Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15642/jrp.2022.12.1.74-92
Danang Kurniawan, Suswanta Suswanta, Achmad Nurmandi, S. Salahudin
Narrative Policy Framework (NPF) berupaya mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi peran narrasi dalam policy making. Tujuan penelitian ini melakukan pendekatan bibliometric untuk melihat perkembangan penelitian pada bidang Narrative Policy Framework (NPF). Data penelitian ini merupakan 125 artikel berepurtasi internasional (Scopus) pada tahun 2010 sampai 2020 dengan kata kunci Narrative Policy Framework (NPF). Indikator bibliometrik, seperti kutipan, digunakan untuk mengidentifikasi struktur tema. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak softwere VOSviewer dan NVivo Plus 12. Penggunaan VOSviewer untuk memetakan tren tema utama di area penelitian dan dapat menemukan literature baru. Kemudian melakukan project map tema besar artikel penelitian Narrative Policy Framework dengan perangkat lunak softwere Nvivo Plus 12. Hasil analisis, penulis, lembaga, dan kata kunci menunjukkan bahwa: (1) Studi penelitian Narrative Policy Framework memiliki tren perkembangan jumlah publikasi sangat fluktuatif pada sepuluh tahun terkahir; (2) United States memiliki kontribusi tinggi dalam publikasi penelitian topik ini; (3) tidak adanya dominasi penulis tunggal yang siginifikan: (4) Studi Narrative Policy Framework berdasarkan analisis jaringan, menunujukan empat tema besar yang menjadi konsen author, Policy, Narrative, Politik. Narrative Policy Framework memiliki peran dalam melihat struktur narasi, ideologi narasi dan gap narasi antar aktor, sehingga kondisi tersebut dapat membuat analisis kebijakan publik semakin komperhensif.
{"title":"Mapping the Concept of the Narrative Policy Framework (NPF) on Political Studies and Public Policy","authors":"Danang Kurniawan, Suswanta Suswanta, Achmad Nurmandi, S. Salahudin","doi":"10.15642/jrp.2022.12.1.74-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/jrp.2022.12.1.74-92","url":null,"abstract":"Narrative Policy Framework (NPF) berupaya mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi peran narrasi dalam policy making. Tujuan penelitian ini melakukan pendekatan bibliometric untuk melihat perkembangan penelitian pada bidang Narrative Policy Framework (NPF). Data penelitian ini merupakan 125 artikel berepurtasi internasional (Scopus) pada tahun 2010 sampai 2020 dengan kata kunci Narrative Policy Framework (NPF). Indikator bibliometrik, seperti kutipan, digunakan untuk mengidentifikasi struktur tema. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak softwere VOSviewer dan NVivo Plus 12. Penggunaan VOSviewer untuk memetakan tren tema utama di area penelitian dan dapat menemukan literature baru. Kemudian melakukan project map tema besar artikel penelitian Narrative Policy Framework dengan perangkat lunak softwere Nvivo Plus 12. Hasil analisis, penulis, lembaga, dan kata kunci menunjukkan bahwa: (1) Studi penelitian Narrative Policy Framework memiliki tren perkembangan jumlah publikasi sangat fluktuatif pada sepuluh tahun terkahir; (2) United States memiliki kontribusi tinggi dalam publikasi penelitian topik ini; (3) tidak adanya dominasi penulis tunggal yang siginifikan: (4) Studi Narrative Policy Framework berdasarkan analisis jaringan, menunujukan empat tema besar yang menjadi konsen author, Policy, Narrative, Politik. Narrative Policy Framework memiliki peran dalam melihat struktur narasi, ideologi narasi dan gap narasi antar aktor, sehingga kondisi tersebut dapat membuat analisis kebijakan publik semakin komperhensif.","PeriodicalId":343572,"journal":{"name":"JRP (Jurnal Review Politik)","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133030203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15642/jrp.2022.12.1.62-73
Denny Ardiansyah Pribadi, Zuly Qodir
Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mengidentifikasi bentuk ujaran kebencian yang dilontarkan salah satu anggota DPRD Kabupaten Bantul, peran Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bantul dalam menangani permasalahan serta sanksi yang diberikan pada anggota DPRD tersebut. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data sekunder yang terbagi atas literatur, media online dan internet, serta dokumen dari DPRD Kabupaten Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota DPRD Kabupaten Bantul telah melakukan ujaran kebencian, dengan bentuk pencemaran nama baik sukarelawan covid-19 di Kabupaten Bantul. Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, anggota DPRD Kabupaten Bantul tersebut telah dipanggil oleh Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bantul. Akhirnya, untuk menyelesaikan perkara anggota DPRD Kabupaten Bantul dengan pertimbangan Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bantul meminta maaf secara terbuka kepada seluruh sukarelawan covid-19 di Kabupaten Bantul.
{"title":"Ujaran Kebencian Anggota DPRD Kabupaten Bantul Periode 2019-2024","authors":"Denny Ardiansyah Pribadi, Zuly Qodir","doi":"10.15642/jrp.2022.12.1.62-73","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/jrp.2022.12.1.62-73","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mengidentifikasi bentuk ujaran kebencian yang dilontarkan salah satu anggota DPRD Kabupaten Bantul, peran Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bantul dalam menangani permasalahan serta sanksi yang diberikan pada anggota DPRD tersebut. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data sekunder yang terbagi atas literatur, media online dan internet, serta dokumen dari DPRD Kabupaten Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota DPRD Kabupaten Bantul telah melakukan ujaran kebencian, dengan bentuk pencemaran nama baik sukarelawan covid-19 di Kabupaten Bantul. Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, anggota DPRD Kabupaten Bantul tersebut telah dipanggil oleh Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bantul. Akhirnya, untuk menyelesaikan perkara anggota DPRD Kabupaten Bantul dengan pertimbangan Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Bantul meminta maaf secara terbuka kepada seluruh sukarelawan covid-19 di Kabupaten Bantul.","PeriodicalId":343572,"journal":{"name":"JRP (Jurnal Review Politik)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114971920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15642/jrp.2022.12.1.19-38
In'amul Mustofa, Zuly Qodir, Nita Tri Oktaviani
Kajian analisis perkembangan publikasi tentang oligarki dan demokrasi mengalami pasang surut dalam periode saat ini, tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan ilmu politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkatagorikan tema atau konsep yang terkait dengan kajian oligarki dan demokrasi. Melalui analisis deskriptif dan bantuan perangkat lunak VOSviewer, diperoleh 139 dokumen yang diindeks scopus, diterbitkan oleh penerbit besar seperti MDPI, Sage, ScienceDirect, Emerald, Taylor dan Springer. Pendekatan penelitian semiotika poststrukturalisme dengan cara pembacaan tanda/node dan symbol yang muncul dalam visualisasi: symbol, numeric dan semantic serta keterkaitannya. Dokumen diambil pada tanggal 15 April 2021, dan rentang waktu dokumen yang dianalisis tahun 2015 hingga 2021. Terdapat lima klaster dengan 22 item yang menjadi topik penting dalam kajian oligarki dan demokrasi. Oligarki dan demokrasi sebagai sebuah gejala sosial yang makin menguat menjadi fokus pemetaan dalam artikel ini.
{"title":"Meta Analisis Konsep Demokrasi dan Perubahan Sosial di Indonesia","authors":"In'amul Mustofa, Zuly Qodir, Nita Tri Oktaviani","doi":"10.15642/jrp.2022.12.1.19-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/jrp.2022.12.1.19-38","url":null,"abstract":"Kajian analisis perkembangan publikasi tentang oligarki dan demokrasi mengalami pasang surut dalam periode saat ini, tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan ilmu politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkatagorikan tema atau konsep yang terkait dengan kajian oligarki dan demokrasi. Melalui analisis deskriptif dan bantuan perangkat lunak VOSviewer, diperoleh 139 dokumen yang diindeks scopus, diterbitkan oleh penerbit besar seperti MDPI, Sage, ScienceDirect, Emerald, Taylor dan Springer. Pendekatan penelitian semiotika poststrukturalisme dengan cara pembacaan tanda/node dan symbol yang muncul dalam visualisasi: symbol, numeric dan semantic serta keterkaitannya. Dokumen diambil pada tanggal 15 April 2021, dan rentang waktu dokumen yang dianalisis tahun 2015 hingga 2021. Terdapat lima klaster dengan 22 item yang menjadi topik penting dalam kajian oligarki dan demokrasi. Oligarki dan demokrasi sebagai sebuah gejala sosial yang makin menguat menjadi fokus pemetaan dalam artikel ini.","PeriodicalId":343572,"journal":{"name":"JRP (Jurnal Review Politik)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123510857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15642/jrp.2022.12.1.124-145
Jerry Indrawan
Aliansi kerjasama pertahanan bernama AUKUS muncul di Indo-Pasifik di tengah kebangkitan China sebagai calon negara hegemoni dunia. AUKUS seakan menentang hegemoni China di kawasan karena kepentingan negara-negara yang tergabung di dalamnya pasti akan terganggu dengan bangkitnya kekuatan negeri Tirai Bambu tersebut. Sebagai salah satu negara di Indo-Pasifik, Indonesia tentu merasakan dampak dari rivalitas negara-negara hegemonistik yang berkelakuan mirip pendahulunya pada era Perang Dingin dahulu. Sebuah era yang kental dengan nuansa ancaman perang, sesuai teori Regional Security Complex. Teori ini akan menjadi landasan analisis penulis untuk membahas tentang AUKUS, khususnya dari sudut pandang potensi ancaman antara negara-negara di kawasan Indo-Pasifik sebagai akibat kehadiran AUKUS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AUKUS dibentuk oleh Australia, Inggris, dan Amerika Serikat sebagai anti-tesis manuver China di Indo-Pasifik. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan beberapa usulan kebijakan strategis yang bisa dilakukan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif-analisis, di mana proses pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka.
{"title":"Aukus dari Perspektif Regional Security Complex: Apa yang harus dilakukan oleh Indonesia?","authors":"Jerry Indrawan","doi":"10.15642/jrp.2022.12.1.124-145","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/jrp.2022.12.1.124-145","url":null,"abstract":"Aliansi kerjasama pertahanan bernama AUKUS muncul di Indo-Pasifik di tengah kebangkitan China sebagai calon negara hegemoni dunia. AUKUS seakan menentang hegemoni China di kawasan karena kepentingan negara-negara yang tergabung di dalamnya pasti akan terganggu dengan bangkitnya kekuatan negeri Tirai Bambu tersebut. Sebagai salah satu negara di Indo-Pasifik, Indonesia tentu merasakan dampak dari rivalitas negara-negara hegemonistik yang berkelakuan mirip pendahulunya pada era Perang Dingin dahulu. Sebuah era yang kental dengan nuansa ancaman perang, sesuai teori Regional Security Complex. Teori ini akan menjadi landasan analisis penulis untuk membahas tentang AUKUS, khususnya dari sudut pandang potensi ancaman antara negara-negara di kawasan Indo-Pasifik sebagai akibat kehadiran AUKUS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AUKUS dibentuk oleh Australia, Inggris, dan Amerika Serikat sebagai anti-tesis manuver China di Indo-Pasifik. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan beberapa usulan kebijakan strategis yang bisa dilakukan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif-analisis, di mana proses pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka.","PeriodicalId":343572,"journal":{"name":"JRP (Jurnal Review Politik)","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124607540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}