Pub Date : 2022-02-02DOI: 10.34001/jsuluh.v5i1.3583
Maylani Intan Rahmad, Dwi Agus Susila
Mebel kayu berukir adalah karya seni rupa tiga dimensi pada umumnya menggunakan material kayu yang sudah dibentuksedemikian rupa sehingga menjadi perabot untuk menunjang kegiatan manusia. Membuat desain mebel diperlukan persyaratan dan prinsip yang berorientasi pada seluruh anatomi dan ukuran manusia, keadaan jasmani, dalarn bergerak, bersikap dan tuntutan selera manusia. Dan perlu pemikiran konseptual agar desain dapat memenuhi permintaan pemakainya.
{"title":"PERANCANGAN MEJA TERAS DENGAN UNSUR HIAS ORNAMEN SURAKARTA","authors":"Maylani Intan Rahmad, Dwi Agus Susila","doi":"10.34001/jsuluh.v5i1.3583","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v5i1.3583","url":null,"abstract":" Mebel kayu berukir adalah karya seni rupa tiga dimensi pada umumnya menggunakan material kayu yang sudah dibentuksedemikian rupa sehingga menjadi perabot untuk menunjang kegiatan manusia. Membuat desain mebel diperlukan persyaratan dan prinsip yang berorientasi pada seluruh anatomi dan ukuran manusia, keadaan jasmani, dalarn bergerak, bersikap dan tuntutan selera manusia. Dan perlu pemikiran konseptual agar desain dapat memenuhi permintaan pemakainya.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134289781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-01DOI: 10.34001/jsuluh.v5i1.3248
Annisa Khafsul Jannah
Perancangan hiasan dinding berbahan dasar limbah tekstil untuk interior kafe dengan teknik tapestri pada pelengkap interior kafe adalah upaya dalam pengurangan limbah tekstil dengan menambahkan nilai baru, sekaligus memanfaatkan ketertarikan masyarakat dalam mendokumentasikan suatu momen untuk kemudian di upload kesosial media. Hiasan dinding untuk interior kafe dikarenakan kafe merupakan ruang public dengan peningkatan penyebaran jumlah kedai diseluruh Indonesia yang berkembang paling pesat antara tahun 2019-2020. Metode yang digunakan yaitu metode perancangan dengan teori Gustami, metode penciptaan seni kriya dengan carapendekatan metodologis melalui tiga tahap dan enam langkah dalam penciptaanseni kriya. Berdasarkan tahapannya, terdiri dari eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Tema untuk konsep karya hiasan dinding recycle ramah lingkungan ini yaitu kekayaan Indonesia dalam kekurangannya, tema ini mengangkat penggambaran keindahan dan kekayaan alam milik Indonesia sekaligus menyampaikan penyebab yang menjadikannya juga suatu kekurangan bagi Indonesia.
{"title":"Perancangan Hiasan Dinding Berbahan Dasar Limbah Tektile Untuk Interior Kafe Dengan Teknik Tapestri","authors":"Annisa Khafsul Jannah","doi":"10.34001/jsuluh.v5i1.3248","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v5i1.3248","url":null,"abstract":"Perancangan hiasan dinding berbahan dasar limbah tekstil untuk interior kafe dengan teknik tapestri pada pelengkap interior kafe adalah upaya dalam pengurangan limbah tekstil dengan menambahkan nilai baru, sekaligus memanfaatkan ketertarikan masyarakat dalam mendokumentasikan suatu momen untuk kemudian di upload kesosial media. Hiasan dinding untuk interior kafe dikarenakan kafe merupakan ruang public dengan peningkatan penyebaran jumlah kedai diseluruh Indonesia yang berkembang paling pesat antara tahun 2019-2020. Metode yang digunakan yaitu metode perancangan dengan teori Gustami, metode penciptaan seni kriya dengan carapendekatan metodologis melalui tiga tahap dan enam langkah dalam penciptaanseni kriya. Berdasarkan tahapannya, terdiri dari eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Tema untuk konsep karya hiasan dinding recycle ramah lingkungan ini yaitu kekayaan Indonesia dalam kekurangannya, tema ini mengangkat penggambaran keindahan dan kekayaan alam milik Indonesia sekaligus menyampaikan penyebab yang menjadikannya juga suatu kekurangan bagi Indonesia.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"367 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114783848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-01DOI: 10.34001/jsuluh.v5i1.3247
Tri Wulan Ayu Insyiah, Tiwi Bina Affanti
Pemanfaatan tanaman di sekitar hunian sebagai inovasi penggabungan teknik batik dan eco print ke dalam karya seni tekstil. mengangkat potensi tumbuhan selain sebagai pewarna alami juga sebagai motif batik, dengan menambahkan objek lain agar motif batik terlihat indah. Pengembangan ini memungkinkan hasil garapan baru dalam visual tekstil yang unik. Perancangan ini menggunakan teknik batik dan eco print dengan pewarna alam dan motif dari daun jati, jarak wulung, dan marenggo. Jeruk nipis dan kapur adalah jenis fiksator yang akan digunakan, karena fiksator tersebut membuat warna dai tanaman-tanaman ini menjadi pekat dan unik. Bahan katun sutera dipilih karena daya serap pewarnanya cukup bagus untuk pewarnaan alam. Teknik batik yang digunakan adalah deformasi dan teknik eco print yang digunakan adalah teknik eco print pounding yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk selendang ukuran 200x75 cm.
{"title":"Pemanfaatan Daun Jati, Daun Jarak Wulung Dan Daun Marenggo Sebagai Ide Penciptaan Warna Dan Motif Selendang","authors":"Tri Wulan Ayu Insyiah, Tiwi Bina Affanti","doi":"10.34001/jsuluh.v5i1.3247","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v5i1.3247","url":null,"abstract":"Pemanfaatan tanaman di sekitar hunian sebagai inovasi penggabungan teknik batik dan eco print ke dalam karya seni tekstil. mengangkat potensi tumbuhan selain sebagai pewarna alami juga sebagai motif batik, dengan menambahkan objek lain agar motif batik terlihat indah. Pengembangan ini memungkinkan hasil garapan baru dalam visual tekstil yang unik. Perancangan ini menggunakan teknik batik dan eco print dengan pewarna alam dan motif dari daun jati, jarak wulung, dan marenggo. Jeruk nipis dan kapur adalah jenis fiksator yang akan digunakan, karena fiksator tersebut membuat warna dai tanaman-tanaman ini menjadi pekat dan unik. Bahan katun sutera dipilih karena daya serap pewarnanya cukup bagus untuk pewarnaan alam. Teknik batik yang digunakan adalah deformasi dan teknik eco print yang digunakan adalah teknik eco print pounding yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk selendang ukuran 200x75 cm.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122962756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.2537
Yeyen Wulandari, Theresia Widiastuti
Latar belakang proyek perancangan karya Tugas Akhir ini menciptakan batik kontemporer/kreasi baru dengan memanfaatkan visual wedang uwuh guna memperkenalkan dan melestarikan minuman tradisional wedang uwuh dimana di era modern ini minuman tradisional sudah mulai terlupakan. Karya ini akan mengeksplorasi bentuk wedang uwuh dengan komponen-komponen bahan penyusun wedang uwuh yang nantinya akan divisualkan kedalam desain motif batik cap.Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk menambah alternative desain corak batik di pasaran. Yang nantinya bukan hanya dinikmati sebagai kuliner saja tetapi juga melalui motif batik dan menjadi inovasi baru yang dapat menambah daya tarik masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari metode perancangan dengan mengacu pada teoripen ciptaan seni kriya menurut SP.Gustami, yang meliputi 3 tahap metode penciptaan seni kriya. Berdasarkan tahapannya, terdiri dari eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Tahap eksplorasi melakukan pengamatan pengumpulan data melalui studi pustaka, studi visual, ekplorasi visual tentang tema yang diambil. Tahap perancangan dengan pembuatan desain untuk kemudian menghasilkan 8 alternatif desain. Pada tahap perwujudanya itu dengan merealisasikan desain terpilih. Hasil perancangan ini berupa motif batik cap dengan visual wedang uwuh yang di fungsikan untuk pakaian ready to wear wanita untukusia 18-25 tahun.
{"title":"DENGAN INSPIRASI MINUMAN TRADISIONAL WEDANG UWUH UNTUK PAKAIAN","authors":"Yeyen Wulandari, Theresia Widiastuti","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.2537","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2537","url":null,"abstract":"Latar belakang proyek perancangan karya Tugas Akhir ini menciptakan batik kontemporer/kreasi baru dengan memanfaatkan visual wedang uwuh guna memperkenalkan dan melestarikan minuman tradisional wedang uwuh dimana di era modern ini minuman tradisional sudah mulai terlupakan. Karya ini akan mengeksplorasi bentuk wedang uwuh dengan komponen-komponen bahan penyusun wedang uwuh yang nantinya akan divisualkan kedalam desain motif batik cap.Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk menambah alternative desain corak batik di pasaran. Yang nantinya bukan hanya dinikmati sebagai kuliner saja tetapi juga melalui motif batik dan menjadi inovasi baru yang dapat menambah daya tarik masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari metode perancangan dengan mengacu pada teoripen ciptaan seni kriya menurut SP.Gustami, yang meliputi 3 tahap metode penciptaan seni kriya. Berdasarkan tahapannya, terdiri dari eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Tahap eksplorasi melakukan pengamatan pengumpulan data melalui studi pustaka, studi visual, ekplorasi visual tentang tema yang diambil. Tahap perancangan dengan pembuatan desain untuk kemudian menghasilkan 8 alternatif desain. Pada tahap perwujudanya itu dengan merealisasikan desain terpilih. Hasil perancangan ini berupa motif batik cap dengan visual wedang uwuh yang di fungsikan untuk pakaian ready to wear wanita untukusia 18-25 tahun.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124970293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.2542
Wahyu Lestari
Pengetahuan mengenai tenun di Indonesia sudah sejak lama telah hadir di dalam masyarakat berabad-abad lamanya, pengetahuan yang diadaptasi dari tahapan membuat barang kerajinan dengan teknik anyam yang terbuat dari berbagai bahan serat dari alam untuk memenuhi kebutuhan dimasa lampau. Di Pekalongan terdapat home industry dalam bidang tekstil yaitu Craft Collect. Eksplorasi produk kain tenun yang diciptakan Asyfa Fuadi salah satunya adalah kain tenun denim indigo sashi-ori yang merupakan kain tradisi dari negara Jepang, yang kemudian diadaptasi dan dibuat menggunakan tenun ATBM. Craft Collect menggunakan konsep ’natural dyed’. Dalam pelaksanaan penelitian di Craft Collect Pekalongan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan teori penciptaan dengan pendekatan desain dari Clipson, beliau menerjemahkan desain kearah manfaat dari produk pada beberapa aspek yang dapat dijangkau. Data yang diperoleh dilakukan secara jelas dan akurat untuk menyajikan gambaran mengenai tenun denim yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin.
{"title":"KAJIAN KAIN TENUN ATBM DENIM INDIGO SASHI-ORI KREASI CRAFT COLLECT PEKALONGAN","authors":"Wahyu Lestari","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.2542","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2542","url":null,"abstract":"Pengetahuan mengenai tenun di Indonesia sudah sejak lama telah hadir di dalam masyarakat berabad-abad lamanya, pengetahuan yang diadaptasi dari tahapan membuat barang kerajinan dengan teknik anyam yang terbuat dari berbagai bahan serat dari alam untuk memenuhi kebutuhan dimasa lampau. Di Pekalongan terdapat home industry dalam bidang tekstil yaitu Craft Collect. Eksplorasi produk kain tenun yang diciptakan Asyfa Fuadi salah satunya adalah kain tenun denim indigo sashi-ori yang merupakan kain tradisi dari negara Jepang, yang kemudian diadaptasi dan dibuat menggunakan tenun ATBM. Craft Collect menggunakan konsep ’natural dyed’. Dalam pelaksanaan penelitian di Craft Collect Pekalongan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan teori penciptaan dengan pendekatan desain dari Clipson, beliau menerjemahkan desain kearah manfaat dari produk pada beberapa aspek yang dapat dijangkau. Data yang diperoleh dilakukan secara jelas dan akurat untuk menyajikan gambaran mengenai tenun denim yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134216509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.2541
Anisa Murdayani Putri
Perancangan ini bersumber pada potensi daerah jamu di Sukoharjo, yang memiliki aktivitas jamu terbesar di Indonesia terletak di Pasar Nguter terlihat banyaknya industri jamu tradisional disana, dengan mengembangkan ide menciptakan motif baru bertujuan untuk memudahkan para konsumen memilih model atau motif sesuai kesukaan mereka. Meliputi tiga tahapan metode perancangan yang dikemukakan oleh SP Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Karya tugas akhir ini direalisasikan di kain ukuran 200 x 110 cm dengan teknik batik tulis diperuntukan kaum perempuan dan laki – laki usia 20 – 30 tahun untuk tekstil pakaian. Perancangan ini dengan penggambaran motif alat dan bahan jamu tradisional sebagai pembeda dari batik sebelumnya, namun masih mempertahankan ciri khas Sukoharjo yaitu jamu.
{"title":"PERANCANGAN BATIK TULIS KHAS SUKOHARJO SEBAGAI KOTA JAMU","authors":"Anisa Murdayani Putri","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.2541","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2541","url":null,"abstract":"Perancangan ini bersumber pada potensi daerah jamu di Sukoharjo, yang memiliki aktivitas jamu terbesar di Indonesia terletak di Pasar Nguter terlihat banyaknya industri jamu tradisional disana, dengan mengembangkan ide menciptakan motif baru bertujuan untuk memudahkan para konsumen memilih model atau motif sesuai kesukaan mereka. Meliputi tiga tahapan metode perancangan yang dikemukakan oleh SP Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Karya tugas akhir ini direalisasikan di kain ukuran 200 x 110 cm dengan teknik batik tulis diperuntukan kaum perempuan dan laki – laki usia 20 – 30 tahun untuk tekstil pakaian. Perancangan ini dengan penggambaran motif alat dan bahan jamu tradisional sebagai pembeda dari batik sebelumnya, namun masih mempertahankan ciri khas Sukoharjo yaitu jamu.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123881561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.2539
Bening Tri Suwasono
Artikel tentang rupa topeng Panji gaya Yogyakarta ini merupakan kajian hasil penelitian yang berusaha untuk mengetengahkan permasalahan berkaitan dengan bagaimana latar belakang keberadaan kesenian topeng di Yogyakarta, bagaimana makna simbolis yang terkandung di dalam topeng Panji, dan bagaimana rupa topeng Panji gaya Yogyakarta di Museum Sonobudoyo. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat sejauhmana keberadaan kesenian topeng Panji di Yogyakarta lewat penelusuran jejak artefak, selain itu hasil dari penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan khususnya seni rupa tradisi lewat visual topeng Panji gaya Yogyakarta yang menjadi bagian dari koleksi museum Sonobudoyo. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan studi kasus tunggal, yaitu rupa topeng Panji gaya Yogyakarta koleksi museum Sonobudoyo. Sumber data yang pakai dalam penelitian ini didapatkan dari narasumber dan sumber tertulis. Secara teknis pengumpulan data dilakukan melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keberadaan topeng sebagai artefak budaya tida bisa diabaikan begitu saja. Terbukti setelah dilakukan sebuah kajian menunjukkan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta memiliki akar sejarah yang kuat, serta di dalamnya terdapat makna simbolis yang kuat pula. Topeng sebagai sebuah artefak budaya keberadaannya dapat terindra secara fisik. Topeng cerita Panji gaya Yogyakarta di museum Sonobudoyo memiliki bentuk visual yang menarik. Berdasarkan hasil kajian didapatkan sebuah kesimpulan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta memiliki karakteristik yang menjadi penciri/pembeda dengan topeng Panji lainnya
{"title":"RUPA TOPENG PANJI GAYA YOGYAKARTA DI MUSEUM SONOBUDOYO","authors":"Bening Tri Suwasono","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.2539","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2539","url":null,"abstract":"Artikel tentang rupa topeng Panji gaya Yogyakarta ini merupakan kajian hasil penelitian yang berusaha untuk mengetengahkan permasalahan berkaitan dengan bagaimana latar belakang keberadaan kesenian topeng di Yogyakarta, bagaimana makna simbolis yang terkandung di dalam topeng Panji, dan bagaimana rupa topeng Panji gaya Yogyakarta di Museum Sonobudoyo. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat sejauhmana keberadaan kesenian topeng Panji di Yogyakarta lewat penelusuran jejak artefak, selain itu hasil dari penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan khususnya seni rupa tradisi lewat visual topeng Panji gaya Yogyakarta yang menjadi bagian dari koleksi museum Sonobudoyo. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan studi kasus tunggal, yaitu rupa topeng Panji gaya Yogyakarta koleksi museum Sonobudoyo. Sumber data yang pakai dalam penelitian ini didapatkan dari narasumber dan sumber tertulis. Secara teknis pengumpulan data dilakukan melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keberadaan topeng sebagai artefak budaya tida bisa diabaikan begitu saja. Terbukti setelah dilakukan sebuah kajian menunjukkan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta memiliki akar sejarah yang kuat, serta di dalamnya terdapat makna simbolis yang kuat pula. Topeng sebagai sebuah artefak budaya keberadaannya dapat terindra secara fisik. Topeng cerita Panji gaya Yogyakarta di museum Sonobudoyo memiliki bentuk visual yang menarik. Berdasarkan hasil kajian didapatkan sebuah kesimpulan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta memiliki karakteristik yang menjadi penciri/pembeda dengan topeng Panji lainnya","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126443227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.2540
Suryatmi Suryatmi
Eksplorasi shibotik sebagai salah satu cara untuk menciptakan kreasi dan karya yang menarik pada kain. Shibotik adalah sebuah teknik membuat ragam hias dengan menggunakan teknik rintang warna dengan kombinasi teknik ikat, teknik jepit, teknik jahit dan teknik batik. Shibo adalah penggalan suku kata yang diambil dari Shibori (bahasa Jepang) yang merupakan sebuah teknik dalam membuat ragam hias dengan cara melipat, mengikat,menjahit dan juga menjepit. Sementara suku kata “tik” merupakan suku kata terakhir dari Shibo-tik, berasal dari penggalan suku kata terakhir dari Ba-tik.Batik merupakan salah satu bentuk seni kuno yang adiluhung. Kebutuhan produk fashion dan tekstil terus berkembang sesuai dengan perjalanan kebutuhan manusia. Eksplorasi yang dilakukan menghasilkan teknik-teknik baru dalam menghasilkan keanekaragaman produk tekstil dengan mengkombinasikan keberadaan sumber-sumber yang tersedia. Sumber ide biota laut digunakan untuk penciptaan motif batik sebagai bentuk edukasi untuk anak-anak yang dikombinasikan dengan teknik shibori dengan visualisasi yang lebih trendy dan modern sehingga menarik untuk diaplikasikan kedalam busana pesta anak dengan rentang usia 5-9 tahun serta sebagai bentuk inovasi dan kreatifitas penulis dalam menciptakan mode busana anak yang up to date guna melengkapi semua kebutuhan akan produk tekstil tersebut
{"title":"PERANCANGAN DESAIN MOTIF BIOTA LAUT DENGAN KOMBINASI TEKNIK SHIBORI DAN BATIK UNTUK BISANA ANAK","authors":"Suryatmi Suryatmi","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.2540","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2540","url":null,"abstract":"Eksplorasi shibotik sebagai salah satu cara untuk menciptakan kreasi dan karya yang menarik pada kain. Shibotik adalah sebuah teknik membuat ragam hias dengan menggunakan teknik rintang warna dengan kombinasi teknik ikat, teknik jepit, teknik jahit dan teknik batik. Shibo adalah penggalan suku kata yang diambil dari Shibori (bahasa Jepang) yang merupakan sebuah teknik dalam membuat ragam hias dengan cara melipat, mengikat,menjahit dan juga menjepit. Sementara suku kata “tik” merupakan suku kata terakhir dari Shibo-tik, berasal dari penggalan suku kata terakhir dari Ba-tik.Batik merupakan salah satu bentuk seni kuno yang adiluhung. Kebutuhan produk fashion dan tekstil terus berkembang sesuai dengan perjalanan kebutuhan manusia. Eksplorasi yang dilakukan menghasilkan teknik-teknik baru dalam menghasilkan keanekaragaman produk tekstil dengan mengkombinasikan keberadaan sumber-sumber yang tersedia. Sumber ide biota laut digunakan untuk penciptaan motif batik sebagai bentuk edukasi untuk anak-anak yang dikombinasikan dengan teknik shibori dengan visualisasi yang lebih trendy dan modern sehingga menarik untuk diaplikasikan kedalam busana pesta anak dengan rentang usia 5-9 tahun serta sebagai bentuk inovasi dan kreatifitas penulis dalam menciptakan mode busana anak yang up to date guna melengkapi semua kebutuhan akan produk tekstil tersebut","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125318629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.2538
Sutarya Sutarya
Jambu mete menjadi dasar perancangan elemen hias produk mebel yang akan dibuat sebagai tugas terakhir pembelajaran di Prodi Desain Produk. Tujuan perancangan produk adalah untuk memberikan pelayanan pada tokoh masyarakat yang menginginkan di ruang tamunya tersedia almari buku sebagai tempat menyimpan majalah pertanian yang dirasakan bermanfaat untuk tamu yang kebanyakan adalah petani.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan teknik analisis data yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang produk tersebut. Kemudian data-data dianalisa dengan direduksi, disajikan, dan diverifikasi atau diambil kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dibuat sketsa desain alternatif untuk mencari bentuk yang unik dan sederhana tidak rumit agar lebih mudah dalam perawatan.
{"title":"JAMBU METE ELEMEN HIAS PERANCANGAN ALAMARI BUKU","authors":"Sutarya Sutarya","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.2538","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2538","url":null,"abstract":"Jambu mete menjadi dasar perancangan elemen hias produk mebel yang akan dibuat sebagai tugas terakhir pembelajaran di Prodi Desain Produk. Tujuan perancangan produk adalah untuk memberikan pelayanan pada tokoh masyarakat yang menginginkan di ruang tamunya tersedia almari buku sebagai tempat menyimpan majalah pertanian yang dirasakan bermanfaat untuk tamu yang kebanyakan adalah petani.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan teknik analisis data yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang produk tersebut. Kemudian data-data dianalisa dengan direduksi, disajikan, dan diverifikasi atau diambil kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dibuat sketsa desain alternatif untuk mencari bentuk yang unik dan sederhana tidak rumit agar lebih mudah dalam perawatan. ","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"238 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121484174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-14DOI: 10.34001/jsuluh.v4i2.677
Prasetiyo Yunianto, A. Winarno, Dwi Agus Susila, Noor Nailie Azzat
“Perwujudan Desain Rak Multifungsi Bergaya Minimalis Untuk Ruang Tamu” hadir sebagai sebuah karya cipta produk mebel di tengah-tengah produk-produk rak buku yang ada di pasar, karena jenis produk tersebut masih banyak diminati oleh konsumen terutama yang berdesain minimalis. Terdapat permasalahan yang timbul adalah 1) Bagaimana mendesain produk rak multifungsi bergaya minimalis agar tercipta desain yang harmonis 2) Bagaimana proses produksi rak multifungsi yang mampu mendukung aktivitas ruang tamu.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan teknik analisis data yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang produk tersebut. Kemudian data-data dianalisa dengan direduksi, disajikan, dan diverifikasi atau diambil kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dibuat sketsa desain alternatif untuk mencari bentuk yang unik dan sederhana tidak rumit agar lebih mudah dalam perawatan.
{"title":"PERANCANGAN RAK MULTI FUNGSI RUANG TAMU","authors":"Prasetiyo Yunianto, A. Winarno, Dwi Agus Susila, Noor Nailie Azzat","doi":"10.34001/jsuluh.v4i2.677","DOIUrl":"https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.677","url":null,"abstract":"“Perwujudan Desain Rak Multifungsi Bergaya Minimalis Untuk Ruang Tamu” hadir sebagai sebuah karya cipta produk mebel di tengah-tengah produk-produk rak buku yang ada di pasar, karena jenis produk tersebut masih banyak diminati oleh konsumen terutama yang berdesain minimalis. Terdapat permasalahan yang timbul adalah 1) Bagaimana mendesain produk rak multifungsi bergaya minimalis agar tercipta desain yang harmonis 2) Bagaimana proses produksi rak multifungsi yang mampu mendukung aktivitas ruang tamu.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan teknik analisis data yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang produk tersebut. Kemudian data-data dianalisa dengan direduksi, disajikan, dan diverifikasi atau diambil kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dibuat sketsa desain alternatif untuk mencari bentuk yang unik dan sederhana tidak rumit agar lebih mudah dalam perawatan.","PeriodicalId":335190,"journal":{"name":"SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114746829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}