Berakhirnya era orde baru, memberikan sambutan bagi era reformasi dalam peningkatan arus demokrasi salah satunya kebebasan pers, dimana pada konteks penelitian ini yaitu pemberitaan tentang pembentukan narasi demo tiga periode pemerintahan Jokowi. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisa teks pada media yaitu textual network analysis, untuk melihat bagaimana peran media tempo dalam memberitakan narasi terkait demo tiga periode tersebut. Hasil pemetaan jaringan pada analisa narasi di media tempo memberikan empat narasi utama yang terdiri atas perpanjangan periode kepresidenan, peran mahasiswa dalam pembentukan narasi periode pemerintahan, korelasi masyarakat terhadap pemerintah, dan korelasi badan eksekutif mahasiswa terhadap pemerintahan.
{"title":"Analisis Big Data terhadap Pembentukan Narasi Demo Tiga Periode : Studi Analitik Tekstual pada Media Berita Tempo","authors":"Ahmad Rizki Kurniawan, Adhitya Widyadhana Setiawan, Anis Satrio Fadlurrahman, Noviasih Natika Putri","doi":"10.21009/saskara.032.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.032.01","url":null,"abstract":"Berakhirnya era orde baru, memberikan sambutan bagi era reformasi dalam peningkatan arus demokrasi salah satunya kebebasan pers, dimana pada konteks penelitian ini yaitu pemberitaan tentang pembentukan narasi demo tiga periode pemerintahan Jokowi. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisa teks pada media yaitu textual network analysis, untuk melihat bagaimana peran media tempo dalam memberitakan narasi terkait demo tiga periode tersebut. Hasil pemetaan jaringan pada analisa narasi di media tempo memberikan empat narasi utama yang terdiri atas perpanjangan periode kepresidenan, peran mahasiswa dalam pembentukan narasi periode pemerintahan, korelasi masyarakat terhadap pemerintah, dan korelasi badan eksekutif mahasiswa terhadap pemerintahan.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"26 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139130169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arini Afidatul Azkiya Arini, A. Cahya, Fahri Salman Alfarisi
Artikel ini membahas musik tradisional Betawi yang dikenal dengan nama Gambang Kromong dan perubahan sosial Gambang Kromong di zaman modern. Masyarakat Betawi yang heterogen memiliki adat dan gaya hidup yang khas, termasuk musik Gambang Kromong. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan popularitas musik modern, bentuk kesenian tradisional seperti Gambang Kromong terancam punah dan kurang diminati oleh generasi muda. Pemerintah dan seniman berupaya mempertahankan dan melestarikan kesenian Betawi, antara lain dengan mendirikan Lembaga Kebudayaan Betawi. Salah satu kelompok yang berusaha melindungi Gambang Kromong adalah Sanggar Margasari. Musik Gambang Kromong merupakan hasil akulturasi dari berbagai budaya dan telah mengalami transformasi atau perubahan sosial karena faktor komersial. Tulisan ini juga memaparkan sejarah dan perkembangan atau perubahan sosial Sanggar Margasari Gambang Kromong, termasuk perannya dalam melestarikan tari Betawi. Sanggar Margasari terus berupaya untuk mempertahankan Gambang Kromong sebagai bagian dari warisan budayanya dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
{"title":"Strategi Kelompok Musik Gambang Kromong dalam Menghadapi Perubahan Sosial : Studi Kasus Gambang Kromong Sanggar Margasari","authors":"Arini Afidatul Azkiya Arini, A. Cahya, Fahri Salman Alfarisi","doi":"10.21009/saskara.032.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.032.02","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas musik tradisional Betawi yang dikenal dengan nama Gambang Kromong dan perubahan sosial Gambang Kromong di zaman modern. Masyarakat Betawi yang heterogen memiliki adat dan gaya hidup yang khas, termasuk musik Gambang Kromong. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan popularitas musik modern, bentuk kesenian tradisional seperti Gambang Kromong terancam punah dan kurang diminati oleh generasi muda. Pemerintah dan seniman berupaya mempertahankan dan melestarikan kesenian Betawi, antara lain dengan mendirikan Lembaga Kebudayaan Betawi. Salah satu kelompok yang berusaha melindungi Gambang Kromong adalah Sanggar Margasari. Musik Gambang Kromong merupakan hasil akulturasi dari berbagai budaya dan telah mengalami transformasi atau perubahan sosial karena faktor komersial. Tulisan ini juga memaparkan sejarah dan perkembangan atau perubahan sosial Sanggar Margasari Gambang Kromong, termasuk perannya dalam melestarikan tari Betawi. Sanggar Margasari terus berupaya untuk mempertahankan Gambang Kromong sebagai bagian dari warisan budayanya dan memperkenalkannya kepada generasi muda.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"86 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139131905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mengulas kemiskinan yang terjadi di Kampung Nelayan Cilincing dengan menggunakan perspektif fungsionalis. penulis menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai pendekatan utama. Dalam kerangka metode kualitatif, salah satu teknik yang diadopsi adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk menggali sudut pandang dan pengalaman pribadi dari sejumlah warga yang menjadi subjek penelitian. Dalam proses wawancara, para partisipan memiliki kesempatan untuk berbicara secara terbuka dan mendalam tentang pandangan mereka terhadap isu kemiskinan yang diteliti. Kemiskinan yang terjadi memberikan manfaat secara tidak langsung bagi pihak luar, seperti dijadikan sebagai tempat penelitian, pemberian bantuan atau dana, serta program-program lainnya yang menunjang. Dalam perspektif fungsionalis, kemiskinan tidak selalu harus dihilangkan, sebab dengan adanya stratifikasi sosial, pembagian kerja dapat dipertegas demi keutuhan sistem sosial di masyarakat. Eksistensi kemiskinan akan selalu ada, kecuali bila kemiskinan tersebut sudah tidak mempunyai fungsi di masyarakat. kemiskinan ini bisa diminimalisasi tanpa menghilangkan perannya.
{"title":"Kemiskinan dalam Perspektif Fungsionalis (Studi Kasus Kampung Nelayan Cilincing)","authors":"M. Fikri, Septian Dwi Cahyo, Nadya Deviani","doi":"10.21009/saskara.032.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.032.04","url":null,"abstract":"Mengulas kemiskinan yang terjadi di Kampung Nelayan Cilincing dengan menggunakan perspektif fungsionalis. penulis menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai pendekatan utama. Dalam kerangka metode kualitatif, salah satu teknik yang diadopsi adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk menggali sudut pandang dan pengalaman pribadi dari sejumlah warga yang menjadi subjek penelitian. Dalam proses wawancara, para partisipan memiliki kesempatan untuk berbicara secara terbuka dan mendalam tentang pandangan mereka terhadap isu kemiskinan yang diteliti. Kemiskinan yang terjadi memberikan manfaat secara tidak langsung bagi pihak luar, seperti dijadikan sebagai tempat penelitian, pemberian bantuan atau dana, serta program-program lainnya yang menunjang. Dalam perspektif fungsionalis, kemiskinan tidak selalu harus dihilangkan, sebab dengan adanya stratifikasi sosial, pembagian kerja dapat dipertegas demi keutuhan sistem sosial di masyarakat. Eksistensi kemiskinan akan selalu ada, kecuali bila kemiskinan tersebut sudah tidak mempunyai fungsi di masyarakat. kemiskinan ini bisa diminimalisasi tanpa menghilangkan perannya.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"25 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139132740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wirausaha di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan data dari BPS, pengangguran terdidik di Indonesia pada Agustus 2020 mencapai 6,27 juta jiwa. Berdasarkan fakta tersebut, sudah saatnya perguruan tinggi secara masif menanamkan dan mengembangkan kewirausahaan kepada mahasiswa. Melalui pendidikan kewirausahaan, diharapkan dapat memunculkan minat yang tinggi untuk mahasiswa dalam berwirausaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang diperlukan melalui studi literatur. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis fakta dan data yang diperoleh dari artikel serta jurnal-jurnal pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pendidikan kewirausahaan terhadap minat mahasiswa dalam berwirausaha di perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum merdeka dapat menjadi sarana untuk mengimplementasikan pendidikan kewirausahaan secara konsisten di semua perguruan tinggi, sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha.
{"title":"Dampak Penanaman Pendidikan Kewirausahaan bagi Mahasiswa di Era Globalisasi","authors":"Iis Dewi Lestari, Ismail Akbar Brahma","doi":"10.21009/saskara.032.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.032.05","url":null,"abstract":"Wirausaha di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan data dari BPS, pengangguran terdidik di Indonesia pada Agustus 2020 mencapai 6,27 juta jiwa. Berdasarkan fakta tersebut, sudah saatnya perguruan tinggi secara masif menanamkan dan mengembangkan kewirausahaan kepada mahasiswa. Melalui pendidikan kewirausahaan, diharapkan dapat memunculkan minat yang tinggi untuk mahasiswa dalam berwirausaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang diperlukan melalui studi literatur. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis fakta dan data yang diperoleh dari artikel serta jurnal-jurnal pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pendidikan kewirausahaan terhadap minat mahasiswa dalam berwirausaha di perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum merdeka dapat menjadi sarana untuk mengimplementasikan pendidikan kewirausahaan secara konsisten di semua perguruan tinggi, sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"105 40","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139134432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pelaksanaan kegiatan Jimpitan dan mengetahui partisipasi masyarakat Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Berkah (KB2) dalam kegiatan Jimpitan yang menghasilkan kemandirian pada kampung tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peran aktif masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, sampai pemanfaatan hasil pada pelaksanaan Jimpitan di Kampung Jimpitan KB2. Partisipasi masyarakat juga didorong oleh faktor internal yaitu nilai keguyuban dan kegotongroyongan, nilai religius, dan adanya motivasi pribadi dari setiap individu. Sedangkan faktor eksternal pendorong partisipasi adalah adanya mekanisme pelaksanaan Jimpitan yang jelas, adanya transparansi hasil Jimpitan, dan kapasitas serta kapabilitas yang dimiliki pemimpin Kampung Jimpitan KB2. Jimpitan sebagai sebuah tradisi sehingga dalam memahami partisipasi masyarakat dapat dilakukan menggunakan pendekatan budaya. Makna yang diinterpretasikan masyarakat dari kegiatan Jimpitan adalah untuk membangun kampung, kemudian makna tersebut berkembang ke dalam tiga aspek yaitu sebagai bentuk ibadah, semangat nasionalisme, dan kolektivitas suku. Selain itu terdapat simbol yang dimaknai oleh masyarakat terhadap kegiatan Jimpitan sebagai sistem sedekah sosial. Kegiatan Jimpitan menunjukkan hasil progresif terhadap kemandirian Kampung Jimpitan KB2 dalam memecahkan permasalahan lingkungan dan sosial.
{"title":"Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Jimpitan (Studi Kasus: Masyarakat Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Berkah (KB2) Kecamatan Batuceper Kota Tangerang)","authors":"Salsa Abdiliah","doi":"10.21009/saskara.032.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.032.03","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pelaksanaan kegiatan Jimpitan dan mengetahui partisipasi masyarakat Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Berkah (KB2) dalam kegiatan Jimpitan yang menghasilkan kemandirian pada kampung tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peran aktif masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, sampai pemanfaatan hasil pada pelaksanaan Jimpitan di Kampung Jimpitan KB2. Partisipasi masyarakat juga didorong oleh faktor internal yaitu nilai keguyuban dan kegotongroyongan, nilai religius, dan adanya motivasi pribadi dari setiap individu. Sedangkan faktor eksternal pendorong partisipasi adalah adanya mekanisme pelaksanaan Jimpitan yang jelas, adanya transparansi hasil Jimpitan, dan kapasitas serta kapabilitas yang dimiliki pemimpin Kampung Jimpitan KB2. Jimpitan sebagai sebuah tradisi sehingga dalam memahami partisipasi masyarakat dapat dilakukan menggunakan pendekatan budaya. Makna yang diinterpretasikan masyarakat dari kegiatan Jimpitan adalah untuk membangun kampung, kemudian makna tersebut berkembang ke dalam tiga aspek yaitu sebagai bentuk ibadah, semangat nasionalisme, dan kolektivitas suku. Selain itu terdapat simbol yang dimaknai oleh masyarakat terhadap kegiatan Jimpitan sebagai sistem sedekah sosial. Kegiatan Jimpitan menunjukkan hasil progresif terhadap kemandirian Kampung Jimpitan KB2 dalam memecahkan permasalahan lingkungan dan sosial.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"111 35","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syarifah Risma Permatasari, Michael Jeffri Sinabutar
Penelitian ini dilakukan pada 25 Juli-28 Juli 2019. Lokasi penelitian berada di Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung pada acara yang diselenggarakan yaitu Toboali City On Fire . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Norma sebagai modal sosial sebagai pengembangan usaha di kalangan pedagang kaki lima, 2). Bentuk Trust (Kepercayaan) di kalangan Pedagang kaki lima, 3). Manfaat modal sosial di kalangan pedagang kaki lima untuk meningkatkan perekonomian. Penelitian ini menggunakan Kualitatif Deskriptif, maka dalam penelitian ini peneliti mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan pedagang kaki lima serta dalam pengambilan datanya juga peneliti menggunakan jenis penelitian Aksidental Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data. Berdasarkan penelitian, peneliti menggunakan teori Coleman, dalam konsep ini berusaha menjelaskan bahwa modal sosial adalah kemampuan masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi. (Fukuyama, 1995). Dengan ini kita dapat mengetahui bahwa adanya modal sosial yang terjadi di dalam ikatan pedagang kaki lima secara norma sosial dan kepercayaan, seperti mereka membuat aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama agar usaha yang dilakukan berjalan dengan lancar.
{"title":"MODAL SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)","authors":"Syarifah Risma Permatasari, Michael Jeffri Sinabutar","doi":"10.21009/saskara.022.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.022.02","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada 25 Juli-28 Juli 2019. Lokasi penelitian berada di Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung pada acara yang diselenggarakan yaitu Toboali City On Fire . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Norma sebagai modal sosial sebagai pengembangan usaha di kalangan pedagang kaki lima, 2). Bentuk Trust (Kepercayaan) di kalangan Pedagang kaki lima, 3). Manfaat modal sosial di kalangan pedagang kaki lima untuk meningkatkan perekonomian. Penelitian ini menggunakan Kualitatif Deskriptif, maka dalam penelitian ini peneliti mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan pedagang kaki lima serta dalam pengambilan datanya juga peneliti menggunakan jenis penelitian Aksidental Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data. Berdasarkan penelitian, peneliti menggunakan teori Coleman, dalam konsep ini berusaha menjelaskan bahwa modal sosial adalah kemampuan masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi. (Fukuyama, 1995). Dengan ini kita dapat mengetahui bahwa adanya modal sosial yang terjadi di dalam ikatan pedagang kaki lima secara norma sosial dan kepercayaan, seperti mereka membuat aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama agar usaha yang dilakukan berjalan dengan lancar.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"350 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122030878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Belanja online adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual barang atau jasa melalui internet. Pada prosedur ini barang yang diperjualbelikan ditawarkan melalui display dengan gambar yang ada di suatu website atau toko maya. Online shop merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi. Meroketnya penggunaan online shop dan berbagai fiturnya yang memanjakan konsumen, menimbulkan kecenderungan masyarakat yang menginginkan dan mendapatkan segala hal menjadi lebih praktis. Tulisan ini mencoba untuk menggali tindakan konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa pengguna salah satu fitur online shop, yaitu menggunakan sistem pembayaran Shopee PayLater. Tindakan konsumsi tersebut menjadi sebuah gaya hidup dan konstruksi sosial yang dikemas dalam sebuah aktivitas ekonomi. Tindakan konsumsi yang dilakukan tersebut juga berkaitan dengan rasionalitas yang merujuk pada efektivitas berbelanja.
{"title":"FENOMENA BELANJA ONLINE : KASUS PENGGUNA FITUR SHOPEE PAYLATER","authors":"Adinda Putri Fauziah, Natasya Diva Naomi","doi":"10.21009/saskara.022.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.022.03","url":null,"abstract":"Belanja online adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual barang atau jasa melalui internet. Pada prosedur ini barang yang diperjualbelikan ditawarkan melalui display dengan gambar yang ada di suatu website atau toko maya. Online shop merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi. Meroketnya penggunaan online shop dan berbagai fiturnya yang memanjakan konsumen, menimbulkan kecenderungan masyarakat yang menginginkan dan mendapatkan segala hal menjadi lebih praktis. Tulisan ini mencoba untuk menggali tindakan konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa pengguna salah satu fitur online shop, yaitu menggunakan sistem pembayaran Shopee PayLater. Tindakan konsumsi tersebut menjadi sebuah gaya hidup dan konstruksi sosial yang dikemas dalam sebuah aktivitas ekonomi. Tindakan konsumsi yang dilakukan tersebut juga berkaitan dengan rasionalitas yang merujuk pada efektivitas berbelanja.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130845858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui dari media social berbasis video ke toko virtual yang menciptakan budaya konsumen melalui media sosial TikTok Shop pada mahasiswi milenial Bangka Belitung. Penelitian ini menarik karena perkembangan fitur dalam aplikasi Tiktok yaitu Tiktok Shop dapat mengkonstruksi perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola konsumsi di media sosial TikTok Shop berupa intensitas dalam menonton live streaming dan mennton video singkat review produk dari pembeli, (2) beranggapan belanja online efektif dan efesien, (3) lebih percaya akan keaslian barang, karena media promosi seakan-akan melihat barang secara langsung. Pola konsumsi tersebut menimbulkan adanya budaya konsumen melalui media sosial TikTok Shop. Faktor pendorong generasi milenial membentuk budaya konsumen ada 3 yaitu: (1) Gaya hidup, (2) Industri Massa, dan (3) Makna simbolik terhadap barang. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan agar masyarakat tidak terjebak dalam kesadaran palsu dan tidak mudah terbujuk oleh rayuan iklan. Kapitalis berhasil menjalankan peran dalam memberi kerancuan antara keinginan dan kebutuhan dan menciptakan perilaku konsumtif.
{"title":"DARI VIDEO KE TOKO: BUDAYA KONSUMEN MELALUI MEDIA SOSIAL TIKTOK SHOP","authors":"Risti Rosmiati","doi":"10.21009/saskara.022.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.022.01","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui dari media social berbasis video ke toko virtual yang menciptakan budaya konsumen melalui media sosial TikTok Shop pada mahasiswi milenial Bangka Belitung. Penelitian ini menarik karena perkembangan fitur dalam aplikasi Tiktok yaitu Tiktok Shop dapat mengkonstruksi perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola konsumsi di media sosial TikTok Shop berupa intensitas dalam menonton live streaming dan mennton video singkat review produk dari pembeli, (2) beranggapan belanja online efektif dan efesien, (3) lebih percaya akan keaslian barang, karena media promosi seakan-akan melihat barang secara langsung. Pola konsumsi tersebut menimbulkan adanya budaya konsumen melalui media sosial TikTok Shop. Faktor pendorong generasi milenial membentuk budaya konsumen ada 3 yaitu: (1) Gaya hidup, (2) Industri Massa, dan (3) Makna simbolik terhadap barang. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan agar masyarakat tidak terjebak dalam kesadaran palsu dan tidak mudah terbujuk oleh rayuan iklan. Kapitalis berhasil menjalankan peran dalam memberi kerancuan antara keinginan dan kebutuhan dan menciptakan perilaku konsumtif.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131811192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alvi Alhafizh Syachri, Harry Handoko, Ivan Surya Pratama, Zaelani Ramadon
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menguji hubungan konformitas peer group dengan quarter-life crisis pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta dan kriteria berusia 20 tahun sampai 25 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konformitas dan skala quarter-life crisis. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Pearson product-moment correlation dengan hasil P = 0,004 dan r = 0,283 yang berarti hipotesis diterima. Artinya semakin tinggi skor konformitas maka semakin tinggi quarter-life crisis yang dialami mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, dan begitu juga sebaliknya.
本研究旨在了解和测试peer group与雅加达州立大学社会科学学院学生四分之一生命危机之间的一致性联系。这项研究采用定量方法。该研究采用采样技术,分别为100名雅加达州立大学社会科学学院学生,年龄在20岁至25岁之间。在这项研究中使用的测量工具是因变量量表和四分之一生命危机量表。然后用皮尔逊生产力矩相关性来分析,结果为P = 004, r = 0283,这意味着可以接受假设。这意味着,在雅加达州立大学社会科学学院的学生中,一致性得分越高,四分之一生命危机就越严重,反之亦然。
{"title":"HUBUNGAN KONFORMITAS PEER GROUP DENGAN QUARTER LIFE CRISIS PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA","authors":"Alvi Alhafizh Syachri, Harry Handoko, Ivan Surya Pratama, Zaelani Ramadon","doi":"10.21009/saskara.022.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.022.05","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menguji hubungan konformitas peer group dengan quarter-life crisis pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta dan kriteria berusia 20 tahun sampai 25 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konformitas dan skala quarter-life crisis. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Pearson product-moment correlation dengan hasil P = 0,004 dan r = 0,283 yang berarti hipotesis diterima. Artinya semakin tinggi skor konformitas maka semakin tinggi quarter-life crisis yang dialami mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, dan begitu juga sebaliknya.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"330 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123322135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Platform berbelanja online menjadi salah satu bukti perkembangan teknologi. Shopee sebagai Marketplace terbesar di Indonesia menyediakan sebuah metode pembayaran Shopee Paylater, metode yang memberikan kredit atau pinjaman kepada para pengguna. Shopee Paylater menjadi salah satu metode pembayaran yang diminati karena kemudahan dalam memberikan dana pinjaman bagi penggunanya. Karena kemudahannya banyak pengguna yang membeli barang karena spontanitas tanpa mempertimbangkan akibat apa yang akan terjadi setelah melakukan pembelian tersebut sehingga memunculkan sikap pembelian impulsif. Penelitian ini memfokuskan pada tujuan para mahasiswa menggunakan Paylater sebagai metode pembayaran dan perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa sosiologi UNJ dengan menggunakan teori habitus menurut Pierre Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan Shopee Paylater karena diskon-diskon yang ditawarkan sangat banyak sehingga mahasiswa tidak ingin diskon tersebut hangus begitu saja yang pada akhirnya melahirkan perilaku konsumtif dan melahirkan sifat impulsif. Alasan lainnya adalah Shopee Paylater memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk berbelanja ketika sedang tidak memiliki uang. Namun karena kemudahan tersebut melahirkan sikap pemborosan dan meningkatnya sifat impulsif.
{"title":"FENOMENA TINGGINYA KONSUMSI KELAS MENENGAH PADA SISTEM PINJAMAN ONLINE BERKEDOK HUTANG DAHULU BAYAR BELAKANGAN","authors":"Benyta Putri Bahadiani, Junita Ruth Roselyne Hutagalung","doi":"10.21009/saskara.022.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/saskara.022.04","url":null,"abstract":"Platform berbelanja online menjadi salah satu bukti perkembangan teknologi. Shopee sebagai Marketplace terbesar di Indonesia menyediakan sebuah metode pembayaran Shopee Paylater, metode yang memberikan kredit atau pinjaman kepada para pengguna. Shopee Paylater menjadi salah satu metode pembayaran yang diminati karena kemudahan dalam memberikan dana pinjaman bagi penggunanya. Karena kemudahannya banyak pengguna yang membeli barang karena spontanitas tanpa mempertimbangkan akibat apa yang akan terjadi setelah melakukan pembelian tersebut sehingga memunculkan sikap pembelian impulsif. Penelitian ini memfokuskan pada tujuan para mahasiswa menggunakan Paylater sebagai metode pembayaran dan perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa sosiologi UNJ dengan menggunakan teori habitus menurut Pierre Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan Shopee Paylater karena diskon-diskon yang ditawarkan sangat banyak sehingga mahasiswa tidak ingin diskon tersebut hangus begitu saja yang pada akhirnya melahirkan perilaku konsumtif dan melahirkan sifat impulsif. Alasan lainnya adalah Shopee Paylater memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk berbelanja ketika sedang tidak memiliki uang. Namun karena kemudahan tersebut melahirkan sikap pemborosan dan meningkatnya sifat impulsif.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130204917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}