Evaluasi perkerasan jalan diperlukan untuk memeriksa kerusakan awal yang terjadi pada perkerasan. Penilaian perkerasan dilakukan untuk memprediksi kualitas material perkerasan secara fungsional dan struktural. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi perkerasan jalan secara struktural menggunakan pengukuran seismik Spectral Analysis of Surface Waves (SASW). Metode SASW menguji sifat material perkerasan sebagai teknik evaluasi struktural. Metode SASW merupakan metode seismik non-destruktif yang menghasilkan, mengukur, dan memproses gelombang Rayleigh yang terdispersi. Selanjutnya, proses inversi dengan teknik optimasi digunakan untuk menganalisis data dispersi gelombang Rayleigh guna menghasilkan profil kekakuan setempat, dalam parameter kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas. Parameter kekakuan dari metode ini yang dihasilkan pada tingkat regangan mikroskopis yaitu kurang dari 0,001%, di mana pada tingkat ini, bahan tanah berperilaku elastis linier. Hasil dari uji SASW selanjutnya dibandingkan dengan uji Marshall dan nilai uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengamatan visual juga dilakukan untuk menentukan penilaian fungsional untuk mengukur seberapa besar kerusakan permukaan jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SASW dapat secara efektif mengukur kecepatan gelombang geser dan variabilitas modulus elastisitas pada setiap lapisan perkerasan. Studi ini merekomendasikan pengujian seismik untuk memeriksa variabilitas kinerja struktural perkerasan jalan terpasang.
{"title":"Evaluasi Variabilitas Kinerja Struktur Perkerasan Jalan Berbasis Pengujian Seismik","authors":"S. A. P. Rosyidi","doi":"10.18196/st.v24i2.12868","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i2.12868","url":null,"abstract":"Evaluasi perkerasan jalan diperlukan untuk memeriksa kerusakan awal yang terjadi pada perkerasan. Penilaian perkerasan dilakukan untuk memprediksi kualitas material perkerasan secara fungsional dan struktural. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi perkerasan jalan secara struktural menggunakan pengukuran seismik Spectral Analysis of Surface Waves (SASW). Metode SASW menguji sifat material perkerasan sebagai teknik evaluasi struktural. Metode SASW merupakan metode seismik non-destruktif yang menghasilkan, mengukur, dan memproses gelombang Rayleigh yang terdispersi. Selanjutnya, proses inversi dengan teknik optimasi digunakan untuk menganalisis data dispersi gelombang Rayleigh guna menghasilkan profil kekakuan setempat, dalam parameter kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas. Parameter kekakuan dari metode ini yang dihasilkan pada tingkat regangan mikroskopis yaitu kurang dari 0,001%, di mana pada tingkat ini, bahan tanah berperilaku elastis linier. Hasil dari uji SASW selanjutnya dibandingkan dengan uji Marshall dan nilai uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengamatan visual juga dilakukan untuk menentukan penilaian fungsional untuk mengukur seberapa besar kerusakan permukaan jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SASW dapat secara efektif mengukur kecepatan gelombang geser dan variabilitas modulus elastisitas pada setiap lapisan perkerasan. Studi ini merekomendasikan pengujian seismik untuk memeriksa variabilitas kinerja struktural perkerasan jalan terpasang.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42437666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada daerah yang dekat dengan timbunan sampah, seringkali problematika yang muncul adalah bau akibat sampah dan juga kualitas air permukaan yang menjadi sumber air dari masyarakat yang ada di sekitarnya. Dampak akibat adanya timbunan sampah terhadap kualitas air dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu: kadar keasaman (pH), kadar besi (Fe), biological oxygen demand (BOD), dan dissolved oxygen (DO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kualitas air sumur akibat dari pengaruh air lindi di sekitar kawasan TPST Piyungan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air sumur yang berada di sekitar TPST Piyungan, dan selanjutnya sampel diuji di laboratorium dan dianalisis terhadap baku mutu kemudian dilanjutkan dengan analisis spasial berbasis SIG menggunakan software Arc-GIS dengan metode Multiple Ring Buffer. Pada hasil analisis SIG dilakukan pemberian perbedaan warna, untuk zona kualitas air yang baik warnanya terang, dan zona kualitas tidak baik warnanya cenderung gelap. Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum serta Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kadar pH pada semua sampel masih berada pada standar baku yang telah ditetapkan, parameter Fe masih berada pada standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dengan maksimal kadar 1 mg/l, parameter BOD masih berada pada standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dengan kadar maksimal 100 mg/l, parameter DO belum memenuhi standar baku mutu dengan kadar minimal 4 mg/l.
在靠近垃圾堆的地区,经常出现的问题是垃圾的气味和地表水的质量,地表水是周围社区的水源。垃圾堆对水质的影响可以通过几个参数来衡量,即:饱和度(pH)、铁(Fe)、生物需氧量(BOD)和溶解氧(DO)。本研究的目的是找出在Piyungan TPST地区周围,由于泉水的影响,泉水质量的扩散模式。这项研究是通过采集Pioneer TPST周围的喷泉水样本进行的,然后在实验室中对样本进行测试,并根据静音标准进行分析,然后使用Arc GIS软件使用多环缓冲区方法进行基于SIG的空间分析。在SIG分析的结果中,进行了颜色区分,对于水质好的区域,颜色是亮的,而水质差的区域,则颜色是暗的。使用的默认静音标准是指卫生部长2017年第32号《环境卫生静音标准和水卫生条件规则》、《Renang Kolam》、《Solus Per Aqua》、《一般沐浴》和《日惹特别地区2016年第7号《沐浴洪水规则》。分析结果表明,所有样品的pH值速率仍处于默认设置,Fe参数仍处于最大速率为1mg/l的默认设置静音标准,BOD参数仍处于最高速率为100mg/l的缺省设置静音标准,DO参数在4 mg/l的最小速率下不符合默认绝对标准。
{"title":"Analisis Pola Sebaran Kualitas Air Sumur di Kawasan TPST Piyungan","authors":"Farhan Senoaji, S. Lesmana","doi":"10.18196/st.v24i1.13001","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i1.13001","url":null,"abstract":"Pada daerah yang dekat dengan timbunan sampah, seringkali problematika yang muncul adalah bau akibat sampah dan juga kualitas air permukaan yang menjadi sumber air dari masyarakat yang ada di sekitarnya. Dampak akibat adanya timbunan sampah terhadap kualitas air dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu: kadar keasaman (pH), kadar besi (Fe), biological oxygen demand (BOD), dan dissolved oxygen (DO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kualitas air sumur akibat dari pengaruh air lindi di sekitar kawasan TPST Piyungan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air sumur yang berada di sekitar TPST Piyungan, dan selanjutnya sampel diuji di laboratorium dan dianalisis terhadap baku mutu kemudian dilanjutkan dengan analisis spasial berbasis SIG menggunakan software Arc-GIS dengan metode Multiple Ring Buffer. Pada hasil analisis SIG dilakukan pemberian perbedaan warna, untuk zona kualitas air yang baik warnanya terang, dan zona kualitas tidak baik warnanya cenderung gelap. Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum serta Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kadar pH pada semua sampel masih berada pada standar baku yang telah ditetapkan, parameter Fe masih berada pada standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dengan maksimal kadar 1 mg/l, parameter BOD masih berada pada standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dengan kadar maksimal 100 mg/l, parameter DO belum memenuhi standar baku mutu dengan kadar minimal 4 mg/l.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45275619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspal merupakan bahan yang digunakan sebagai perekat pada perkerasan lentur. Pada umumnya perkerasan lentur melimpaskan air hujan hanya dipermukaan perkerasan saja, akibatnya sering terjadi genangan yang membahayakan pengendara yang melintas. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan teknologi aspal porus. Aspal porus merupakan perkerasan aspal dengan rongga be rkisar 11%-28% sehingga bisa mencegah genangan air saat terjadi hujan. Penelitian ini mengkaji pengaruh lateks sebagai bahan pengganti sebagian aspal pada perkerasan aspal porus dengan variasi kadar lateks 0%, 1%, 3%, 5% dan 7%. Spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi AAPA (1997). Nilai KAO didapat sebesar 5,75%, pada pengujian aspal dengan campuran lateks didapat nilai penetrasi tertinggi adalah 63,9, kehilangan berat minyak 0,2576, nilai daktalitas, titik lembek mengalami kenaikan seiring penambahan kadar lateks. Pada pengujian aspal porus dengan variasi kadar lateks diapat nilai density dan VFA mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar lateks, nilai VMA, flow dan VIM cenderung mengalami peningkatan seiring bertambahnya kadar lateks, nilai stabilitas marshall tertinggi 592,04 kg, nilai Marshall Quotient 132,76 kg/mm, nilai Asphalt Flow Down 0,21% dan nilai Cantabro Loss adalah 14,61%.
{"title":"Kinerja Campuran Aspal Porus yang Dimodifikasi dengan Lateks","authors":"Anita Rahmawati, Ridwan Nur Hidayat","doi":"10.18196/st.v24i1.11724","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i1.11724","url":null,"abstract":"Aspal merupakan bahan yang digunakan sebagai perekat pada perkerasan lentur. Pada umumnya perkerasan lentur melimpaskan air hujan hanya dipermukaan perkerasan saja, akibatnya sering terjadi genangan yang membahayakan pengendara yang melintas. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan teknologi aspal porus. Aspal porus merupakan perkerasan aspal dengan rongga be rkisar 11%-28% sehingga bisa mencegah genangan air saat terjadi hujan. Penelitian ini mengkaji pengaruh lateks sebagai bahan pengganti sebagian aspal pada perkerasan aspal porus dengan variasi kadar lateks 0%, 1%, 3%, 5% dan 7%. Spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi AAPA (1997). Nilai KAO didapat sebesar 5,75%, pada pengujian aspal dengan campuran lateks didapat nilai penetrasi tertinggi adalah 63,9, kehilangan berat minyak 0,2576, nilai daktalitas, titik lembek mengalami kenaikan seiring penambahan kadar lateks. Pada pengujian aspal porus dengan variasi kadar lateks diapat nilai density dan VFA mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar lateks, nilai VMA, flow dan VIM cenderung mengalami peningkatan seiring bertambahnya kadar lateks, nilai stabilitas marshall tertinggi 592,04 kg, nilai Marshall Quotient 132,76 kg/mm, nilai Asphalt Flow Down 0,21% dan nilai Cantabro Loss adalah 14,61%.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48528539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Force Based Design (FBD) dan Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan metode yang umumnya digunakan untuk merencanakan bangunan gedung, namun metode DDBD belum familiar digunakan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan pada Metode DDBD dengan gedung yang memiliki ketidakberaturan horizontal, karena terdapat berbagai variasi kekakuan portal. Hal ini berbeda dengan bangunan biasa dengan kekakuan yang relatif sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan hasil desain dengan metode DDBD pada bangunan gedung dengan ketidakberaturan horizontal sudut dalam bentuk U terhadap metode FBD berdasarkan SNI 1726 (2012). Perencanaan metode FBD menurut SNI 1726 (2012) dilakukan dengan analisis statik ekuivalen dan analisis respon struktur. Parameter yang dibandingkan dalam penelitian ini meliputi gaya geser dasar, perpindahan, simpangan antar tingkat, jumlah tulangan dan tingkat kinerja struktur menurut ATC-40. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode DDBD menghasilkan gaya geser, perpindahan, simpangan antar lantai dan kebutuhan tulangan paling besar. Dibandingkan dengan dua metode yang lain, namun tingkat kinerja yang didapatkan dari ketiga metode sama yaitu Damage Control (DO).
{"title":"Evaluasi Kinerja Gedung Apartemen 10 Lantai dengan Ketidakberaturan Horizontal","authors":"Novi Rahmayanti, Havri Yumna Labiba","doi":"10.18196/st.v24i1.11676","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i1.11676","url":null,"abstract":"Force Based Design (FBD) dan Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan metode yang umumnya digunakan untuk merencanakan bangunan gedung, namun metode DDBD belum familiar digunakan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan pada Metode DDBD dengan gedung yang memiliki ketidakberaturan horizontal, karena terdapat berbagai variasi kekakuan portal. Hal ini berbeda dengan bangunan biasa dengan kekakuan yang relatif sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan hasil desain dengan metode DDBD pada bangunan gedung dengan ketidakberaturan horizontal sudut dalam bentuk U terhadap metode FBD berdasarkan SNI 1726 (2012). Perencanaan metode FBD menurut SNI 1726 (2012) dilakukan dengan analisis statik ekuivalen dan analisis respon struktur. Parameter yang dibandingkan dalam penelitian ini meliputi gaya geser dasar, perpindahan, simpangan antar tingkat, jumlah tulangan dan tingkat kinerja struktur menurut ATC-40. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode DDBD menghasilkan gaya geser, perpindahan, simpangan antar lantai dan kebutuhan tulangan paling besar. Dibandingkan dengan dua metode yang lain, namun tingkat kinerja yang didapatkan dari ketiga metode sama yaitu Damage Control (DO).","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44852938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aris Widyo Nugroho, Fajar Purnomo, Muhammad Budi Nur Rahman
Karakterisasi sambungan las titik aduk pelat Alumunium 5083 telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu diam dan putaran pahat terhadap sambungan. Plat Aluminium 5083 dipotong menjadi benda uji dengan dimensi 100 x 30 x 3 mm. Sambungan putaran diterapkan untuk mengelas spesimen sesuai dengan standar AWS D8.9-97. Alat dengan diameter bahu 20 mm dan pin tirus disiapkan. Proses Friction strir welding (FSSW) dilakukan dengan menggunakan parameter dwell-time 5, 10 dan 15 s dengan kecepatan putar masing-masing 1500 dan 2280 rpm. Temperatur pelat di dekat pin selama proses pengelasan diukur menggunakan termokopel tipe K. Morfologi dan struktur mikro sendi diamati menggunakan mikroskop optik. Kekerasan dan kapasitas beban tarik dari sambungan juga dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kecepatan rotasi dominan mempengaruhi kualitas sambungan. Daya dukung tarik yang lebih tinggi ditemukan pada kecepatan putar yang lebih tinggi pada setiap dwell-time yang mencapai maksimum 3105,4 N. Semua spesimen menunjukkan kegagalan pull out nugget akibat terjadinya beban geser yang mendominasi penyebab kegagalan.
对5083铝板保险丝的11个点的特性进行了测试,以确定静默时间和剧烈旋转对连接的影响。将铝板5083切割成尺寸为100 x 30 x 3 mm的试样。根据AWS标准D8.9-97,采用旋转连接对试样进行分类。设置一个肩部直径为20 mm的工具和一个刚性销。摩擦冲击焊接过程(FSSW)使用停留时间参数s 5、10和15 s在1500和2280 rpm的转速下执行。在验证过程中,使用K型热电偶测量销附近的板温度。使用光学显微镜监测形貌和微观接头结构。还评估了连接的暴力和负载能力。研究表明,主旋转的速度参数会影响连接的质量。在每个停留时间达到3105,4N的最大值时,在较高的转速下发现了更高的拉力支撑。所有试样都显示出未能拔出熔核,导致移位载荷主导了失效原因。
{"title":"Karakterisasi Sambungan Friction Stir Spot Welding pada Plat Aluminium 5083","authors":"Aris Widyo Nugroho, Fajar Purnomo, Muhammad Budi Nur Rahman","doi":"10.18196/st.v24i1.12603","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i1.12603","url":null,"abstract":"Karakterisasi sambungan las titik aduk pelat Alumunium 5083 telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu diam dan putaran pahat terhadap sambungan. Plat Aluminium 5083 dipotong menjadi benda uji dengan dimensi 100 x 30 x 3 mm. Sambungan putaran diterapkan untuk mengelas spesimen sesuai dengan standar AWS D8.9-97. Alat dengan diameter bahu 20 mm dan pin tirus disiapkan. Proses Friction strir welding (FSSW) dilakukan dengan menggunakan parameter dwell-time 5, 10 dan 15 s dengan kecepatan putar masing-masing 1500 dan 2280 rpm. Temperatur pelat di dekat pin selama proses pengelasan diukur menggunakan termokopel tipe K. Morfologi dan struktur mikro sendi diamati menggunakan mikroskop optik. Kekerasan dan kapasitas beban tarik dari sambungan juga dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kecepatan rotasi dominan mempengaruhi kualitas sambungan. Daya dukung tarik yang lebih tinggi ditemukan pada kecepatan putar yang lebih tinggi pada setiap dwell-time yang mencapai maksimum 3105,4 N. Semua spesimen menunjukkan kegagalan pull out nugget akibat terjadinya beban geser yang mendominasi penyebab kegagalan.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41635742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kekeringan merupakan salah satu masalah yang memiliki dampak terbesar dari seluruh bencana alam di dunia. Kekeringan terjadi akibat berkurangnya ketersediaan air sehingga berdampak pada kebutuhan sumber daya air, sektor pertanian dan lingkungan. Saat musim kemarau di Kabupaten Lumajang bagian utara seringkali mengalami kekurangan air bersih khususnya pada saat musim kemarau. Hal ini yang menjadi dasar penelitian ini untuk memitigasi kekeringan yang terjadi di Kabupaten Lumajang bagian utara. Metode yang digunakan adalah Standardized Precipitation Index (SPI) dimana data masukannya adalah data curah hujan dari tahun 2000 hingga 2019. Hasil dari perhitungan indeks kekeringan diolah untuk mendapatkan peta sebaran kekeringan pada 6 tahun terakhir. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa SPI-12 memiliki kesesuaian dengan data dropping air bersih sehingga nilai indeks kekeringan SPI-12 digunakan untuk mendapatkan peta sebarannya. Pada perhitungan SPI-12, kekeringan tertinggi terjadi pada bulan September 2018 dengan nilai -1,89 (sangat kering) dan hasil sebaran kekeringan pada tahun 2018 didominasi oleh status sangat kering dan hanya sebagian kecil mengalami kondisi kering.
{"title":"Analisis Indeks Kekeringan Meteorologis di Bagian Utara Kabupaten Lumajang","authors":"Radiah Ulil Absari, Gusfan Halik, W. Widiarti","doi":"10.18196/st.v24i1.11089","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i1.11089","url":null,"abstract":"Kekeringan merupakan salah satu masalah yang memiliki dampak terbesar dari seluruh bencana alam di dunia. Kekeringan terjadi akibat berkurangnya ketersediaan air sehingga berdampak pada kebutuhan sumber daya air, sektor pertanian dan lingkungan. Saat musim kemarau di Kabupaten Lumajang bagian utara seringkali mengalami kekurangan air bersih khususnya pada saat musim kemarau. Hal ini yang menjadi dasar penelitian ini untuk memitigasi kekeringan yang terjadi di Kabupaten Lumajang bagian utara. Metode yang digunakan adalah Standardized Precipitation Index (SPI) dimana data masukannya adalah data curah hujan dari tahun 2000 hingga 2019. Hasil dari perhitungan indeks kekeringan diolah untuk mendapatkan peta sebaran kekeringan pada 6 tahun terakhir. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa SPI-12 memiliki kesesuaian dengan data dropping air bersih sehingga nilai indeks kekeringan SPI-12 digunakan untuk mendapatkan peta sebarannya. Pada perhitungan SPI-12, kekeringan tertinggi terjadi pada bulan September 2018 dengan nilai -1,89 (sangat kering) dan hasil sebaran kekeringan pada tahun 2018 didominasi oleh status sangat kering dan hanya sebagian kecil mengalami kondisi kering.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47455911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beton adalah material untuk infrastruktur sipil yang sangat sering ditemukan dan digunakan di Indonesia. Beton memiliki berbagai kelebihan di antaranya ekonomis, tahan lama, ketahanan terhadap api yang tinggi dan kemudahan untuk mendapatkan bahan penyusunnya. Beton memiliki berat lebih kurang 2400 kg/m3, berat sendiri beton yang cukup tinggi merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi sifat dasar mekanik beton ringan yang dikombinasikan dengan fiber. Batu apung digunakan pada penelitian ini sebagai agregat kasar sehingga berat jenis dari beton menjadi berkurang. Selain itu, untuk meningkatkan daktilitas beton digunakan dua jenis serat sebagai material tambahan. Serat buatan yang digunakan berupa glass fiber dan steel fiber dengan jumlahnya divariasikan dari 0%; 0,5%; 0,75% dan 1,0% dari total berat binder. Beberapa pengujian yang dilakukan pada studi ini yaitu memeriksa sifat beton segar dan beton yang telah mengeras. Pengujian slump dilakukan untuk memeriksa tingkat workabilitas beton segar sedangkan kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur beton 28 hari dengan benda uji berbentuk silinder digunakan untuk menginvestigasi sifat beton yang telah mengeras. Hasil pemeriksaan beton segar menunjukkan bahwa penambahan jumlah serat yang tinggi menghasilkan workabilitas yang rendah. Sedangkan sifat beton keras menunjukkan bahwa baik kuat tekan maupun kuat tarik belah dengan jumlah serat yang tinggi mengalami peningkatan dibandingkan dengan beton normal.
{"title":"Kuat Tekan dan Tarik Belah Beton Serat Menggunakan Aggregat Ringan","authors":"As’at Pujianto, Restu Faizah, Dodi Agusto Wijaya, Junaidi Abdurazak, Hakas Prayuda, Hendy Wijaya","doi":"10.18196/st.v24i1.12084","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.v24i1.12084","url":null,"abstract":"Beton adalah material untuk infrastruktur sipil yang sangat sering ditemukan dan digunakan di Indonesia. Beton memiliki berbagai kelebihan di antaranya ekonomis, tahan lama, ketahanan terhadap api yang tinggi dan kemudahan untuk mendapatkan bahan penyusunnya. Beton memiliki berat lebih kurang 2400 kg/m3, berat sendiri beton yang cukup tinggi merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi sifat dasar mekanik beton ringan yang dikombinasikan dengan fiber. Batu apung digunakan pada penelitian ini sebagai agregat kasar sehingga berat jenis dari beton menjadi berkurang. Selain itu, untuk meningkatkan daktilitas beton digunakan dua jenis serat sebagai material tambahan. Serat buatan yang digunakan berupa glass fiber dan steel fiber dengan jumlahnya divariasikan dari 0%; 0,5%; 0,75% dan 1,0% dari total berat binder. Beberapa pengujian yang dilakukan pada studi ini yaitu memeriksa sifat beton segar dan beton yang telah mengeras. Pengujian slump dilakukan untuk memeriksa tingkat workabilitas beton segar sedangkan kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur beton 28 hari dengan benda uji berbentuk silinder digunakan untuk menginvestigasi sifat beton yang telah mengeras. Hasil pemeriksaan beton segar menunjukkan bahwa penambahan jumlah serat yang tinggi menghasilkan workabilitas yang rendah. Sedangkan sifat beton keras menunjukkan bahwa baik kuat tekan maupun kuat tarik belah dengan jumlah serat yang tinggi mengalami peningkatan dibandingkan dengan beton normal.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46474764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Y. Kuntoro, H. Hermanto, T. Asra, F. Syukmana, H. Wahono
School majors conducted in high school are based on interests and these have a goal to provide opportunities for learners to develop the competence of attitudes, skills competence of learners in accordance with interests, talents, and academic ability in a group of scientific subjects.In this research, the researcher uses two algorithm models that is a comparison between the C4.5 algorithm and also the Naive Bayes algorithm. In this study, the data used is the results of school entrance test data and also the data from psychological results for students who have been declared passed the entrance test school SMAN 2 Bekasi City academic year 2018/2019. By comparison of two data mining classification algorithm, can be proved with accuracy result and AUC value from each algorithm that is for Naive Bayes accuracy = 76,43% and AUC value = 0,846, while for algorithm C4.5 accuracy = 70,29% and AUC value = 0.738.
高中开设的学校专业以兴趣为基础,其目标是为学习者提供机会,使学习者在一组科学学科中根据兴趣、天赋和学术能力发展态度能力、技能能力。在本研究中,研究者使用了两种算法模型,这是C4.5算法和朴素贝叶斯算法的对比。在本研究中,使用的数据是学校入学考试数据的结果,也是入学考试学校SMAN 2 Bekasi City 2018/2019学年已宣布通过的学生的心理结果数据。通过对比两种数据挖掘分类算法,可以证明每种算法的准确率结果和AUC值,即对于朴素贝叶斯算法准确率为76、43%,AUC值为0.846,而对于C4.5算法准确率为70、29%,AUC值为0.738。
{"title":"Classification of Student Majors with C4.5 and Naive Bayes Algorithms (Case Study: SMAN 2 Bekasi City)","authors":"A. Y. Kuntoro, H. Hermanto, T. Asra, F. Syukmana, H. Wahono","doi":"10.18196/st.231251","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.231251","url":null,"abstract":"School majors conducted in high school are based on interests and these have a goal to provide opportunities for learners to develop the competence of attitudes, skills competence of learners in accordance with interests, talents, and academic ability in a group of scientific subjects.In this research, the researcher uses two algorithm models that is a comparison between the C4.5 algorithm and also the Naive Bayes algorithm. In this study, the data used is the results of school entrance test data and also the data from psychological results for students who have been declared passed the entrance test school SMAN 2 Bekasi City academic year 2018/2019. By comparison of two data mining classification algorithm, can be proved with accuracy result and AUC value from each algorithm that is for Naive Bayes accuracy = 76,43% and AUC value = 0,846, while for algorithm C4.5 accuracy = 70,29% and AUC value = 0.738.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43075869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Riza Fahlapi, H. Hermanto, A. Y. Kuntoro, L. Effendi, R. O. Nitra, Siti Nurlela
Research on the performance of workers based on the determination of standard working hours for absences conducted by workers in a certain period. In disciplinary supervision, workers are expected to be able to provide the best performance in the implementation of work in accordance with predetermined working hours. The measurement of the level of discipline of admission hours for placement workers is carried out every working day, continuously and continuously. Attendance monitoring already uses online attendance by using data downloaded from the online attendance provider as the main data. In addition, data collection is done by filtering employee absentee data and supporting information on the categories that cause mismatches in meeting work schedules. Mobilization of workers according to location and working hours has been regulated in company regulations allowing the placement of workers in accordance with the residence so as not to affect the desired work results the company is still within reasonable limits and can be increased. The assessment of this study as a progression factor inhibiting the company in achieving company targets. From the results of the author's analysis of the prediction of employee delay factors using three algorithms, namely the C.45 algorithm accuracy = 79.37% and AUC value = 0.646, Random Forest Algorithm accuracy = 78.58% and AUC value = 0.807 while for the Random Tree algorithm accuracy = 76.26% and the AUC value = 0.610.
{"title":"Prediction of Employee Attendance Factors Using C4.5 Algorithm, Random Tree, Random Forest","authors":"Riza Fahlapi, H. Hermanto, A. Y. Kuntoro, L. Effendi, R. O. Nitra, Siti Nurlela","doi":"10.18196/st.231254","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.231254","url":null,"abstract":"Research on the performance of workers based on the determination of standard working hours for absences conducted by workers in a certain period. In disciplinary supervision, workers are expected to be able to provide the best performance in the implementation of work in accordance with predetermined working hours. The measurement of the level of discipline of admission hours for placement workers is carried out every working day, continuously and continuously. Attendance monitoring already uses online attendance by using data downloaded from the online attendance provider as the main data. In addition, data collection is done by filtering employee absentee data and supporting information on the categories that cause mismatches in meeting work schedules. Mobilization of workers according to location and working hours has been regulated in company regulations allowing the placement of workers in accordance with the residence so as not to affect the desired work results the company is still within reasonable limits and can be increased. The assessment of this study as a progression factor inhibiting the company in achieving company targets. From the results of the author's analysis of the prediction of employee delay factors using three algorithms, namely the C.45 algorithm accuracy = 79.37% and AUC value = 0.646, Random Forest Algorithm accuracy = 78.58% and AUC value = 0.807 while for the Random Tree algorithm accuracy = 76.26% and the AUC value = 0.610.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48502288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agus Mulyanto, S. Sumarsono, Thaqibul Fikri Niyartama, Annisa Khodista Syaka
MasjidLink is an Android-based application to provide news and information relating to mosques in the Yogyakarta Special Region. Behavioral aspects that influence tamir when using MasjidLink are need to measure, so that can define the level of acceptance. The TAM (Technology Acceptance Model) approach was used in this research to analyze factors of takmir acceptance towards MasjidLink. The measurement of acceptance towards MasjidLink with TAM is expected to showing the actual perspective of tamir so can helps the further developing of this applications. Testing research instruments through validity and reliability. All research instruments have a value of more than 0.5 so that it can be declared as valid instruments. TAM variable in this study has an alpha cronbatch value of more than 0.7, so that all of these research variables are said to be reliable. Perceived ease of use has a percentage value 72.68% which states that mosque takmir agrees with the ease of use of the MasjidLink application. Perception of usefulness has a percentage 72.11% which states that the mosque takmir agrees with the usefulness of the MasjidLink application. Acceptance of the application has a percentage value 71.31% which states that the mosque takmir agrees with the acceptance of the MasjidLink application. The results of descriptive statistical analysis on TAM have the smallest percentage of variables, there is the percentage of MosqueLink acceptance with the value is 71.31%. This can be used to enhance the development of MasjidLink by focusing on the acceptance of the MasjidLink application . MasjidLink is an Android-based application to provide news and information relating to mosques in the Special Region of Yogyakarta. Currently, MasjidLink is a new mosque information management application that was launched and started to implemented by several takmir mosques in the Special Region of Yogyakarta. Takmir's acceptance of the MasjidLink application is one of the factors that support the continued use of the application. The measurement of the mosque takmir acceptance on the MasjidLink application is done by the TAM (Technology Acceptance Model) method. This study aims to evaluate the application of MasjidLink application with the TAM method so that the perception of takmir and the factors that influence takmir in using the application can be known. The research method used is a quantitative method, which uses a questionnaire as a tool to collect data on 125 users of the MasjidLink application. The results showed acceptance of mosque takmir on MasjidLink application had a positive influence on 3 TAM variables, namely the perception of user convenience 72.68%, perceived usefulness of 72.11%, and technology acceptance 71.31%. This shows that the application developer can focus on improving the acceptance of the MasjidLink application variable because the variable percentage is smaller than other variables.
{"title":"Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) dalam Pengujian Model Penerimaan Aplikasi MasjidLink","authors":"Agus Mulyanto, S. Sumarsono, Thaqibul Fikri Niyartama, Annisa Khodista Syaka","doi":"10.18196/st.231253","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/st.231253","url":null,"abstract":"MasjidLink is an Android-based application to provide news and information relating to mosques in the Yogyakarta Special Region. Behavioral aspects that influence tamir when using MasjidLink are need to measure, so that can define the level of acceptance. The TAM (Technology Acceptance Model) approach was used in this research to analyze factors of takmir acceptance towards MasjidLink. The measurement of acceptance towards MasjidLink with TAM is expected to showing the actual perspective of tamir so can helps the further developing of this applications. Testing research instruments through validity and reliability. All research instruments have a value of more than 0.5 so that it can be declared as valid instruments. TAM variable in this study has an alpha cronbatch value of more than 0.7, so that all of these research variables are said to be reliable. Perceived ease of use has a percentage value 72.68% which states that mosque takmir agrees with the ease of use of the MasjidLink application. Perception of usefulness has a percentage 72.11% which states that the mosque takmir agrees with the usefulness of the MasjidLink application. Acceptance of the application has a percentage value 71.31% which states that the mosque takmir agrees with the acceptance of the MasjidLink application. The results of descriptive statistical analysis on TAM have the smallest percentage of variables, there is the percentage of MosqueLink acceptance with the value is 71.31%. This can be used to enhance the development of MasjidLink by focusing on the acceptance of the MasjidLink application . MasjidLink is an Android-based application to provide news and information relating to mosques in the Special Region of Yogyakarta. Currently, MasjidLink is a new mosque information management application that was launched and started to implemented by several takmir mosques in the Special Region of Yogyakarta. Takmir's acceptance of the MasjidLink application is one of the factors that support the continued use of the application. The measurement of the mosque takmir acceptance on the MasjidLink application is done by the TAM (Technology Acceptance Model) method. This study aims to evaluate the application of MasjidLink application with the TAM method so that the perception of takmir and the factors that influence takmir in using the application can be known. The research method used is a quantitative method, which uses a questionnaire as a tool to collect data on 125 users of the MasjidLink application. The results showed acceptance of mosque takmir on MasjidLink application had a positive influence on 3 TAM variables, namely the perception of user convenience 72.68%, perceived usefulness of 72.11%, and technology acceptance 71.31%. This shows that the application developer can focus on improving the acceptance of the MasjidLink application variable because the variable percentage is smaller than other variables.","PeriodicalId":33667,"journal":{"name":"Semesta Teknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43321242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}