首页 > 最新文献

El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat最新文献

英文 中文
ADAB BERINTERAKSI ANTAR LAWAN JENIS PADA QS. AN-NÛR AYAT 30-31 (STUDI PENAFSIRAN SAYYID QUTUB DALAM TAFSIR FI ZILALI AL-QUR'AN)
Pub Date : 2020-08-13 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.318
Sulaiha Leha, A. Mu’iz
Dalam berinteraksi antar lawan jenis, pasti ada lirikan atau ketertarikan yang menarik hati dari salah satu kedua belah pihak baik itu dari segi dandanan kecantikan yang terlalu memesona atau berlebihan yang nantinya merupakan efek negatif dari dorongan hasrat dan penyimpangan seksual yang sangat semakin merajalela. Pada kesempatan kali ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Sayyid Quṭub terhadap Adab Berinteraksi Antar Lawan Jenis pada QS. An-Nur ayat 30-31 dalam tafsirnya Fî Ẓilâlil al-Qur’ân. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersumber baik melalui kitab-kitab atau buku-buku yang sesuai dengan peninjauannya. Hasil dari penelitian ini meng-ikhtisarkan Adab Berinteraksi antar lawan jenis pada QS. An-Nur Ayat 30-31 menurut penafsiran Sayyid Quthub dalam tafsir Fî Ẓilâlil al-Qur’ân, bahwasanya ada empat hal agar terhindar dari penyelewangan seksual atau keinginan hawa nafsu yang bergejolak dan terhindar dari fitnah, diantaranya: pertama, menahan pandangan dari masing-masing kedua belah pihak kedua, pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan secara islami dan menjulurkan kain kerudungnya ke buah dada ketiga, tidak memakai harum-haruman alkohol dan perhiasan saat bepergian ke luar rumah dan yang keempat, tidak mengadakan pertemuan kecuali sebatas keperluan.  
在异性之间的交流中,必须有一个对双方都有吸引力的眼神或吸引力,这个美丽的或过度的美容装饰,这将是非常普遍的性冲动和性变态的负面影响。这次的机会研究,旨在探讨如何解释Sayyid Quṭ西南q对异性之间的文化交流。伊斯兰教中An-Nur 30 - 31节助教菲Ẓilalil 'an。该研究是通过与研究相关的书籍或书籍进行的定性研究。这项研究的结果是,阿达布在QS上与异性互动。An-Nur 30 - 31节根据解释Sayyid Quthub口译中菲Ẓ伊斯兰教ilalil 'an,另外有四件事,以免诈骗案的动荡性或欲望的欲望和免于诽谤,其中包括:首先,妇女应穿着伊斯兰教的端庄服装,将面纱插进第三个乳房,出外旅行时不带酒精和珠宝,第四,除必要外不开会。
{"title":"ADAB BERINTERAKSI ANTAR LAWAN JENIS PADA QS. AN-NÛR AYAT 30-31 (STUDI PENAFSIRAN SAYYID QUTUB DALAM TAFSIR FI ZILALI AL-QUR'AN)","authors":"Sulaiha Leha, A. Mu’iz","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i2.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i2.318","url":null,"abstract":"Dalam berinteraksi antar lawan jenis, pasti ada lirikan atau ketertarikan yang menarik hati dari salah satu kedua belah pihak baik itu dari segi dandanan kecantikan yang terlalu memesona atau berlebihan yang nantinya merupakan efek negatif dari dorongan hasrat dan penyimpangan seksual yang sangat semakin merajalela. Pada kesempatan kali ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Sayyid Quṭub terhadap Adab Berinteraksi Antar Lawan Jenis pada QS. An-Nur ayat 30-31 dalam tafsirnya Fî Ẓilâlil al-Qur’ân. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersumber baik melalui kitab-kitab atau buku-buku yang sesuai dengan peninjauannya. Hasil dari penelitian ini meng-ikhtisarkan Adab Berinteraksi antar lawan jenis pada QS. An-Nur Ayat 30-31 menurut penafsiran Sayyid Quthub dalam tafsir Fî Ẓilâlil al-Qur’ân, bahwasanya ada empat hal agar terhindar dari penyelewangan seksual atau keinginan hawa nafsu yang bergejolak dan terhindar dari fitnah, diantaranya: pertama, menahan pandangan dari masing-masing kedua belah pihak kedua, pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan secara islami dan menjulurkan kain kerudungnya ke buah dada ketiga, tidak memakai harum-haruman alkohol dan perhiasan saat bepergian ke luar rumah dan yang keempat, tidak mengadakan pertemuan kecuali sebatas keperluan.  ","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133690833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SUARA WANITA DALAM SURAH AL-AHZÃB: 32 (STUDI KOMPARATIF ANTARA KITAB JÃMI’ AL-BAYÃN ‘AN TA’WÎL AL-QUR’ÃN DAN TAFSÎR AL-MIṢBÃH) 女人的声音在苏拉AL-AHZAB: 32(《杰米AL-BAYAN’之间的比较研究伊斯兰教的TA 'WIL 'AN和口译AL-MIṢ洪水)
Pub Date : 2020-08-13 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.297
Mabruroh Sholehah, Mohammad Fattah
Seorang wanita diciptakan dengan suara yang khas, yang penuh kelembutan dan kemerduan dan tidak sedikit dari kaum wanita yang memiliki kebiasaaan bersenandung baik itu dalam bentuk lagu-lagu modern, ataupun dalam bentuk lantunan sholawat dan lain sebagainya. Seorang wanita sangatlah dimuliakan dalam agama Islam, sehingga terdapat beberapa syari’at yang hanya dikhususkan bagi seorang wanita. Seperti halnya dalam masalah haidh, nifas, istihadhoh dan termasuk juga tentang aurat dan lain sebagainya. Pada dasarnya aurat wanita adalah seluruh bagian tubuh selain dari wajah dan telapak tangan, ini menurut Jumhûrul ‘Ulamâ’. Akan tetapi dalam Mazhab Hanafiyah berpendapat bahwa telapak kaki bukanlah aurat. Dari pendapat tersebut jelas bahwa ulama tidak menyebutkan suara wanita termasuk sebagai aurat. Dapat dikatakan bahwa penampilan wanita di setiap aktivitasnya seperti penyiar radio atau televisi itu boleh-boleh saja selama dilakukan sewajarnya dan tidak menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suara wanita perspektif kitab Jâmi’ al-Bayân ‘An  Ta’wîl al-Qur’ân karya Imam al-Thabari dan Tafsîr Al-Miṣbâh karya M. Quraish Shihab dalam Q.S. al-Ahzab:32. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research). Data dianalisis menggunakan teknik analisis-deskriptif, analisis isi dan teknik komparasi. Menurut pandangan Imam al-Thabari Tentang suara wanita dalam Q.S. al-Ahzab:32 Yaitu untuk tidak berlemah-lembut dalam berkata dan tunduk dalam berbicara, yaitu segala sesuatu yang dimakruhkan dari cara wanita berbicara kepada laki-laki, karena hal itu dapat menimbulkan fitnah di hati mereka. Sedangkan M. Quraish Shihab mengatakan bahwa suara wanita yang dilarang yaitu suara yang sengaja dibuat-buat lebih lembut dari kodratnya. Seperti berbicara dengan suara yang penuh kemanjaan kepada laki-laki yang bukan mahramnya.
女人是由一种独特的声音创造出来的,这种声音充满了温柔和庄严,而不仅仅是那些有哼歌习惯的女人,无论是以现代歌曲的形式,还是以诗歌的形式,等等。在伊斯兰教中,妇女是受人尊敬的,所以有几个犹太教堂只供妇女使用。就像海德、尼法、istihadhoh、腰肉等问题一样。基本上,女性的下体是身体的所有部位,除了面部和手掌,这是根据“神职人员”的数量计算的。然而,在哈纳菲亚学派中,脚不是乌拉。从这一观点来看,神职人员没有提到女性的声音属于“乌拉特”。从某种意义上说,女性在广播或电视等活动中所表现出来的任何表现都是可以接受的,只要是正常的,而且不会产生负面影响。本研究旨在分析女人的声音伊斯兰教观点《杰米al-Bayan’An Ta 'wil 'an al-Thabari祭司和口译的作品Al-Mi大洪ṣM的作品。《古兰经》中Shihab Q u.s.n ews al-Ahzab: 32。在这项研究中,研究人员使用一种定性研究形式的文献研究。数据使用描述性分析技术、内容分析和比较技术进行分析。祭司撒巴里认为,女人的声音在Q.S。另一方面,《古拉伊什·希哈布先生》(M. Quraish Shihab)说,被禁女性的声音是故意装出来的,比她的自然声音温和得多。就像对一个不喜欢她的男人用甜言蜜语。
{"title":"SUARA WANITA DALAM SURAH AL-AHZÃB: 32 (STUDI KOMPARATIF ANTARA KITAB JÃMI’ AL-BAYÃN ‘AN TA’WÎL AL-QUR’ÃN DAN TAFSÎR AL-MIṢBÃH)","authors":"Mabruroh Sholehah, Mohammad Fattah","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i2.297","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i2.297","url":null,"abstract":"Seorang wanita diciptakan dengan suara yang khas, yang penuh kelembutan dan kemerduan dan tidak sedikit dari kaum wanita yang memiliki kebiasaaan bersenandung baik itu dalam bentuk lagu-lagu modern, ataupun dalam bentuk lantunan sholawat dan lain sebagainya. Seorang wanita sangatlah dimuliakan dalam agama Islam, sehingga terdapat beberapa syari’at yang hanya dikhususkan bagi seorang wanita. Seperti halnya dalam masalah haidh, nifas, istihadhoh dan termasuk juga tentang aurat dan lain sebagainya. Pada dasarnya aurat wanita adalah seluruh bagian tubuh selain dari wajah dan telapak tangan, ini menurut Jumhûrul ‘Ulamâ’. Akan tetapi dalam Mazhab Hanafiyah berpendapat bahwa telapak kaki bukanlah aurat. Dari pendapat tersebut jelas bahwa ulama tidak menyebutkan suara wanita termasuk sebagai aurat. Dapat dikatakan bahwa penampilan wanita di setiap aktivitasnya seperti penyiar radio atau televisi itu boleh-boleh saja selama dilakukan sewajarnya dan tidak menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suara wanita perspektif kitab Jâmi’ al-Bayân ‘An  Ta’wîl al-Qur’ân karya Imam al-Thabari dan Tafsîr Al-Miṣbâh karya M. Quraish Shihab dalam Q.S. al-Ahzab:32. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research). Data dianalisis menggunakan teknik analisis-deskriptif, analisis isi dan teknik komparasi. Menurut pandangan Imam al-Thabari Tentang suara wanita dalam Q.S. al-Ahzab:32 Yaitu untuk tidak berlemah-lembut dalam berkata dan tunduk dalam berbicara, yaitu segala sesuatu yang dimakruhkan dari cara wanita berbicara kepada laki-laki, karena hal itu dapat menimbulkan fitnah di hati mereka. Sedangkan M. Quraish Shihab mengatakan bahwa suara wanita yang dilarang yaitu suara yang sengaja dibuat-buat lebih lembut dari kodratnya. Seperti berbicara dengan suara yang penuh kemanjaan kepada laki-laki yang bukan mahramnya.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121184936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSTRUKSI ISLAM MODERAT DALAM TAFSIR AL-MUNÎR KARYA WAHBAH AL-ẒUHAILÎ 口译中温和的伊斯兰建筑作品AL-MUNIR WAHBAH AL -ẒUHAILI
Pub Date : 2020-08-09 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.268
Aprilia Larasati, Ghozi Mubarok
Maraknya fanatisme terhadap suatu keyakinan yang berlebihan dengan paham absolutisme yang cenderung puritanis tanpa sikap toleransi, sehingga menimbulkan sentiment negative. Penilitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang pandangan Wahbah al-Ẓuhailî terhadap Islam moderat mengenai akidah Islam dan sosial dalam hubungan antar umat beragama. Menggunakan metode kepustakaan dan kajian kitab Tafsir al-Munîr  karya Wahbah al-Ẓuhailî dengan mengklasifikasi ayat-ayat yang berkaitan dengan tema kajian penelitian diantaranya QS al-Baqarah (2): 143, 256, 62, QS al-Kahfi (18): 29, QS. al-Kâfirûn (109): 6, QS. Al-Rûm (30): 30, QS. al-Mumtah}anah (60): 8-9, QS al-an’âm (6): 108. Adanya moderasi dalam pandangan Wahbah tentang akidah dan sosial dalam hubungan antar umat beragama meliputi; [1] kebebasan menemukan kebenaran yang tetap didasari kendali wahyu tanpa adanya pemaksaan. [2] penekanan toleransi dalam menghargai eksistensi agama lain tanpa mencampuradukkan akidah dan justifikasi membenarkan ajarannya.Kata Kunci: Islam Moderat, Wahbah al-Ẓuhailî, Tafsir al-Munîr.
对信仰的过度狂热和对puritanis的宽容倾向于不宽容的绝对主义理解,导致了负面情绪。研究先天旨在描述Wahbah看法是al -Ẓuhaili akidah对伊斯兰温和派伊斯兰教宗教和社会之间的关系中。使用方法和研究《解释》文学作品al-Munir Wahbah al -Ẓuhaili与主题有关的文本分类研究其中QS - baqara研究(2):143 256,62 - 63,QS al-Kahfi (18): 29, q。al-商队运行(109):6,QS。Al-Rum (30): 30, QS。anah (60): 8-9, QS al-an - am(6): 108。关于宗教关系的阿基达和社会观点的缓和包括;[1]找到真理的自由,这些真理是建立在启示的控制之下,而不是强制的。[2]宽容强调尊重其他宗教的存在,而不为其教义辩护。关键词:伊斯兰温和派,Wahbah al -Ẓuhaili,口译al-Munir。
{"title":"KONSTRUKSI ISLAM MODERAT DALAM TAFSIR AL-MUNÎR KARYA WAHBAH AL-ẒUHAILÎ","authors":"Aprilia Larasati, Ghozi Mubarok","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i2.268","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i2.268","url":null,"abstract":"Maraknya fanatisme terhadap suatu keyakinan yang berlebihan dengan paham absolutisme yang cenderung puritanis tanpa sikap toleransi, sehingga menimbulkan sentiment negative. Penilitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang pandangan Wahbah al-Ẓuhailî terhadap Islam moderat mengenai akidah Islam dan sosial dalam hubungan antar umat beragama. Menggunakan metode kepustakaan dan kajian kitab Tafsir al-Munîr  karya Wahbah al-Ẓuhailî dengan mengklasifikasi ayat-ayat yang berkaitan dengan tema kajian penelitian diantaranya QS al-Baqarah (2): 143, 256, 62, QS al-Kahfi (18): 29, QS. al-Kâfirûn (109): 6, QS. Al-Rûm (30): 30, QS. al-Mumtah}anah (60): 8-9, QS al-an’âm (6): 108. Adanya moderasi dalam pandangan Wahbah tentang akidah dan sosial dalam hubungan antar umat beragama meliputi; [1] kebebasan menemukan kebenaran yang tetap didasari kendali wahyu tanpa adanya pemaksaan. [2] penekanan toleransi dalam menghargai eksistensi agama lain tanpa mencampuradukkan akidah dan justifikasi membenarkan ajarannya.Kata Kunci: Islam Moderat, Wahbah al-Ẓuhailî, Tafsir al-Munîr.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126488294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSEP ILMU LADUNÎ DALAM AL-QURAN (STUDY ATAS TAFSIR SUFI AL-QUSYAIRI DALAM LATAIF AL-ISYARAT)
Pub Date : 2020-08-07 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.316
Baidawi Baidawi, Ihwan Amalih
Ilmu ladunnî merupakan ilmu yang sangat langka dan tidak sembarangan orang bisa memperolehnya. Untuk memperoleh ilmu ini dibutuhkan tekad yang kuat. Siapa saja yang ingin memperolehnya diharuskan menyucikan hati dari sifat tercela, mendekatkan diri kepada Allah, melakukan dzikrullâh, dan lain lain ketika hatinya telah bersih, maka Allah akan menurunkan ilmu itu ke dalam hatinya. Sehingga, ia pun dapat menerima ilmu Allah secara langsung tanpa belajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Reseach). Adapun hasil  penelitian ini adalah bahwa makna ilmu ladunî dalam Al-Qur’an merupakan ilmu atau pemahaman yang dianugerahkan oleh Allah kepada seseorang melalui ilham atau wahyu. Kemudian penafsiran Al-Qusyairi tentang ilmu ladunnî dalam Al-Qur’an ialah ilmu yang dimiliki seorang hamba yang diberi rahmat, bukanlah ilmu manusia pada umumnya yang masih bisa difahami melalui hukum sebab akibat. Ilmu tersebut adalah salah satu ilmu ladunnî yang diberikan kepadanya atas kuasa-Nya sebagai hikmah yang dikuasainya. 
ladunni科学是一门非常罕见的学科,它是任何一个人都无法获得的。要获得这项知识,必须有坚定的决心。凡要得着这教训的,就当洁净了心,亲近神,行dzikrullah,又洁净了心,神就把这教训加在他的心里。因此,他也可以直接接受上帝的知识而不学习。本研究采用的方法是与文献研究类型的定性方法。至于这些研究的结果,古兰经中laduni科学的意义是上帝通过灵感或启示授予某人的科学或理解。古兰经中对拉杜尼科学的解释是一个受人尊敬的仆人所拥有的一种科学,而不是通过因果法则所能理解的一般人类科学。它是他所掌握的智慧的唯一途径。
{"title":"KONSEP ILMU LADUNÎ DALAM AL-QURAN (STUDY ATAS TAFSIR SUFI AL-QUSYAIRI DALAM LATAIF AL-ISYARAT)","authors":"Baidawi Baidawi, Ihwan Amalih","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i2.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i2.316","url":null,"abstract":"Ilmu ladunnî merupakan ilmu yang sangat langka dan tidak sembarangan orang bisa memperolehnya. Untuk memperoleh ilmu ini dibutuhkan tekad yang kuat. Siapa saja yang ingin memperolehnya diharuskan menyucikan hati dari sifat tercela, mendekatkan diri kepada Allah, melakukan dzikrullâh, dan lain lain ketika hatinya telah bersih, maka Allah akan menurunkan ilmu itu ke dalam hatinya. Sehingga, ia pun dapat menerima ilmu Allah secara langsung tanpa belajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Reseach). Adapun hasil  penelitian ini adalah bahwa makna ilmu ladunî dalam Al-Qur’an merupakan ilmu atau pemahaman yang dianugerahkan oleh Allah kepada seseorang melalui ilham atau wahyu. Kemudian penafsiran Al-Qusyairi tentang ilmu ladunnî dalam Al-Qur’an ialah ilmu yang dimiliki seorang hamba yang diberi rahmat, bukanlah ilmu manusia pada umumnya yang masih bisa difahami melalui hukum sebab akibat. Ilmu tersebut adalah salah satu ilmu ladunnî yang diberikan kepadanya atas kuasa-Nya sebagai hikmah yang dikuasainya. ","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122176634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
KONSEP MODERASI ISLAM DALAM AL-QU’RAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AN-NÛR DAN AL-AZHÃR) AL-QU - ran (TAFSIR AN-NUR和AL-AZHAR的比较研究)
Pub Date : 2020-07-13 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.247
Achmad Junaidi, Agus Kharir
Agama Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT. Islam adalah berserah diri, pasrah, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, dan senantiasa mematuhi semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Islam ialah agama yang damai. Dewasa ini banyak pemikiran-pemikiran tentang Islam yang menyimpang, seperti Islam radikal, Islam liberal, dan lain-lain. Kemudian muncullah moderasi Islam sebagai solusinya. Moderasi Islam itu menuntut umat muslim untuk bersikap adil, seimbang (moderat), tidak ektrem (radikal) dan tidak liberal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep moderasi Islam dalam Al-Qur’an melalui tafsir An-Nûr dan Al-Azhâr. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya, menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi Islam ialah salah satu manhaj atau paham dan aliran pemikiran Islam yang mengedepankan pandangan dan sikap moderat (al-tawassuṭ), adil (al-adl), toleransi (al-tasâmuh) tidak berlebih-lebihan (al-ghulu aw al-ifrât), tidak menyempitkan (al-tafrît), mengutamakan kebaikan (al-khairiyah) serta seimbang (al-tawâzun) dan proposional (al-i’tidâl) dalam beragama dan menerapkan ajaran Islam dan ketika berhadapan dengan fenomena-fenomena dan problematika kehidupan manusia. Hasbi Ash-Shiddieqy dan Buya Hamka memandang umat Islam adalah ummat yang wasat (tengah), menurut Hasbi, ummat wasat itu bermakna umat yang paling baik, adil, seimbang (moderat), tidak berlebih-lebihan dan tidak terlalu kurang dalam menunaikan kewajiban agamanya, sedangkan Buya Hamka berpendapat  ummat wasat itu bermakna umat yang senantiasa menempuh jalan yang lurus dan tidak terpaku akan dunia dan akhirat, melainkan antara keduanya berjalan beriringan.
伊斯兰教是为安拉服务的宗教。伊斯兰教是顺服、顺服、顺服、顺服全能的神,永远遵守他的一切诫命、不受他一切的禁止。伊斯兰教是一种和平的宗教。今天,许多离经叛道的伊斯兰教思想,如激进的伊斯兰教、自由的伊斯兰教等等。伊斯兰教作为解决方案的温和。伊斯兰教的温和要求穆斯林公平、平衡、极端和不自由。本研究旨在通过tafsir An-Nur和Al-Azhar了解古兰经中温和的伊斯兰概念。本研究采用定性研究、库类研究和数据分析方法,采用解析分析方法。这项研究结果表明,适度是manhaj之一或明白和伊斯兰问题的观点和态度温和的伊斯兰思想流派(al-tawassuṭ)、公正(al-adl),宽容al-tasamuh)不浮夸(al-ghulu哦al-ifrat),不收缩(al-tafrit),宗教和伊斯兰教义,在处理人类生活的现象和问题时,强调了宗教的重要性和平衡。Hasbi Ash-Shiddieqy和Buya Hamka看待穆斯林的ummah wasat(中间),根据Hasbi ummah wasat这意味着最善良、公正平衡的子民(温和派),不浮夸不太缺乏履行宗教义务,而Buya Hamka ummah wasat认为这意味着永远笔直的道路上的民族和世界不会盯着来世,而是两者之间相辅相成。
{"title":"KONSEP MODERASI ISLAM DALAM AL-QU’RAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AN-NÛR DAN AL-AZHÃR)","authors":"Achmad Junaidi, Agus Kharir","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i2.247","url":null,"abstract":"Agama Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT. Islam adalah berserah diri, pasrah, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, dan senantiasa mematuhi semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Islam ialah agama yang damai. Dewasa ini banyak pemikiran-pemikiran tentang Islam yang menyimpang, seperti Islam radikal, Islam liberal, dan lain-lain. Kemudian muncullah moderasi Islam sebagai solusinya. Moderasi Islam itu menuntut umat muslim untuk bersikap adil, seimbang (moderat), tidak ektrem (radikal) dan tidak liberal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep moderasi Islam dalam Al-Qur’an melalui tafsir An-Nûr dan Al-Azhâr. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya, menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi Islam ialah salah satu manhaj atau paham dan aliran pemikiran Islam yang mengedepankan pandangan dan sikap moderat (al-tawassuṭ), adil (al-adl), toleransi (al-tasâmuh) tidak berlebih-lebihan (al-ghulu aw al-ifrât), tidak menyempitkan (al-tafrît), mengutamakan kebaikan (al-khairiyah) serta seimbang (al-tawâzun) dan proposional (al-i’tidâl) dalam beragama dan menerapkan ajaran Islam dan ketika berhadapan dengan fenomena-fenomena dan problematika kehidupan manusia. Hasbi Ash-Shiddieqy dan Buya Hamka memandang umat Islam adalah ummat yang wasat (tengah), menurut Hasbi, ummat wasat itu bermakna umat yang paling baik, adil, seimbang (moderat), tidak berlebih-lebihan dan tidak terlalu kurang dalam menunaikan kewajiban agamanya, sedangkan Buya Hamka berpendapat  ummat wasat itu bermakna umat yang senantiasa menempuh jalan yang lurus dan tidak terpaku akan dunia dan akhirat, melainkan antara keduanya berjalan beriringan.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127407526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TARJUMĀN AL-MUSTAFĪD : PROFIL DAN SIGNIFIKANSINYA DALAM SEJARAH TAFSIR INDONESIA TARJUMĀN AL-MUSTAFĪD:口译印尼历史上和意义的资料
Pub Date : 2020-03-02 DOI: 10.28944/EL-WAROQOH.V4I1.416
Ghozi Mubarok
Abstrak: Nilai penting Tarjumān al-Mustafīd, karya Abdurrauf Singkel, dalam sejarah Tafsir di Indonesia atau di Nusantara adalah sesuatu yang tidak terbantahkan. Tetapi kemunculan tafsir ini pada abad ke-17 menyisakan pertanyaan-pertanyaan mengenai kesinambungan tradisi tafsir al-Qur’an di Nusantara, terutama ketika kita dihadapkan pada fase kekosongan karya tafsir sebelum dan setelahnya. Artikel ini berupaya mendeskripsikan profil kitab Tarjumān al-Mustafīd, menjelaskan signifikansinya dalam sejarah tafsir Indonesia, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan di seputar kesinambungan dan keterputusan tradisi tafsir di Indonesia pada masa-masa awal tersebut. Menyangkut profil kitab Tarjumān al-Mustafīd, dapat disimpulkan bahwa kitab ini merupakan saduran dari Tafsīr al-Jalālayn ke dalam Bahasa Melayu dan ditulis secara ringkas (ijmālī) dengan tujuan untuk menjadi media dakwah dan pembelajaran al-Qur’an bagi masyarakat umum. Tidak ada jawaban yang final bagi pertanyaan mengapa kitab Tarjumān al-Mustafīd ini tidak didahului oleh karya tafsir lain sebelumnya serta tidak disusul oleh karya penting lain hingga kira-kira dua abad berikutnya. Para peneliti meyakini bahwa “fase keterputusan” itu tidak dapat dilepaskan dari faktor sosial dan politik (bukan hanya faktor intelektual-akademis) pada masa tersebut. Tetapi fakta bahwa Tarjumān al-Mustafīd bisa bertahan dan sampai ke kita dewasa ini juga memperlihatkan bahwa “keterputusan” itu sesungguhnya tidak benar-benar terjadi.
摘要:价值重要Tarjumān al-Mustafīd, Abdurrauf作品Singkel口译在印尼或群岛历史上,是地球上无可争议的事情。但是17世纪的这种解释留下了关于《古兰经》传统在努桑塔拉延续的问题,特别是当我们在塔夫瑟之前和之后面临着塔夫瑟的空白阶段时。本文试图描述简介《Tarjumān al-Mustafīd、口译印尼历史上解释意义连续性和各地的回答keterputusan解释这些早期在印尼的传统。资料涉及《Tarjumān al-Mustafīd,可以得出结论,这本书是Tafs的释义al-Jalīrālayn简要写进了马来语和(ijmālī),以伊斯兰教成为活下去和学习媒介对公众'an。决赛的问题没有答案,为什么《Tarjum al-Mustafānīd这个理论并没有受到其他解释以前的作品之前,并没有接着另一个重要的作品,直到大约两个世纪。研究人员认为,这一“裁决阶段”不可能从当时的社会和政治因素(不仅仅是学术知识因素)中解脱出来。但事实Tarjum al-Mustafānīd能活到今天我们也表明“keterputusan”实际上是不真的发生了。
{"title":"TARJUMĀN AL-MUSTAFĪD : PROFIL DAN SIGNIFIKANSINYA DALAM SEJARAH TAFSIR INDONESIA","authors":"Ghozi Mubarok","doi":"10.28944/EL-WAROQOH.V4I1.416","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/EL-WAROQOH.V4I1.416","url":null,"abstract":"Abstrak: Nilai penting Tarjumān al-Mustafīd, karya Abdurrauf Singkel, dalam sejarah Tafsir di Indonesia atau di Nusantara adalah sesuatu yang tidak terbantahkan. Tetapi kemunculan tafsir ini pada abad ke-17 menyisakan pertanyaan-pertanyaan mengenai kesinambungan tradisi tafsir al-Qur’an di Nusantara, terutama ketika kita dihadapkan pada fase kekosongan karya tafsir sebelum dan setelahnya. Artikel ini berupaya mendeskripsikan profil kitab Tarjumān al-Mustafīd, menjelaskan signifikansinya dalam sejarah tafsir Indonesia, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan di seputar kesinambungan dan keterputusan tradisi tafsir di Indonesia pada masa-masa awal tersebut. Menyangkut profil kitab Tarjumān al-Mustafīd, dapat disimpulkan bahwa kitab ini merupakan saduran dari Tafsīr al-Jalālayn ke dalam Bahasa Melayu dan ditulis secara ringkas (ijmālī) dengan tujuan untuk menjadi media dakwah dan pembelajaran al-Qur’an bagi masyarakat umum. Tidak ada jawaban yang final bagi pertanyaan mengapa kitab Tarjumān al-Mustafīd ini tidak didahului oleh karya tafsir lain sebelumnya serta tidak disusul oleh karya penting lain hingga kira-kira dua abad berikutnya. Para peneliti meyakini bahwa “fase keterputusan” itu tidak dapat dilepaskan dari faktor sosial dan politik (bukan hanya faktor intelektual-akademis) pada masa tersebut. Tetapi fakta bahwa Tarjumān al-Mustafīd bisa bertahan dan sampai ke kita dewasa ini juga memperlihatkan bahwa “keterputusan” itu sesungguhnya tidak benar-benar terjadi.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124593881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MENGEMIS DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’ĀN ANALISIS TAFSIR AL-MANAR KARYA MUHAMMAD ‘ABDUH DAN MUHAMMAD RASYID RIDHA
Pub Date : 2020-03-02 DOI: 10.28944/EL-WAROQOH.V4I1.417
Abdul Muiz
Berbicara tentang mengemis merupakan suatu permasalahan yang tidak asing lagi didengar, dalam kehidupan sosial masyarakat mengemis sudah menjadi hal biasa dan tidak sedikit dari masyarakat pada umumnya yang menjadikan mengemis (meminta-minta) sebagai pekerjaan sehari-hari. Berhubungan dengan hukum yang ada dalam agama Islam tentu hal ini perlu diadakan penelitian, bagaimana Islam menanggapi dan meluruskan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah.Dalam tafsir al-Manᾱr dijelaskan bahwa : pertama; Mengemis merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang, meskipun pada hakikatnya tidak diperbolehkan dalam islam. Kecuali beberapa orang yang mendapatkan keringanan. Dan mereka bisa diketahui dari ciri-cirinya. Meskipun demikian, mengemis tidak diperbolehkan dilakukan secara terus menerus atau dijadikan sebagai profesi. Kedua; mengenai orang-orang yang diperbolehkan mengemis. Diantaranya adalah: 1) orang yang tertimpa kemiskinan yang tidak mepunyai harta sama sekali, maka dia boleh meminta sampai dia memperoleh sekadar kebutuhan hidupnya 2) orang yang mempunyai hutang sedangkan orang tersebut tidak mampu membayar lantaran tidak mempunyai harta sama sekali 3) Orang yang mempunyai denda atau orang yang memikul beban berat (diluar kemampuannya), maka dia boleh meminta-minta sehingga setelah cukup lalu berhenti/tidak meminta lagi. Selain dari ketiga golongan tersebut maka meminta-minta itu haram atau dilarang yang hasilnya bila dimakan  juga haram.
谈到乞讨是一个熟悉的问题,在社会生活中,乞讨已经成为一种常态,而在普通社会中,乞讨已成为一种日常工作。关于伊斯兰教的法律,当然有必要研究伊斯兰教如何根据伊斯兰教和逊尼派的指导方针作出反应和规范。在口译al-Manᾱr解释:第一;乞讨是大多数人的一种习惯,尽管在伊斯兰教中是不允许的。除了一些人得到了休息。他们可以通过描述来判断。然而,乞讨并不是一种持续的行为或职业。第二;关于那些被允许乞讨的人。其中如下:(1)遭受贫穷的人根本没有宝藏,那么他可以请求,直到他获得仅仅需要2)这些人有债务而付不起,因为根本没有宝藏3)是否有罚款的人在外的重担(能力),所以她乞讨,足够之后停止-不能再问了。除了这三类,它要么是不洁净的,要么是被禁止的,如果它是不洁净的。
{"title":"MENGEMIS DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’ĀN ANALISIS TAFSIR AL-MANAR KARYA MUHAMMAD ‘ABDUH DAN MUHAMMAD RASYID RIDHA","authors":"Abdul Muiz","doi":"10.28944/EL-WAROQOH.V4I1.417","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/EL-WAROQOH.V4I1.417","url":null,"abstract":"Berbicara tentang mengemis merupakan suatu permasalahan yang tidak asing lagi didengar, dalam kehidupan sosial masyarakat mengemis sudah menjadi hal biasa dan tidak sedikit dari masyarakat pada umumnya yang menjadikan mengemis (meminta-minta) sebagai pekerjaan sehari-hari. Berhubungan dengan hukum yang ada dalam agama Islam tentu hal ini perlu diadakan penelitian, bagaimana Islam menanggapi dan meluruskan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah.Dalam tafsir al-Manᾱr dijelaskan bahwa : pertama; Mengemis merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang, meskipun pada hakikatnya tidak diperbolehkan dalam islam. Kecuali beberapa orang yang mendapatkan keringanan. Dan mereka bisa diketahui dari ciri-cirinya. Meskipun demikian, mengemis tidak diperbolehkan dilakukan secara terus menerus atau dijadikan sebagai profesi. Kedua; mengenai orang-orang yang diperbolehkan mengemis. Diantaranya adalah: 1) orang yang tertimpa kemiskinan yang tidak mepunyai harta sama sekali, maka dia boleh meminta sampai dia memperoleh sekadar kebutuhan hidupnya 2) orang yang mempunyai hutang sedangkan orang tersebut tidak mampu membayar lantaran tidak mempunyai harta sama sekali 3) Orang yang mempunyai denda atau orang yang memikul beban berat (diluar kemampuannya), maka dia boleh meminta-minta sehingga setelah cukup lalu berhenti/tidak meminta lagi. Selain dari ketiga golongan tersebut maka meminta-minta itu haram atau dilarang yang hasilnya bila dimakan  juga haram.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131262183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RITUAL TOLAK BALA’ (STUDI FENOMENOLOGI INTERPRETATIF DI BHUJUK ACCAM, KAMPUNG LAOK SABA, DESA AENGBAJA KENEK, KECAMATAN BLUTO, KABUPATEN SUMENEP)
Pub Date : 2020-02-22 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i1.592
Ita Susanti, Muhtadi Abd Mun'im
Keselamatan ataupun kebahagiaan adalah suatu hal yang menjadi keinginan setiap orang. Namun, karena sudah menjadi suatu keniscayaan bahwa hidup tak akan selamanya dalam posisi yang nyaman, adakalanya yang namanya kesusahan dan musibah yang melanda. Dan untuk mencegah hal itu, suatu kelompok masyarakat  melakukan ritual atau upacara sebagai salah satu cara mengantisipasinya. Salah satu bentuk ritual itu ialah ritual tolak bâlâ’. Sehingga, ritual tolak bâlâ’ menjadi suatu hal yang tak terpisahakan dalam kehidupan mereka dan menjadi suatu bagian yang vital dalam bagi mereka. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana ritual tolak bâlâ’ yang dilaksanakan di Bhujuk Accâm, Kampung Laok Saba Desa Aengbaja Kenek Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep dalam rangka ingin mengungkap secara detail bagimana ritual tolak bâlâ’ tersebut, yang dijabarkan dalam dua fokus yaitu bagaimana dinamika ritual Tolak Bâlâ’ di Bhujuk Accâm, Kampung Laok Sabâ, Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep? bagaimana makna keselamatan pada ritual tolak bâlâ’ bagi masyarakat Kampung Laok Sabâ mengenai tradisi Tolak Bâlâ’ di Bhujuk Accâm, Kampung Laok Sabâ, Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep? Untuk mengetahui lebih dalam tentang fenomena ritual tolak bâlâ’ ini, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil pertama yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa ritual tolak bâlâ’ yang ada di kampung Laok Sabâ ini ialah dinamika ritual yang dikandungnya antara lain : dinamika agama, dinamika budaya, dan dinamika sosial. Yang kedua, makna keselamatan dalam ritual tolak bâlâ’ di kampung Laok Sabâ antara lain : iman kepada Allah sebagai sumber keselamatan, terhindar dari bencana, malapetaka dan musibah, terciptanya ketentraman dan kesejahteraan lingkungan dan timbul rasa senang.
安全或幸福是每个人都想要的东西。然而,这是一种不可避免的情况,即生活不会永远处于舒适的地位,有时被称为麻烦和灾难。为了防止这种情况的发生,一群社会成员举行了一种仪式或仪式,作为一种预防措施。其中一种仪式是反对巴拉的仪式。因此,反对巴拉的仪式成为他们生活中不可分割的一部分,成为他们生活中重要的一部分。研究中任命的问题是如何拒绝执行的巴拉”仪式在Bhujuk Accam, Laok的家乡Saba Aengbaja村哟街道布鲁托县Sumenep井然有序想揭开细节怎么拒绝这个军”仪式,仪式中描述了两个焦点就是如何动态的拒绝军”在Bhujuk Accam Laok萨巴的家乡,村庄Aengbaja哟,街道布鲁托县Sumenep ?在苏梅纳普区(Sumenep区)布鲁克阿卡姆村(Bhujuk Accam)的“反对巴拉”宗教仪式的安全意义如何?为了更深入地了解否认现象,研究人员采用了现场定性研究的方法。至于采用的方法是访谈、观察和记录。这项研究的第一个结果是,在Laok Saba中发现的对巴拉的驱魔仪式是它所包含的仪式动力学,包括宗教、文化和社会动力学。第二,在拉克萨巴村举行的反对巴拉的仪式中,救赎的意义包括:对上帝的信仰是拯救的源泉,避免灾难、灾难和灾难,创造秩序和环境幸福,以及快乐。
{"title":"RITUAL TOLAK BALA’ (STUDI FENOMENOLOGI INTERPRETATIF DI BHUJUK ACCAM, KAMPUNG LAOK SABA, DESA AENGBAJA KENEK, KECAMATAN BLUTO, KABUPATEN SUMENEP)","authors":"Ita Susanti, Muhtadi Abd Mun'im","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i1.592","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.592","url":null,"abstract":"Keselamatan ataupun kebahagiaan adalah suatu hal yang menjadi keinginan setiap orang. Namun, karena sudah menjadi suatu keniscayaan bahwa hidup tak akan selamanya dalam posisi yang nyaman, adakalanya yang namanya kesusahan dan musibah yang melanda. Dan untuk mencegah hal itu, suatu kelompok masyarakat  melakukan ritual atau upacara sebagai salah satu cara mengantisipasinya. Salah satu bentuk ritual itu ialah ritual tolak bâlâ’. Sehingga, ritual tolak bâlâ’ menjadi suatu hal yang tak terpisahakan dalam kehidupan mereka dan menjadi suatu bagian yang vital dalam bagi mereka. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana ritual tolak bâlâ’ yang dilaksanakan di Bhujuk Accâm, Kampung Laok Saba Desa Aengbaja Kenek Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep dalam rangka ingin mengungkap secara detail bagimana ritual tolak bâlâ’ tersebut, yang dijabarkan dalam dua fokus yaitu bagaimana dinamika ritual Tolak Bâlâ’ di Bhujuk Accâm, Kampung Laok Sabâ, Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep? bagaimana makna keselamatan pada ritual tolak bâlâ’ bagi masyarakat Kampung Laok Sabâ mengenai tradisi Tolak Bâlâ’ di Bhujuk Accâm, Kampung Laok Sabâ, Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep? Untuk mengetahui lebih dalam tentang fenomena ritual tolak bâlâ’ ini, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil pertama yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa ritual tolak bâlâ’ yang ada di kampung Laok Sabâ ini ialah dinamika ritual yang dikandungnya antara lain : dinamika agama, dinamika budaya, dan dinamika sosial. Yang kedua, makna keselamatan dalam ritual tolak bâlâ’ di kampung Laok Sabâ antara lain : iman kepada Allah sebagai sumber keselamatan, terhindar dari bencana, malapetaka dan musibah, terciptanya ketentraman dan kesejahteraan lingkungan dan timbul rasa senang.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126339115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSEP TERPISAHNYA LANGIT DAN BUMI (STUDI ANALISIS ATAS PENAFSIRAN FAKHRUDDIN AR-RAZI DALAM MAFATIH AL-GHAIB TERHADAP Q.S AL-ANBIYA' AYAT 30)
Pub Date : 2020-02-22 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i1.593
Ramadhan Ramadhan, M. Sholeh
Penelitian ini berangkat dari tingginya frekuensi interpretasi ayat al-Qur’an dengan mengkorelasi-relevansikannya kepada ilmu sains modern yang kemudian dikenal dengan istilah Tafsi>r ‘Ilmi>. Dalam hal ini, teori penciptaan alam semesta dan Q.S al-Anbiya>  ayat 30 yang menjelaskan tentang konsep terpisahnya langit dan bumi yang dulu pernah menyatu menjadi tema menarik sekaligus penting untuk dikaji baik di era klasik maupun modern. Hal ini sekaligus menjelaskan pentingnya metode komparasi dalam upaya menciptakan perspektif yang berimbang antara tafsir klasik-ilmi yang dalam penelitian ini diwakili oleh Fakhruddi>n ar-Ra>zi>, dan tafsir modern-ilmi yang diwakili oleh T{ant}a>wi> Jauhari>. Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep terpisahnya langit dan bumi menurut Fakhruddi>n ar-Ra>zi> dan T{ant}a>wi> Jauhari>, serta bagaimana persamaan dan perbedaan pemikiran keduanya. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif pustaka, di mana sumber datanya terdiri dari dua macam, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sementara sifat dari penelitian ini adalah deskriptif-analitis-komparatif. Deskriptif berkaitan dengan pengumpulan serta penguraian data. Analitis digunakan dalam kerangka analisis data. Sedangkan komparatif digunakan untuk melihat perbedaan dan pesamaan antara penafsiran kedua tokoh tersebut  terhadap penafsiran Q.S Al-Anbiya> ayat 30. Menurut Fakhruddi>n ar-Ra>zi>, terpisahnya langit dan bumi berawal dari Allah menciptakan angin dan meletakkan diantara keduanya, sehingga terpisahnya langit dan bumi. Setelah keduanya terpisah, Allah mengangkat langit ke atas dan bumi tetap pada tempatnya, dan menjadikan langit tujuh tingkatan dan bumi tujuh tingkatan. Hal ini menurut Fakhruddi>n ar-Ra>zi> adalah petunjuk bahwa penciptaan bumi lebih dahulu daripada langit. Selain itu, sebelum Allah memisah langit dan bumi keadaan waktu itu mengandung kemashlahatan bagi para malaikat, dan setelah Allah memisah keduanya juga mengandung kemashlahatan bagi makhluk-Nya. Langit yang awalnya tidak menurunkan hujan akhirnya menurunkan hujan. Bumi yang tidak menumbuhkan tanaman, akhirnya menumbuhkan tanaman serta pepohonan.
这项研究的重点在于对可兰经经文的高频率解释,并将其与现代科学相关,后者后来被称为Tafsi>r ' Ilmi>。在这方面,宇宙创造理论和q.s al-Anbiya>第30节解释了过去相互融合的概念,为古典和现代的研究提供了有趣和重要的主题。这同时也解释了平衡方法在研究中创造平衡视角的重要性,这种分类解释在本研究中以事实ruddi>n ar-Ra>zi>为代表,以及由T{a >wi - > Jauhari>为代表的现代-ilmi解释。该研究的重点是,根据地球和天空之间的分界线,以地球和地球之间的分界为例,以及两者的相似之处和不同之处。本研究属于库定性研究,其数据来源包括两种主要和次要数据来源。而这些研究的本质是比较分析性的描述。描述性的是数据的收集和分解。分析是在数据分析框架中使用的。比较用来观察这两个数字对qs Al-Anbiya>第30节的解释之间的差异和相似性。根据falhruddi >n ar-Ra>zi>,天地的分离始于上帝创造了风,并在两者之间移动,从而分离了天地。神把天举起来,地也固定住,使天上升七层,地也上升七层。根据turhruddi >n ar-Ra>zi>,这是地球创造先于天空的标志。此外,在上帝赋予天地之前,当时的状态对天使来说是神圣的;在上帝赋予它们之后,对他的创造物来说也是神圣的。最初不下雨的天空终于下雨了。不生长植物的土地,最终生长植物和树木。
{"title":"KONSEP TERPISAHNYA LANGIT DAN BUMI (STUDI ANALISIS ATAS PENAFSIRAN FAKHRUDDIN AR-RAZI DALAM MAFATIH AL-GHAIB TERHADAP Q.S AL-ANBIYA' AYAT 30)","authors":"Ramadhan Ramadhan, M. Sholeh","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i1.593","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.593","url":null,"abstract":"Penelitian ini berangkat dari tingginya frekuensi interpretasi ayat al-Qur’an dengan mengkorelasi-relevansikannya kepada ilmu sains modern yang kemudian dikenal dengan istilah Tafsi>r ‘Ilmi>. Dalam hal ini, teori penciptaan alam semesta dan Q.S al-Anbiya>  ayat 30 yang menjelaskan tentang konsep terpisahnya langit dan bumi yang dulu pernah menyatu menjadi tema menarik sekaligus penting untuk dikaji baik di era klasik maupun modern. Hal ini sekaligus menjelaskan pentingnya metode komparasi dalam upaya menciptakan perspektif yang berimbang antara tafsir klasik-ilmi yang dalam penelitian ini diwakili oleh Fakhruddi>n ar-Ra>zi>, dan tafsir modern-ilmi yang diwakili oleh T{ant}a>wi> Jauhari>. Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep terpisahnya langit dan bumi menurut Fakhruddi>n ar-Ra>zi> dan T{ant}a>wi> Jauhari>, serta bagaimana persamaan dan perbedaan pemikiran keduanya. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif pustaka, di mana sumber datanya terdiri dari dua macam, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sementara sifat dari penelitian ini adalah deskriptif-analitis-komparatif. Deskriptif berkaitan dengan pengumpulan serta penguraian data. Analitis digunakan dalam kerangka analisis data. Sedangkan komparatif digunakan untuk melihat perbedaan dan pesamaan antara penafsiran kedua tokoh tersebut  terhadap penafsiran Q.S Al-Anbiya> ayat 30. Menurut Fakhruddi>n ar-Ra>zi>, terpisahnya langit dan bumi berawal dari Allah menciptakan angin dan meletakkan diantara keduanya, sehingga terpisahnya langit dan bumi. Setelah keduanya terpisah, Allah mengangkat langit ke atas dan bumi tetap pada tempatnya, dan menjadikan langit tujuh tingkatan dan bumi tujuh tingkatan. Hal ini menurut Fakhruddi>n ar-Ra>zi> adalah petunjuk bahwa penciptaan bumi lebih dahulu daripada langit. Selain itu, sebelum Allah memisah langit dan bumi keadaan waktu itu mengandung kemashlahatan bagi para malaikat, dan setelah Allah memisah keduanya juga mengandung kemashlahatan bagi makhluk-Nya. Langit yang awalnya tidak menurunkan hujan akhirnya menurunkan hujan. Bumi yang tidak menumbuhkan tanaman, akhirnya menumbuhkan tanaman serta pepohonan.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123222744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KOMPOLAN KEAGAMAAN DI DESA PRENDUAN (ANALISIS EKSISTENSIALISME SOREN KIERKEGAARD) 普朗克村的宗教作曲家
Pub Date : 2020-01-07 DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i1.501
Syazna Maulida
Kompolan merupakan bagian dari Interaksi sosial, yang  dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Kompolan juga bagian tradisi keagamaan yang didalamnya terdapat aktivitas spiritualitas dan ritualitas keagamaan. Aktivitas Kompolan ini menjadi media penting bagi transformasi nilai-nilai agama di masyarakat Prenduan. Aktivitas ini berkembang pesat dan mengakar kuat pada masyarakat Madura terutama di Desa Prenduan. Kompolan adalah pertemuan antara sesama laki-laki atau dengan sesama perempuan. Pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya yang di mulai dari hal-hal ritual keagamaan seperti doa-doa pembuka, bacaan surat Yaasin, Tahlilan, arisan atau ceramah agama dan pengajian kemudian ada bacaan tertentu dan do’a sebagai penutup. Rangkaian acara tersebut selalu dipimpin oleh tokoh agama, kyai atau nyai sebagai ketua Kompolan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan dengan pendekatan deskriptif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis filsafat eksistensialisme Soren Kierkegaard. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan studi literatur yang dibatasi dengan hal-hal yang hanya memiliki relevansi dengan penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Prenduan yang dibagi menjadi ketua Kompolan keagamaan (Tokoh Agama) dan peserta Kompolan keagamaan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat beragam tradisi Kompolan keagamaan di Prenduan yang dijelaskan dibagian pembahasan oleh peneliti, dan motivasi masyarakat Prenduan dalam mengikuti tradisi Kompolan keagamaan, yaitu ; sebagai bentuk religiusitas, interaksi sosial, dan nilai ekonomi. Adapun Kompolan keagamaan dalam perspektif Eksistensialisme memiliki keterkaitan dengan pemikiran Soren Kierkegaard yaitu dalam Wilayah Estetis, Etis, dan Religius.
作曲家是社会互动的一部分,可以定义为动态的社会关系。作曲家也是宗教传统的一部分,其中包括灵性活动和宗教仪式。作曲家的活动成为了婚前社会宗教价值观转变的重要媒介。这种活动正在迅速发展,并在马杜拉社区(尤其是在婚前村)扎根。作曲家指的是男女之间的相遇。他们轮流进行,从一个家庭到另一个家庭,从宗教仪式开始,如开头祈祷,赞美诗,塔吉兰,阿里桑,或布道,然后是特定的文献和祈祷结束。这一系列活动总是由宗教人物kyai或nyai作为作曲家的领袖领导。本研究采用描述性的方法进行现场定性方法。这项研究采用的策略是对索伦·克尔凯郭尔存在主义哲学的分析。数据来源来自采访和文学研究,这些研究仅限于与本研究相关的内容。这项研究的告密者是一个由宗教作曲家和宗教作曲家共同领导的社会。在这项研究中发现的结果是,在研究人员讨论的过程中,有各种各样的宗教作曲家传统,以及在同行团体遵循宗教作曲家传统的动机,即:作为宗教、社会互动和经济价值的一种形式。至于宗教作曲家,从存在主义的角度来看,与索伦·克尔凯郭尔(索伦·克尔凯郭尔)的观点有关,即在审美、伦理和宗教领域。
{"title":"KOMPOLAN KEAGAMAAN DI DESA PRENDUAN (ANALISIS EKSISTENSIALISME SOREN KIERKEGAARD)","authors":"Syazna Maulida","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i1.501","DOIUrl":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.501","url":null,"abstract":"Kompolan merupakan bagian dari Interaksi sosial, yang  dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Kompolan juga bagian tradisi keagamaan yang didalamnya terdapat aktivitas spiritualitas dan ritualitas keagamaan. Aktivitas Kompolan ini menjadi media penting bagi transformasi nilai-nilai agama di masyarakat Prenduan. Aktivitas ini berkembang pesat dan mengakar kuat pada masyarakat Madura terutama di Desa Prenduan. Kompolan adalah pertemuan antara sesama laki-laki atau dengan sesama perempuan. Pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya yang di mulai dari hal-hal ritual keagamaan seperti doa-doa pembuka, bacaan surat Yaasin, Tahlilan, arisan atau ceramah agama dan pengajian kemudian ada bacaan tertentu dan do’a sebagai penutup. Rangkaian acara tersebut selalu dipimpin oleh tokoh agama, kyai atau nyai sebagai ketua Kompolan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan dengan pendekatan deskriptif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis filsafat eksistensialisme Soren Kierkegaard. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan studi literatur yang dibatasi dengan hal-hal yang hanya memiliki relevansi dengan penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Prenduan yang dibagi menjadi ketua Kompolan keagamaan (Tokoh Agama) dan peserta Kompolan keagamaan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat beragam tradisi Kompolan keagamaan di Prenduan yang dijelaskan dibagian pembahasan oleh peneliti, dan motivasi masyarakat Prenduan dalam mengikuti tradisi Kompolan keagamaan, yaitu ; sebagai bentuk religiusitas, interaksi sosial, dan nilai ekonomi. Adapun Kompolan keagamaan dalam perspektif Eksistensialisme memiliki keterkaitan dengan pemikiran Soren Kierkegaard yaitu dalam Wilayah Estetis, Etis, dan Religius.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131422731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1