Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.36835/bidayatuna.v2i1.357
Ahmad Aziz Fanani, I. Mashuri, Dina Istiningrum
Today the need of education is increasingly high, but it is inversely proportional to the condition of education that is increasingly regressive. This happened because of the development of science, knowledge, and technology (modernism) which had a negative impact on moral decadence. Because of this threat, Islamic education as a branch of aespecially scientific discipline is expected to be a solution to the threat. Therefore, educational institutions must be able to be pioneers in improving the character of students, namely by implementing policies or programs that lead to Islamic education. One of them has been done by a non-Islamic national standard school, namely SMA Negeri 1 Genteng, which has instilled Islamic values in the educational environment.
今天,对教育的需求越来越高,但与日益倒退的教育状况成反比。这是因为科学、知识和技术(现代主义)的发展对道德堕落产生了负面影响。由于这一威胁,伊斯兰教育作为一门特别科学学科的分支,有望成为解决这一威胁的办法。因此,教育机构必须能够成为提高学生品格的先锋,即通过实施导致伊斯兰教育的政策或计划。其中之一是由一所非伊斯兰国家标准学校,即SMA Negeri 1 Genteng,在教育环境中灌输伊斯兰价值观。
{"title":"Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Membentuk Budaya Religius di SMA Negeri 1 Genteng Tahun Pelajaran 2017/2018","authors":"Ahmad Aziz Fanani, I. Mashuri, Dina Istiningrum","doi":"10.36835/bidayatuna.v2i1.357","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v2i1.357","url":null,"abstract":"Today the need of education is increasingly high, but it is inversely proportional to the condition of education that is increasingly regressive. This happened because of the development of science, knowledge, and technology (modernism) which had a negative impact on moral decadence. Because of this threat, Islamic education as a branch of aespecially scientific discipline is expected to be a solution to the threat. Therefore, educational institutions must be able to be pioneers in improving the character of students, namely by implementing policies or programs that lead to Islamic education. One of them has been done by a non-Islamic national standard school, namely SMA Negeri 1 Genteng, which has instilled Islamic values in the educational environment.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129000618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.36835/bidayatuna.v2i1.360
Siti Aimah
Setiap lembaga pendidikan Islam perlu memiliki desain organisasi yang didasarkan pada visi, misi, nilai-nilai, asumsi-asumsi dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Filosofi dan asumsi-asumsi tersebut dikenal dengan budaya organisasi. Budaya organisai diperlukan untuk mengubah perilaku individual menjadi perilaku organisasional. Karena itu, akan dipaparkan tentang: (1) Makna Dari Budaya Organisasi; (2) Tingkatan Budaya Organisasi; (3) Bagaimana Budaya Organisasi Dimulai (4) Peran Budaya Organisasi; (5) Implementasi Budaya Organisasi; (6) Membangun Budaya yang Kuat Pada Organisasi (7) Mengenali Lingkungan dan Proses Adaptasi; (8) Budaya Organisasi di Madrasah Aliyah Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi; (9) Peran Pimpinan dalam Sosialisasi dan Implementasi Budaya Organisasi di MA al-Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi. Secara sederhana penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi didefinisikan sebagai seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut bersama oleh organisasi sebagai moral dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi internal. Diantranya proses organisasi, artifak; nilai-nilai; dan asumsi dasar yang dipengarauhi oleh para pendiri organisasi secara tradisional. Budaya organisasi yang ada di Madrasah Aliyah al-Amiriyyah Blokagung dibagi menjadi tiga ranah, yaitu: (1). Budaya Keagamaan kegiatan pesantren; (2) Budaya Keindonesiaan, (3) Budaya Kemanusiaan. Hal ini juga didukung dengan peran pimpinan dalam sosialisasi dan implementasi budaya organisasi di Madrasah Aliyah al-Amiriyyah dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis.
{"title":"Potret Budaya Organisasi MA Al-Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi","authors":"Siti Aimah","doi":"10.36835/bidayatuna.v2i1.360","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v2i1.360","url":null,"abstract":"Setiap lembaga pendidikan Islam perlu memiliki desain organisasi yang didasarkan pada visi, misi, nilai-nilai, asumsi-asumsi dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Filosofi dan asumsi-asumsi tersebut dikenal dengan budaya organisasi. Budaya organisai diperlukan untuk mengubah perilaku individual menjadi perilaku organisasional. Karena itu, akan dipaparkan tentang: (1) Makna Dari Budaya Organisasi; (2) Tingkatan Budaya Organisasi; (3) Bagaimana Budaya Organisasi Dimulai (4) Peran Budaya Organisasi; (5) Implementasi Budaya Organisasi; (6) Membangun Budaya yang Kuat Pada Organisasi (7) Mengenali Lingkungan dan Proses Adaptasi; (8) Budaya Organisasi di Madrasah Aliyah Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi; (9) Peran Pimpinan dalam Sosialisasi dan Implementasi Budaya Organisasi di MA al-Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi. Secara sederhana penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi didefinisikan sebagai seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut bersama oleh organisasi sebagai moral dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi internal. \u0000Diantranya proses organisasi, artifak; nilai-nilai; dan asumsi dasar yang dipengarauhi oleh para pendiri organisasi secara tradisional. Budaya organisasi yang ada di Madrasah Aliyah al-Amiriyyah Blokagung dibagi menjadi tiga ranah, yaitu: (1). Budaya Keagamaan kegiatan pesantren; (2) Budaya Keindonesiaan, (3) Budaya Kemanusiaan. Hal ini juga didukung dengan peran pimpinan dalam sosialisasi dan implementasi budaya organisasi di Madrasah Aliyah al-Amiriyyah dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"127 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123972175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.36835/bidayatuna.v2i1.361
Moch. Mahsun, Miftakul Koiriyah
Untuk siswa tingkat rendah tahapan membacanya adalah membaca permulaan. Membaca permulaan pada siswa kelas rendah merupakan fondasi dari tahapan membaca cepat, membaca ekstensif, dan membaca pemahaman yang sangat diperlukan pada kelas tingkat tinggi. Sehingga guru harus benar-benar mengasah kemampuan membaca permulaan siswa. Media dalam pembelajaran membaca juga belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh Guru. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Salah satu penunjang pembelajaran membaca permulaan adalah mengajarkan keterampilan membaca seperti kartu huruf, gambar seri, big book, kalender cerita, dan buku bercerita bergambar. Media-media tersebut sangat mudah diperoleh ataupun dibuat sendiri oleh guru. Fokus penelitian ini, untuk meningkatkan pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui media big book siswa kelas IA MI Nurul Islam Kalibendo Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran keterampilan membaca permulaan menimbulkan peningkatan signifikan yang didasarkan pada keaktifan dan antusias siswa selama pembelajaran. Sehingga hal ini dapat meningkat dengan menggunakan media big book secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata keterampilan membaca permulaan siswa setelah tindakan meningkat menjadi 93,3%.
{"title":"Meningkatkan Keterampilan Membaca melalui Media Big Book pada Siswa Kelas IA MI Nurul Islam Kalibendo Pasirian Lumajang","authors":"Moch. Mahsun, Miftakul Koiriyah","doi":"10.36835/bidayatuna.v2i1.361","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v2i1.361","url":null,"abstract":"Untuk siswa tingkat rendah tahapan membacanya adalah membaca permulaan. Membaca permulaan pada siswa kelas rendah merupakan fondasi dari tahapan membaca cepat, membaca ekstensif, dan membaca pemahaman yang sangat diperlukan pada kelas tingkat tinggi. Sehingga guru harus benar-benar mengasah kemampuan membaca permulaan siswa. Media dalam pembelajaran membaca juga belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh Guru. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Salah satu penunjang pembelajaran membaca permulaan adalah mengajarkan keterampilan membaca seperti kartu huruf, gambar seri, big book, kalender cerita, dan buku bercerita bergambar. Media-media tersebut sangat mudah diperoleh ataupun dibuat sendiri oleh guru. Fokus penelitian ini, untuk meningkatkan pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui media big book siswa kelas IA MI Nurul Islam Kalibendo Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran keterampilan membaca permulaan menimbulkan peningkatan signifikan yang didasarkan pada keaktifan dan antusias siswa selama pembelajaran. Sehingga hal ini dapat meningkat dengan menggunakan media big book secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata keterampilan membaca permulaan siswa setelah tindakan meningkat menjadi 93,3%.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130394028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-17DOI: 10.36835/bidayatuna.v1i02.332
M. Sidiq, Taqwa Nur Ibad
Metode pemberian tugas belajar atau resitasi merupakan metode mengajar yang berupa pemberian tugas oleh guru kepada siswa, dan kemudian siswa harus mempertanggung jawabkan atau melaporkan hasil tugas tersebut sedangkan Metode simulasi sebagai metode mengajar merupakan kegiatan untuk menirukan suatu perbuatan. Menurut Abu Ahmadi simulasi (simulation) berarti tiruan atau suatu perbuatan yang bersifat pura-pura saja. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari? 2) Apa saja kelebihan dan kelemahan Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari? 3) Apa saja kendala-kendala Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari? Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk Mengetahui Kemampuan Kognitif Siswa Dengan Denggunakan Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari 2) Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari 3) Untuk Mengetahui kendala-kendala Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif karena peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dengan peserta didik dan guru kelas yang berada di MI Nurul Islam Mojosari Tahun Pelajaran 2017/2018 Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang.
教学方法的教学方法是老师给学生布置任务的一种教学方法,然后学生必须对任务负责或报告结果,而模拟教学方法是模仿行为的一种活动。根据Abu Ahmadi模拟,意思是模拟或模拟。关于这项研究的重点是:1)在第三课的专题学习应用中,如何使用固定方法和模拟来提高学生在第三课的专题学习应用中的认知能力。伊斯兰教的努鲁里?2)用于提高学生在第三类专题学习应用中的认知能力的限制方法和模拟的应用有哪些优点和弱点?伊斯兰教的努鲁里?3)用于提高学生在第三类专题学习应用程序中的认知能力的限制和模拟有哪些。伊斯兰教的努鲁里?至于这项研究的目的是1)通过使用替代方法和模拟来了解学生的认知能力,以提高第三类专题学习应用程序的认知能力。Nurul Islam Mojosari 2)发现抗药性方法和模拟的优势和弱点,以提高学生在第三类专题学习应用中的认知能力。Nurul Islam Mojosari 3)了解适应性方法的障碍和模拟,以提高学生在第三类专题学习应用中的认知能力。伊斯兰教的努鲁里。这项研究是一项现场研究,因为研究人员通过与美努鲁伊斯兰莫约萨里2013 /2018年度苏马昌县三木苏库萨区(sum蒸馏县)学生见面来收集数据。
{"title":"Penerapan metode resitasi dan Simulasi untuk Meningkatkan Kemampuan kognitif Siswa pada Aplikasi Pembelajaran Tematik di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari Tahun Pelajaran 2017/2018","authors":"M. Sidiq, Taqwa Nur Ibad","doi":"10.36835/bidayatuna.v1i02.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v1i02.332","url":null,"abstract":"Metode pemberian tugas belajar atau resitasi merupakan metode mengajar yang berupa pemberian tugas oleh guru kepada siswa, dan kemudian siswa harus mempertanggung jawabkan atau melaporkan hasil tugas tersebut sedangkan Metode simulasi sebagai metode mengajar merupakan kegiatan untuk menirukan suatu perbuatan. Menurut Abu Ahmadi simulasi (simulation) berarti tiruan atau suatu perbuatan yang bersifat pura-pura saja. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari? 2) Apa saja kelebihan dan kelemahan Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari? 3) Apa saja kendala-kendala Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari? Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk Mengetahui Kemampuan Kognitif Siswa Dengan Denggunakan Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari 2) Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari 3) Untuk Mengetahui kendala-kendala Penerapan Metode Resitasi Dan Simulasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Aplikasi Pembelajaran Tematik Di Kelas III MIS. Nurul Islam Mojosari. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif karena peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dengan peserta didik dan guru kelas yang berada di MI Nurul Islam Mojosari Tahun Pelajaran 2017/2018 Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133525887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-17DOI: 10.36835/bidayatuna.v1i2.325
Zuhri Zuhri
Layanan proses pendidikan merupakan integrasi proses dan standar hasil pendidikan. Lembaga pendidikan menerapkan standar layanan dilandasi oleh rancangan masa depan lembaga sebagai organisasi yakni Visi. Lembaga pendidikan mempunyai visi dan tujuan organisasi sebagai pemandu dalam mencapai tujuannya, demikian halnya pondok pesantren. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang bertolak belakang terhadap kekuatan visi pondok pesantren dalam menciptakan proses dan layanan pendidikan yang sesuai standar kebutuhan konsumen. Kinerja pimpinan pesantren yakni kiai sangat menentukan visi yang menjadi harakah organisasi pesantren memberikan layanan pendidikan yang prima. Efektifitas organisasi di pondok pesantren sangat bergantung pada kerja kiai sebagai penuntun, motor perubahan lembaga, komunikator, dan pembimbing. Penyajian dalam laporan ini menggunakan formasi Pendahuluan, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Penutup
{"title":"Kepemimpinan Visioner Kiai dalam Mengimplementasikan Visi di Pondok Pesantren","authors":"Zuhri Zuhri","doi":"10.36835/bidayatuna.v1i2.325","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v1i2.325","url":null,"abstract":"Layanan proses pendidikan merupakan integrasi proses dan standar hasil pendidikan. Lembaga pendidikan menerapkan standar layanan dilandasi oleh rancangan masa depan lembaga sebagai organisasi yakni Visi. Lembaga pendidikan mempunyai visi dan tujuan organisasi sebagai pemandu dalam mencapai tujuannya, demikian halnya pondok pesantren. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang bertolak belakang terhadap kekuatan visi pondok pesantren dalam menciptakan proses dan layanan pendidikan yang sesuai standar kebutuhan konsumen. Kinerja pimpinan pesantren yakni kiai sangat menentukan visi yang menjadi harakah organisasi pesantren memberikan layanan pendidikan yang prima. Efektifitas organisasi di pondok pesantren sangat bergantung pada kerja kiai sebagai penuntun, motor perubahan lembaga, komunikator, dan pembimbing. Penyajian dalam laporan ini menggunakan formasi Pendahuluan, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Penutup","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115393135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-17DOI: 10.36835/bidayatuna.v1i2.329
Halimatus Sa'diyah
Sekolah merupakan salah satu wadah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu tidaklah heran jika yang menjadi probelamitka sampai saat ini yang belum menemukan titik temu oleh pemerintah adalah pendidikan. Sekolah adalah sebuah instansi yang diharapkan baik oleh masyarakat, pemerintah maupun negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sekolah bermutu maka perlu dikelola dan dimanage dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan itu sendiri. Sehingga ouput yang menjadi titik fokus dalam pendidikan dapat berperan sesuai dengan tugas dan fungsunya sesuai dengan instansi yang digelutinya. Pengelolaan sumber daya manusia juga tidak kalah penting dalam proses meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Oleh sebab itu pengelolaan fungsi manajemen sumber daya manusa juga perlu dilaksanakan secara optimal sehingga yang menjadi kebutiuhan baik secara individu, organisasi ataupun lembaga dapat tercapai. Selain itu juga pengelolaan sumber daya manusia yang baik dalam sebuah pendidikan juga akan menjawab tantangan terkait daya saing yang menjadi problematika di negara kita saat ini.
{"title":"Manajemen Mutu Pendidikan dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia","authors":"Halimatus Sa'diyah","doi":"10.36835/bidayatuna.v1i2.329","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v1i2.329","url":null,"abstract":"Sekolah merupakan salah satu wadah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu tidaklah heran jika yang menjadi probelamitka sampai saat ini yang belum menemukan titik temu oleh pemerintah adalah pendidikan. Sekolah adalah sebuah instansi yang diharapkan baik oleh masyarakat, pemerintah maupun negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sekolah bermutu maka perlu dikelola dan dimanage dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan itu sendiri. Sehingga ouput yang menjadi titik fokus dalam pendidikan dapat berperan sesuai dengan tugas dan fungsunya sesuai dengan instansi yang digelutinya. Pengelolaan sumber daya manusia juga tidak kalah penting dalam proses meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Oleh sebab itu pengelolaan fungsi manajemen sumber daya manusa juga perlu dilaksanakan secara optimal sehingga yang menjadi kebutiuhan baik secara individu, organisasi ataupun lembaga dapat tercapai. Selain itu juga pengelolaan sumber daya manusia yang baik dalam sebuah pendidikan juga akan menjawab tantangan terkait daya saing yang menjadi problematika di negara kita saat ini.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114741790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-17DOI: 10.36835/bidayatuna.v1i2.327
Arini Indah Nihayati
This article discusses the phenomenon of the widespread involvement of children in acts of terrorism in Indonesia, especially those that occurred in 2018. Such phenomenon indicates that mothers and fathers involve their children in acts of terrorism. The research is conducted with Berger and Luckman’s social construction approach. In addition, Derrida's deconstruction theory is also employed to support the analysis. The result, based on Berger and Luckman’s social construction theory, this phenomenon occurs because of radical constructivism. Furthermore, employing Derrida's deconstruction theory, this research finds that such terrorism has tendency of deconstruction process that rejects all forms of establishment, absoluteness, standard and rigid values in society. This proves the dynamics of human diversity in the real sense. However, this can also lead to intolerance.
{"title":"Kontruksi Sosial dan Pendidikan Anak Dalam Keluarga Pelaku Teroris","authors":"Arini Indah Nihayati","doi":"10.36835/bidayatuna.v1i2.327","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v1i2.327","url":null,"abstract":"This article discusses the phenomenon of the widespread involvement of children in acts of terrorism in Indonesia, especially those that occurred in 2018. Such phenomenon indicates that mothers and fathers involve their children in acts of terrorism. The research is conducted with Berger and Luckman’s social construction approach. In addition, Derrida's deconstruction theory is also employed to support the analysis. The result, based on Berger and Luckman’s social construction theory, this phenomenon occurs because of radical constructivism. Furthermore, employing Derrida's deconstruction theory, this research finds that such terrorism has tendency of deconstruction process that rejects all forms of establishment, absoluteness, standard and rigid values in society. This proves the dynamics of human diversity in the real sense. However, this can also lead to intolerance.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117160479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-17DOI: 10.36835/bidayatuna.v1i2.328
Aziz Luki Ahyar
Penelitian bertujuan ini mengetahui manajemen kinerja guru sebagai proses kinerja berkesinambungan untuk menyamakan tujuan individu guru dan lembaga pendidikan dan rangkaian kinerja guru dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berorientasi memenuhi standar minimal kerja agar mendapatkan kelayakan penghasilan, tunjangan, dan kenaikan jabatan atau pangkat semata yang mengakibatkan kinerja guru berkutat hal-hal yang bersifat administratif dan menyampingkan proses kinerja yang membuahkan output dan outcame sesuai tujuan lembaga pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologis.Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data meliputi analisis situs tunggal dan analisis lintas situs dengan teknik analisis data; reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Penelitian ini menghasilkan empat temuan pokok. Pertama, tahapan prasiklus dengan persiapan penilaian dan membentuk tim penilaian kinerja guru. Kedua, tahapan perencanaan dengan fase pendefinisian, pembahasan peran, tanggung jawab, dan ekpektasi terukur. Ketiga, tahapan pembinaan dengan fase pengamatan, pemantauan, dukungan, umpan balik, dan penghargaan. Keempat tahapan siklus manajemen kinerja guru adalah evaluasi kinerja.
{"title":"Siklus Kinerja Guru Berbasis Sasaran Kerja","authors":"Aziz Luki Ahyar","doi":"10.36835/bidayatuna.v1i2.328","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v1i2.328","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan ini mengetahui manajemen kinerja guru sebagai proses kinerja berkesinambungan untuk menyamakan tujuan individu guru dan lembaga pendidikan dan rangkaian kinerja guru dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berorientasi memenuhi standar minimal kerja agar mendapatkan kelayakan penghasilan, tunjangan, dan kenaikan jabatan atau pangkat semata yang mengakibatkan kinerja guru berkutat hal-hal yang bersifat administratif dan menyampingkan proses kinerja yang membuahkan output dan outcame sesuai tujuan lembaga pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologis.Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data meliputi analisis situs tunggal dan analisis lintas situs dengan teknik analisis data; reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Penelitian ini menghasilkan empat temuan pokok. Pertama, tahapan prasiklus dengan persiapan penilaian dan membentuk tim penilaian kinerja guru. Kedua, tahapan perencanaan dengan fase pendefinisian, pembahasan peran, tanggung jawab, dan ekpektasi terukur. Ketiga, tahapan pembinaan dengan fase pengamatan, pemantauan, dukungan, umpan balik, dan penghargaan. Keempat tahapan siklus manajemen kinerja guru adalah evaluasi kinerja.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125983813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-17DOI: 10.36835/bidayatuna.v1i2.326
Zulin Nurchayati
Education in the family is the basis of children’s education. The process should be supported by family members, especially the parents. Hence, the communication within family motivates and becomes reinforcement in learning process as well as weapon in encountering the problems so that all resolution can be obtained.
{"title":"Komunikasi Keluarga dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak","authors":"Zulin Nurchayati","doi":"10.36835/bidayatuna.v1i2.326","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v1i2.326","url":null,"abstract":"Education in the family is the basis of children’s education. The process should be supported by family members, especially the parents. Hence, the communication within family motivates and becomes reinforcement in learning process as well as weapon in encountering the problems so that all resolution can be obtained.","PeriodicalId":321385,"journal":{"name":"Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124912559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}