengan kualitas pemotongan yang bagus. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan merancang dan membuat serta menguji mesin CNC laser cutting CO2. Pengujian dilakukan dengan mencari feedrate yang terbaik dan Mengetahui tingkat akurasi hasil pemotongan pada jenis alur pemotongan yang berbeda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa feedrate yang terbaik adalah 50 (mm/menit), dan juga tingkat akurasi dengan bentuk pemotongan alur yang berbeda mempengaruhi pada tingkat keakurasian pemotongan, koefisien akurasi terendah pada bentuk lingkaran 0,73 (mm).","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130583215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-18DOI: 10.24127/armatur.v1i2.333
M. R. Saputra, Nurman Kholis, M. M. Rosadi
Abstract Wind is a renewable mechanical energy source that can be used as an energy source because the energy from the wind can be used to drive wind turbines. Savonius wind turbine type L is a tool to convert wind energy into electricity with a simple construction and can work with low wind speeds. The purpose of this study was to determine the effect of differences in diameter and number of blades on the power produced. The method used is a simulation method with an artificial wind source. With a wind speed of 8 m/s. The data analysis technique used is 2-way ANOVA using the SPSS application. Variations used are 20 cm and 40 cm in diameter and the number of blades 2 and 4 . The result is a wind turbine with a variation of 40 cm and 4 blades capable of producing the best output which produces 350.98 RPM voltage of 11.64 volts current of 0.144 amperes and power of 1,676 watts. As for BHP, torque, and turbine efficiency with a variation of 40 cm and 4 blades capable of producing the best output where the generated BHP is 3.352 watts, torque 0.091 N / m efficiency 2.17. For the results of calculations with SPSS wind turbines with a diameter variation of 40 cm and 4 blades, the biggest power is 1,744 watts and for BHP produces 3.3520 watts and the efficiency reaches 2.17%. Keyword : Diameter, number of blade, Performance Abstrak Angin adalah sumber energi mekanik yang bisa diperbaharui sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi karena dapat digunakan untuk menggerakkan turbin angin. Turbin angin savonius tipe L merupakan alat untuk mengubah energi angin menjadi listrik dengan konstruksi yang sederhana dan dapat bekerja dengan kecepatan angin yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan diameter dan jumlah sudu terhadap unjuk kerja yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode simulasi dengan sumber angin buatan. Dengan kecepatan angin 8 m/s. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA 2 arah dengan menggunakan aplikasi SPSS. Variasi yang digunakan adalah diameter 20 cm dan 40 cm serta jumlah sudu 2 dan 4. Hasilnya turbin angin dengan variasi 40 cm dan 4 sudu mampu menghasilkan output terbaik yang dimana menghasilkan RPM 350,98 tegangan 11,64 volt arus 0,144 ampere dan daya 1,676 watt. Sedangkan untuk BHP, torsi, dan efisensi turbin dengan variasi 40 cm dan 4 sudu mampu menghasilkan output yang terbaik dimana BHP yang dihasilkan adalah 3,352 watt, torsi 0,091 N/m efisisensi 2,17. Untuk hasil perhitungan dengan SPSS turbin angin dengan variasi diameter 40 cm dan 4 sudu menghasilkan daya terbesar yakni 1,744 watt dan untuk BHP menghasilkan 3,3520 watt dan efisiensinya mencapai 2,17 % untuk torsi tertinggi dicapai turbin variasi 40 cm 2 sudu dengan torsi 0,116. Kata kunci : diameter, jumlah sudu, unjuk kerja
风能是一种可再生的机械能源,由于风能可以用来驱动风力涡轮机,因此风能可以作为一种能源。萨沃纽斯L型风力涡轮机是一种将风能转化为电能的工具,结构简单,可以在低风速下工作。本研究的目的是确定叶片直径和数量的差异对产生的功率的影响。所采用的方法是带人工风源的模拟方法。风速8米/秒。使用的数据分析技术是使用SPSS应用程序的2-way ANOVA。使用的变化是直径20厘米和40厘米以及叶片2和4的数量。其结果是风力涡轮机与变化40厘米和4叶片能够产生最佳输出350.98 RPM电压11.64伏电流0.144安培和功率1676瓦。至于BHP,扭矩和涡轮效率,变化40厘米,4片叶片能够产生最佳输出,其中产生的BHP为3.352瓦,扭矩0.091 N / m效率2.17。用SPSS计算的结果表明,直径变化为40 cm, 4片叶片的风力机,最大功率为1744瓦,BHP为3.3520瓦,效率达到2.17%。关键词:叶片直径,叶片数量,性能摘要:汽轮机涡轮增压系统。Turbin angin savonius类型为L merupakan altuk mengubah energi angin menjadi listrik dengan konstrksi yang sederhana danpaat bekerja dengan keepatan angin yang rendah。Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan直径dan jumlah sudu terhadap unjuk kerja yang dihasilkan。方法杨地古纳坎阿达拉方法模拟登甘数在华丹。邓干保持着8米/秒的速度。Teknik分析数据杨迪古纳坎adalanova 2,邓根孟古纳坎应用SPSS。varasi yang digunakan adalah直径20厘米丹40厘米serta jumlah sudu 2丹4。哈希尔尼亚涡轮发电机40cm丹丹4 sudu mampu蒙哈希尔坎输出terbaik yang dimana蒙哈希尔坎RPM 350,98特甘11,64伏伏1,144安培丹达1,676瓦。Sedangkan untuk BHP, torsi, danefisensi涡轮机,dengan varias40 cm丹4 sudu mampu menghasilkan输出yang terbaik dimana BHP yang dihasilkan adalah 3,352瓦,torsi 0,091 N/m isisensi 2,17。Untuk hasil perhitungan dengan SPSS涡轮增压机直径40 cm丹4 sudu menghasilkan daya terbesar yakni 1744瓦丹BHP menghasilkan 3,3520瓦丹efisiensinya门apai 2,17 % Untuk torsi tertinggi dicapai涡轮增压机直径40 cm 2 sudududengan torsi 0,116。Kata kunci:直径,jumlah sudu, unjuk kerja
{"title":"Pengaruh diameter dan jumlah sudu turbin angin savonius tipe L terhadap unjuk kerja yang dihasilkan","authors":"M. R. Saputra, Nurman Kholis, M. M. Rosadi","doi":"10.24127/armatur.v1i2.333","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v1i2.333","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Wind is a renewable mechanical energy source that can be used as an energy source because the energy from the wind can be used to drive wind turbines. Savonius wind turbine type L is a tool to convert wind energy into electricity with a simple construction and can work with low wind speeds. The purpose of this study was to determine the effect of differences in diameter and number of blades on the power produced. The method used is a simulation method with an artificial wind source. With a wind speed of 8 m/s. The data analysis technique used is 2-way ANOVA using the SPSS application. Variations used are 20 cm and 40 cm in diameter and the number of blades 2 and 4 . The result is a wind turbine with a variation of 40 cm and 4 blades capable of producing the best output which produces 350.98 RPM voltage of 11.64 volts current of 0.144 amperes and power of 1,676 watts. As for BHP, torque, and turbine efficiency with a variation of 40 cm and 4 blades capable of producing the best output where the generated BHP is 3.352 watts, torque 0.091 N / m efficiency 2.17. For the results of calculations with SPSS wind turbines with a diameter variation of 40 cm and 4 blades, the biggest power is 1,744 watts and for BHP produces 3.3520 watts and the efficiency reaches 2.17%. \u0000Keyword : Diameter, number of blade, Performance \u0000Abstrak \u0000Angin adalah sumber energi mekanik yang bisa diperbaharui sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi karena dapat digunakan untuk menggerakkan turbin angin. Turbin angin savonius tipe L merupakan alat untuk mengubah energi angin menjadi listrik dengan konstruksi yang sederhana dan dapat bekerja dengan kecepatan angin yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan diameter dan jumlah sudu terhadap unjuk kerja yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode simulasi dengan sumber angin buatan. Dengan kecepatan angin 8 m/s. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA 2 arah dengan menggunakan aplikasi SPSS. Variasi yang digunakan adalah diameter 20 cm dan 40 cm serta jumlah sudu 2 dan 4. Hasilnya turbin angin dengan variasi 40 cm dan 4 sudu mampu menghasilkan output terbaik yang dimana menghasilkan RPM 350,98 tegangan 11,64 volt arus 0,144 ampere dan daya 1,676 watt. Sedangkan untuk BHP, torsi, dan efisensi turbin dengan variasi 40 cm dan 4 sudu mampu menghasilkan output yang terbaik dimana BHP yang dihasilkan adalah 3,352 watt, torsi 0,091 N/m efisisensi 2,17. Untuk hasil perhitungan dengan SPSS turbin angin dengan variasi diameter 40 cm dan 4 sudu menghasilkan daya terbesar yakni 1,744 watt dan untuk BHP menghasilkan 3,3520 watt dan efisiensinya mencapai 2,17 % untuk torsi tertinggi dicapai turbin variasi 40 cm 2 sudu dengan torsi 0,116. \u0000 \u0000Kata kunci : diameter, jumlah sudu, unjuk kerja","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126825574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-18DOI: 10.24127/armatur.v1i2.339
Budi Prasetyo Adi, Muhammad Arif Irfai, Muhammad Munib Rosadi
The impact test is a test to determine the strength of the material when receiving a load constantly or suddenly. The previous tool did not meet the test requirements, so it required the development of the pendulum weight sector, the measuring scale and the addition of a braking system. Therefore, this research was carried out for the development of previous tools so that the test tools could meet the requirements and the testing of the tools using ST 41 and ST 60 carbon steel specimens. This research is a research and development study using ADDIE (analysis, design, development, implementation and evaluation) as a reference in conducting research. The development of the tool focuses on the pendulum weight to 10.2 kg, replacing the measuring scale and adding a braking system that uses disc brakes. The results of the expert validation questionnaire got a score of 72.63%, the small respondent data questionnaire got a score of 83% and the large-scale respondents got a score of 85%. This shows that the tool gets a decent score. The results of the performance test of the tool using ST 41 carbon steel with an average impact price of 1.02302732 J / mm and carbon steel ST 60 with an average impact price of 1.2422299 J / mm. This study shows that there is an average difference in the impact price between ST 41 carbon steel and ST 60 carbon steel as indicated by the Sig. (2-tailed) value of 0.484 using independent sample test T-test data processing.
{"title":"Pengembangan alat uji impak charpy di bagian pengereman, berat pendulum, dan skala ukur pada mesin impak charpydi Laboraturium Teknik Mesin Unhasy","authors":"Budi Prasetyo Adi, Muhammad Arif Irfai, Muhammad Munib Rosadi","doi":"10.24127/armatur.v1i2.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/armatur.v1i2.339","url":null,"abstract":"The impact test is a test to determine the strength of the material when receiving a load constantly or suddenly. The previous tool did not meet the test requirements, so it required the development of the pendulum weight sector, the measuring scale and the addition of a braking system. Therefore, this research was carried out for the development of previous tools so that the test tools could meet the requirements and the testing of the tools using ST 41 and ST 60 carbon steel specimens. This research is a research and development study using ADDIE (analysis, design, development, implementation and evaluation) as a reference in conducting research. The development of the tool focuses on the pendulum weight to 10.2 kg, replacing the measuring scale and adding a braking system that uses disc brakes. The results of the expert validation questionnaire got a score of 72.63%, the small respondent data questionnaire got a score of 83% and the large-scale respondents got a score of 85%. This shows that the tool gets a decent score. The results of the performance test of the tool using ST 41 carbon steel with an average impact price of 1.02302732 J / mm and carbon steel ST 60 with an average impact price of 1.2422299 J / mm. This study shows that there is an average difference in the impact price between ST 41 carbon steel and ST 60 carbon steel as indicated by the Sig. (2-tailed) value of 0.484 using independent sample test T-test data processing.","PeriodicalId":289003,"journal":{"name":"ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125177949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}