Drag aerodinamika pada kendaraan disebabkan adanya tekanan rendah dan separasi aliran di bagian belakang, yang berdampak pada menurunnya kecepatan, meningkatnya penggunaan bahan bakar, dan turunnya efisiensi kendaraan. Blowing merupakan salah satu pilihan rekayasa kendali aktif aliran yang dapat diterapkan pada desain kendaraan yang dapat mengendalikan pembentukan separasi aliran dan berefek positif berupa pengurangan hambatan aerodinamis. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penerapan blowing terhadap pola aliran, distribusi tekanan, dan hambatan aerodinamika yang bekerja pada bagian belakang model. Dengan bantuan CFD Fluent 6.3, model uji yang digunakan adalah model kendaraan dengan sudut kemiringan geometri depan (α) 35o dan rasio terhadap model Ahmed bodi original adalah 0.17 (1:6), yang dilengkapi dengan blowing dengan kecepatan 1.0 m/s. Hasil komputasi mengindikasikan bahwa penerapan blowing dapat mengurangi pembentukan wake dan menunda separasi aliran dan dapat meningkatkan koefisien tekanan minimum pada bagian belakang model kendaraan sebesar 24.690%. Pengurangan hambatan aerodinamika diperoleh sebesar 9.583%.
{"title":"Kajian Komputasi Pengaruh Penerapan Blowing pada Bagian Belakang Model Kendaraan","authors":"Rustan Tarakka, Nasaruddin Salam, Andi Amijoyo Mochtar, Muhammad Ihsan, Wawan Rauf","doi":"10.18196/st.v25i1.13478","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v25i1.13478","url":null,"abstract":"Drag aerodinamika pada kendaraan disebabkan adanya tekanan rendah dan separasi aliran di bagian belakang, yang berdampak pada menurunnya kecepatan, meningkatnya penggunaan bahan bakar, dan turunnya efisiensi kendaraan. Blowing merupakan salah satu pilihan rekayasa kendali aktif aliran yang dapat diterapkan pada desain kendaraan yang dapat mengendalikan pembentukan separasi aliran dan berefek positif berupa pengurangan hambatan aerodinamis. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penerapan blowing terhadap pola aliran, distribusi tekanan, dan hambatan aerodinamika yang bekerja pada bagian belakang model. Dengan bantuan CFD Fluent 6.3, model uji yang digunakan adalah model kendaraan dengan sudut kemiringan geometri depan (α) 35o dan rasio terhadap model Ahmed bodi original adalah 0.17 (1:6), yang dilengkapi dengan blowing dengan kecepatan 1.0 m/s. Hasil komputasi mengindikasikan bahwa penerapan blowing dapat mengurangi pembentukan wake dan menunda separasi aliran dan dapat meningkatkan koefisien tekanan minimum pada bagian belakang model kendaraan sebesar 24.690%. Pengurangan hambatan aerodinamika diperoleh sebesar 9.583%.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44761089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untai Fasilitas Simulasi Sistem Pasif-03 Nanobubble Transparent (FASSIP-03 NT) mulai didesain pada tahun 2021. Komponen pada untai FASSIP-03 NT terdiri dari Heating Tank Section (HTS) dan Cooling Tank Section (CTS) yang dilengkapi dengan Helical Heat Exchanger, Pyrex Glass Tube dan sistem pemipaan. CTS berfungsi sebagai komponen untuk mensimulasikan penukar kalor dari teras reaktor nuklir. Pengujian secara simulasi dan analisisnya dilakukan untuk mengetahui kekuatan mekanik terdiri dari tegangan mekanik dan translational displacement pada desain komponen CTS. Hasil pengujian secara simulasi diperoleh tegangan mekanik maksimal sebesar 1,61 x 108 N/m2 lebih kecil daripada yield strength material stainless steel 304 sebesar 1,73 x 108 N/m2. Translational displacement yang terjadi sebesar 3,04 mm pada bagian sisi belakang CTS. Hasil pengujian secara simulasi dan analisisnya menunjukkan bahwa desain CTS dapat dipabrikasi dan aman digunakan sebagai penukar kalor pada untai FASSIP-03 NT.
Pacific-03透明纳米气泡系统模拟设施(FASSIP-03 NT)于2021年开始设计。FASSIP-03 NT管柱上的部件由加热罐部分(HTS)和冷却罐部分(CTS)组成,配有螺旋热交换器、Pyrex玻璃管和加热系统。CTS作为一个组件来模拟核反应堆堆芯的热量交换。进行模拟和分析测试,以确定CTS部件设计中的机械强度,包括机械张力和平移位移。模拟试验结果得到的最大机械电压为1,61 x 108 N/m2,低于屈服强度材料不锈钢304的1,73 x 108 N/mm2。CTS背面3.04 mm处发生的平移位移。模拟和分析的测试结果表明,CTS设计可以在FASSIP-03 NT串上制造并安全地用作热量转换器。
{"title":"Analisis Kekuatan Mekanik pada Struktur Cooling Tank Section Untai FASSIP-03 NT Berbasis Simulasi Software","authors":"Dedy Haryanto, Giarno Giarno, Adhika Enggar Pamungkas, Ainur Rosidi, Gregorius Bambang Heru Kusnugroho, Mulya Juarsa","doi":"10.18196/st.v25i1.13470","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v25i1.13470","url":null,"abstract":"Untai Fasilitas Simulasi Sistem Pasif-03 Nanobubble Transparent (FASSIP-03 NT) mulai didesain pada tahun 2021. Komponen pada untai FASSIP-03 NT terdiri dari Heating Tank Section (HTS) dan Cooling Tank Section (CTS) yang dilengkapi dengan Helical Heat Exchanger, Pyrex Glass Tube dan sistem pemipaan. CTS berfungsi sebagai komponen untuk mensimulasikan penukar kalor dari teras reaktor nuklir. Pengujian secara simulasi dan analisisnya dilakukan untuk mengetahui kekuatan mekanik terdiri dari tegangan mekanik dan translational displacement pada desain komponen CTS. Hasil pengujian secara simulasi diperoleh tegangan mekanik maksimal sebesar 1,61 x 108 N/m2 lebih kecil daripada yield strength material stainless steel 304 sebesar 1,73 x 108 N/m2. Translational displacement yang terjadi sebesar 3,04 mm pada bagian sisi belakang CTS. Hasil pengujian secara simulasi dan analisisnya menunjukkan bahwa desain CTS dapat dipabrikasi dan aman digunakan sebagai penukar kalor pada untai FASSIP-03 NT.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42239640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanif Rinaldi, E. Surojo, T. Triyono, Hammar Ilham Akbar
Komposit merupakan bahan rekayasa yang terdiri dari dua bahan yaitu matrik dan penguat. Komposit matriks aluminium merupakan salah satu jenis komposit matriks logam yang banyak digunakan dalam dunia otomotif dan konstruksi. Penelitian ini menggunakan AA6061 dan Al2O3 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas dan electroless coating terhadap karakteristik gesek dan kekerasan komposit AA6061-Al2O3. Pembuatan komposit menggunakan metode stir casting. Perlakuan panas dilakukan dalam tiga tahap. Variasi dari penelitian ini adalah waktu penahanan yaitu 2-6 jam. Waktu penahanan optimum pada proses artificial aging terjadi pada 4 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan electroless coating pada partikel dan 4 h artificial aging menghasilkan kekerasan tertinggi 56,70 BHN, koefisien gesek 0,543 dan keausan spesifik terendah 1,25x10-4 mm3/Nm. Hasil karakterisasi gesekan dan pengujian kekerasan membuktikan bahwa perlakuan electroless coating efektif dalam meningkatkan kekerasan dan karakteristik gesekan yang unggul pada komposit AA6061-Al2O3.
{"title":"Analisis Artificial Aging dan Perlakuan Electroless Coating Terhadap Karakteristik Gesek dan Kekerasan Komposit AA6061-Al2O3","authors":"Hanif Rinaldi, E. Surojo, T. Triyono, Hammar Ilham Akbar","doi":"10.18196/st.v25i1.13448","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v25i1.13448","url":null,"abstract":"Komposit merupakan bahan rekayasa yang terdiri dari dua bahan yaitu matrik dan penguat. Komposit matriks aluminium merupakan salah satu jenis komposit matriks logam yang banyak digunakan dalam dunia otomotif dan konstruksi. Penelitian ini menggunakan AA6061 dan Al2O3 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas dan electroless coating terhadap karakteristik gesek dan kekerasan komposit AA6061-Al2O3. Pembuatan komposit menggunakan metode stir casting. Perlakuan panas dilakukan dalam tiga tahap. Variasi dari penelitian ini adalah waktu penahanan yaitu 2-6 jam. Waktu penahanan optimum pada proses artificial aging terjadi pada 4 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan electroless coating pada partikel dan 4 h artificial aging menghasilkan kekerasan tertinggi 56,70 BHN, koefisien gesek 0,543 dan keausan spesifik terendah 1,25x10-4 mm3/Nm. Hasil karakterisasi gesekan dan pengujian kekerasan membuktikan bahwa perlakuan electroless coating efektif dalam meningkatkan kekerasan dan karakteristik gesekan yang unggul pada komposit AA6061-Al2O3.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43888853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agung Premono, A. Kholil, H. Hidayat, Dendy Saputra
Metode elemen hingga adalah salah satu mata kuliah wajib pada hampir seluruh jurusan Teknik mesin di Indonesia. Pembelajaran mata kuliah ini biasanya dibantu menggunakan perangkat lunak komersial. Tetapi, penggunakan perangkat lunak komersial menyebabkan mahasiswa hanya memahami bagaimana menggunakan perangkat lunak tanpa memahami persamaan matematika dan bagaimana proses penyelesaiannya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak yang memungkinkan mahasiswa tetap memahami prosedur penyelesaian secara matematika dalam menyelesaikan sebuah masalah. Pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan bahasa pemrograman MATLAB. Elemen truss dan aksisimetri digunakan sebagai contoh untuk implementasi pengembangan perangkat lunak. Hasil perhitungan perangkat lunak divalidasi dengan hasil perhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak LISA. Hasil validasi menunjukkan bahwa hasil perhitungan perangkat lunak yang dikembangkan memiliki tingkat kesalahan dibawah 1 % dibandingkan dengan hasil perhitungan perangkat lunak LISA. Dengan demikian maka perangkat lunak hasil pengembangan telah bekerja dengan benar.
{"title":"Pengembangan Perangkat Lunak Elemen Hingga untuk Keperluan Pendidikan","authors":"Agung Premono, A. Kholil, H. Hidayat, Dendy Saputra","doi":"10.18196/st.v25i1.13632","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v25i1.13632","url":null,"abstract":"Metode elemen hingga adalah salah satu mata kuliah wajib pada hampir seluruh jurusan Teknik mesin di Indonesia. Pembelajaran mata kuliah ini biasanya dibantu menggunakan perangkat lunak komersial. Tetapi, penggunakan perangkat lunak komersial menyebabkan mahasiswa hanya memahami bagaimana menggunakan perangkat lunak tanpa memahami persamaan matematika dan bagaimana proses penyelesaiannya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak yang memungkinkan mahasiswa tetap memahami prosedur penyelesaian secara matematika dalam menyelesaikan sebuah masalah. Pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan bahasa pemrograman MATLAB. Elemen truss dan aksisimetri digunakan sebagai contoh untuk implementasi pengembangan perangkat lunak. Hasil perhitungan perangkat lunak divalidasi dengan hasil perhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak LISA. Hasil validasi menunjukkan bahwa hasil perhitungan perangkat lunak yang dikembangkan memiliki tingkat kesalahan dibawah 1 % dibandingkan dengan hasil perhitungan perangkat lunak LISA. Dengan demikian maka perangkat lunak hasil pengembangan telah bekerja dengan benar. ","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45242283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan beton konvensional sebagai lapis permukaan bersifat kedap, berdampak potensi genangan air dan banjir. Salah satu upaya mereduksi limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air hujan dengan menggunakan beton porous. Penelitian bertujuan mengkaji dan evaluasi kinerja sifat mekanik dan hidraulik beton porous dengan bahan tambah abu batu sisa penggergajian kerajinan batu Gunung Merapi. Dalam penelitian percobaan laboratorium ini digunakan 4 (empat) variasi komposisi campuran semen, abu batu, agregat, dan faktor air semen sebagai berikut: 1:1:5, 1:1:6, 1:1:7 dan 1:1:8 serta faktor air semen 0,4. Pengujian benda uji mengikuti standar dan prosedur ACI 522R-10. Hasil penelitian menunjukkan beton porous dengan ukuran agregat 1-2 cm dan abu batu meningkatkan kuat tekan tetapi daya lolos air menurun. Kuat tekan beton porous tertinggi menggunakan ukuran agregat kecil (1-2 cm) dengan abu batu 7,47 MPa. dengan infiltrasi 0,28 cm/s dan permeabilitas 2,81 cm/s. Peningkatan kuat tekan menggunakan abu batu ukuran agregat 1-2 cm sebesar 40,83 % dan ukuran agregat 2-3 cm sebesar 62,30%.
{"title":"Evaluasi Sifat Mekanik dan Hidraulik Beton Porous Menggunakan Bahan Tambah Abu","authors":"Agung Setiawan, M. Teguh","doi":"10.18196/st.v24i2.13165","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.13165","url":null,"abstract":"Penggunaan beton konvensional sebagai lapis permukaan bersifat kedap, berdampak potensi genangan air dan banjir. Salah satu upaya mereduksi limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air hujan dengan menggunakan beton porous. Penelitian bertujuan mengkaji dan evaluasi kinerja sifat mekanik dan hidraulik beton porous dengan bahan tambah abu batu sisa penggergajian kerajinan batu Gunung Merapi. Dalam penelitian percobaan laboratorium ini digunakan 4 (empat) variasi komposisi campuran semen, abu batu, agregat, dan faktor air semen sebagai berikut: 1:1:5, 1:1:6, 1:1:7 dan 1:1:8 serta faktor air semen 0,4. Pengujian benda uji mengikuti standar dan prosedur ACI 522R-10. Hasil penelitian menunjukkan beton porous dengan ukuran agregat 1-2 cm dan abu batu meningkatkan kuat tekan tetapi daya lolos air menurun. Kuat tekan beton porous tertinggi menggunakan ukuran agregat kecil (1-2 cm) dengan abu batu 7,47 MPa. dengan infiltrasi 0,28 cm/s dan permeabilitas 2,81 cm/s. Peningkatan kuat tekan menggunakan abu batu ukuran agregat 1-2 cm sebesar 40,83 % dan ukuran agregat 2-3 cm sebesar 62,30%.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44096893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alat ukur medan magnet digital yang dijual di pasaran saat ini memiliki harga yang relatif mahal, maka dibuatlah alat ukur medan magnet yang sederhana dengan fungsi yang sama dengan alat ukur medan magnet yang dijual di pasaran. Alat ukur ini terdiri dari lima bagian utama yaitu adaptor, selenoida, sensor efek hall, arduino uno dan OLED. Alat ukur medan magnet yang dibuat akan digunakan untuk mengetahui hasil pengukuran medan magnet terhadap variasi jarak selenoida, medan magnet terhadap jumlah lilitan kawat dan arus listrik pada selenoida, dan perbandingan pengukuran medan magnet terhadap jumlah lilitan kawat dan arus listrik pada selenoida menggunakan alat ukur acuan. Hasil pengukuran medan magnet terhadap jarak menunjukkan bahwa semakin dekat jarak sensor dengan lilitan maka semakin besar medan magnet yang terbaca oleh sensor. Hasil pengukuran medan magnet terhadap jumlah lilitan dan arus listrik menghasilkan medan magnet yang besar apabila jumlah lilitan magnet semakin banyak dan arus yang dibesikan semakin besar. % error untuk medan magnet terhadap jarak, jumlah lilitan dan arus listrik sebesar 14.60 %, 1.42 %, dan 0.44 %.
{"title":"Rancang Bangun Alat Ukur Medan Magnet Berbasis Arduino Uno Menggunakan Sensor Efek Hall","authors":"Leni Yanti Waruwu, Aidhia Rahmi, Megasyani Anaperta","doi":"10.18196/st.v24i2.12938","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.12938","url":null,"abstract":"Alat ukur medan magnet digital yang dijual di pasaran saat ini memiliki harga yang relatif mahal, maka dibuatlah alat ukur medan magnet yang sederhana dengan fungsi yang sama dengan alat ukur medan magnet yang dijual di pasaran. Alat ukur ini terdiri dari lima bagian utama yaitu adaptor, selenoida, sensor efek hall, arduino uno dan OLED. Alat ukur medan magnet yang dibuat akan digunakan untuk mengetahui hasil pengukuran medan magnet terhadap variasi jarak selenoida, medan magnet terhadap jumlah lilitan kawat dan arus listrik pada selenoida, dan perbandingan pengukuran medan magnet terhadap jumlah lilitan kawat dan arus listrik pada selenoida menggunakan alat ukur acuan. Hasil pengukuran medan magnet terhadap jarak menunjukkan bahwa semakin dekat jarak sensor dengan lilitan maka semakin besar medan magnet yang terbaca oleh sensor. Hasil pengukuran medan magnet terhadap jumlah lilitan dan arus listrik menghasilkan medan magnet yang besar apabila jumlah lilitan magnet semakin banyak dan arus yang dibesikan semakin besar. % error untuk medan magnet terhadap jarak, jumlah lilitan dan arus listrik sebesar 14.60 %, 1.42 %, dan 0.44 %.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45567219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saat ini, hampir semua perangkat elektronik menggunakan prosesor di dalamnya. Dalam sebuah prosesor, terdapat bagian control unit yang berfungsi mengatur operasi dari komponen-komponen di dalam prosesor. Control unit merupakan sebuah mesin keadaan terbatas atau disebut finite state machine (FSM). Rangkaian FSM dapat disintesis secara manual ataupun secara otomatis menggunakan bahasa abstraksi Verilog. Dalam penelitian ini, dibuat sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna merancang FSM dan selanjutnya menyimpannya dalam format Verilog. Aplikasi yang dibuat secara fungsional dapat berjalan dengan kesesuaian 100% dan mampu untuk membuat rancangan Verilog untuk FSM dengan berbagai model dan teknik pengkodean state. Simulasi modul Verilog yang dihasilkan juga sesuai dengan spesifikasi rangkaian FSM yang dirancang.
目前,大多数电子设备都使用内部处理器。在一个处理器中,有一个控制单元的功能来调节处理器内的组件的操作。控制单位是一种有限的状态机器,称为finite state machine。FSM序列可以手动合成,也可以使用Verilog抽象语言自动合成。在这项研究中,创建了一个应用程序,可以帮助用户设计FSM,然后以Verilog格式存储它。功能创建的应用程序可以运行100%的匹配,并能够用各种模型和编码技术为FSM构建一个验证程序。生成的Verilog模块模拟还符合设计的FSM电路规范。
{"title":"Aplikasi Perancang Abstraksi Verilog Mesin Keadaan Terbatas Otomatis","authors":"Fairuz Azmi","doi":"10.18196/st.v24i2.12863","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.12863","url":null,"abstract":"Saat ini, hampir semua perangkat elektronik menggunakan prosesor di dalamnya. Dalam sebuah prosesor, terdapat bagian control unit yang berfungsi mengatur operasi dari komponen-komponen di dalam prosesor. Control unit merupakan sebuah mesin keadaan terbatas atau disebut finite state machine (FSM). Rangkaian FSM dapat disintesis secara manual ataupun secara otomatis menggunakan bahasa abstraksi Verilog. Dalam penelitian ini, dibuat sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna merancang FSM dan selanjutnya menyimpannya dalam format Verilog. Aplikasi yang dibuat secara fungsional dapat berjalan dengan kesesuaian 100% dan mampu untuk membuat rancangan Verilog untuk FSM dengan berbagai model dan teknik pengkodean state. Simulasi modul Verilog yang dihasilkan juga sesuai dengan spesifikasi rangkaian FSM yang dirancang.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41342067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Evelyn Anabela Anisa, Rahmad Afriansya, Julian Randisyah, Pinta Astuti
Beton merupakan suatu material yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Namun, setiap produksi beton menimbulkan dampak buruk pada pemanasan global. Semen sebagai bahan pengikat beton dapat menyumbang emisi CO2 sebanyak 8% dalam setiap produksinya. Proses pengecoran pada beton juga dapat menghasilkan polusi suara akibat penggunaan alat vibrator. Para peneliti terus berupaya menghasilkan beton yang lebih ramah lingkungan. Self Compacting Geopolymer Concrete (SCGC) merupakan kombinasi baru antara beton geopolimer dan Self Compacting Concrete (SCC) yang masih terus diteliti dan dikembangkan hingga saat ini. SCGC merupakan beton ramah lingkungan karena tidak menggunakan semen portland sebagai bahan pengikatnya. Penggunaan beton SCGC tidak memerlukan vibrator karena memiliki sifat flowability yang baik. Penelitian ini menggunakan bahan pengikat berupa material pozzolan yang mengandung senyawa kimia berupa SiO2 dan Al2O3. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan mencari metode curing dan mix design optimal dalam penyusunan SCGC. Pengujian XRF perlu dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada fly ash Tjiwi Kimia. Beberapa pengujian beton segar SCGC diperoleh hasil berupa slump flow 690 mm, T50 2,4 detik, v-funnel 8,35 mm, dan rasio l-box 0,84. Sifat mekanik beton diuji berdasarkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur dengan hasil rata-rata sebesar 27,05 MPa, 6,32 MPa, 1,91 MPa.
{"title":"Studi Pemanfaatan Prekursor Fly Ash Lokal pada Self Compacting Geopolymer Concrete (SCGC)","authors":"Evelyn Anabela Anisa, Rahmad Afriansya, Julian Randisyah, Pinta Astuti","doi":"10.18196/st.v24i2.13075","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.13075","url":null,"abstract":"Beton merupakan suatu material yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Namun, setiap produksi beton menimbulkan dampak buruk pada pemanasan global. Semen sebagai bahan pengikat beton dapat menyumbang emisi CO2 sebanyak 8% dalam setiap produksinya. Proses pengecoran pada beton juga dapat menghasilkan polusi suara akibat penggunaan alat vibrator. Para peneliti terus berupaya menghasilkan beton yang lebih ramah lingkungan. Self Compacting Geopolymer Concrete (SCGC) merupakan kombinasi baru antara beton geopolimer dan Self Compacting Concrete (SCC) yang masih terus diteliti dan dikembangkan hingga saat ini. SCGC merupakan beton ramah lingkungan karena tidak menggunakan semen portland sebagai bahan pengikatnya. Penggunaan beton SCGC tidak memerlukan vibrator karena memiliki sifat flowability yang baik. Penelitian ini menggunakan bahan pengikat berupa material pozzolan yang mengandung senyawa kimia berupa SiO2 dan Al2O3. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan mencari metode curing dan mix design optimal dalam penyusunan SCGC. Pengujian XRF perlu dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada fly ash Tjiwi Kimia. Beberapa pengujian beton segar SCGC diperoleh hasil berupa slump flow 690 mm, T50 2,4 detik, v-funnel 8,35 mm, dan rasio l-box 0,84. Sifat mekanik beton diuji berdasarkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur dengan hasil rata-rata sebesar 27,05 MPa, 6,32 MPa, 1,91 MPa.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45696295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Operasional boiler di sebagian besar pabrik gula saat ini banyak yang mengalami kekurangan pasokan bahan bakar ampas tebu karena penurunan kapasitas giling. Kondisi ini menimbulkan masalah terhadap kontinuitas pasokan energi uap dan listrik di pabrik gula, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut banyak dilakukan dengan penambahan bahan bakar alternatif dengan model pembakaran bersama (co-firing). Penelitian ini mencoba melakukan kajian model pembakaran bersama ampas tebu dengan sekam padi dan cangkang kelapa sawit berbasis persentase berat bahan bakar. Penelitian dilakukan berdasarkan data operasional boiler di pabrik gula Trangkil saat musim giling tahun 2020. Data yang dikumpulkan meliputi tekanan, kapasitas, dan temperatur uap, serta temperatur air masuk boiler dan temperatur gas buang. Analisis bahan bakar yang dilakukan adalah uji proksimat dan ultimat. Perhitungan dan simulasi pemakaian bahan bakar, kebutuhan volume furnace, efisiensi, dan rugi-rugi boiler dilakukan menggunakan bantuan analisis software Firecad WTPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa co-firing dapat menaikkan efisiensi boiler, menurunkan rugi-rugi boiler, menurunkan pemakaian bahan bakar dan kebutuhan volume furnace, serta menurunkan kecepatan gas buang di sekitar pipa-pipa uap utama. Mitigasi risiko harus dilakukan karena sistem ini dapat meningkatkan temperatur furnace, yang dapat meningkatkan potensi slagging dan fouling sehingga mengganggu kinerja boiler saat musim giling.
{"title":"Kinerja Boiler dengan Sistem Pembakaran Bersama antara Ampas Tebu dengan Sekam Padi dan Cangkang Kelapa Sawit","authors":"Saptyaji Harnowo, Yunaidi Yunaidi","doi":"10.18196/st.v24i2.12937","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.12937","url":null,"abstract":"Operasional boiler di sebagian besar pabrik gula saat ini banyak yang mengalami kekurangan pasokan bahan bakar ampas tebu karena penurunan kapasitas giling. Kondisi ini menimbulkan masalah terhadap kontinuitas pasokan energi uap dan listrik di pabrik gula, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut banyak dilakukan dengan penambahan bahan bakar alternatif dengan model pembakaran bersama (co-firing). Penelitian ini mencoba melakukan kajian model pembakaran bersama ampas tebu dengan sekam padi dan cangkang kelapa sawit berbasis persentase berat bahan bakar. Penelitian dilakukan berdasarkan data operasional boiler di pabrik gula Trangkil saat musim giling tahun 2020. Data yang dikumpulkan meliputi tekanan, kapasitas, dan temperatur uap, serta temperatur air masuk boiler dan temperatur gas buang. Analisis bahan bakar yang dilakukan adalah uji proksimat dan ultimat. Perhitungan dan simulasi pemakaian bahan bakar, kebutuhan volume furnace, efisiensi, dan rugi-rugi boiler dilakukan menggunakan bantuan analisis software Firecad WTPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa co-firing dapat menaikkan efisiensi boiler, menurunkan rugi-rugi boiler, menurunkan pemakaian bahan bakar dan kebutuhan volume furnace, serta menurunkan kecepatan gas buang di sekitar pipa-pipa uap utama. Mitigasi risiko harus dilakukan karena sistem ini dapat meningkatkan temperatur furnace, yang dapat meningkatkan potensi slagging dan fouling sehingga mengganggu kinerja boiler saat musim giling.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47572009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Suryadi, M. Ridlo, Novalio Daratha, Indra Agustian
Penelitian ini didasari oleh banyaknya kehancuran struktur bangunan yang terjadi akibat gempa bumi, sehingga dibutuhkan suatu sistem peredam yang efektif sebagai solusi untuk struktur bangunan. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan Tuned Mass Damper (TMD) pada struktur bangunan berlantai satu. Penelitian ini dilakukan pengujian secara eksperimental dengan cara membandingkan respons getaran struktur tanpa TMD dan dengan penambahan TMD. Nilai rasio massa dan kekakuan yang gunakan masing-masing adalah dari 2% sampai 20% dari nilai parameter struktur utama dengan variasi kenaikan 2% untuk setiap langkah. Rasio massa didefinisikan sebagai perbandingan massa struktur dengan massa damper, sedangkan rasio kekakuan adalah perbandingan antara kekakuan struktur dan kekakuan damper. Frekuensi gaya gangguan adalah sebesar 10,5 rad/s, 11 rad/s, dan 11,5 rad/s. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan TMD pada struktur dengan rasio TMD yang tepat cukup efektif dalam mengurangi respons amplitudo pada struktur. Nilai rasio TMD dengan md 12% dan kd 10% untuk frekuensi gaya gangguan 11,5 rad/s memperlihatkan hasil reduksi amplitudo struktur sebesar 75,19% dibandingkan dengan amplitudo struktur tanpa TMD.
{"title":"Pengaruh Tuned Mass Damper (TMD) Terhadap Respons Getaran pada Struktur Bangunan","authors":"D. Suryadi, M. Ridlo, Novalio Daratha, Indra Agustian","doi":"10.18196/st.v24i2.12727","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.12727","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasari oleh banyaknya kehancuran struktur bangunan yang terjadi akibat gempa bumi, sehingga dibutuhkan suatu sistem peredam yang efektif sebagai solusi untuk struktur bangunan. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan Tuned Mass Damper (TMD) pada struktur bangunan berlantai satu. Penelitian ini dilakukan pengujian secara eksperimental dengan cara membandingkan respons getaran struktur tanpa TMD dan dengan penambahan TMD. Nilai rasio massa dan kekakuan yang gunakan masing-masing adalah dari 2% sampai 20% dari nilai parameter struktur utama dengan variasi kenaikan 2% untuk setiap langkah. Rasio massa didefinisikan sebagai perbandingan massa struktur dengan massa damper, sedangkan rasio kekakuan adalah perbandingan antara kekakuan struktur dan kekakuan damper. Frekuensi gaya gangguan adalah sebesar 10,5 rad/s, 11 rad/s, dan 11,5 rad/s. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan TMD pada struktur dengan rasio TMD yang tepat cukup efektif dalam mengurangi respons amplitudo pada struktur. Nilai rasio TMD dengan md 12% dan kd 10% untuk frekuensi gaya gangguan 11,5 rad/s memperlihatkan hasil reduksi amplitudo struktur sebesar 75,19% dibandingkan dengan amplitudo struktur tanpa TMD.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45847547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}