Status gizi, usia dan faktor ekonomi merupakan faktor internal pasien yang mempengaruhi frekuensi infeksi. Masyarakat masih belum mengetahui status gizinya dan tidak dapat memperbaikinya, dengan penyebab yang bervariasi baik dari keadaan ekonomi maupun dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Faktor internal lain dalam frekuensi infeksi adalah usia, pada pasien yang lebih tua dari 70 tahun. Faktor usia di atas 70 dapat menurunkan pertahanan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi post operasi di bangsal Vijaya Kusumah RSUD Kota Banjar. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis penelitian korelasi. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh pasien pasca operasi dan sampel sebanyak 21 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh faktor status gizi terhadap kejadian infeksi post operasi, pengaruh faktor status gizi terhadap kejadian infeksi post operasi dan pengaruh faktor ekonomi terhadap kejadian infeksi post operasi. Akibatnya, faktor status gizi tidak mempengaruhi angka infeksi pasca operasi, tetapi faktor status gizi dan tingkat ekonomi ditemukan mempengaruhi angka infeksi pasca operasi. Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai buku teks dan literatur untuk mengatasi masalah infeksi pasca operasi.Nutritional status, age and economic factors are internal patient factors that affect the frequency of infection. The community still does not know their nutritional status and cannot improve it, with various causes, both from economic conditions and from a lack of public knowledge about nutrition. Another internal factor in the frequency of infection is age, in patients older than 70 years. The age factor over 70 can lower the body's defenses. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of postoperative infection in the Vijaya Kusumah ward, Banjar City Hospital. This study uses several types of correlation research. The population of this study consisted of all postoperative patients and a sample of 21 respondents. The instrument used in this study was a questionnaire, and the data analysis used in this study was univariate and bivariate. The results showed that there was no influence of nutritional status factors on the incidence of postoperative infections, the influence of nutritional status factors on the incidence of postoperative infections and the influence of economic factors on the incidence of postoperative infections. As a result, nutritional status factors did not affect postoperative infection rates, but nutritional status factors and economic level were found to influence postoperative infection rates. The results of this study are intended to be used as a textbook and literature to address the problem of postoperative infection.
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI POST OPERASI DI RUANG RANAP WIJAYA KUSUMAH RSUD KOTA BANJAR","authors":"Aan Suhendar, Nina Rosdiana, L. Nurhidayah","doi":"10.25157/jkg.v3i1.6579","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i1.6579","url":null,"abstract":"Status gizi, usia dan faktor ekonomi merupakan faktor internal pasien yang mempengaruhi frekuensi infeksi. Masyarakat masih belum mengetahui status gizinya dan tidak dapat memperbaikinya, dengan penyebab yang bervariasi baik dari keadaan ekonomi maupun dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Faktor internal lain dalam frekuensi infeksi adalah usia, pada pasien yang lebih tua dari 70 tahun. Faktor usia di atas 70 dapat menurunkan pertahanan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi post operasi di bangsal Vijaya Kusumah RSUD Kota Banjar. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis penelitian korelasi. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh pasien pasca operasi dan sampel sebanyak 21 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh faktor status gizi terhadap kejadian infeksi post operasi, pengaruh faktor status gizi terhadap kejadian infeksi post operasi dan pengaruh faktor ekonomi terhadap kejadian infeksi post operasi. Akibatnya, faktor status gizi tidak mempengaruhi angka infeksi pasca operasi, tetapi faktor status gizi dan tingkat ekonomi ditemukan mempengaruhi angka infeksi pasca operasi. Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai buku teks dan literatur untuk mengatasi masalah infeksi pasca operasi.Nutritional status, age and economic factors are internal patient factors that affect the frequency of infection. The community still does not know their nutritional status and cannot improve it, with various causes, both from economic conditions and from a lack of public knowledge about nutrition. Another internal factor in the frequency of infection is age, in patients older than 70 years. The age factor over 70 can lower the body's defenses. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of postoperative infection in the Vijaya Kusumah ward, Banjar City Hospital. This study uses several types of correlation research. The population of this study consisted of all postoperative patients and a sample of 21 respondents. The instrument used in this study was a questionnaire, and the data analysis used in this study was univariate and bivariate. The results showed that there was no influence of nutritional status factors on the incidence of postoperative infections, the influence of nutritional status factors on the incidence of postoperative infections and the influence of economic factors on the incidence of postoperative infections. As a result, nutritional status factors did not affect postoperative infection rates, but nutritional status factors and economic level were found to influence postoperative infection rates. The results of this study are intended to be used as a textbook and literature to address the problem of postoperative infection.","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"75 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128057187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kesehatan terkait ginjal setiap tahun semakin banyak, salah satu masalah ginjal yang dihadapi orang baik negara maju maupun berkembang adalah penyakit ginjal kronis yang dikenal dengan gagal ginjal. Pasien gagal ginjal yang menjalani perawatan hemodialisis mengalami kecemasan karena krisis, ketakutan, ancaman kematian, dan perasaan terancam. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif, efisien dan mudah diterapkan untuk mengurangi kecemasan pasien dan beradaptasi dengan stresor yang ada. Relaksasi spiritual merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai keadaan relaksasi yang ditandai dengan berkurangnya aktivitas saraf simpatis melalui keyakinan spiritual dan agama para pihak, sehingga dapat mengendalikan keadaan fisik. Berdasarkan metode spiritual diharapkan akan menimbulkan perubahan mental yang pada akhirnya mengarah pada relaksasi yang baik Rancangan penelitian Literature Review. Pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan database Google Scholer, Perpustakaan Nasional, Garuda, Proquest. Hasil penelitian ini bahwa Penerapan intervensi terapi spiritual islami untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa memiliki pengaruh yang sama mengatakan bahwa dari intervensi terapi spiritual yang dilakukan perawat dapat memberikan pengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan. Peneliti yang melakukan penelitian serupa namun ada yang berbeda hasil, didalamnya terdapat satu responden yang justru kecemasannya tetap berada pada kategori kecemasan tinggi. Simpulan: Penerapan intervensi terapi spiritual islami untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa memberikan pengaruh dalam menurunkan Kecemasan.Kidney-related health problems are increasing every year, one of the kidney problems faced by people in both developed and developing countries is chronic kidney disease known as kidney failure. Kidney failure patients undergoing hemodialysis treatment experience anxiety due to crisis, fear, death threats, and feelings of threat. Therefore, an effective, efficient and easy-to-implement strategy is needed to reduce patient anxiety and adapt to existing stressors. Spiritual relaxation is an effort made by the community to achieve a state of relaxation characterized by reduced sympathetic nerve activity through the spiritual and religious beliefs of the parties, so that they can control their physical condition. Based on the spiritual method, it is hoped that it will cause mental changes which ultimately lead to good relaxation. Research design Literature Review. Literature searches both international and national were carried out using the Google Scholer database, the National Library, Garuda, Proquest. The results of this study that the application of Islamic spiritual therapy interventions to overcome anxiety in patients undergoing hemodialysis have the same effect, saying that spiritual therapy interventions carried out by nurses can have an influence i
与肾脏相关的健康问题每年都在增加,发达国家和发展中国家面临的慢性肾病之一就是众所周知的肾衰竭。接受血液透析治疗的肾衰竭患者经历了危机、恐惧、死亡威胁和受到威胁的感觉。因此,需要一种有效、有效和易于实施的策略,以减轻患者的焦虑,并适应现有的压力器。精神上的放松是社会为实现一种放松状态所做的努力,其特征是通过双方的精神和宗教信仰而减少同情神经活动,从而控制身体状况。根据精神方法,预计会导致心理上的改变,最终导致对设计的阅读审查的放松。使用谷歌Scholer, national library, Garuda, Proquest数据库进行国际和国家文献搜索。这项研究的结果是,伊斯兰教的精神治疗干预措施对接受血液透析的患者的焦虑的应用也有类似的影响,即护士的精神治疗干预可以对降低焦虑水平产生影响。进行类似研究的研究人员的结果各不相同,但其中只有一名受访者表示,他的担忧仍然属于高焦虑类别。结论:使用伊斯兰精神疗法的精神治疗干预措施对接受血液透析的患者的焦虑产生了降低焦虑的影响。癌症相关的健康问题每年都在增加,由发展和发展中国家的人提出的问题每年都在增加。血液透析治疗体验与危机、恐惧、死亡威胁和威胁的感觉有关。因此,有效、易于执行的战略需要减少耐心焦虑和存在压力。精神上的放松是社区为实现一种精神上和宗教上的紧张行为而努力的,这样他们就可以控制自己的身体状况。基于精神方法,它希望这将导致最终的精神变化,导致所谓的好关系。研究设计文献审查。国际和国家图书馆的文献搜索正在被考虑使用谷歌Scholer数据库、国家图书馆、Garuda和Proquest。这项研究的结果表明,伊斯兰精神治疗的应用疗法也有类似的效果,前提是护士提出的精神治疗也有类似的影响。这些研究人员接受了类似的研究,但有不同的结果,因为他们有一个责任,就是把这种焦虑归类为极度焦虑。结论:伊斯兰精神治疗的应用应用治疗止血透析有效减少焦虑。
{"title":"PENGARUH TERAPI SPIRITUAL (ISLAM) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HEMODIALISA","authors":"Eli Kurniasih, Anih Kurnia, Laila Fitri Istiqomah","doi":"10.25157/jkg.v3i1.6584","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i1.6584","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan terkait ginjal setiap tahun semakin banyak, salah satu masalah ginjal yang dihadapi orang baik negara maju maupun berkembang adalah penyakit ginjal kronis yang dikenal dengan gagal ginjal. Pasien gagal ginjal yang menjalani perawatan hemodialisis mengalami kecemasan karena krisis, ketakutan, ancaman kematian, dan perasaan terancam. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif, efisien dan mudah diterapkan untuk mengurangi kecemasan pasien dan beradaptasi dengan stresor yang ada. Relaksasi spiritual merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai keadaan relaksasi yang ditandai dengan berkurangnya aktivitas saraf simpatis melalui keyakinan spiritual dan agama para pihak, sehingga dapat mengendalikan keadaan fisik. Berdasarkan metode spiritual diharapkan akan menimbulkan perubahan mental yang pada akhirnya mengarah pada relaksasi yang baik Rancangan penelitian Literature Review. Pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan database Google Scholer, Perpustakaan Nasional, Garuda, Proquest. Hasil penelitian ini bahwa Penerapan intervensi terapi spiritual islami untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa memiliki pengaruh yang sama mengatakan bahwa dari intervensi terapi spiritual yang dilakukan perawat dapat memberikan pengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan. Peneliti yang melakukan penelitian serupa namun ada yang berbeda hasil, didalamnya terdapat satu responden yang justru kecemasannya tetap berada pada kategori kecemasan tinggi. Simpulan: Penerapan intervensi terapi spiritual islami untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa memberikan pengaruh dalam menurunkan Kecemasan.Kidney-related health problems are increasing every year, one of the kidney problems faced by people in both developed and developing countries is chronic kidney disease known as kidney failure. Kidney failure patients undergoing hemodialysis treatment experience anxiety due to crisis, fear, death threats, and feelings of threat. Therefore, an effective, efficient and easy-to-implement strategy is needed to reduce patient anxiety and adapt to existing stressors. Spiritual relaxation is an effort made by the community to achieve a state of relaxation characterized by reduced sympathetic nerve activity through the spiritual and religious beliefs of the parties, so that they can control their physical condition. Based on the spiritual method, it is hoped that it will cause mental changes which ultimately lead to good relaxation. Research design Literature Review. Literature searches both international and national were carried out using the Google Scholer database, the National Library, Garuda, Proquest. The results of this study that the application of Islamic spiritual therapy interventions to overcome anxiety in patients undergoing hemodialysis have the same effect, saying that spiritual therapy interventions carried out by nurses can have an influence i","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123654085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang sering terjadi pada lansia yaitu arhtritis rheumatoid. Dampak bagi keluarga akan terganggu dan keluarga sebagai orang terdekat harus mampu menjalankan tugasnya di bidang kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap keluarga tentang perawatan arthritis rheumatoid pada lansia di Desa Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kaluarga yang terdapat lansia dengan arthritis rheumatoid sebanyak 125 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposif sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap keluarga tentang perawatan arthritis rheumatoid pada lansia dengan p-value = 0,000. Saran bagi keluarga adalah harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang arthritis rheumatoid dan upaya pencegahannya.This research is motivated by a problem that often occurs in the elderly, namely rheumatoid arthritis. The impact on the family will be disrupted and the family as the closest person must be able to carry out their duties in the health sector. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and family attitudes about treating rheumatoid arthritis in the elderly in Pamalayan Village, Cijeungjing District, Ciamis Regency. Knowledge is the result of knowing and this occurs after people have sensed a certain object. Attitude is a reaction or response that is still closed from a person to a stimulus or object. The type of research used is descriptive correlation with cross sectional approach. The population in this study were 125 elderly families with rheumatoid arthritis using purposive sampling technique. The instrument used is a questionnaire. The results showed that there was a relationship between the level of knowledge and family attitudes about treating rheumatoid arthritis in the elderly with p-value = 0.000. Suggestions for families are to have sufficient knowledge about rheumatoid arthritis and its prevention efforts.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA TENTANG PERAWATAN ARTHRITIS RHEUMATOID PADA LANSIA DI DESA PAMALAYAN","authors":"D. Wibowo, D. Zen","doi":"10.25157/jkg.v3i1.6578","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i1.6578","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang sering terjadi pada lansia yaitu arhtritis rheumatoid. Dampak bagi keluarga akan terganggu dan keluarga sebagai orang terdekat harus mampu menjalankan tugasnya di bidang kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap keluarga tentang perawatan arthritis rheumatoid pada lansia di Desa Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kaluarga yang terdapat lansia dengan arthritis rheumatoid sebanyak 125 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposif sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap keluarga tentang perawatan arthritis rheumatoid pada lansia dengan p-value = 0,000. Saran bagi keluarga adalah harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang arthritis rheumatoid dan upaya pencegahannya.This research is motivated by a problem that often occurs in the elderly, namely rheumatoid arthritis. The impact on the family will be disrupted and the family as the closest person must be able to carry out their duties in the health sector. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and family attitudes about treating rheumatoid arthritis in the elderly in Pamalayan Village, Cijeungjing District, Ciamis Regency. Knowledge is the result of knowing and this occurs after people have sensed a certain object. Attitude is a reaction or response that is still closed from a person to a stimulus or object. The type of research used is descriptive correlation with cross sectional approach. The population in this study were 125 elderly families with rheumatoid arthritis using purposive sampling technique. The instrument used is a questionnaire. The results showed that there was a relationship between the level of knowledge and family attitudes about treating rheumatoid arthritis in the elderly with p-value = 0.000. Suggestions for families are to have sufficient knowledge about rheumatoid arthritis and its prevention efforts.","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116537041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA DALAM MENGHADAPI PERKULIAHAN DARING PADA TINGKAT AKHIR SEMESTER PRODI KEEPERAWATAN STIKES BTH PADA MASA PANDEMI","authors":"Eli Kurniasih, Chita Widya, Yustira Yustira","doi":"10.25157/jkg.v3i2.6419","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i2.6419","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130053682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI PERUMAHAN GRAHA BUDIASIH ASRI DUSUN BUDIASIH DESA CIBENDA KECAMATAN PARIGI PANGANDARAN TAHUN 2021","authors":"D. Zen, Heni Mulyani","doi":"10.25157/jkg.v3i2.5693","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i2.5693","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133973428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIAMIS","authors":"Lia Juliani, Dedeng Nurkholik, Tita Rohita","doi":"10.25157/jkg.v3i2.5694","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i2.5694","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"387 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114886136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karminah Karminah, Aneng Yuningsih, Muhammad Husein
{"title":"HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI COVID-19 DI PUSKESMAS DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP","authors":"Karminah Karminah, Aneng Yuningsih, Muhammad Husein","doi":"10.25157/jkg.v3i2.6425","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i2.6425","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129734442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU HIDUP YANG MEMPENGARUHI TINGKAT TEKANAN DARAH PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2021","authors":"Angga Rai Gunawan, S. Rohimah","doi":"10.25157/jkg.v3i2.5681","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i2.5681","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113931739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA YANG MENIKAH DI BAWAH UMUR DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2021","authors":"D. Wibowo, Sutarman Sutarman","doi":"10.25157/jkg.v3i2.5692","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jkg.v3i2.5692","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132244976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-28DOI: 10.25157/KEPERAWATAN.V1I2.2635
D. Wibowo, Laila Purnamasari
Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh. Proses penuaan membuat lansia lebih mudah mengalami gangguan tidur. Penanganan gangguan tidur dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara farmakologi dan secara non farmakologi. Penatalaksanaan secara non farmakologi adalah pilihan alternative yang lebih aman, yakni dengan cara rendam kaki air hangat. Manfaat air hangat adalah untuk membuat tubuh lebih rileks, menyingkirkan rasa pegal-pegal dan kaku di otot, dan mengantar agar tidur bisa lebih nyenyak. Peneliti menggunakan metode eksperimen kuasi. Populasi penelitian ini adalah lansia berumur 60-70 tahun sebanyak 30 lansia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 30 lansia yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar lansia pada kelompok Kontrol yaitu memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 10 orang (66,7%) sedangkan Kualitas Tidur Kelompok Intervensi setelah Dilakukan Rendam Kaki Air Hangat Pada Lansia sebagian besar reponden memiliki kualitas tidur baik sebanyak 10 orang (66,7%) Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai hitung t hitung sebesar 24,261 dari nilai t tabel sebesar 2,624. Dari analisa tersebut bahwa Ha diterima atau ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap kualitas tidur pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis. Saran diharapkan bagi lansia dapat menjadi bahan pertimbangan untuk lansia untuk memperbaiki kualitas tidur yang buruk dengan cara menghindari kecemasan.
{"title":"PENGARUH RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HANDAPHERANG KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2019","authors":"D. Wibowo, Laila Purnamasari","doi":"10.25157/KEPERAWATAN.V1I2.2635","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/KEPERAWATAN.V1I2.2635","url":null,"abstract":"Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh. Proses penuaan membuat lansia lebih mudah mengalami gangguan tidur. Penanganan gangguan tidur dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara farmakologi dan secara non farmakologi. Penatalaksanaan secara non farmakologi adalah pilihan alternative yang lebih aman, yakni dengan cara rendam kaki air hangat. Manfaat air hangat adalah untuk membuat tubuh lebih rileks, menyingkirkan rasa pegal-pegal dan kaku di otot, dan mengantar agar tidur bisa lebih nyenyak. Peneliti menggunakan metode eksperimen kuasi. Populasi penelitian ini adalah lansia berumur 60-70 tahun sebanyak 30 lansia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 30 lansia yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar lansia pada kelompok Kontrol yaitu memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 10 orang (66,7%) sedangkan Kualitas Tidur Kelompok Intervensi setelah Dilakukan Rendam Kaki Air Hangat Pada Lansia sebagian besar reponden memiliki kualitas tidur baik sebanyak 10 orang (66,7%) Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai hitung t hitung sebesar 24,261 dari nilai t tabel sebesar 2,624. Dari analisa tersebut bahwa Ha diterima atau ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap kualitas tidur pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis. Saran diharapkan bagi lansia dapat menjadi bahan pertimbangan untuk lansia untuk memperbaiki kualitas tidur yang buruk dengan cara menghindari kecemasan. ","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127225794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}