Pub Date : 2019-02-13DOI: 10.22373/BIOTIK.V6I1.4042
Halisah Suriani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMPS IT Darul Azhar Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 3 kelas, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini 3 kelas dengan jumlah 112 orang siswa yaitu kelas VII-B sebagai kelas dengan pembelajaran Problem Based Learning, kelas VII-C sebagai kelas dengan pembelajaran Learning Cycle, dan kelas VII-A sebagai kelas dengan pembelajaran Konvensional. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 40 soal. Metode penelitian berbentuk kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan anakova dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMPS IT Darul Azhar Aceh Tenggara, dimana yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 0,449 ± 0,104, Problem Based Learning 0,534 ± 0,135, dan Konvensional 0,406 ± 0,100, dengan F = 10,668 dan taraf signifikansinya 0,000 dan taraf signifikansinya = 0,05.
本研究旨在了解学生在爱资哈尔亚齐东南部SMPS IT Darul Darul Aceh东南侧的生态系统材料学习结果的影响。本研究的学生有3个班,本研究使用的样本有112个班,即VII-B班,以问题学习为基础,VII-C班为基础学习周期,VII-A班为传统学习的班级。使用多项选择题来收集数据工具共40道题。形准实验研究方法与数据分析技术使用anakova重要性程度α= 0。05。从研究结果发现学习模式(学习周期的影响,基于问题的学习,学生的学习结果和传统)对生态系统的物质在亚齐SMPS它爱资哈尔夫东南,dibelajarkan学习模式的学习周期0.449±0.104,基于问题的学习0.534±0.135,和传统的0.406±0,100,F = 10,668和重要性程度万重要性程度= 0。05。
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMPS IT DARUL AZHAR ACEH TENGGARA","authors":"Halisah Suriani","doi":"10.22373/BIOTIK.V6I1.4042","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/BIOTIK.V6I1.4042","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMPS IT Darul Azhar Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 3 kelas, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini 3 kelas dengan jumlah 112 orang siswa yaitu kelas VII-B sebagai kelas dengan pembelajaran Problem Based Learning, kelas VII-C sebagai kelas dengan pembelajaran Learning Cycle, dan kelas VII-A sebagai kelas dengan pembelajaran Konvensional. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 40 soal. Metode penelitian berbentuk kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan anakova dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMPS IT Darul Azhar Aceh Tenggara, dimana yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 0,449 ± 0,104, Problem Based Learning 0,534 ± 0,135, dan Konvensional 0,406 ± 0,100, dengan F = 10,668 dan taraf signifikansinya 0,000 dan taraf signifikansinya = 0,05.","PeriodicalId":33660,"journal":{"name":"Biotik Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan","volume":"118 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73377716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-13DOI: 10.22373/BIOTIK.V6I1.4034
Kurnaidi Kurnaidi
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melalui supervisi akademik model klinis di SMA Negeri 3 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Subjek penelitian ini adalah guru-guru kelompok mata pelajaran IPA di SMA Negeri 3 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan yang berjumlah lima orang. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus pertama rata-rata kemampuan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 81,25% dengan kategori baik, dan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 74,64% dengan kategori cukup. Pada siklus kedua rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP sebesar 94,31% dengan kategori baik sekali, dan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 87,50% dengan kategori baik. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan supervisi akademik model klinis dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning di SMA Negeri 3 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan.
本研究旨在提高教师设计RPP的能力,并通过位于亚齐县北部的SMA state 3 Kluet state state state triet的临床学业模型来实施基于问题的学习模式。该研究的对象是南亚齐县北部三k党高中科学小组的教师,共有五人。使用的研究设计是实行两个周期的学校行为研究。每个周期由四个阶段组成:计划、执行、观察和反思。在第一个周期中,教师平均有能力组织好成绩为81.25%的学习计划,教师有能力将基于学习的问题学习模式应用到足够的类别中。在第二周期中,教师的平均得分为94.31%,教师将基于学习模式的问题学习模式应用于良好类别的87.50%。因此,本研究的结果表明,在亚齐县北部三k区国家高中实施基于学习问题的教学模式,可以提高教师在设计RPP和应用基于学习模式的教学能力。
{"title":"PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK MODEL KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMA NEGERI 3 KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN","authors":"Kurnaidi Kurnaidi","doi":"10.22373/BIOTIK.V6I1.4034","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/BIOTIK.V6I1.4034","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melalui supervisi akademik model klinis di SMA Negeri 3 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Subjek penelitian ini adalah guru-guru kelompok mata pelajaran IPA di SMA Negeri 3 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan yang berjumlah lima orang. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus pertama rata-rata kemampuan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 81,25% dengan kategori baik, dan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 74,64% dengan kategori cukup. Pada siklus kedua rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP sebesar 94,31% dengan kategori baik sekali, dan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 87,50% dengan kategori baik. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan supervisi akademik model klinis dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning di SMA Negeri 3 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan.","PeriodicalId":33660,"journal":{"name":"Biotik Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan","volume":"148 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87226374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-13DOI: 10.22373/BIOTIK.V6I1.4044
S. Putra, M. A. Sarong, Ismul Huda
Gastropoda merupakan salah satu Kelas dari Filum Mollusca, dan merupakan salah satu jenis komunitas fauna bentik yang hidup di dasar perairan. Komunitas fauna bentik ini banyak ditemukan di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung, namun hingga saat ini data tentang bioekologinya masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran Gastropoda di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah metode survey dan penentuan stasiun pengamatan menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis pola persebaran dilakukan dengan menggunakan indeks morisita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola persebaran Gastropoda di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar berkisar antara 0,83 sampai 3,00. Simpulan dari penelitian ini adalah pola persebaran Gastropoda di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar secara acak, berkelompok, dan beraturan.
{"title":"POLA PERSEBARAN GASTROPODA DI EKOSISTEM MANGROVE SUNGAI REULEUNG LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR","authors":"S. Putra, M. A. Sarong, Ismul Huda","doi":"10.22373/BIOTIK.V6I1.4044","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/BIOTIK.V6I1.4044","url":null,"abstract":"Gastropoda merupakan salah satu Kelas dari Filum Mollusca, dan merupakan salah satu jenis komunitas fauna bentik yang hidup di dasar perairan. Komunitas fauna bentik ini banyak ditemukan di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung, namun hingga saat ini data tentang bioekologinya masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran Gastropoda di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah metode survey dan penentuan stasiun pengamatan menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis pola persebaran dilakukan dengan menggunakan indeks morisita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola persebaran Gastropoda di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar berkisar antara 0,83 sampai 3,00. Simpulan dari penelitian ini adalah pola persebaran Gastropoda di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar secara acak, berkelompok, dan beraturan.","PeriodicalId":33660,"journal":{"name":"Biotik Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81489456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-13DOI: 10.22373/biotik.v6i1.4037
Yulidar Yulidar
Penyakit filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit infeksi oleh cacing filaria. Stadium cacing filaria yang menginfeksi manusia adalah larva infektif instar 3 melalui gigitan nyamuk. Penentuan endemisitas filariasis suatu wilayah ditetapkan berdasarkan angka microfilaria. Salah satu wilayah yang endemis filaria di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Aceh Utara. Untuk mengetahui nyamuk yang berpotensi sebagai vektor filariasis maka dilakukan penangkapan nyamuk dengan metode umpan orang. Penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari di Desa Binje dan Peunayan Kabupaten Aceh Utara. Penangkapan dilakukan selama 2 kali pada bulan November 2016. Nyamuk yang dominan berpotensi sebagai vektor filariasis adalah Culex sitiens dengan kelimpahan nisbi 9,5% dan puncak aktivitas menggigit pada pukul 22.00 s.d 23.00 dan 04.00 s.d 05.00.
{"title":"POPULASI NYAMUK YANG BEPOTENSI SEBAGAI VEKTOR FILARIASIS DI KABUPATEN ACEH UTARA","authors":"Yulidar Yulidar","doi":"10.22373/biotik.v6i1.4037","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/biotik.v6i1.4037","url":null,"abstract":"Penyakit filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit infeksi oleh cacing filaria. Stadium cacing filaria yang menginfeksi manusia adalah larva infektif instar 3 melalui gigitan nyamuk. Penentuan endemisitas filariasis suatu wilayah ditetapkan berdasarkan angka microfilaria. Salah satu wilayah yang endemis filaria di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Aceh Utara. Untuk mengetahui nyamuk yang berpotensi sebagai vektor filariasis maka dilakukan penangkapan nyamuk dengan metode umpan orang. Penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari di Desa Binje dan Peunayan Kabupaten Aceh Utara. Penangkapan dilakukan selama 2 kali pada bulan November 2016. Nyamuk yang dominan berpotensi sebagai vektor filariasis adalah Culex sitiens dengan kelimpahan nisbi 9,5% dan puncak aktivitas menggigit pada pukul 22.00 s.d 23.00 dan 04.00 s.d 05.00.","PeriodicalId":33660,"journal":{"name":"Biotik Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81187437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-13DOI: 10.22373/BIOTIK.V6I1.4038
Samsul Kamal, Elita Agustina, Azhari Azhari
Burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) merupakan salah satu spesies burung dari familia Bucerotidae yang terdapat di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Provinsi Aceh. Tingginya laju deforestasi habitat dan pembukaan lahan di kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan akan memberi dampak negatif dan mempercepat penurunan populasi burung rangkong badak. Penelitian tentang “Populasi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) di Ekosistem Tahura Pocut Meurah Intan Provinsi Aceh” dilaksanakan pada bulan November 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode titik hitung yang dikombinasikan dengan transect quadrat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan selama 6 hari mulai dari pukul 06.30 s.d 10.00 WIB, dan dilanjutkan sore hari dari pukul 16.00 s.d. 18.00 WIB. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Analisis data dilakukan dengan menghitung kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) menggunakan formula kepadatan populasi Eisenberg (1981). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan berjumlah 14 individu. Kepadatan populasi rangkong badak (Buceros rhinoceros) di Tahura Pocut Meurah Intan yaitu 1,4 individu/Km2.
{"title":"POPULASI BURUNG RANGKONG BADAK (Buceros rhinoceros) DI EKOSISTEM TAHURA POCUT MEURAH INTAN PROVINSI ACEH","authors":"Samsul Kamal, Elita Agustina, Azhari Azhari","doi":"10.22373/BIOTIK.V6I1.4038","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/BIOTIK.V6I1.4038","url":null,"abstract":"Burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) merupakan salah satu spesies burung dari familia Bucerotidae yang terdapat di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Provinsi Aceh. Tingginya laju deforestasi habitat dan pembukaan lahan di kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan akan memberi dampak negatif dan mempercepat penurunan populasi burung rangkong badak. Penelitian tentang “Populasi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) di Ekosistem Tahura Pocut Meurah Intan Provinsi Aceh” dilaksanakan pada bulan November 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode titik hitung yang dikombinasikan dengan transect quadrat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan selama 6 hari mulai dari pukul 06.30 s.d 10.00 WIB, dan dilanjutkan sore hari dari pukul 16.00 s.d. 18.00 WIB. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Analisis data dilakukan dengan menghitung kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) menggunakan formula kepadatan populasi Eisenberg (1981). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan berjumlah 14 individu. Kepadatan populasi rangkong badak (Buceros rhinoceros) di Tahura Pocut Meurah Intan yaitu 1,4 individu/Km2.","PeriodicalId":33660,"journal":{"name":"Biotik Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83368006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-11-01DOI: 10.22373/biotik.v6i1.4039
Muhammad Yassir, Asnah Asnah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat jenis tumbuhan obat yang ada di Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Metode dalam penelitan adalah survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ditemukan 46 spesies jenis tumbuhan obat tradisional di Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara.
{"title":"PEMANFAATAN JENIS TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL DI DESA BATU HAMPARAN KABUPATEN ACEH TENGGARA","authors":"Muhammad Yassir, Asnah Asnah","doi":"10.22373/biotik.v6i1.4039","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/biotik.v6i1.4039","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat jenis tumbuhan obat yang ada di Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Metode dalam penelitan adalah survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ditemukan 46 spesies jenis tumbuhan obat tradisional di Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara.","PeriodicalId":33660,"journal":{"name":"Biotik Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86499519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}