PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK SAHABAT CARE PONTIANAK Rizal Mustakim STIK Muhammadiyah Pontianak leo.boy_rizalmustakim@yahoo.co.id Abstrak Latar Belakang Diabetes melitus ditandai dengan adanya hiperglikemia, yaitu merupakan keadaan yang menunjukan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Namun, di Indonesia metode dan praktisi bekam belum terstandarisasi. Untuk itu perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bekam terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus. Tujuan Mengamati dan menganalisis pengaruh bekam basah terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di Rumah Perawatan Luka, Stoma & Inkontonensia “ Sahabat Care” Pontianak. Metode Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah penderita diabetes melitus yang menggunakan bekam basah yang dipilih dengan metode purposive sampling. Kadar gula daraH diukur menggunakan Alat Safe Aq. Pengukuran dilakukan saat sebelum dan sesudah perlakuan. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji parametrik Paired t-Test. Hasil Didapatkan penurunan kadar gula darah sebesar 24,77% dengan perbedaan yang bermakna (p=0,000) antara kadar gula darah sebelum dan sesudah diterapi bekam basah. Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sebelum dan sesudah di terapi bekam basah, meskipun pasien tetap mengkonsumsi obat anti diabetes. Kata Kunci: Bekam, diabetes melitus, kadar gula darah
{"title":"PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK SAHABAT CARE PONTIANAK","authors":"Rizal Mustakim","doi":"10.54630/jk2.v12i1.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v12i1.130","url":null,"abstract":"PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK SAHABAT CARE PONTIANAK \u0000 \u0000Rizal Mustakim \u0000STIK Muhammadiyah Pontianak \u0000leo.boy_rizalmustakim@yahoo.co.id \u0000 \u0000Abstrak \u0000Latar Belakang Diabetes melitus ditandai dengan adanya hiperglikemia, yaitu merupakan keadaan yang menunjukan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Namun, di Indonesia metode dan praktisi bekam belum terstandarisasi. Untuk itu perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bekam terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus. \u0000 \u0000Tujuan Mengamati dan menganalisis pengaruh bekam basah terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di Rumah Perawatan Luka, Stoma & Inkontonensia “ Sahabat Care” Pontianak. \u0000 \u0000Metode Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah penderita diabetes melitus yang menggunakan bekam basah yang dipilih dengan metode purposive sampling. Kadar gula daraH diukur menggunakan Alat Safe Aq. Pengukuran dilakukan saat sebelum dan sesudah perlakuan. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji parametrik Paired t-Test. \u0000 \u0000Hasil Didapatkan penurunan kadar gula darah sebesar 24,77% dengan perbedaan yang bermakna (p=0,000) antara kadar gula darah sebelum dan sesudah diterapi bekam basah. \u0000 \u0000Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sebelum dan sesudah di terapi bekam basah, meskipun pasien tetap mengkonsumsi obat anti diabetes. \u0000 \u0000Kata Kunci: Bekam, diabetes melitus, kadar gula darah","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114194923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Setiap rumah sakit dituntut harus dan mampu mewujudkan pelayanan yang efisien, efektif dan bermutu secara paripurna serta berorientasi pada kepuasan pasien. Tujuan : Mengetahui gambaran kepuasan pasien berdasarkan lima dimensi kepuasan pasien di unit rawat inap VIP Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan 33 responden penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dengan menggunakan Mann-Whitney Test. Hasil penelitian : Hasil penelitian responden yang paling banyak usia 34-46 tahun, 6 pasien atau sebanyak 18.2 % dari usia pasien dengan rentang usia 47-58 tahun, 6 pasien atau sebanyak 18.2 %, jenis kelamin yang dominan sebanyak 54.5 % dari total jumlah pasien adalah pria, responden berdasarkan lama perwatan 54.5% dengan jumlah pasien sebanyak 18 orang dengan lama perawatan selama 3 hari sedangkan berdasarkan status perkawinan sebanyak 30 tatau 90.9 responden berdasarkan Status perkawinan responden, yakni sebanyak dari semua responden sebesar 42.4% dari total jumlah responden adalah Tamat SMA, dari semua responden 18 responden atau sebesar 54.5% dari total jumlah responden memiliki penghasilan antara 3.000.000 – 5.000.000, terakhir berdasarkan frekuensi perawatan 12 responden atau sebesar 36.4% dari total jumlah responden adalah sebanyak tiga kali atau lebih. Kesimpulan : Sebagian besar responden menyatakan puas dan sangat puas terhadap pelayanan keperawatan di Unit Rawat Inap VIP RS. Kharitas Bhakti. Kata Kunci : Kepuasan pasien
{"title":"GAMBARAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI UNIT RAWAT INAP VIP RUMAH SAKIT KHARITAS BHAKTI PONTIANAK","authors":"Desti Ariani","doi":"10.54630/jk2.v12i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v12i1.131","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Setiap rumah sakit dituntut harus dan mampu mewujudkan pelayanan yang efisien, efektif dan bermutu secara paripurna serta berorientasi pada kepuasan pasien. Tujuan : Mengetahui gambaran kepuasan pasien berdasarkan lima dimensi kepuasan pasien di unit rawat inap VIP Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak. \u0000Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan 33 responden penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dengan menggunakan Mann-Whitney Test. \u0000Hasil penelitian : Hasil penelitian responden yang paling banyak usia 34-46 tahun, 6 pasien atau sebanyak 18.2 % dari usia pasien dengan rentang usia 47-58 tahun, 6 pasien atau sebanyak 18.2 %, jenis kelamin yang dominan sebanyak 54.5 % dari total jumlah pasien adalah pria, responden berdasarkan lama perwatan 54.5% dengan jumlah pasien sebanyak 18 orang dengan lama perawatan selama 3 hari sedangkan berdasarkan status perkawinan sebanyak 30 tatau 90.9 responden berdasarkan Status perkawinan responden, yakni sebanyak dari semua responden sebesar 42.4% dari total jumlah responden adalah Tamat SMA, dari semua responden 18 responden atau sebesar 54.5% dari total jumlah responden memiliki penghasilan antara 3.000.000 – 5.000.000, terakhir berdasarkan frekuensi perawatan 12 responden atau sebesar 36.4% dari total jumlah responden adalah sebanyak tiga kali atau lebih. \u0000Kesimpulan : Sebagian besar responden menyatakan puas dan sangat puas terhadap pelayanan keperawatan di Unit Rawat Inap VIP RS. Kharitas Bhakti. \u0000Kata Kunci : Kepuasan pasien","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115461957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Kabupaten bantul merupakan salah satu wilayah yang memiliki ancamanbahaya gempa bumi dan tsunami. untuk mengurangi dampak bencana perlu adanyapengetahuan pada masyarakat termasuk siswa tingkat sekolah dasar yang merupakan bagiandari masyarakat yang rentan terhadap bencana.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahuipengaruh pendidikan bencana gempa bumi dan tsunami terhadap emergency planning diSekolah Dasar Negeri Jigudan Pandak Bantul Yogyakarta. Metode: Penelitian kuantitatifdengan metode pre eksperimen designs. Pendekatan yang digunakan one group pretestposttest design. Populasi penelitian ini adalah siswa siswi kelas 5 yang berusia 10-12 tahunberjumlah 46 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sample. Instrument yangdigunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan Uji Wilcoxon. Hasil: Penelitian EmergencyPlanning sebelum di berikan pendidikan bencana gempa bumi dan tsunami sebanyak 15responden (32.6%) siap, 22 responden (47.8%) hampir siap, 9 responden (19.6%) kurangsiap. Hasil Emergency Planning sesudah diberikan pendidikan bencana gempa bumi dantsunami sebanyak 35 responden (76.1%) sangat siap, 11 responden (23.9%) siap. Uji statistikdengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan (P: 0,00) lebih kecil dari atau sama denganderajat kemaknaan α: 0.05 (p : 0,000 < 0,05 ). Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikanterhadap kesiapsiagaan emergency planning siswa sebelum dan sesudah di berikanpendidikan bencana gempa bumi dan tsunami.Kata kunci : Kesiapsiagaan Emergency Planning, Pendidikan Bencana Gempa Bumidan Tsunami, Sekolah Dasar
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI TERHADAP KESIAPSIAGAAN EMERGENCY PLANNING SISWA DI SDN JIGUDAN PANDAK BANTUL YOGYAKARTA","authors":"Deviayana Usmawati","doi":"10.54630/jk2.v11i2.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i2.119","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kabupaten bantul merupakan salah satu wilayah yang memiliki ancamanbahaya gempa bumi dan tsunami. untuk mengurangi dampak bencana perlu adanyapengetahuan pada masyarakat termasuk siswa tingkat sekolah dasar yang merupakan bagiandari masyarakat yang rentan terhadap bencana.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahuipengaruh pendidikan bencana gempa bumi dan tsunami terhadap emergency planning diSekolah Dasar Negeri Jigudan Pandak Bantul Yogyakarta. Metode: Penelitian kuantitatifdengan metode pre eksperimen designs. Pendekatan yang digunakan one group pretestposttest design. Populasi penelitian ini adalah siswa siswi kelas 5 yang berusia 10-12 tahunberjumlah 46 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sample. Instrument yangdigunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan Uji Wilcoxon. Hasil: Penelitian EmergencyPlanning sebelum di berikan pendidikan bencana gempa bumi dan tsunami sebanyak 15responden (32.6%) siap, 22 responden (47.8%) hampir siap, 9 responden (19.6%) kurangsiap. Hasil Emergency Planning sesudah diberikan pendidikan bencana gempa bumi dantsunami sebanyak 35 responden (76.1%) sangat siap, 11 responden (23.9%) siap. Uji statistikdengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan (P: 0,00) lebih kecil dari atau sama denganderajat kemaknaan α: 0.05 (p : 0,000 < 0,05 ). Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikanterhadap kesiapsiagaan emergency planning siswa sebelum dan sesudah di berikanpendidikan bencana gempa bumi dan tsunami.Kata kunci : Kesiapsiagaan Emergency Planning, Pendidikan Bencana Gempa Bumidan Tsunami, Sekolah Dasar","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114253121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Stunting masih menjadi permasalahan kehidupan balita saat ini, stunting yang dialami oleh balita dapat berdampak buruk saat balita besar dan dewasa kelak. Dampak balita stunting dapat menurunkan kecerdasan sehingga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. BBLR diduga sebagai faktor resiko terjadinya stunting pada balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan BBLR dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahu di Desa Umbulrejo, Ponjong, Gunungkidul. Metode: Desain penelitian menggunakan rancangan case control dengan metode analitik korelasional dan pendekatan retrospektif. sampel 32 kasus dan 32 kontrol dengan teknik purposive sampling, analisis data menggunakan chi square. Hasil: Hasi penelitian diperoleh sebanyak 27 (42,2 %) balita memiliki riwayat BBLR, dan balita yang mengalami stunting sebanyak 32 (100 %). Hasil uji Chi Square menunjukan nilai p vallue <0,000 dan nilai OR 0,056. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara BBLR dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Desa Umbulrejo.
{"title":"Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun di desa Umbulrejo kecamatan Ponjong kabupaten Gunungkidul","authors":"Fatimah Chandra Murti","doi":"10.54630/jk2.v11i2.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i2.120","url":null,"abstract":"Latar belakang: Stunting masih menjadi permasalahan kehidupan balita saat ini, stunting yang dialami oleh balita dapat berdampak buruk saat balita besar dan dewasa kelak. Dampak balita stunting dapat menurunkan kecerdasan sehingga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. BBLR diduga sebagai faktor resiko terjadinya stunting pada balita. \u0000Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan BBLR dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahu di Desa Umbulrejo, Ponjong, Gunungkidul. \u0000Metode: Desain penelitian menggunakan rancangan case control dengan metode analitik korelasional dan pendekatan retrospektif. sampel 32 kasus dan 32 kontrol dengan teknik purposive sampling, analisis data menggunakan chi square. \u0000Hasil: Hasi penelitian diperoleh sebanyak 27 (42,2 %) balita memiliki riwayat BBLR, dan balita yang mengalami stunting sebanyak 32 (100 %). Hasil uji Chi Square menunjukan nilai p vallue <0,000 dan nilai OR 0,056. \u0000Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara BBLR dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Desa Umbulrejo.","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126056701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Latar Belakang: Pembelajaran modern dalam kegiatan belajar saat ini semakin sedikit menggunakan pendekatan terstuktur tetapi lebih banyak tugas belajar mandiri. Kesiapan belajar mandiri yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan prinsip-prinsip self-directed: manajemen diri, keinginan untuk belajar, dan pengendalian diri. Tujuan: Mengetahui tingkat kesiapan belajar mandiri mahasiswa/ Self-Directed Learning Readiness (SDLR) pada mahasiswa S1 keperawatan FIKES UMP. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Self-Directed Learning Readiness (SDLR). Analisis univariat meliputi deskrpsi karakteristik responden, persepsi SDLR responden. Responden penelitian ini berjumlah 700 mahasiswa S1 keperawatan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan skor SDLR mahasiswa semester 1 dalam kategori tinggi dengan rata-rata (144.86), mahasiswa semester 3 dalam kategori tinggi dengan rata-rata (143.97), mahasiswa semester 5 dalam kategori tinggi (144.74). Kesimpulan: Kesiapan belajar mandiri mahasiswa S1 keperawatan FIKES UMP termasuk dalam kategori tinggi.
{"title":"PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) TERHADAP METODE PEMBELAJARAN S1 KEPERAWATAN FIKES UMP","authors":"Wahyu Riyaningrum","doi":"10.54630/jk2.v11i2.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i2.128","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang: Pembelajaran modern dalam kegiatan belajar saat ini semakin sedikit menggunakan pendekatan terstuktur tetapi lebih banyak tugas belajar mandiri. Kesiapan belajar mandiri yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan prinsip-prinsip self-directed: manajemen diri, keinginan untuk belajar, dan pengendalian diri. \u0000Tujuan: Mengetahui tingkat kesiapan belajar mandiri mahasiswa/ Self-Directed Learning Readiness (SDLR) pada mahasiswa S1 keperawatan FIKES UMP. \u0000Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Self-Directed Learning Readiness (SDLR). Analisis univariat meliputi deskrpsi karakteristik responden, persepsi SDLR responden. Responden penelitian ini berjumlah 700 mahasiswa S1 keperawatan. \u0000Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan skor SDLR mahasiswa semester 1 dalam kategori tinggi dengan rata-rata (144.86), mahasiswa semester 3 dalam kategori tinggi dengan rata-rata (143.97), mahasiswa semester 5 dalam kategori tinggi (144.74). \u0000Kesimpulan: Kesiapan belajar mandiri mahasiswa S1 keperawatan FIKES UMP termasuk dalam kategori tinggi.","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"8 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114030734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Spiritualitas merupakan sebuah keyakinan dari suatu hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Spiritual adalah suatu kebutuhan manusia untuk mempertahankan keyakinannya serta memenuhi kebutuhan agamanya. Spiritualitas memberikan peranan penting dalam berpikir dan bertingkah laku pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Spiritualitas bermanfaat sebagai sumber dukungan, penuntun hidup, mempengaruhi tingkat kesehatan, sumber kekuatan dan penyembuhan. Tujuan: Mengetahui gambaran persepsi spiritual pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Islam Purwokerto Metode: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dengan Rerata koefisiensi reabilitasnya adalah 0,92. Analisis univariat meliputi deskripsi karakteristik responden, persepsi spiritual dan tingkat spiritual responden Hasil: Persepsi Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa di RSI Purwokerto menunjukkan 88,1 % dalam kategori tinggi, 10,9 % sedang, dan 1 % rendah. Sedangkan tingkat spiritualnya adalah 80 % dalam kategori tinggi dan 20 % dalam kategori sedang. Kesimpulan: Semakin baik atau tinggi persepsi sipiritual responden maka akan semakin baik atau tinggi pula tingkat spiritualnya.
{"title":"GAMBARAN PERSEPSI SPIRITUAL PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA","authors":"Tina Muzaenah","doi":"10.54630/jk2.v11i2.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i2.127","url":null,"abstract":"Latar belakang: Spiritualitas merupakan sebuah keyakinan dari suatu hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Spiritual adalah suatu kebutuhan manusia untuk mempertahankan keyakinannya serta memenuhi kebutuhan agamanya. Spiritualitas memberikan peranan penting dalam berpikir dan bertingkah laku pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Spiritualitas bermanfaat sebagai sumber dukungan, penuntun hidup, mempengaruhi tingkat kesehatan, sumber kekuatan dan penyembuhan. \u0000Tujuan: Mengetahui gambaran persepsi spiritual pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Islam Purwokerto \u0000Metode: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dengan Rerata koefisiensi reabilitasnya adalah 0,92. Analisis univariat meliputi deskripsi karakteristik responden, persepsi spiritual dan tingkat spiritual responden \u0000Hasil: Persepsi Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa di RSI Purwokerto menunjukkan 88,1 % dalam kategori tinggi, 10,9 % sedang, dan 1 % rendah. Sedangkan tingkat spiritualnya adalah 80 % dalam kategori tinggi dan 20 % dalam kategori sedang. \u0000Kesimpulan: Semakin baik atau tinggi persepsi sipiritual responden maka akan semakin baik atau tinggi pula tingkat spiritualnya. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131637080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Pasien yang menggunakan alat bantu napas berupa ventilator mekanik kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan secret secara manual Keaadaan ini menyebabkan resiko obstruksi jalan napas oleh karena itu maka dilakukan tindakan suction. Tindakan suction termasuk intervensi yang mendapatkan perhatian sehingga prosedur dapat diberikan dengan meminimalkan efek samping salah satunya dengan mengontrol kedalaman kateter suction saat melakukan penghisapan secret. Tujuan: Mengetahui pengaruh depth suction dan shallow suction terhadap perubahan saturasi oksigen di Ruang ICU Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperiment desain per-post test. Pada pasien ICU RSUD Ulin Banjarmasin terhadap 20 responden yang kumpulkan dengan consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan dependent test dan independen T test. Hasil Penelitian: Pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan depth suction didapatkan hasil uji statistik didapatkan p > 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai sebelum dan setelah diakukan depth suction. Kemudian Pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan shallow suction pada saturasi oksigen menurun (mean 98,3 – mean 98,2) statistik saturasi oksigen p > 0,05 bahwa tidak terdapat perbedaan pada sebelum dan setelah dilakukan shallow suction. Kesimpulan: tehnik Depth dan shallow suction tidak mempengaruhi perubahan nilai saturasi oksigen pasien dengan ETT di Ruang ICU Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Kata Kunci : Endotrakeal suction, saturasi oksigen, keperawatan intensif.
{"title":"Tindakan Suction Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen","authors":"Marta Tania Gabriel Ching Cing","doi":"10.54630/jk2.v11i2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i2.129","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pasien yang menggunakan alat bantu napas berupa ventilator mekanik kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan secret secara manual Keaadaan ini menyebabkan resiko obstruksi jalan napas oleh karena itu maka dilakukan tindakan suction. Tindakan suction termasuk intervensi yang mendapatkan perhatian sehingga prosedur dapat diberikan dengan meminimalkan efek samping salah satunya dengan mengontrol kedalaman kateter suction saat melakukan penghisapan secret. \u0000Tujuan: Mengetahui pengaruh depth suction dan shallow suction terhadap perubahan saturasi oksigen di Ruang ICU Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. \u0000Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperiment desain per-post test. Pada pasien ICU RSUD Ulin Banjarmasin terhadap 20 responden yang kumpulkan dengan consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan dependent test dan independen T test. \u0000Hasil Penelitian: Pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan depth suction didapatkan hasil uji statistik didapatkan p > 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai sebelum dan setelah diakukan depth suction. Kemudian Pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan shallow suction pada saturasi oksigen menurun (mean 98,3 – mean 98,2) statistik saturasi oksigen p > 0,05 bahwa tidak terdapat perbedaan pada sebelum dan setelah dilakukan shallow suction. \u0000Kesimpulan: tehnik Depth dan shallow suction tidak mempengaruhi perubahan nilai saturasi oksigen pasien dengan ETT di Ruang ICU Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. \u0000Kata Kunci : Endotrakeal suction, saturasi oksigen, keperawatan intensif.","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114322105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tutur Kardiatun, Kharisma Pratama, Fathul Khair, H. Hartono, Ditha Astuti
Disminore adalah salah satu gangguan dalam siklus menstruasi yang sering dialami oleh wanita termasuk remaja. Intensitas derajat disminore yang dialami oleh wanita berbeda-beda mulai dari ringan hingga berat dan mengganggu aktivitas. Penanganan disminore dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu cara non-farmakologi yang dapat digunakan adalah teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan intensitas derajat disminore pada remaja putri di SMA Negeri 10 Pontianak. Metode penelitian: Quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group pretest-posttest without control group design. Sampel sebanyak 30 orang remaja menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaaan efektivitas antara teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan intensitas derajat disminore dengan p value 0,324 (p value >0,05). Kesimpulan : Teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam efektif terhadap penurunan intensitas derajat disminore sedang menjadi ringan dikarenakan kedua teknik ini merupakan bagian dari teknik relaksasi yang mengutamakan pernafasan dengan menarik nafas secara perlahan-lahan akan memicu pengeluaran hormon endorphin yang memiliki efek analgesik dan menekan pertahanan nyeri serta membuat tubuh menjadi rileks dan melepaskan ketegangan otot-otot terutama uterus yang mengalami spasme karena peningkatan prostaglandin sehingga nyeri yang dirasakan dapat berkurang.
{"title":"Uji Efektifitas Teknik Relaksasi Genggam Jari dan Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Derajat Disminore pada Remaja Putri di SMA Negeri 10 Pontianak","authors":"Tutur Kardiatun, Kharisma Pratama, Fathul Khair, H. Hartono, Ditha Astuti","doi":"10.54630/jk2.v11i2.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i2.125","url":null,"abstract":"Disminore adalah salah satu gangguan dalam siklus menstruasi yang sering dialami oleh wanita termasuk remaja. Intensitas derajat disminore yang dialami oleh wanita berbeda-beda mulai dari ringan hingga berat dan mengganggu aktivitas. Penanganan disminore dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu cara non-farmakologi yang dapat digunakan adalah teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan intensitas derajat disminore pada remaja putri di SMA Negeri 10 Pontianak. Metode penelitian: Quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group pretest-posttest without control group design. Sampel sebanyak 30 orang remaja menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaaan efektivitas antara teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan intensitas derajat disminore dengan p value 0,324 (p value >0,05). Kesimpulan : Teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam efektif terhadap penurunan intensitas derajat disminore sedang menjadi ringan dikarenakan kedua teknik ini merupakan bagian dari teknik relaksasi yang mengutamakan pernafasan dengan menarik nafas secara perlahan-lahan akan memicu pengeluaran hormon endorphin yang memiliki efek analgesik dan menekan pertahanan nyeri serta membuat tubuh menjadi rileks dan melepaskan ketegangan otot-otot terutama uterus yang mengalami spasme karena peningkatan prostaglandin sehingga nyeri yang dirasakan dapat berkurang. \u0000 ","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127474489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Diabetes Militus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia or an increase in blood sugar that occurs due to abnormal insulin secretion. Diabetes Mellitus in the world is one of the health problems that cause death. IDF data (2013) says Indonesia is the seventh largest country in the case of Diabetes Militus. Diabetes Militus in West Kalimantan Province increased from 0.6% in 2007 to 0.8% in 2013, this number increased compared to 2012, which was 4866 cases (Pontianak City Service 2014 in Salim, I.O, 2016). Based on 30 samples taken from the Purnama Public Health Center, 15 men and 15 women were found to suffer from Diabetes Militus type 2. With a poor lifestyle so that when carrying out research many were found with more weight. Purpose: Effectiveness of Types of Honey (Forest Honey, Kelulut Honey and Livestock Honey) Against Blood Sugar Levels Research Methods: Descriptive Quantitative with a sample of 30 respondents using a quasi-experimental design with a pre-test and post-test nonequivalent control group design. Research Results: The results showed that all honey can reduce blood sugar levels, especially forest honey. The results of data analysis using Anova statistical test obtained p value Pre test 0.52> α: 0.05 and Post test 0.113> α: 0.05 showed that there were no significant values of the three types of honey on the decrease in blood sugar levels. Conclusion: Based on the results of the study concluded that there was no effectiveness of the types of honey (forest honey, honey kelulut and livestock honey) to reduce blood sugar levels in the Purnama Community Health Center Keywords: Honey, Blood Sugar Levels ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes Militus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan gula darah yang terjadi akibat sekresi insulin abnormal. Diabetes Mellitus di dunia adalah salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan kematian. Data IDF (2013) mengatakan Indonesia adalah Negara terbesar ketujuh dalam kasus Diabetes Militus. Diabetes Militus di Provinsi Kalimantan Barat meningkat dari 0,6% pada tahun 2007 menjadi 0,8% pada tahun 2013, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012, yaitu 4866 kasus (Layanan Kota Pontianak 2014 di Salim, I.O, 2016). Berdasarkan 30 sampel yang diambil dari Pusat Kesehatan Masyarakat Purnama, 15 priadan 15 wanita ditemukan menderita Diabetes Militus tipe 2. Dengan gaya hidup yang buruk sehingga ketika melakukan penelitian banyak ditemukan yang lebih berat. Tujuan: Efektivitas Jenis-jenis Madu (Madu Hutan, Madu Kelulut dan Madu Ternak) Terhadap Kadar Gula Darah Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif dengan sampel 30 responden menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pre-test dan post-test nonequivalent control group design. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua madu dapat mengurangi kadar gula darah, terutama madu hutan. Hasil analisis data menggunakan uji statistic Anova diperoleh nilai
背景:糖尿病是一组以胰岛素分泌异常引起的高血糖或血糖升高为特征的代谢性疾病。糖尿病是世界上导致死亡的健康问题之一。IDF数据(2013)显示,印度尼西亚是糖尿病发病率第七大的国家。西加里曼丹省的糖尿病发病率从2007年的0.6%上升到2013年的0.8%,这一数字与2012年的4866例相比有所增加(Pontianak City Service 2014年在Salim, I.O, 2016年)。根据Purnama公共卫生中心采集的30个样本,15名男性和15名女性被发现患有2型糖尿病。生活方式不佳,所以在进行研究时发现许多人体重更重。研究目的:不同类型蜂蜜(森林蜂蜜、克鲁鲁特蜂蜜和家畜蜂蜜)对血糖水平的影响研究方法:采用准实验设计,采用前测和后测非等效对照组设计,对30名受访者进行描述性定量研究。研究结果:结果表明,所有蜂蜜都能降低血糖水平,尤其是森林蜂蜜。数据分析采用方差分析(Anova)进行统计检验,p值为前检验0.52> α: 0.05,后检验0.113> α: 0.05,表明三种蜂蜜对血糖水平的降低没有显著值。结论:基于本研究的结论,不同类型的蜂蜜(森林蜂蜜、克鲁鲁特蜂蜜和家畜蜂蜜)对Purnama社区卫生中心血糖水平的降低没有效果。关键词:蜂蜜,血糖水平。糖尿病,糖尿病,糖尿病,糖尿病,糖尿病。数据IDF (2013) mengatakan Indonesia adalah Negara terbesar ketujuh dalam kasus Diabetes Militus。加里曼丹省糖尿病发病率Barat meningkat dari 0,6% pada tahun 2007 menjadi 0,8% pada tahun 2013, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012, yitu 4866 kasus (Layanan Kota Pontianak 2014 di Salim, io, 2016)。Berdasarkan 30 sampel yang diambil dari Pusat Kesehatan Masyarakat Purnama, 15 prian 15 wanita ditemukan menderita 2型糖尿病。登干伽雅hidup yang buruk sehinga ketika melakukan penelitian banyak ditemukan yang lebih berat。图juan: Efektivitas Jenis-jenis Madu (Madu Hutan, Madu Kelulut dan Madu Ternak) Terhadap Kadar Gula Darah Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif dengan样本30个应答者menggunakan设计,kuasi实验dengan前测和后测非等效对照组设计。Hasil Penelitian: Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua madu dapat mengurangi kadar gula darah, terutama madu hutanHasil分析数据menggunakan uji统计方差分析(diperoleh nilai p)前检验0.52 > α: 0.05,后检验0.113 > α: 0.05 menunjukkan bahwa tidak ada nilai显著性(ketiga jenis madu terhadap penurunan kadar gula darah)。kespulan: Berdasarkan hasil penelitian dispulkan bahwa tidak ada efektifitas jenis-jenis madu (madu hutan, madu kelulut dan madu ternak) untuk menurunkan kadar gula darah di Puskesmas Purnama
{"title":"EFEKTIVITAS JENIS-JENIS MADU (MADU HUTAN, MADU KELULUT DAN MADU TERNAK) TERHADAP KADAR GULA DARAH”","authors":"Adinda Febriyanti, Cau Kim Jiu, Sri Ariyanti","doi":"10.54630/jk2.v11i1.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i1.114","url":null,"abstract":"Background: Diabetes Militus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia or an increase in blood sugar that occurs due to abnormal insulin secretion. Diabetes Mellitus in the world is one of the health problems that cause death. IDF data (2013) says Indonesia is the seventh largest country in the case of Diabetes Militus. Diabetes Militus in West Kalimantan Province increased from 0.6% in 2007 to 0.8% in 2013, this number increased compared to 2012, which was 4866 cases (Pontianak City Service 2014 in Salim, I.O, 2016). Based on 30 samples taken from the Purnama Public Health Center, 15 men and 15 women were found to suffer from Diabetes Militus type 2. With a poor lifestyle so that when carrying out research many were found with more weight. \u0000Purpose: Effectiveness of Types of Honey (Forest Honey, Kelulut Honey and Livestock Honey) Against Blood Sugar Levels \u0000Research Methods: Descriptive Quantitative with a sample of 30 respondents using a quasi-experimental design with a pre-test and post-test nonequivalent control group design. \u0000Research Results: The results showed that all honey can reduce blood sugar levels, especially forest honey. The results of data analysis using Anova statistical test obtained p value Pre test 0.52> α: 0.05 and Post test 0.113> α: 0.05 showed that there were no significant values of the three types of honey on the decrease in blood sugar levels. \u0000Conclusion: Based on the results of the study concluded that there was no effectiveness of the types of honey (forest honey, honey kelulut and livestock honey) to reduce blood sugar levels in the Purnama Community Health Center \u0000Keywords: Honey, Blood Sugar Levels \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Latar Belakang: Diabetes Militus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan gula darah yang terjadi akibat sekresi insulin abnormal. Diabetes Mellitus di dunia adalah salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan kematian. Data IDF (2013) mengatakan Indonesia adalah Negara terbesar ketujuh dalam kasus Diabetes Militus. Diabetes Militus di Provinsi Kalimantan Barat meningkat dari 0,6% pada tahun 2007 menjadi 0,8% pada tahun 2013, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012, yaitu 4866 kasus (Layanan Kota Pontianak 2014 di Salim, I.O, 2016). Berdasarkan 30 sampel yang diambil dari Pusat Kesehatan Masyarakat Purnama, 15 priadan 15 wanita ditemukan menderita Diabetes Militus tipe 2. Dengan gaya hidup yang buruk sehingga ketika melakukan penelitian banyak ditemukan yang lebih berat. \u0000Tujuan: Efektivitas Jenis-jenis Madu (Madu Hutan, Madu Kelulut dan Madu Ternak) Terhadap Kadar Gula Darah \u0000Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif dengan sampel 30 responden menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pre-test dan post-test nonequivalent control group design. \u0000Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua madu dapat mengurangi kadar gula darah, terutama madu hutan. Hasil analisis data menggunakan uji statistic Anova diperoleh nilai","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116557635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novianindi Arrin Pramesti, S. Surtikanti, Dinarwulan Puspita
Background : Nausea vomiting (emesis gravidarum) is a phenomenon experienced by 50% of women early in pregnancy. This is normal, but if left untreated can result in an unbalanced nutritional intake and bad impact on the mother and fetus. The situation can be exacerbated if the mother's condition has experienced Chronic Energy Deficiency (KEK) at the beginning of pregnancy, where 24.89% of 111,973 people are at risk of experiencing KEK. If this situation is not handled properly, it can have dangerous consequences. One of the treatments that can be done is non-pharmacological handling using materials that are around us such as ginger which contains volatile (evaporated oil) which is the basic ingredient of essential oils and aromatherapy candles.. Objectives : To determine the effect of ginger aromatherapy on nausea, vomiting (emesis gravidarum) in pregnant women in the working area of Sungai Durian Public Health Center, Kubu Raya Regency.. Methods : This research is a study using a quasi-experimental method with the design of One Group Pre-Post Test Without Control. In this study, samples taken with the Nonprobability sampling method, the technique used in sampling in this study is purposive sampling. The sample in this study were 19 respondents, the analysis used was the Wilcoxon test. Hasil : There is an effect of Ginger Aromatherapy on nausea, vomiting (emesis) in pregnant women. Based on statistical tests using the Wilcoxon test showed that p value 0.000 <α = 0.05, a very significant result was obtained before ginger aromatherapy was given nausea vomiting (emesis) with an average value of 7.00 (medium range) to an average value 5,37 (mild range). Conclusion: There is an effect of ginger aromatherapy on the decrease in the frequency of nausea, vomiting (emesis) in pregnant women in the working area of Sungai Durian Public Health Center, Kubu Raya Regency. Keywords: Emesis Gravidarum, Ginger Aromatherapy, ABSTRAK Latar Belakang : Mual muntah (emesis gravidarum) adalah sebuah fenomena yang dialami oleh 50% wanita di awal kehamilannya. Hal ini normal, namun jika tidak ditangani dapat berakibat asupan gisi tidak seimbang dan berdampak buruk bagi ibu dan janin. Keadaan dapat diperparah jika keadaan ibu sudah mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) diawal kehamilan yang mana 24,89% dari 111.973 jiwa beresiko mengalami KEK. Jika keadaan ini tidak ditangani dengan tepat maka dapat berakibat fatal. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah penanganan secara nonfarmakologi menggunakan bahan yang ada disekitar kita seperti jahe yang menggandung atsiri (minyak menguap) yang merupakan bahan dasar dari minyak esensial dan aromaterapi lilin. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah (emesis gravidarum) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan One Grup Pr
背景:恶心呕吐(妊娠呕吐)是50%的妇女在妊娠早期经历的一种现象。这是正常的,但如果不及时治疗,会导致营养摄入不平衡,对母亲和胎儿产生不良影响。如果母亲在怀孕初期经历了慢性能量缺乏(KEK),这种情况可能会加剧,111,973人中有24.89%有经历KEK的风险。如果这种情况处理不当,可能会产生危险的后果。其中一种治疗方法是使用我们身边的材料进行非药物处理,比如生姜,它含有挥发性(蒸发油),这是精油和香薰蜡烛的基本成分。目的:探讨生姜芳香疗法对库布拉亚县双盖榴莲公共卫生中心工作区域孕妇恶心、呕吐(妊娠呕吐)的影响。方法:本研究采用准实验方法,设计一组无对照前、后测试。在本研究中,样本采用非概率抽样方法,在本研究中使用的抽样技术是有目的抽样。本研究样本为19人,分析采用Wilcoxon检验。哈西尔:生姜芳香疗法对孕妇的恶心、呕吐(呕吐)有效果。采用Wilcoxon检验进行统计学检验,p值0.000 <α = 0.05,生姜香薰治疗前恶心呕吐(呕吐)的平均值为7.00(中范围)至平均值5.37(轻度范围),结果非常显著。结论:姜香薰疗法对库布罗亚县双盖榴莲公共卫生中心工作区域孕妇恶心、呕吐(呕吐)频率有降低作用。【关键词】妊娠呕吐;姜香氛疗法;关键词:姜香氛;我是正常的,我是正常的,我是正常的,我是正常的,我是正常的。Keadaan dapat diperparah jika Keadaan ibu sudah mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) diawal kehamilan yang mana 24,89% dari 111.973 jiwa beresiko mengalami KEK。Jika keadaan ini tidak ditangani dengan tepat maka dapat berakibat fatal。Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah penanganan secara nonfarmakologi menggunakan bahan yang ada disekitar kita seperti jahe yang menggandung atsiri (minyak menguap) yang merupakan bahan dasar dari minyak必不可少的dan aromaterapi lilin。土鹃:Untuk menggetahui pengaruh aromaterapi jahe terhadap mon mon (emesis gravidarum) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai榴莲Kabupaten Kubu Raya。方法Penelitian: Penelitian ini merupakan Penelitian menggunakan方法准实验dengan ranancan一组无对照前后试验。非概率抽样,teknik yang digunakan Dalam pengambilan sampel Dalam penelitian ini adalah目的抽样。Sampel dalam penelitian ini sebanyak 19回应,分析yang digunakan uji Wilcoxon。哈西尔语:Ada pengaruh pemberian Aromaterapi Jahe terhadap mutual muntah(呕吐)pada ibu hamil。Berdasarkan uji statistic menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa p值0000 < α = 0.05, didapatkan hasil yang sangat signikan dimana sebelum diberikan aromaterapi jahe mon mon (emesis) dengan nilai rata-rata 7,00 (rentang sedang) menjadi nilai rata-rata 5,37 (rentang ringan)。kespulan: Ada pengaruh pemberian aromaterapi jahe terhadap penurunan frekuensi mon tah(呕吐)pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai榴莲Kabupaten Kubu Raya。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL MUNTAH (EMESIS) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN KUBU RAYA","authors":"Novianindi Arrin Pramesti, S. Surtikanti, Dinarwulan Puspita","doi":"10.54630/jk2.v11i1.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.54630/jk2.v11i1.115","url":null,"abstract":"Background : \u0000Nausea vomiting (emesis gravidarum) is a phenomenon experienced by 50% of women early in pregnancy. This is normal, but if left untreated can result in an unbalanced nutritional intake and bad impact on the mother and fetus. The situation can be exacerbated if the mother's condition has experienced Chronic Energy Deficiency (KEK) at the beginning of pregnancy, where 24.89% of 111,973 people are at risk of experiencing KEK. If this situation is not handled properly, it can have dangerous consequences. One of the treatments that can be done is non-pharmacological handling using materials that are around us such as ginger which contains volatile (evaporated oil) which is the basic ingredient of essential oils and aromatherapy candles.. \u0000Objectives : \u0000To determine the effect of ginger aromatherapy on nausea, vomiting (emesis gravidarum) in pregnant women in the working area of Sungai Durian Public Health Center, Kubu Raya Regency.. \u0000Methods : \u0000This research is a study using a quasi-experimental method with the design of One Group Pre-Post Test Without Control. In this study, samples taken with the Nonprobability sampling method, the technique used in sampling in this study is purposive sampling. The sample in this study were 19 respondents, the analysis used was the Wilcoxon test. \u0000Hasil : \u0000There is an effect of Ginger Aromatherapy on nausea, vomiting (emesis) in pregnant women. Based on statistical tests using the Wilcoxon test showed that p value 0.000 <α = 0.05, a very significant result was obtained before ginger aromatherapy was given nausea vomiting (emesis) with an average value of 7.00 (medium range) to an average value 5,37 (mild range). \u0000Conclusion: \u0000There is an effect of ginger aromatherapy on the decrease in the frequency of nausea, vomiting (emesis) in pregnant women in the working area of Sungai Durian Public Health Center, Kubu Raya Regency. \u0000Keywords: Emesis Gravidarum, Ginger Aromatherapy, \u0000 \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Latar Belakang : \u0000Mual muntah (emesis gravidarum) adalah sebuah fenomena yang dialami oleh 50% wanita di awal kehamilannya. Hal ini normal, namun jika tidak ditangani dapat berakibat asupan gisi tidak seimbang dan berdampak buruk bagi ibu dan janin. Keadaan dapat diperparah jika keadaan ibu sudah mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) diawal kehamilan yang mana 24,89% dari 111.973 jiwa beresiko mengalami KEK. Jika keadaan ini tidak ditangani dengan tepat maka dapat berakibat fatal. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah penanganan secara nonfarmakologi menggunakan bahan yang ada disekitar kita seperti jahe yang menggandung atsiri (minyak menguap) yang merupakan bahan dasar dari minyak esensial dan aromaterapi lilin. \u0000Tujuan : \u0000Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah (emesis gravidarum) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya. \u0000Metode Penelitian : \u0000Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan One Grup Pr","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134090830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}