Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.32502/DIGITAL.V4I2.3543
A. Susilo, Lukman Sunardi, Lukman Hakim
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja( Sat Pol PP) sebagai aparat Pemerintah Daerah yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dan diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman serta pelindungan masyarakat. Dalam proses penerimaan anggota Sat Pol PP melalui mekanisme tenaga kontrak terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu belum adanya sistem yang dapat digunakan untuk mengolah data calon anggota Sat Pol PP dan harus mengkalkulasi hasil penilaian calon tenaga Sat Pol PP secara manual. Metode pendukung keputusan dalam penelitian ini adalah TOPSIS (TECHNIQUE FOR ORDER OF PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION). Hasil dari penelitian adalah Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Tenaga Kontrak Polisi Pamong Praja (Pol PP) dengan Metode TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution) Di Kota Lubuklinggau
{"title":"SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN POLISI PAMONG PRAJA (POL PP) DENGAN METODE TOPSIS (TECHNIQUE FOR ORDER OF PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION)","authors":"A. Susilo, Lukman Sunardi, Lukman Hakim","doi":"10.32502/DIGITAL.V4I2.3543","DOIUrl":"https://doi.org/10.32502/DIGITAL.V4I2.3543","url":null,"abstract":"Anggota Satuan Polisi Pamong Praja( Sat Pol PP) sebagai aparat Pemerintah Daerah yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dan diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman serta pelindungan masyarakat. Dalam proses penerimaan anggota Sat Pol PP melalui mekanisme tenaga kontrak terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu belum adanya sistem yang dapat digunakan untuk mengolah data calon anggota Sat Pol PP dan harus mengkalkulasi hasil penilaian calon tenaga Sat Pol PP secara manual. Metode pendukung keputusan dalam penelitian ini adalah TOPSIS (TECHNIQUE FOR ORDER OF PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION). Hasil dari penelitian adalah Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Tenaga Kontrak Polisi Pamong Praja (Pol PP) dengan Metode TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution) Di Kota Lubuklinggau","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86488510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-28DOI: 10.31849/DIGITALZONE.V12I1.6572
Efori Bu’ulolo, Bister Purba
Covid-19 yaitu suatu penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia dan dapat menular dengan mudah. Sumatera Utara salah satu daerah yang dilanda pandemi Covid-19. Melalui Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 provinsi Sumatera Utara telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19 seperti belajar dan ibadah dirumah, himbauan pakai masker dan lain sebagainya. Untuk mempermudah identifikasi penyebaran Covid-19 Tim Gugus membagi zona penyebaran Covid-19 berdasarkan jumlah kasus positif. pembagian zona dengan menggunakan satu variabel yaitu positif menyebabkan penanganan Covid-19 tidak maksimal karena hanya terkonsentrasi pada zona dengan kasus positif yang terbanyak sedangkan potensi penyebaran bukan hanya dari kasus positif. Oleh karene itu, dibutuhkan teknik yang lain dapat mengelompokkan / cluster zona penyebaran Covid-19. Salah satu teknik yang sesuai untuk pengelompokkan / cluster yaitu algoritma clustering K-Medoids. Hasil dari implementasi algoritma Algoritma K-Medoids yaitu cluster zona penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara dibagi dalam 3(tiga) Cluster yaitu cluster 1, cluster 2 dan cluster 3. Cluster 1 identik dengan zona merah, Cluster 2 identik dengan zona kuning dan cluster 3 identik dengan zona hijau. Abstract Covid-19 is a disease that attacks the human respiratory system and can be transmitted easily. North Sumatra is one of the areas hit by the Covid-19 pandemic. Through the Task Force for the Acceleration and Handling of Covid-19, the province of North Sumatra has made various efforts to prevent the spread of Covid-19, such as studying and worship at home, appealing to wear masks and so on. To make it easier to identify the spread of Covid-19, the Cluster Team divides the Covid-19 spread zones based on the number of positive cases. zoning by using one variable, namely positive, causes the handling of Covid-19 to be not optimal because it is only concentrated in the zone with the most positive cases, while the potential for spread is not only from positive cases. Therefore, another technique is needed to group / cluster the Covid-19 spread zones. One technique that is suitable for grouping / clustering is the K-Medoids clustering algorithm. The results of the implementation of the K-Medoids Algorithm algorithm, namely the Covid-19 spread zone cluster in North Sumatra is divided into 3 (three) clusters, namely cluster 1, cluster 2 and cluster 3. Cluster 1 is identical to the red zone, Cluster 2 is identical to the yellow zone and cluster 3 is identical to the green zone
{"title":"Algoritma Clustering Untuk Membentuk Cluster Zona Penyebaran Covid-19","authors":"Efori Bu’ulolo, Bister Purba","doi":"10.31849/DIGITALZONE.V12I1.6572","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/DIGITALZONE.V12I1.6572","url":null,"abstract":"Covid-19 yaitu suatu penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia dan dapat menular dengan mudah. Sumatera Utara salah satu daerah yang dilanda pandemi Covid-19. Melalui Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 provinsi Sumatera Utara telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19 seperti belajar dan ibadah dirumah, himbauan pakai masker dan lain sebagainya. Untuk mempermudah identifikasi penyebaran Covid-19 Tim Gugus membagi zona penyebaran Covid-19 berdasarkan jumlah kasus positif. pembagian zona dengan menggunakan satu variabel yaitu positif menyebabkan penanganan Covid-19 tidak maksimal karena hanya terkonsentrasi pada zona dengan kasus positif yang terbanyak sedangkan potensi penyebaran bukan hanya dari kasus positif. Oleh karene itu, dibutuhkan teknik yang lain dapat mengelompokkan / cluster zona penyebaran Covid-19. Salah satu teknik yang sesuai untuk pengelompokkan / cluster yaitu algoritma clustering K-Medoids. Hasil dari implementasi algoritma Algoritma K-Medoids yaitu cluster zona penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara dibagi dalam 3(tiga) Cluster yaitu cluster 1, cluster 2 dan cluster 3. Cluster 1 identik dengan zona merah, Cluster 2 identik dengan zona kuning dan cluster 3 identik dengan zona hijau. \u0000Abstract \u0000Covid-19 is a disease that attacks the human respiratory system and can be transmitted easily. North Sumatra is one of the areas hit by the Covid-19 pandemic. Through the Task Force for the Acceleration and Handling of Covid-19, the province of North Sumatra has made various efforts to prevent the spread of Covid-19, such as studying and worship at home, appealing to wear masks and so on. To make it easier to identify the spread of Covid-19, the Cluster Team divides the Covid-19 spread zones based on the number of positive cases. zoning by using one variable, namely positive, causes the handling of Covid-19 to be not optimal because it is only concentrated in the zone with the most positive cases, while the potential for spread is not only from positive cases. Therefore, another technique is needed to group / cluster the Covid-19 spread zones. One technique that is suitable for grouping / clustering is the K-Medoids clustering algorithm. The results of the implementation of the K-Medoids Algorithm algorithm, namely the Covid-19 spread zone cluster in North Sumatra is divided into 3 (three) clusters, namely cluster 1, cluster 2 and cluster 3. Cluster 1 is identical to the red zone, Cluster 2 is identical to the yellow zone and cluster 3 is identical to the green zone","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75073704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-17DOI: 10.31849/DIGITALZONE.V12I1.6191
Dini Suhartini, Yunita Rahma, Lusi Agus Setiani
Pandemi Covid-19 membuat banyak orang tua telat bahkan tidak memberikan imunisasi rutin kepada anaknya karena takut akan terpapar virus jika mendatangi tempat pemberian imunisasi. Sesuai surat edaran Kemenkes 24 Maret 2020, pemerintah mewajibkan agar seluruh pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu melaksanakan kegiatan pemberian imunisai sesuai dengan ketentuan dan proteksi kesehatan.Untuk membantu bidan dan kader posyandu dalam memantau imunisasi rutin anak,dibuatkanlah remainder imunisasi pada Sistem Informasi Posyandu. Metode Forward Chainning digunakan sebagai pelacak imunisasi dan Best First Search sebagai pencari penentuan keputusan untuk memunculkan remainder imunisasi secara otomatis. Rule imunisasi yang digunakan untuk pelacakan sesuai dengan aturan imunisasi rutin anak yang dikeluarkan oleh IDAI dan konsultasi dengan bidan sebagai pakar. Tanggal lahir anak digunakan sebagai acuan pelacakan sesuai dengan rule imunisasi rutin anak untuk memunculkan remainder imunisasi anak. Ujicoba yang dilakukan pada Sistem menggunakan blackbox testing dengan hasil semua fitur berfungsi dengan baik. Remainder imunisasi anak dapat membantu bidan dan kader untuk memantau imunisasi rutin anak di Posyandu khususnya saat pandemi Covid-19. Abstract The Covid-19 pandemic has made many parents late even not giving routine immunizations to their children for fear of being exposed to the virus if they come to the immunization site. According to the Ministry of Health circular letter March 24, 2020, the government requires that all health services such as Puskesmas and Posyandu carry out immunization activities in accordance with health provisions and protection. To assist midwives and posyandu cadres in monitoring routine child immunizations, immunization remainder are made in the Posyandu Information System. The Forward Chainning method is used as an immunization tracker and the Best First Search as a decision-making search to bring up the immunization remainder automatically. The immunization rules used for tracking are in accordance with the routine immunization rules for children issued by IDAI and consultation with midwives as experts. The child's date of birth is used as a tracking reference according to the routine child immunization rule to bring up the child immunization remainder. Tests carried out on the system use blackbox testing with the results of all features functioning properly. Child immunization remainder can help midwives and cadres to monitor routine immunizations for children at Posyandu, especially during the Covid-19 pandemic.
{"title":"Remainder Imunisasi Pada Sistem Informasi Posyandu untuk Memantau Kelengkapan Imunisasi Rutin Anak di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Dini Suhartini, Yunita Rahma, Lusi Agus Setiani","doi":"10.31849/DIGITALZONE.V12I1.6191","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/DIGITALZONE.V12I1.6191","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 membuat banyak orang tua telat bahkan tidak memberikan imunisasi rutin kepada anaknya karena takut akan terpapar virus jika mendatangi tempat pemberian imunisasi. Sesuai surat edaran Kemenkes 24 Maret 2020, pemerintah mewajibkan agar seluruh pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu melaksanakan kegiatan pemberian imunisai sesuai dengan ketentuan dan proteksi kesehatan.Untuk membantu bidan dan kader posyandu dalam memantau imunisasi rutin anak,dibuatkanlah remainder imunisasi pada Sistem Informasi Posyandu. Metode Forward Chainning digunakan sebagai pelacak imunisasi dan Best First Search sebagai pencari penentuan keputusan untuk memunculkan remainder imunisasi secara otomatis. Rule imunisasi yang digunakan untuk pelacakan sesuai dengan aturan imunisasi rutin anak yang dikeluarkan oleh IDAI dan konsultasi dengan bidan sebagai pakar. Tanggal lahir anak digunakan sebagai acuan pelacakan sesuai dengan rule imunisasi rutin anak untuk memunculkan remainder imunisasi anak. Ujicoba yang dilakukan pada Sistem menggunakan blackbox testing dengan hasil semua fitur berfungsi dengan baik. Remainder imunisasi anak dapat membantu bidan dan kader untuk memantau imunisasi rutin anak di Posyandu khususnya saat pandemi Covid-19. \u0000Abstract \u0000 The Covid-19 pandemic has made many parents late even not giving routine immunizations to their children for fear of being exposed to the virus if they come to the immunization site. According to the Ministry of Health circular letter March 24, 2020, the government requires that all health services such as Puskesmas and Posyandu carry out immunization activities in accordance with health provisions and protection. To assist midwives and posyandu cadres in monitoring routine child immunizations, immunization remainder are made in the Posyandu Information System. The Forward Chainning method is used as an immunization tracker and the Best First Search as a decision-making search to bring up the immunization remainder automatically. The immunization rules used for tracking are in accordance with the routine immunization rules for children issued by IDAI and consultation with midwives as experts. The child's date of birth is used as a tracking reference according to the routine child immunization rule to bring up the child immunization remainder. Tests carried out on the system use blackbox testing with the results of all features functioning properly. Child immunization remainder can help midwives and cadres to monitor routine immunizations for children at Posyandu, especially during the Covid-19 pandemic.","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"96 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80005988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-27DOI: 10.32502/digital.v4i1.3536
Jim Mie
Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi komputer yang ada saat ini membuat perusahaan kecil dan perusahaan besar membantu mempermudah mereka dalam pengolahan data gaji kepada karyawannya. Sistem informasi adalah suatu kombinasi terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi penggajian dosen dan karyawan pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang untuk perhitungan gaji dan honor mengajar dosen serta gaji karyawan menggunakan bahasa program PHP dan database MySQL. Sistem informasi perhitungan yang berjalan untuk dosen, pada bagian keuangan menggunakan program. Dengan pembuatan sistem informasi penggajian berbasis web merupakan salah satu cara pembenahan sistem yang kompleks dan lebih teratur. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan tentang sistem informasi penggajian dosen dan Karyawan di Fakultas Teknik UM-Palembang. Pada penelitian ini perancangan sistem menggunakan metode OOAD (Object Oriented Analysis dan Design), dimana aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Leanguage (UML) sebagai perangkat perancangan sistem, yang terdiri dari :use case diagram, activity diagram dan class diagram. Kesimpulan dari penelitian ini dengan adanya sistem ini dapat membangun sistem informasi yang lain yang lebih baik lagi.
{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DOSEN DAN KARYAWAN BERBASIS WEB DI FAKULTAS TEKNIK UM-PALEMBANG","authors":"Jim Mie","doi":"10.32502/digital.v4i1.3536","DOIUrl":"https://doi.org/10.32502/digital.v4i1.3536","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi komputer yang ada saat ini membuat perusahaan kecil dan perusahaan besar membantu mempermudah mereka dalam pengolahan data gaji kepada karyawannya. Sistem informasi adalah suatu kombinasi terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi penggajian dosen dan karyawan pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang untuk perhitungan gaji dan honor mengajar dosen serta gaji karyawan menggunakan bahasa program PHP dan database MySQL. Sistem informasi perhitungan yang berjalan untuk dosen, pada bagian keuangan menggunakan program. Dengan pembuatan sistem informasi penggajian berbasis web merupakan salah satu cara pembenahan sistem yang kompleks dan lebih teratur. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan tentang sistem informasi penggajian dosen dan Karyawan di Fakultas Teknik UM-Palembang. Pada penelitian ini perancangan sistem menggunakan metode OOAD (Object Oriented Analysis dan Design), dimana aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Leanguage (UML) sebagai perangkat perancangan sistem, yang terdiri dari :use case diagram, activity diagram dan class diagram. Kesimpulan dari penelitian ini dengan adanya sistem ini dapat membangun sistem informasi yang lain yang lebih baik lagi.","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87500001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-11-30DOI: 10.31849/digitalzone.v11i2.5287
A. Kusuma, Miza Rahmatika Aini
Skizofrenia merupakan penyakit disabilitas yang berfokus pada keterpecahan informasi pada otak. Perlu adanya treatment yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita dari hendaya kognitif yang diderita. Melihat fenomena tersebut, peneliti merancang suatu aplikasi yang bernama Diary Skizofrenia Untuk Meningkatkan Kemampuan Penderita Skizofrenia. Aplikasi tersebut berisi pertanyaan bacaan, melihat video, mendengarkan lagu, melengkapi kalimat rumpang, dan menata bangun ruang. Pengukuran yang dilakukan adalah menggunakan skala ScoRs (Schizophrenia cognitive Rating Scale). Pengujian aplikasi dilakukan menggunakan alpha testing dan beta testing. Alpha testing dilakukan dengan pengujian black box dengan tingkat akurasi pengujian sebesar 76,19 %, sedangkan Beta testing dilakukan dengan pengujian terhadap ahli media dan dokter psikiater dengan hasil presentase masing-masing sebesar 45,45 %. Hasil Penerapan aplikasi yang diterapkan pada penderita Skizofrenia dari Posyanndu Desa Jajar Talun berbanding lurus dengan skala Scors yang diujikan. Abstract Skizophrenia is a disability disease that focuses on the dissage of information on the brain. There needs to be treatment done to cure sufferers of cognitive hendaya suffered. Looking at the phenomenon, researchers designed an app an application called Schizophrenia Diary to Improve the Ability of Schizophrenics. The app contains reading questions, viewing videos, listening to songs, completing sentences, and organizing space builds. Measurement is used using ScoRs (Schizophrenia cognitive Rating Scale). Application testing is done using alpha testing and beta testing. Alpha testing is done with black box testing with a test accuracy rate of 76,19 %, while Beta testing is done by testing media experts and psychiatrists with a percentage result of 45,45 %. The results of the application applied to schizophrenia sufferers from Posyanndu, Jajar Talun Village are directly proportional to the Scors scale tested.
{"title":"Diary Skizofrenia untuk Meningkatkan Kemampuan Penderita Skizofrenia Berbasis Android","authors":"A. Kusuma, Miza Rahmatika Aini","doi":"10.31849/digitalzone.v11i2.5287","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/digitalzone.v11i2.5287","url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan penyakit disabilitas yang berfokus pada keterpecahan informasi pada otak. Perlu adanya treatment yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita dari hendaya kognitif yang diderita. Melihat fenomena tersebut, peneliti merancang suatu aplikasi yang bernama Diary Skizofrenia Untuk Meningkatkan Kemampuan Penderita Skizofrenia. Aplikasi tersebut berisi pertanyaan bacaan, melihat video, mendengarkan lagu, melengkapi kalimat rumpang, dan menata bangun ruang. Pengukuran yang dilakukan adalah menggunakan skala ScoRs (Schizophrenia cognitive Rating Scale). Pengujian aplikasi dilakukan menggunakan alpha testing dan beta testing. Alpha testing dilakukan dengan pengujian black box dengan tingkat akurasi pengujian sebesar 76,19 %, sedangkan Beta testing dilakukan dengan pengujian terhadap ahli media dan dokter psikiater dengan hasil presentase masing-masing sebesar 45,45 %. Hasil Penerapan aplikasi yang diterapkan pada penderita Skizofrenia dari Posyanndu Desa Jajar Talun berbanding lurus dengan skala Scors yang diujikan. \u0000 Abstract \u0000Skizophrenia is a disability disease that focuses on the dissage of information on the brain. There needs to be treatment done to cure sufferers of cognitive hendaya suffered. Looking at the phenomenon, researchers designed an app an application called Schizophrenia Diary to Improve the Ability of Schizophrenics. The app contains reading questions, viewing videos, listening to songs, completing sentences, and organizing space builds. Measurement is used using ScoRs (Schizophrenia cognitive Rating Scale). Application testing is done using alpha testing and beta testing. Alpha testing is done with black box testing with a test accuracy rate of 76,19 %, while Beta testing is done by testing media experts and psychiatrists with a percentage result of 45,45 %. The results of the application applied to schizophrenia sufferers from Posyanndu, Jajar Talun Village are directly proportional to the Scors scale tested. \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83453393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-11-23DOI: 10.31849/digitalzone.v11i2.5049
G. Guntoro, Loneli Costaner, Lisnawita Lisnawita
Saat ini sebagian besar universitas menggunakan sistem informasi web untuk menyampaikan informasi terkait informasi pendaftaran mahasiswa, akademik, beasiswa, biaya pendidikan dan lain-lain. Dalam hal pelayanan pendidikan, tentunya universitas perlu memberikan layanan yang terbaik, agar para civitas akademik kampus, masyarakat mendapatkan kepuasan terhadap layanan yang diberikan. Penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi chatbot yang dapat digunakan sebagai layanan informasi kampus dan akademik bagi masyarakat umum maupun bagi civitas akademik kampus Universitas Lancang Kuning Adapun tahapan dalam pengembangan aplikasi chatbot ini diantaranya adalah pengumpulan kebutuhan, desain, membuat prototype, evaluasi dan perbaikan. Adapun metode yang digunakan untuk pembelajaran chatbot menggunakan Artificial Markup Language (AIML). Knowledge dari aplikasi chatbot ini adalah alamat kampus, syarat pendaftaran, langkah pendaftaran, program studi, jalur kuliah, berapa biasa kuliah dan cara daftar. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan metode whitebox dan blackbox, bahwa aplikasi chatbot dapat berjalan dengan baik sebesar 100%. Sedangkan pengujian menggunakan UAT sebesar 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi chatbot mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sesuai dengan pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya. . Kata kunci: Akademik, AIML, Chatbot. Abstract Currently, most universities use web-based information systems to provide information on student enrollment, academics, scholarships, fees, and so on. As far as education services are concerned, of course, universities need to offer the best service to ensure that the campus learning community is happy with the services offered. The goal of this research is to build a chatbot application that can use as a campus and academic information service for the general public and the academic community of Universitas Lancang Kuning. The phases in the development of this chatbot framework include gathering needs, designing, creating prototypes, testing and improving. The tool used to learn the chatbot uses the Artificial Markup Language (AIML). Knowledge from the chatbot application is the campus address, registration requirements, registration steps, study program, course path, how many lectures are used and how to register. Based on the results of the tests carried out using the Whitebox and BlackBox methods, the chatbot framework will run 100% . While testing using UAT is 95%. The Chatbot framework can answer the questions that have been posed, based on the information that has been previously given. Keywords: Academic, AIML, Chatbot
{"title":"Aplikasi Chatbot untuk Layanan Informasi dan Akademik Kampus Berbasis Artificial Intelligence Markup Language (AIML)","authors":"G. Guntoro, Loneli Costaner, Lisnawita Lisnawita","doi":"10.31849/digitalzone.v11i2.5049","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/digitalzone.v11i2.5049","url":null,"abstract":"Saat ini sebagian besar universitas menggunakan sistem informasi web untuk menyampaikan informasi terkait informasi pendaftaran mahasiswa, akademik, beasiswa, biaya pendidikan dan lain-lain. Dalam hal pelayanan pendidikan, tentunya universitas perlu memberikan layanan yang terbaik, agar para civitas akademik kampus, masyarakat mendapatkan kepuasan terhadap layanan yang diberikan. Penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi chatbot yang dapat digunakan sebagai layanan informasi kampus dan akademik bagi masyarakat umum maupun bagi civitas akademik kampus Universitas Lancang Kuning Adapun tahapan dalam pengembangan aplikasi chatbot ini diantaranya adalah pengumpulan kebutuhan, desain, membuat prototype, evaluasi dan perbaikan. Adapun metode yang digunakan untuk pembelajaran chatbot menggunakan Artificial Markup Language (AIML). Knowledge dari aplikasi chatbot ini adalah alamat kampus, syarat pendaftaran, langkah pendaftaran, program studi, jalur kuliah, berapa biasa kuliah dan cara daftar. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan metode whitebox dan blackbox, bahwa aplikasi chatbot dapat berjalan dengan baik sebesar 100%. Sedangkan pengujian menggunakan UAT sebesar 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi chatbot mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sesuai dengan pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya. \u0000. \u0000Kata kunci: Akademik, AIML, Chatbot. \u0000 \u0000Abstract \u0000 Currently, most universities use web-based information systems to provide information on student enrollment, academics, scholarships, fees, and so on. As far as education services are concerned, of course, universities need to offer the best service to ensure that the campus learning community is happy with the services offered. The goal of this research is to build a chatbot application that can use as a campus and academic information service for the general public and the academic community of Universitas Lancang Kuning. The phases in the development of this chatbot framework include gathering needs, designing, creating prototypes, testing and improving. The tool used to learn the chatbot uses the Artificial Markup Language (AIML). Knowledge from the chatbot application is the campus address, registration requirements, registration steps, study program, course path, how many lectures are used and how to register. Based on the results of the tests carried out using the Whitebox and BlackBox methods, the chatbot framework will run 100% . While testing using UAT is 95%. The Chatbot framework can answer the questions that have been posed, based on the information that has been previously given. \u0000Keywords: Academic, AIML, Chatbot","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72653799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-11-01DOI: 10.31849/digitalzone.v11i2.4304
Salamun Salamun, Diki Arisandi
Dosen dalam aktivitas keseharian memiliki tiga kewajiban yang dikenal dengan “Tridharma perguruan tinggi”. Kurangnya monitoring kinerja dosen dalam beberapa kegiatan yang wajib menyebabkan pimpinan universitas sulit mendapatkan laporan yang rutin dari dosen, sistem ini dibangun berbasis web dengan metode waterfall. Fungsi yang terdapat dalam sistem mencakup input kinerja dosen dalam bidang tri darma perguruan tinggi, yang akan menghasilkan laporan kinerja beserta jam kerja dosen setiap minggu nya. Beberapa pihak seperti atasan Dosen, Asesor, dan pihak kepegawaian di Universitas perlu melakukan monitoring terhadap perkembangan aktivitas setiap dosennya pada tiap semester. Penelitian ini dimulai dari penelusuran referensi pedoman angka kredit dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, setelah itu kami melakukan wawancara dengan pihak dari kepegawaian untuk perancangan sistem monitoring yang akan dibuat. sistem yang dibuat menggunakan kerangka kerja waterfall dan pemodelan sistem menggunakan unified modelling language (UML). Sebelum sistem diimplementasikan, pengujian diawali dengan membagikan panduan pengguanaan terlebih dahulu dan memberikan kesempatan kepada entitas yang terlibat untuk mempelajarinya. Pengujian lebih ditekankan pada aspek penguasaan terhadap penggunaan sistem ini. Hasil dari penelitian ini yaitu sistem yang dapat merekam kinerja seluruh dosen secara digital, dan informasi kinerja dosen dapat diakses oleh pihak universitas untuk dijadikan bahan untuk penilaian kinerja dimasa mendatang. Kata kunci: kinerja, monitoring, sistem, Tridharma perguruan tinggi, dosen. Abstract Lecturers in their daily activities have three obligations, known as “three pillars of higher education.” Insufficient monitoring of lecturers' performance in their mandatory activities may cause difficulty for university leaders to obtain regular reports from lecturers. We built a system on a web-based basis with the waterfall method, contained an input page for the performance of lecturers in their mandatory activity, which will generate performance reports, including the working hours every week. Some Persons are required to monitor the activities of each lecturer in every semester. We started to trace the reference for the credit score guideline from the ministry of education and culture, then we conduct interviews with Human Resources Department for monitoring system design. The systems created using the waterfall framework and system modeling using the unified modeling language (UML). Before implementation, we were conducting testing by sharing the user guide and giving the involved entities the opportunity to learn it. Testing is more emphasized on aspects of mastery of the use of the system. The outcome of this work is a system that can record the performance of all lecturers digitally, and lecturer performance information can be accessed by the university as a materiall for further assessments. Keywords: performance, monitoring, system, three pi
{"title":"Sistem Monitoring Kinerja Dosen Pada Institusi Perguruan Tinggi Swasta (Studi Kasus: Universitas Abdurrab)","authors":"Salamun Salamun, Diki Arisandi","doi":"10.31849/digitalzone.v11i2.4304","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/digitalzone.v11i2.4304","url":null,"abstract":"Dosen dalam aktivitas keseharian memiliki tiga kewajiban yang dikenal dengan “Tridharma perguruan tinggi”. Kurangnya monitoring kinerja dosen dalam beberapa kegiatan yang wajib menyebabkan pimpinan universitas sulit mendapatkan laporan yang rutin dari dosen, sistem ini dibangun berbasis web dengan metode waterfall. Fungsi yang terdapat dalam sistem mencakup input kinerja dosen dalam bidang tri darma perguruan tinggi, yang akan menghasilkan laporan kinerja beserta jam kerja dosen setiap minggu nya. Beberapa pihak seperti atasan Dosen, Asesor, dan pihak kepegawaian di Universitas perlu melakukan monitoring terhadap perkembangan aktivitas setiap dosennya pada tiap semester. Penelitian ini dimulai dari penelusuran referensi pedoman angka kredit dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, setelah itu kami melakukan wawancara dengan pihak dari kepegawaian untuk perancangan sistem monitoring yang akan dibuat. sistem yang dibuat menggunakan kerangka kerja waterfall dan pemodelan sistem menggunakan unified modelling language (UML). Sebelum sistem diimplementasikan, pengujian diawali dengan membagikan panduan pengguanaan terlebih dahulu dan memberikan kesempatan kepada entitas yang terlibat untuk mempelajarinya. Pengujian lebih ditekankan pada aspek penguasaan terhadap penggunaan sistem ini. Hasil dari penelitian ini yaitu sistem yang dapat merekam kinerja seluruh dosen secara digital, dan informasi kinerja dosen dapat diakses oleh pihak universitas untuk dijadikan bahan untuk penilaian kinerja dimasa mendatang. \u0000 \u0000Kata kunci: kinerja, monitoring, sistem, Tridharma perguruan tinggi, dosen. \u0000 \u0000Abstract \u0000Lecturers in their daily activities have three obligations, known as “three pillars of higher education.” Insufficient monitoring of lecturers' performance in their mandatory activities may cause difficulty for university leaders to obtain regular reports from lecturers. We built a system on a web-based basis with the waterfall method, contained an input page for the performance of lecturers in their mandatory activity, which will generate performance reports, including the working hours every week. Some Persons are required to monitor the activities of each lecturer in every semester. We started to trace the reference for the credit score guideline from the ministry of education and culture, then we conduct interviews with Human Resources Department for monitoring system design. The systems created using the waterfall framework and system modeling using the unified modeling language (UML). Before implementation, we were conducting testing by sharing the user guide and giving the involved entities the opportunity to learn it. Testing is more emphasized on aspects of mastery of the use of the system. The outcome of this work is a system that can record the performance of all lecturers digitally, and lecturer performance information can be accessed by the university as a materiall \u0000for further assessments. \u0000Keywords: performance, monitoring, system, three pi","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91288673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sistem Informasi Geografis adalah sebuah system informasi berbasis website yang terintegrasi dengan pemetaan menggunakan mapping, sehingga mudah dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Geografis pada penelitian ini digunakan dalam memetakan sebaran Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat terdaftar di Kesbangpol Kota Pekanbaru sehingga dapat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi. Dalam memberikan informasi jalur terdekat menuju koordinat tujuan menggunakan algoritma djikstra. Metode djikstra adalah sebuah metode yang membantu dalam memberikan jarak terdekat terhadap titik koordinat. Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dirancang ini dapat membantu pihak Kesbangpol Pekanbaru dan masyarakat untuk memperoleh informasi berupa spasial dan non spasial. Pada proses pengumpulan data, peneliti datang langsung kelokasi mitra untuk memperoleh titik koordinat. Pembuatan Peta Sistem Informasi Geografis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database mysql. Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Kota Pekanbaru, Pemetaan, LSM. Abstract Geographic Information System is a website-based information system that is integrated with mapping using mapping, making it easy to make decisions. The Geographic Information System in this study is used in mapping the distribution of registered Community Organizations and Non-Governmental Organizations in the Kesbangpol Kota Pekanbaru so that it can assist the public in obtaining information. In providing information on the closest path to the destination coordinates using the Dijkstra algorithm. The Dijkstra method is a method that helps in providing the closest distance to the coordinates. The application of this Geographical Information System that design can improve the Kesbangpol Pekanbaru and the community to obtain information in the form of spatial and non-spatial. In the process of collecting data, researchers come directly to partner locations to receive coordinate points. Making a Geographic Information System Map using the PHP programming language and MySQL database. Keywords: Geographic Information System, Pekanbaru City, Mapping, LSM.
{"title":"Aplikasi Pelayanan Masyarakat Menggunakan GIS LSM Dan Ormas Memanfaatkan Metode Djikstra Dikantor Kesbangpol Pekanbaru","authors":"Roki Hardianto, Fajrizal Fajrizal, Yuvi Darmayunata","doi":"10.31849/digitalzone.v10i2.3028","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/digitalzone.v10i2.3028","url":null,"abstract":"Sistem Informasi Geografis adalah sebuah system informasi berbasis website yang terintegrasi dengan pemetaan menggunakan mapping, sehingga mudah dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Geografis pada penelitian ini digunakan dalam memetakan sebaran Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat terdaftar di Kesbangpol Kota Pekanbaru sehingga dapat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi. Dalam memberikan informasi jalur terdekat menuju koordinat tujuan menggunakan algoritma djikstra. Metode djikstra adalah sebuah metode yang membantu dalam memberikan jarak terdekat terhadap titik koordinat. Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dirancang ini dapat membantu pihak Kesbangpol Pekanbaru dan masyarakat untuk memperoleh informasi berupa spasial dan non spasial. Pada proses pengumpulan data, peneliti datang langsung kelokasi mitra untuk memperoleh titik koordinat. Pembuatan Peta Sistem Informasi Geografis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database mysql. \u0000 \u0000Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Kota Pekanbaru, Pemetaan, LSM. \u0000 \u0000Abstract \u0000Geographic Information System is a website-based information system that is integrated with mapping using mapping, making it easy to make decisions. The Geographic Information System in this study is used in mapping the distribution of registered Community Organizations and Non-Governmental Organizations in the Kesbangpol Kota Pekanbaru so that it can assist the public in obtaining information. In providing information on the closest path to the destination coordinates using the Dijkstra algorithm. The Dijkstra method is a method that helps in providing the closest distance to the coordinates. The application of this Geographical Information System that design can improve the Kesbangpol Pekanbaru and the community to obtain information in the form of spatial and non-spatial. In the process of collecting data, researchers come directly to partner locations to receive coordinate points. Making a Geographic Information System Map using the PHP programming language and MySQL database. \u0000 Keywords: Geographic Information System, Pekanbaru City, Mapping, LSM.","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81380735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-08DOI: 10.31849/digitalzone.v10i2.3134
Hutrianto, Firamon Syakti
Sesuai dengan undang-undang berkaitan dengan kesehatan yaitu undang-undang nomor 36 tahun 2009 menyatakan dengan jelas yaitu anggaran untuk kesehatan merupakan 5% dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Untuk itu perhatian dan kepedulian pemerintah menjadi sangan penting untuk dilakukan baik pemerintah tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan atau bahkan pemeritnah tingkat kelurahan. Salah satu sektor yang patut diperhatikan yaitu sektor pencegahan berkaitan dengan penyakit malaria. Namun untuk melakukan pencegahan tersebut membutuhkan data yang valid serta aktual. Untuk itu di dalam penelitian ini dilakukan pengembangan sistem informasi geografis penderita malaria sebagai salah satu cara dalam penyajian informasi untuk penanggulangan oleh pemerintah. Dalam proses pengembangan sistem informasi geografis digunakan waterfall seabgai metode pengembangan dengan tahapan communication, planning, modeling, construction, dan deployment. Sistem informasi geografis yang dihasilkan memiliki fitur yang dapat menyajikan data pendertia malaria dengan atribut nama, jenis Malaria, RT, alamat, telepon dan lama menderita malaria dan telah dilakukan pengujian. Hasil pengujian menunjukkan semua komponen dapat berfungsi dengan baik. Kata kunci: SIG, Penderita Malaria, Waterfall Abstract By the law relating to health, namely law number 36 of 2009 states clearly that the budget for health constitutes 5% of the state budget (APBN). For this reason, the attention and concern of the government become very important to be carried out either at the national, provincial, district, sub-district, or even village level government. One sector that needs attention is the prevention sector related to malaria. But to do this, prevention requires valid and actual data. For this reason, in this research, the development of a geographic information system for malaria sufferers was carried out as a way of presenting information for countermeasures by the government. In the process of developing a geographic information system, a waterfall used as a method of development with stages of communication, planning, modelling, construction, and deployment. The resulting geographic information system has a feature that can present supplementary malaria data with the attribute name, type of malaria, RT, address, telephone, and duration of disease and has tested. The test results show all components can function correctly. Keywords: GIS, Malaria sufferers, Waterfall
{"title":"Sistem Informasi Geografis Penderita Malaria pada Kelurahan Cereme Taba Kota Lubuklinggau","authors":"Hutrianto, Firamon Syakti","doi":"10.31849/digitalzone.v10i2.3134","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/digitalzone.v10i2.3134","url":null,"abstract":"Sesuai dengan undang-undang berkaitan dengan kesehatan yaitu undang-undang nomor 36 tahun 2009 menyatakan dengan jelas yaitu anggaran untuk kesehatan merupakan 5% dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Untuk itu perhatian dan kepedulian pemerintah menjadi sangan penting untuk dilakukan baik pemerintah tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan atau bahkan pemeritnah tingkat kelurahan. Salah satu sektor yang patut diperhatikan yaitu sektor pencegahan berkaitan dengan penyakit malaria. Namun untuk melakukan pencegahan tersebut membutuhkan data yang valid serta aktual. Untuk itu di dalam penelitian ini dilakukan pengembangan sistem informasi geografis penderita malaria sebagai salah satu cara dalam penyajian informasi untuk penanggulangan oleh pemerintah. Dalam proses pengembangan sistem informasi geografis digunakan waterfall seabgai metode pengembangan dengan tahapan communication, planning, modeling, construction, dan deployment. Sistem informasi geografis yang dihasilkan memiliki fitur yang dapat menyajikan data pendertia malaria dengan atribut nama, jenis Malaria, RT, alamat, telepon dan lama menderita malaria dan telah dilakukan pengujian. Hasil pengujian menunjukkan semua komponen dapat berfungsi dengan baik. \u0000 \u0000Kata kunci: SIG, Penderita Malaria, Waterfall \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000 By the law relating to health, namely law number 36 of 2009 states clearly that the budget for health constitutes 5% of the state budget (APBN). For this reason, the attention and concern of the government become very important to be carried out either at the national, provincial, district, sub-district, or even village level government. One sector that needs attention is the prevention sector related to malaria. But to do this, prevention requires valid and actual data. \u0000For this reason, in this research, the development of a geographic information system for malaria sufferers was carried out as a way of presenting information for countermeasures by the government. In the process of developing a geographic information system, a waterfall used as a method of development with stages of communication, planning, modelling, construction, and deployment. The resulting geographic information system has a feature that can present supplementary malaria data with the attribute name, type of malaria, RT, address, telephone, and duration of disease and has tested. The test results show all components can function correctly. \u0000 Keywords: GIS, Malaria sufferers, Waterfall","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"495 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76383762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-05DOI: 10.31849/digitalzone.v10i2.3247
Haerdiansyah Syahnur, Jafar Basalamah
This study aimed to analyze the customer experience seen from the level of actual performance and the level of importance of services provided by internet service providers PT. XYZ in Makassar City. Variables and attributes issued by TM Forum GB 912 consisting of Customer Management, Fulfillment, Assurance, and Billing, are used to analyze the performance provided by customer service in the field. The analysis technique will be carried out using the Importance Performance Analysis and Customer Satisfaction Index consisting of quadrant analysis and gap analysis used to investigate customer satisfaction and identify variables whose performance is deemed to need improvement. Data were collected using a platform-based questionnaire application from 100 respondents selected using random sampling techniques. The results showed that customers were satisfied with the performance and quality of services provided. The customer satisfaction index value obtained by CSI analysis shows a value of 82.006%. In conclusion, that the Fulfillment variable is a service variable that is considered the most important customer and requires improvement because its performance is still relatively low. While the variables considered good and need to be maintained are the Billing variable. Other service variables are sorted based on priority of improvement in a row, namely Fulfillment, Customer Management, and Assurance.
本研究旨在分析从实际绩效水平和互联网服务提供商PT. XYZ在望加锡市提供的服务的重要性水平来看的客户体验。使用TM Forum GB 912发布的变量和属性,包括客户管理、履行、保证和计费,来分析该领域客户服务提供的绩效。分析技术将使用重要性绩效分析和客户满意度指数,包括象限分析和差距分析,用于调查客户满意度和识别绩效被认为需要改进的变量。采用随机抽样技术从100名受访者中采用基于平台的问卷应用程序收集数据。结果表明,顾客对所提供的服务表现和质量感到满意。通过CSI分析得到的顾客满意度指标值为82.006%。总之,履行变量是一个服务变量,它被认为是最重要的客户,需要改进,因为它的性能仍然相对较低。而被认为是好的并且需要维护的变量是Billing变量。其他服务变量根据改进的优先级排序,即履行、客户管理和保证。
{"title":"Analysis of the Importance Degree and Performance of Internet Service Providers in Makassar City","authors":"Haerdiansyah Syahnur, Jafar Basalamah","doi":"10.31849/digitalzone.v10i2.3247","DOIUrl":"https://doi.org/10.31849/digitalzone.v10i2.3247","url":null,"abstract":"This study aimed to analyze the customer experience seen from the level of actual performance and the level of importance of services provided by internet service providers PT. XYZ in Makassar City. Variables and attributes issued by TM Forum GB 912 consisting of Customer Management, Fulfillment, Assurance, and Billing, are used to analyze the performance provided by customer service in the field. The analysis technique will be carried out using the Importance Performance Analysis and Customer Satisfaction Index consisting of quadrant analysis and gap analysis used to investigate customer satisfaction and identify variables whose performance is deemed to need improvement. Data were collected using a platform-based questionnaire application from 100 respondents selected using random sampling techniques. The results showed that customers were satisfied with the performance and quality of services provided. The customer satisfaction index value obtained by CSI analysis shows a value of 82.006%. In conclusion, that the Fulfillment variable is a service variable that is considered the most important customer and requires improvement because its performance is still relatively low. While the variables considered good and need to be maintained are the Billing variable. Other service variables are sorted based on priority of improvement in a row, namely Fulfillment, Customer Management, and Assurance.","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74208890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}